Anda di halaman 1dari 25

GOUT/GOUTY ARTRITIS

Oleh : Ratna Sari Dinaryanti

1
Definisi

 Gangguan metabolisme tulang terutama protein


yang diubah menjadi akumulasi asam urat
 Gout adalah kondisi nyeri yang terjadi ketika
produksi asam urat terakumulasi dalam bentuk
kristal di dalam persendian dan jaringan lunak
 Gout terjadi bila produksi asam urat berlebih di
dalam metabolisme purine yang normal di
dalam tubuh

2
Definisi
 Primer :
perubahan metabolisme protein yang dapat
mempengaruhi peningkatan atau penurunan
eksresi renal (asam urat)
 Sekunder :
suatu perubahan kondisi yang mengikuti
gangguan renal

3
 Asam urat dihasilkan dari pemecahan enzim
pada jaringan dan asupan protein
 Hiperuricemia  meningkatkan /
menurunkan produksi asam urat
 Asam urat terakumulasi di dalam cairan
sinovial, miokardium, telinga, siku dan
ginjal
 Asam urat mencapai puncaknya 
pembentukan Tophy

 Gout dapat terjadi di : ibu jari, lutut,


pergelangan kaki, jari-jari, pinggang dan
siku 4
Acute gout

 Other
common
areas of
affliction.
Acute gout
Acute gout
Etiologi
 Hematopoetik sel turnover  as. Urat
 Kemoterapi  kerusakan sel-2 secara masif
 Renal disorder  ekskresi as. Urat
 Hiperuricemia
 Berat badan berlebih
 Banyak minum alkohol
 Penggunaan obat diuretik
jangka panjang

9
Tanda dan gejala
 Nyeri 5-10 hari
 Tenderness
 Redness
 Hangat
 Bengkak pada persendian
 Hiperuricemia
 Terdapatnya kristal asam urat
di dalam cairan persendian

10
X ray in gout
Patofisiologi

Adanya gangguan metabolisme purin

Akumulasi asam urat yg berlebihan dalam darah

Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh

Menimbulkan iritasi lokal pada sendi

Menimbulkan respon inflamasi

12
Pathophysiology
 Caused by the deposition of monosodium urate
crystals in tissues
 Uric acid is a metabolic by-product of purine
catabolism
 Purineshypoxanthinexanthineuric acid
 Reaction catalyzed by xanthine oxidase, found in the
liver
 When the balance of dietary intake, synthesis and
rate of excretion are disrupted, hyperuricemia results
– Overproduction (10%)
– Underexcretion (90%)
 Results in arthritis, soft tissue masses,
nephrolithiasis and urate nephropathy
Pathophysiology

Rees, F. et al. (2014) Optimizing current treatment of gout


Nat. Rev. Rheumatol. doi:10.1038/nrrheum.2014.32
Tahapan GOUT
 Tahap 1
hiperuricemia tanpa gejala

 Tahap 2
serangan mendadak, dengan tanda kemerahan,
bengkak, kelemaham sendi (jari-2, pergelangan
tangan, lutut, pergelangan kaki). Demam,
takikardi, malaise dan anoreksia. Edema, pruritus
dan kehilangan jaringan

15
Tahapan GOUT
 Tahap 3
Serangan berulang, tidak mengalami
peradangan tapi kadar asam urat masih tinggi
 Tahap 4
terjadi perubahan yang menetap pada sendi, ada
keterbatasan gerak. Thopy dapat dideteksi di
tangan, siku, kaki dan lutut. Pada pasien dapat
ditemukan batu asam urat, kolik renal atau
hipertensi

16
Penatalaksanaan
 Serangan akut
- colchicine dan NSAID  mengurangi
nyeri dan inflamasi
- probenecid  meningkatkan ekskresi
asam urat
 Analgesik (Piroxicam 10-20 mg / hari, atau Na
diklofenak 2×50 mg selama 2-3 hari).
 Kolkisin : 0.5-0.6 mg / hari, maksimum 6 mg / hari.
 Kortikosteroid sistemik (bila NSAID dan Colchicine
tidak berespon baik): prednison 40 mg / hari, 1-3 hari
atau kortikosteroid lainnya.

17
Modifikasi Lifestyle / Gaya Hidup
 Minum cukup (8-10 gelas / hari).
 Mengelola obesitas dan menjaga Berat
Badan Ideal.
 Kurangi konsumsi alkohol.
 Pola diet sehat (rendah purin).

18
PROSES KEPERAWATAN
 Pengkajian
 Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi
 Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan
kemerahan, demam subfebris, periksa adanya nodul diatas
sendi.
 Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan
aktivitas dan masalah-masalah yang terkait dengan
psikososialnya.
 Pemeriksaan diagnostik
– Asam urat meningkat
– Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase
akut)
– Pada aspirasi sendi ditemukan aam urat
– Pemeriksaan urin
– Rontgen

19
Diagnosa keperawatan

• Nyeri berhubungan dengan proses penyakit


• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
nyeri persendian
• kurang pengetahuan tentang pengobatan dan
perawatan dirumah

20
Intervensi keperawatan (diagnosa 1)
 Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki)
diistirahatkan dan diberikan bantalan. Istirahat dapat
menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi
pergerakan sendi yang terjadi.
 Berikan kompres hangat atau dingin yang dapat
memberikan efek vasodilatasi . keduanya mempunyai
efek membantu pengeluaran endorfin dan dingindapat
menghambat impuls-impuls nyeri
 Cegahlah agar tidak terjadi iritasi pada tofi misal
menghindari penggunaan sepatu yang sempit, terantuk
pada benda yang keras. Bila terjadi iritasi maka akan
semakin nyeri, apabila terjadi luka akibat tofi yang
pecah maka rawatlah secara steril dan juga perawatan
drain yang terpasang pada luka
 Berikan obat-obatan sesuai dengan resep dokter dan
amati efek samping obat-obatan tersebut
21
Intervensi keperawatan (diagnosa 2)

 Tingkatkan aktivitas klien bila nyeri dan


bengkak telah berkurang
 lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan
menggunakan walker atau tongkat.
 lakukan latihan ROM secara hati-hati pada sendi
yang terkena gout karena bila dimobilisasi terus
menerus akan menurunkan fungsi sendi.
 usahakan untuk meningkatkan kembali pada
aktivitas yang normal.

22
Intervensi keperawatan (diagnosa 3)

 Berikan jadwal obat yang harus digunakan


meliputi nama obat, dosis, tujuan dan efek
samping. Penjelasan ini dapat
meningkatkankoordinasi dan kesadaran klien
terhadap pengobatan yang teratur.
 diskusikan tentang pentingnya diit yang
terkontrol, misal dengan menghindari makanan
tinggi purin seperti hati, ginjal, sarden. Program
latihan dan istirahat yang teratur perlu
dibicarakan
23
Evaluasi

 Tidak terjadi komplikasi


 Nyeri terkontrol
 Tidak terjadi efek samping akibat obat-
obatan yang digunakan
 Memahami jadwal pengobatan dan
perawatan di rumah

24
Nursing manajemen
 Pain manajemen
 Ambulasi
 Diet ketat
 Terapi cairan

25

Anda mungkin juga menyukai