Anda di halaman 1dari 17

RHEUMATOID ARTHRITIS

N I H AYAT U S S A’ A D A H
1604015180
DEFINISI

Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit sistemik yang ditandai dengan peradangan
simetris sendi, namun mungkin melibatkan sistem organ lain. (Dipiro,2005, hal 1671)
EPIDEMIOLOGI

RA diperkirakan memiliki prevalensi 1% dan tidak memiliki kecenderungan ras. Itu


bisa terjadi pada usia berapa pun, dengan peningkatan prevalensi hingga dekade ketujuh
kehidupan. Penyakitnya tiga kali lebih sering terjadi pada wanita. Pada orang berusia 15
hingga 45 tahun, wanita mendominasi dengan rasio 6: 1; jenis kelamin kira-kira sama di
antara pasien dalam dekade pertama kehidupan dan pada mereka yang lebih tua dari
usia 60 tahun.
(dipiro 2005 hal 1671)
PATOFISIOLOGI

Peradangan kronis pada jaringan sinovial yang melapisi kapsul sendi menyebabkan
proliferasi jaringan ini. Karakteristik sinovium RA yang meradang dan berkembang
biak disebut pannus. Pannus ini menyerang tulang rawan dan akhirnya permukaan
tulang, menghasilkan erosi tulang dan tulang rawan dan mengarah ke penghancuran
sendi
(dipiro 2005, hal 1671-1672)
LANJUTAN…….

Faktor-faktor yang memulai proses inflamasi tidak diketahui. Sistem kekebalan adalah
jaringan kompleks pemeriksaan dan keseimbangan yang dirancang untuk membedakan
diri dari jaringan nonself (asing). Ini membantu membersihkan tubuh dari agen infeksi,
sel tumor, dan produk terkait dengan pemecahan sel. Dalam RA, sistem ini tidak lagi
dapat membedakan diri jaringan nonself dan menyerang sinovial dan jaringan ikat
lainnya.
TANDA DAN GEJALA

• Nyeri sendi dan kekakuan selama lebih dari 6 minggu. Mungkin juga mengalami
kelelahan, kelemahan, demam ringan, kehilangan nafsu makan. Nyeri otot dan
kelelahan pada sore hari. Deformitas sendi umumnya terlihat terlambat pada
penyakit..
• Kelunakkan dengan rasa hangat dan pembengkakan pada sendi yang terkena
biasanya melibatkan tangan dan kaki. Distribusi keterlibatan sendi seringkali
simetris. Nodul reumatoid juga mungkin terjadi
• (dipiro 2005, hal 1673)
DIAGNOSIS

• Pemeriksaan laboratorium termasuk normositik, anemia normokromik;


trombositosis atau trombositopenia; leukopenia; peningkatan laju sedimentasi
eritrosit dan protein C-reaktif; faktor rheumatoid positif (60% -70% pasien); positif
antibodi protein antisitrullinasi (ACPA) (50% -85% pasien); dan antinuklear positif
antibodi (25% pasien).
• (dipiro 2015, hal 27)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Aspirasi cairan sendi dapat menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih tanpa
infeksi, kristal.
• Radiografi sendi dapat menunjukkan osteartosis periartikular, penyempitan ruang
sendi, atau erosi.
• (dipiro 2015, hal 36)
ALGORITMA (DIPIR0 2015, HAL 28)
KASUS

Nyonya R.A (57th) datang ke dokter mengeluh nyeri kaki dibagian lutut kiri dan
kanan, tidak ada bengkak, saat bangun dari duduknya terasa sangat nyeri sehingga
membutuhkan waktu beberapa menit baru bisa jalan setelah bangun dari duduknya,
saat berjalan tidak terasa nyeri. Nyeri yang dirasakan dimulai 2 tahun lalu ketika jatuh
dari motor.
Hasil pemeriksaan laboratorium:
No. Parameter Hasil
1 Rheumatoid Faktor (RF) Positif
2 Anti-MCV (Mutated Citrunilated Vimentin) Negatif

Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab pasien di diagnosa menderita
rheumatoid athritis dan dokter meresepkan obat sebagai berikut:
R/ Flamar gel No. I
s 2 dd 1
R/ Tramadol 50 mg
Paracetamol 500 mg
Metilprednisolon 8 mg
Glukosamin 500 mg
s 3 dd 1 caps No. XXX
R/ Lansoprazole 30 mg No. X
s 2 dd 1 tab
ANALISA SOAP

S Nyeri kaki dibagian lutut kiri dan kanan , tidak ada bengkak saat bangun dari duduk terasa nyeri sehingga
membutuhkan waktu beberapa menit untuk bisa jalan setelah berjalan tidak terasa nyeri

O
Rematoid Faktor (+)
Anti-MCV(Mutated Citrunilated Vimentin) (-)
Diagnosa: menderita rheumatoid arthritis

-terdapat pemberian obat anti nyeri yang berlebih

A -dosis obat racikan tidak sesuai


-dosis metilprednisolon dinaikkan
Terapi pengobatan menggunakan obat DMARD

P
-tidak menggunakan tramadol dan paracetamol
-usul: pengurangan jumlah kapsul dan peningkatan dosis
SOAL

1. Jelaskan masalah apa yang dialami pasien?


2. Jelaskan tujuan terapi masing-masing obat di atas!
3. Apakah ada ADR pada pemberian obat diatas, jelaskan!
4. Jelaskan kenapa pasien menggunakan lansoprazole
5. Apakah ada DRP pada kasus diatas?, jelaskan!
JAWAB

1. Pasien mengalami rematoid arthritis yang terjadi 2 tahun setelah jatuh dari motor.
2. Tujuan terapi dari;
-Na Diclofenac : digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan menghambat COX
-Tramadol : digunakan menghilangkan nyeri dengan menekan pusatnya di otak
-Paracetamol: digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan menghambat COX
Metilprednisolon : digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan menekan sist.imun
- Glukosamin : Suplemen untuk menambah cairan sendi
- Lansoprazole : mengatasi gangguan lambung
3. Pada pemberian obat golongan kortikosteroid, dapat menyebabkan gangguan pada
lambung seperti iritasi lambung.
4. Digunakan untuk mencegah terjadinya efek samping iritasi lambung oleh
metilprednisolone
5.

Anda mungkin juga menyukai