DKV Malam A
Sholat Jenazah
ِقيَل َو َم ا اْلِقيَر اَطاِن َقاَل. َو َم ْن َش ِهَد َح َّتى ُتْد َفَن َك اَن َلُه ِقيَر اَطاِن، َم ْن َش ِهَد اْلَج َناَز َة َح َّتى ُيَص ِّلَى َع َلْيَها َفَلُه ِقيَر اٌط
ِم ْثُل اْلَج َبَلْي اْلَعِظ يَم ْيِن
“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu
barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Ada yang
bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas
menjawab, “Dua qiroth itu semisal dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari no. 1325 dan Muslim
no. 945)
3. HUKUM SHOLAT
JENAZAH
Hukum menyalatkan jenazah adalah fardu kifayah, yang berarti kewajiban dalam mengerjakannya
menjadi gugur bagi yang lain jika sudah ada orang yang melaksanakannya, meskipun hanya satu
orang.
Adapun syarat jumlah jemaah untuk melaksanakan sholat jenazah yaitu:anjuran menjadikan tiga saf
salat jenazah ini dengan syarat jika jemaah salat jenazah mencapai enam orang atau lebih.
Sebaliknya, jika jemaah salat jenazah kurang dari enam orang, maka saf salat jenazah tidak perlu
dijadikan hingga tiga saf.
4. SYARAT-SYARAT SHOLAT JENAZAH
a. Niat
b. Berdiri bagi yang mampu.
c. Empat kali takbir yang didampingi oleh beberapa bacaan.
d. Membaca Al-Fatihah sesudah takbir pertama.
e. Membaca shalawat kepada Nabi saw. sesudah takbir kedua.
f. Berdoa sesudah takbir ketiga.
g. Berdoa sesudah takbir keempat.
h. Salam
6. TATA CARA MENGERJAKAN
SHOLAT JENAZAH
Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan adzan dan iqmat. Setelah berdiri
sebagaimana mestinya, maka:
1. Berdiri menghadap kiblat. Jika jumlah yang melakukan shalat itu banyak, jadikan 3 saf dan dapat
lebih.
2. Berniat
Lafal niatnya:
> Untuk jenazah laki-laki : " Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba 'a takbiiraatin fardhu kifaayati
ma'muuman/imaaman lillahi ta'aalaa, Allahu akbar "
> Untuk jenazah perempuan : " Ushalli 'alaa haadzihil mayyitati arba 'a takbiiraatiin fardhu kifaayati
ma'muuman/imaaman lillahi ta 'aalaa, Allaahu akbar "
3. Takbiratul Ihram (takbir yang pertama) kemudian membaca surat Al Fatihah.
4. Takbir kedua kemudian membaca shalawat atas Rasulullah SAW minimal :"Allahumma Shalli
'alaa Muhammadin"artinya : "Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad".
6. Takbir keempat kemudian membaca do'a minimal:"Allahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa
taftinna ba'dahu waghfirlanaa walahu."yang artinya : "Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya
tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia." Jika jenazahnya
adalah wanita, bacaannya menjadi: "Allahumma laa tahrimnaa ajraha walaa taftinna ba'daha
waghfirlanaa walaha."
7. Mengucapkan salam.
KESIMPULAN
Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim
jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan shalat jenazah ini
adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum muslimin telah melaksanakan
pengurusan jenazah orang muslim yang
meninggal dunia, maka didak ada lagi kewajiban kaum muslim yang lainnya untuk
melaksanakan pengurusan jenazah tersebut.
TERIMAKASIH
Assallamualaikum wr.wb