MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
FIQH MUAMALAH KONTEMPORER
Dosen Pengampu:
Dr. Iffatin, MAg
Oleh :
ANDRIS BUDIAWAN (2823123011)
PERBANKAN SYARIAH 4A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGETIAN E-COMMERCE
E-Commerce berasal dari dua suku kata yaitu e singkatan dari
electronic dan commerce. Secara bahasa, electronic berarti ilmu elektronika,
alat-alat elektronik, atau semua hal yang berhubungan dengan dunia
elektronika dan teknologi. Sedangkan commerce berarti perdagangan atau
perniagaan.
Terdapat beberapa pendapat mengenai defenisi unruk mengungkapkan
istilah e-commerce.
Menurut Association for Electronic Commerce secara sederhana
mendefinisikan e-commerce sebagai mekanisme bisnis secara elektronik.
Commerce Net, sebuah konsorsium industri memberikan definisi yang lebih
lengkap yaitu penggunaan jaringan komputer sebagai sarana penciptaan relasi
bisnis sehingga terjadi proses pembelian dan penjualan jasa/pertukaran dan
distribusi informasi antara dua pihak di dalam satu perusahaan dengan
menggunakan internet.
Sementara menurut Robert E. Johnson, III, e-commerce merupakan
suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan
menggunakan internet sebagai media komunikasi yang paling utama.
Sementara menurut David Baum, e-commerce merupakan satu set
teknologi dinamis, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan
perusahaan, konsumen, serta komunitas tertentu melalui transaksi elektronik
berupa perdaganagan jasa maupun informasi yang dilakukan secara elektronik.
Dalam e-commerce outline, Gary Coulter dan John Buddiemeir,
menjelaskan,
e-commerce
2|E-COMMERCE
berhubungan
dengan
penjualan,
periklanan,
1. Adanya penjual
2. Adanya pembeli
3. Ijab qabul
4. Barang yang diakadkan
5. Adanya kerelaan
b. SYARAT JUAL BELI
Syarat-syarat jual beli :
1. Pelaku akad disyaratkan berakal, memiliki kemampuan memilih (orang
gila, orang mabuk tidak dinyatakan sah).
2. Barang yang di akadkan :
- Suci (halal dan baik)
1http://naolivia.blogspot.com/2013/04/e-commerce.html, diakses tgl 15-06-2014, pkl
15.10
3|E-COMMERCE
- Bermanfaat
- Milik sendiri
- Mampu diserahkan oleh pelaku akad
- Mengetahui status barang ( kualitas, kuantitas, jenis, dll)
- Barang tersebut dapat diterima oleh pihak yang melakukan akad.
Berdasarkan paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jual beli
melalui online (e-commerce) yang sebenarnya juga termasuk jual beli via
telepon, sms dan alat telekomunikasi lainnya, maka yang terpenting adalah :
1. ada barang yang diperjual belikan, halal dan jelas pemiliknya, sebagaimana
hadist nabi : tidak sah jual beli kecuali sesuatu yang dimiliki seseorang
(HR. At- Turmudzi dan Abu Dawud).
2. Ada harga wajar yang disepakati kedua belah pihak (penjual dan pembeli),
tidak ada unsur manipulasi atau penipuan dalam transaksi ( HR. Bukhari
Muslim )
3. Prosedur transaksinya benar, diketahui dan saling rela antara kedua belah
pihak, sebagaimana makna firman allah : kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku secara saling rela diantara kamu ( an nisa ayat 29 ).2
C. JENIS-JENIS E-COMMERCE
Transaksi e-commerce mencakup berbagai aktivitas apapun termasuk
aktivitas ekonomi. Secara garis besar, e-commerce memiliki segmentasi
penerapan yang luas untuk melaksanakan aktivitas ekonomi, aktivitas ekonomi
tersebut antara lain adalah business to business, business to consumer,
consumer to consumer, dan consumer to business.
1. Business to business (B2B), merupakan komunikasi online antar pelaku
bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan (dalam hal ini
2 http://azzuracie.wordpress.com/2013/04/25/hukum-jual-beli-online/, diakses tgl 15-062014, pkl 15.55
4|E-COMMERCE
5|E-COMMERCE
6|E-COMMERCE
BAB II
PEMBAHASAN
7|E-COMMERCE
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. (Q.S.Al-Baqarah : 282)
Ayat di atas menerangkan bahwa transaksi yang dilakukan dengan tidak
secara tunai boleh dilakukan dengan para pihak mencatat hal tersebut yang
dianggap sebagai suatu hutang. Menurut Ibnu Abas yang dimaksud utang
dalam hal ini adalah utang salam.
2. AL-HADIST
Hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Nabi
SAW datang ke Madinah di mana mereka melakukan jual beli As salaf untuk
penjualan buah-buahan dengan waktu satu tahun atau dua tahun. Lalu
Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang melakukan salaf, hendaknya
8|E-COMMERCE
melakukannya dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula,
sampai dengan batas waktu tertentu.
3. FATWA DSN MUI
Sampai saat ini belum ada satu fatwa yang khusus mengatur mengenai
perdagangan elektronik ini sendiri. Namun demikian, ada beberapa fatwa yang
terkait dengan perdagangan elektronik yaitu:
a. Fatwa DSN Nomor : 34/DSN-MUI/IX/2002 tentang Letter of Credit Impor
syariah dalam amar kedua angka, yang merupakan ketentuan akad
salam/Istishna, dan Murabahah, dimana ketentuannya adalah sebagai
berikut :
a) Bank melakukan akad Salam atau Istishna dengan mewakilkan kepada
importir.
b) Pengurusan dokumen dan pembayaran dilakukan oleh bank,
c) Bank menjual barang secara murabahah kepada importir, baik dengan
Kedua
kesepakatan.
e) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
f) Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan.
: Ketentuan tentang Salam Paralel ((
Ketiga
: Pembatalan Kontrak:
Pada dasarnya pembatalan salam boleh dilakukan, selama tidak
: Perselisihan:
10 | E - C O M M E R C E
11 | E - C O M M E R C E
7. Tidak boleh melakukan transaksi dengan cara, media dan obyek tranasksi
yang diharamkan baik barang maupun jasa seperti riba, menimbun,
ketidakpastian obyek transaksi (gharar), makan dan minuman yang haram
dan segala hal yang menjurus pelanggaran moral.5
Kegiatan ekonomi merupakan salah satu dari aspek mumalah dari
sistem (ekonomi) Islam, sehingga kaedah fikih yang digunakan dalam
mengidentifikasi transaksi ekonomi, termasuk dalam transaksi perniagaan
elektronik juga menggunakan kaedah fikih mumalah.
5 http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/e-commerce-dalam-perspektif-fikih-kontemporer/,
diakses tgl 19-06-2014, pkl 10.25
12 | E - C O M M E R C E
Dalam praktiknya e-commerce sering disamakan dengan transaksi assalam dalam hukum perikatan Islam. As-salm merupakan istilah dalam
13 | E - C O M M E R C E
...
...
4) Barang
tersebut
hendaklah
jelas
ukurannya,
takarannya,
ataupun
6http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/e-commerce-dalam-perspektif-fikih-kontemporer/,
diakses tgl 19-06-2014, pkl 12.45
15 | E - C O M M E R C E
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ecommerce adalah suatu transaksi atau aktifitas perdagangan/jual-beli dengan
menggunakan media elektronik (jaringan internet) atas barang dan jasa dengan
sistem pembayaran elektronik pula. Hal yang terpenting dalam jual beli online (ecommerce) disini adalah adanya barang yang diperjual belikan, halal dan jelas
pemiliknya, adanya harga wajar yang disepakati kedua belah pihak (penjual dan
pembeli), tidak ada unsur manipulasi atau penipuan dalam transaksi serta prosedur
transaksinya yang benar, diketahui dan saling rela antara kedua belah pihak.
Adapun jenis-jenisnya antara lain adalah business to business, business to
consumer, consumer to consumer, dan consumer to business.
Ada beberapa landasan hukum yang mengatur tentang jual beli online (ecommerce) tersebut, antara lain adalah dari Al-Quran (QS. Al-Baqarah : 282),
Hadist Nabi yang berbunyi Siapa yang melakukan salaf, hendaknya
melakukannya dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, sampai
16 | E - C O M M E R C E
dengan batas waktu tertentu., dan Fatwa MUI meskipun belum ada Fatwa yang
secara khusus mengatur tentang adanya transaksi e-commerce tersebut.
Menurut kaedah fiqh, dalam praktiknya e-commerce sering disamakan
dengan transaksi as-salam dalam hukum perikatan Islam. As-salm merupakan
istilah dalam bahasa Arab yang mengandung makna penyerahan secara sederhana.
Transaksi as-salm merupakan pembelian barang yang diserahkan dikemudian
hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.
DAFTAR PUSTAKA
http://naolivia.blogspot.com/2013/04/e-commerce.html
http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/e-commerce-dalam-perspektif-fikihkontemporer
http://azzuracie.wordpress.com/2013/04/25/hukum-jual-beli-online/
17 | E - C O M M E R C E