Anda di halaman 1dari 19

PERAWATAN

JENAZAH
NOOR IZZA, S.Ag.
A. Takziah dan Ziarah Kubur
1) Takziah
Takziah adalah berkunjung kepada
keluarga yang meninggal dunia. Hukumnya
sunnah, bahkan bisa menjadi wajib, apabila
jenazah muslim/muslimat tidak ada yang
mengurusnya (memandikan, mengkafani,
menyalatkan, dan menguburkan) misalnya
seseorang yang hidup sebatang kara.
Hadist Nabi
Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW
bersabda,’Barangsiapa yang (takziah) hingga
disalatkan, maka dia mendapat pahala satu
qirat, dan barangsiapa yang menghadirinya
sampai dikuburkan, maka mendapat dua
qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat
apakah dua qirat itu? Beliau menjawab,
‘Laksana dua bukit besar’” (H.R. Bukhari dan
Muslim)
Adab Bertakziah

 Didasari dengan niat ikhlas karena Allah


 Berpakaian yang sopan dan menutup
aurat
 Birsikap serta bertingkah laku yang baik
 Berdoa agar jenazah diampuni segala
dosanya
 Memberi nasihat kepada keluarga jenazah
agar bersabar
 Memberikan bantuan uang atau lainya
yang diperlukan oleh keluarga jenazah
 Mengingatkan keluarga jenazah agar
segera melunasi utang jenazah
2) Ziarah Kubur
Berziarah ke kubur hukumnya sunnah.
Rasullah SAW. bersabda:
Artinya : “Berziarahlah kamu ke kubur, karena
sesungguhnya ziarah itu dapat mengingatkan
engkau kepada mati.”
Adab Ziarah Kubur
 Ziarah kubur hendaknya didasari niat yang
ikhlas karena Allah SWT.
 Hendaknya berpakaian yang sopan dan
menutup aurat
 Hendaknya mengucapkan salam kepada
penghuni kubur
 Ketika berziarah tidak boleh menginjak-injak
dan duduk-duduk diatas makam dan
melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak
pantas, seperti kencing, meludah, dan
membuang sampah ke atas makam
 Tidak boleh minta tolong kepada penghuni
alam kubur yang diziarahi.
B. Perawatan Jenazah

Perawatan jenazah adalah pengurusan


jenazah seorang Muslim/Muslimat dengan
cara memandikan, mengkafani, menyalatkan
dan menguburkannya.
Hukum merawat jenazah fardu kifayah.
1. Memandikan Jenazah
Syarat jenazah wajib dimandikan adalah :
a. Jenazah itu orang Islam
b. Didapati tubuhnya walaupun sedikit
c. Bukan mati syahid (mati dalam peperangan
untuk membela Islam)
Air yang digunakan untuk memandikan jenazah
hendaknya air yang suci dan mensucikan.
Tata cara memandikan jenazah :
 Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi
 Jenazah dimandikan di tempat tertutup
 Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan
 Jenazah dibersihkan dari najis dengan menggu
nakan air dan sabun mandi
 Disunnahkan mendahulukan bagian sebelah
kanan
 Setelah selesai dimandikan jenazah diwudhu
kan sebagaimana wudhu biasa.
2. Mengkafani Jenazah
Cara mengkafani jenazah :
a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal satu lapis. Tapi
sebaiknya laki-laki 3 lapis, wanita 5 lapis.
b. Cara memakai kain kafan :
Mula-mula hamparkan selembar tikar di atas lantai,
lalu bentangkan 5 utas tali (kepala, leher, dada, lutut
dan mata kaki), lalu hamparkan kain kafan helai demi
helai dengan ditaburi harum-haruman, letakkan
jenazah perlahan-lahan dan bungkus dengan kain
kafan yang telah disediakan.
3. Menyalatkan Jenazah

Syarat-syarat sah salat jenazah :


a. Yang menyalatkan : Islam, suci dari hadats
besar dan kecil, suci badan, pakaian dan
tempat dari najis, menutup aurat, mengha
dap kiblat.
b. Salat jenazah dilakukan setelah jenazah
di-
mandikan dan dikafani.
c. Letak mayat disebelah kiblat.
Rukun salat jenazah :
1. Niat ikhlas karena Allah SWT.
2. Takbir 4 kali.
3. Membaca surat Al Fatihah setelah takbir I
4. Membaca sholawat atas Nabi SAW. setelah
takbir kedua.
5. Membaca do’a setelah takbir ketiga.
6.Berdo’a setelah takbir keempat.
7. Berdiri jika kuasa.
8. Mengucapkan salam.
Sunnah-sunnah salat jenazah :
1. Mengangkat kedua tangan ketika mngucap-
kan takbir 4 kali.
2. Israr atau merendahkan suara bacaan.
3. Membaca ta’awuz.
Beberapa hal tentang salat jenazah :
1. Salat jenazah boleh dikerjakan secara mun-
farid, tetapi sebaiknya secara berjama’ah.
2. Muslimat boleh dan sah menyalatkan
jenazah.
3. Jenazah diletakkan di depan imam, posisi
kepalanya di utara, badan dan kakinya men-
julur ke selatan.
Bila jenazahnya laki-laki, imam berdiri meng
hadap jenazah sejajar dengan kepalanya,
bila jenazahnya perempuan, imam berdiri
sejajar dengan bagian tengah badan.
NEXT
Jika jenazahnya terdiri dari laki-laki dan
perempuan, cara mensalatkannya boleh
sekaligus, dengan ketentuan jenazah laki-
laki dekat dengan imam, jenazah perem-
puan dekat dengan kiblat.
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang
jenazahnya tidak ada di tempat salat.
5. Menyalatkan jenazah di atas kuburnya,
hukumnya boleh.
4. Menguburkan Jenazah
Artinya :
“Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika
ia seorang yang sholeh, ia akan cepat men-
dapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak
sholeh (ahli maksiat), ia akan cepat mening
galkan kejelekan dari pundak-pundak ka-
mu semua”. ( H.R. Al Jama’ah)
NIAT SHOLAT JENAZAH
LAKI-LAKI :
USHOLLI ‘ALAA HADZAL MAYYITI ARBA’A
TAKBIIROTIN FARDLOL KIFAYATI MAKMUMAN
LILLAAHI TA’ALA
PEREMPUAN :
USHOLLI ‘ALAA HADZIHIL MAYYITATI ARBA’ATA
TAKBIIROTIN FARDLOL KIFAAYATI MAKMUMAN
LILLAHI TA’ALA
NOOR IZZA
Pendidikan Agama Islam
SMAN 62 Jakarta

Anda mungkin juga menyukai