Disusun Oleh :
Imam Faris
M. Royan Nasruldiasnyah
Yoga Ismail
XI IPS -1
Website: http://www.smancis1cisarua.sh.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena hanya
dengan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat
serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam gelap ke alam yang terang benderang,
dari alam jahiliyah ke alamyang penuh berkah ini. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Heni Cakrawati selaku guru Agama Islam . Dan saya juga
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
bantuannya berupa materiil maupun non materiil, karena tanpa bantuan pihak-
pihak tersebut saya tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini. Selain itu,
saya pun mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang saya kutip
tulisannya sebagai bahan rujukan.
Saya menyusun makalah ini dengan sungguh-sungguh dan semampu saya. Saya
berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengalaman maupun
pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang membacanya.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas Agama Islam Makalah ini saya buat
satu jilid yang berisi tentang “PROSES PENYELENGGARAAN JENAZAH”.
Dalam tiap subbab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi
yang sedang dibahas.
Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan makalah ini.
Jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
1. LATAR BELAKANG
Jenazah (Mayat atau Jasad) adalah orang yang telah meninggal dunia. Setelah
proses pengurusan jenazah, termasuk di dalamnya memandikan, mengkafani, dan
menyolatkannya, atau proses lainnya berdasar ajaran agama masing-masing,
biasanya mayat dikuburkan atau dikremasi (dibakar). Proses pengurusan jenazah
ini biasanya dilakukan oleh keluarga jenazah dengan dukungan pemuka agama.
َ َصلَى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قا َ َل فِى ْال ُمحْ ِر ِم الَّ ِذى َوق
1208 اِ ْغ ِسلُوْ هُ بِ َما ٍء َو ِس ْد ٍر(رواه البخار:ُص ْته َ ِاَ َّن َرسُوْ ُل هللا
1206 ومسلم
: فقال النبي صلى هللا عليه وسلم، فأقعصته: أو قال، إذ وقع عن راحلته فوقصته،بينما رجل واقف بعرفة
اغسلوه بماء وسدر…الحديث
“Ketika seseorang tengah melakukan wukuf di Arofah, tiba-tiba dia terjatuh dari
hewan tunggangannya dan patah lehernya sehingga meninggal. Maka Nabi
shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata: “Mandikanlah ia dengan air campur sidr
(bidara)…” (HR Bukhori)
أو خمسا أو أكثر من، اغسلنها ثالثا: فقال،) ونحن نغسل ابنته (زينب،دخل علينا النبي صلى هللا عليه وسلم
إن رأيتن ذلك…الحديث،ذلك
Adapun beberapa hal penting yang berkaitan dengan memandikan jenazah yang
perlu diperhatikan yaitu:
Orang yang utama memandikan dan mengkafani mayat laki-laki adalah orang
yang diwasiatkannya, kemudian bapak, kakek, keluarga terdekat, muhrimnya dan
istrinya.
اذ ما تت ا لمر أ ة مع ا لر جا ل ليس معحم ا مر أ ة غير ها و ا لر جل مع النسا ء ليس معهن ر جل غيره فأ
)نهما ييممان و يد فنا ن و هما بمنز لة من لم يجد ا لما ء (رواه ه بو داود و ا لبيحقى
Artinya: “Jika seorang perempuan meninggal di tempat laki-laki dan tidak ada
perempuan lain atau laki-laki meninggal di tempat perempuan-perempuan dan
tidak ada laki-laki selainnya maka kedua mayat itu ditayamumkan, lalu
dikuburkan, karena kedudukannya sama seperti tidak mendapat air.” (H.R Abu
Daud dan Baihaqi)
b.Bukan bayi yang keguguran dan jika lahir dalam keadaan sudah meninggal tidak
dimandikan
c.Ada sebahagian tubuh mayat yang dapat dimandikan
d.Bukan mayat yang mati syahid
ها جر نا سع ر سو ل ا هلل صلى ا هلل عليه و سلم كلتمس و جه ا هلل فو قع ا جرنا على هللا فمنا من ما ت لم يأ
ا ذا غطينا بها ر أ سه,كل من ا جر ه شأ منهم مصعب ا بن عمير قتل يو م ا حد فلم نجد ما لكفنه ا ال بر د ة
و ا ذا غطينا بها ر جليه حر ج ر أ سه فأ مر نا ا لنبي صلى ا هلل عليه و سلم ا ن نغطي ر,خر جت ر جال ه
)أ سه و ا ن نجعل على ر جليه من ا ال ذ خر (رواه ا لبخا ر ى
1. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar
dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus.
2. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas
kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian.
3. Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang
mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
4. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung
lembar sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi
selembar dengan cara yang lembut.
5. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan
tiga atau lima ikatan.
6. Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka
tutuplah bagian kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup
dengan daun kayu, rumput atau kertas. Jika seandainya tidak ada kain
kafan kecuali sekedar menutup auratnya saja, maka tutuplah dengan apa
saja yang ada.
Kain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari 5 lemabar kain putih, yang terdiri
dari:
1. Lembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan.
2. Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala.
3. Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung.
4. Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki.
5. Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.
1. Niat
Setiap shalat dan ibadah lainnya kalo tidak ada niat dianggap tidak sah, termasuk
niat melakukan Shalat jenazah. Niat dalam hati dengan tekad dan menyengaja
akan melakukan shalat tertentu saat ini untuk melakukan ibadah kepada Allah
SWT.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus.” (QS. Al-Bayyinah : 5).
Hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan
sesuai niatnya.” (HR. Muttafaq Alaihi)
Berdiri Bagi Yang Mampu
Shalat jenazah dilakukan dengan cara berdiri (seseorang mampu untuk berdiri dan
tidak ada uzurnya). Karena jika sambil duduk atau di atas kendaraan [hewan
tunggangan], Shalat jenazah dianggap tidak sah.
3. Takbir 4 kali
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat
ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad
3:355).
4. Setelah Takbir Pertama
2.membaca alfatihah
Catatan:
· Doa yang saya berikan di atas adalah untuk mayit lelaki satu orang.
· Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
· Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: HA.
· Kalau banyak mayit lelaki: HUM.
· Kalau banyak mayit wanita: HUNNA.
· Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum
2.4. Menguburkan Jenazah
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul di atas
pundak dari keempat sudut usungan.
Para pengiring tidak dibenarkan untuk duduk sebelum jenazah diletakkan, sebab
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah melarangnya.
Lubang kubur yang dilengkapi liang lahad lebih baik daripada syaq. Dalam
masalah ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Liang lahad itu adalah bagi kita (kaum muslimin), sedangkan syaq bagi selain
kita (non muslim).” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-
Albani dalam “Ahkamul Janaaiz” hal. 145)
Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengahnya
(membentuk huruf U memanjang).
– Setelah jenazah diletakkan di dalam rongga liang lahad dan tali-tali selain
kepala dan kaki dilepas, maka rongga liang lahad tersebut ditutup dengan batu
bata atau papan kayu/bambu dari atasnya (agak samping).
– Lalu sela-sela batu bata-batu bata itu ditutup dengan tanah liat agar menghalangi
sesuatu yang masuk sekaligus untuk menguatkannya.
– Kemudian ditaburi dengan batu kerikil sebagai tanda sebuah makam dan
diperciki air, berdasarkan tuntunan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam
(dalam masalah ini terdapat riwayat-riwayat mursal yang shahih, silakan lihat
“Irwa’ul Ghalil” II/206). Lalu diletakkan batu pada makam bagian kepalanya agar
mudah dikenali.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun hikmah yang dapat diambil dari tata cara pengurusan jenazah, antara
lain: