Anda di halaman 1dari 84

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Syariat islam mengajarkan setiap muslim untuk selalu memenuhi

kebutuhan hidupnya sendiri dengan cara yang terhormat tanpa meminta-minta 1.

Beberapa kegiatan antar manusia yakni interaksinya seperti ber-Muamalat yang

selalu mengiringi kehidupan manusia tersebut. Islam sebagai agama yang

sempurna telah mengatur sistem jalan hidup yang utuh dan terpadu (a

comprechensive way of life). Pada dasarnya segala kegiatan dengan muamalat di

perbolehkan, sampai ada dalil yang mengharamkannya. Pendapat ini didukung

oleh kutipan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi

“padahal Allah telah Menghalalkan jual beli dan menharamkan riba (Al-

Baqarah: 275).

Pada zaman globalisasi ini, komponen muamalat yaitu “transaksi” ikut

serta mengalami perkembangan yang begitu pesat sehingga menimbulkan

berbagai kompleksitas yang di hadapkan kepada para pelakunya. Hal tersebut di

dukung oleh perkembangan sarana informatika yang semakin maju pesat pula

yang membuat adanya pengaruh tanpa terkecuali dibidang muamalat yang


2

menyebabkan adanya aktifitas transaksi jual beli secara elektronik atau yang akrab dikenal

dengan istilah e-commerce.

Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi akan

memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi komunikasi banyak memberikan implikasi yang

signifikan bagi kehidupan manusia khususnya dalam bidang ekonomi.

Bermunculan berbagai situs atau web yang menyediakan wadah untuk melakukan

jual beli secara online. Tidak ada definisi baku mengenai e-commerce, Onno W

Purbo dan Aang Arif Wahyudi dalam bukunya mengenal e-commerce serta

mendefinisikannya sebagai satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis

yang menghubungkan perusahaan, konsumen, komunitas tertentu melalui

transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang

dilakukan secara elektronik4.

Banyaknya situs e-commerce sebagai wadah masyarakat untuk jual beli

online semakin menstimulus perkembangan transaksi e-commerce sebagai tren

baru dalam perniagaan. Hal ini memberikan alternatif untuk berbelanja atau

menjual suatu barang disamping berbelanja atau menjual barang secara

konvesional. e-commerce memberikan fleksibelitas yang tinggi bagi penjual atau

pembeli. Bagi penjual, pemasaran produknya jauh lebih luas dan mudah untuk

meng-update produk dimanapun dan kapanpun. Disamping itu media online

memberikan keuntungan lainnya yaitu penjual dapat memanfaatkan situs secara

4
Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi,” mengenal e-commerce” (Jakarta : Elexmedia
komputerindo, 2000). h.16
gratis yang berdampak meringankan biaya promosi dan meningkatkan efisiensi

serta efektifitas penjualan.

Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) telah merilis hasil riset

nasional terkait jumlah pengguna dan penetrasi internet di Indonesia untuk tahun

2014 kemarin. Menurut hasil riset yang digelar atas kerjasama dengan pihak Pusat

Kajian Komunikasi (PusKaKom) FISIP Universitas Indonesia di Indonesia kini

telah mencapai angka 88,1 juta.Dengan demikian jika disesuaikan dengan jumlah

populasi penduduk Indonesia yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)

mencapai 252,2 Juta per jiwa, maka pengguna internet di Indonesia mengalami

pertumbuhan 16,2 juta jiwa dari total 71,9 juta pengguna di tahun 2013 lalu.

Jumlah pemakai ini tergolong sedikit tetapi disisi lain menurut riset dari daily

social dan daily transpayment gateway Indonesia diperkirakan pengguna internet

akan mencapai angka 150 juta orang dalam kurun 4 tahun mendatang. Angka

yang meningkat tajam ini mengisyaratkan bahwa prospek perkembangan e-

commerce di tahun-tahun mendatang akan menjadi sangat cerah. Perkembangan

pesat e-commerce yang terjadi di Indonesia saat ini tidak serta merta terjadi tanpa

sebab. Andil pemain pemain besar e-commerce di indonesia dimulai sejak tahun

1996 dengan berdirinya perintis belanja online Dyviacom Intrabumi atau D-Net

wahana transaksi berupa mall online yang disebut D-mall (diakses lewat D-Net)

ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant.

Perkembangan e-commerce berbanding lurus dengan perkembangan

zaman dan membuat e-commerce diliputi oleh kelebihan serta kekurangan yang

sangat fluktuatif perkembangannya. Beberapa contoh kelebihan e-commerce


diantaranya biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat, memproses,

mendistribusikan, menyimpan, dan memperbaiki kembali informasi juga dapat

ditekan5 dan kekurangan e-commerce seperti keamanan system rentan di serang.

Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan

berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh

sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah

keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang

bisa menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.

Contoh kasus pelanggaran pada e-commerce yang terdapat di sekitar kita

adalah ketika seorang pembeli sudah berhasrat membeli sebuah barang yang

terdapat di web jual beli online “X” lalu setelah berkomunikasi dengan penjual

dan deal mengenai harga lalu pembeli segera mentransfer kepada penjual, setelah

transfer uang di lakukan pembeli segera mengkonfirmasi kepada penjual bahwa ia

telah melakukan pembayaran dan penjual mengiyakan bahwa uang tersebut telah

masuk kedalam rekening beliau. Penjual menjanjikan barang akan tiba 3 hari

kerumah pembeli tetapi setelah 3 hari barang tak kunjung datang pula dan

akhirnya pembeli menghubungi penjual kembali tetapi sang penjual tidak dapat

dihubungi dan account penjual di dalam web jual beli online “X” tersebut juga

telah di nonaktifkan. Alhasil sang pembeli telah tertipu materi dalam kasus

tersebut6.

5
Rika Kurnia L “Kelebihan dan kekurangan e-commerce” di akses dari
http://mbarikarika.blogspot.co.id/ pada tanggal 16 desember 2015 pukul 16:05 WIB
6
Ida Linda, dkk, “Kejahatan pada dunai maya penipuan online shop pada dunia facebook”
diakses pada http://kelompoketika6.blogspot.co.id/ tanggal 14 Februari 2016 pada pukul 12:56
WIB
Contoh kasus yang lain juga terdapat pada sisi inernal dari perusahaan e-

commerce itu sendiri. Kesalahan dalam meng-input data atau salah memasukan

sebuah produk ke dalam kategori sebuah merchant kerap terjadi. Hal tersebut

membuat output yang di dapatkan oleh e-commerce tidak maksimal atau bahkan

dapat menyebabkan kerugian. Contoh kesalahan internal seperti pemberian harga

yang tidak sesuai pada produk yang akan di pasarkan, lalu penulisan deskripsi

barang yang salah dan tidak sesuai akan menyebabkan pembeli menjadi kurang

yakin dan tidak jadi membeli barang tersebut. Hal ini harus di perhatikan dengan

seksama agar pelaksanaan e-commerce berjalan dengan semestinya. Kesalahan

dari pihak ketiga yang umumnya terjadi pada lembaga pembiayaan berupa bank

juga kerap terjadi seperti sistem yang bermasalah sehingga pembiayaan mengenai

barang akan dibayarkan mengalami kendala dan tersendat. Oleh karenanya

diperlukan langkah antisipasi yang bijak demi menanggulangi permasalahan yang

kerap terjadi. Langkah antisipasi ini dimaksutkan untuk memberi integritas yang

mumpuni untuk perusahaan e–commerce itu sendiri.

Hal tersebut merupakan risiko-risiko yang timbul dari Transaksi Online

yang seharusnya tidak terjadi jika kita mengetahui manajemen risiko yang tepat

agar hal serupa dapat di hindari. bahwa ada enam fungsi dasar kegiatan

pengelolaan suatu perusahaan industri, yaitu : kegiatan teknis, komersial,

keuangan, keamanan, akuntansi dan manajerial.7 Demikian Manajemen Risiko

dalam pengelolaan perusahaan menurut Henry Fayol.

7
Henri Fayol. “Manajemen Risiko dalam pengelolaan perusahaan” jurnal 14 prinsip manajemen
tahun 1925
Dari ke enam fungsi dasar tersebut, maka Manajemen Risiko berkaitan

dengan kegiatan keamanan, yang bertujuan menjaga harta benda dan personil

perusahaan terhadap kerugian yang disebabkan oleh berbagai gangguan. Dengan

demikian kegiatan Manajemen Risiko mencakup semua tindakan untuk

memberikan keamanan terhadap operasi perusahaan dan memberikan ketenangan

jiwa yang dibutuhkan oleh seluruh personil perusahaan (mencakup pemilik,

pimpinan dan karyawan perusahaan).

Pada dasarnya Manajemen Risiko adalah penerapan fungsi-fungsi

manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh

organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi Manajemen Risiko

mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,

mengkoordinir dan mengawasi program penanggulangan risiko.

Berdasarkan hal tersebut dan beranjak dari permasalahan dengan

kemajuan teknologi saat ini dalam kegiatan jual beli, namun masih ditemukan

masalah dalam penerapannya meliputi ini yang mendorong penulis untuk meneliti

dan mensosialisasikan lebih mendalam mengenai sistem pembayaran transaksi

online dalam dalam manajeman resiko kepada masyarakat banyak kedalam skripsi

”Analisis Manajemen Risiko Sistem Pembayaran Transaksi online pada Toko

online MatahariMall.com

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis dapat

mengidentifikasikan beberapa permasalahan dalam hal manajemen risiko pada


sistem pembayaran transaksi online pada toko online MatahariMall.com. Adapun

masalah yang peneliti identifikasi dari latar belakang di atas adalah sebagai

berikut

1. Bagaimana risiko yang dapat timbul dari transaksi online?

2. Bagaimanakah model risiko yang muncul dalam bisnis online shop

MatahariMall.com?

3. apa saja kelemahan perusahaan?

4. Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari risiko

5. Menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko benar-

benar terjadi

6. Bagaimana strategi pengendalian terhadap risiko yang diterapkan

dalam MatahariMall.com

7. Bagaimana strategi pengendalian yang efektif terhadap pengelolaan

risiko pada online shop

8. Apakah manajemen risiko yang di lakukan oleh MatahariMall.com

dapat diterapkan kepada beberapa online shop yang lainnya

C. BATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk mendapatkan

batasan-batasan dan masalah penelitian yang akan diteliti. Pembatasan


masalah berguna untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang tidak

termasuk dalam lingkup masalah penelitian.

Berdasarkan identifikasi masalah, penulis membatasi masalah yang

akan diteliti agar lebih terfokus dan spesifik. Maka pembatasan

masalah yang dibahas adalah manajemen resiko terhadap sistem

pembayaran pada online shop. Yang menjadi objek penelitian adalah

pengguna jasa e-commerce dan toko online MatahariMall.com dan

periode penelitian yang akan digunakan adalah waktu tahun 2015-2016

karena pada tahun 2015 MatahariMall.com resmi diperkenalkan

kepada publik.

2. Perumusan masalah

Dari pembatasan masalah di atas, peneliti dapat merumuskan

masalah yang fokus dalam permasalahan-permasalahan berikut ini :

a. Apa saja model risiko yang muncul dalam bisnis online shop

MatahariMall.com?

b. Bagaimana strategi pengendalian yang di terapkan

MatahariMall.com dalam risiko tersebut?

c. Apakah strategi pengendalian risiko yang dilakukan oleh

MatahariMall.com terbukti efektif dalam pengupayaannya?


D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini sendiri memiliki tujuan secara umum dan khusus

bagi penulis sendiri. Secara umum penelitian ini berkaitan dengan

rumusan permasalahan diatas bertujuan sebagai berikut :

a. Mengetahui model risiko yang muncul dalam bisnis online

shop MatahariMall.com

b. Mengetahui strategi pengendalian yang di terapkan

MatahariMall.com dalam risiko tersebut

c. Mengetahui strategi pengendalian risiko yang dilakukan

oleh MatahariMall.com terbukti efektif atau tidak

Adapun manfaat yang di dapatkan dari hasil penelitian ini, antara

lain :

1. Bagi akademisi

a. Memberikan sumbangsih pemikiran, informasi serta

pengetahuan yang mengenai manajemen risiko sistem

pembayaran pada e-commerce.

b. Memperoleh dan mengupdate tambahan penelitian

terhadap hal-hal yang baru yang telah berlangsung pada

transaksi e-commerce dalam manajemen risiko


2. Bagi praktisi

a. Memberikan pemikiran dan penjelasan bagaimana

manajemen risiko yang baik dalam transaksi online (e-

commerce).

b. Memberikan informasi kepada para praktisi e-

commerce mengenai manajemen risiko pada online

shop MatahariMall.com dalam sistem pembayarannya

3. Bagi Masyarakat

Menambah edukasi mengenai manajemen risiko

terhadap sistem pembayaran transaksi online.

Khususnya pada toko online MatahariMall.com dan

umumnya pada toko online sejenis.

E. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan masalah

Penelitian ini menggunakan pendekatan masalah yang berpacu kepada

pendekatan normatif, karena dalam penelitian ini ada aturan-aturan

tertentu dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam manajemen risiko

sistem pembayaran transaksi online mataharimall.com. Ilmu normatif

menggunakan dan menggabungkan studi empiris dan prediksi ekonomi


positif dengan mempertimbangkan nilai gagasan ideal untuk memperoleh

rekomendasi kebijakan.

2. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari lembaga

yang terlibat dalam objek penelitian.8 Jenis pelaporan yang digunakan

adalah metode deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan

permasalahan dengan didasari pada data yang ada lalu dianalisis lebih

lanjut untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Proses analisa dimulai

dari membaca, mempelajari dan menelaah data yang didapat secara

seksama, selanjutnya dari proses analisa tersebut penulis mengambil

kesimpulan dari masalah yang bersifat umum kepada masalah yang

bersifat khusus.

3. Sumber data penelitian

Dalam buku metode penelitian kualitatif menurut Lofland (1984: 47),

sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Untuk itu,

sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi 2 macam,

yaitu :

8
Lexy . J. Moeloeng, metode penelitian kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,
2010), h.3.
1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik

individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti.9 Dalam

penelitian ini data yang akan diperoleh dari wawancara langsung

dengan HRD MatahariMall.com dan supervisor seller support

finance pada divisi finance.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi

dokumentasi yang ada hubungannya dengan materi skripsi ini.

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan,

literature, buletin, majalah, berita, serta materi kuliah yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

4. Teknik pengumpulan data

a. Penelitian kepustakaan (library research), penulis mengadakan

penelitian terhadap beberapa literatur yang ada kaitannya dengan

penulisan skripsi ini. Literatur itu berupa buku, majalah, surat kabar,

artikel, internet, dan lain sebagainya. Langkah dalam melaksanakan

studi pustaka ini adalah dengan cara membaca, mengutip, serta

menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam

memenuhi penelitian ini.

9
Husein Umar, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006). Cet. Ke-6, hlm 42.
b. Penelitian lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data dan

informasi, penulis langsung terjun ke objek penelitian yaitu lembaga

yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

1) Interview yaitu melakukan wawancara dengan HRD

MatahariMall.com dan supervisor seller support finance pada divisi

finance yang berhungan langsung dengan seller yang ada di

MatahariMall.com

2) Dokumentasi yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan yang di

dapat dari lembaga yang diteliti dan laporan lainya yang berkaitan

dengan masalah penelitian.

3) Observasi yakni pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

dan pencatatan terhadap manajemen risiko sistem pembayaran yang

diterapkan pada MatahariMall.com.

5. Subjek-objek penelitian

Subjek-objek penelitian yang menjadi sumber informasi data yaitu

pimpinan HRD MatahariMall.com dan supervisor seller support

finance pada divisi finance, lalu objeknya yaitu MatahariMall.com

pada bagian finance


6. Analisis data

Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Proses analisis data yang akan dilakukan bersifat induktif,

yaitu menggunakan data sebagai pijakan awal melakukan penelitian,

bahkan dalam format induktif tidak mengenal teorisasi sama sekali.

Teori dan teorisasi bukanlah hal yang penting untuk dilakukan,

sebaliknya, data adalah segala-galanya untuk memulai penelitian.10

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis yang disarankan

data.11

Untuk itu peneliti akan mengklasifikasi data berdasartkan kategori

tertentu dari seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

kepustakaan yang diseleksi dan disusun.

Setelah data-data yang ada di klasifikasikan lalu diadakan analisis data.

Data-data yang telah terkumpul nantinya akan diperiksa kembali

mengenai kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya,

konsistensi jawaban atau informasi yang biasa disebut dengan editing

penulisan.

10
Bungin Burhan , “Penelitan Kualitatif”, (Jakarta: Kencana, 2010). Cet. Ke-4. Hlm. 27.
11
Basrowi, & Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008). Hlm. 91.
F. TEKNIK PENULISAN

Adapun teknik penulisan pada skripsi ini berpedoman dan

disesuaikan dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi pada buku Pedoman

Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metode penelitian, serta sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas tentang berbagai teori Manajemen Risiko, E-commerce

(Pengertian, kelebihan serta kekurangan dan jenis-jenis transaksi yang

terkandung di dalamnya), model-model yang terdapat pada e-commerce,

sistem pembayaran transaksi online, kerangka pemikiran dan review studi

terdahulu

Bab III Metode Penelitian

penulis menjelaskan tentang gambaran umum tentang Metodelogi

Penelitian yang terdiri dari : 1. Metodelogi Penelitian, 2. Penelitian

Kualitatif, 3. Teknik Pengumpulan Data, 4. Teknik Analisis Data,


Bab IV Analisis dan Pembahasan

penulis menjelaskan tentang temuan dan analisa dalam manajemen risiko

sistem pembayaran pada online shop MatahariMall.com meliputi : 1. Hasil

Temuan Data dalam model risiko yang muncul dalam bisnis online shop

MatahariMall.com , 2. strategi pengendalian yang di terapkan

MatahariMall.com dalam risiko yang ada , 3. Mengetahui strategi

pengendalian risiko yang dilakukan oleh MatahariMall.com terbukti

efektif atau tidak

Bab V Penutup

berisikan intisari atau kesimpulan dari seluruh bahasan masalah yang

menjadi fokus penelitian, penulis juga menyampaikan saran-saran yang

diperlukan
17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. MANAJEMEN RISIKO

1. Pengertian Manajemen Risiko

Definisi manajemen menurut George R. Terry, didefinisikan sebagai

proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan aktifitas-

aktifitas suatu organisasi dalam rangka mencapai upaya suatu koordinasi sumber-

sumber daya-daya manusia dan sumber-sumber daya alam dalam pencapaian

sasaran secara efektif dan efisien 12. Sedangkan Risiko merupakan sesuatu yang

mengandung bahaya, atau ketidakpastian (uncertainty) dalam kehidupan sehari-

hari. Sedangkan pendapat Gallati, risiko adalah suatu kemungkinan terjadinya

hasil yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak

diantisipasi serta dikelola dengan semestinya13.

Jadi dari pernyataan para ahli diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa

definisi dari Manajemen risiko merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendalian atau pengawasan atas upaya-upaya anggota sebuah

organisasi dan atas penggunaan sumber daya yang terdapat pada organisasi

tersebut untuk mencapai tujuan tertentu, terhadap kemungkinan terjadinya hasil

12
H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen, dasar, pengertian dan masalah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2005),
13
h.2
Prof. Dr. Wanardi, SE, Asas-asas Manajemen, (Bandung: CV Mandar Maju, 2010) Catatan ke-
3, h.7

17
18

yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak

diantisipasi serta dikelola dengan semestinya.

Mengukur

Identifikasi
Evaluasi
Manaje
men
Risiko

pengendali

Gambar 2.1

Skema sederhana Manajemen Risiko, Sumber : MySharing.com

2. Proses Manajemen Risiko

Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan (Evaluasi), Pengendalian

Pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan

pengendalian risiko memperhatikan hal – hal sebagai berikut:

1. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisa,


sekurang-kurangnya terhadap:

a. Karakteristik risiko yang melekat pada aktifitas


perusahaan;
b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha

2. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan :


a. Evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi,

sumber data dan prosedur yang digunakan untuk mengukur

risiko

b. Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila

terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan

faktor risiko yang bersifat material

3. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan :

a. Evaluasi terhadap eksposur risiko

b. Penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat

perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor risiko,

teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko

yang bersifat material

4. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk

mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan

kelangsungan usaha perusahaan

3. Manfaat Manajemen Risiko

a. Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari

setiap kegiatan yang mengandung bahaya

b. Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak

diinginkan
c. Menimbulkan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai

kelangsungan dan keamanan investasinya

d. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi

bagi setiap unsur dalam organisasi/ perusahaan

e. Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku

B. E-COMMERCE

Teknologi e-commerce telah lama digunakan di internet yaitu berawal

dari EDI (Electronic Data Interchange). E-commerce secara umum dapat

diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet.

1. Definisi E-commerce

Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung e-commerce atau yang lebih

dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau

berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet

dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver.

Menurut Amir Hatman, e-commerce ialah uatu jenis dari mekanisme

bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis

individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau

jasa14

14
Adi Nugroho, E-commerce memahami Perdagangan di Dunia Maya, cet.1 (Bandung :
Informatika 2006) h. 9,
E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses

bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu

melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi

yang dilakukan secara elektronik15.

Proses yang ada dalam e-commerce adalah sebagai berikut :16

1. Presentasi elektronis yaitu pembuatan website untuk produk dan

layanan

2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan

3. Otomasi account pelanggan secara aman

4. Transaksi pembayaran dilakukan secara online

Adapun karakteristik dari e-commerce adalah sebagai berikut :

1. Terjadinya transaksi antar dua belah pihak

2. Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi

3. Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme

perdagangan tersebut

4. Transaksi tanpa batas

5. Produk barang tak berwujud

15
Onno W, Purbo, Buku pintar internet membangun Web-E-Commerce (Elex Media Komputindo,
2000),
16
h.2
Nofie Iman “Mengenal E-commerce” di akses dari
http://www.academia.edu/9595026/NOFIE_IMAN_WWW.NOFIEIMAN.COM_Mengenal_E-
Commerce pada tanggal 12 april 2016 pukul 22.35 WIB
2. Jenis-jenis E-commerce

Secara umum, kita dapat mengklasifikasi e-commece menjadi 2 (dua) jenis

yaitu :

a. Business to business (B2B)

Business to Business e-commerce umumnya

menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange

(EDI). Sistem ini relative masih sangat mahal dan

standar yang digunakan seringkali menyulitkan

interkomunikasi antar pelaku bisnis.

Adapun karakteristik yang terdapat dalam B2B ini adalah antara lain :

a.1. Trading Partner yang sudah diketahui pada umumnya

memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi

hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Sehingga jenis

informasi yang dikirimkan dapat tersusun sesuai kebutuhan dan

kepercayaan (trust)17.

a.2. pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang

dan secara berkala

a.3. salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk

mengirimkan data.

17
Ike Setiani “Artikel E-commerce” diakes dari
https://ikesetiani.wordpress.com/2012/06/24/artikel-e-commerce/ pada tanggal 12 April 2016
pukul 22.49 WIB
a.4 model yang umum digunakan adalah per-to-per, dimana

processing intelligence dapat didistribusikan di kedua belah pihak

b. Business to Customer (B2C)

Business to Customer e-commerce memiliki

permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk

mendekati permasalahan yang berbeda. Mekanisme

untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan

bermacam-macam pendekatan seperti misalnya dengan

menggunakan konsep portal. Adapun karakteristik B2C

sebagai berikut18 :

b.1. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke

umum.

b.2. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan

mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai

contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis

diberikan dengan menggunakan basis web.

b.3. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand),

Consumer melakukan inisiatif dan prosedur harus siap

memberikan respon sesuai dengan permohonan.

18
Nicolas Maechler, dkk, “Improving business to business to customer experience” di akses pada
http://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/improving-the-
business-to-business-customer-experience pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.15 WIB.
b.4. pendekatan client/server sering digunakan dimana disambil

asumsi client menggunakan sistem yang minimal (berbasis web)

dan processing (bussines procedure) diletakan di sisi server

3. Keuntungan-keuntungan E-commerce

Beberapa bentuk keuntungan e-commerce yang dapat diperoleh

dari pelaksanaannya antara lain adalah sebagai berikut :

a. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih

menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi traditional

b. Dapat meningkatkan Market Exposure (pangsa pasar)

c. Menurunkan tingkat biaya operasional (Operating Cost)

d. Melebarkan jangkauan perusahaan (Global Reach).

e. Meningkatkan Costumer Loyality

f. Menigkatkan Supplier Management

g. Memperpendek waktu produksi

h. Meningkatkan Value Chain (mata rantai pendapatan)

4. Kekurangan E-Commerce19

a. Keamanan sistem rentan diserang Terdapat sejumlah laporan

mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang

kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah

perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah

keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak

19
Rika Kurnia L “Kelebihan dan kekurangan e-commerce” di akses pada
http://mbarikarika.blogspot.co.id/ pada tanggal 8 juni 2016 pada pukul 13.53 WIB
berwenang bisa menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis

yang telah berjalan.

b. Persaingan tidak sehat Di bawah tekanan untuk berinovasi dan

membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat

memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang

harga.

c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru

Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru,

sering muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat

berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini

memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem independen yang

tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan

biaya.

5. Kegiatan yang berhubungan dengan E-commerce

Banyak sekali hal yang dapat dilakukan melalui e-commerce, namun

pada umumnya orang mengganggap e-commerce sebagai kegiatan seperti kita

membeli sebuah buku di toko online, padahal e-commerce tidak sesempit itu. E-

commece masih luas dan masih banyak bidang-bidang yang lain yang harus

dikembangkan. Ketepatan, kemudahan dan kecepatan menjadi ciri e-commerce.

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan e-commerce,antara lain sebagai

berikut :
a. Perdagangan Online melalui www (PC-Personal Computer)

merupakan hal yang paling umum.

b. Transaksi online bisnis antar perusahaan

c. Internet banking yang saat ini sedang berkembang di Indonesia,

dimana kita dapat mengakses semua kegiatan yang yang berhubungan

dengan perbankan.

d. TV interaktif, dimana melalui ini kita dapat melihat daftar acara,

internet secara interaktif.

e. WAP (Wireless Apllication Prorocol) juga menjadi tren yang tidak

kalah menarik di kalangan belanja online.

6. Risiko dalam E-commerce

Risiko E-Comerce dapat terjadi karena penyalah gunaan dan kegagalan

sistem yang terjadi, terdiri atas :20

a. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan, misal

seseorang telah menghancurkan/ mengganti semua data finansial yang ada

b. Pencurian informasi rahasia yang berharga, misal pencurian terhadap

kepemilikan teknologi, informasi pemasaran atau informasi yang

berhubungan dengan kepentingana konsumen

c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan peservice, misal gangguan

yang bersifat nonteknis, seperti aliran listrik mati.

20
Aliyya Zahirah “Risiko E-commerce” di akses pada
https://aliyyazahirah.wordpress.com/2010/04/20/resiko-e-commerce/ pada tanggal 13 april 2016
pukul 00.27 WIB
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak, misal seorang

hacker berhasil membobol sistem perbankan dengan berhasil

memindahkan sejumlah rekening orang lain ke dalam rekening

peribadinya

e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen, misal seringnya terjadi

gangguan pada jaringan yang menyebabkan akses gagal.

f. Kerugian-kerugian yang tak terduga, misal gangguan terhadap transaksi

bisnis, akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangka

Berdasarkan semua hal diatas, maka untuk melakukan atau menyusun

kegiatan e-commerce tidaklah semudah yang dibayangka. Banyak sekali faktor

yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang

memuaskan para pelanggan atau konsumen.

C. MANAJEMEN RISIKO E-COMMERCE

Mayoritas aktivitas menyimpang tidak datang dari penyusup luar, tetapi

dari dalam, dan tentu, kegagalan sistem umum. Ahli riset TI, The Gartner Group,

mengestimasi bahwa lebih dari 70% akses tidak sah ke sistem informasi dilakukan

oleh pegawai, yang lebih dari 95% penyusupan mengakibatkan kerugian

keuangan yang signifikan. Dari sekian banyak jenis risiko yang terkait dengan

ketersediaan atau kerusakan sistem, kegagalan sistem adalah alasan paling umum

terjadinya masalah. Meskipun kebijakan dikembangkan dengan tujuan baik, dan

banyak prosedur efektif disusun secara seksama, penyebab utama pengendalian

yang tidak efektif adalah sering kali karena kurangnya akuntabilitas dalam
memastikan bahwa prosedur senyatanya dilaksanakan. Salah satu aspek serius

risiko internal muncul dari pegawai entitas sendiri, terutama ketika dia menjadi

termotivasi untuk membalas dendam kepada perusahaannya. Kasus-kasus

kecurangan keuangan telah membuat publik sadar akan skop dari kecurangan

dalam bisnis saat ini. Association of Certified Fraud Examiners memperkirakan

bahwa kecurangan oleh pegawai menyebabkan kerugian bisnis sebesar enam juta

dollar AS pada tahun 2002.21

Peran dari manajemen risiko dalam e-commerce agar mengelola dengan

cara mengendalikan atau menghilangkan resiko atau mengurangi dampaknya yang

diantaranya dengan cara :22

 Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari risiko.

 Menyadari risikonya.

 Menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko benar-benar

terjadi.

 Menganalisis kelemahan perusahaan tersebut.

Pengendalian yang diterapkan baik untuk melindungi perusahaan e-

commerce dari resiko atau untuk meminimalkan dampak risiko tersebut pada

perusahaan jika risiko tersebut terjadi. Pengendalian dibagi menjadi tiga, yaitu :

21
Ritzonly “Evolusi E-bisnis dan E-commerc” diakses pada
http://ritzlonly.blogspot.co.id/2009/05/evolusi-e-bisnis-dan-e-commerce.html pada tanggal 22-
oktober-2016 pukul 16:12
22
Mc Leod, Raymond & George P. Schell. “Sistem Informasi Manajemen”. (Jakarta : Salemba
Empa 2008) Edisi 10.
 Pengendalian teknis yaitu pengendalian yang menjadi satu di dalam sistem

dan dibuat oleh para penyusun sistem selama masa siklus penyususnan

sistem.

 Pengendalian formal, mencakup penentuan cara berperilaku, dokumentasi

prosedur dan praktik yang diharapkan dan pengawasan serta pencegahan

perilaku yang berbeda dari panduan yang berlaku.

 Pengendalian informal, mencakup program-program pelatihan dan edukasi

serta program pembangunan manajemen.

D. MODEL-MODEL MANAJEMEN RISIKO YANG TERDAPAT

PADA E-COMMERCE

Kepercayaan bukan sesuatu yang gratis dan didapat serta-merta.

Kepercayaan dibangun dan dikomunikasikan secara terus-menerus oleh brand.

Maka dalam hal ini brand yang sudah eksis di offline mendapat keuntungan lebih

mudah mendapatkan kepercayaan karena namanya telah dikenal. Tetapi

bagaimana dengan brand-brand baru, toko-toko online yang berangkat dari nol

dan mencari nama dionline? Apabila salah satu sumber trust di offline adalah

salesperson, maka di online fungsi tersebut digantikan oleh pengalaman web.

Karena itu, ketika mendesain situs web, pemilik toko harus ingat tugas utama

yang diemban oleh situs web adalah menurunkan rasa ketidakpastian dan persepsi
risiko yang dapat dimiliki konsumen dengan mengkomunikasikan kepercayaan

dan kredibilitas brand.23

Beberapa gagasan berikut dapat diterapkan pada situs web untuk

mendapatkan kepercayaan konsumen untuk pertama kalinya:

1. Informasi yang lengkap dan akurat tentang cara pembelian, cara

pembayaran dan pengiriman, garansi, dan kebijakan refund (bila ada).

2. Menjamin keamanan data personal pembeli tidak akan disalahgunakan.

3. Mencantumkan alamat dan kontak yang jelas. Nomor telepon maupun

form kontak diletakkan pada tempat yang mudah ditemukan dan familiar

bagi pembeli sehingga memberi kesan toko welcome untuk dihubungi.

4. Fast Response, menunjukkan keseriusan dengan menjawab dengan

cepat apabila ada kontak atau pertanyaan dari pengunjung web.

5. Memberi perhatian pada usability web; kemudahan penggunaan situs

web sangat penting dalam membentuk persepsi terhadap kredibilitas

brand. Faktor usability mencakup: kemudahan penggunaan, navigasi,

kecepatan situs, kemudahan pencarian, dan proses memesan/membayar.

6. Testimonial/Review, ada baiknya menampilkan testimonial/review dari

konsumen yang pernah berbelanja. Bahkan review negatif pun tidak apa-

apa untuk dipasang, asal dijawab dan keluhan tersebut telah diatasi. Hal ini

malah akan meningkatkan kredibilitas karena menunjukkan perusahaan

berani terbuka menerima masukan konsumen. Setelah konsumen sudah

23
Detik inet ”8 risiko e-commrce dan tips membangun trust “ di akses dari
http://inet.detik.com/read/2012/09/04/091000/2007120/398/8-risiko-e-commerce-dan-tips-
membangun-trust pada 22-oktober 2016 pukul 13.05 WIB
berbelanja, pastikan dia mendapatkan pengalaman yang baik, kedelapan

hal yang dapat menjadi risiko di atas tidak terjadi, dan pastilah dia pun

akan kembali berbelanja lagi menjadi returned customer dan seterusnya

menjadi pelanggan setia. untuk meyakinkan konsumen, cantumkan alamat

lengkap dan contact person yg bisa dihubungi konsumen baik melalui

chatting, telepon atau sms. Selanjutnya, jaga kualitas produk yg kita

tawarkan. Serta lengkapi gambar produk dgn keterangan pendukung,

misalnya saja jenis bahan yg digunakan, harga produk, tipe produk, ukuran

produk, dan lain-lain. Sehingga konsumen benar-benar memperoleh

informasi secara detail.24 Untuk mengurangi kekhawatiran pembeli akan

barangnya yang tidak dikirimkan setelah melakukan pembayaran maka

penjual hendaknya memberikan nomor resi atau bukti kirim dari

perusahaan jasa pengiriman. Selain itu kita juga dapat meningkatkan

kepercayaan konsumen terhadap bisnis kita dengan cara melayani

penjualan secara langsung atau COD (cash on delivery). Cara lain yang

bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan rekening bersama.

E. STRATEGI PERSAINGAN DIDALAM DUNIA USAHA E-

COMMERCE

Sebaiknya tawarkan produk yg memiliki keunikan tersendiri supaya

persaingannya tidak terlalu tinggi. Lalu, dukung dengan kegiatan promosi bisnis

24
I Putu Agus Eka Pratama “E-commerce E-business dan mobile commerce” (Bandung :
Informatika) . h.48
online seperti optimasi SEO, memberikan konten gratis pada konsumen,

memasang iklan baris atau banner di website atau blog terkenal, bergabung dgn

forum bisnis online, atau bisa juga dgn memasarkannya secara offline.. Selain itu,

wirausahawan dirasa perlu untuk membuat nama domain website yang unik

supaya mudah diingat oleh pengunjung dan semakin dikenal banyak orang. Yang

juga penting saat membuka toko online adalah desain layout website. Kita bisa

menggunakan jasa desain website untuk mendapatkan tampilan toko yang

menarik. Semakin menarik tampilan website toko online kita maka akan semakin

menarik meningkatkan rasa ingin tahu pengunjung terhadap produk yang kita

tawarkan.

Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat

dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan

meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei peluang dan

ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan

internal perusahaan), 2) balanced scorecard (suatu alat managemen yang menilai

progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada

sejumlah area yang berbeda).

Strategi e-commerce berperan sebagai formulasi dan eksekusi visi

perusahaan baru atau perusahaan yang tengah beroperasi untuk tujuan


melakukan
bisnis secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam bisnis.

Namun, proses pengembangan strategi merupakan hal yang lebih penting.

Kekuatan proses perencanaan strategi terletak pada eksekutif korporasi, general


manager perusahaan, pemilik usaha kecil, utamanya melakukan penilaian

terhadap posisi perusahaan sat ini.

F. SISTEM PEMBAYARAN TRANSAKSI ONLINE

Dengan semakin berkembangnya toko online, maka semakin beragam pula

metode pembayaran yang biasa digunakan untuk melakukan transaksi jual beli

online. Jika anda berbelanja ke pasar tradisional, anda harus membawa banyak

uang cash yang nantinya akan anda gunakan untuk membayar barang yang anda

inginkan. Proses seperti ini tentu saja tidak akan bisa dilakukan dalam transaksi

online yang notabene penjual dan pembelinya berada di tempat yang berbeda,

meskipun sama-sama berada dalam halaman website yang sama. Penjual

bertindak sebagai admin, sedangkan pembeli bertindak sebagai pengunjung situs

jual beli tersebut.

Untuk itu penting sekali bagi para penggiat bisnis e-commerce agar

memberikan informasi yang akurat kepada calon pembeli mengenai berbagai

macam jenis pembayaran yang dapat dipilih dan juga kemudahan

prosesnya. Berikut ini adalah beberapa jenis transaksi pembayaran yang sering

digunakan pada aktifitas jual beli secara online25.

25
Gadgetan “6 Metode Pembayaran Transaksi perdagangan di Internet” diakses dari
http://gadgetan.com/6-metode-pembayaran-transaksi-perdagangan-di-internet-/41127 pada pada
13 april 2016 pukul 02.03 WIB
a) Transfer Via Bank

Hampir seluruh toko online dan penjual personal di Indonesia

menawarkan cara pembayaran transfer via bank. Cara pembayaran ini memiliki

kelebihan lebih merakyat karena hampir semua orang mempunyai rekening bank.

Namun juga mempunyai kelemahan, untuk memverifikasi pembayaran

dibutuhkan waktu yang berbeda antara bank satu dan bank lainnya. Selain itu juga

pembeli harus melakukan konfirmasi secara manual dengan cara mengirimkan

bukti pembayaran yang telah discan atau melalui fax.

Kecuali untuk pembeli yang mempunyai fasilitas sms atau internet banking,

pembeli masih harus memproses konfirmasi pembayaran secara manual yang

cukup memakan energi. Dibutuhkan rasa percaya yang tinggi agar calon pembeli

tidak berfikir dua kali untuk melakukan pengiriman dana via bank.

b) Kartu kredit

Kartu kredit merupakan alat pembayaran yang semakin populer, selain

memberikan kemudahan dana proses verifikasi, pembeli juga tidak perlu

melakukan konfirmasi apapun karena sistem akan melakukan semua tahap

transaksi. Akan tetapi karena tidak semua pembeli mempunyai kartu kredit

sehingga cara pembayaran ini menjadi pilihan kedua. Bahkan pengguna dengan

kartu kredit pun akan berusaha memastikan bahwa toko merchant memiliki

tingkat kemanan yang tinggi guna menghindari tindakan pencurian data oleh

pihak-pihak tertentu.
c) Paypal

Saya sendiri memfavoritkan PayPal sebagai alat pembayaran, PayPal tidak

hanya memberikan kemudahan tetapi juga memberikan rasa aman karena media

transaksi online ini memiliki tingkat keamanan yang nyaris sempurna. Sayangnya

cara pembayaran ini tidak begitu populer di Indonesia, namun begitu saya yakin

calon pembeli akan terus berkembang dan PayPal akan menjadi salah satu pilihan

pembayaran yang menjadi favorit.

d) Rekening Bersama atau Escrow

Cara pembayaran yang satu ini kian populer semenjak menanjaknya

pamor KasKus. Sebagian besar penjual dan pembeli di forum tersebut

menggunakan jenis pembayaran ini. Rekening bersama melibatkan pihak ketiga

dalam proses transaksinya, dana akan ditahan oleh pihak ketiga tersebut sampai

barang benar-benar sampai ke tangan pembeli dengan utuh. Setelah barang

diterima tanpa cacat, pembeli wajib melakukan konfirmasi ke rekening bersama

agar dana dapat diteruskan ke penjual dengan tingkat fee yang telah disepakati

bersama.

G. KERANGKA PEMIKIRAN

Pada umumnya e-commerce merujuk pada semua transaksi komersial yang

menyangkut organisasi atau individu yang didasarkan kepada pemrosesan data


yang didigitalisasikan termasuk teks, suara dan gambar.26 Perdagangan Elektronik

(E-Commerce) merupakan konsep dari pemasaran global yang di gambarkan

sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau pertukaran

informasi melalui jaringan informasi internet.

Menurut David Baum “e-commerce merupakan satu set teknologi dinamis,

aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen serta

komunitas tertantu melalui transaksi elektronik berupa perdagangan jasa maupun

informasi yang dilakukan secara elektronik27

Pada akhirnya, prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam mencermati

perkembangan teknologi semacam e-commerce, antara lain:28

1. E-Commerce tidak dapat dilepaskan dari kerangka besar globalisasi dunia,

yang bertujuan untuk melakukan efisiensi pasar; dengan dibukanya

batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang, dan sumber daya

lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya perusahaan-perusahaan

yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah, terbaik, dan

tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.

2. E-Commerce akan secara efektif menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang

diinginkan di atas jika konvergensi industri komputer, telekomunikasi, dan

26
Azhar Muttaqin, “Transaksi E-Commerce dalam Tinjauan Hukum Islam” : usul penelitian
pengembangan iptek (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2009), h.8
27
Onno W, Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Mengenai E-commerce (Jakarta: Elex Media
Kompotindo, 2000), h.13 ,
28
De‟bhora‟s blog “kerangka e-commerce global” diakses pada
https://odebhora.wordpress.com/2012/06/29/kerangka-e-commerce-global/ pada tanggal 17 April
2016 pada pukul 13 : 56 WIB
informasi (content) di masing-masing negara telah mencapai tahap

optimum (dimana produk-produk infrastruktur semacam pulsa telepon dan

listrik telah menjadi public goods).

3. E-Commerce hanyalah merupakan komponen sebuah sistem yang

dinamakan sebagai komunitas digital (digital community), yang

merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 (net generation)

dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari

kehidupan manusia pada umumnya.

Dengan adanya internet, e-commerce menjadi suatu hal yang penting

karena dimungkinkan membangun suatu infrastruktur dan model ekonomi baru

yang mengaburkan batas-batas negara, institusional, birokrasi dan sistem untuk

siapa saja. Untuk tercapainya prinsip-prinsip tersebut dibutuhkan beberapa

strategi agar kegiatan didalam e-commerce berjalan dengan lancar. Salah satu

upaya strategi tersebut adalah dengan melakukan manajemen resiko didalam

setiap kegiatan e-commerce. Baik sebagai penjual atau pembeli akan terlibat

didalam sistem pembayaran yang terdapat didalam e-commerce. Merupakan hal

yang tidak baru bilamana terjadi kecurangan, cidera janji atau wanprestasi di

dalam sistem pembayaran e-commerce, ya ini merupakan kejahatan dunia digital

cyber crime. Dengan kata lain hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini

adalah penerapan manajemen resiko di dalam sistem pembayaran transaksi online

agar resiko yang tidak diharapkan berupa kecurangan, cidera janji dan cyber crime

tidak terulang kembali, dan e-commerce dapat digunakan dengan lebih bijaksana.
Tabel 2.1

Kerangka Pemikiran
Latar Belakang

Kemajuan Teknologi didalam jual beli


(Muamalat)
Meningkatkan pemahaman mengenai risiko yang
akan terjadi bila melakukan transaksi pada e-
commerce
Melakukan pencegahan agar para pengguna
e-commerce terhindar dari cyber risk

Variabel Independen Variabel Dependen

Sistem Manajemen Risiko


pembayaran
Transaksi Online

Metode Analisis

survei
reduksi data
Penyajian data (Display)

Hasil Pengujian dan


Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


H. REVIEW STUDI TERDAHULU

N Peneliti I Perbedaan
o s
i
1 Penulis: Tujuan : Penulis

menganalisis
Muhammad meneliti faktor faktor
mengenai
Hanif yang dapat meningkatkan
Manajemen Risiko
Shibghatalloh, kepercayaan konsumen
sistem pembayaran
mahasiswa terhadap online shopping
yang di terapkan
fakultas sehingga pesepsi resiko
terhadap online
ekonomi konsumen dalam
shop, dengan tujuan
skripsi tahun melakukan pembelian
Produsen dapat
2011 produk melalui media
tersosialisasi
universitas internet dapat
dengan baik dan
diponegoro diminimalisir
objek penelitiannya
Pendekatan Teori :
pada online shop

Judul : yang membantu


Dengan melakukan
pemberdayaan
Analisis faktor-
penelitian secara empiris
komunitas
faktor yang
dengan pendekatan
dapat
persuasif, penulis
Meningkatkan
mendapatkan faktor- faktor
kepercayaan
yang dapat memberikan
konsumen serta
kepercayaan terhadap
Dampaknya
konsumen pada
pada persepsi
online shop kaskus.us
resiko konsumen
Terhadap sebagai penyedia

online fasilitas online

shopping shopping.

( studi kasus

pada situs Metode Penelitian :

www.kaskus.

us sebagai Kualitatif deskriptif dengan

media menggunakan fields

Internet yang research dalam

menyediakan pengambilan data pada

fasilitas objek penelitiannya yaitu

online online shop kaskus

shopping)

Hasil Penelitian :

faktor-faktor yang dapat

meningkatkan tingkat

kepercayaan terhadap

online shopping

diantaranya adalah

mempertahankan

intrgrtias dengan menjaga

kenyamaan pembeli serta

seringnya pemberlakuan

maintance

server juga terbukti efektif


dalam penerapannya.

2 Penulis: Tujuan Penulis

menganalisis

Ika Caya Putri, Berfokus pada penerapan mengenai

Mahasiswi manajemen resiko Manajemen Risiko

fakultas perbankan dimana terhadap sistem

ekonomi dan menitikberatkan kepada pembayaran

bisnis program resiko kredit dan transaksi online

studi akutansi penerapan audit internal shop sebagai

skripsi tahun terhadap kebijakan objeknya. Objek

2010. pemberian kredit yang dilakukan

penulis berbeda

Judul : Metode Penelitian : dengan studi

Kuantitatif deskriptif, terdahulu walaupun


Pengaruh
dengan indikator subjek penelitiannya
penerapan
manajemen risiko sama sama
manajemen
perbankan dan penerapan mengenai
risiko
audit internal dalam manajemen risiko.
perbankan dan
kebijakan pemberian kredit
penerapan audit
kepada nasabah.
internal
Penganalisisan data
terhadap
untuk pengujian
kebijakan
hipotesis dilakukan
pemberian
dengan regresi
kredit
berganda
Hasil penelitian :

mengindikasikan bahwa

penerapan manajemen

risiko, penerapan audit

internal berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan pemberian kredit

3 Penulis : Tujuan : Penulis

menganalisis

Danang penelitian ini bertujuan sebagaimana

Ferdika Putra, agar memperoleh manajemen risiko

mahasiswa gambaran yang jelas yang diterapkan

STMIK tentang motif perusahaan pada online shop

amikom dalam menggunakan e- terhadap sistem

yogyakarta commerce. Temuan ini pembayarannya,

tahun 2010 sangat penting terutama tujuannya agar

dalam upaya memberikan membuat e-

Judul : informasi yang lebih jelas commerce yang

tentang dasar lebih bermanfaat


Penerapan
pertimbangan dalam bagi seluruh elemen
e-
menggunakan e- masyarakat.
commerce
commerce dan
sebagai

upaya

meningkatk
an

persaingan
bisnis
perusahaan memanfaatkannya

sebagai sarana

keunggulan bersaing.

Pendekatan Teori :

Dalam skripsi ini

dijelaskan tentang

bagaimana penggunaan

dan manfaat e- commerce

dalam bisnis, yaitu

1. Mendapatkan

pelanggan

baru.

2. Menarik

konsumen untuk

tetap bertahan.

3. Meningkatkan

mutu layanan.

4. Melayani

konsumen tanpa

batas waktu

Metode Penelitian :

Kualitatif deskriptif, dengan


obyek penelitian

perusahaan yang sudah

menggunakan layanan e-

commerce

yang targetnya

langsung kepada

konsumen dimana

perusahaan yang

peneliti teliti

tersebar di kota kota besar

di Indonesia. Selain itu

perusahaan tersebut

bergerak dibidang Jasa dan

Dagang dengan kisaran

tingkat

omzet perusahaan perbulan

adalah sebesar 10 juta

sampai dengan 100 juta

Hasil Penelitian :

Faktor dapat disimpulkan

bahwa faktor yang

melandasi perusahaan

terdorong menggunakan e-

commerce terdiri dari

enam faktor yaitu


yang menjadi harapan
tertinggi bagi para

perusahaan ketika ingin

menerapkan e-

commerce : Mengakses

Pasar global sebesar

56%, Mempromosikan

produk sebesar 63%,

Membangun

Merk sebesar 56%,

Mendekatkan dengan

pelanggan sebesar 74%,

Membantu komunikasi

lebih cepat dengan

pelanggan sebesar 63%

dan Memuaskan pelanggan

sebesar 56%. Dan

berdasarkan analisis yang

kedua yaitu analisis

deskritpif faktor manfaat

yang diperoleh perusahaan

dengan adanya penerapan

e- commerce terdiri dari

dua faktor yaitu yang

menjadi manfaat terbesar

perusahaan

setelah menerapkan e-
commerce yaitu Kepuasan

konsumen sebesar 74% dan

Keunggulan bersaing

sebesar 81%.

4 Penulis : Tujuan : Penulis

Doddy Dwi mengetahui pengaruh menganalisis

Abdillah Manajemen Risiko dan sebagaimana

Ritonga Audit Internal baik secara manajemen resiko

Mahasiswa parsial maupun tidak yang diterapkan

Fakultas terhadap Keputusan pada online shop

ekonomi dan Pemberian Kredit terhadap sistem

bisni, program pembayarannya,

studi akutansi Pendekatan Teori : tujuannya agar

Universitas membuat e-
Merujuk pada pedoman
Sumatra utara. commerce yang
Penerapan Manajemen
skripsi tahun lebih bermanfaat
Risiko dan Audit Internal
2015 bagi seluruh elemen
berpengaruh secara parsial
masyarakat
terhadap Keputusan
sedangkan objek
Pemberian Kredit dan
Judul : penelitian ini adalah
Untuk mengetahui apakah
pada keputusan
Pengaruh Pedoman Penerapan
pemberian kredit
Pedoman Manajemen Risiko dan

Penyusunan Audit Internal

berpengaruh secara simultan


Kebijaksanaan terhadap Keputusan

Perkreditan Pemberian Kredit.

Bank Pendekatan yang

(PPKPB), dilakukan oleh penulis

Manajemen bertujuan untuk

Risiko, Audit memberikan pengaruh

Internal dan atau implus positif kepada

Rencana Bisnis Self Regulatory Bank

Bank terhadap terhadap Kebijakan

Keputusan Pemberian Kredit.

Pemberian
Metode Penelitian :
Kredit Pada
metode yang digunakan
Perusahaan
pada penelitian ini adalah
Perbankan di
metode Kuantitatif dengan
Kota Medan
Teknis analisis data yang

digunakan adalah Analisis

Regresi Linear berganda

dengan objek peneltiian

staff perkreditan

perbankan di

medan.

Hasil Penelitian :

hasil penelitian ini


menunjukkan

bahwa

Manajemen

Risiko

dan Audit Internal tidak

berpengaruh signifikan

terhadap Keputusan

Pemberian

Kredit, sedangkan secara

simultan Manajemen

Risiko dan Audit Internal

berpengaruh signifikan

terhadap Keputusan

Pemberian Kredit. Selain

itu penerapan

manajemen risiko

perbankan berpengaruh

positif signifikan terhadap

kebijakan pemberian kredit

dan Penerapan audit

internal berpengaruh

negatif terhadap kebijakan

pemberian kredit kredit

pada perusahaan

perbankan.
49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang

bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan

metode penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan,

mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Penelitian kualitatif ini

dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara

mendalam sehingga akan ditemukan pola-pola yang jelas.

B. Penelitian Kualitatif

Secara teoritis format penelitian kualitatif berbeda dengan format

penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut terletak pada kesulitan dalam membuat

desain penelitian kualitatif, karena pada umumnya penelitian kualitatif yang tidak

berpola. Format desain penelitian kualitatif terdiri dari tiga model, yaitu format

deskriptif, format verifikasi, dan format grounded research. Dalam penelitian ini

digunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang

memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu

tentang keadaan dan gejala yang terjadi.29

29
Koentjaraningrat. “Metode-metode Penelitian Masyarakat”. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta, h. 89

49
50

Selanjutnya peneliti akan memberikan gambaran dengan secara cermat

tentang fenomena yang terjadi mengenai bagaimana analisis manajemen risiko

sistem pembayaran transaksi online yang terjadi pada toko online

MatahariMall.com. Selanjutnya penelitian kualitatif menurut Moleong30 adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh Moleong 31

mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Selanjutnya dijelaskan oleh David Williams

(1995)32 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data

pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan

oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai

suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif

berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti

dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.

30
Moleong, Lexy “Metodologi Penelitian Kualitatif,” Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset,
Bandung,
31
h. 6
Ibid, h. 4
C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih

jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan

spesifik. Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

dokumentasi, gabungan atau triangulasi.33 Pada penelitian ini peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan

wawancara.

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan

sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain

yang diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya

yaitu observasi terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi

partisipan, dan observasi non partisipan.34

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka,

peneliti memilih observasi non partisipan. Observasi non partisipan

dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan

diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat.

dalam hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa

harus ikut terjun langsung ke lapangani. Observasi ini dilakukan

33
34
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. CV.Alfabeta: Bandung, h.225
Kusuma, “Psiko Diagnostik”. Yogyakarta : SGPLB Negeri Yogyakarta, h. 25
dengan mengamati dan menganalisis temuan data yang sudah ada

dari perusahaan e-commerce.

Sehingga peneliti dapat menentukan informan yang akan

diteliti dan juga untuk mengetahui jabatan, tugas, alamat, nomor

telepon dari calon informan sehingga mudah untuk mendapatkan

informasi untuk kepentingan penelitian.

2. Wawancara

Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara

hampir sama dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi

menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara

semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in-depth interview).

Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam,

ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang

sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.35

Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta

izin kepada informan untuk menggunakan alat perekam. Sebelum

dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti menjelaskan atau

memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas

dan jelas mengenai topik penelitian. Peneliti harus memperhatikan

cara-cara yang benar dalam melakukan wawancara, diantaranya

adalah sebagai berikut :

35
Sulistyo-Basuki. ”Metode Penelitian.” Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, h.173
a. Pewawancara hendaknya menghindari kata yang memiliki

arti ganda, taksa, atau pun yang bersifat ambiguitas.

b. Pewawancara menghindari pertanyaan panjang yang

mengandung banyak pertanyaan khusus. Pertanyaan yang

panjang hendaknya dipecah menjadi beberapa pertanyaan

baru.

c. Pewawancara hendaknya mengajukan pertanyaan yang

jelas dengan acuan waktu dan tempat.

d. Pewawancara sebaiknya mengajukan pertanyaan dalam

rangka pengalaman si responden.

e. Pewawancara sebaiknya menyebutkan semua alternatif

yang ada atau sama sekali tidak menyebutkan

alternatif.

f. Dalam wawancara mengenai hal yang dapat membuat

responden marah ,malu atau canggung, gunakan kata atau

kalimat yang dapat memperhalus.

3. Studi Pustaka

Yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mempelajari buku-buku referensi, laporan-laporan, majalah-majalah,

jurnal-jurnal dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek

penelitian.
4. Dokumentasi

Dokumen menurut merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu36 Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto,

gambar, serta data-data mengenai manajemen risiko system

pembayaran transaksi online pada toko online. Hasil penelitian dari

observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya

apabila didukung oleh dokumentasi ini.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.37

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari

analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis,

kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain. McDrury

(Collaborative Group Analysis of Data, 1999 ) tahapan analisis data kualitatif

adalah sebagai berikut:38

36
37
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. CV.Alfabeta: Bandung, h. 240
Moleong, Lexy J. “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset,
Bandung, h.248
38
Ibid h. 289
a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan

gagasan yang ada dalam data,

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-

tema yang berasal dari data.

c. Menuliskan „model‟ yang ditemukan.

d. Koding yang telah dilakukan.

Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan

informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan mengetahui

situasi obyek penelitian. Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai

dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali

rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan

kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut.

Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip,

selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan

reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu

mengambil dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai dengan

konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga

didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa informan.

Abstraksi yang sudah dibuat dalam bentuk satuan-satuan yang kemudian

dikelompokkan dengan berdasarkan taksonomi dari domain penelitian. Analisis

Domain adalah memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari

penelitian atau situasi sosial. Peneliti memperoleh domain ini dengan cara
melakukan pertanyaan grand dan minitour.39 Sementara itu, domain sangat

penting bagi peneliti, karena sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya.

Mengenai analisis taksonomi yaitu dengan memilih domain kemudian dijabarkan

menjadi lebih terinci, sehingga dapat diketahui struktur internalnya

39
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif” . CV.Alfabeta: Bandung, h. 255
57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat MatahariMall.com

Mataharimall.com adalah salah satu anak perusahaan atau yang biasa dikenal

dengan brother group dari sebuah perusahaan terkemuka di nusantara yaitu

Lippo Grup.40 .com diluncurkan oleh the Lippo Group pada tanggal 25 Februari

2015. Untuk bisa memiliki pandangan mendalam yang lebih baik pada group ini,

Lippo Group Indonesia didirikan oleh Mochtar Riady yang lebih dikenal sebagai

tokoh keuangan terkemuka di Indonesia. Group ini merupakan konglomerat

besar di Indonesia, bahkan mereka memiliki Lippo shop, dan planned

community bernana lippo karawaci tbk, bahkan hypermart Indonesia mereka

yang terkenal, dan Matahari dept store. Mereka bahkan membentuk group

mereka di negara lain seperti Lippo Group Singapore pusat keuangan yang

sesungguhnya.

Lippo berencana untuk menghabiskan uang selama dua sampai tiga tahun

ke depan dengan harapan bahwa situs tersebut dapat membuat US $ 1 miliar

dalam penjualan.41 Perusahaan mengklaim ini juga akan membuat MatahariMall

40
Dyah as seller support finance, analisis manajemen risiko sistem pembayaran mataharimall.com.
Wawancara Pribadi, Jakarta Selatan, 17 Oktober 2016.
41
Techinasia ”Indonesian conglomerate lippo group bets big on e-commerce with US $ 500 M
Launch of mataharimall” di akses dari https://www.techinasia.com/indonesia-lippo-group-
mataharimall pada 22 oktober 2016 pukul 12.09 WIB

57
58

situs e-commerce terbesar di negara ini, dan itu akan di gadang-gadangkan untuk

menjadi "Alibaba dari Indonesia." Lippo berharap MatahariMall akan

memberikan pendapatan sebesar 25 miliar US $ setelah tahun ke 5 pada divisi

perusahaan ritel konsumen (online dan offline). 20 persen diharapkan datang

dari ritel online. Hingga saat ini, investasi terbesar menjadi perusahaan e-

commerce di Indonesia pada catatan publik adalah Tokopedia dengan 100 US $

juta dari SoftBank dan Sequoia Capital. Setelah pengumuman tersebut,

MatahariMall juga akan bersaing langsung dengan Rocket Internet e-commerce


raksasa Lazada Indonesia.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu pencapaian terbesar mereka

adalah Matahari department store Jakarta, mereka terkenal akan matahari

department store catalog dan juga promo matahari department store mereka

karena harge promo hypermart mereka yang gila. Namun mereka memiliki

pesaing kuat yakni Carrefour hypermart. Carrefour Indonesia telah menjadi

pemain kuat di lini hypermarket sejak era 90an dan telah menembus seluruh

asia. Bagaimanapun juga, Matahari selalu memiliki promo hypermart minggu ini

yangmereka selalu berada di puncak. Mereka juga terkenal akan baju matahari
lagi
kuat, menjadikan hypermart Indonesia supermarket yang terbaik, tak
diragukan store indonesianya, dan berada di tempat yang strategis di Katalog
department

matahari department store menjadikan hypermart Indonesia katalog yang


terbaik.
Dan belum lagi bali matahari hotel Indonesia mereka yang ada di tempat yang

indah.
Matahari online store telah menjadi salah satu e-commerce terbesar untuk

belanja online Indonesia. Bersaing langsung dengan Rocket Internet‟s lazada

Indonesia, belum lagi ada banyak e-commerce yang bermunculan. Apalagi

belanja baju online dan belanja online fashion tak sekedar elektronik yang

meningkat terutama promosi gila mereka seperti promo matahari dan voucher

mataharimall mereka. Dengan pendanaan besar mereka, Lippo Group telah

berinvestasi sebesar US$500 juta untuk mulai mengeluarkannya hingga dua

sampai tiga tahun kedepan dengan tujuan memperoleh penjualan sebesar US$1

miliar, berharap menjadi Alibaba dari Indonesia. John Riady yakin bahwa

perdagangan online berkesempatan sebesar US$100 miliar saat pemasok


matahari department store mendukung ide mereka 100%.

Visi, Misi dan Strategi

Visi

E-commerceterbesarnomorsatudiindonesiadalammencapai kesuksesan secara

global
Misi

Memberikan pelayanan terbaik kepada para pembeli ataupun penjual,


Membentuk Sumber daya insani yang profesional dan amanah,

memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM (Usaha Mikro

Kecil dan Menengah), dan meningkatkan nilai tambah kepada

Stakeholder
c) Strategi

MatahariMall.com menyediakan lebih dari ratusan ribu pilihan produk

dengan harga terbaik dari segala kebutuhan, mulai dari fashion wanita,

fashion pria, kesehatan & kecantikan, handphone & tablet, laptop,

gadget, elektronik, lifestyle, hobi, keperluan rumah tangga, dan lainnya.

MatahariMall.com memberikan fasilitas pelayanan yang terbaik

untuk mendukung Anda berbelanja online dengan aman dan terpercaya.

Didukung oleh tim yang berpengalaman dalam bidang online, kami

menyediakan berbagai kemudahan untuk bertransaksi. Seperti transfer

antar bank, kartu kredit dengan cicilan 0%, COD (Cash On Delivery,)

dan sistem O2O (Online-to-Offline).

MatahariMall.com didukung oleh perusahaan ritel multi-format

terbesar di Indonesia, yaitu Grup Lippo, yang juga mengelola

MatahariDepartment Store dan Hypermart. MatahariMall.com

merupakan online retailer pertama di Indonesia yang mengadopsi sistem

belanja "O2O" (Online-to-Offline dan Offline-to-Online), yang

memungkinkan para customer untuk membayar, mengambil dan

mengembalikan produk di ratusan cabang Matahari Department Store di

seluruh Indonesia.
3. Struktur Organisasi MatahariMall.com

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri yang

memberikan ciri khas organisasinya. Sehinnga berbeda dengan organisasi

lainya yang sejenis. Struktur Organisasi MatahariMall.com terdiri dari bagian-

bagian berikut :

Chief Executive Officer (CEO)

Chief executive officer atau biasa di kenal dengan istilah CEO adalah

individu yang dipercaya untuk memimpin jajaran direksi suatu

perusahaan
Finance

Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan

akuntansidi perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara

komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam

proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target

financial perusahaan.
IT

mengaturkelancarandarisistemIT,troubleshootingdan
membantu organisasi dalam menangani permasalahan IT, dan

sesuai dengan pengembangan IT yang baru dalam bidang yang

diperluka
n
4. Operation

Mengatur segala bentuk kegiatan operasional yang ada pada

MatahariMall.com dari segi outbond, inbound, production dan

CS

5. Sales

Mengorganisasikan kegiatan pada seller aquisiton dan account manager


6. online danoffline yang ada pada MatahariMall.com

Tabel 3.1 struktur organisasi Mataharimall.com. Sumber : HRD MatahariMall.com


4. Produk-produk MatahariMall.com

MatahariMall.com menyediakan lebih dari ratusan ribu pilihan produk

dengan harga terbaik dari segala kebutuhan, mulai dari fashion wanita, fashion

pria, kesehatan & kecantikan, handphone & tablet, laptop, gadget, elektronik,

lifestyle, hobi, keperluan rumah tangga, dan lainnya. Mataharimall.com juga

memberikan penawaran kepada para pelanggan seperti dalam rubriknya yaitu

“sale gila-gilaan”. Sale gila-gilaan diantaranya pada produk elektronik terdapat

diskon sebesar up to 82 %, pada produk fashion diskon sebesar 80%, pada

produk lifestyle sebesar under 399.000 rupiah dan pada produk groceries diskon

sebesar up to 70 %. Selain produk tersebut pasti masih banyak produk lain yang
mendapatkan penawaran menarik berupa diskon pada tiap periode.

Pada produk elektronik, gadget dan beberapa produk yang lain,

MatahariMall.com memberikan kemudahan bagi pelnaggan dengan

menyediakan fitur “Filter by”. Fitur Filter by ini memudahkan para pelanggan

untuk mencari produk=produk yang diinginkan. Contoh nya seperti pada gadget

kita bisa mencari gadget sesuai dengan kemauan diri kita dengan mencantumkan

Brand, Harga, kekuatan kapasitas, resolusi kamera dan kategori dari produk

tersebut.
Tentu setiap kategori menyesuaikan dengan produk tersebut.

Mataharimall.com juga memberikan produk beserta layanan pada bidang

properti. Layanan pada bidang properti ini dinamakan Lippo Homes yang

dinamakan Urban Home at Lippo Village. Konsep hunian berupa kondominium

ini terintegrasi langsung oleh fasilitas lippo vilage seperti universitas

internasional, sekolah, rumah sakit, mall, hotel, dan lapangan golf internasional.
Selain itu akses menuju dan dari kota juga tersedia sangat baik dengan berdekatan

dengan tol Jakarta-merak. Harga dimulai dari Rp.438.000.000 untuk 2 bedroom

premium dan Rp.609.000.000 untuk 2 bedroom


suites.
B. Model risiko yang muncul dalam bisnis online shop mataharimall.com

Persepsi risiko adalah penyebab utama mengapa orang-orang enggan berbelanja

online, karena itu kepercayaan (trust) adalah hal pertama dan terutama yang

harus dibangun para pemilik toko online. Karena sifatnya yang tidak bertemu

langsung antara pembeli dan penjual, e-commerce memunculkan persepsi risiko

yang bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang khawatir dengan risiko

kehilangan uang, ada yang mengkhawatirkan faktor waktu pengiriman, ada juga
yang mempertimbangkan faktor security dan privacy.42

Risiko E-Comerce dapat terjadi juga karena penyalahgunaan dan kegagalan

sistem yang terjadi karena kehilangan segi finansial secara langsung akibat

kecurangan, misal seseorang telah menghancurkan atau mengganti semua data

finansial yang ada.43 Selain hal tersebut adanya Pencurian informasi rahasia
yang berharga, misal pencurian terhadap kepemilikan teknologi, informasi
pemasaran atau informasi yang berhubungan dengan kepentingana konsumen. Hal

lain seperti Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan peservice, misal

gangguan yang bersifat nonteknis, seperti aliran listrik mati. Adanya Penggunaan

akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak, misal seorang hacker berhasil

42
Detik inet ”8 risiko e-commrce dan tips membangun trust “ di akses dari
http://inet.detik.com/read/2012/09/04/091000/2007120/398/8-risiko-e-commerce-dan-tips-
membangun-trust pada 22-oktober 2016 pukul 15.05 WIB
43
Chandra Ahmadi, dkk, “E-business dan E-commerce” (Jakarta : Andi offset 2013) h. 57
membobol sistem perbankan dengan berhasil memindahkan sejumlah rekening

orang lain ke dalam rekening peribadinya. Akibat hal tserbut tak heran jika sebuah

perusahaan e-commerce Kehilangan kepercayaan dari para konsumen, karena

sering terjadi gangguan pada jaringan yang menyebabkan akses gagal. Kerugian-

kerugian yang tak terduga tersebur seharusnya dapat diminimalisir atau

dihilangkan karena membuat perusahaan merugi, misal gangguan terhadap

transaksi bisnis, akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangka.

Berdasarkan observasi peneliti pada perusahaan e-commerce yang ada saat

ini, secara umum risiko yang di dapati oleh perusahaan e-commerce tersebut

berhubungan langsung dengan para pelanggannya. Tanpa mengesampingkan

persoalan internal seperi kesalahan sistem atau hal-hal yang berkaitan dengan sisi

internal perusahaan tersebut. Contoh halnya seperti barang atau produk yang

diinginkan oleh konsumen mengalami permasalahan ketika proses transaksi telah

selesai. Permasalahan tersebut sering terjadi pada bentuk barang atau komposisi

barang atau produk, yang tidak sesuai dengan ekspektasi pembeli. Hal ini tidak

bisa menyalahkan sepenuhnya kepada perusahaan e-commerce saja, karena

persuahaan e-commerce hanya menampilkan produk yang dijual dari yang

diunggah oleh seller yang berada di tempat yang berbeda, kecuali barang tersebut

memang hasil produk dari perusahaan e-commerce tersebut.

Setelah di teliti lebih jauh ternyata kesalahan barang tersebut ada pada

pembeli itu sendiri. Pembeli yang menginginkan barang yang tertera pada online

shop tersebut memang sudah memilih produk sesuai dengan yang diinginkan

tetapi pembeli tersebut tidak cermat dalah tahap pemesanan. Pembeli tersebut
minat terhadap barang tersebut sebanyak 2 buah tetapi yang diinput oleh pembeli

tersebut hanya 1 buah. Pada website online shop terdapat pilihan yang membuat

pelanggan bebas memilih berapa jumlah produk yang diinginkan oleh pembeli.

Seorang pembeli selain bebas memilih barang yang diinginkan harus cermat pula

memberikan keterangan kuantitas dari barang yang diinginkan. Harga yang tertera

pada marketplace atau keranjang belanja yang merupakan fitur yang diberikan

oleh pihak layanan e-commerce akan terintegrasi langsung dari jumlah kuantittas

barang yang diinginkan oleh konsumen. pihak online shop hanya mendapatkan

pesanan atau order sesuai dengan jumlah yang di input oleh pembeli. Risiko

human error seperti ini masih sering terjadi apabila pelanggan kurang memahami

syarat dan ketentuan yang berlaku pada online shop tersebut.

Berdasarkan hasil identifikasi risiko yang dilakukan oleh peneliti melalui

hasil wawancara dengan pihak MatahariMall.com, hal yang memberikan impact

risiko yang cukup signifikan kepada perusahaan e-commerce diantaranya tidak

berjalan dengan semestinya sistem yang dilakukan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga

yang di maksutkan dalam pembahasan ini adalah Bank. Contoh kasus apabila

bagian finance dari perusahaan e-commerce sudah memberikan pembayaran

melalui bank yang akan di terima oleh seller dengan estimasi waktu 3 hari, tetapi

dalam jangka waktu tersebut ada seller belum mendapatkan dana dari

pembayaran tersebut. Pihak MatahariMall.com memberikan estimasi pencairan

dana yang akan diberikan kepada seller sebanyak 3 hari, yaitu dari hari rabu

sampai dengan jumat. Jadi di dalam 3 hari tersebut pendistribusian dana yang

akan segera diberikan oleh seller akan di proses. Dalam proses tersebut pihak

e-
commerce yakni MatahariMall.com menggunakan akses bank sebagai mediator

pembayaran antara MatahariMall dengan seller. Dalam jangka waktu 3 hari proses

tersebut jika semua sistem lancar berarti seller akan langsung mendapatkan hak-

nya yakni pencairan dana. Tetapi dalam 3 hari proses tersebut ada juga seller yang

belum mendapatkan haknya, padahal dari pihak MatahariMall.com sudah

memberikan pembayaran dana tersebut melalui bank. Setelah di usut ternyata

kesalahan terdapat pada sistem yang berjalan pada bank yang mengalami

permasalahan. Terdapat gangguan pada bank yang mengakibatkan pendistribusian

dana mengalami penghambatan. Peristiwa ini akan memberikan efek domino

kepada integritas perusahaan e-commerce tersebut. Risiko lain yang berhubungan

dengan lembaga pembiayaan biasanya juga terdapat human error dari perusahaan

star-up itu sendiri. Salah satu permasalahan yang kerap terjadi seperti kesalahan

pada input nomor rekening yang salah sehingga proses pencairan dana terhambat

sehingga perusahaan harus melakukan recall untuk mengkonfirmasi ulang

mengenai nomor rekening tersebut. Selain itu dari pihak seller sendiri yang

menyebabkan proses tersebut mengalami kendala adalah salah pemberian

informasi mengenai identitas ataupun nomor rekening juga. Karena pihak

MatahariMall.com tidak akan memberikan pencairan dana kepada pihak yang

tidak jelas identitasnya Hal ini ditujukan agar tidak adanya kecurangan (fraud)

yang terjadi pada sistem. Selain itu hal ini juga perlu dilakukan agar perusahaan

star up mendapatkan kepercayaan yang baik dari pangsa pasarnya. Jadi risiko

yang timbul pada sistem pembayaran MatahariMall.com ini berupa kerugian-


kerugian yang tak terduga, misalnya gangguan terhadap transaksi bisnis, akibat

kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangkat.

C. Strategi Pengendalian yang di terapkan Mataharimall.com dalam Risiko

tersebut

Teknologi berkembang dengan sangat pesat saat ini menyebabkan strategi

bisnis maupun penjualan sebagai ujung tombak semua bisnis menjadi semakin

mengarah kepada penguasaan dan penggunaan teknologi. Tidak dapat dipungkiri

peranan teknologi menjadi sangat dominan bagi perkembangan perusahaan. Dari

mulai untuk peningkatan penjualan, transaksi, kinerja perusahaan, sampai pada

alasan efisiensi dan efektifitas.

Bisnis apapun bentuknya, membutuhkan penjualan agar tetap survive.

Scottish Enterprise, sebuah konsultan manajemen berkantor pusat di Glasgow

Skotlandia, dalam websitenya menuliskan beberapa tips meningkatkan penjualan

menggunakan peralatan e-bisnis. E-bisnis sendiri dalam website tersebut di

definisikan sebagai proses bisnis yang menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk mencapai perubahan dan pertumbuhan bagi perusahaan.

Salah satu bagian yang diberikan diantaranya melalui online marketing

guna memperoleh pelanggan dan meningkatkan pelayanan pada pelanggan yang

telah ada (existing customer). Scottish memberikan pedoman untuk keberhasilan

aktivitas ini. Pada planning (perencanaan), pebisnis diminta memikirkan teknik

yang akan digunakan pada website e-commerce untuk menarik pelanggan

potensial dan membuat mereka datang kembali. Tentang teknik apa yang akan
dijalani, email marketing, sms (short massages services) marketing,

mempromosikan website, iklan dan sponsorship, community building, promosi

penjualan, bagaimana memasarkan produk dan jasa pada web merupakan

beberapa subjek yang penting diketahui pada bagian planning ini.44

Strategi organisasional merupakan formula berbasis global mengenai; 1)

upaya perusahaan untuk mencapai misi organisasi, 2) tujuan yang ingin dicapai,

3) rencana dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Strategi e-commerce merupakan formulasi dan eksekusi visi perusahaan baru atau

perusahaan yang sudah beroperasi, yang bertujuan untuk melakukan busines

secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam business. 45 Namun,

proses pengembangan strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses

perencanaan strategi terletak pada eksekutif korporasi, manager general

perusahaan, pemilik usaha kecil, utamanya untuk melakukan penilaian terhadap

posisi perusahaan saat ini. Proses perencanaan strategi juga melibatkan para

stakeholder utama, meliputi dewan direktor, karyawan dan patner strategis.

Pengembangan strategi akan berbeda, bergantung pada tipe strategi, metoda

implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan pendekatan yang digunakan.

Fase proses perencanaan strategi terdiri atas;

pertama, inisiasi strategi. Pada fase inisiasi strategi, perusahaan

menyiapkan langkah-langkah inisial yang dibutuhkan, mereview visi dan misi

44
Inayatulloh, “strategi e-commerce” diakses dari http://sis.binus.ac.id/2014/04/12/strategi-e-
commerce/
45
pada 22 oktober 2016 pukul 15.46 WIB
Sam Lupi “strategi e-commerce dan e-commerce global” di akses dari
http://iepoel.staff.umm.ac.id/skripsi/sistem-informasi/strategi-e-commerce-e-commerce-global/
pada 22 Oktober 2016 pukul 16:36 WIB
organisasi, menganalisis industrinya, posisi perusahaan dan posisi pesaing,

pertimbangan berbagai isu inisiasi, menguji internal perusahaan dan lingkungan

perusahaan. Aktivitas yang prinsip meliputi penyetingan misi dan tujuan

organisasi, pengujian kekuatan dan kelemahan organisasi, penilaian faktor-faktor

lingkungan yang mempengaruhi busines dan pelaksanaan analisis pesaing. Dalam

hal ini, aspek yang ditekankan terletak pada pengujian kontribusi potensial

internet dan teknologi yang ada terhadap busines. Outcome spesifik pada fase ini

yaitu; analisis perusahaan dan proposisi nilai, kompetensi inti, peramalan dan

analisis kompetitor atau pesaing.

Kedua, fase fomulasi strategi. Formulasi strategi merupakan kegiatan

pengembangan strategi untuk mengeksploitasi peluang dan pengelolaan ancaman

dalam suatu lingkungan busines, dari sudut kekuatan dan kelemahan korporasi.

Aktivitas dan outcome spesifik pada fase ini adalah; evaluasi peluang e-commerce

yang spesifik, menganalisis biaya-manfaat, melakukan penilaian dan managemen

risiko, perolehan daftar projek atau perolehan aplikasi e-commerce yang disetujui,

strategi penetapan harga dan sebuah rencana busines yang akan digunakan pada

fase implementasi strategi.

Ketiga, implementasi strategi. Implementasi strategi merupakan

pengembangan terinci, perencanaan jangka pendek untuk melaksanakan proyek

yang disetujui pada formulasi strategi. Aktivitas dan outcome spesifik pada fase

ini adalah; pembentukan tim WEB yang menginisiasi dan mengelola eksekusi

rencana, pelibatan patner busines, pembentukan aliansi busines dan korporasi

vitual, proses managemen busines, perekayasaan proses busines, pengenalan


perubahan dalam organisasi, perencanaan projek, alokasi sumber daya dan

managemen projek serta, mengembangkan program managemen perubahan secara

efektif. Implementasi strategi memerlukan investasi infrastruktur yang signifikan.

Oleh karena itu, cara yang baik untuk memulai kegiatan implementasi strategi

adalah dengan melakukan implementasi pada projek pilot, sebelum investasi yang

signifikan dilakukan.

Keempat, penilaian strategi. Penilaian strategi merupakan kegiatan

evaluasi kemajuan matriks e-commerce secara berkelanjutan, menuju tujuan

strategik perusahaan, perolehan tindakan korelasi dan reformulasi strategi (apabila

diperlukan). Pada penilaian strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks

yang menilai progres strategi.

Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat

dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan

meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei peluang dan

ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan

internal perusahaan), 2) balanced scorecard (suatu alat managemen yang menilai

progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada

sejumlah area yang berbeda).

Berdasarkan hasil wawancara bersama pihak HRD MataharariMall.com,

pihak MatahariMall.com mempunyai berbagai strategi yang diproses untuk

menunjang prestasinya di bidang e-commerce. Salah satu strategi tersebut

diterapkan kedalam SOP atau standard operating procedure. Karena penilitian ini
berhubungan dengan sistem pembayaran maka SOP yang diberikan pada

penelitian ini dikhususkan pada divisi finance. Salah satu pemaparan dari

narasumber yang bernama Dyah Kusuma sebagai seller support finance

mengatakan bahwa bagian Finance pada MatahariMall.com dibagi menjadi 2

bagian, yakni seller support finance dan customer finance. Seller support finance

mempunyai standart operasional dengan lebih mempusatkan kinerjanya kepada

penanganan pembayaran kepada seller atau penjual. Deskripsi dari SOP tersebut

lebih mengedepankan kepada penyelesaian tentang ongkos kirim yang tidak

sesuai lalu pembayaran mingguan yang masih terlambat dan jumlah atas komisi

yang diterima oleh seller tidak sesuai dengan yang seharusnya dijanjikan. Pada

bagian Seller Support Finance juga memberikan pelayanan berupa pemberian

Settlement report sebagai data tambahan yang diperuntukan apabila terdapat

penalty dari refund dan voucher. Untuk Customer Finance mempunyai standart

operasional yang lebih mengedepankan penekanannya kepada sisi Customer.

Deskripsi dari SOP tersebut seperti penerimaan dana masuk dari customer yang

sebelumnya telah memberikan konfirmasi terhadap pembayaran yang sudah

dilakukan, lalu melakukan refund dana kepada cumtomer jika barang yang
diinginkan tidak sesuai, hal ini menjawab risiko yang muncul akibat human error
yang diakibatkan pada Customer yang tentunya harus dengan syarat dan
ketentuan
yang berlaku. Jadi MatahariMall.com memberikan fasilitas pelayanan berupa

refund dana apabila barang yang diinginkan tidak sesuai. Ini adalah salah satu

langkah strategi yang diterapkan oleh MatahariMall.com yang sudah ditetapkan di

dalam Standar Operasional Prosedure perusahaan. Untuk mengatasi risiko yang


73

ada berupa kerugian-kerugian yang tak terduga, misal gangguan terhadap

transaksi bisnis akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangkat, maka

strategi yang di terapkan adalah menggunakan SOP yang sudah ditetapkan.


Sesuai
dengan SOPdariSeller Support finance, pihak finance akan melakukan

observasi mengenai permasalahan yang ada lalu akan mecari penyelesaian dari

permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memberikan penjelasan

mengenai permasalahan yang ada seperti penyebab keterlambatan dari

pembayaran mingguan kepada Seller, atau jumlah komisi yang di berikan

mengapa tidak sesuai dengan yang seharusnya, lalu memberikan Settlement

report sebagai data tambahan yang diperuntukan apabila terdapat penalty dari

refund dan voucher. Hal tersebut adalah strategi pengendalian yang dilakukan

oleh
D. Efektivitas dari Startegi
MatahariMall.com terhadappengendalian Risikopada
risiko yang timbul yangsistem
dilakukan oleh
pembayaran.

MatahariMall.com

Setiap organisasi mempunyai tujuan baik tujuan umum maupun khusus,

jangka pendek maupun jangka panjang, yang akan direalisasikan dengan

menggunakan berbagai sumberdaya atau faktor produksi yang ada.Pengelola

tidak akan dapat mencapai tujuan secara optimal bilamana penggunaan

sumberdaya atau faktor produksi dilakukan tidak dengan proses yang benar.

Manajemen memegang peranan sangat penting, sebab manajemen merupakan

“proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian upaya

organisasi dan proses penggunaan semua sumberdaya organisasi untuk


tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.46 Efektivitas berbicara

tentang visi dan arah, berhubungan dengan memfokuskan energi organisasi pada

arah tertentu.47 Efektivitas organisasi merupakan suatu indeks mengenai hasil

yang dicapai terhadap tujuan organisasi.

Efektivitas juga merupakan suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih

tujuan yang hendak dicapai dan sarana yang digunakan, serta kemampuan yang

dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil

yang memuaskan”. Jadi, efektivitas organisasi adalah tingkat keberhasilan

orgnaisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran. Dengan demikian,

pengertian efektivitas dalam beberapa definisi di atas menunjukkan pada

kualifikasi sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih


dahulu ditentukan.48

Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen

didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan

kecakapan atau keterampilan khusus, mereka harus melaksanakan kegiatan-

kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan


yang mereka inginkan.49

Ada dua konsep utama untuk menilai manajer dan organisasi yaitu

efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu

46
Stoner James A.F,dkk, “Management”(Wallingford : UK 1995) h 10.
47
Veitzhal Rivai, “Manajemen sumber Daya Manusia untuk perusahaan” (Jakarta : Rajawali pers
tahun 2003) h. 147
48
Yonas Muanley ”efektivitas Organisasi” diakses dari
http://teoriefektivitas.blogspot.co.id/2012/10/efektivitas-organisasi.html pada tanggal 24 oktober
2016 pukul 15:22 WIB
49
Hani Handoko, “Manajemen pemasaran Modern” (Yogyakarta : BPFE tahun 1997) h. 8
pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan kemampuan untuk

memilih sasaran yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan. efisiensi adalah melakukan pekerjaan dengan benar,

sedangkan efektivitas adalah melakukan pekerjaan yang tepat.50

Peranan efektivitas manajemen biasanya diakui sebagai faktor paling

penting dalam keberhasilan jangka panjang suatu organisasi. Keberhasilan diukur

dalam bentuk pencapaian sasaran organisasi. Manajemen dapat didefinisikan

sebagai proses penetapan sasaran organisasi dan melaksanakan kegiatan untuk

mencapai tujuan tersebut secara efisien baik dalam bentuk penggunaan tenaga

manusia, bahan, dan sumber daya modal.

Keberhasilan organisasi dapat diukur dengan konsep efektivitas.51 Yang

dimaksud efektivitas adalah sesuatu yang menunjukkan tingkatan keberhasilan

kegiatan manajemen di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

mengartikan efektivitas sebagai suatu yang menunjukkan tingkatan keberhasilan

kegiatan manajemen di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengertian efektivitas menurut para ahli pada hakekatnya memiliki

kesamaan makna yaitu menitikberatkan pada tingkat keberhasilan dan pencapaian

tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya,

mengemukakan tiga konsep yang dapat digunakan untuk meneliti efektivitas

50
Scribd.com, “Konsep Manajemen Oleh Peter Drucker” diakses dari
https://googleweblight.com/?lite_url=https://www.scribd.com/mobile/doc.html pada tanggal 25
oktober 2016 09.43 WIB
51
Richard M Steers, “Efektivitas Organisasi” ( Jakarta : Erlangga tahun 1995) h. 16
kegiatan organisasi untuk melihat apakah organisasi dapat mencapai sasaran dan

tujuannya, yaitu:52

(1) Konsep optimisasi tujuan.

(2) Konsep perspektif sistem.

(3) Tekanan terhadap perilaku.

Ketiga konsep tersebut sebenarnya saling terkait, namun dalam penelitian untuk

mengetahui efektivitas pengelolaan akan diukur melalui penilaian efektivitas

dengan menggunakan konsep optimalisasi tujuan, yaitu melihat sejauh mana

tujuan-tujuan atau sasaran MatahariMall.com dapat dicapai.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada perusahaan e-commerce

MatahariMall.com, peneliti mendapati berbagai hal mengenai efektifitas dari

strategi yang dilakukan oleh pihak finance MatahariMall.com dalam perspektif

pengendalian risiko. Strategi pengendalian yang dilakukan oleh pihak

MatahariMall.com terhadap sistem pembayaran diterapkan oleh divisi Seller

Support Finance. Divisi Seller Support Finance menerapkan pengendalian risiko

dengan menggunakan SOP yang sudah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan

wawancara dengan bagian Seller Support Finance, Penggendalian risiko dengan

menggunakan SOP saja ternyata belum efektif sepenuhnya dalam pengendalian

risiko yang ada. Hal ini didasari oleh penyelesaian risiko dengan menggunakan

52
Jodenmot “Konsep Efektivitas dan Kinerja: Tolok Ukur Efektivitas dan Kinerja” di akses dari
https://jodenmot.wordpress.com/2014/12/25/konsep-efektivitas-dan-kinerja-tolok-ukur/ pada 23
oktober 2016 pukul 16:52 WIB
SOP saja, masih membuat beberapa pihak terkait belum puas di dalam

penyelesaian risiko yang ada. Seller dan Customer yang berkaitan dengan

MatahariMall.com sangat beragam baik dari latar belakang, segment, usia dan

karakter. Oleh karena itu pihak MatahariMall.com harus melakukan langkah

antisipasi diluar dari SOP yang sudah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk

memberikan kepuasan terhadap semua pihak terkait agar tidak ada yang

merasakan dirugikan dari risiko yang ada. Tujuan utama dari

MatahariMall.com adalah memberikan pelayanan terbaik dan dengan

adanya strategi alternatif yang beragam sesuai dengan kebutuhan

pelanggan tersebut semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik.

Hal ini pula yang membedakan MatahariMall.com dengan perusahaan e-

commerce lainnya dalam penanganan risiko yang ada. MatahariMall.com

sebagai perusahaan e-commerce nomor satu di Indonesia menjunjung tinggi

kepercayaan dan kenyamanan dari seluruh pihak agar perusahaan star-up ini dapat

tetap bersaing dengan perusahaan e-commerce lainnya.


78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab-bab

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa Risiko yang timbul pada sistem

pembayaran MatahariMall.com ini berupa kerugian-kerugian yang tak terduga,

misalnya gangguan terhadap transaksi bisnis, akibat kesalahan faktor manusia

atau kesalahan perangkat. Hal ini dapat terjadi karena penyalahgunaan dan

kegagalan sistem. Selain itu tindakan seperti human error dari berbagai pihak

dalam melakukan input data dari produk yang diingikan juga kerap terjadi, baik

dari perspektif pembeli maupun penjual. Hal ini sebaiknya di atasi dengan adanya

bantuan pelayanan berupa pernyataan kembali atau (recheck) kepada salah satu

pihak apakah data yang di input sudah sesuai atau belum. Untuk risiko yang

berhubungan dengan sistem pembayaran juga dapat dikaitkan dengan pihak ketiga

yakni bank sebagai mediator antara seller dengan perusahaan e-commece. Apabila

terdapat permasalahan sistem pada bank tersebut pihak toko online sudah harus

mempunyai langkah antisipasi agar risiko tersebut dapat terselesaikan.

Untuk mengatasi risiko yang ada berupa kerugian-kerugian yang tak

terduga, misal gangguan terhadap transaksi bisnis akibat kesalahan faktor


manusia
atau kesalahan perangkat, maka strategi yang di terapkan adalah menggunakan

SOP yang sudah ditetapkan. Sesuai dengan SOP dari Seller Support finance,

pihak finance akan melakukan observasi mengenai permasalahan yang ada lalu

78
79

akan mecari penyelesaian dari permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah

memberikan penjelasan mengenai permasalahan yang ada seperti penyebab

keterlambatan dari pembayaran mingguan kepada Seller, atau jumlah komisi


yang
di berikan mengapa tidak sesuai dengan yang seharusnya, lalu memberikan

Settlement report sebagai data tambahan yang diperuntukan apabila terdapat

penalty dari refund dan voucher. Hal tersebut adalah strategi pengendalian yang

dilakukan oleh MatahariMall.com terhadap risiko yang timbul pada sistem


pembayaran.

Penggendalian risiko dengan menggunakan SOP saja ternyata belum efektif

dalam pengendalian risiko yang ada. Hal ini didasari oleh penyelesaian risiko

dengan menggunakan SOP saja, masih membuat beberapa pihak terkait belum

puas di dalam penyelesaian risiko. Seller dan Customer yang berkaitan dengan

MatahariMall.com sangat beragam, baik dari latar belakang, segment, usia dan

memiliki tingkat kepuasan yang relatif berbeda-beda. Oleh karena itu pihak

MatahariMall.com harus melakukan beragam langkah antisipasi diluar dari SOP

yang sudah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
pihak yang belum merasakan kepuasan terhadap penyelesaian risiko
dilakukan oleh MatahariMall.com. Tujuan utama dari MatahariMall.com
yang

adalah memberikan pelayanan terbaik dan dengan adanya strategi

alternatif yang beragam sesuai dengan kebutuhan pelanggan tersebut

semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini pula yang

membedakan MatahariMall.com dengan perusahaan e-commerce lainnya

dalam penanganan risiko yang ada


B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut ada beberapa saran yang penulis

ingin sampaikan berkaitan dengan kesimpulan penelitian MatahariMall.com harus

tetap menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh berbagai pihak, salah

satunya dengan selalu melakukan komunikasi dan evaluasi terhadap pihak-pihak

terkait agar kepercayaan yang merupakan tolak ukur utama sebuah perusahaan e-

commerce tetap terjaga.

MatahariMall.com harus menjaga kualitas dari produk, harga dan

pelayanannya yang diberikan kepada para pelanggan. Karena keberhasilan dari

sebuah online shop itu akan tercermin dari bagaimana online shop tersebut

.memberikan kualitasnya. Selain itu dengan menjaga kualitas akan membuat

online shop dapat terus bersaing dengan para kompetitor yang ada atau bahkan

dapat menjadi trendsetter.

MatahariMall.com harus mengembangkan inovasinya terhadap produk-

produk yang berbeda (out of the box) dari toko online yang lainnya agar

memberikan citra yang lebih baik. Diversifikasi pelayanan berupa properti, online

to offline, dll adalah tingkat pembeda yang harus lebih ditingkatkan lagi

kinerjanya. Design dari website yang sudah menarik sebaiknya juga dipertahankan

kualitasnya, karena tampilan yang menarik akan menambah mood dari netizen

yang mengunjungi website Mataharimall. Selain itu proses pengembangan strategi

pengendalian risiko lebih baik dilakukan dengan mengikuti perkembangan zaman.


Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melengkapi seluruh komponen yang

belum lengkap dikarenakan keterbatasan data, seperti menganalisis tentang e-

commerce dari komponen yang berbeda baik pada toko online MatahariMall.com

atau online shop lainnya.


82

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi‟I “Bank Syariah; dari teori ke praktik”


Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Basrowi dan Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif” Jakarta: PT.


Rineka Cipta, 2008

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analiis Multivariate dengan program IBM


SPSS 21”

Anda mungkin juga menyukai