kadar asam urat serum > 6.8 mg/dl • inflamasi ringan pada sendi disertai destruksi kronis pada
timbunan urat dapat secara langsung sendi-sendi yang mengalami serangan artritis akut
berkontribusi pada kerusakan organ • deformitas sendi dan tofus pada jaringan, sendi kaku,
bengkak
Artritis
Hiperurisemia Tanpa Gejala Gout
Klinis (Asimtomatik) Kronis
• Serangan pertama pada sendi metatarsophalangeal (MTP) 1 atau podagra, tiba-tiba, sendi
eritema, hangat, bengkak dan nyeri
• Serangan kedua (akut intermitten) pada >1 sendi, durasi serangan lebih lama
• Gejala akut : nyeri hebat, demam ringan, menggigil, tidak enak badan
Bengkak Dan Kemerahan Pada Podagra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Laboratorium
- Kadar asam urat
- Kadar gula darah : resiko ada penyerta hiperglikemia
- Ureaum , kreatinin : resiko ada ganguan fungsi ginjal
- Kadar lemah darah : resiko ada aterosklerosis
• Pemeriksaan cairan sendi
Mikroskop polarisasi : kristal urat atau monosodium urate (kristal
MSU) dalam cairan sendi
• Pemeriksaan Radiologi/Rontgen
Melihat kelainan baik pada sendi maupun pada tulang dan jaringan
di sekitar sendi.
GOUT
Diagnosis Dan Tatalaksana Sesuai Guideline
Diagnosis
• Gout artritis akibat peningkatan kadar asam urat serum = hiperurisemia
– Dapat bersifat kronik terjadi deposisi kristal Monosodium Urat persendian
• Perjalanan alamiah penyakit
– Hiperurrisemia tanpa gejala klinis asam urat serum > 6,8 mg/dl
– Gout artritis akut diselingi interval tanpa gejala klinis (fase interkritikal)
– Gout artritis kronis terjadi destruksi kronis sendi yang mengalami serangan akut, dapat ditemui
deformitas sendi dan tofus jaringan (kristal MSU dikelilingi sel mononuclear dan sel raksasa)
• Sendi yang paling sering terkena = Metatarsalphalangeal (MTP), tungkai
atas
• Gejala klinis berupa:
– Eritema
– Hangat
– Bengkak
– Nyeri
Diagnosis
Tata Laksana
Hiperurisemia Tanpa Gejala Klinis
– Modifikasi gaya hidup
– Konsumsi obat penurun asam urat tidak dianjurkan
• Kecuali kadar asam urat serum masih tinggi setelah
modifikasi gaya hidup dicobakan >9 atau >8 dengan
factor resiko kardiovaskular (gangguan ginjal, hipertensi,
DM, atau jantung iskemik)
• Pertimbangkan resiko dan efektivitas
Gout Akut
– Fase interkritikal : periode bebas gejala antara dua serangan gout akut
memiliki faktor resiko perlu mendapat penangan sebagai bentuk upaya
pencegahan kekambuhan gout dan terjadinya gout kronis
– Memerlukan terapi penurun kadar as urat dosis obat dr terendah baru
dititrasi meningkat bila diperlukan
• Inhibitor xantin oksidase (purin : alopurinol dan non purin :
febuxostat)
• Urikosurik (probenecid)
– Alopurinol pilihan pertama
• Mulai dosis 100 mg/hari dinaikkan bertahap s/d dosis maks 900
mg/hari (fgs ginjal baik)
• Bila dosis >300 mg/hari maka diberikan dalam dosis terbagi
– Probenecid pilihan terapi apabila tjd toksisitas dg alopurinol
• Dosis 1-2 g/hari diberikan pada pasien dnegan fgs ginjal normal
• KI : urolitiasi, ekskresi as urat urin ≥800 mg/24 jam
– Febuxostat pilihan terapi lain
• Dosis : 80-120 mg/hari
– Kombinasi xantin oksidase dengan obat urikosurik atau peglotikase dapat
diberikan pada apsien gout kronis atau tofi banyak atau kualitas hidup buruk
– Target terapi
• Asam urat serum < 6 mg/dl pemantauan berkala min. 4 minggu dan
lakukan penyesuaian dosis hingga mencapai target
• Pasien gout berat (tofi, artropati kronis, sering tjd serangan artritis gout)
<5 mg/dl Mencegah pembentukan kristal MSU
• As. Urat serum <3 mgdl tidak dianjurkan untuk jangka panjang
• Pasien gout yang mendapat terapi penurun as. Urat beresiko mengalamis
erangan gout akut semakin poten dan besar dosis makin besar resiko
– Untuk mencegah resiko serangan gout kolkisin 0,5-1 mg/hari (dosis
dikurangi pd gg fgs ginjal)
– Kolkisin dapat diganti OAINS dosis rendah bila intoleransi atau KI
Ganguan Fungsi Ginjal
Pasien
•
• Dosis obat penurun as urat (alopurinol dan probenecid) perlu
memperhatikan ClCr
– Alopurinol dan metabolitnya punya waktu paruh yang panjang
• Febuxostat dapat diberikan pada pasien gg fgs ginjal ClCr min
>30 mg/dl
• Gg ginjal berat dengan gout akut
– Kortikosteroid oral/IV
– Bila nyeri belum teratasi opioid
– Ketentuan pemberian kolkisin :
• ClCr >60 ml/min/1,73 Tidak memerlukan penyesuaian dosis
• ClCr = 30-60 ml/min/1,73 max 0,5 mg/hari
• ClCr = 10-30 ml/min/1,73 max 0,5 mg tiap 2-3 hari
• ClCr <10 ml/min/1,73 hindari pemberian
LAPORAN KASUS
Penatalaksanaan Gout Arthtritis pada
Seorang Lansia Usia 63 Tahun dengan
Pola Makan yang Tidak Teratur
PROFIL PASIEN
• Usia : 63 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tinggi : 155 cm
• Berat Badan : 58 tahun
• IMT : 24,1
Subjektif
• Sering terasa pegal dan nyeri pada jari-jari tangan serta lutut kanan.
• Nyeri sendi dirasakan hilang timbul dan menghilang dengan sendirinya.
• Biasanya nyeri akan dirasakan bertambah setelah sebelumnya pasien
mengkonsumsi sayur-sayur berwarna hijau tua seperti daun singkong.
• Nyeri juga dirasakan bertambah apabila cuaca sedang dingin, terasa
seperti kesemutan.
• Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu dan semakin
memberat sejak 1 minggu sebelum ke puskesmas.
• Sebelumnya 1 bulan yang lalu pasien mengeluhkan nyeri sendi di jari-jari
(ibu jari dan jari telunjuk) kaki kanan dan lutut kanan sampai susah untuk
berjalan.
Subjektif
• Pasien juga mengatakan sebelumnya nyeri terjadi hilang timbul pada sendi lain, tetapi
tidak pernah disertai bengkak ataupun kemerahan.
• Pasien mengaku pernah diperiksa asam urat dan hasilnya tinggi.
• Pasien masih dapat bekerja dan tidak mengonsumsi obat-obatan untuk mengurangi
keluhannya.
• Riwayat merokok : tidak ada
• Tidak ada Riwayat penyakit keluarga.
• Pasien biasanya makan 2-3 kali sehari. Makanan yang dimakan cukup bervariasi. Namum
pasien suka mengkonsumsi makanan yang berlemak, seperti daging dan kuning telur,
jeroan, melinjo, dan makanan bersantan.
• Pasien mengaku sehari-hari kurang minum air putih, hanya 3 – 4 gelas kecil air putih.
• Tidak mengonsumsi alkohol ataupun jamuan, dan pasien jarang berolahraga.
Objektif
• Keadaaan umum: tampak sakit ringan;
• Suhu : 36 C
• Tekanan darah: 130/80 mmHg;
• Frekuensi nadi nadi: 94 x/menit; Frekuensi nafas: 20 x/menit;
• Berat badan: 58 kg; tinggi badan: 155 cm;
• status gizi: overweight (IMT : 24,1).
• Status generalis : kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, paru,
jantung, abdomen semua dalam batas normal.
• Data laboratorium : Asam urat (7,39 mg/dL), Kolesterol (165, 2
mg/dL)
Assesment
Kondisi Subjek Objek Terapi Assessment
klinis
Gout pegal dan nyeri Regio genu Piroksikam 2 x Dosis yang diberikan kepada pasien
Arthtritis pada jari-jari dextra/sinistra, 50 mg melebihi dosis yang direkomendasikan
tangan serta lutut teraba hangat, nyeri Allopurinol 1x100 untuk penggunaan piroxicam. Dosis
kanan, hilang tekan +/+. Kadar mg (malam) rekomendasi yaitu 20 mg PO/hari
timbul. asam urat: Vitamin B (tidak lebih dari 30-40 mg/hari)
7,39 mg/dl, komplek 1 kali Lansia: Gunakan dosis efektif
kolesterol: 165,2 sehari terendah untuk durasi sesingkat
mg/dl. mungkin.