Anda di halaman 1dari 22

MELAKSANAKAN PENGURUSAN

JENAZAH

kelompok 1
1. Andira Farah
2. Arief Noer
3. Danu Maheswara
4. Nadhira Rivani
5. Raina Imtiyaz
6. Yayi Qoniatul Izza
Kewajiban Umat Islam
Terhadap Jenazah
MELAKASANAKA
N PENGURUSAN Perawatan Jenazah
JENAZAH
Ta'ziyyah
Ziarah Kubur
Apabila seorang Muslim telah meninggal dunia ada beberapa hal
yang harus disegerakan dalam pengurusan jenazah oleh
keluarganya, yaitu memandikan, mengafani, menyalatkan dan
menguburnya. Namun sebelum dimandikan, ada beberapa hal
KEWAJIBAN UMAT yang harus diperhatikan yaitu:
ISLAM TERHADAP 1. Pejamkan matanya, dan mohonkanlah ampun kepada Allah
JENAZAH SWT
2. Tutup seluruh badannya dengan kain sebagai penghormatan
dan agar tidak kelihatan auratnya
3. Ditempatkan di tempat yang aman
4. Bagi keluarga dan sahabatnya tidak dilarang mencium
mayat
 Memandikan Jenazah
1) Syarat wajib memandikan jenazah:
a. Jenazah itu orang Islam, apapun aliran mazhab, ras,
suku, dan profesinya
b. Didapati tubuhnya walaupun sedikit
2) Yang berhak memandikan jenazah
a. Jika laki-laki hendaknya dimandikan oleh laki-laki
pula, perempuan tidak boleh kecuali istri dan
mahromnya
b. Jika perempuan hendaknya dimandikan oleh
PERAWATAN perempuan, laki laki tidak boleh kecuali suami atau
JENAZAH mahromnya
c. Jika perempuan (istri) sementara suami dan
mahromnya ada semua, suami berhak untuk
memandikan istrinya
d. Jika itu laki laki (suami), sementara istri dan
mahromnya ada semua, istrinya lebih berhak untuk
memandikan suami

Kalau mayatnya anak laki-laki atau anak perempuan masih kecil


(belum baligh), perempuan atau laki laki dewasa boleh
memandikannya.
 Tata cara memandikan jenazah:
1. Ditempat tertutup agar yang melihat hanya orang yang
memandikan dan yang mengurusnya saja
2. Mayat diletakkan di tempat yang tinggi seperti dipan
3. Dipakaikan kain basahan seperti sarung agar auratnya
tidak terbuka
4. Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu
setelah itu perutnya ditekan pelan-pelan agar semua
kotorannya keluar, dibersihkan dengan tangan kiri dan
yang memandikannya dianjurkan mengenakan sarung
PERAWATAN tangan (dalam hal ini boleh memakai wangi wangian
JENAZAH agar tidak terganggu bau kotoran si mayat)
5. Setelah itu mengganti sarung tangan untuk
membersihkan mulut dan gigi mayat
6. Membersihkan semua kotoran dan najis
7. Mewudhukan setelah itu membasuh seluruh badannya
8. Disunnahkan membasuh 3-5 kali.

Air untuk memandikan mayat sebaiknya dingin. Kecuali


udara sangat dingin atau terdapat kotoran yang sulit
dihilangkan, boleh menggunakan air hangat
 Mengafani Jenazah
Setelah selesai dimandikan, jenazah selanjutnya dikafani.
Pembeliannya diambil dari uang mayat sendiri, kalau tidak ada,
orang yang menghidupinya yang membelinya. Jika tidak
mampu, boleh memakai uang kas masjid, atau uang kas RT/RW,
PERAWATAN atau yang lainnya secara sah. Apabila tidak ada sama sekali,
JENAZAH wajib atas orang muslim yang mampu untuk membiayainya.
Kain kafan paling tidak1lapis, Sebaiknya 3 lapis bagi mayat
laki-laki dan 5 lapis bagi mayat perempuan. Setiap 1 lapis
merupakan kain basahan. Abu salamah ra menceritakan bahwa
ia pernah bertanya kepada Aisyah ra ”Berapa lapiskah kain
kafan Rasullah saw?” “Tiga lapis kain putih” jawab Aisyah
(HR.Muslim)
Cara membungkusnya adalah hamparkan kain kafan helai
demi helai dengan menaburkan kapur barus pada tiap
lapisnya, kemudian mayat diletakan diatasnya, kedua
PERAWATAN tangannya dilipat diatas dada dengan tangan kiri,
JENAZAH mengafaninya pun tidak boleh asal-asal . “Apabila kalian
mengafani mayat saudara kalian, kafanilah sebaik-
baiknya’(H.R.Muslim)
Untuk bisa disalatkan, keadaan mayat haruslah :
1. Suci, baik badan, tempat, maupun kafan
2. Sudah dimandikan dan dikafani
3. Jenazah sudah berada didepan orang yang
menyalatkan/sebelah kiblat

Tata cara pelaksanaan salat jenazah adalah sebagai berikut :


4. Jenazah diletakkan didepan jamaah, apabila mayat laki-
MENYALATI laki,imam berdiri didekat kepala jenazah, apabila
JENAZAH perempuan imam berdiri didekat perut jenazah
5. Imam berdiri paling depan diikuti oleh makmun, jika yang
menyalati dikit usahakan dibuat 3 baris/shaf
6. Mula-mula jamaah berdiri dengan berniat melakukan
salat jenazah dengan empat takbir
Niat ada yang dibaca, dan ada yang didalam hati, jika
dilafalkan, bacaannya adalah
‫ل ِكفَايَ ِة َمْأ ُم ْو ًما ِهللِ تَ َعالَى‬Vْ ‫ض ا‬ ٍ ‫ت اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬
َ ْ‫ت فَر‬ ْ ‫صلِّى َعلَى هَ َذ‬
ِ ِّ‫اال َمي‬ َ ُ‫ا‬
4. Kemudian takbiratulihram pertama,dan setelah takbir
pertama itu selanjutnya membaca surat al-fatihah

5. Takbir yang kedua dan setelah itu membaca solawat atas


Nabi Muhammad
‫لى آ ِل ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫لى ُم َح َّم ٍد َو َع‬ َ ‫َّهُ َّم‬V‫اَلل‬
َ ‫ص ِّل َع‬

MENYALATI 6. Takbir ketiga kemudian membaca doa untuk jenazah,


JENAZAH bacaan doa bagi jenazah. Bacaan doa bagi jenazah adalah
ُ ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َو َعافِ ِه َوا ْع‬
ُ‫ف َع ْنه‬

7. Takbir keempat dilanjutkan dengan membaca doa


sebagai berikut
ُ‫َّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا َأجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َو ا ْغفِرْ لَنَا َولَه‬V‫الل‬

8. Membaca salam sambil menoleh kanan dan kiri


Perihal mengubur jenazah

1. Rasullah saw, menganjurkan agar jenazah segera


dikuburkan sesuai sabdanya :

2. Mengubur jenazah sebaiknya siang hari,dieperbolehkan


malam hari jika dalam keadaan terpaksa seperti mayat
MENGUBUR yang sudah berbau menyegat,padahal sudah diberi
JENAZAH wewangian ,atau suatu hal yamg harus disegerakan

3. Anjuran meluaskan lubang kubur rasullah pernah


mengantarkan jenazah sampai dikuburnya ,lalu beliau
duduk ditepi lubang kubur dan bersabda "luaskanlah
pada bagian kepala,dan luaskanlah pada bagian
kakinya,ada beberapa kurma baginya disurga
(H.R.Ahmad dan Abu Dawud)
4. Boleh menguburkan dua tiga jenazah dalam satu liang
kubur,hal itu dilakukan sewaktu perang Uhud, Rasullah
bersabda "Galilah dan dalamkanlah, baguskanlah dan
masukanlah dua atau tigaorang didalam satu liang kubur,
Dahulukan (masukanlah lebih dulu) orang yang paling
banyak hafal al-quran (H.R. Nasai dan Tirmidzin dari
Hisyam bin Amir r.a.)

MENGUBUR 5. Bacaan meletakan mayat dalam kubur adalah


JENAZAH ِ ‫ُول هَّللا‬
ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ َو َعلَى ِملَّ ِة َرس‬

6. Sebelum ahli waris/keluarga hendaklah bersedia menjadi


penjamin/menyelesaikan atas hutang-hutang mayat jika
ada, baik harta yang ditinggkannya/dari sumbangan
keluarga, Rasul bersabda : “Diri orang mu'min itu
tergantung(tidak sampai kehadirat tuhan) karena utang,
sampau dibayar dahulu hutangnya itu,(oleh
keluarganya)." (H.R.Ahmad Tirmudzi daru Abu Hurairah
r.a.)
Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang
sedang tertimpa musibah kematian salah seorang
keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi
semangat. Para mu’azziyin (oranglaki-laki yang ber-
ta’ziyyah) atau mu’azziyāt (orang perempuan yang ber-
ta’ziyyah) hendaknya memberikan dorongan kekuatan
mental atau menasihati agar orang yang tertimpa musibah
tetap sabar dan tabah menghadapi musibah ini.
TA’ZIYYAH
(MELAYAT) Umayah ra. mengatakan bahwa anak perempuan
Rasulullah saw. menyuruh seseorang untuk memanggil dan
memberitahu beliau bahwa anaknya dalam keadaan hampir
mati. Lalu, beliau bersabda,“Kembalilah engkau kepadanya.
Katakan bahwa segala yang diambil dan yangdiberikan,
bahkan apa pun yang ada di hadapan kita kepunyaan Allah.
Dialah yang menentukan ajalnya, maka suruhlah ia sabar
dan tunduk kepada perintah.” (HR. Bukhari Muslim)
Adab (etika) orang ber-ta’ziyyah antara lain seperti berikut.
1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan
terhadap orang yangmeninggal serta kesabaran bagi
orang yang ditinggal.
2. Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga
yang ditimpa musibah.
TA’ZIYYAH 3. Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak.
(MELAYAT) 4. Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan
ke pemakaman sampai selesai penguburan.
5. Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa
musibah. Demikian diperintahkan Rasulullah saw.
kepada keluarganya sewaktu keluarga Ja’far ditimpa
kematian (HR. Lima Ahli Hadis kecuali Nasai).
Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan.
Ziarah kubur artinya berkunjung ke kuburan. Awalnya
Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk berziarah kubur
karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal yang
tidak baik, misalnya menangis di atas kuburan, bersedih,
ZIARAH KUBUR meratapi, bahkan yang lebih bahaya adalah mengultuskan
mayat yang ada di kuburan. Akan tetapi, karena mengingat
mati itu penting, dan di antara mengingat mati adalah ziarah
kubur, Rasulullah saw. menganjurkan berziarah dengan
tujuan untuk mengingat mati.
Di antara hikmah dari ziarah kubur ini antara lain seperti
berikut.
1. Mengingat kematian.
2. Dapat bersikap zuhud (menjauhkan diri dari sifat
keduniawian).
3. Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam
kubur dan hari akhir.
4. Mendoakan si mayat yang muslimagar diampuni dosanya
dan diberi kesejahteraan di akhirat.

ZIARAH KUBUR Apabila kita mau berziarah kubur, sebaiknya perhatikan


adab atau etika berziarah kubur, yaitu seperti berikut.
5. Ketika mau berziarah, niatkan dengan ikhlas karena
Allah Swt., tunduk hati dan merasa diawasi oleh Allah
Swt.
6. Sesampai di pintu kuburan, ucapkan salam.
7. Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di atas
kuburan.
8. Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di
alam barzah dan akhirat kelak.
9. Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau
menduduki nisan (tandakuburan).

Anda mungkin juga menyukai