Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkataan kadar asam
urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan linu-linu di
daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang teramat sangat bagi
penderitanya. Hal ini disebabkan oleh penumpukan Kristal di daerah tersebut akibat
tingginya kadar asam urat dalam darah. Penyakit ini sering disebut penyakit gout atau
lebih dikenal di masyarakat sebagai penyakit asam urat. Hiperuricemia disebabkan oleh
sintesa purin berlebih dalam tubuh karena pola makan yang tidak teratur dan proses
pengeluaran asam urat dari dalam tubuh yang mengalami gangguan. Faktor-faktor yang
diduga juga mempengaruhi penyakit ini adalah diet, berat badan dan gaya hidup ( Price
& Wilson, 1992). Choi dkk (1986) melakukanPenelitian tentang gout pada populasi
tenaga kesehatan laki-laki di Amerika Serikat, yang meliputi dokter gigi, optometris,
osteopath, ahli farmasi, podiatrist, dan dokter hewan. Populasi tersebut berusia antara 40
sampai 75 tahun. Hasil penelitianya selama 12 tahun menemukan 730 kasus gout baru.
Mereka menemukan peningkatan risiko gout ketika responden mengonsumsi daging atau
seafood dalam jumlah banyak. Akan tetapi, tidak ditemukan peningkatan risiko gout
ketika mengonsumsi protein hewani maupun nabati atau sayur-sayuran kaya purin dalam
jumlah banyak. Pada penelitian gout pertama di Indonesia,Van den Horst (1935)
menemukan 15 kasus gout berat pada masyarakat kurang mampu di jawa. Kemudian
Darmawan (1988) di Bandungan Jawa tengah melakukan penelitian diantara 4.683 orang
berusia 15-45 tahun yang diteliti, 0,8% menderit asam urat tinggi (1,7% pria dan 0,05%
wanita ) diantaranya sudah sampai pada tahap gout. Perlu diketahui pula di Indonesia
arthritis gout diderita pada usia lebih awal dibandingkan dengan Negara barat. 32%
serangan gout terjadi pada usia dibawah 34 tahun. Oleh karena itu, hal inilah yang
melatarbelakangi betapa pentingnya untuk mengetahui dan mempelajari penyakit ini
(Gout dan Hiperurisemia) untuk mengetahui solusi pengobatan yang terbaik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
 Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang
nyeri pada tulang dan sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas,
pergelangan dan kaki bagian tengah ( Merkie, Carrie, 2005 ).
 Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan defek
genetic pada metabolisme purin atau hiperuricemia ( Brunner & Suddarth, 2001 :
1810)
 Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat yang
menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005;407).    
 Artritis pirai (gout) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit Kristal asam urat
di daerah persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut.
Jadi, Gout atau sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana
tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang
menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.

B. ETIOLOGI
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit/penimbunan Kristal
asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan
metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan
eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung seperti :
a. Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat
berlebihan ( Hiperuricemia ), retensi asam urat atau keduanya.
b. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan
ginjal yang kan menyebabkan :
 Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia
 Karena penggunaan obat – obatan yang menurunkan eksresi asam urat seperti :
aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan
etambutol.

2
c. Pembentukan asam urat yang berlebih :
 Gout primer metabolic disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
 Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan asam urat berlebih karena
penyakit lain seperti leukemia.
d. Kurang asam urat melalui ginjal
e. Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat.
f. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal misalnya
glomeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik. 95 % penderita gout ditemukan pada
pria. Gout sering menyerang wanita pada post menopause usia 50 – 60 tahun. Juga
dapat menyerang laki – laki usia pubertas dan atau usia diatas 30 tahun. Penyakit ini
paling sering mengenai sendi metarsofaringeal, ibu jari kaki, sendi lutut dan
pergelangan kaki.

C. MANIFESTASI KLINIS
Terdapat empat tahap perjalanan klinis dari penyakit gout yang tidak diobati, antara lain :
 Hiperuricemia asimtomatik
 Arthritis gout akut
 Tahap interkritis
 Gout kronik

Gout akut berupa :


a. Nyeri hebat
b. Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
c. Sakit kepala
d. Demam
Gangguan kronik berupa :
 Serangan akut
 Hiperurisemia yang tidak diobati
 Terdapat nyeri dan pegal
 Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi ( penumpukan
monosodium asam urat dalam jaringan )

3
D. PATOFISIOLOGI

4
E. KOMPLIKASI
1. Deformitas (perubahan bentuk) sendi yang terjadi akibat serangan berulang yang
akhirnya merusak kartilago artikuler (Tulang yang berada pada sekitar sendi).
2. Batu ginjal
3. Gagal ginjal kronis
4. Hipertensi

F. PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah
serangan berulang dan pencegahan komplikasi.
 Medikasi
a. Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine 1,0 – 3,0 mg
( dalam Nacl/IV), phenilbutazon, Indomethacin.
b. Terapi farmakologi ( analgetik dan antipiretik )
c. Colchines ( oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal
asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
d. Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi ( NSAID ) untuk nyeri dan inflamasi.
e. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk
mencegah serangan.
f. Uricosuric untuk meningkatkan eksresi asam urat dan menghambat akumulasi
asam urat.
g. Terapi pencegahan dengan meningkatkan eksresi asam urat menggunakan
probenezid 0,5 g/hrai atau sulfinpyrazone ( Anturane ) pada pasien yang tidak
tahan terhadap benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan
Allopurinol 100 mg 2x/hari.
 Perawatan
a. Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang mengandung purin
yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal, usus ), sarden, kerang, ikan herring,
kacang – kacangan, bayam, udang, dan daun melinjo.

5
b. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
c. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin.
d. Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak
e. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
f. Hindari penggunaan alkohol.

6
ASKEP ( Asuhan Keperawatan )

Pak Gotar (39th) sebagai peserta askes, datang ke dokter keluarga karena rasa sakit
pada ibu jari kakinya kambuh sejak 2 hari yang lalu. Pak Gotar tidak berani minum obat anti
nyeri yang bisa dikonsumsinya kalau penyakitnya kambuh, karena setelah minum obat
tersebut ia menderita nyeri lambung.

Dari pemeriksaan fisik, ditemukan tanda-tanda inflamasi akut pada sendi


metatarsofageal digitti I manus dextra, terdapat tofi didaerah aurikula dan maleolus lateralis
sinistra. Dokter merujuk Pak Gotar ke poli klinik spesialis RSUP dr M Djamil padang untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lainnya. Hasil pemeriksaan
laboratorium memperlihatkan Hb 14 gr%, leukosit 13,00/ml, LED 40 mm/jam, kadar uric
acyd 9,3gr%. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan urinalisis, asam urat urine serta ureum
dan kreatinin serum. Dokter memberikan obat-obatan untuk Pak Gotar dan menganjurkan
Pak Gotar untuk berkonsultasi kebagian gizi untuk pengaturan dietnya. Pak Gotar heran diet
apa yang berhubungan dengan penyakitnya, juga apakah penyakit ini diturunkan kepada
anaknya. Ini penjelasannya ...

DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Klien mengatakan nyeri di 1. Kesadaran : composmentis
ibu jari kaki 2. TTV : TD : 120 /80 mmhg
2. Klien mengatakan jika N : 70 X/Menit
berjalan kakinya sakit RR : 20X/menit
3. Klien mengatakan kaku pada S : 37OC
ibu jarinyanya 3. Pemeriksaan lab :
4. Klien mengatakan aktifitas Hb : 14gr%
nya di bantu Leukosit : 13,00/ml
5. Klien mengatakan suka LED : 40 mm/jam
makan daun-daunan yang Kadar uric acyd : 9,3gr %
berwarna hijau 4. Skla nyeri 6
6. Klien mengatakan suka 5. Ibu jari klien terlihat bengkak
makan jeroan dan daging 6. Ibu jari klien terlihat kemerahan
7. Klien mengatakan tidak 7. Klien tampak meringis kesakitan

7
minum obat anti nyeri 8. Klien tampak di bantu saat berjalanng
9. Klien tidak dapa menjawab pertanyaan yang di ajukan tentang
10. Klien tidak dapat mengetaui prognosispenyakit yang sedang di alaminya

ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi


Ds : Nyeri kerusakan integritas
1. Klien mengatakan nyeri di ibu jari kaki jaringan sekunder
2. Klien mengatakan jika berjalan kakinya sakit terhadap gout
3. Klien mengatakan kaku pada ibu jarinyanya

Do:
1. Kesadaran : composmentis
2. TTV :
TD : 120 /80 mmhg
N : 70 X/Menit
RR : 20X/menit
S : 37OC
3. Pemeriksaan lab :
Hb : 14gr%
Leukosit : 13,00/ml
LED : 40 mm/jam
Kadar uric acyd : 9,3gr %
4. Klien tampak meringis kesakitan
5. Ibu jari klien terlihat bengkak
Ds : Gangguan Nyeri persendian dan
1. Klien mengatakan aktifitas nya di bantu mobilitas fisik imobilitas
2. Klien mengatakan kaku pada ibu jarinyanya
3. Klien mengatakan jika berjalan kakinya sakit

Do :
1. Kesadaran : composmentis
2. TTV : TD : 120 /80 mmhg
N : 70 X/Menit
RR : 20X/menit
S : 37OC
3. Ibu jari klien terlihat bengkak
4. Klien tampak di bantu saat berjalan
5. Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur

8
Ds : kurang perubahan
1. Klien mengatakan suka makan daun-daunan yang berwarna hijau pengetahuan penatalaksanaan
2. Klien mengatakan suka makan jeroan dan daging tentang pemeliharaan di rumah
kondisi dan
Do: rencana
1. Kesadaran : composmentis tindakan pada
2. TTV : kondisi kronis
TD : 120 /80 mmhg
N : 70 X/Menit
RR : 20X/menit
S : 37OC
3. Pemeriksaan lab :
Hb : 14gr%
Leukosit : 13,00/ml
LED : 40 mm/jam
Kadar uric acyd : 9,3gr %
4. Klien tidak dapat menjawab pertanyaan yang di ajukan perawat
5. Klien tidak mengetahui prognosis penyakit yang sedang
dialaminya

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap gout


2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian dan imobilitas
3. kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana tindakan pada kondisi kronis berhubungan
dengan Resiko tinggi terhadap perubahan penatalaksanaan pemeliharaan di rumah

INTERVENSI

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional


1.Nyeri Tujuan: setelah dilakukan 1.Pantau kadar 1. untukmengevaluasi
Berhubungan tindakan keperawatan 3x 24 asam urat semu keefektifan terapi
dengan jam nyeri dan
Kerusakan ketidaknyamanan dapat 2. peninggian dan pemberian
integritas teratasi kantung dingin membantu mengurangi
jaringan Kriteria hasil : 2.Berikan istirahat bengkak dan membantu menghilangkan
sekunder  Nyeri berkurang dengan kaki dan Berikan tekanan dari kaki, analgesik memblok
terhadap gout  ekspresi wajah analgesik,yang diprogramkan dan rasa nyeri.
relaks, tak ada evaluasi keefektifannya
rintihan  Berikan kantung es atau 3.Tindakan ini membantu mencegah batu

9
panas basah ginjal, komplikasi mayor yang berkenaan
dengan gout
3. Instruksikan klien untuk minum 2-
3 liter cairan setiap hari 4.obat anti gout bekerja dengan
menghambat reabsorbsi asam urat di
4.kolaborasi : tubulus ginjal (benemid) melawan
Berikan obat anti gout yang fagositosis leukosit yang menghambat
diresepkan dan evaluasi deposit urat lanjut (allopurinol). Terapi
keefektifannya. Konsul dokter bila obat tambahan dapat diperlukan bila
kadar asam urat serum tetap tinggi kadar asam urat serum tetap tinggi
dan nyeri tidak hilang dengan
analgesik

Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1.kaji mobilitas yang ada dan 1.mengetahui tingkat kemampuan klien
mobilitas fisik keperawatan 3x24 jam observasi adanya peningkatan dalam melakukan aktifitas
berhubungan Dapat melakukan mobilitas kerusakan. Kaji secara teratur fungsi
dengan nyeri fisik kembali motorik
persendian Kriteria hasil : Menunjukkan 2.ajarkan klien melakukan latihan 2.gerakan aktif memberi masa , tonus
dan imobilitas teknik yang memampukan gerak aktif pada ekstremitas yang dan kekuatan otot, serta memperbaiki
melakukan aktivitas tidak sakit fungsi jantung dan pernafasan

3.bantu klien melakukan latihan 3.untuk memperatahankan fleksibilitasi


ROM dan perawatan diri sesuai sendi sesuai kemampuan
toleransi
4.untuk mendeteksi perkembangan
4.pantau kemajuan dan klien .
perkembangan , kemampuan klien
dalam melakukan aktifitas.
Kolaborasi : .kemampuan mobilisasi ekstremitas
Kolaborasi dengan ahli fisioterapi dapat di tingkatkan dengan latihan fisik
untuk latihan fisik klien dari tim fisioterapi

kurang Setelah dilakukan tindakan 1.Berikan informasi tentang kondisi, 1.kepatuhan ditingkatkan melalui
pengetahuan keperawatan 3x24 jam klien ingkatkah pasien bahwa terdapat penyuluhan kesehatan
tentang dapat Mendemonstrasikan kesalahan gentik pada metabolisme
kondisi dan keinginan untuk memenuhi purin, tetapi serangan nyeri terkontrol
rencana aktivitas pemeliharaan dan dengan terapi otot 2.Tindakan ini membantu mencegah
tindakan pada pencegahan perawatan diri kerusakan lanjut pada sendi dengan
kondisi kronis yang diprogramkan 2. Ajarkan klien apa yang dilakukan mengurangi bengkak, inflamasi, dan
berhubungan Kriteria hasil : 1.klien dapat selama serangan. Instruksi meliputi : tekanan pada kaki
dengan Mengungkapkan pemahaman Mengisirahatkan sendi yang nyeri

10
Resiko tentang instruksi perawatan Tinggikan ekstremitas dan berikan
terhadap diri, kantung es atau panas basah
perubahan 2.klien dapat mengungkapkan 3.Substansi tertentu tidak mengaktivasi
penatalaksana rencana untuk melakukan 3. Ajarkan klien bagaimana efek obat anti gout, mengakibatkan
an tindakan pencegahan pada mengontrol serangan gout. Instruksi retensi asam urat. Obat anti gout
pemeliharaan gaya hidup baru meliputi : menurunkan kadar asam urat serum
di rumah  Menghindari faktor pencetus
(makanan tinggi purin
minuman alkoholik) 4.Instruksi verbal dapat dengan mudah
 Menggunakan obat anti gout dilupakan. Pemantuan periodik dari
sesuai resep. Hubungi dokter kadar asam urat serum perlu untuk
bila serangan terjadi lebih mengevaluasi keefektifan terapi obat
sering atau berakhir lama

4. Jamin bahwa klien mempunyai 5.keadaan ini dapat menandakan


instruksi tertulis tentang perawatan pembentukan batu ginjal
diri dan informasikan tertulis tentang
obat yang diprogramkan selama di
rumah
5. Instruksikan klien untuk
menghubungi dokter bila terjadi nyeri
panggul kolik

IMPLEMENTASI

11
NO DX IMPLEMENTASI PARAF
1 1. Memantau kadar asam urat semu
2. Memberikan istirahat dengan kaki dan Memberikan analgesik,yang
diprogramkan dan evaluasi keefektifannya
3. Memberikan kantung es atau panas basah
4. Menginstruksikan klien untuk minum 2-3 liter cairan setiap hari

2 1. Mengkaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan


kerusakan. Kaji secara teratur fungsi motorik
2.Mengajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang
tidak sakit

3.Membantu klien melakukan latihan ROM dan perawatan diri sesuai


toleransi

4.Memantau kemajuan dan perkembangan , kemampuan klien dalam


melakukan aktifitas.

3 1. MeBerikan informasi tentang kondisi, ingkatkah pasien bahwa


terdapat kesalahan gentik pada metabolisme purin, tetapi serangan
nyeri terkontrol dengan terapi otot
2. Mengajarkan klien apa yang dilakukan selama serangan. Instruksi
meliputi :
 Mengisirahatkan sendi yang nyeri
 Tinggikan ekstremitas dan berikan kantung es atau panas basah

3. MengAjarkan klien bagaimana mengontrol serangan gout.


Instruksi meliputi :
 Menghindari faktor pencetus (makanan tinggi puri, minuman
alkoholik)
 Menggunakan obat anti gout sesuai resep. Hubungi dokter bila
serangan terjadi lebih sering atau berakhir lama
4. MenJamin bahwa klien mempunyai instruksi tertulis tentang
perawatan diri dan informasikan tertulis tentang obat yang
diprogramkan selama di rumah
5. Instruksikan klien untuk menghubungi dokter bila terjadi nyeri panggul
kolik

EVALUASI

Hari/tanggal No dx Evaluasi Paraf

12
1 S : Klien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang pada bagian jari
tangan

O: Klien tidak terlihat meringis kesakitan.


Bengkak berkurang, nyeri tekan (-)

A: masalah keperawatan tentang nyeri teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan dengan


1.Ajarkan teknik lekasasi nafas dalam
2. Ajarkan metode distraksi selaa nyeri akut
3. hindarkan klien meminum alkhol, kafein dan obat deuritik
2 S : Klien mengatakan aktifitas sudah bisa dilakukan sendiri seperti
minum dan bangun dari tempat tidur

O: 1. Klien tampak di bantu untuk melakukan aktifitas

2. Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur

A: masalah keperawatan Imobilitas fisik belum teratasi

P : inervensi di lanjutkan dengan :

1.ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak
sakit
2.bantu klien melakukan latihan ROM dan perawatan diri sesuai toleransi
3.pantau kemajuan dan perkembangan , kemampuan klien dalam
melakukan aktifitas.
3 S : Klien mengatakan akan mengurangi makan jeroan , dan tumbuhan
yang berwarna hijau

0 : klien tampak sudah mulai mengetahui mengenai penyakit yang di


alaminya

A : Masalah keperawatan engenai kurang pengetahuan teratasi

P : Intervensi di hentikan

BAB III

13
PENUTUP

Kesimpulan

Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri
pada tulang dan sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki
bagian tengah ( Merkie, Carrie, 2005 ). Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous
yang berhubungan dengan defek genetic pada metabolisme purin atau hiperuricemia
( Brunner & Suddarth, 2001 : 1810) Gout merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh
penumpukan asam urat yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005;407).    
Artritis pirai (gout) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit Kristal asam urat di
daerah persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut.
Jadi, Gout atau sering disebut asam urat adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak
dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang menyebabkan rasa
nyeri pada tulang dan sendi.

Saran

Berkat kerja sama yang kompak dari kelompok kami, alhamdulillah makalah ini
kami susun dan dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Namun, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan (memiliki
kekurangan). Oleh karena itu, kami membutuhkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak agar kami dapat lebih menyempurnakannya lagi untuk
ke depan. Terima kasih.

14

Anda mungkin juga menyukai