Anda di halaman 1dari 13

BAB 8

ZIARAH KUBUR

A. Ziarah Kubur
Dalam Bahasa Arab, Ziarah memiliki makna berkunjung atau kunjungan. Namun, jika
dikaitkan dengan kata Kubur, maka maksud yang diperoleh menjadi mengunjungi kubur.
Pengertian semacam ini selaras dengan pengertian ziarah kubur secara istilah. Pengertian
ziarah kubur secara istilah adalah mengunjungi makam dengan tujuan mendoakan serta
bertabarruk, atau sekadar mengingatkan diri pada kematian dan Hari Kiamat.

Tidak dimungkiri, ada perbedaan pendapat terkait boleh tidaknya melakukan ziarah kubur.
Kelompok-kelompok islam tertentu bahkan melarang anggotanya untuk melakukan ziarah
kubur. Bahkan digadang-gadang, melaksanakan ziarah kubur adalah bagian dari syirik.

Karena itu, penting kiranya bagi orang-orang yang beraliran ahlussunnah wal jamaah untuk
mengetahui dalil yang menjadi dasar hukum melaksanakan ziarah kubur. Tambahan, pula
perlu ada niat yang baik untuk berziarah kubur. Sebab, jika niat tersebut keliru, ziarah kubur
memang akan mendatangkan pada perbuatan musyrik. Inilah yang perlu dihati-hati.

B. Hukum Ziarah Kubur

Mulanya memang ziarah kubur digadang-gadang sebagai sesuatu yang tidak


diperbolehkan. Alasannya, ziarah kubur memang dilarang oleh Nabi sendiri, meski
sebenarnya Nabi sudah meralat dan memerintahkan para sahabat untuk berziarah. Tetapi
memang, sampai saat ini pun ada yang tetap tidak memperbolehkan ziarah kubur karena
dianggap sebagai bid’ah.

Menurut pendapat mereka, apa yang dilakukan orang ketika ziarah kubur adalah bagian dari
bid’ah yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi. Membaca Al Fatihah misalnya, membaca
tahlil, dan kalimat-kalimat suci Al Quran adalah bagian yang tidak dilakukan oleh Nabi.

Dan atas hal itulah mereka mengharamkan ziarah kubur. Tidak tanggung-tanggung,
kutipan hadits yang mereka gunakan juga adalah kutipan hadits tentang bid’ah. Setiap bid’ah
adalah sesat, sedang yang sesat adalah neraka.
Namun, tidak demikian dengan pandangan ulama ahlussunnah wal jamaah. Bahwa
tentang ziarah kubur adalah bagian yang diperintahkan oleh Nabi, dan dasar tentang perintah
itu sudah jelas. Membaca al-fatihah dan lain sebagainya ketika berziarah memang adalah
bid’ah dan tidak dilakukan oleh Nabi. Tetapi hal itu termasuk bid’ah yang baik, karena tidak
semua bid’ah adalah dlolalah atau sesat.

C. Adab Ziarah Kubur

Ada aturan-aturan tertentu ketika melakukan sesuatu. Dalam hal makan atau pekerjaan
sepele saja, Islam mengaturnya dengan baik, termasuk di dalam ziarah kubur. Adab dan
sopan santun harus selalu dijaga ketika tengah berziarah.

Berikut ini adalah tata krama serta cara yang dilakukan ketika berziarah.

a.Mengucap salam.

b. Mendoakan mayit dan membacakan kalimat thoyyibah

c. Membacakan surat yasin yang dihadiahkan untuk ahli kubur.

D. Mnfaat Ziarah Kubur

Inti dari ziarah kubur adalah tadzkir atau mengingatkan diri pada kematian dan Hari
Akhir. Lain itu, ziarah kubur juga bagian dari tabarruk atau mencari berkah pada ulama-
ulama yang telah meninggal. Dua hal itulah yang sebenarnya menjadi manfaat luar biasa
dari ziarah kubur.
BAB 9
SHALAT JENAZAH

A. Pengertian Sholat Jenazah

Sholat jenazah adalah sholat yang hukumnya adalah fardhu kifayah


dan merupakan sholat yang dilakukan dengan 4 kali takbir. Fardhu
kifayah sendiri artinya wajib dan ditujukan oleh orang banyak namun jika
sebagian orang muslim sudah melakukannya maka kewajiban tersebut
telah gugur bagi muslim yang lainnya. Namun jika seluruh kaum
muslimin meninggalkan sholat jenazah maka kaum muslimin tersebut
berdosa.

Hadist Tentang Sholat Jenazah

Hadist yang membahas tentang shiolat jenazah banyak sekali, hal itu
dikarenakan pentingnya sholat jenazah tersbut terhadap orang muslim
yang telah meninggal. Berikut ini adalah beberapa hadist yang membahas
tentang sholat jenazah :

HR. Abu Hurairah : Bunyi dari hadist ini adalah sebagai berikut ini :

‫ َو َم ا‬: ‫ ِقْيَل‬، ‫ َو َم ْن َش ِهَد َح َّتى ُتْدَفَن َفَلُه ِقْيَر اَطاِن‬،‫ َفَلُه ِقْيَر اٌط‬، ‫َع َلْيَها‬ ‫َم ْن َش ِهَد الَج َناَزَة َح َّتى ُيَص ِّلَي‬
‫الَعِظ ْيَم ْيِن‬ ‫ ِم ْثُل الَج َبَلْيِن‬: ‫الِقْيَر اَطاِن ؟ َقاَل‬
Artinya:

“Barangsiapa menghadiri jenzah sampai manyalatkannya maka diamendapatkan pahala


sebanyak satu qirath. Barangsiapa menghadirinya hingga memakamkannya maka dia
mendapatkan pahala dua qirath.”Rasulullah SAW pernah ditanya :” Wahai Rasullullah
apa yang dimaksud dengan pahala dua qirath?” Rasulullah menjawab,” Seperti dua
gunung besar.”

Macam Dan Jenis – Jenis Shalat Jenazah

Sholat jenazah ada dua macam atau dua jenis, kaum muslim tentu sudah
tahu jenis dari shalat jenazah tersebut. Berikut ini adalah jenis shalat
jenazah yang harus kita ketahui :

1. Shalat Jenazah Perempuan


Shalat jenazah perempuan memiliki tata cara khusus dan berbeda dari
jenazah laki-laki. Setiap kaum muslimin harus tahu bagaimana caranya
melakukan sholat jenazah perempuan. Hal itu dikarenakan kesalahan dalam
melakukan sholat jenazah bisa membuat amalan kurang sempurna. Oleh
sebab itu umat muslim harus tahu seperti apa ilmunya untuk menyalatkan
jenazah perempuan.

2. Shalat Jenazah Laki-Laki

Sama halnya dengan shalat jenazah perempuan. Shalat jenazah laki-laki


memiliki tata cara khusus. Doanya pun berbeda dengan doa jenazah
perempuan. Setiap muslim sebaiknya memiliki ilmu tentang shalat jenazah
yang benar.

3. Shalat Jenazah Anak-Anak

Untuk jenazah anak-anak, doa yang dibaca pun berbeda dengan jenazah laki-
laki dan jenazah perempuan. Hal itu dikarenakan anak-anak akan menjadi
tabungan di akhirat untuk kedua orangtuanya kelak. Anak yang belum baligh
bisa menjadi penolong bagi kedua orangtuanya.

Tata Cara Sholat Jenazah

Tata cara holat jenazah dibedakan antara jenazah laki-laki dan jenazah
perempuan. Yang harus diperhatikan di sini adalah sholat jenazah berbeda
dengan sholat fardhu. Perbedaan itu diantaranya adalah sholat jenazah tidak
menggunakan adzan maupun iqamah, tidak menggunakan ruku, tidak
menggunakan sujud, tidak menggunakan I’tidal dan tidak menggunakan
tahiyat.

Shlat jenazah terdiri dari 4 takbir, oleh sebab itu jika dia tidak paham
tentang tata cara sholat jenazah pada takbir kedua ada orang yang langsung
ruku’, takbir ketiga i’tidal dan takbir yang keempat melakukan sujud. Yang
benar adalah 4 takbir tersebut adalah takbiratul ikhram semua sehingga 4
takbir tetap dilakukan dalam posisi berdiri dan membaca bacaan yang telah
ditentukan.

Berikut ini adalah tata cara sholat jenazah yang harus diketahui :
1. Niat

Hal pertama yang dilakukan adalah niat. Niat sangatlah penting sebab dari
niat lah Allah tahu apa yang mau kita lakukan. Dari niat pulalah Allah tahu
ketulusan dan tekat hamba NYA dalam melakukan hal tersebut. Yang
berbeda adalah niat untuk sholat jenazah laki-laki dan shalat jenazah
perempuan.

Niat juga merupakan syarat syahnya sholat sehingga setiap amalan yang akan
dilakukan harus diawali dengan niat. Berikut ini adalah niat sholat jenazah
yang harus diketahui :

Niat menjadi makmum jenazah laki-laki

Bunyi niat menjadi makmum dari jenazah laki-laki adalah :

‫ُاَص ِّلى َع َلى َهَذ ااْلَم ِّيِت َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض اْلِكَفاَيِة َم ْأُم ْو ًم ا ِِهلل َتَع اَلى‬

Usholli ‘alaa haadzalmayyiti arba’a takbiraatin fardhol kifaayati


ma’muuman lillaahi ta’aala.
Artinya: saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah
karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Niat menjadi makmum jenazah perempuan

Untuk niat menjadi makmum shalat jenazah perempuan adalah seperti ini :

‫ُاَص ِّلى َع َلى َهِذِه اْلَم ِّيَتِة َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض اْلِكَفاَيِة َم ْأُم ْو ًم ا ِِهلل َتَع اَلى‬

Bunyi dari ayat tersebut adalah” usholli ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a
takbiraatin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aala.”
Artinya: Saya niat shalat di atas mayit perempuan ini empat kali takbir
fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah ta’ala.
Niat menjadi imam sholat jenazah

Untuk menjadi imam, kita juga harus mengucapkan niat. Ketika menjadi
imam, lafadz pada bacaan ma’muuman diubah menjadi lafadz imaa’man.
Berikut ini adalah niat yang harus dibaca ketika menjadi imam bagi jenazah :
‫ُاَص ِّلى َع َلى َهَذ ااْلَم ِّيِت َاْر َبَع َتْك ِبَر اٍت َفْر َض اْلِكَفاَيِة ِإَم اًم ا ِِهلل َتَع اَلى‬

Bunyi dari ayat tersebut adalah “usholli ‘alaa haadzalmayyiti arba’a


takbiraatin fardhol kifaayati imaaman lillaahi ta’aala.”
Artinya: saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah
menjadi imam karena Allah ta’ala. Lafadz niat itu berlaku bagi jenazah
perempuan maupun jenazah laki-laki.
2. Takbir Pertama

Setelah membaca niat, kita akan melakukan takbir yang pertama. Takbir yang
pertama tersebut kita dianjurkan untuk membaca surat Al-fatihah.

3. Takbir Kedua

Takbir kedua masih dilakukan dalam posisi berdiri, jangan melakukan sujud
sebab dalam shalat jenazah tidak ada sujud. Pada saat takbir yang kedua ini
kita diwajibkan untuk membaca shalawat Nabi Muhammad SAW. Bunyi
shalawat yang lengkap adalah berikut ini:

‫ َو َع َلى آِل‬، ‫ َو َباِرْك َع َلى ُمَح َّمٍد‬، ‫ َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى آِل ِإْبَر اِهيَم‬، ‫ َو َع َلى آِل ُمَح َّمٍد‬، ‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد‬
‫ َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى‬، ‫ُمَح َّمٍد‬

‫آِل ِإْبَر اِهيَم ِفي اْلَع اَلِم يَن‬

‫ِإَّنَك َح ِم يٌد َمِج يٌد‬

Bunyi shalawat di atas adalah “Allahumma shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa


ali muhammad. kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim, wa ‘alaa ali ibraahiim.
wabaarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa ali muhammad. kamaa baarakta ‘alaa
ibraahiim, wa ‘alaa ali ibraahiim. Fil ‘alaamiina innaka hamiidummajiid”.
Artinya:

“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW, beserta


dengan keluarganya. Sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi
Ibrahim AS dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkat atas Nabi
Muhammad SAW beserta dengan keluarganya. Sebagaimana Engkau
memberi berkat atas Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Di seluruh alam
semesta, Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia.
4. Takbir Ketiga

Takbir ketiga adalah membaca doa khusus jenazah. Pembacaan doa tersebut
berbeda tergantung dengan jenazahnya. Berikut ini adalah doa yang
diucapkan berdasarkan dengan jenazahnya :

Jenazah perempuan

Untuk jenazah perempuan bacaan doa yang harus dilafadzkan menggunakan


lafadz (haa). Berikut ini adalah bacaan doa lengkapnya :

‫اللهم اغفر لها وارحمها وعافيها واعف عنها‬

Bunyi bacaan tersebut adalah “Allaahummaghfir lahaa warhamhaa


wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan
maafkanlah dia .”
Jenazah laki-laki

Untuk jenazah laki-laki bacaan ( haa ) diganti dengan bacaan ( hu ). Berikut


ini adalah bacaan doa yang harus dibaca ketika jenazahnya laki-laki:

‫اللهم اغفر له وارحمه وعافيه واعف عنه‬

Bunyi bacaan tersebut adalah “Allaahummaghfir lahu warhamhu wa’aafihu


wa’fu ‘anhu.
Jenazah anak-anak

Untuk jenazah yang masih anak-anak, bacaan yang harus dibaca adalah
sebagai berikut ini:

‫َالَّلُهَّم اْج َع ْلُه َفَر ًَطا َاِلَبَو ْيِه َو َس َلًفا َو ُذ ْخ ًرا‬

‫َو ِع َظًة َو اْع ِتَباًرا َو َش ِفْيًعا َو َثِّقْل ِبِه َم َو اِز ْيَنُهَم ا‬

‫َو َاْفِر ِغ الَّصْبَر َعلٰى ُقُلْو ِبِهَم ا َو َال َتْفِتْنُهَم ا َبْع َد ُه‬
‫َو َال َتْح ِر ْم ُهَم ا َاْج َر ُه‬

Bunyi dari ayat tersebut adalah : Allahummaj’alhu faratan li abawaihi wa


salafan wa dzukhro wa’idhotaw wa’tibaaraw wa syafii’an wa tsaqqil bihii
mawaa ziinahumawa-afri-ghish-shabra ‘alaa quluu bihimaa wa laa taf-tin-
humaa ba’dahu wa laa tahrim humaa ajrahu.”
Artinya:

“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah


bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi
pengajaran ibarat serta syafa’at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah
timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati
kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya
sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua
orang tuanya.”
5. Takbir Keempat

Takbir keempat kita akan membaca doa khusus. Berikut ini adlaah bacaan
yang harus dibaca ketika takbir yang keempat :

‫َالَّلُهَّم َال َتْح ِرْم نَا َأْج َر ُه َو َال َتْفِتَنا َبْع َد ُه َو اْغ ِفْر َلنَا َو َلُه‬

Bunyi dari bacaan tersebut adalah “Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa
taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.”
Artinya:

“Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami


( janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah
Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”
6. Salam

Tata cara yang terakhir adalah salam. Bacaan salam adalah :

‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬

Arti dari bacaan salam adalah “keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap
pada kamu sekalian.”
Syarat Sholat Jenazah

Sholat jenazah memiliki syarat syahnya sholat, sehingga jika salah satu syarat
tidak terpenuhi maka sholat terssebut tidak syah atau tidak diterima. Syarat
syahnya sholat jenazah sama dengan sholat fardhu biasa. Berikut ini adalah
syarat syahnya sholat jenazah :

 Menutup Aurat

Aurat laki-laki dan wanita berbeda. Aurat wanita adalah semua tubuh kecuali
tangan dan muka sehingga saat sholat bagian muka dan tangan saja lah yang
tidak ditutupi. Sedangkan untuk aurat laki-laki adalah bagian di bawah pusar
sampai dengan atas lutut. Jika tidak menutup aurat maka sholat tersebut tidak
syah dan tidak dapat diterima oleh Allah SWT.

Yang harus diperhatikan di sini adalah bagi wanita tidak boleh ada sehelai
rambut yang kelihatan sebab jika ada sehelai rambut yang kelihatan sholat
tidak akan syah. Selain itu ketika sujud, bagian mukena tidak boleh menutupi
muka sehingga muka bisa menyentuh lantai atau menyentuh sajadah.

 Suci

Syarat syahnya sholat jenazah yang kedua adalah suci. Suci di sini adalah
bebas dari hadast kecil dan bebas dari hadast besar. Kadang banyak umat
muslim yang tidak bisa membedakan apa itu hadast dan apa itu najis. Najis
adalah kotoran yang menghalangi syahnya sholat dan menempel pada
pakaian ataupun tempat sholat.

Hadast adalah sesuatu yang menghalangi syahnya sholat dan menempel atau
berasal dari badan manusia. Untuk bisa suci dari hadast kecil umat muslim
harus melakukan wudhu sedangkan untuk bisa suci dari hadast besar kita
harus melakukan mandi besar.

 Suci Dari Najis

Syarat syahnya sholat jenazah yang lainnya adalah suci dari najis. Baik itu
najis yang menempel pada pakaian maupun tempat sholat. Oleh sebab itu
setiap muslim yang ingin melaksanakan sholat sebaiknya memperhatikan
pakaiannya dan juga tempat sholat yang akan digunakan. Apakah di
pakaiannya atau di tempat sholat yang akan digunakan terdapat najis.

 Menghadap Kiblat

Sholat jenazah juga seharusnya menghadap kiblat. Sholat tidak boleh


dilakukan dengan menghadap ke selain kiblat.

 Jenazah Harus Sudah Suci Dan Dikafankan

Syarat syahnya shalat jenazah adalah jenazah harus sudah disucikan atau
dimandikan. Jika jenazah belum dimandikan maka sholat jenazah belum bisa
dimulai. Barulah ketika sudah dimandikan serta sudah dikafani maka jenazah
siap untuk dishalatkan.

 Diletakkan Kiblat Atau Di Depan Orang Yang Mensholati

Jenazah yang akan disholatkan sebaiknya dihadapkan kiblat atau diletakkan


di depan orang yang mensholatinya. Untuk sholat gaib, jenazah tidak perlu
diletakkan di depan orang yang mensholatinya.

Sunnat Shalat Jenazah

Sunnat shalat jenazah adalah jika dilakukan bisa menambah pahala bagi
orang yang melaksanakan sunnat shalat tersebut. Berikut ini adalah sunnat
sholat jenazah yang harus diperhatikan bagi umat muslim yang harus
diketahui :

1. Mengangkat Tangan Pada Setiap Takbir

Takbir yang dilakukan pada shalat jenazah memiliki bacaan masing-masing.


Disunatkan ketika takbiratul ikhram sebanyak 4 kali disunahkan untuk
mengangat tangan. Hal itu dikarenakan di dalam sholat jenazah tidak ada
ruku dan gerakan setelahnya.

2. Suara Di Rendahkan
Dalam melakukan sholat jenazah baik suara makmum maupun suara imam
sebaiknya dilirihkan. Oleh sebab itu tidak ada imam yang membaca tiap-tiap
bacaan takbir dengan suara keras atau jar.

3. Membaca Ta’Awuz

Membaca ta’awuz juga menjadi sunah bagi sholat jenazah.

4. Banyak Makmum

Sholat jenazah akan banyak pahalanya jika banyak makmum atau banyak
orang yang melakukannya.

5. Banyak Shaf

Ketika ada orang muslim yang meninggal kemudian dishalatkan oleh orang
muslim lainnya banyaknya shaf untuk menyalatkan jenazah tersebut adalah 3
shaf.

Doa Setelah Shalat Jenazah

Ketika salam diucapkan, makmum tidak lantas pergi begitu saja. Namun ada
amalan berupa doa setelah shalat jenazah yang harus dibaca oleh makmum.
Berikut ini adalah doa setelah shalat jenazah selesai dilalukan :

‫َالّلُهَّم اْغ ِفْر ِلَح ِّيَنا َو َم ِّيِتَنا َو َش اِهِد َنا َو َغاِئِبَنا َو َذ َك ِر َنا َو ُاْنَثاَنا َو َصِغ يرَنا َو َك ِبيرَنا‬

‫َالَّلُهَّم َم ْن َاْح َيْيَتُه ِم َّنا َفَاْح يِه َع َلى ْاِال ْس َالِم َو َم ْن َتَو َّفْيَتُه ِم َّنا َفَتَو َّفُه َع َلى ْااليَم اِن َو ُخ َّص هَذ ا اْلَم َّيَت ِبالَّر ْو ِح‬
‫َو الَّراَح ِة َو اْلَم ْغ ِفَر ِة َو الِّر ْض َو اِن‬
‫َالّلُهَّم ِاْن َك اَن ُم ْح ِس ًنا َفِز ْد ِفى ِاْح َس اِنه َو ِاْن َك اَن ُم سيًئا َفَتجاَو ْز َع ْنُه َو َلِّقِه ْاَالْم َن َو اْلُبْش رى َو اْلَك َر اَم َة‬
‫َو الُّز ْلفى ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم الَّراِح ميَن‬

Allahummaghfirli hayyina wa mayyitina wa shahidina wa ghaibina wa


dhakarina wa unthana wa saghirina wa kabirina. Allahumma, man
ahyaytahu minna fa ahyihi alal islam wa man tawaffaytahu minna fa
tawaffahu alal iman wa khussa hadhal mayyita birrawhi warrahati wal
maghfirati warridwan. Allahumma in kana muhsinan fazid fi ihsanihi wa in
kana musian fatajawaz anhu wa laqqihil amna wal bushra wal karamata
wazzulfa birahmatika ya arhamarrahimin.
Posisi Imam Ketika Sholat Jenazah

Setelah membahas doa yang diucapkan ketika shalat jenazah, ada baiknya
kita mengetahui ilmu dalam islam untuk menjadi imam shalat jenazah. Imam
memiliki beban mental yang berat dan harus memiliki ilmu yang cukup
tentang shalat jenazah. Hal itu juga dikarenakan makmum yang ada
bersamanya menjadi tanggung jawabnya, sehingga jika imam melakukan
kesalahan dosanya akan berat sekali.

Selain itu yang harus diperhatikan adalah posisi imam tersebut. Alasannya
adalah posisi jenazah perempuan dengan jenazah laki-laki berbeda. Berikut
ini adalah posisi imam yang benar ketika menyalatkan jenazah :

 Jenazah laki-laki ; Jika jenazahnya adalah laki-laki maka posisi imam


adalah berdiri tepat di bagian belakang kepalanya si jenazah. Lalu kita
bisa meletakkan kepala jenazah di sebelah kiri imam.

 Jenazah perempuan ; Jika jenazahnya perempuan maka imam tepat


berdiri di belakang pinggang jenazah tersebut, posisi kepala jenazah
tepat diletakkan d sebelah kanan sang imam.
Siapa Yang Berhak Menjadi Imam ?
Yang menjadi pertanyaan saat ini adalah siapakan yang berhak menjadi
iman?, apakah semua bisa menjadi imam shalat jenazah?. Ternyata tidak
semua yang hadir dalam shalat jenazah bisa menjadi imam, namun hanya
orang tertentu saja yang bisa menjadi imam shalat orang tersebut adalah
berikut ini :

1. Ayah jenazah.
2. Kakek, ayah dari ayahnya jenazah.
3. Anak laki-laki jenazah.
4. Cucu laki-laki dari anak laki-laki jenazah.
5. Saudara kandung laki-laki jenazah.
6. Saudara laki-laki yang seayah dengan jenazah.
7. Keponakan berjenis kelamin laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
jenazah.
8. Paman saudara yang sekandung dari ayah jenazah.
9. Paman saudara yang seayah dengan jenazah.
10. Keponakan berjenis kelamin laki-laki yang masih saudara dan
sekandung dengan jenazah.
11. Sepupu atau anak dari paman yang masih saudara kandung
dengan jenazah.
12. Sepupu yang merupakan anak dari paman yang seayah dengan
jenazah.
13. Tuan yang pernah memberikan kemerdekaan bagi si jenazah.
14. Sultan maupun presiden.
15. Kerabat berjenis kelamin laki-laki dan bukan menjadi ahli waris.
Yang seperti ini didahulukan yang hubungan kekerabatannya lebih
dekat dengan jenazah misalnya kakak ayah dari jenazah. Setelah itu
cucu laki-laki dari anak perempuan jenazah.
16. Suami jenazah.
17. Selain saudara dan kerabat jenazah. Sehingga jika orang lain
ingin menjadi imam namun masih ada sanak atau saudara yang belum
menjadi imam sebaiknya didahulukan sanak atau saudara tersebut.
Sebab selain kerabat berada di urutan yang paling bawah sendiri.

Manfaat Melakukan Sholat Jenazah

Manfaat yang bisa dirasakan oleh umat muslim yang melaksanakan sholat
jenazah adalah bisa mendapatkan pahala yang besar yaitu sebanyak dua
qirath. Dua qirath jika diibaratkan seperti dua buah gunung yang besar.
Seperti bunyi hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah seperti ini,”

”Barangsiapa yang menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka


ia mendapatkan satu qirath. Dan barangsiapa menghadirinya sampai
jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Lalu ada yang
bertanya : Apakah dua qirath itu?, Rasulullah pun menjawab : sama
dengan dua gunung yang besar.”
Hadist yang diriwayatkan oleh Tsauban juga menyebutkan seperti ini,

”Barangsiapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika


ia menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu
qirath sama dengan gunung uhud.”

Anda mungkin juga menyukai