Disusun Oleh:
1. Putri Isna’in Yekti (172121045)
2. Shobahul Khoiriyah (172121068)
3. Muhammad Arief Hakimi (172121073)
4. Iluk Irmawati (182121023)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian E-Commerce ?
2. Apa saja Rukun dan Syarat E-Commerce ?
3. Apa landasan hukum E-Commerce ?
4. Bagaimanakah pandangan hukum islam terhadap E-Commerce ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN JUAL BELI ONLINE (E-COMMERCE)
Permasalahan transaksi E-Commerce dalam Islam termasuk dalam kelompok
ta’aqquli, Ta’aqquli adalah perbuatan hukum yang dapat dinalar oleh manusia. Ia bisa
berubah dan berkembang. Dalam hal ini, Islam memberikan peluang bagi manusia
untuk melakukan berbagai inovasi terhadap bentuk-bentuk muamalah yang mereka
butuhkan dalam kehidupan mereka, dengan syarat bahwa bentuk muamalah hasil
inovasi ini tidak keluar dari prinsip-prinsip yang telah ditentukan oleh Islam.1
Teknologi merubah banyak aspek bisnis dan aktivitas pasar. Dalam bisnis
perdagangan misalnya, kemajuan teknologi telah melahirkan metode bertransaksi
yang dikenal dengan istilah E-Commerce (Elektronic Commerce). Secara lebih luas,
E-Commerce merupakan penggunaan alat-alat elektronik dan teknologi untuk
melakukan perdagangan, meliputi interaksi Business-To-Business, dan Business-To-
Consumer. E-Commerce menggambarkan cakupan yang luas mengenai teknologi,
proses, dan praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas
sebagai sarana mekanisme transaksi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara
seperti melalui E-Mail atau bisa juga melalui World Wide Wed.2
E-Commerce merupakan kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen
(consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara
(intermediaries) dengan menggunakan jaringan komputer (computer networks) yaitu
internet. Penggunaan sarana internet merupakan suatu kemajuan teknologi yang dapat
dikatakan menunjang secara keseluruhan spektrum kegiatan komersial.
Ada banyak definisi untuk E-Commerce, tapi umumnya E-Commerce merujuk
pada semua bentuk transaksi komersial yang menyangkut organisasi dan individu
yang didasarkan pada pemrosesan dan transmisi data yang digitalisasikan, termasuk
teks, suara dan gambar. Termasuk juga pengaruh bahwa pertukaran informasi
komersial secara elektronik yang mungkin terjadi antara institusi pendukung dan
aktivitas komersial pemerintah. Ini termasuk antara lain manajemen organisasi,
1
Nasrun Harven, Perdagangan Saham di Bursa Efek tinjauan Hukum Islam, (Jakarta: Yayasan Kalimah, 2000),
hlm. 28
2
Asnawi Haris Faulidi, Transaksi Bisnios E-Commerce Perspektif Islam, (Yogyakarta: Magistra Insania Press,
2004), hlm. 14
negosiasi dan kontrak komersial, legal dan kerangka regulasi, penyusunan perjanjian
keuangan, dan pajak satu sama lain.3
E-Commerce (perniagaan elektronik) pada dasarnya merupakan dampak dari
teknologi informasi dan telekomunikasi. Secara signifikan ini mengubah cara manusia
melakukan interaksi dengan lingkungannya terkait dengan mekanisme perdagangan.
Semakin meningkatnya dunia bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan
aktivitas sehari-hari secara tidak langsung menciptakan sebuah domain dunia baru
yang kerap diistilahkan dengan cyber space atau dunia maya.4
Beberapa kalangan akademis sepakat mendefinisikan E-Commerce sebagai
salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa,
informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbisnis jaringan
peralatan digital.
Dari berbagai definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh berbagai
kalangan, terdapat kesamaan dari masing-masing definisi tersebut. Kesamaan tersebut
memperlihatkan bahwa E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Terjadinya transaksi antara dua belah pihak.
2. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi.
3. Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan
tersebut.
Dari karakteristik tersebut terlihat jelas bahwa pada dasarnya E-Commerce
merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, dan
secara signifikan mengubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya,
yang dalam hal ini terkait dengan mekanisme dagang.5
Untuk rukun e-commerce juga di qiyaskan kepada jual beli as-salam dan al-
isthisna, adapun rukun-rukunnya adalah:
Pelaksanaan jual beli as-salam harus memenuhi sejumlah rukun berikut ini.
1) Muslam atau pembeli.
2) Muslam ilaih atau penjual.
3) Modal atau uang.
4) Muslam fiihi atau barang.
5) Sighat atau ucapan.
9
Sofyan S. Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Edisi Revisi (Jakarta: LPFusakti, 2006),
hlm. 182-182
10
Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalah (Banten: AMZAH, 2010), hlm. 254
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
b. QS. Al-Baqarah : 275
َ ِالَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ ال ِّربَا اَل يَقُو ُمونَ إِاَّل َك َما يَقُو ُم الَّ ِذي يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْيطَانُ ِمنَ ْال َمسِّ ۚ ٰ َذل
ك بِأَنَّهُ ْم قَالُوا إِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل
الرِّ بَا ۗ َوأَ َح َّل هَّللا ُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا ۚ فَ َم ْن َجا َءهُ َموْ ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ِه فَا ْنتَهَ ٰى فَلَهُ َما َسلَفَ َوأَ ْم ُرهُ إِلَى هَّللا ِ ۖ َو َم ْن عَا َد
ٰ ُ
ِ َّفَأولَئِكَ أَصْ َحابُ الن
َار ۖ هُ ْم فِيهَا خَ الِ ُدون
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,
lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
c. QS. Al-Baqarah : 282
ُيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِ َذا تَدَايَ ْنتُ ْم بِ َد ْي ٍن إِلَ ٰى أَ َج ٍل ُم َس ّمًى فَا ْكتُبُوه
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya
11
Al-Astqolani, I. H. (2002), Bulughul Marom minnal adillati wal ahkam, Jakarta: Darul Kutub Al-Islamiyah,
hal 176.
12
Ahmad P, S. (2007). Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli via Telefon dan Internet, Jakarta: Al-Mizan,
hal 17.
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Jual
Beli Salam.
6. Undang-Undang
a. Syarat-syarat terjadinya suatu perjanjian yang sah secara umum diatur dalam
Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”) yang
berbunyi: Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat;
kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
suatu pokok persoalan tertentu;
suatu sebab yang tidak terlarang
b. Pasal 378 (pasal penipuan) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(“KUHP”), dengan rumusan pasal sebagai berikut:
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, dengan menyiarkan kabar bohong yang
menyebabkan harga barang-barang dagangan, dana-dana atau surat-surat
berharga menjadi turun atau naik diancam dengan pidana penjara paling
lama dua tahun delapan bulan.
13
Undang-Undang REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK
D. Pandangan Hukum Islam Terhadap Transaksi E-Commerce
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
E-Commerce merupakan penggunaan alat-alat elektronik dan teknologi untuk
melakukan perdagangan, meliputi interaksi Business-To-Business, dan Business-To-
14
Munir Salim,”jual beli Secara Online Mneurut Pandangan Hukum Islam”, jurnal Al-daulah Vol .6 No. 2
Desember 2017
Consumer. E-Commerce menggambarkan cakupan yang luas mengenai teknologi,
proses, dan praktik yang dapat melakukan transaksi bisnis tanpa menggunakan kertas
sebagai sarana mekanisme transaksi. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara
seperti melalui E-Mail atau bisa juga melalui World Wide Wed.
Landasan atau dasar hukum mengenai jual beli E-Commerce
disyariatkan berdasarkan Al-Qur’an An-Nisa : 29, Al-Baqarah : 275 dan 282,
Hadist Nabi HR Bazzar no 3731 dan dinilai shahih oleh al Hakim, Ijma’, Kaidah
Ushul Fiqh, Fatwa MUI No: 05/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Jual Beli Salam dan
Undang-undang Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”),
Pasal 378 (pasal penipuan) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”), Pasal
1 ayat 2 dan pasal 9 Undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).
Sebagaimana keterangan dan penjelasan mengenai dasar hukum hingga
persyaratan transaksi salam dalam hukum islam, dilihat secara sepintas mengarah
pada tidak dibolehkannya transaksi secara online (E-Commerce), disebabkan ketidak
jelasan tempat dan tidak hadirnya kedua belah pihak yang terlibat dalam tempat.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrun Harven, Perdagangan Saham di Bursa Efek tinjauan Hukum Islam, (Jakarta: Yayasan
Kalimah, 2000), hlm. 28
Asnawi Haris Faulidi, Transaksi Bisnios E-Commerce Perspektif Islam, (Yogyakarta:
Magistra Insania Press, 2004), hlm. 14
Mawardi, “Transaksi E-Commerce Dan Bai’ As-Salam (Suatu Perbandingan)”, Jurnal
Hukum Islam, Vol. VII, No. 1 (Juni 2008), hlm. 62
Ahmad M.Ramli, Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2004), hlm. 1
Asnawi Haris Faulidi, Transaksi Bisnios E-Commerce Perspektif Islam, (Yogyakarta:
Magistra Insania Press, 2004), hlm. 17-19
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Pess, 2001) hlm. 113
Sofyan S. Harahap, Wiroso, Muhammad Yusuf, Akuntansi Perbankan Edisi Revisi (Jakarta:
LPFusakti, 2006), hlm. 182-182
Ahmad Wardi Muslich, Fiqih Muamalah (Banten: AMZAH, 2010), hlm. 254
Al-Astqolani, I. H. (2002), Bulughul Marom minnal adillati wal ahkam, Jakarta: Darul Kutub
Al-Islamiyah, hal 176.
Ahmad P, S. (2007). Tinjauan Hukum Islam Tentang Jual Beli via Telefon dan Internet,
Jakarta: Al-Mizan, hal 17.
Undang-Undang REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Munir Salim,”jual beli Secara Online Mneurut Pandangan Hukum Islam”, jurnal Al-daulah
Vol .6 No. 2 Desember 2017