PENDAHULUAN
Rasulullah bersabda:
1
BAB II
PEMBAHASAN
Rasulullah bersabda:
قِي َل َو َما ْالقِي َراطَا ِن قَا َل أَصْ َغ ُرهُ َما ِم ْث ُل أُ ُح ٍد.صلَّى َعلَى َجنَا َز ٍة َولَ ْم يَ ْتبَ ْعهَا فَلَهُ قِي َراطٌ فَإ ِ ْن تَبِ َعهَا فَلَهُ قِي َراطَا ِن
َ َم ْن
2 qirath adalah sekitar sebesar gunung uhud. Sangat luar biasa pahalanya bagi
yang mau mengurus jenazah kaum muslim di sekitar Anda.
Rasulullah bersabda:
Artinya:
“Tuntunlah orang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat laa
ilaha illaallah.” (HR. Muslim).
2
Laa ilaa artinya tidak ada Tuhan. Maka perbanyak lafadz jalalah dilirihkan
ditelinganya. Apabila nyawanya sudah dicabut oleh malaikat.
Rasulullah bersabda:
Jangan sekali-kali mendoakan jenazah dengan doa yang jelek melainkan doakan
sebagus-bagusnya.
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Menshalati
4. Mengubur
3
Kewajiban ke-2 : Mengkafani Jenazah
“Dari Abu Salamah ra. dia berkata dan bertanya kepada Aisyah istri Rasulullah,
“Berapa lapiskah kafan Rasulullah ya Aisyah?” Aisyah menjawab “Tiga lapis
kain katun (putih).” (HR.Muslim)
Kain kafan untuk jenazah laki-laki sebanyak tiga lapis dan perempuan
sebanyak dua lapis.
Apabila dua-duanya didalam tubuh ada pakaian lain misalnya kain sarung
atau kain jarik maka kain sarung dan kain jarik itu termasuk hitungan tiga kali
atau dua lapis.
Cara mengkafani jenazah yaitu letakkan kafan itu ditempat yang baik dan
setelah itu letakkan jenazah diatasnya. Kemudian kafan itu ditelungkupkan ke atas
untuk menyelubungi atau membungkus badan jenazah.
Artinya sandal itu dipakai dibuat tempat sholat. Kalau sandal itu dipakai
hukumnya adalah tetap sebagai sandal dan kalau dilepas dan ditumpangi atasnya
hukumnya sudah berubah menjadi tempat sholat.
4
2.3.1 Niat Sholat Jenazah
5
2.3.3 Tata Cara Sholat Jenazah
Seperti sholat -sholat lainnya, setiap akan memulai sholat maka diawali dengan
berdiri tegak dan membaca niat sholat jenazah sesuai dengan jenazahnya.
Setelah melafadzkan niat dalam hati atau dengan suara lirih, kemudian takbiratul
ihram yang didalam digerakkan niat diatas.
Membaca takbir kedua dengan mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar
bahu.Kemudian tangan kembali disedekapkan di atas pusar.
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك َ َّ صلَّيْتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل إِب َْرا ِه ْي َم إِنـ َ َ َلى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما
َ ص ِّل عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ اَللَّهُ َّم
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد َ َّ عَل َى ُم َح َّم ٍد َوعَل َى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ
Arti :
“Ya Allah, anugerahkan shalawat kepda Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Nabi
Ibrahim.Berikanlah keberkahan kpada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi kepada keluarga Nabi
Ibrahim dan keluarganya. Di dalam alam inilah Engaku Tuhan yang Maha
Terpuji dan Maha Mulya.”
6
3. Takbir Ketiga Kemudian Membaca Doa Untuk Jenazah
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan ampinulah
dosa-dosanya, mulyakan tempatnya (ialah surga) dan luaskanlah kuburannya.
Basuhkanlah kesalahan-kesalahannya sampai bersih sebagaimana bersihnya
kain putih dari kotoran.”
“Gantikanlah rumah lebih baik daripada rumahnya yang dulu, keluarganya lebih
baik daripada keluarganya yang dulit; dan masukkanlah ia ke dalam surge dan
jauhkanlah ia dari siksa kubur dan siksa api neraka.”
Setelah takbir keempat, kemudian membaca Doa sholat jenazah lagi sebagai
berikut.
ُاللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا أَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َو ا ْغفِرْ لَنَا َولَه
“Allahumma laa tahrrimna aj-rahu walaa taftinnaa ba’dahu wagh firlanaa walahu”
7
Artinya :
“Ya Allah, janganlah engkau menutup-nutupi pahala mayit ini kepada kami dan
janganlah diberikan fitnah kepada kami setelah kami meninggalkan mayit
tersebut, ampunilah kami dan ampunilah dia.”
اللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا أَجْ َرهَا َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهَا َو ا ْغفِرْ لَنَا َولَهَا
“Allahumma laa tahrrimna aj-raha walaa taftinnaa ba’daha wagh firlanaa walaha”
Dalam takbir ke empat ini apabila jenazahnya belum baligh diganti doa sebagai
berikut.
ح َ ِ َوأَ ْل ِح ْقهُ ب،از ْينَهُ َما َوأَ ْع ِظ ْم بِ ِه أُجُوْ َرهُ َما
ِ ِصال ِ اَللَّهُ َّم ثَقِّلْ بِ ِه َم َو. َو َشفِ ْيعًا ُم َجابًا،اَللَّهُ َّم اجْ َع ْلهُ فَ َرطًا َو ُذ ْخرًا لِ َوالِ َد ْي ِه
َوأَ ْهالً خَ ْيرًا ِم ْن،َار ِه
ِ َوأَ ْب ِد ْلهُ دَارًا خَ ْيرًا ِم ْن د،اب ْال َج ِحي ِْم َ ك َع َذ َ ِ َوقِ ِه بِ َرحْ َمت، َواجْ َع ْلهُ فِ ْي َكفَالَ ِة إِ ْب َرا ِه ْي َم، َْال ُم ْؤ ِمنِ ْين
َوأَ ْف َرا ِطنَا َو َم ْن َسبَقَنَا بِاْ ِإل ْي َما ِن، اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ أِل َ ْسالَفِنَا.أَ ْهلِ ِه
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala yang didahulukan,
simpanan bagi kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya.
Ya Allah, dengan musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan
berilah pahala yang agung.”
“Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia
dipelihara oleh Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmatMu dari siksaan
Neraka Jahim. Berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah
keluarga (di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah,
ampunilah pendahulu-pendahulu kami, anak-anak kami, dan orang-orang yang
mendahului kami dalam keimanan.”
8
5. Mengucapkan Salam
Setelah selesai membaca doa sholat jenazah pada takbir keempat, kemudian
dilanjutkan dengan mengucapkan salam sambil menoleh kekanan dan kekiri.
Arti:
“Salam sejahtera untuk semua, rahmat Allah dan Barokah Allah juga untuk kamu
semua.”
Artinya:
“Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad dan
kepada keluarga Nabi Muhammad. Oh Allah, dengan berkahnya surat Al
Fatihah, bebaskanlah dosa kami dan dosa mayat ini dari siksaan api neraka (3
kali).”
9
“Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada mayat ini. Dan
jadikanlah tempat kuburnya taman nyaman dari surga dan janganlah Engkau
menjadikan kuburnya itu lubang jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat
kepada semulia-mulia makhluk-Nya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan
keluarganya serta sahabat-sahabatnya sekalian. Segala puji bagi Allah Tuhan
seluruh alam.”
Artinya:
“Dan sungguh telah Kami muliakan anak keturunan Adam.” (QS. Al-Isra ayat
70)
10
kematiannya sudah berlalu, hal ini dishalati walaupun jenazahnya tidak ada
didepan mereka.
Walaupun jenazah yang meninggal sudah berlalu atau meninggal pada hari
itu, akan tetapi jenazahnya tidak ada di depan yang melaksanakn sholat jenazah
bisa disebut juga dengan sholat ghaib. Biasanya para umat muslim tersebut
mengerjakan sholat jenazah kepada jenazah yang terkenal masa-masanya atau
memiliki kedekatan lebih kepada Allah. Misalnya meninggalnya seorang kiyai
atau ustadz yang lokasinya jauh.
Bisa juga untuk jenazah yang dulunya seorang pemimpin yang bijaksana.
Dan kematiannya itu sangat jauh bilamana para jamaah ikut melayat ke sana,
maka cukup dirumah dan menyampaikan dengan shalat ghaib. Sesuai dengan
Rasulullah ketika Raja Habsyah meninggal dunia. Rasulullah lantas
mengumumkan kepada orang banyak atas kematian raja tersebut dan setelah itu
mereka pergi ke masjid menunaikan shalat jenazah atas raja Habsyah. Waktu itu
raja Habsyah tidak ada di depan mereka, keadaan inilah yang disebut sholat ghaib.
Tata cara sholat ghaib atau rukun sholat ghaib tidak berbeda dengan tata cara
sholat jenazah yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada sholat ghaib hanya
berbeda pada bacaan niatnya saja.
“Ushalli ‘alaa mayyiti (sebut nama mayit) al ghaaibi arba’a takbiiraatin fardlu
kifaayati lillaahi ta’aala.”
“Aku niat shalat kepada mayit….(sebut nama mayit) yang ghaib dengan empat
takbir fardlu kifayah karena Allah ta’aala.”
Mengenai doa setelah salam atau doa setelah sholat ghoib boleh
menggunakan doa sholat jenazah.
2.5 Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal
Bayi yang lahir kemudian langsung meninggal dunia biasanya kelahirannya
sebelum 6 bulan kandungan. Bayi 6 bulan jelas sudah bernyawa akan tetapi
11
kesempuraan didalam dirinya ada kekurangan, sehingga ada yang meninggal dan
juga ada yang hidup.
Untuk mengurus kematian bayi seperti ini ada ketentuan-ketentuan yang
harus diperhatikan, sebab tidak lamanya bayi maninggal di urus dengan tata
kewajiban muslim kepada jenazah.
Ketentuan-ketentuan untuk mengurus Bayi yang meninggal:
1. Apabila bayi sudah lahir dan bayi sempat menjerit sebentar kemudian
meninggal, hukumnya seperti anak yang meninggal. Perlu dimandikan,
dikafani, dishalati dan dikubur.
2. Bayi yang lahir tanpa ada jeritan dan langsung mati, sementara bentuk
tubuhnya sudah sempurna, kita hanya berkewajiban memandikan, mengkafani
dan mengubur.
3. Bayi yang lahir tanpa ada jeritan dan langsung mati dan belum sempurna
bentuk tubuhnya hanya berkewajiban mengubur saja.
BAB III
PENUTUP
12
Bagi umat Islam yang ada saudaranya meninggal dunia mereka
berkewajiban mengurus jenazahnya. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu
kifayah.
Hukum dari fardhu kifayah artinya bila diantara mereka umat Islam ada
yang mengurus dengan baik. Mulai dari memandikan, mensholatkan sampai
dengan mengubur. Maka umat islam yang tidak ikut sudah tidak berkewajiban dan
tidak berdosa.
DAFTAR PUSTAKA
13
Al Ghaits, Abdur Rahman, Bimbingan Praktis Penyelenggaraan Jenazah , Solo.
At- Tibyan, 2000.
Rifa’i, Moh, Tuntunan Shalat Lengkap , Semarang: Karya Toha Putra, 2014
14