Kecuali bagi kaum Muslimin yang meninggal secara syahid yang termaksud dalam tingkatan
syahid yang pertama dalam klasifikasi syahid pada bagian memandikan mayat.
Solat jenazah dapat dilakukan di rumah duka atau rumah mayat. Solat jenazah jaga dapat
dilakukan di masjid. Dalam solat jenazah, pihak mendoakan mayat agar mendapat pengampunan
atas kesalahan yang pernah dilakukan dan memperoleh balasan pahala atas semua kebaikan yang
pernah diperbuatnya.
Maksudnya:
Saya niat solat atas mayat ini 4 Takbir Fardu Khifayah, kerana Allah. Allahu
Akbar.
Maksudnya:
Saya niat solat atas mayat ini 4 Takbir, Fardu Khifayah, kerana Allah. Aallahu
Akbar.
b. Setelah membaca niat, lalu Takbiratul Ikhram, mengucapkan “Allahu Akbar”, lalu
meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dan perut. Kemudian, membaca
surat Al Fatihah, tidak membaca surat yang lain. Setelah selesai membaca Fatih
lalu Takbir yang kedua, iaitu mengucapkan “Allahu Akbar”.
c. Selesai Takbir kedua membaca Selawat atas Nabi Muhammad saw.
“Allahumma
d. Setelah takbir yang ketiga lalu membaca doa setidak-tidaknya sebagai berikut:
e. Setelah selesai takbir yang keempat, lalu membaca doa sebagai berikut:
f. Kemudian mmemberi salam
Solat jenazah mempunyai rukun-rukun yang mewujudkan hakikatnya, hingga bila salah satu di
antaranya tidak dipenuhi, maka ia batal dan tidak dianggap oleh syarat. Sedang rukun solat mayat
tersebut adalah:
Maksudnya:
Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia sejahtera-kanlah ia, dan maafkanlah
kesalahannya, bersihkanlah ia dengan air, es dan embun, bersihkanlah ia dari dosa
sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah
yang lebih baik daripada rumahnya dahulu, dangantilah ahli keluarganya dengan yang
lebih baik daripada ahli keluarganua dahulu, dan peliharalah ia dari huru-hara kubur dan
siksaan api neraka.
Dan doa sesudah takbir keempat sebelum salam:
Maksudnya:
Dalam masalah siapa yang lebih utama atau lebih berhak untuk bertindak sebagai imam
solat jenazah ini para fugaha terdapat perbedaan pendapat.ada yang mengatakan bahwa yang
lebih berhak ialat orang yang mendapat wasiat, kemudian kepala pemerintahan, lalu bapa dan
seterusnya ke atas, kemudian anak dan selanjutnya ke bawah, dan setelah itu ashabah yang
terdekat.
Menurut madzhab Syafi’i yang lebih utama sebagai imam ialah bapa, kemudian kakak, lalu
anak, kemudian cucu, lalu paman menurut susunan ashabah. Dan madzhab Abu Hanifah
menyatakan bahwa yang lebih utama adalah kepala pemerintahan, kemudian kadhi, kemudian
Imam di lingkungan itu, lalu wali bagi jenazah wanita dan setelah keluarga yang terdekat yang
menyusulnya menurut susunan ashabah, kecuali bapa, jika keduanya sama-sama ada. Sedang
Ibnu Rusyd menyatakan bahwa kebanyakan ahli ilmu berpendapat bahwa penguasa lebih berhak
daripada wali.
Sedang tempat Imam solat jenazah lurus dengan kepala jenazah bila jenazah lelaki, dan bila
jenazah perempuan maka imam berada lurus tengah tubuh jenazah. Hal ini sebagaimana sabda
Rasulullah saw:
Maksudnya:
Aku menyaksika Anas bin Malik menyalati jenazah lelaki-lelaki, dia berdiri pada arah
kepalanya. Setelah jenazah itu diangkat, maka didatangkan jenazah perempuan, kemudian Anas
berdiri pada arah tengahnya, sedangkan di antara kami terdapat Al-‘Alaa bin Ziyad al”Alawi.
Untuk melaksanakan solat jenazah, letak jenazah yang telah dikafani di arah iblat dari
jamaah yang akan mensolatkan dengan posisi kepala di sebelah utara dan kaki di sebelah
selantan.
d) Solat Ghaib
Dibolehkan melaksanakan solat terhadap jenazah yang ghaib, yakni yang berada di suatu
tempat (negeri lain), baik itu dekat maupun jauh. Maka hendaklah orang yang melaksanakan itu
menghadap kiblat, lalu berniat solat, membaca takbir dan melakukan sebagaimana dilaksanakan
dalam solat jenazah biasa. Rasulullah saw bersabda:
Maksudnya:
Dari Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah menyampaikan kabar kepada orang banyak
tentang kematian Raja Habsyi (Najasyi) pada hari mangkatnya; kemudian beliau keluar ke masjid
dengan orang banyakk untuk sembahyang ghaib; dan beliau mengangkat takbir empat kali.
Dengan demikian maka bila kita mendengar khabar bahwa telah meninggal seorang shalih,
pemimpin, dan umumnya kaun muslim yang boleh disolati, hendaklah kita melaksanakan solat
jenazah atasnya.