Anda di halaman 1dari 3

Analisa bahan ajar kb-2

Oleh : Indra gunara


Kelas : PAI 2.22

MENERAPKAN PENGOPERASIAN TRANSAKSI ONLINE


( TEKNOLOGI PERKANTORAN )

a. Tiga konsep beserta deskripsinya yang di temukan di dalam bahan ajar

PENGERTIAN TRANSAKSI ONLINE

Transaksi online adalah transaksi yang dilakukan penjual dan pembeli secara online melalui media
internet, tidak ada perjumpaan langsung antara pembeli dan penjual.

Contoh Transaksi Online :


1. Paypal

Paypal adalah salah satu alat pembayaran (Payment procesors) menggunakan internet yang terbanyak
digunakan didunia dan teraman. Pengguna internet dapat membeli barang di ebay, lisensi software
original, keanggotaan situs, urusan bisnis, mengirim dan menerima donasi/sumbangan, mengirim uang
ke pengguna Paypal lain di seluruh dunia dan banyak fungsi lainnya dengan mudah dan otomatis
menggunakan internet, Paypal mengatasi kekurangan dalam pengiriman uang tradisional seperti Cek
atau Money order yang prosesnya dapat memakan waktu.
Paypal seperti rekening bank, pertama anda membuat account, lalu mengisi account tersebut dengan
dana dari kartu kredit atau balance paypal anda yang dapat diterima Paypal dan anda sudah dapat
menggunakan account Paypal untuk bertransaksi.
2. Money Broker

Merupakan jasa pengiriman uang termurah dan tercepat yang direkomendasikan di Eropa. Uang akan
dikirimkan via email dan sampai saat itu juga. Biaya relatif murah, cuma 2 Euro.
Penerima hanya perlu alamat email untuk menerima uang, kemudian membuka account di
moneybookers dan menguangkan uangnya ke nomor bank rekeningnya. Bisa mengirim dan menerima
uang diseluruh pelosok dunia. Penerima akan kena biaya 5$ untuk ongkos transfer.

Manfaat transaksi online adalah :

1. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli
produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.

2. Menurunkan biaya operasional (operating cost).


Transaksi online adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam
komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak
perlu terjadi

3. Melebarkan jangkauan (global reach).

Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu
karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara
komputer.

4. Meningkatkan customer loyalty.

Ini disebabkan karena sistem transaksi online menyediakan informasi secara lengkap dan informasi
tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap
waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.

3. Elektronik commerce atau disingkat dengan E-commerce

E-commerce adalah kegiatankegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufactur


(manufaktur), services providers dan pedagang perantara (intermediateries) dengan menggunakan
jaringan-jaringan komputer (computer network) yaitu internet. Penggunaan sarana internet merupakan
suatu kemajuan teknologi yang dapat dikatakan menunjang secara keseluruhan spektrum kegiatan
komersial.

b. Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas social

Salah satu fenomena mu’amalah dalam bidang ekonomi adalah transaksi jual beli yang mengunakan
media elektronik, perkembangan teknologi telah memacu perubahan kebiasaan individu termasuk salah
satunya dalam hal melakukan transaksi jual beli. Apabila dahulu yang dimaksudkan dengan transaksi
jual beli harus dilakukan dengan cara bertatap muka dimana terjadi peralihan barang secara langsung
dari penjual kepada pembeli, yaitu pembeli harus bertemu dengan penjual dipasar nyata. Saat ini telah
beralih kepada era dimana transaksi tidak lagi dilakukan secara tatap muka, melainkan sudah melalui
media on-line. Dalam sudut pandang fiqih jual belin on-line diperbolehkan dalam islam sesuai dengan
kaedah fiqih “Al-ashl fi mu’amalah al -ibahah, illa idza ma dalla al-dalil ala khilafihi, asalkan didalam
prosesnya tidak terjadi unsur-unsur yang bertentangan dengan islam seperti penipuan, ketidak jelasan
dan riba.

c. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna

Jual beli online sama seperti jual beli offline. Ada yang halal ada yang haram, ada yang
legal ada yang ilegal. Jual beli online harus memenuhi rukun dan syarat sah jual beli. Rukun jual
beli diantaranya adalah adanya penjual dan pembeli yang keduanya harus berakal sehat, atas
kemauan sendiri, dewasa/baligh dan tidak mubadzir alias tidak sedang boros. Berikutnya harus
ada barang yang diperjualbelikan, barang tersebut harus halal dan ada penukarnya (uang). Yang
ketiga harus ada akad atau ijab qabul yang jelas antara penjual dan pembeli. Sedangkan yang
termasuk syarat sahnya jual beli adalah adanya syarat pelaku akad (penjual dan pembeli)
dan syarat barang yang diakadkan. Pada jual beli online sangat dimungkinkan adanya risiko yang
terjadi baik dari pihak penjual maupun pembeli. Risiko jual beli online dari pihak pembeli antara
lain: Risiko dari pihak penjual antara lain: pembatalan ketika barang sudah diproduksi,
penipuan ketika barang sudah dikirim tetapi uang belum ditransfer. Sedangkan risiko yang dapat
dialami oleh pembeli antara lain: Barang yang datang terlambat dan tidak sesuai dengan
kesepakatan, barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi di iklan, kualitas barang
tidak sebanding dengan harga barang, penipuan ketika uang sudah ditransfer tetapi barang
tidak kunjung datang. Dari risiko jual beli online di atas, dapat diminimalisir dengan adanya
program pendidikan karakter di sekolah dimana sebagian pelaku jual beli online masih berstatus
sebagai pelajar. Nilai-nilai pendidikan karakter yang berkaitan dengan jual beli online antara
lain adalah nilai religius, jujur, tanggung jawab dan disiplin.

Anda mungkin juga menyukai