Anda di halaman 1dari 12

A .

Syarat Jenazah yang Dimandikan


• Jenazah beragama islam.
• Terdapat sebagian tubuh, meskipun hanya sedikit yang bisa dimandikan.
• Jenazah tidak meninggal dalam keadaan syahid.
• Bukan bayi yang meninggal karena keguguran.
• Apabila bayi yang lahir sudah meninggal, maka tidak wajib dimandikan.

B. Pengertian Dan Hukum Shalat Jenazah


1. Pengertian
Sholat jenazah adalah sholat fardhu kifayah yang dilaksanakan saat ada umat muslim
meninggal dunia. Tujuannya untuk mendoakan mayit agar Allah berkenan mengampuni dan
merahmatinya. Saat melakukan sholat, jenazah harus berada di hadapan kita. Lalu sholat
dilaksanakan dengan empat kali takbir serta diselingi doa dan shalawat.

Melakukan sholat ketika ada orang muslim meninggal dunia, namun tidak disertai dengan
kehadiran jenazah di hadapannya, adalah hal yang dibolehkan. Namun sholat ini bukan
disebut sholat jenazah, melainkan sholat ghaib.

2. Hukum
Para ulama bersepakat bahwa hukum sholat jenazah termasuk fardhu kifayah. Kewajiban
yang dikenakan bagi seluruh umat Islam secara kolektif (bukan kewajiban perseorangan).
Jika kewajiban itu sudah dilaksanakan oleh sekelompok atau sebagian orang, maka
kewajiban itu gugur bagi lainnya.

Sebaliknya jika tidak ada umat muslim yang melakukan sholat jenazah, maka seluruh umat
muslim akan mendapat dosa. Jadi apabila tak seorang pun melaksanakan kewajiban
mengurus jenazah hingga melakukan sholat jenazah, maka seluruh muslim akan
mendapatkan dosa.

C. Syarat Sah Shalat Jenazah


Syarat sah saat melakukan sholat jenazah sama seperti sholat fardhu dan sholat sunnah.

1. Menutup Aurat
Saat melakukan sholat jenazah, pastikan aurat tertutup dengan baik. Aurat wanita adalah
seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Aurat laki-laki adalah bagian yang berada di
bawah pusar hingga lutut. Memperhatikan aurat saat sholat jenazah sangat penting agar
sholat yang dilakukan diterima Allah SWT.

2. Suci
Perhatikan kesucian saat melakukan Shalat jenazah. Baik tempat untuk melaksanakan Shalat,
maupun badan atau pakaian yang dikenakan saat Shalat jenazah. Pastikan semuanya suci dari
hadast kecil, hadast besar, dan najis.

Hadast adalah sesuatu yang berasal dari badan manusia, dan bisa menghalangi sahnya Shalat.
Untuk membersihkan hadast kecil, lakukan dengan berwudhu. Sementara untuk
membersihkan hadast besar adalah dengan mandi wajib.
3. Menghadap kiblat
Sholat jenazah juga dilakukan menghadap kiblat, sama seperti sholat fardhu. Sholat jenazah
yang dilakukan dengan menghadap ke arah selain kiblat dianggap tidak sah.

4. Jenazah dalam Keadaan Suci dan Sudah Dikafankan


Selain memperhatikan kesucian tempat dan jamaah sholat jenazah, kita juga harus memperhatikan
kesucian jenazah. Sholat jenazah bisa dilakukan jika jenazah sudah dimandikan hingga suci, dan telah
dikafankan. Setelah kedua hal tersebut dilakukan, jenazah siap untuk disholatkan.

5. Diletakkan di Depan Orang yang Menyolatkan


Saat melakukan sholat jenazah, jenazah diletakkan di depan jamaah yang mensholati. Jika jenazah
yang disholatkan adalah perempuan, posisi pinggang jenazah berada di depan imam. Sedangkan
untuk jenazah laki-laki, kepala jenazah berada di depan imam.

D. Rukun shalat jenazah

1. Niat

Rukun sholat jenazah yang pertama adalah niat. Bacaan niat sholat jenazah antara jenazah laki-laki
dan perempuan berbeda. Berikut bacaannya:

a. Niat untuk Jenazah Laki-laki

‫ي ة ا َمامًا| َمأ ْ ُم ْومًا هلل ت َعاَلَى‬


َ َ ‫ض كفا‬
َ ْ‫ت َفر‬
ٍ ‫برا‬
َ ‫ك‬ َْ ‫اص لِّى َعلَى َهذاَال َْم يِّت‬
َ ْ ‫ار َب َع ت‬ َُ

Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum
hanya karena Allah Ta'ala."

b. Niat untuk Jenazah Perempuan

‫ض كفاَي َة ا َمامًا| َمأ ْ ُم ْومًا هلل ت َعاَلَى‬


َ ْ‫ت َفر‬
ٍ ‫برا‬
َ ‫ك‬ َْ ‫اص لِّى َعلَى َه ذ ه ْال َم يِّت َة‬
َ ْ ‫ار َب َع ت‬ َُ

Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat salat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai
imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

2. Berdiri bagi yang mampu

Sholat jenazah wajib dilakukan dengan berdiri. Dalam hal ini, posisi imam berdiri sejajar dengan
kepala mayit untuk jenazah laki-laki dan untuk jenazah wanita berdiri di bagian tengahnya.
Sementara itu, makmum berdiri di belakang imam.

3. Bertakbir empat kali


Sholat jenazah dilaksanakan dengan empat kali takbir tanpa rukuk maupun sujud. Jumlah takbir ini
sudah termasuk takbir yang diucap ketika takbiratul ihram.

4. Membaca Al Fatihah setelah takbir pertama

Setelah melakukan takbir pertama, rukun sholat jenazah selanjutnya adalah membaca surah Al
Fatihah. Berikut bacaannya:
ۙ
٤ – ْ‫ مٰ ل ك َْيو م ال ِّدي ِۗ ن‬٣ – ‫ الرَّ حْ مٰ ن الرَّ حيْ ۙ َم‬٢ – ‫ين‬ ْٰ ‫ الَ َْحمْ ُد هلِ ّل َر ِّ ب‬١ – ‫بس م هال ٰ ّل الرَّ حْ مٰ ن الرَّ حيْ م‬
ََْ ‫العل َم‬ ْ
ِۗ
َ ‫ ا ْه دنا‬٥ – ُ‫نست َعيْ ن‬ َْ ‫ك‬ َ َّ ‫نع ُب ُد َوا يا‬
َْ ‫ك‬َ َّ ‫ايا‬
٧ - ࣖ ‫ين‬ ِّ ۤ
َْ ‫ض ْو ب َعلَي هْ ْم َو َل الضَّا ل‬ ُ ‫ذين ا َن ْ َعمْتَ َعلَيْ ه ْم ۙەَ غَ يْ ر ال ْ َمغ‬
ْ َ ‫صر‬
َْ ‫اط ا َّل‬ َ ٦ – َ ۙ ‫اط ال ْ ُمسْ ت َق ْي َم‬
َ ‫ِّصر‬
َ ‫ال‬
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki
yaumiddīn,iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta
‘alaihim gairilmagḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah
kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

6. Membaca sholawat Nabi SAW setelah takbir kedua

Setelah mengucap takbir kedua, maka dapat membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW,
sebagai berikut:
َُّ
‫الله َّم ِّص ِّل َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى آ ل م َُح َّم ٍد‬

Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aalii sayyidinaa muhammad

Artinya: “Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas keluarganya.”

7. Berdoa untuk jenazah

Rukun sholat jenazah selanjutnya adalah mendoakan jenazah yang disholatkan. Berikut bacaan
doanya:

a. Jenazah laki-laki

Allâhumaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu.

Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan kepada dia (laki-laki), berilah rahmat dan sejahtera dan
maafkanlah dia.

b. Jenazah perempuan

Allâhumaghfir laâ warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu.


Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan kepada dia (perempuan), berilah rahmat dan sejahtera dan
maafkanlah dia.”

8. Mengucap salam

Rukun sholat jenazah yang ketujuh adalah mengucap salam.

E. Sunah Dalam Shalat Jenazah dan adab takjiah

Sunnah dalam shalat jenazah adalah imam bertakbir kemudian membaca Al Fatihah (setelah takbir
pertama) secara sirr (lirih), kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam,
kemudian berdoa untuk mayit setelah beberapa takbir.

_Tata Cara Memandikan Jenazah

Tata cara memandikan jenazah pada umat Islam sebagai berikut :

 Pada tempat tertutup, supaya tidak dilihat banyak orang selain yang memandikan dan
mengurus.
 Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti dipan atau meja.
 Dipakaikan kain basah supaya aurat tidak terbuka.
 Mayat disandarkan, setelah itu diusap perutnya dan ditekan pelan supaya semua kotoran
keluar. Kemudian, dibersihkan dengan tangan kirinya dan dianjurkan memakai sarung
tangan. Gunakan wewangian untuk mengurangi bau kotoran mayat.
 Ganti sarung tangan berbeda untuk membersihkan mulut dan gigi mayat.
 Bersihkan semua kotoran dan najis.
 Mewudhukan dan membasuh seluruh badannya.
 Air untuk memandikan sebaiknya dingin. Gunakan air hangat apabila udara sangat dingin
dan terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.
Tata Cara dan Bacaan Doa Memandikan Jenazah Laki-Laki
Jenazah Perbesar
Ilustrasi jenazah. (Pexels.com/Pavel Danilyuk)
1. Perhatikan syarat orang yang akan melakukan atau mempraktikkan tata cara memandikan
jenazah laki-laki beserta doanya:

- Syarat tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah beragama Islam, baligh, berakal
atau sehat mental. Kemudian berniat memandikan jenazah serta mengetahui hukum
memandikan jenazah, lalu amanah dan mampu menutupi aib jenazah.

- Syarat tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah paling utama orang yang diberi
wasiat, kemudian bapaknya, kakeknya, keluarga kandungnya, keluarga terdekatnya
yang laki-laki, dan istrinya.

- Syarat tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah khusus mayit anak laki-laki boleh
dilakukan oleh perempuan.

2. Bagian kedua dari tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah membaca doa berupa niat.
Bacaan doa sesuai tata cara memandikan jenazah laki-laki sebagai berikut:

Nawaitul ghusla adaa ‘an hadzal mayyiti lillahi ta’aalaa

Arti bacaan niat atau doa memandikan jenazah laki-laki:

“Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (pria) ini karena Allah Ta’ala.”

3. Kemudian tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah mulai meletakkan jenazah dengan
kepala agak tinggi di tempat yang disediakan untuk dimandikan.

4. Ambillah kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat.
Setelah itu tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah membersihkan bagian giginya, lubang
hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta rambutnya.

5. Tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah setelah itu membersihkan kotoran jenazah baik
yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan perut mayit
secara perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar.

6. Kemudian tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah siram mulai dari sisi kanan ke kiri
dengan air biasa atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.
7. Lanjutkan tata cara memandikan jenazah laki-laki dengna menyiram atau basuh dari kepala
hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dan kiri mayit masing-masing
sebanyak 3 kali.

8. Tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah mulai memiringkan mayit ke kiri, basuh bagian
lambung kanan sebelah belakang. Kemudian tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah
melanjutkan memiringkan mayit ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang.

9. Siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki. Kemudian tata cara memandikan
jenazah laki-laki adalah menyiram dengan air kapur barus.

10. Apabila sudah dibersihkan, tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah mulai me-wudukan
jenazah seperti orang yang berwudu sebelum salat.

11. Bagian terakhir dari tata cara memandikan jenazah laki-laki adalah mengeringkan tubuh jenazah
setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.

Tata Cara dan Bacaan Doa Memandikan Jenazah Perempuan


Jenazah Perbesar
Ilustrasi jenazah. (Pexels.com/Pavel Danilyuk)
1. Perhatikan syarat orang yang akan melakukan atau mempraktikkan tata cara memandikan
jenazah perempuan beserta doanya:

- Syarat tata cara memandikan jenazah perempuan adalah beragama Islam, baligh,
berakal atau sehat mental. Kemudian berniat memandikan jenazah serta
mengetahui hukum memandikan jenazah, lalu amanah dan mampu menutupi aib
jenazah.

- Syarat tata cara memandikan jenazah perempuan adalah paling utama ibunya,
neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.

- Syarat tata cara memandikan jenazah perempuan adalah khusus mayit anak
perempuan boleh dilakukan oleh laki-laki.

2. Bagian kedua dari tata cara memandikan jenazah perempuan adalah membaca doa berupa
niat. Bacaan doa sesuai tata cara memandikan jenazah perempuan sebagai berikut:

Nawaitul ghusla adaa ‘an hadzihil mayyitati lillahi ta’aalaa

Arti bacaan niat atau doa memandikan jenazah perempuan:


“Aku berniat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari jenazah (wanita) ini karena Allah
Ta’ala.”

3. Kemudian tata cara memandikan jenazah perempuan adalah mulai meletakkan jenazah
dengan kepala agak tinggi di tempat yang disediakan untuk dimandikan.

4. Ambillah kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak
terlihat. Setelah itu tata cara memandikan jenazah perempuan adalah membersihkan
bagian giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki
serta rambutnya.

5. Tata cara memandikan jenazah perempuan adalah setelah itu membersihkan kotoran
jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan
perut mayit secara perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar.

6. Kemudian tata cara memandikan jenazah perempuan adalah siram mulai dari sisi kanan ke
kiri dengan air biasa atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun.

7. Lanjutkan tata cara memandikan jenazah perempuan dengna menyiram atau basuh dari
kepala hingga ujung kaki dengan air bersih. Siram sebelah kanan dan kiri mayit masing-
masing sebanyak 3 kali.

8. Tata cara memandikan jenazah perempuan adalah mulai memiringkan mayit ke kiri, basuh
bagian lambung kanan sebelah belakang. Kemudian tata cara memandikan jenazah
perempuan adalah melanjutkan memiringkan mayit ke kanan, basuh bagian lambung
kirinya sebelah belakang.

9. Siram lagi dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki. Kemudian tata cara memandikan
jenazah perempuan adalah menyiram dengan air kapur barus.

10. Apabila sudah dibersihkan, tata cara memandikan jenazah perempuan adalah mulai me-
wudukan jenazah seperti orang yang berwudu sebelum salat.

11. Bagian terakhir dari tata cara memandikan jenazah perempuan adalah mengeringkan tubuh
jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga tidak membasahi kain kafannya.
Tata cara mengkafani jenazah

Salah satu kewajiban muslim atas muslim lainnya yang meninggal dunia adalah mengkafaninya. Ada
sedikit perbedaan tata cara mengkafani jenazah antara laki-laki dan perempuan.
Muhammad Jawad Mughniyah mengatakan dalam Al-Fiqh ‘ala al-madzahib al-khamsah, semua
ulama mazhab sepakat bahwa hukum mengkafani jenazah adalah wajib. Adapun, jumlah kain kafan
yang diwajibkan sebanyak sehelai kain yang dapat menutupi semua tubuh jenazah, sedangkan
sunnahnya menggunakan tiga helai kain.

Baca juga:
Hukum Mengurus Jenazah dan Apa yang Harus Dilakukan setelah Seseorang Wafat?
Dalil mengenai kewajiban mengkafani jenazah bersandar pada sabda Rasulullah SAW yang
diriwayatkan Jabir. Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila salah seorang dari kamu mengkafani saudaranya, maka hendaklah ia mengkafaninya
dengan baik.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)

Tata Cara Mengkafani Jenazah


Melansir buku Panduan Praktis Shalat Jenazah dan Perawatan Jenazah karya Ahmad Fathoni El-
Kaysi, berikut tata cara mengkafani jenazah laki-laki dan perempuan.

1. Jenazah Laki-laki
Gelar sehelai tikar.
Letakkan 5 utas tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali panjang digunakan untuk sikut,
pinggang, dan lutut, sedangkan 2 tali pendek untuk mengikat ujung kepala/pocong dan ujung kaki.
Jumlah tali ini bukan wajib, artinya boleh disesuaikan.
Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh) di atas kelima utas tali tadi. Sehingga, nantinya
setelah jenazah diletakkan di atasnya, kain tersebut terletak di bagian kanan jenazah.
Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1 selebar punggung jenazah dan
ditumpangkan di atas tepi kain ke-1. Sehingga, ketika jenazah diletakkan di atasnya, kain tersebut
terletak di bagian kiri badan jenazah.
Hamparkan kain ke-3 di atas kedua lembar kain yang sebelumnya, dan letakkan pada bagian
pinggang sampai kaki jenazah.
Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di atas susunan kain tersebut.
Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah disiapkan tadi.
Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah dengan kapas. Termasuk
lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.
Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari kain yang ke-3 (yang paling atas atau sarungnya)
lalu disusul kain ke-2 dan ke-1 secara berurutan.
Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali yang telah disiapkan tadi.
Sebaiknya tali pocong diikat ketika jenazah akan diberangkatkan ke pemakaman.
2. Jenazah Perempuan
Gelar sehelai tikar.
Letakkan 5 utas tali, yakni 3 panjang dan 2 pendek. Sebanyak 3 tali panjang digunakan untuk sikut,
pinggang, dan lutut, sedangkan 2 tali pendek untuk mengikat ujung kepala/pocong dan ujung kaki.
Gelar kain ke-1 (kain pembungkus seluruh tubuh).
Gelar kain ke-2 (pembungkus seluruh tubuh) di sebelah kain ke-1.
Buatlah baju kurung tidak berjahit dengan kain ke-3. Caranya dengan mengukur panjang badan
jenazah dari punggung hingga kaki, lalu ambil kain kafan 2 kali lipatnya. Lipat kain tersebut hingga
menjadi 2 lapisan. Buatlah lubang pas di tengah lipatan kain, selebar kepala jenazah. Lalu, buka
lipatan tersebut dan letakkan di atas kain ke-1 dan ke-2 sebelumnya.
Gelar kain ke-4 (untuk sarung) dan letakkan di bagian pinggang sampai kaki jenazah.
Buatlah celana dalam tak berjahit (seperti popok bayi) dan letakkan di atas kain ke-4 searah alat
kelaminnya.
Taruhlah sedikit kain yang cukup untuk membuat kerudung di atas kain ke-3 atau baju kurung
searah kepalanya.
Taruhlah hamparan kapas, serbuk kayu cendana, dan wewangian lain di atas susunan kain tersebut.
Kemudian, angkat jenazah dan letakkan di atas kain kafan yang telah disiapkan tadi.
Tutuplah dahi, hidung, dua telapak tangan, lutut, jari-jari kaki jenazah dengan kapas. Termasuk
lubang dubur, lubang hidung, dan kedua telinga.
Mulailah membungkus jenazah dengan diawali dari mengenakan celana dalamnya, lalu
membungkus dengan sarungnya, mengenakan kerudungnya, memasang baju kurungnya dengan
memasukkan kepala jenazah pada lubang baju kurung dan menutupkan kembali baju kurung yang
telah dibuka bagian depannya. Lalu, bungkus dengan kain ke-2 dan disusul kain ke-1.
Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki, dan atas kepalanya dengan tali yang telah disiapkan tadi.

Apa Hukum Sholat Jenazah?


“Kewajiban salat jenazah menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang
mengerjakannya. Namun jika tidak ada yang mengerjakan, maka kita wajib menunaikannya,
dan berdosa jika tak dikerjakan,” tulis buku tersebut.

Berikut urutan lengkap tata cara sholat jenazah perempuan dan laki-laki dikutip dari buku
Risalah Jenazah karya Baihaqi Nu’man dan Muhammad Shonhaji.

8 Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan dan Laki-laki


1. Membaca niat

Niat Sholat Jenazah Perempuan


‫ض ِكفَايَ ِة اِ َما ًما| َمْأ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬
َ ْ‫ت فَر‬ َ ُ‫ا‬

Bacaan latin: Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma’muman lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah,
sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Jenazah Laki-laki


‫ض ِكفَايَ ِة اِ َما ًما| َمْأ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫ت اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬
َ ْ‫ت فَر‬ ْ ‫صلِّى َعلَى هَ َذ‬
ِ ِّ‫اال َمي‬ َ ُ‫ا‬

Bacaan latin: Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai
imam/makmum hanya karena Allah Ta’ala.”

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Membaca takbir sebanyak empat kali termasuk takbiratul ihram

‫هَّٰلل‬
َ ‫ُ َأ ْك‬
‫ب‬

Bacaan latin: Allahu akbar

Artinya: “Allah Maha Besar,”

4. Membaca surat Al Fatihah setelah takbir pertama sholat jenazah

‫بِس ِْم هّٰللا ِ الرَّحْ مٰ ِن ال َّر ِحي ِْم‬

َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمين‬


‫َّح ِيم‬ ِ ‫الرَّحْ ٰ َم ِن الر‬
‫ِّين‬
ِ ‫ك يَوْ ِم الد‬ ِ ِ‫َمال‬
ُ‫ك نَ ْعبُ ُد َوِإيَّاكَ نَ ْست َِعين‬ َ ‫ِإيَّا‬
‫ص َراطَ ْال ُم ْستَقِ ْي َم‬ ِّ ‫اِ ْه ِدنَا ال‬
َ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّين‬ ِ ‫ص َراطَ الَّ ِذينَ َأ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬
ِ

Bacaan latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm,


māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna
an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang
menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada
Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat

5. Membaca sholawat nabi setelah takbir ke-2

‫ص ِّل ع َٰلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوع َٰلى ٰا ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫اَللَّهُ َّم‬

Bacaan latin: Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aalii sayyidinaa
muhammad

Artinya: “Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas keluarganya.”

6. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3

Doa untuk Jenazah Laki-laki


ُ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنه‬
Bacaan latin: Allahhummaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu.

Artinya: “Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.”

Doa untuk Jenazah Perempuan


‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهَا َوارْ َح ْمهَا َوعَافِهَا َواعْفُ َع ْنهَا‬

Bacaan latin: Allahhummaghfir laha warhamha wa’aafiha wa’fuanha

Artinya: “Ya Allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.”

Bacaan doa untuk jenazah perempuan dan laki-laki lainnya dengan versi yang lebih panjang
di antaranya sebagai berikut.

ُ‫ج َو ْالبَرْ ِد َونَقِّ ِه ِمنَ ْالخَ طَايَا َك َما يُنَقَّى الثَّوْ ب‬ ِ ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َواَ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع َم ْد َخلَهُ َوا ْغ ِس ْلهُ بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬
‫ب ْالقَب ِْر َوفِ ْتنَتِ ِه‬
ِ ‫َار ِه َواَ ْهالً َخ ْيرًا ِم ْن اَ ْهلِ ِه َوزَ وْ جًا خَ ْيرًا ِم ْن زَ وْ ِج ِه َواَ ْد ِخ ْلهُ ْال َجنَّةَ َواَ ِع ْذهُ ِم ْن َع َذا‬ ِ ‫َس َواَ ْب ِد ْلهُ دَا ًراخَ ْيرًا ِم ْن د‬
ِ ‫ْاالَ ْبيَضُ ِمنَ ال َّدن‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫َو ِم ْن َع َذا‬

Bacaan latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahuu wa
wassi’ madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa naqqihii minal-
khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu daaran khairan
min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi waqihii fitnatal-qabri
wa’adzaaban-naar

Artinya: “Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah dosa
dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya,
bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa
sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan ganti lah baginya rumah yang
lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang lebih baik
daripada ahli keluargnya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur dan adzab api
neraka,”

Baca juga:
11 Rukun Salat Menurut Imam Mazhab dan Bacaan Lengkapnya
7. Membaca doa berikut setelah takbir ke-4

Untuk jenazah laki-laki


ُ‫اللهُ َّم اَل تَحْ ِر ْمنَا اَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َوا ْغفِرْ لَنَا َولَه‬

Bacaan latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba’dahu wagfirlana wa lahu

Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia.”

Untuk jenazah perempuan


‫اَ ٰللّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا َأجْ َرهَا َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهَا َوا ْغفِرْ لَنَا َولَهَا‬

Bacaan latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba’daha waghfirlana walaha
Artinya: “Ya Allah, jangan lah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia.”

8. Tata cara sholat jenazah ditutup dengan mengucapkan salam sembari memalingkan
wajah ke kanan dan ke kiri

ُ‫اَل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَا تُه‬

Bacaan latin: Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Artinya: “Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT.”

Anda mungkin juga menyukai