PENDAHULUAN
Perkembangan era teknologi digital dan informasi yang masif dan cepat
diseluruh lapisan masyarakat membawa dampak yang signifikan bagi pandangan dan
dalam melaksanakan aktivitas jual beli. Masyarakat sekarang tidak perlu lagi
membeli barang dari penjual secara tatap muka dengan transaksi tunai. Hal ini
E-commerce secara umum dapat dijelaskan sebagai transaksi jual beli secara
elektronik melalui media internet. Selain itu, e-commerce juga dapat dipahami
perusahaan, konsumen, dan publik dalam bentuk transaksi elektronik, dan pertukaran
yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik akidah, ibadah, akhlak,
maupun muamalah. Kegiatan ekonomi islam khususnya jual beli dalam bentuk
Islam). Dalam muamalah banyak hal aktivitas manusia telah diatur, salah satu
1
Monalia Mariana, https://www.unpas.ac.id/apa-itu-e-commerce
1
dalam hal jual beli. Muamalah merupakan sebuah hubungan manusia dalam
interaksi sosial sesuai syariat islam, karena manusia merupakan makhluk sosial
yang tidak dapat hidup berdiri sendiri. Jual beli berdasarkan bahasa merupakan
tukar menukar sesuatu dengan sesuatu dengan adanya ganti atau imbalan.2
dunia. Selain dari pada itu jual beli merupakan bentuk dari kegiatan ekonomi
manusia dan merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.
Rasulullah SAW sendiri pun sudah mempraktikkan jual beli dan menyatakan
(jual beli) inilah, pintu-pintu rezeki akan dapat dibuka sehingga karunia Allah
terpancar dari padanya. Jual beli adalah aktivitas muamalah umat islam yang
diperbolehkan. Tentunya jual beli yang membuka pintu keberkahan adalah jual
beli yang sesuai dengan tuntunan syariat islam yang merujuk pada perilaku
Rasulullah SAW dalam berdagang berdasarkan pada prinsip kejujuran, saling rela,
yang sangat pesat, dimana penggunaan teknologi modern (seperti komputer atau
telepon genggam) sebagai alat bantu guna memperlancar kegiatan usaha jual beli
era digital sekarang ini terdapat banyak transaksi perdagangan melalui dunia
maya (online atau via internet), sehingga antara penjual dan pembeli tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Pada masa sebelum ditemukannya teknologi
2
mendatangi tempat dimana barang itu dijual, pembeli dapat memeriksa
menawar antara pembeli dan penjual, apabila tercapai kesepakatan antara penjual
dan pembeli barulah terjadi serah terima uang dan barang melalui teknis cash on
delivery.
transaksi jual beli dimanapun dan kapan pun itu. Transaksi jual beli
penjual dan pembeli, mereka mendasarkan transaksi jual beli ecommerce ini
dengan rasa kepercayaan satu sama lain, sehingga perjanjian jual beli yang terjadi
diantara kedua pihak dilakukan secara online. Barang yang diperjual belikan
secara ecommerce ini hanya berbentuk gambar dan tulisan yang menjelaskan
barang dan jasa secara lebih leluasa tanpa dibatasi oleh batas wilayah.
3
Fenomena transaksi jual beli melalui ecommerce dengan pembayaran
kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari penjualan pakaian jadi, pakaian bekas,
sepatu, tas, buku, dan lain-lain. Perilaku masyarakat yang konsumtif dan
mengikuti gaya kekinian merupakan pangsa pasar besar yang menjadi sasaran
barang yang dibeli karena tidak sesuai kriteria awal saat akad jual beli yang
dilakukan secara online. Namun hal ini dianggap biasa dan cenderung
termasuk bagian penting dari ajaran Islam dalam menjalankan hukum islam.
Jual beli dalam islam adalah pekerjaan mulia yang dapat menguatkan
umat secara ekonomi, namun demikian jual beli dalam islam memiliki syarat
dan kententuan sahnya jual beli yang harus dipatuhi oleh umat islam. Hal ini juga
berlaku pada transaksi ecommerce maupun pada jual beli online pada umumnya
4
B. Rumusan Masalah Penelitian
2. Apa yang membedakan antara transaksi ecommerce dengan jual beli online
Market Place?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Telegram, Instgram, dan Market Place yang terjadi antara pembeli dan
penjual.
5
2. Secara Praktis
b. Bagi Pemerintah
c. Bagi Masyarakat
d. Bagi Penulis
6
E. Definisi Istilah
1. Jual beli secara bahasa yaitu tukar menukar sesuatu dengan sesuatu
2. E-commerce adalah proses jual beli dan memasarkan barang serta jasa
atau internet.
dengan cara membayar barang tersebut secara tunai ketika pesanan telah
F. Sistematika Pembahasan
kajian pustaka, penelitian terdahulu, hukum islam tentang jual beli yang terdiri
dari pengertian, rukun jual beli, akad, dan macam-macam jual beli, transaksi
ecommerce, dan cash on delivery (COD). Bab III berisi metode, pendekatan
data. Bab IV berisi tentang pemaparan data dan pembahasan hasil penelitian.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Ekonomi Islam, Studi Kasus Jual Beli Online di Kota Medan, Fakultas
contohnya shope food telah memenuhi prinsip dan syarat rukun jual beli
Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli dengan model periklanan, bisa
sah akadnya dan tidak sah. Tidak sah manakala informasi yang diberikan
pada waktu akad berbeda dengan kenyataan setelah suatu barang itu
kondisi yang selalu mengecewakan pembeli maka jual beli ini dilarang,
karena ada unsur penipuan dan ketidak adanya kerelaan dalam proses jual
beli yang menjadi salah satu rukun dalam jual beli 1). Pihak yang
8
bertransanksi, 2). Barang, 3). Harga, 4). Serah terima,dan Syarat Jual Beli
adalah berakal. Akan tetapi manakala dalam informasi pada waktu akad
sesuai dengan realita pada waktu barang itu diserahkan maka jual beli
3. Irfan Alfarizi, Trend Jual Beli Online Melalui Situs Resmi Menurut
Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (Iain) Bengkulu
Islam terhadap jual beli online pada situs resmi shoope dalam jual beli
yang telah ia buat. Dan harus bersikap tanggung jawab khususnya bagi
para pelaku bisnis, boleh mengambil keuntungan dalam jual beli namun
Dari ketiga skripsi di atas semuanya hanya membahas dari sudut pandang
hukum islam yang membolehkan jual beli ecommerce atau online. Namun
Perbedaan penelitian ini dengan ketiga skripsi di atas yakni penelitian ini
9
B. Hukum Islam
Hukum Islam merupakan hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian
istilah (1) hukum, (2) hukm dan ahkam, (3) syariah atau syariat, (4) fiqih
atau fiqh dan beberapa kata lain yang berkaitan dengan istilah-istilah
tersebut.
Dalam sistem hukum Islam ada lima hukum atau kaidah yang
ialah (1) jai’iz atau mubah atau ibahah, (2) sunnat, (3) makruh, (4)
Penggolongan hukum yang lima atau yang disebut juga lima kategori
hukum atau lima jenis hukum ini, di dalam kepustakaan hukum Islam
disebut juga sebagai hukum taklifi yaitu norma atau kaidah hukum
perbuatan, yaitu disebut sebagai ja’iz, mubah atau ibahah. Mungkin juga
3
Ali M.D,Hukum Islam, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2012, hal. 44.
10
manfaatnya bagi pelaku (sunnat). Mungkin juga mengandung
dengan hukum pulik, itu sama halnya dengan hukum adat di tanah air kita,
pada hukum perdata terdapat segi-segi publik dan pada hukum publik ada
segi-segi perdatanya.
seperti, (1) munakahat, (2) wirasah, (3) mu’amalat, (4) jinayat atau
ukubat, (5) al-ahkam as- sulthaniyah (khilafah), (6) siyar, dan (7)
mukhasamat.4
tanah air kita, yang sudah disinggung di muka, susunan hukum muamalah
dalam arti luas itu merupakan sebagai berikut: ‘Hukum perdata’ (Islam)
4
Ali.M.D, Ibid. hal. 56
11
merupakan (1) munakahat mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dikenal juga hukum fara’id; (3) muamalat dalam arti yang khusus,
baik dalam jarimah hudud maupun dalam jarimah ta’zir. Jarimah ialah
Nabi Muhammad SAW (hudud jama dari hadd = batas). Jarimah ta’zir
pusat maupun daerah, tentera, pajak dan seterusnya; (6) siyar mengatur
persoalan perang dan damai, tata hubungan dengan pemeluk agama dan
hukum acara.
Jika bagian-bagian hukum Islam bidang muamalah dalam arti luas di atas
12
dibandingkan dengan susunan hukum Barat seperti yang telah menjadi
dengan hukum kewarisan, butir (3) dengan hukum benda dan hukum
perjanjian, perdata khusus, butir (4) dengan hukum pidana, butir (5)
butir (6) dengan hukum internasional, dan butir (7) dengan hukum acara.
Dari uraian di atas dapat ditandai ciri-ciri (utama) hukum Islam, ialah (1)
hubungan yang erat dan tidak bisa dipisahkan dari iman atau akidah dan
kesusilaan ataupun akhlak Islam; (3) memiliki dua istilah kunci adalah
(a) syariat dan (b) fiqih. Syariat terdiri dari wahyu Allah SWT dan
pemahaman manusia tentang syariah; (4) terdiri dari dua bidang utama
yaitu (a) ibadah dan (b) muamalah dalam pengertian yang luas. Ibadah
bersifat tertutup karena telah sempurna dan muamalah dalam arti khusus
memenuhi syarat dari masa ke masa; (5) strukturnya berlapis, terdiri dari
(a) nas atau teks Alquran, (b) Sunnah Nabi Muhammad SAW (untuk
syariat), (c) hasil ijtihad manusia yang memenuhi syarat tentang wahyu
13
amal dari pahala; (7) dapat dibagi menjadi (a) hukum taklifi atau hukum
taklif merupakan al-ahkam al-khamsah yang terdiri dari lima kaidah, lima
sunnat, makruh, wajib dan haram, dan (b) hukum wadh’i yang
hukum.
Ciri-ciri dari hukum Islam, (8) berwatak universal, berlaku abadi untuk
umat Islam di manapun umat Islam berada, tidak terbatas pada umat
Islam di suatu tempat atau negara pada suatu masa saja; (9)
Rasul- Nya yang terdapat di dalam Alquran dan kitab-kitab hadis yang
sahih, kita segera dapat mengetahui tujuan hukum Islam. Secara umum
hidup manusia di dunia ini dan di akhirat nanti, dengan jalan mengambil
yakitu yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan. Dengan kata lain,
14
hanya untuk kehidupan di dunia ini saja tetapi juga untuk kehidupan yang
Islam) begitu banyak dan berlimpah, jumlahnya lebih dari ribuan judul
1. Pengertian Muamalah
menghendaki saling bekerja antara dua pihak atau lebih dalam melakukan
5
Ali, M. D.,Ibid. hal. 42-61
15
“Hukum-hukum syariat yang mengatur hubungan manusia dengan
a. Pengertian Akad
yang muncul dari dua pihak, seperti jual beli, sewa, wakalah, dan
hukum tertentu.
Untuk sahnya suatu akad harus memenuhi hukum akad yang adalah unsur
melakukan perbuatan hukum. Sebab itu, orang gila dana anak kecil
6
Rozalinda. Fikih EKonomi Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2016. hal. 2-3
16
yang belum mumayyid tidak sah melakukan transaksi jual beli,
kecuali membeli sesuatu yang kecil- kecil atau murah seperti korek
dan kabul. Dalam akad jual beli, ijab merupakan ucapan yang
3) Al-Ma’qud alaih atau objek akad. Objek akad merupakan anwal atau
4) Tujuaan pokok akad. Tujuan akad itu jelas dan diakui syara’ dan
tujuan akad itu terkait erat dengan berbagai bentuk yang dilakukan.
tanpa imbalan. Oleh karena itu, ketika tujuan suatu akad berbeda
5) Kesepakatan.
sudah dapat dikatakan sebagai akad karena substansi dari akad sudah
ada, akan tetapi akad itu baru bisa dikatakan sah ketika telah
17
Disamping rukun, syarat akad juga harus terpenuhi agar akad itu
yaitu syarat umum dan syarat khusus. Syarat umum adalah syarat
yang harus ada pada setiap akad. Syarat umum ada tiga, yaitu: (1)
atau penipuan, dan ghubn atau penyamaran. (3) Akad itu harus
18
dianjurkan mempersaksikannya. Ini merupakan pendapat asy-
syara sahnya akad yaitu tidak terdapatnya lima hal perusak sahnya
(dharar).
19
D. Jual Beli dalam Islam
Secara terminologi fiqh jual beli dikenal sebagai al-bai’ yakni menjual,
mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafal al-ba’i
benda dan benda, atau pertukaran antara benda dengan uang . Defenisi
jual beli menurut syariat yaitu pertukaran harta atas dasar saling
yang yakni tukar menukar secara mutlak. Atau dengan ungkapan lain
lainnya.
20
Pengertian jual beli secara bahasa adalah:
imbalan”.7
menurut cara yang ditentukan syariat, baik dengan ijab dan kabul yang
jelas, atau dengan cara saling memberikan barang atau uang tanpa
mengucapkan ijab dan kabul, seperti yang berlaku pada pasar swalayan.
merupakan:
dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu terhadap yang
7
Jalaluddin al-Mahally dalam Rozalina, 2016, hal: 63
21
c. Menurut Imam Taqiyuddin dalam kitab Kiffayatul al-Akhyar
Menurut Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, unsur jual beli ada tiga
adalah:
terdiri atas, penjual, pembeli, dan pihak lain yang terlibat dalam
perjanjian tersebut.
2) Objek. Objek jual beli terdiri atas benda yang berwujud dan benda
22
Syarat objek yang diperjualbelikan harus ada, barang yang
lanjut, dan barang yang dijual harus ditentukan secara pasti pada
waktu akad. Jual beli bisa dilakukan terhadap barang yang terukur
menurut porsi, jumlah, berat dan panjang, baik berupa satuan atau
sama.
23
(b) Akad dengan perbuatan, dinamakan dengan mu’athah.
Jual beli sudah disahkan oleh Al-Qur’an, Sunnah, dan ijma’. Ada pun dalil
riba, padahal Allah telah Menghalalkan jual beli dan Mengharamkan riba.
lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda: “Sesungguhnya jual beli atas dasar
saling ridha.” Ketika ditanya usaha apa yang paling utama, beliau
8
Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah. Jakarta: Kencana Prenamedia Group. 2013.hal.102-103
24
menjawab: “Usaha seseorang dengan tangannya sendiri, dan setiap jual beli
yang mabrur”. Jual beli yang mabrur merupakan setiap jual beli yang tidak
umum dari itu, sebab selain menyamarkan bentuk barang yang dijual,
sifat, atau hal-hal luar seperti dia menyifatkan dengan sifat yang tidak
benar atau memberitahu harta yang dusta. Adapun dalil Ijima’, merupakan
bahwa ulama sepakat tentang halalnya jual beli dan haramnya riba,
Suatu jual beli tidak sah ketika tidak terpenuhi dalam suatu akad
merupakan:
25
Dan Hadits Nabi Riwayat Ibnu Majah: “Jual beli haruslah
adalah orang yang telah baligh, berakal, dan mengerti. Maka, akad
yang dilakukan oleh anak dibawah umur, orang gila, atau idiot tidak
sah kecuali dengan seizin walinya, kecuali akad yang bernilai rendah
seperti membeli permen, korek api dan lain-lain. Hal ini berdasarkan
oleh kedua pihak. Maka, tidak sah jual beli barang yang belum
26
Berdasarkan Hadits Nabi SAW Riwayat Ahmad: “Sesungguhnya
Maka tidak sah jual mobil hilang, burung diangkasa karena tidak
f. Objek jual beli diketahui oleh kedua belah pihak saat akad. Jadi
tidak akan sah menjual barang yang tidak jelas. Maksud yang
g. Harga harus jelas ketika transaksi. Maka tidak sah jual beli
harga yang akan kita sepakati nantinya.”. Hal ini berdasarkan Hadits
Dalam jual beli berlaku khiyar. Khiyar menurut Pasal 20 ayat 8 Kompilasi
Hukum Ekonomi Syariah yakni hak pilih bagi penjual dan pembeli untuk
Khiyar terbagi tiga macam, yaitu: khiyar majlis, khiyar syarat, khiyar
9
Mardani, Ibid. hal. 71-114
27
‘aib. Khiyar Majlis yaitu tempat transaksi, dengan demikian khiyar
akad selagi mereka berada dalam tempat transaksi dan belum berpisah.
Khiyar syarat yaitu: kedua pihak atau salah satunya berhak memberikan
persyaratan khiyar dalam waktu tertentu. Dan khiyar ‘aib yaitu hak pilih
pada barang yang mengurangi harganya. Hal ini diisyaratkan agar tidak
terjadi unsur menzalimi dan menerapkan prinsip jual beli harus suka sama
suka (ridha). Dalam jual beli via telepon dan internet berlaku khiyar
beli yang sah jika memenuhi persyaratan keabsahan jual beli pada
umumnya.
28
suatu tempo dengan harga yang diberikan kontan di tempat
transaksi.
Dalam hal jual beli, akad salam harus terpenuhi rukun dan
yaitu:
29
barang semacam itu.
Semua syarat-syarat dasar suatu akad jual beli biasa masih tetap
ada pada jual beli salam. Namun ada beberapa perbedaan antara
keduanya. Misalnya:
(b) Dalam jual beli salam, komoditas yang tidak dimiliki oleh
penjual dapat dijual; yang dalam jual beli biasa tidak dapat
dijual.
(c) Dalam jual beli salam, hanya komoditas yang secara tepat
30
berlangsung.
b. Istisna’
jual beli barag atau jasa dalam bentuk pemesanan dengan kriteria
pihak penjual.
2) Syarat Istishna’
31
a) Ba’i istishna’ mengikat setelah masing-masing pihak sepakat
disepakati.
c. Murabahah
1) Pengertian Murabahah
2) Syarat Murabahah
32
hal-hal sebagai berikut:
E. Transaksi E-Commerce
1. Pengertian E-Commerce
yaitu sejak akhir tahun 70-an dan awal tahun 80-an. E-commerce generasi
33
E-commerce (perdagangan elektronik) adalah distribusi, pembelian,
lainnya.10 Saluran online adalah saluran yang dapat diakses orang melalui
dengan cakupan yang lebih luas, tidak hanya bisnis, tetapi juga kerjasama
teknologi pangkalan data atau basis data, surat elektronik atau electronic
mail (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer lainnya seperti sistem
10
Nurbaiti, Sistem Informasi Keuangan/Perbankan. Buku Diktat.2019
11
Kotler dan Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Airlangga. hal. 318, 2001
12
Ripah Karyatiningsih. Penerapan E-Commerce dalam Menunjang Strategi Bisnis
Perusahaan Kasus di PT. Cheil Jedang Superfeed (CJS), Program Pasca Sarjana Manajemen dan
Bisnis ITB, Bogor. 2011. hal. 3.
34
2. Karakteristik E-Commerce
keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
dan diskon.
1) Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet
web browser
35
3) Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi
delivery.
baik;
13
Ibid.hal.80
14
Gaertner, Nikki dan Smith, Malcolm. E-commerce in a Web-based environment:
auditing relative advantages in the Australian health sector. Managerial Auditing Journal 16/6
2001. 347-365.
36
2) Kerugian e-commerce bagi penjual
4. Jenis-jenis E-commerce
yaitu:15
15
Turban, E., & King, D. Introduction To Ecommerce. New Jersey: Prentice Hall. 2002.
37
3. Business-to-Business-to-Consumer(B2B2C): Pada ecommerce tipe
sebagai konsumen.
tanpa kabel.
barang, jasa, atau informasi antar unit dan individu yang terdapat
38
9. Collaborative Commerce :Saat individu atau grup melakukan
24 jam, dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses
internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak
16
Sakti, Nufransa Wira. Perpajakan dalam E-commerce, Belajar dari Jepang. Dalam Berita Pajak
No. 1443/ tahun XXXIII/15 Mei. 2001.hal. 35
39
memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya
internet.
yang membayar harga barang yang dijual. Kata Online terdiri dari dua
kata, yaitu On ( Inggris) yang berarti hidup atau didalam, dan Line
(Inggris) yang artinya garis, lintasan, saluran atau jaringan. Secara bahasa
40
menjalin komunikasi, baik komunikasi satu arah seperti membaca berita
dan artikel dalam website maupun komunikasi dua arah seperti chatting
dan saling berkirim email. Online bisa dimaknai sebagai keadaan dimana
artikan sebagai jual beli barang dan jasa melalui media elektronik,
khususnya melalui internet atau secara online. Jual beli via internet yaitu”
eletronik (internet) baik berupa barang maupun berupa jasa)”. Atau jual
Jual beli online di maknai sebagai jual beli barang dan jasa melalui
internet merupakan jual beli yang terjadi dimedia elektronik, yang mana
41
menentukan ciri-ciri, jenis barang, sedangkan untuk harga nya dibayar
tersebut.
Alur Jual Beli Online Skema dasar dari bisnis online yaitu:
Dalam transaksi jual beli online, penjual dan pembeli tidak bertemu
langsung dalam satu tempat melainkan melalui dunia maya. Adapun yang
menjadi subjek jual beli online tidak berbeda dengan jual beli secara
42
maksudnya pelaku jual beli online kadang tidak jelas sehingga rentan
terjadinya penipuan.
Adapun yang menjadi objek jual beli online, adalah barang atau jasa yang
dibeli oleh konsumen, namun barang atau jasa tidak dilihat langsung oleh
penipuan.
Ada beberapa tempat yang biasa ditempati oleh pelaku usaha untuk
1) Marketplace
2) Website
43
atau nama domain yang sesuai dengan nama toko onlinenya. Untuk
membuat situs dengan nama yang sesuai seperti itu, pelaku usaha
yang termasuk template atau desain dari situs itu, atau ada pula yang
terpisah. Ini tergantung paket apa yang hendak dipilih oleh seorang
3) Webblog
Dengan format blog, pelaku usaha dapat mengatur desain atau foto-
4) Forum
menemukan apa yang ia cari dan apa yang sebaiknya ia jual. Untuk
5) Media Sosial
44
4. Teknis Pembayaran Jual Beli Online
online, yaitu:17
a. Transfer Bank
secara cepat yang dilakukan lintas Negara atau dalan satu negara.
c. Rekening Bersama
17
Prasetio,2012, hal. 32
45
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
sebagai berikut:
yang diperlukan.
lama.
2. Waktu Penelitian
1. Subyek
46
2. Obyek
C. Pendekatan Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
on delivery, Al- Qur’an, Hadits, catatan, buku, dan literatur terkait. Penelitian
47
karangan ilmiah, karya ilmiah serta sumber-sumber lain baik dalam bentuk
tulisan atau dalam format digital yang relevan dan berhubungan dengan
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh baik dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
unit, memilih mana yang penting, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Prosedur penganalisisan data
1. Melakukan kajian dari berbagai sumber dan buku mengenai jual beli
dalam hukum Islam tentang praktik transaksi ecommerce dan jual beli
online.
kajian teoritik sesuai dengan fokus penelitian yang ada pada rumusan
masalah penelitian.
48
F. Uji Keabsahan Data
1. Cek and reheck. Cek and recheck adalah upaya yang dilakukan peneliti
mengkroscek data kepada sumber data satu dengan sumber data lainnya.
49
BAB IV
1. Transaksi Ecommerce
jual beli online tentu saja ada langkah- langkahnya yaitu sebagai
berikut:
koperasi.
b. Harus ada kejelasan ada tidaknya stock barang. Menurut salah satu
50
c. Transaksi jual beli dilakukan secara online. Transaksi ecommerce
alasannya adalah khawatir barang yang dipesan tidak sesuai dengan yang
d. Jalur komunikasi harus dilakukan secara lancar dan jelas agar tidak
jalur melainkan beberapa jalur misal chat, WA, FB, telpon, dan video
51
karena dana pembelian sudah di TF, berbeda halnya dengan cara
COD”.23
Proses Atau Praktek Jual Beli Online Melalui Tempat Jual Beli
a. Melalui Marketplace
23
Wawancara, Hamna, 20 April 2023.
24
Pengamatan peneliti terhadap aplikasi jual beli online, 11 April 2023.
52
dan layak untuk dipajang. Foto produk- produk jualan
dari foto milik orang lain atau mengambil foto produk orang
lain.
akan dijual secara jelas dan detail, sehingga calon pembeli atau
53
e) Setelah mengisi profil, mulai tambahkan produk yang akan
tujuan transfer masih aktif dan ada saldo dana yang cukup agar
54
tidak dinonatkifkan oleh pihak perbankan serta sering
55
c) Setelah pembeli memilih barang yang akan ia beli dan
56
menerima barang yang ia pesan sesuai estimasi sampai nya
atau barangnya.
dibuat sendiri dan bukan hasil editan dari foto milik orang
57
dan pembayaran, dia menceritakan pengalamannya bahwa”
omzet yang lumayan besar, misal 50 juta keatas, lebih baik dan
28
Wawancara, Wati, 20 April 2023
29
Wawancara, Irma, 3 April 2023
58
f) Unggah atau upload foto dari produk-produk yang akan
akan dijual.
59
sampainya produk yang ia pesan. Transaksi dalam aplikasi
16,13%.30
30
https://dataindonesia.id/digital/detail/cod-jadi-metode-pembayaran-favorit-di-ecommerce.
60
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Transaksi ecommerce jual beli online seperti halnya jual beli offline
sesuai dengan syariat Islam dan tentunya jual beli online tersebut tidak
Hadits Nabi Riwayat Muslim; “Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi
Sahnya transaksi jual beli online adalah dari akadnya. Transaksi jual beli
online tentunya sah setelah memenuhi rukun dan syarat sahnya jual beli
dan telah memenuhi rukun dan syarat akad dalam jual beli. Jika semua
syarat dan rukun telah terpenuhi dan dalam transaksi jual beli online tidak
terjadinya penipuan ataupun paksaan dan bahkan riba maka transaksi jual
beli online tersebut tentunya sah, begitu sebaliknya jika syarat dan rukun
dari akad dan jual beli tidak terpenuhi maka jual beli tersebut tidak sah.
Fiqih OKI) keputusan no. 52 (3/6) tahun 1990, yang berbunyi “Apabila
akad terjadi antara dua orang yang berjauhan tidak berada dalam
satu majlis dan pelaku transaksi, satu dengan lainnya tidak saling
61
mereka adalah tulisan atau surat atau orang suruhan, hal ini dapat
waktu sedangkan kedua belah pihak berada di tempat yang berjauhan, hal
seluler, maka ijab dan qabul yang terjadi adalah langsung seolah-olah
keduanya berada dalam satu tempat.” Jadi transaksi jual beli online yang
dilakukan melalui telepon dan internet, dimana kedua pihak tidak berada
disatu tempat atau berjauhan maka ijab dan qabul yang terjadi sah.
spesifikasi atau deskripsi yang jelas baik berupa gambar, jenis, warna,
Akad jual beli online termasuk dalam akad jual beli salam yang dimana,
62
didasarkan dalam Al-Qur’an:
buah-buahan (untuk jangka waktu) satu, dua, dan tiga tahun. Beliau
melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula,
Jual beli online diperbolehkan selama barang atau produk yang diperjual
belikan sesuai dengan spesifikasi atau ciri barang yang sudah di tentukan.
Dan telah diketahui jenis dan sifat dari barang yang hendak
dapat dilihat dahulu berupa video atau gambar. Jika produk atau barang
yang diterima tidak sesuai dengan ciri-ciri yang sudah disepakati, maka
pembeli berhak melakukan khiyar. Zaman modern saat ini, market place
yang merupakan tempat jual beli online untuk melakukan jual beli online,
menyediakan menu atau pilihan terhadap barang yang tidak sesuai dengan
63
garansi pada pihak pembeli dan penjual dan tentunya pihak marketplace
usaha resmi dari negera. Maka dari itu si pembeli maupun si penjual dapat
barang yang dikembalikan tidak sesuai atau rusak dengan deskripsi barang
kesalahan pada siapa dan penjual juga tidak dapat langsung mencairkan
scara online dapat dikembalikan jika terdapat kerusakan atau cacat pada
Karena pada dasarnya jual beli dalam Islam itu adalah suka sama suka,
tidak adanya paksaan dari pihak manapun untuk membeli suatu barang.
syariat Islam yang dimana telah menetapkan rukun syarat akad dan jual beli
maka transaksi jual beli online tersebut haram atau tidak sah.
64
Perlindungan dalam hal jual beli online haruslah tegas dan dapat tegak
jual beli online yang legal tanpa takut terjadinya penipuan. Jual beli
diperjual belikan tidak haram dan barang yang ia jual bukanlah milik orang
lain. Dan tentunya kejelasan harga dan barang sehingga tidak terjadi
paksaan.
antara sepakat atau pembatalan. Yang mana telah diatur didalam fiqh
terjadi.
c. Harus adanya kontrol, sanksi dan aturan hukum yang tegas dan jelas
65
masyarakat.
d. Objek jual beli (barang atau harganya) adalah barang yang suci dan
yang terjadi di lapak online karena tidak berwujud atau tidak terlihat
gharar.
Jual beli online ini sama halnya seperti jual beli offline. Ada yang
halal ada yang haram, ada yang legal ada yang illegal. Hukum dasar
jual beli online sama seperti akad jual beli dan akad salam, ini
66
diperbolehkan dalam Islam, keharaman jual beli online karena
beberapa hal :
selalu amanah.
67
melalui kurir sedangkan uang pembayaran barang yang
Dzimmah atau jual beli dengan objek jual yang inden atau
dilanggar, maka jual beli online itu hukumnya sah saja dengan
pembeli.
68
2. Transaksi E-Commerce dan Jual Beli Online lainnya
dengan praktik jual beli pada umumnya yang harus memenuhi rukun dan
syarat sah jual beli yang telah disyariatkan agama islam. Namun
bervariatif.
tidak jauh berbeda dilihat dari display produk yakni ada deskripsi
dengan jual beli online lainnya seperti whats apps, facebook, telegram,
dan instagram bahwa ecommerce dari sudut legalitas hukum lebih kuat
69
karena telah terverifikasi dengan ketat, dan resmi terdaftar di
70
BAB V
A. Kesimpulan
1. Transaksi jual beli dengan aplikasi ecommerce sesuai dengan hukum asal
jual beli yaitu boleh dan sah menurut hukum Islam selama tidak
2. Proses transaksi melalui aplikasi ecommerce sama dengan jual beli online
pada umumnya seperti market place, facebook, whats apps, dan instagram
dan akun jual beli online lainnya adalah asas legalitas. Ecommerce
merupakan aplikasi transaksi jual beli online yang telah melalui verifikasi,
71
B. Saran
bertransaksi dari berbagai hal penipuan atau kejahatan secara online sesuai
pembeli.
pemerintah.
72
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, T. N. (2017). Bisnis Jual Beli Online (Online Shop) Dalam Hukum
Islam Dan Hukum Negara. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 03
https://dataindonesia.id/digital/detail/cod-jadi-metode-pembayaran-favorit-di-
ecommerce.
Istianah. (2015). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pakaian Bekas di
Pasar Beringharjo Yogyakarta. Az Zarqa, Vol. 7, No. 2, .
Nisrina, D. N. (2015). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online Dan
Relevansinya Terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
makassar: Fakultas Syariah Dan Hukum UIN ALAUDDIN.No. 01,52.
73
Raina Sari Harahap, (2022).Transaksi Ecommerce menurut Perspektif Hukum
Ekonomi Islam, Studi Kasus Jual Beli Online di Kota Medan, Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara Medan.
Turban, E., & King, D. Introduction To Ecommerce. New Jersey: Prentice Hall.
2002
74