Anda di halaman 1dari 5

SHOLAT JENAZAH

Dosen Pengampuh:

Nurul Saniah S.Sos I, MA

Disusun Oleh:

( Kelompok 12)
 Nur Aisyah Lubis (2321000109)
 Vina Amalia Saqinah (2321000093)
 Zahra Azzura (2321000094)
 Taufik Ramadhan (2321000092)

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

Medan

2023

1
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SHOLAT JENAZAH


Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim
jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan shalat jenazah ini
adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan
pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia, maka tidak ada lagi kewajiban
kaum muslim yang lainnya untuk melaksanakan pengurusan jenazah tersebut.

2. KEUTAMAAN SHOLAT JENAZAH

Pertama: Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ ِقيَل َو َم ا اْلِقيَر اَطاِن َقاَل‬. ‫ َو َم ْن َش ِهَد َح َّتى ُتْد َفَن َك اَن َلُه ِقيَر اَطاِن‬، ‫َم ْن َش ِهَد اْلَج َناَز َة َح َّتى ُيَص ِّلَى َع َلْيَها َفَلُه ِقيَر اٌط‬

‫ِم ْثُل اْلَج َبَلْي اْلَعِظ يَم ْيِن‬


“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu
qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua
qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam lantas menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari
no. 1325 dan Muslim no. 945)

3. HUKUM SHOLAT JENAZAH

Hukum menyalatkan jenazah adalah fardu kifayah, yang berarti kewajiban dalam
mengerjakannya menjadi gugur bagi yang lain jika sudah ada orang yang melaksanakannya,
meskipun hanya satu orang.

Adapun syarat jumlah jemaah untuk melaksanakan sholat jenazah yaitu:anjuran menjadikan
tiga saf salat jenazah ini dengan syarat jika jemaah salat jenazah mencapai enam orang atau
lebih. Sebaliknya, jika jemaah salat jenazah kurang dari enam orang, maka saf salat jenazah
tidak perlu dijadikan hingga tiga saf.

2
4. SYARAT-SYARAT SHOLAT JENAZAH

Adapun syarat-syarat shalat jenazah adalah sebagai berikut:

1. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci
dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.

2. Shalat jenazah baru dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai dimandikan dan
dikafani.

3. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di
atas kubur atau shalat ghaib.

5. Rukun-rukun shalat jenazah;

a. Niat

b. Berdiri bagi yang mampu.

c. Empat kali takbir yang didampingi oleh beberapa bacaan.

d. Membaca Al-Fatihah sesudah takbir pertama.

e. Membaca shalawat kepada Nabi saw. sesudah takbir kedua.

f. Berdoa sesudah takbir ketiga.

g. Berdoa sesudah takbir keempat.

h. Salam

3
6. TATA CARA MENGERJAKAN SHOLAT JENAZAH

Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan adzan dan iqmat. Setelah
berdiri sebagaimana mestinya, maka:

1. Berdiri menghadap kiblat. Jika jumlah yang melakukan shalat itu banyak, jadikan 3 saf
dan dapat lebih.

2. Berniat

Lafal niatnya:

> Untuk jenazah laki-laki : " Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba 'a takbiiraatin fardhu kifaayati
ma'muuman/imaaman lillahi ta'aalaa, Allahu akbar "

> Untuk jenazah perempuan : " Ushalli 'alaa haadzihil mayyitati arba 'a takbiiraatiin fardhu
kifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta 'aalaa, Allaahu akbar "

3. Takbiratul Ihram (takbir yang pertama) kemudian membaca surat Al Fatihah.

Takbir kedua kemudian membaca shalawat atas Rasulullah SAW minimal :"Allahumma
Shalli 'alaa Muhammadin"artinya : "Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad".

4. Takbir ketiga kemudian membaca do'a untuk jenazah minimal:"Allahhummaghfir lahu


warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu" yang artinya : "Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat,
kesejahteraan dan ma'afkanlah dia".Apabila jenazah yang disalati itu perempuan, maka
bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jadi untuk jenazah wanita bacaannya
menjadi: "Allahhummaghfir laha warhamha wa'aafiha wa'fu anha". Jika mayatnya banyak
maka bacaanLahuu diganti dengan Lahum. Jadi untuk jenazah banyak bacaannya
menjadi: "Allahhummaghfir lahum warhamhum wa'aafihim wa'fu anhum"

5. Takbir keempat kemudian membaca do'a minimal:"Allahumma laa tahrimnaa ajrahu


walaa taftinna ba'dahu waghfirlanaa walahu."yang artinya : "Yaa Allah, janganlah kiranya
pahalanya tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya,
dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia."
Jika jenazahnya adalah wanita, bacaannya menjadi: "Allahumma laa tahrimnaa ajraha walaa
taftinna ba'daha waghfirlanaa walaha."

6. Mengucapkan salam.

4
KESIMPULAN
Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim jika ada
Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan shalat jenazah ini adalah fardhu
kifayah. Artinya apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan
pengurusan jenazah orang muslim yang
meninggal dunia, maka didak ada lagi kewajiban kaum muslim yang lainnya untuk
melaksanakan pengurusan jenazah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai