FAKULTAS SYARIAH
2024/2025
KATA PENGANTAR
puji Syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan Rahmat dan
pada waktunya. tak lupa pula solawat serta salam kita curahkan
yang mana berkat beliau kita masihi bisa memegang teguh ajaran
makalah ini dengan baik. penulis berharap makalah ini dapat menambah
paham lagi tentang ushul fiqih ini. penulis menyadari makalah yang ditulis
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan. oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan penulis
kelompok 11
DAFTAR ISI
C. TUJUAN ......................................................................................
A. KESIMPULAN ............................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bisnis online adalah bisnis dengan menggunakan media internet sebagai media
pemasaran suatu produk atau jasa.Produk yang dipasarkan berupa produk barang,
produk digital, dan jasa.Contoh produk barang adalah pakaian, makanan, elektronik,
dan lain-lain.Sedangkan untuk produk digital adalah e-book, video, audio, dan
software.Untuk jenis jasa dapat berupa desain grafis, jasa penerjemah, dan lain
jenis marketplace kini sedang banyak diminati oleh masyarakat.Hal ini disebabkan oleh
kemudahan akses, efesiensi waktu dan pengurangan biaya yang dapat dikontrol dengan
yang sudah mengubah persepsi kita tentang cara melakukan bisnis tradisional. Banyak
perusahaan kecil dan perusahaan menengah berhasil membangun bisnis online yang
B. RUMUSAN MASALAH
1
Siti Dwi Pujiyanti and Anis Wahdi, “Transaksi Bisnis Online Dalam Perspektif Islam,” SERAMBI:
Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis Islam 2, no. 2 (2020): 91–102,
https://doi.org/10.36407/serambi.v2i2.173.
3. menyebutkan contoh-contoh dalam transaksi bisnis online
C. TUJUAN
tujuan mempelajari transaksi bisnis online dan digital adalah untuk mengembangkan
yang mudah, dan menggunakan teknologi digital untuk berinteraksi dengan pelanggan
makalah ini disusun bertujuan agar kita mengetahui, memahami, dan mengerti tentang
hal-hal yang berhubungan dengan transaksi bisnis online, mula dari pengertian,hukum-
PEMBAHASAN
Berbisnis merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Bahkan,
Rasulullah sendiri telah menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui pintu
berdagang. Artinya, melalui jalan perdagangan inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat
dibuka. Jual beli merupakan sesuatu yang diperbolehkan, dengan catatan selama
dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.Menurut Fathoni (2013)
dalam beberapa hadits, Nabi menyebutkan ada barang-barang yang hanya boleh ditukar
(dijual belikan) atas dasar kesamaan timbangan atau takaran dan kontan, jika tidak
demikian maka praktik pertukaran tersebut adalah mengandung riba. Dengan majunya
perkembangan teknologi saat ini menurut Aisyah, L dan Achiria, S (2019) tidak
struktur pasar, Islam memandang ekonomi sebagai salah satu kesatuan dan tidak dapat
adalah proses penjual belian yang dilakukan melalui jaringaan komunikasi elektronik
seperti internet, yang dilakukan baik oleh Perusahaan atau individu. dalam transaksi
menggunakan akad salam. transaksi online hanya menggunakan ciri-ciri objek yang
2
Desy Safira & Alif Ilham Akbar Fatriansyah, “Bisnis Jual Beli Online Dalam Perspektif Islam,” Al
Yasini 05, no. 01 (2020): 57–68.
akan dibeli,dan pembeli harus melakukan pembayaran terlebih dahulu melalui system
transaksi online dalam persfektif jual fiqih muamalah (hukum jual beli islam) disebut
sebagai “jual beli online” atau “e-commerce”, yang di terangkan dalam perundang-
undangan seperti undang-undang nomer 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi
elektronik (UU ITE) dan peraturan pemerintah no.82 tahun 2012 tentang
dan hemat waktu, biaya transportasi. namun,ada juga kekurangan seperti minimalnya
kepercayaan Masyarakat terhadap transaksi online dan pembayaran, serta masih ada
masalah pengiriman yang tidak sesuai dengan yang di pesan. 3Jual beli online saat ini
telah menjadi cara yang digemari karena di anggap lebih efisien dan mudah. Pada jual
beli online, konsumen dapat memilih dan membeli produk atau jasa dari banyak penjual
di seluruh dunia tanpa harus pergi ke tokonya, selain itu penjual juga dapat memasarkan
produk secara luas dan dapat menjangkau konsumen yang lebih banyak. Tak bisa
dipungkiri bahwa keberadaan generasi milenial saat ini kian semarak didunia
prinsip muda, semangat, penuh gaya. Mereka juga mempunyai wawasan luas,
dari sumber-sumber yang ada diinternet.Generasi milenial tidak suka melakukan hal-hal
3
Diah Wahyulina and Febry Chrisdanty, “Implementasi Perlindungan Hukum Konsumen Dalam
Bisnis Atau Transaksi Online,” Maksigama 17, no. 1 (2023): 72–86,
https://doi.org/10.37303/maksigama.v17i1.143.
yang menyulitkan dan melelahkan sebagaimana dilakukan generasi sebelumnya.Mereka
lebih suka duduk santai didepan komputer dan bekerja ringan dengan menjelajah dunia
media internet sebagai sarana berbisnis (bisnis Online).Dari pengalaman sebagian besar
orang, ternyata banyak sekali peluang bisnis yang dapat dilakukan menggunakan
internet.Pada dasarnya bisnis dunia maya tidak berbeda dengan bisnis didunia
nyata.Bisnis dunia maya juga memerlukan ketekunan dan keseriusan (Purkon, 2014).4
Dalam transaksi bisnis online setelah menemukan toko online yang sesuai,
berupa e-mail, fax, atau sms, isi dari konfirmasi tersebut berupa keterangan bahwa
waktu untuk pengiriman biaya dapat dilakukan maksimal 2 x 24 jam. Pembayaran yang
telat dari waktu yang ditentukan dianggap batal oleh pihak marchant. Seandainya
konsumen ingin membelinya lagi maka ia harus memilih kembali dari awal, proses
pembelian kembali diulangi seperti proses awal pemesanan. Sampai tahapan proses ini,
konsumen masih bisa membatalkan pembeliannya karena biasanya barang tidak akan
dikirim oleh penjual sampai ada bukti transfer dari konsumen. Akan tetapi masalah bisa
muncul pada saat konsumen sudah melakukan pembayaran, tetapi barang yang dipesan
4
Pujiyanti and Wahdi, “Transaksi Bisnis Online Dalam Perspektif Islam.”
tidak sampai. Biasanya kesalahan ini terjadi karena kesalahan penjual atau ekspedisi
yang dipakai.5
dalam peraturan perniagaan online, dapat diterapkan KUH perdata. secara analogis,
dalam pasal 1313 KUH perdata dijelaskan bahwa suatu persetujuan adalah suatu
perbuatan Dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau
lebih. Untuk sahnya suatu kontrak, kita harus melihat syarat-syarat yang diatur di dalam
pasal 1320 KUH perdata yang menentukan bahwa syarat sah suatu perjanjian sebagai
berikut;
Indonesia sebagai Negara hukum terhadap suatu perkara langsung berlandaskan dengan
maka jual beli online dapat dikaitkan dengan UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi
Teknologi Elektronik (ITE). Pembahasan tentang ITE juga pernah terjadi pada Kasus
5
Sri Anafarhanah, “Peran Pengawasan Konsumen Dalam Transaksi Bisnis Online,” Alhadharah:
Jurnal Ilmu Dakwah 16, no. 32 (2017): 89–107,
https://doi.org/10.18592/alhadharah.v16i32.2043.
6
Tira Nur Fitria, “Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan Hukum Negara,”
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 3, no. 01 (2017): 52, https://doi.org/10.29040/jiei.v3i01.99.
Nyonya Prita tentang pencemaran nama baik sebuah Rumah sakit swasta di Jakarta
melalui media elektronik berupa email yang terjerat dalam pasal 27 ayat 3.
Adapun pidana bagi seseorang yang melakukan penipuan dalam media elektronik
seperti dalam jual beli online dijelaskan dalam pasal 45 ayat 2 yang menyatakan: Setiap
orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat
(2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
beli itu halal selagi suka sama suka (Antaradhin). Karena jual beli atau berbisnis seperti
melalui online memiliki dampak positif karena dianggap praktis, cepat, dan mudah.
Allah Swt berfirman dalam Alquran Surah Al Baqarah [2] : 275: “….Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”. Al Bai’ (Jual beli) dalam ayat
termasuk didalamnya bisnis yang dilakukan lewat online. Namun jual beli lewat online
1. Tidak melanggar ketentuan syari’at agama, seperti transaksi bisnis yang diharamkan,
2. Adanya kesepakatan perjanjian diantara dua belah pihak (penjual dan pembeli) jika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan antara sepakat (Alimdha’) atau pembatalan
(Fasakh).7
7
Tira Nur Firtia, bisnis jual beli online (online shop) dalam hukum islam dan hukum negara, jurnal
ilmiah ekonomi islam 3,no 1 (2017): 53
C. CONTOH TRANSAKSI BISNIS ONLINE
1. FINTECH PAYMENT
Fintech Payment adalah salah satu sistem pembayaran memakai teknologi. Menurut
(David lee, dan Dinda Low, 2018:1) Inovasi terkini dalam layanan finansial yang
membiasakan dengan kemajuan teknologi. Ini pula ialah inovasi yang bisa
Sehingga kehadiran fintech sanggup menyediakan bisnis finansial yang pengaruhi sikap
transaksi pembayaran.
seseorang. Salah satu pengguna Fintech Payment yang dimudahkan dalam melakukan
melalui smartphone. Transaksi bernilai kecil hingga besar dapat dilakukan berkat sistem
8
Vionita Winda Mukti, Risal Rinofah, and Ratih Kusumawardhani, “Pengaruh Fintech Payment
Dan Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa,” Akuntabel 19, no. 1
(2022): 52–58, https://doi.org/10.30872/jakt.v19i1.10389.
contoh Perusahaan fintech payment popular di Indonesia
pemilik UMKM mampu mengajukan pinjaman sebanyak 50 juta hingga 500 juta
rupiah dalam kurun waktu tiga sampai dua belas bulan. Modalku akan menerima
komisi sebesar 3 persen dari peminjaman dan 3 hingga 4 persen dari pihak
investor.
fintech Indonesia ini telah mengumpulkan seed funding dengan total 3,3 juta
Dolar AS.
tanpa kartu kredit dengan proses pendaftaran serta pencairan dana yang
dengan pinjaman untuk usaha atau bisnis saja. Namun, platform ini memberikan
solusi bagi para petani, peternak dan nelayan di Indonesia untuk bisa mendapat
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat berdampak pada
metode pembayaran, yang awalnya seseorang membayar dengan uang tunai kini mereka
beralih ke metode pembayaran non-tunai yang lebih efektif dan efisien melalui aplikasi
smartphone tanpa uang tunai dan dompet karena pengguna dapat melakukannya dengan
smartphone mereka saja untuk pembayaran digital dengan waktu yang lebih singkat,
mudah dan aman. Ada beberapa jenis uang digital yang tersedia di indonesia dan itu
dibedakan sesuai jenisnya. Ada uang digital berbentuk kartu contohnya yaitu Flazz, E-
Money, Brizzi, TapCash, dll. Ada juga uang digital berbentuk server atau aplikasi
contohnya Gopay, Link Aja, Doku, Dana, OVO Cash, ShopeePay, dll. Dari sini kita bisa
melihat bahwa begitu banyak metode pembayaran non tunai di indoneia. Metode
pembayaran non tunai saat ini sangat digemari baik dari kalangan muda maupun
kalangan tua yang juga mempengaruhi gaya pola hidup masyarakat sekarang. Saat ini,
9
Sekar Widyamada Pitaloka and Muhammad Irwan Padli Nasution, “Analisis Penggunaan Uang
Digital Sebagai Pengganti Uang Tunai Di Indonesia,” Journal of Sharia Economic Scholar 1, no. 3
(2023): 5–9.
3. PAYLATER
cicilan tanpa kartu kredit. Beberapa platform fintech saat sedang seru membahas
mengenai cara kredit kekinian ini. Bahkan fitur ini juga banyak dimiliki mulai dari e-
saja yang hendak liburan ataupun berbelanja. PayLater yang biasanya ada di situs-situs
e-commerce, tidak perlu menggunakan kartu dalam bentuk fisik (Aristanti, 2020).
Ditambah lagi, proses pendaftarannya yang sangat singkat dan kilat. Selain itu,
penggunaannya juga sangat mudah dan praktis, kamu bisa memanfaatkannya kapan pun
dan di mana pun.PayLater adalah metode pembayaran seperti kartu kredit di mana
bisa menggunakan layanan ini pengguna akan diminta memberikan data pribadi, foto
diri dan foto KTP (Farras, 2019). Selain itu, kamu juga harus mengisi informasi data
pribadi kamu pada formulir yang disediakan secara online (Aristanti, 2020).10
10
Iin Emy Prastiwi and Tira Nur Fitria, “Konsep Paylater Online Shopping Dalam Pandangan
Ekonomi Islam,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 7, no. 1 (2021): 425,
https://doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1458.
KESIMPULAN
Di era digital ini semua dapat diakses dengan mudah secara online. Transaksi online
konsumen dari resiko kerugian. Adapun strategi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan perlindungan konsumen dalam tran saksi jual beli online di era digital
yaitu diantaranya adalah adanya pera turan yang jelas dan memiliki sanksi yang pasti
jika ada hak konsumen yang dilanggar; dilakukannya sosiali sai yang massif ke
masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas, kewaspadaan dan konsumen atas data
pribadinya, serta adanya pengawasan dari semua pihak termasuk masyarakat atas tran
saksi jual beli online. Guna meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap transaski
jual beli online dan membantu terciptanya dunia usaha yang lebih sehat maka
dengan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelaku tindak pidana dalam transaksi
online sehing ga menimbulkan efek jera bagi pelaku dan rasa aman0bagi0konsumen
Berbisnis melalui online satu sisi dapat memberi kemudahan dan menguntungkan bagi
masyarakat. Namun kemudahan dan keuntungan itu jika tidak diiringi dengan etika
budaya dan hukum yang tegas akan mudah terjebak dalam tipu muslihat, saling
mencurangi dan saling menzalimi. Disinilah Islam bertujuan untuk melindungi umat
manusia sampai kapanpun agar adanya aturan-aturan hukum jual beli dalam Islam yang
sesuai dengan ketentuan syari’at agar tidak terjebak dengan keserakahan dan kezaliman
Fitria, Tira Nur. “Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum Islam Dan
https://doi.org/10.29040/jiei.v3i01.99.
https://doi.org/10.30872/jakt.v19i1.10389.
Prastiwi, Iin Emy, and Tira Nur Fitria. “Konsep Paylater Online Shopping Dalam
425. https://doi.org/10.29040/jiei.v7i1.1458.
Tira Nur Firtia, bisnis jual beli online (online shop) dalam hukum islam dan
hukum negara, jurnal ilmiah ekonomi islam 3,no 1 (2017): 53
Pujiyanti, Siti Dwi, and Anis Wahdi. “Transaksi Bisnis Online Dalam Perspektif
Islam.” SERAMBI: Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis Islam 2, no. 2