2014
ARTIKEL PERAWATAN JENAZAH
2014
A.Memandikan Jenazah
Ketika memandikan jenazah, tidak semua orang boleh hadir. Mereka yang hadir aadalah orang
yang diperlukan kehadirannya. Oleh sebab itu, ada syarat tertentu yang harus diperhatikan,
antara lain :
Orang muslim, berakal, dan balig cukup umur.
Orang yang wajib memandikan jenazah wajib niat.
Orang jujur, saleh, dan dapat dipercaya. Hal itu dimaksudkan agar orang itu hanya menyiarkan
mana-man yang baik dan menutupi mana-man yang jelek tentang si mayat.
B.Mengkafani Jenazah
Setelah usai memandikan jenazah, maka diwajibkan mengkafaninya. Mengafani jenazah adalah
menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya
sehelai kain. Hukum mengafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardlu kifayah.
Kafan yang digunakan utuk membungkus jenazah hendaklah mencukupi untuk menutup seluruh
tubuhnya.
Pada lapis yang pertama dibubuhi wewangian khusus, kemudian letakkan jenazah diatas kafan
tersebut dalam posisi terlentang. Lalu letakkan kapas yang telah dibubuhi wewangian pada
selakangan jenazah. Hendaklah menyediakan kain yang telah dibubuhi kapas untuk menutupi
aurat jenazah dengan melilitkannya (seperti popok) kemudian hendaklah membubuhi wewangian
pada lekuk wajah jenazah. Kemudian lembaran pertama dilipat dari sebelah kanan terlebih
dahulu, menyusul lembaran kedua dan ketiga seperti halnya lembaran yang pertama. Kemudian
menambatkan tali-tali pengikatnya yang berjumlah tujuh utas tali. Lalu gulung lebihan kain
kafan pada ujung kepala dan kakinya agar tidak lepas ikatannya, kemudian lipat kea rah kaki dan
arah kepala.
Jenazah wanita dikafani dengan lima helai kain yaitu kain sarung untuk menutupi bagian
bawahnya, kerudung untuk menutupi bagian kepalanya, baju kurung (yang terbuka sisi kanan
dan kirinya) serta dua helai kain yang digunakan untuk menutupi sekujur tubuhnya.
2. MENSOLATKAN JENAZAH
Mensholatkan jenazah orang Islam Hukumnya adalah fardhu kifayah.
Rasulullah saw., bersabda :
( )
: ..
Artinya : Bersabda Rasulullah saw., sholatlah olehmu orang-orang yang meninggal. (HR. Ibnu
Majah )
Mensholatkan jenazah dengan cara sebagai berikut:
a. Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir dalam rangka mendoakan orang
muslim yang meninggal, apabila jenazahnya laki-laki Imam hendaklah berdiri setentang/Sejajar
dengan kepala jenazah, dan berdiri tepat pada bagian tengah jenazah apabila jenazahnya
perempuan
b. Kemudian imam takbir empat kali. Setelah takbir pertama, membaca taawudz, kemudian
surat al-fatihah
c. Pada takbir kedua, membaca sholawat nabi sebagaimana yang biasa dibaca dalam tashyahud
d. Kemudian setelah takbir ketiga, membaca doa. Setelah takbir keempat juga membaca doa lalu
mengucapkan sekali salam kekanan. Pada setiap takbir mengangkat kedua tangan
3. PENGUBURAN JENAZAH
Setelah disholatkan, jenazah segera dikuburkan. Jenazah sebaiknya dipikul oleh empat orang
jamaah. Sebelum proses penguburan sebaiknya lubanng kubur dipersiapkan terlebih dahulu,
dengan kedalaman minimal 2 m agar bau tubuh yang membusuk tidak tercium ke atas dan untuk
menjaga kehormatannya sebagai manusia. Selanjutnya, secara perlahan jenazah dimasukkan ke
dalam kubur di tempatkan pada lubang lahat, dengan dimiringkan ke arah kiblat. Selanjutnya, tali
pengikat jenazah bagian kepala dan kaki dibuka agar menyentuh tanah langsung.
Dalam meletakkan jenazah kedalam liang kubur, hendaknya membaringkan jenazah dengan
posisi lambung kanan dibawah dan wajahnya menghadap kea rah kiblat. Sementara kepala dan
kedua kainya bertumpu pada sisi kanan dan menghadap kiblat.
Saatmeletakkan jenazah hendak membaca :
( )
Artinya:Dengan menyebut Asma Allah dan atas agama Rasulullah. (HR. Tirmidzi dan Abu
Daud)
f. hendaklah salah seorang berdiri di samping kuburan jenazah untuk memohonkan kemantapan
dalam menjawab setiap Tanya dalam kubur dan ampunan bagi jenazah, seraya menyuruh kepada
yang hadir untuk melakukan hal yang sama.
Rasulullah saw., bersabda :
( )
Artinya:Mohonkan ampun untuk saudaramu dan mintakanlah keteguhan iman baginya, karena
ia sekarang sedang diperiksa. ( HR. Bukhori dan Muslim )
):
)
Artinya : Bahwa Nabi saw, apabila telah selesai menguburkan jenazah, beliau berdiri diatasnya
dan bersabda: mohonkanlah ampun untuk saudaramu dan mintakanlah untuknya supaya di beri
ketabahan karena sesungguhnya ia sekarang sedang ditanya. (HR. Abu Daud)