Aryanto (182121022)
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sudah menjadi takdir dan ketentuan dari Allah swt. bahwa setiap makhluk
hidup di dunia ini pasti akan mati. Dan ketika ada saudara kita sesama muslim
yang meninggal dunia kita wajib untuk mengurus jenazahnya sebaik mungkin.
Salah satu kewajiban mengurus jenazah adalah menshalatkan jenazah tersebut
sebelum di kuburkan.
Menshalatkan jenazah adalah salah satu kewajiban umat muslim yang harus
dikerjakan. Sama halnya dengan ibadah shalat pada umumnya, shalat jenazah
pasti ada tata cara pelaksanaannya. Untuk itu makalah ini dibuat untuk memberi
tahukan apa saja yang harus diperhatikan dalam menshalatkan jenazah seorang
muslim.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian shalat jenazah?
2. Apa rukun shalat jenazah?
3. Bagaimana tata cara menshalatkan jenazah?
4. Bagaimana jenazah yang boleh dishalatkan?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa pengertian shalat jenazah
2. Untuk mengetahui apa rukun shalat jenazah
3. Untuk mengetahui bagaimana tata cara menshalatkan jenazah
4. Untuk mengetahui jenazah yang bagaimana boleh dishalatkan
BAB II
PEMBAHASAN
Jenazah (Mayat atau Jasad) adalah orang yang telah meninggal dunia. Setelah
proses pengurusan jenazah, termasuk di dalamnya memandikan,mengkafani, dan
menshalatkannya, atau proses lainnya berdasar ajaran agama masing-masing,
biasanya mayat dikuburkan atau dikremasi (dibakar). Proses pengurusan jenazah
ini biasanya dilakukan oleh keluarga Jenazah dengan dukungan pemuka agama.
Shalat Jenazah adalah jenis salat yang dilakukan untuk jenazah muslim. Setiap
muslim yang meninggal baik laki-laki maupun perempuan wajib dishalati oleh
muslim yang masih hidup. Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah
shalat yang dilakukan umat Muslim jika ada Muslim lainnya yang meninggal
dunia. Hukum melakukan shalat jenazah ini adalah fardhu kifayah. Artinya
apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan pengurusan jenazah orang
muslim yang meninggal dunia, maka tidak ada lagi kewajiban kaum muslim yang
lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah tersebut.1
a. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup
aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya
1
Moh. Rifa’i, Fiqh Islam Lengkap, (Semarang: Karya Toha Putra, 1978), hal. 103
Sama halnya dengan ibadah shalat pada umumnya, shalat jenazahpun
mempunyai rukun – rukun sebagai berikut :
Rukun – rukun tersebut diatas harus terpenuhi. Jika tidak maka shalat jenazah
yang dilakukan dianggap tidak sah dan kaum muslim masih memiliki tanggungan
dalam pengurusan jenazah tersebut.2
Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan
a. Berdiri menghadap kiblat. Jika jumlah yang melakukan shalat itu banyak,
b. Berniat
Untuk jenazah laki-laki : " Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba 'a
akbar "
Untuk jenazah perempuan : " Ushalli 'alaa haadzihil mayyitati arba 'a
2
Drs. Lahmuddin Nasution, Fiqh 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hal. 134
takbiiraatiin fardhu kifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta 'aalaa,
Fatihah.
waghfirlanaa walaha."
g. Mengucapkan salam.3
BAB III
3
Ali Imran, Fiqih, (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis 2011), hal. 39
4
Atho Mudzhar, Pendidikan Agama Islam, (Cet. VII; Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan
Agama Islam, 1992), hal. 78
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua manusia yang lahir ke dunia pasti akan mati, karena itu sudah menjadi
takdir dan ketentuan dari Allah swt. Setiap muslim wajib mengurus jenazah
saudaranya sesama muslim dengan baik. Tata cara dalam pengurusan jenazah
harus diperhatikan, salah satunya adalah shalat jenazah.
Shalat jenazah harus wajib dilakukan dengan memperhatikan syarat dan rukun
serta tata cara pelaksanaan yang benar karena shalat jenazah merupakan amalan
terakhir sang mayat sebelum dimasukkan ke dalam kubur.
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’i Mohammad, Fiqh Islam Lengkap, (Semarang: Karya Toha Putra, 1978)