Anda di halaman 1dari 7

Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah

persendian.

OSTEROARTHRITIS

Osteroarthritis merupakan penyakit sendi yang paling sering mengenai rawan kartilago.
Kartilago merupakan jaringan licin yang membungkus ujung-ujung tulang persendian.
Kartilago yang sehat memungkinkan tulang-tulang menggelincir sempurna satu sama lain.
Yang terjadi pada penderita OA ialah sobek dan ausnya lapisan permukaan kartilago.
Akibatnya tulang–tulang saling bergesekan, menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan sendi
dapat kehilangan kemampuan bergerak. Lama kelamaan sendi akan kehilangan bentuk
normalnya.

Gejala Osteoarthritis

 rasa ngilu
 nyeri bila digerakkan
 Gerakan sendi terbatas
 Tidak sakit bila diistirahatkan, sakit bila bergerak
 Ketidakstabilan pada sendi penyangga beban

Faktor Risiko

a. Obesitas
Obesitas merupakan penyebab yang mengawali OA. Pembebanan lutut dan
panggul dapat menyebabkan kerusakan kartilago, kegagalan ligamen dan dukungan
struktural lain.
b. Olahraga, Okupasi dan Trauma
Aktivitas dengan gerakan berulang atau cedera akan meningkatkan risiko
terjadinya OA. Aktivitas fisik dengan tekanan berulang pada tangan atau tubuh
bagian bawah akan meningkatkan risiko OA pada sendi yang terkena tekanan.
c. Genetik
Pengaruh faktor genetik mempunyai kontribusi sekitar 50% terhadap risiko
terjadinya OA tangan dan panggul, dan sebagian kecil OA lutut.
d. Nutrisi
Paparan terhadap oksidan bebas secara terus menerus dalam jangka waktu lama
berkontribusi terhadap berkembangnya penyakit yang berkaitan dengan penuaan
(penyakit degeneratif), termasuk OA. Karena antioksidan dapat memberikan
perlindungan terhadap kerusakan jaringan. Kekurangan hormone, kalsium, dan
vitamin D juga dapat menyebabkan Osteroarthritis
e. Obat-obatan
Obat-obatan kortikosteroid, obat tiroid, obat epilepsy dan lain-lain dapat
menginduksi terjadinya osteroarthritis.

1. Terapi Non Farmakologi


 Handuk hangat, kantung panas (hot packs), atau mandi air hangat, dapat
mengurangi kekakuan dan rasa sakit
 Gunakan kantung es (cold packs) untuk mengurangi rasa sakit dan
mengebalkan bagian yang ngilu
 Istirahat dan merawat persendian
Rencana penyembuhan termasuk penjadwalan istirahat. Pasien harus belajar
mendeteksi tanda-tanda tubuh, dan tahu kapan harus menghentikan atau
memperlambat aktivitas, untuk mencegah rasa sakit karena aktivitas
berlebihan.

2. Terapi Farmakologi
First line:
 Paracetamol
- Mengatasi nyeri
- Tidak mengurangi peradangan
- Tidak mengiritasi lambung
- Pilihan obat untuk pasien penyakit ginjal
- Perhatian untuk pasien dengan penyakit hati, peminum berat alcohol, dan
pasien yang konsumsi antikoagulan dan NSAID.

Second line:

 NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drug)


- Mengurangi rasa sakit pada dosis rendah dan inflamasi (bengkak) pada
dosis tinggi
- Perhatian pada pasien dengan gastrointestinal (lebih baik gunakan NSAID
selective seperti celecoxib dan valdecoxib)
- NSAID dipakai bila Paracetamol tidak ada perbaikan
- Gunakan NSAID topical dahulu
- NSAID oral untuk pilihan terakhir
 Obat luar: krim, gosok, spray (capsaicin spray), metilsalisilat
 Kortikosteroid: antiinflamasi yang kuat, dapat diberikan secara suntik pada
sendi . Ini adalah tindakan untuk jangka pendek, tidak disarankan untuk lebih
dari 2-3 x suntik per tahun. Tidak diberikan per oral
 Asam hyaluronidase: disuntikkan di sendi, biasanya untuk OA lutut. Zat ini
adalah komponen dari sendi, terlibat dalam lubrikasi dan nutrisi sendi.
 NSAID + glukortikoid, untuk Osteroarthritis berat + pembengkakan sendi

GOUT ARTHRITIS

Gout adalah penyakit yang didiagnosis oleh simtom bukan oleh hasil pemeriksaan
laboratorium. Gour ditandai dengan tingginya kadar asam urat. Asam urat adalah asam
berbentuk kristal yang merupakan produk akhir dari metabolisme pemecahan purin,
purin dapat dijumpai pada makanan dari sel hidup, seperti sayur, buah-buahan, kacang-
kacangan maupun daging dan jeroan.

Bagaimana asam urat terbentuk?

Pembentukan asam urat dimulai dari DNA dan RNA yang terurai menjadi adenosine dan
guanosine. Adenosine dimetabolisme menjadi hypoxanthine, lalu hypoxanthine
dimetabolisme menjadi xanthine, sedangkan guanosine dimetabolisme menjadi xanthine.
Xanthine hasil metabolisme hypoxanthine dan guanosine, dimetabolisme menjadi asam
urat dengan bantuan xanthine oxidase.

Gejala Gout
 Konsentrasi asam urat dalam serum yang melebihi 7mg/dL

 Sendi kemerahan
 Maksimum inflamasi timbul dalam waktu 24 jam
 Adanya tofi
 Sendi bengkak asimetris

Faktor Risiko Terjadinya Asam Urat


 Genetic
 Jenis kelamin ( < 45 th, laki – laki dan > 45 th, perempuan )
 Asupan purin dan furktosa tinggi
 Obesitas
 Konsumsi alcohol
 Obat – obatan (sitotoksik, dan penurun eksresi ginjal seperti siklosporin, diuretic,
ethambutol, pirazinamid, levodopa, asam nikotinat)

Terapi Farmakologi

1. Kolkhisin
 Indikasi: Arthritis gout, digunakan untuk mencegah serangan,
direkomendasikan untuk diberikan dalam dosis rendah sebelum memulai obat
penurun urat.
 Mekanisme: menghambat pembelahan sel dan dieksresi melalui urin
 Dosis: dosis awal 1 mg, diikuti dengan dosis 0,5 mg
 Efek samping: gangguan gastrointestinal, diare, mual, muntah dan kram

 Kontraindikasi: gangguan hati dan ginjal


2.

Anda mungkin juga menyukai