PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
menjalankan tugasnya.
Oleh karena itu pentingnya Materialitas, risiko dan strategi audit awal
2. Rumusan Masalah
6. Bagaimana hubungan risiko audit pada tingkat laporan keuangan dan tingkat
saldo akun?
7. Bagaimana hubungan antara risiko audit dan bukti audit?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MATERIALITAS
standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Oleh karena itu, materialitas
mempunyai pengaruh yang mencakup semua aspek audit dalam audit atas
laporan keuangan. Dalam SA Seksi 319 Risiko Audit dan Materialitas Audit
salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya,
kuantitatif yang berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci
tertentu dalam laporan keuangan dan kualitatif yang berkaitan dengan penyebab
salah saji.
b. Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi saldo akun dalam mencapai
saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanan audit. Pada saat merencanakan
terbalik antara jumlah dalam laporan keuangan yang dipandang material oleh
umum. Dalam keadaan ini, salah saji dapat terjadi sebagai akibat penerapan
dengan total pendapatan, laba bersih usaha, laba bersih sebelum pajak, atau laba
bersih setelah pajak. Untuk neraca, materialitas dapat didasarkan pada total
sampai dengan sembilan bulan sebelum tanggal neraca. Oleh karena itu,
pertimbangan tersebut dapat didasarkan atas data laporan keuangan yang dibuat
keuangan satu tahun atau lebih yang telah lalu, yang disesuaikan dengan
Sampai dengan saat ini, tidak terdapat panduan resmi yang diterbitkan
praktik :
Materialitas pada tingkat saldo akun adalah salah saji minimum yang
mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material.
dengan istilah saldo akun material. Saldo akun material adalah besarnya saldo
Saldo suatu akun yang tercatat umumnya mencerminkan batas atas lebih
saji ( overstatement ) dalam akun tersebut. Oleh krena itu, akun dengan saldo
yang jauh lebih kecil dibandingkan materialitas seringkali disebut sebagai tidak
material mengenai risiko lebih saji. Namun, tidak ada batas jumlah kurang saji
dalam suatu akun dengan saldo tercatat yang sangat kecil. Oleh karena itu, harus
disadari oleh auditor, bahwa akun yang kelihatannya bersaldo tidak material,
kemungkinan terjadinya salah saji dalam akun tertentu dengan biaya yang harus
perbedaan istilah materialitas dan saldo akun material harus tetap diperhatikan.
D. RISIKO AUDIT
Menurut SA Seksi 312 Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit,
risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak
menanggungnya.
keseluruhan atas dasar bukti yang diperoleh dari verifikasi asersi yang berkaitan
dengan saldo akun secara individual atau golongan transaksi. Tujuannya adalah
untuk membatasi risiko audit pada tingkat saldo akun sedemikian rupa sehingga
pada akhir proses audit, risiko audit dalam menyatakan pendapat atas laporan
AR = IR CR DR
Di mana :
penilaian atau asersi penilaian atau alokasi untuk piutang usaha sebagai berikut :
berikut :
DR = (AR)/(IR CR)
= 0,05/(0,9 0,2)
= 0,28
a. Risiko Bawaan
transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
atau banyak akun dan hal-hal ang hanya berkaitan dengan asersi spesitifk untk
Risiko bawaan dapat lebih besar untuk beberapa asersi daripada untuk
laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor tidak dapat mengubah tingkat actual
dari risiko bawaan. Akan tetapi, auditor dapat mengubah tingkat risiko bawaan
yang dinilai.
b. Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji material dalam suatu
asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur
c. Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat mandeteksi
prosedur analitis dan risiko pengujian terinci. Dalam menentukan risiko deteksi
kekeliruan.
dapat diterima untuk prosedur analitis dan pengujian terinci ditentukan untuk
atau suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Risiko audit,
keseluruhan.
2. Risiko audit individual yang berkaitan dengan setiap saldo akun individual yang
yang dapat ditanggung oleh auditor dalam menyatakan bahwa laporan keuangan
Risiko audit individual perlu ditentukan untuk setiap akun karena akun tertentu
AUDIT
c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas
secara bersama-sama.
bukti audit, auditor dapat memilih strategi audit awal dalam perencanaan audit
atas asersi individual atau sekelompok asersi. Strategi audit awal dibagi menjadi
a. Hanya terdapat sedikit ( jika ada ) kebijakan atau prosedur pengendalian intern
b. Kebijakan dan prosedur pengendalian intern yang berkaitan dengan asersi untuk
pengujian substantif.
pengendalian.
prosedur analitis untuk mendukung suatu penilaian risiko sedang atau rendah
sebagai akibat dari pengurangan risiko yang diberikan dari pengurangan risiko
serendah mungkin.
Rencanakan pengujian substantive atas transaksi dan saldo yang lebih sempit
sebagai akibat dari pengurangan risiko yang diberikan dari pengurangan risiko
nama yang berbeda untuk golongan transaksi, dan dalam beberapa kasus bahkan
siklus tertentu.
BAB III
KESIMPULAN
laporan keuangan dan materialitas pada tingkat saldo akun. Sedangkan Risiko
audit juga digolongkan menjadi dua yakni risiko audit keseluruhan dan risiko
audit individual. Dalam hal ini risiko audit terdiri dari tiga unsur (1) risiko
bawaan, yakni kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap
suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan
yakni risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak dapat
dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern
entitas dan (3) risiko deteksi adalah risiko sebagai akibat auditor tidak dapat
Adanya hubungan antara tingkat materialitas, risiko audit dan bukti audit,
auditor dapat memilih strategi audit awal dalam perencanaan audit atas asersi
http://rudiirawantofeuh.blogspot.co.id/2014/04/materialitas-risiko-audit-
strategi.html