Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raifa Ruhama Walidain

NPM : 1848201110120
Kelas : C
Semester : 5

TUGAS FARMAKOTERAPI III

KASUS 1: Laki-laki 48 tahun hipertensi, penyakit tukak lambung (tukak lambung 1


tahun lalu), dan obesitas morbid datang ke unit gawat darurat dengan keluhan nyeri
yang menyiksa di jempol kaki kiri dan kedua pergelangan kaki. Ini mirip dengan
episode menyakitkan yang dia alami dengan jari kaki kiri dan pergelangan kaki 6
bulan lalu. Pada pemeriksaan, jempol kaki kiri dan kedua pergelangan kaki berwarna
merah, bengkak dan hangat saat disentuh. Dia menggambarkan rasa sakit itu
berdenyut dan memeringkatnya sebagai 10 dari 10 (di mana 10 adalah rasa sakit yang
lebih buruk yang pernah dia alami). Dia mengaku minum enam bungkus bir di akhir
pekan. Beratnya 150 kg (330 lbs) dan tingginya 5 kaki, 9 inci (175 cm). Obat-obatan
termasuk chlorthalidone 25 mg / hari dan pantoprazole 40 mg / hari. Kreatinin serum
adalah 1,0 mg / dL (88,4 mol / L).
1. What information suggest gout as the cause of his symptoms?
- Nyeri pada jempol kaki kiri dan kedua pergelangan kaki,
- merah, bengkak dan terasa hangat

2. What risk factors for goat does he have?


- Hipertensi
- Tukak lambung
- Obesitas morbid
- Rasa sakit/nyeri yang menyiksa (10 dari 10)

3. If the diagnosis is an acute attack of gouthy arthritis, what treatment plan


would you outline for this patient?
- Terapi Farmakologi :
Kolkisin : Peran kolkisin pada arthritis gout akut adalah dengan mencegah
fagositosis neutrofil terhadap kristal asam urat, sehingga mengurangi
respon inflamasi. Kolkisin dapat menghilangkan rasa nyeri dalam 18-48
jam. Pemberian kolkisin diindikasikan pada pasien dengan serangan
arthritis gout <36 jam dan dimulai dengan dosis 1-1.2mg diikuti dengan
0.5-0.6 mg setiap dua jam sampai batas 6mg.
Kortikosteroid : Kortikosteroid pada pasien dengan arthritis gout
diindikasikan jika pasien tidak bisa menggunakan OAINS dan kolkisin.
Penggunaan steroid harus diseleksi berdasarkan adanya komorbiditas.
secara injeksi intraarticular 10-40 mg triamsinolon atau 2-10 mg
deksametason mengingat rasa sakit yang pasien rasakan sudah pada
tingkat tersakit yang pernah ia rasakan (termasuk intensitas pain severe)
untuk mengurangi rasa sakitnya dengan lebih cepat jika dibandingkan
dengan pemberian lain seperti oral misalnya

- Terapi non Farmakologi : Melakukan diet dan olahraga, menghindari


konsumsi minuman beralkohol

KASUS 2 : Perempuan 36 tahun datang ke dokter perawatan primernya dengan


riwayat nyeri dan peradangan selama 2 bulan di tangan dan kakinya. Saat ditanyai,
dia menunjukkan bahwa dia mengalami rasa sakit dan kaku setidaknya selama satu
jam di pagi hari. AL adalah seorang seniman dan pelari yang rajin, dan dia bertanya-
tanya apakah aktivitasnya menyebabkan rasa sakit ini.

1. What information is suggestive of RA?


- Nyeri dan peradangan pada kaki, rasa sakit dan kaku

2. What risk factors does she have for RA?


- Faktor risiko yang pasien tersebut miliki antara lain jenis kelamin wanita,
dan usia diatas 35 tahun,

3. What additional information is necessary to differentiate between


osteoarthritis and RA?
- Rheumatoid arthritis ini terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan
tubuh sendiri. Kaum hawa rasanya mesti sedikit khawatir, sebab penyakit
ini seringnya diderita oleh wanita ketimbang pria, terutama di atas 40
tahun. Akan tetapi, penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa muda,
remaja, bahkan anak-anak. Penyakit ini memiliki gejala yang khas, yaitu
rasa nyeri dan kekakuan sendi  yang memburuk biasanya di pagi hari
setelah bangun tidur. Di samping itu, rasa nyeri ini juga bisa terjadi ketika
pengidapnya duduk terlalu lama. Bagian sendi yang terserang ini bisa
bengkak, memerah, dan terasa hangat ketika disentuh. 
- Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan yang melapisi ujung tulang di
persendian berangsur-angsur memburuk. Tulang rawan adalah jaringan
yang keras dan licin yang memungkinkan gerakan sendi yang hampir
tanpa gesekan. Pada pengidap osteoarthritis, permukaan kartilago yang
licin akan menjadi kasar.
- Gejala rheumatoid arthritis cepat memburuk. Tetapi osteoartritis
berkembang relatif lambat.
- Pada RA terdapat simptom sistemik seperti fatig, anorexia.

4. What additional information do you need before creating a treatment plan for
this patient?
- Hasil Pemeriksaan Antibodi Citrulline : Faktor rheumatoid (RF) muncul
sekitar 75-80 persen dari pasien RA, dan RF yang tinggi dapat
menunjukkan bentuk yang lebih agresif dari penyakit. Antibodi
antinuklear (ANA) tidak spesifik untuk diagnosis untuk RA, namun
kehadiran mereka dapat menunjukkan kepada dokter bahwa gangguan
autoimun dapat ada.
- Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan penunjang yaitu Radioogi pada
penderita RA ditunjukkan dengan hasil Erosi pada X-ray dan MRI dan
Sinovitis pada Ultrasound.
- Pemeriksaan darah : Tes darah lainnya yang dapat dilakukan dapat
membantu dokter menentukan sejauh mana peradangan pada sendi dan di
tempat lain dalam tubuh. Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) mengukur
seberapa cepat sel-sel darah merah jatuh ke dasar tabung reaksi. Biasanya,
semakin tinggi tingkat sedimentasi, semakin banyak peradangan yang
terjadi di dalam tubuh.
- Arthrocentesis : Dari pemeriksaan laboratorium rheumatoid arthritis ini,
dokter dapat mengetahui tanda infeksi dari jumlah sel darah putih pada
cairan sendi yang tinggi, serta dapat menentukan jenis mikroorganisme
penyebab infeksi.

Anda mungkin juga menyukai