Ketika di antara kaum muslim ada yang meninggal dunia, maka terdapat
beberapa hal wajib yang tegolong kepengurusan jenazah dan mesti
dilakukan oleh umat Islam lainnya. Apa saja?
Muhammad Bagir dalam buku Fiqih Praktis menyebutkan ada empat
kewajiban menurut syariat yang timbul bila terdapat saudara muslim yang
wafat.
Keharusan ini terhitung fardhu kifayah, yakni kewajiban yang berlaku atas
seluruh umat Islam, tetapi jika telah dilaksanakan secara baik oleh
sebagian dari mereka, maka kewajiban ini gugur bagi sebagian lainnya.
1. Memandikan Jenazah
Dimulai dengan memandikan mayat kaum muslim, kecuali bagi mereka
yang meninggalnya dalam keadaan syahid di jalan Allah SWT, seperti
tewas di pertempuran atau peperangan melawan orang musyrik.
Adapun dalam memandikan jenazah, ada cara dan benda tertentu yang
harus dipakai. Sesuai sabda Nabi SAW dari Ummu Athiyah RA:
َأْو َأْكَث َر ِمن ذلَك، َأْو َخ ْمًس ا، اْغ ِس ْلَن َه ا َث اَل ًث ا: َف قاَل،َد َخ َل َع َلْي َن ا َر سوُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا عليه وسَّلَم وَن ْح ُن َنْغ ِس ُل اْب َنَت ُه
واْج َع ْل َن في اآلِخَر ِة َك اُفوًر ا أو َش يًئ ا ِمن كافوٍر وابدْأَن بَم ياِمِنها وَمواِض ع الُو ضوِء، إْن رأيُتَّن ذلك بَم اٍء وِس ْد ٍر
َأْش ِعْر َن َه ا إَّياُه: َف قاَل، فأْل َقى إَلْي َن ا ِح ْق َو ُه، َف َلَّما َفَر ْغ َن ا آَذ َّن اُه،منها َف ِإَذ ا َفَر ْغ ُتَّن َف آِذ َّن ِني
Artinya: "Rasulullah SAW masuk menemui kami dan kami dalam kondisi
sedang memandikan (jenazah) putrinya. Beliau bersabda: 'Mandikanlah
dirinya 3 kali atau 5 kali atau lebih banyak dari itu jika diperlukan dengan
air dan daun bidara dan basuhan yang terakhir disertai sedikit kapur, dan
mulailah dengan bagian kanannya termasuk anggota wudhunya. Jika telah
rampung, ijinlah kepadaku,' Setelah proses memandikan rampung, kami
pun memohon ijin kepada beliau, lalu beliau pun melemparkan sarung
untuknya kepada kami, seraya bersabda: 'Tutupkanlah sarung itu
kepadanya.' (HR Bukhari & Muslim)
2. Mengkafani Jenazah
Setelah dimandikan, selanjutnya mayat harus dibalut dengan kain kafan.
Yang wajib adalah dengan menutupi seluruh tubuh jenazah meski degan
satu lembar kain.
Adapun kain kafan dianjurkan untuk berwarna putih, bersih, dan telah
diberi wewangian. Serta bukanlah kain yang mewah atau mahal,melainkan
dengan bahan yan istimewa.
3. Mensholatkan Jenazah
Kemudian tak lupa agar mayat disholatkan oleh kaum muslim lain. Seperti
dalam hadits Nabi SAW dari Abu Hurairah RA, ia berkata:
َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َن َع ى ِللَّن اِس الَّن َج اِش َي ِفي اْلَي ْو ِم اَّلِذي َم اَت ِفيِه َفَخ َر َج ِبِه ْم ِإَلى اْل ُم َص َّل َو َك َّب َر
َأْر َبَع َت ْك ِبيَر اٍت
Cara pelaksanaan sholat jenazah dijelaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab
Al-Umm, "Hendaklah seseorang bertakbir dalam sholat jenazah sebanyak
empat kali dengan mengangkat tangannya pada setiap takbir. Setelah
selesai, hendaklah ia mengucapkan salam ke kanan dan kirinya."
Dimulai dengan niat dalam hati, kemudian takbir sebanyak empat kali, dan
di akhiri dengan salam. Pada setiap takbirnya ada bacaannya masing-
masing. Adapun sholat jenazah dilakukan tanpa rukuk, i'tidal, sujud
maupun duduk di antara sujud
Imam Syafi'i juga menerangkan bacaan apa saja yang dilafalkan pada tiap
empat takbir sholat jenazah dalam kitab Al-Umm, "Setelah takbir pertama,
hendaknya dia membaca Surat Al-Fatihah. Lalu membaca shalawat
(setelah takbir kedua), kemudian berdoa bagi orang-orang mukmin pria
dan wanita (pada takbir ketiga). Setelah itu sepatutnya ia mendoakan
mayat dengan ikhlas (ditakbir keempat)"'
Demikian sholat jenazah dipimpin oleh imam. Untuk posisi berdiri imam
berbeda pada jenazah laki-laki dan perempuan, mengutip buku Fiqih
Praktis. Bagi mayat pria, imam berdiri di hadapan kepala mayat sambil
sholat mengarah kiblat. Sementara untuk jenazah wanita, imam berdiri di
hadapan bagian tengah tubuh mayat tersebut. Sebagaimana Nabi SAW
mencontohkan demikian.
3. Menguburkan Jenazah
Untuk menguburkan mayat, dengan memasukkannya ke dalam sebuah
lubang lalu menutup kembali dengan tanah, sehingga tidak terlihat lagi
jasadnya, tidak tercium baunya, terhindar dari binatang buas, dan lainnya.
ُاَص ِّلى َع َلى َه َذ ااْلَمِّيِت َاْر َبَع َت ْك ِبَر اٍت َفْر َض ِك َفاَيِة ِاَم اًما| َم ْأُمْو ًماِ ِهلل َت َع اَلى
Bacaan latin: Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma'muman lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah,
sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."
2. Berdiri
Shalat jenazah dilakukan dengan cara berdiri. Namun, jika seseorang tidak
mampu untuk berdiri, maka ia bisa melaksanakan sholat jenazah dengan
cara duduk.
3. Takbir
Takbir sholat jenazah dilakukan empat kali dengan berdiri. Dilansir dari
laman Islam NU, disunnahkan saat membaca takbir agar mengangkat
kedua tangan sejajar dengan dua pundak, persis seperti yang melakukan
saat sholat lima waktu.
Artinya: "Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas
keluarganya."
6. Mendoakan Jenazah
Doa untuk jenazah laki-laki
Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami
dan janganlah
8. Mengucap Salam
Bacaan salam sholat jenazah sama dengan bacaan salam yang dibaca
pada sholat fardhu lima waktu.
Artinya:
"Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah
atas kalian."
Secara umum, tata cara sholat untuk jenazah perempuan sama saja
dengan jenazah laki-laki, perbedaannya terletak di bacaan niat dan doa-
doanya.
ُاَص ِّلى َع َلى َهِذِه اْلَم ِّي َت ِة َاْر َبَع َت ْك ِبَر اٍت َفْر َض ِك َفاَيِة ِاَم اًما| َم ْأُمْو ًماِ ِهلل َت َع اَلى
Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir
fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."
Artinya: "ya allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan
maafkanlah dia."
Artinya:
"Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan
janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah
kami dan dia."
Itu tadi syarat dan tata cara sholat jenazah umat Islam. Dalam
pengerjaannya, sholat jenazah tidak didahului oleh azan dan iqomah, serta
tidak melakukan gerakan rukuk dan sujud.