“Pembelajaran Fiqh ”
Dosen pengampu :
Mohammad Asy’Ari,MHI
Oleh :
2
40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun melainkan Allah akan
memperkenankan syafa'at (do'a) mereka untuknya." (HR. Muslim).
3. Dari Malik bin Hubairah radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah bersabda :
"Tidaklah seorang muslim mati lalu dishalatkan oleh tiga shaf kaum muslimin
melainkan do'a mereka akan dikabulkan." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
4. Dari 'Aisyah radhiyallahuanha berkata dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda :
"Tidaklah seorang mayit dishalatkan (dengan shalat jenazah) oleh sekelompok kaum
muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya memberi syafa'at (mendoakan
kebaikan untuknya), maka syafa'at (do'a mereka) akan diperkenankan." (HR.
Muslim).
1
Ahmad Sarwat,Lc., MA “ Buku Fiqih shalat jenazah”,hlm 6-17
3
kiri diatas perut (sedakep). Kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah
(tidak membaca surat yang lain).
2. Takbir kedua Setelah takbir yang kedua, terus membaca shalawat atas Nabi:
3. Takbir Ketiga Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca do'a sekurang -
kurangnya sbb. :
4. Takbir keempat Selesai takbir keempat, membaca do'a sebagai berikut: ُٰللّهُ َّم اَل تَحْ ِر ْمنَا اَجْ َره
َّح ْي ٌم ٌ َواَل تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َوا ْغفِرْ لَنَا َولَهُ َواَل ِ ْخ َوا نِنَا الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نَا بِااْل ِ ْي َما ِن َواَل تَجْ َعلْ فِ ْي قُلُوْ بِنَا ِغاًّل لِّلَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َربَّنَااِنَّكَ اَ َر
ِ ُؤف ر
C. Salam Kemudian (selesai) memberi salam sambil memalingkan muka - ke kanan ke kiri
dengan ucapan sebagai berikut ُت هّٰللا ِ َوبَ َر َكاتُه
ُ ْاَل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرح
Dalam tata cara pelaksanaan salat jenazah, salat jenazah Jenazah yang akan
disalatkan diletakkan di depan membujur ke utara. Jika jenazah laki-laki maka imam berdiri
sejajar arah pada kepala, Jika jenazah perempuan, maka imam berdiri sejajar arah pada
lambung atau tengah-tengah badan jenazah, urutan pelaksanaan salat jenazah dikerjakan
secara tertib sesuai dengan rukun yang telah ditetapkan, Wanita boleh juga ikut menyalatkan
jenazah dan juga sah, semakin banyak yang menyalatkan semakin baik.2
Agar shalat jenazah yang dilakukan menjadi sah hukumnya, para ulama telah
menetapkan ada beberapa syarat sah sebagaimana berikut ini :
Muslim
Suci dari Najis pada Badan, Pakaian dan Tempat
Suci dari Hadats Kecil dan Besar
Menutup Aurat
2
Zainab” PEMBELAJARAN SHOLAT JENAZAH DI SMK NEGERI 2 BANJARMASIN” Skripsi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam, hlm 14-16
4
Menghadap ke Kiblat
Para ulama secara umum berpendapat bahwahanya jenazah yang beragama Islam
saja yang sah untuk dishalatkan. Sedangkan jenazah yang bukan muslim, bukan hanya
tidak sah bila dishalatkan, tetapi hukumnya haram dan terlarang. Dasar dari larangan
untuk menshalatkan jenazah yang bukan muslim adalah firman Allah SWT : “ Dan
janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara
mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka
telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik”. (QS. At-
Taubah : 84)
Adapun jenazah muslim tetapi bermasalah, seperti ahli bid'ah, orang bunuh diri
dan sejenisnya, para ulama berbeda pendapat tentang hal ini, apakah dishalatkan
jenazahnya atau tidak serta berbeda latar belakangnya.
3. Takyizah
3
Suparwoto Sapto Wahono, Dinik Nurul Fuadah” Eksistensi Laboratorium Pendidikan Agama Islam (PAI)
dalam Materi Perawatan Jenazah” Journal of Islamic Education Research | Vol. 2 No. 01 Juni (2021), hlm 18-19
5
4. Ziarah Kubur
Ziarah dalam kamus bahasa arab diambil kata ا َرةiiَ ُز و ُر زيiiَ ا َزا َر يyang berti
menziarahi, mengunjungi. Sedangkan menurut Munzir Al- Muswa ziarah kubur adalah
mendatangi kuburan dengan tujuan mendatangi ahli kubur sebagai pelajaran bagi
peziarah bahwa tidak lama lagi juga akan menyusul menghuni kuburan sehingga dapat
lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ziarah kubur juga dapat dikatan sebagai mengunjungi suatu tempat yang
dimuliakan atau dianggap suci, misalnya mengunjungi makan Nabi Muhammad SAW di
Madinah seperti yang sering dilakukan oleh jama’ah Haji. Makam yang menjadi
perhatian para peziarah khusnya bagi kaum muslim biasanya makam orang- orang yang
semasa hidupnya membawa misi kebaikan terhadap lingkunganya, yaitu :
a. Para Nabi dan pemimpin agama, mereka yang telah menyebarkan agama serta
mengajarkan meraka hal- hal kebaikan yang sesuai dengan syariat.
b. Para wali, ulama dan ilmuwan besar yang memberikan ilmu pengetahuan serta
mengenalkan manusia terhadap Kitab Tuhan serta ilmu alam dan ilmu ciptaan.
c. Kelompok orang- orang tertentu seperti : kerabat, sahabat, saudara terdekat, mereka
yang mempunyai tali kasih atau pengorbanan semasa hidupnya.4
Ziarah kubur merupakan salah satu titik temu yang istimea antar agama, hamper
di belahan dunia manapun terdapat makam- makam khusus yang dikunjungi baik oleh
orang islam maupun non islam. Menurut ‘Ali al- Harawi yang menulis sebuah pedoman
Tempat- tempat ziarah kubur bahwa ziarah kubur ( ziyarat al-qubur) adalah suatu bentuk
ritual yang sudah berakar di masyarakat sejak zaman dahulu.
Seperti halnya ziarah ziarah yang dilakukan di makam para wali yang selalu
ramai dipadati peziarah yang dating secara perorangan, dengan keluarga,ada pula yang
dating secara berombongan dari satu desa dengan mencater bis bersama-sama.
4
Hana Nurrahmah”Tradisi ziarah kubur studi kasus perilaku masyarakat muslim karawang yang mempertahankan
tradisi ziarah pada makam Syekh Quro di kampong pulobata karawang Tahun 1970-2013”, hal 42-44
6
Kebayakan dari penziarahyang datang hanya mengadakan kunjungan secara singkat,
tetapi ada juga yang tinggal menyepi selama satu atau beberapa malam di dalam
komplek, disamping itu ada sejumlah kegiatan ziarah besar pada hari- hari tertentu.
5
Wawansyah, Sipa Sasmanda, Mu’aini,” TRADISI ZIARAH KUBUR MASYARAKAT SASAK (STUDI KASUS MAKAM
LOANG BALOQ)”,Paedagoria,April 2014,ISSN 2086-6356 Vol.9, No 1, hlm 28-29