PENGERTIAN
TENTANG
SAKARATUL MAUT LIANG LAHAT
MENYIARKAN BERITA
1. Memandikan Jenazah
TAKZIAH & ZIARAH KUBUR
2. Mengkafani Jenazah
4. Menguburkan Jenazah
Pengertian jenazah & MAYIT
BACK
SAKARATUL MAUT
SAKARATUL MAUT
TANDA-TANDA KEMATIAN
Menyebut nama yang sudah meninggal
Daun telinga layu
Kaki mengeluarkan bintik-bintik keringat kental dan
dingin
Pupil mata tidak memberikan respon jika
dirangsang
Ngorok sembari mengeluarkan buih
Jika tidak ada petugas medis, periksalah denyut
nadi di pergelangan tangan, leher dan jantung.
Bintik merah di punggung.
BACK
MENYIARKAN BERITA
BACK
Takziah & ziarah kubur
TAKZIAH
Takziah artinya adalah menghibur.
Sedangkan pengertian Takziah menurut istilah syara'
adalah berkunjung kepada keluarga yang meninggal
dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib, apabila
jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya.
Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah
dimakamkan, agar dapat membantu mengurus jenazah,
paling tidak mensalatkan, mengantarkan jenazah ke
makam.
Takziah & ziarah kubur
Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga
dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara
mengurus jenazah. Rasulullah SAW bersabda:
ْ َمن:هللا َع َل ْي ِه َو َس َّل َم
ُ هللا َص َّلي
ُ َق َال َر ُس ْو ُل:هللا َع ْن ُه َق َال ُ َع ْن َأب ْي ُه َرْي َر َة َر ِض َي
ِْ
ُدف َن َف َله َ َشه َد أ َلج َن َاز َة َح َّتي ُي َصل َي َع َل ْي َها َف َل ُه ق ْي َر َط َا َو َم ْن َشه َد َها َح َّتي ُت
ِ ِ ِ ِ
ْ َ ْ َ ْ َََْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ ْ ََ َْ َ َْ
هللا قال ِم ل ألجيلي ِن أل ِظيمي ِن ِ ِقيرأط ِان قيل وما َ َ أ ِلقيرأط ِان يارسول
Artinya: ((متفق عليه
“Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang
(takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan
barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya
mendapat pahala dua qirat.’ Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat
apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, ‘Laksana dua bukit besar.’”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Takziah & ziarah kubur
Keutamaan Takziah:
1. Takziyah dapat menumbuhkan ingatan manusia kepada kematian,
bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
2. Mewujudkan hubungan baik antar manusia.
3. Takziyah merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap
sesuatu yang pasti yaitu kematian.
4. Takziyah dapat menangkal sifat keduniaan yang dimiliki oleh
manusia.
5. Melalui takziyah seseorang akan terdorong untuk introspeksi diri
atas semua aktivitas yang dilakukannya. Sehingga akan semakin
tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal
shaleh.
6. Takziyah mengarahkan manusia menjadi hamba Allah yang saleh
dan bertakwa.
Takziah & ziarah kubur
ZIARAH KUBUR
َ ْ َ ْ ْ ُ ُ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ َ ْ ُ ُ ْ ْ ُ
(زوأ ألقيور ف ِانها تذكو ف ِانها تذ ِكركم ألموت (روأه مسلم
Artinya:
“Berziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu
ddapat mengingatkan engkau kepada mati.” (H.R. Muslim)
Takziah & ziarah kubur
BACK
Perawatan jenazah
Perawatan jenazah
1. MEMANDIKAN
Hadis Nabi:
Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara ( sabun).
(H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas)
2. MENGKAFANI
Hadis Nabi :
BACK
1. Memandikan jenazah
Catatan dalam
memandikan jenazah:
Syarat-syarat jenazah wajib
dimandikan: • Yang memandikan
jenazah harus sejenis,
kecuali suami boleh
Jenazah itu orang Islam memandikan istri atau
sebaliknya, atau
mahramnya.
Didapati tubuh walaupun sedikit
BACK
2. Mengkafani jenazah
• Maksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan.
• Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah
bagi orang-orang Islam yang masih hidup.
• Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni
diambilkan dari harta peninggalan jenazah, jika ia
meninggalkan harta.
• Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana. Seperti
Sabda Rasulullah SAW:
2. Mengkafani jenazah
ْ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ ُ ُ َ ْ ْ ُ ْ
)اض ف ِانها خير ِثيا ِبكم وكف ِفنوأ ِفيها موتاكم (روأه ألترمذيِ أ ِليسوأ ِمن ِثيا ِبكم أليي
Artinya:
“Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna putih,
karena pakaian putih itu merupakan pakaian terbaikmu, dan
kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu.” (HR. Tirmizi)
Kapur Kayu
barus cendana
yang telah yang telah
halus. dihaluskan.
Tempat
Sisir untuk tidur untuk
menyisir membenta
rambut. ngkan kain
kafan.
2. Mengkafani jenazah
Cara membuat kain kafan bisa bermacam-macam. Di antara cara yang praktis adalah seperti berikut:
• Guntinglah kain kafan menjadi beberapa bagian: Kain kafan sebanyak 3 helai sepanjang badan
mayit ditambah 50 cm.
• Tali untuk pengikat sebanyak 8 helai: 7 helai untuk tali kain kafan dan satu helai untuk cawat.
Lebar tali 5-7 cm.
• Kain untuk cawat. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 50 cm lalu dilipat menjadi tiga
bagian yang sama. Salah satu ujungnya dilipat kira-kira 10 cm lalu digunting ujung kanan dan
kirinya untuk lubang tali cawat. Lalu masukkanlah tali cawat pada lubang-lubang itu. Dalam
cawat ini berilah kapas yang sudah ditaburi kapur barus atau cendana sepanjang cawat.
• Kain sorban atau kerudung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 90/115 cm lalu
melipatnya antara sudut yang satu dengan yang lain sehingga menjadi segi tiga. Sorban ini
berguna untuk mengikat dagu mayit agar tidak terbuka.
• Sarung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 125 cm atau lebih sesuai dengan ukuran
mayit.
• Baju. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 150 cm atau lebih sesuai dengan ukuran
mayit. Kain itu dilipat menjadi dua bagian yang sama. Lebar kain itu juga dilipat menjadi dua
bagian sehingga membentuk empat persegi panjang. Lalu guntinglah sudut bagian tengah
menjadi segi tiga. Bukalah bukalah kain itu sehingga bagian tengah kain akan kelihatan lubang
berbentuk belah ketupat. Salah satu sisi dari lubang itu digunting lurus sampai pada bagian tepi,
sehingga akan berbentuk sehelai baju.
2. Mengkafani jenazah
Ketentuan dalam mengkafani:
a. Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan
yang dapat melapisi seluruh tubuhnya. Untuk jenazah laki-laki dibungkus
tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya.
Untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan,
yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung (cadar), dan kain kafan
yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
b. Cara memakaikan kain kafan:
Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu bentangkan 4
utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat kepala, tangan, lutut, dan
mata kaki jenazah yang hendak dikafani.
Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan
sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-haruman.
Jenazah hendaknya diolesi kapur barus halus, kemudian diletakkan
diatas hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan
diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri atau
dibolehkan juga tangannya diluruskan kebawah.
2. Mengkafani jenazah
1. Letakkan tali-tali pengikat kain kafan sebanyak 7 helai, dengan perkiraan yang
akan ditali adalah: 1) bagian atas kepala 2) bagian bawah dagu 3) bagian
bawah tangan yang sudah disedekapkan 4) bagian pantat 5) bagian lutut 6)
bagian betis 7) bagian bawah telapak kaki.
2. Bentangkan kain kafan dengan susunan antara lapis pertama dengan lapis
lainnya tidak tertumpuk sejajar, tetapi tumpangkan sebagian saja, sedangkan
lapis ketiga bentangkan di tengah-tengah.
3. Taburkan pada kain kafan itu kapus barus yang sudah dihaluskan.
4. Letakkan kain surban atau kerudung yang berbentuk segitiga dengan bagian
alas di sebelah atas. Letak kerudung ini diperkirakan di bagian kepala mayit.
5. Bentangkan kain baju yang sudah disiapkan. Lubang yang berbentuk belah
ketupat untuk leher mayit. Bagian sisi yang digunting dihamparkan ke atas.
6. Bentangkan kain sarung di tengah-tengah kain kafan. Letak kain sarung ini
diperkirakan pada bagian bokong mayit.
7. Bujurkan kain cawat di bagian tengah untuk menutup alat vital mayit.
8. Lalu letakkan mayit membujur di atas kain kafan dalam tempat tertutup dan
terselubung kain.
9. Sisirlah rambut mayat tersebut ke belakang.
2. Mengkafani jenazah
10. Pasang cawat dan talikan pada bagian atas.
11. Tutuplah lubang hidung dan lubang telinga dengan kapas yang bulat.
12. Sedekapkan kedua tangan mayait dengan tangan kanan di atas tangan
kirinya.
13. Tutuplah persendian mayit dengan kapas-kapas yang telah ditaburi
kapur barus dan cendana yang dihaluskan, seperti sendi jari kaki,
mata kaki bagian dalam dan luar, lingkaran lutut kaki, sendi jari-jari
tangan, pergelangan tangan, siku, pangkal lengan dan ketiak, leher,
dan wajah/muka.
14. Lipatlah kain sarung yang sudah disiapkan.
15. Kenakan baju yang sudah disiapkan dengan cara bagian sisi yang telah
digunting diletakkan di atas dada dan tangan mayit.
16. Ikatkan surban yang berbentuk segitiga dengan ikatan di bawah dagu.
17. Lipatkan kain kafan melingkar ke seluruh tubuh mayit selapis demi
selapis sambil ditarik ujung atas kepala dan ujung bawah kaki.
18. Kemudian talikan dengan tali-tali yang sudah disiapkan.
BACK
3. menYAlATKAN jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:
ُهللا َع َل ْيع َو َس َّل َم َي ُق ْول
ُ هللا َص َّلي َُعن ْأبن َع َّياس َق َال َسم ْ ُت َر ُس ْول
ِ ِ ِ ٍ ِ ِ
َمام ْن َر ُجل ُم ْسلم َي ُم ْو ُت َف َي ُق ْو ُم َع َلي َج َن َازته َأ ْرَب ُ ْو َن َر ُجلا
ِِ ٍِ ٍ ِ
ْ ُ
)اهلل شيًئ ِأال شف هماهلل ِفي ِه (روأه أحمد و مسلم ُ ُ َ َ َ َّ ا ْ َ َ ْ ُ ْ ُ َ
ِ اليش ِركون ِب
Artinya:
“Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang
islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan oleh empat puluh orang muslim
yang tidak musyrik, maka Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah
tersebut.”
3. menYAlATKAN jenazah
4. Takbir ketiga tanpa ruku dan sujud, kemudian membaca doa untuk mayit:
ْأرح ْم ُه ( َها) َو َع ِاف ِه ( َها) َو ْأع ُف َع ْن ُه ( َها) َو َأ ْكر ْم ُن ُزَل ُه ( َها) َو َو ِسع َ َأ َّلله َّم ْأغ ِف ْرَل ُه ( َها) َو
ِ َ ْ ِ
َُم ْد َخ َل ُه ( َها) َو ْأغ ِس ْل ُه ( َها) ِب َم ٍاء َو َث ْلج َو َب ْر ٍد َو َن ِق ِه ( َها) ِم َن أ َلخط َايا َك َم ُاي َن َّقي أل َّ ْوب
ْ َ َ ا ْ َ َ َ ٍ َ ْ ْ َ َ َ َّ َ ُ َ ْ َ ْ
َ َ ْ ا ْ َ َ ْ َ
س وأب ِدله (ها) دأرأ خيرأ من د ِأر ِه (ها) وأهل خيرأ ِمن أه ِل ِه (ها) و ِق ِه ا ْ ا َ ُ
ِ أالبيض ِم ْن ألدن
َّ َ َ
)( َها) ِف ْت َنة ألقي ِر وعذأب ألن ِار (روأه مسلم
َ َ ْ َ َ
3. menYAlATKAN jenazah
5. Takbir keempat, membaca doa untuk mayit dan untuk diri
sendiri:
Artinya :
“ Ya Allah Jika mayit ini termasuk ke dalam orang yg baik, maka
terimalah amal kebaikanya dan jika mayit ini termasuk kedalam
orang yg jahat maaka bebaskanlah dia, sebab rahmat engkau akan
kerindha’an Engkau dan jauhkanlah dia dari fitnah kubur dan
siksanya.“
3. menYAlATKAN jenazah
Artinya :
” Dan Luaskan-lah kubur-nya, renggangkanlah bumi dan kedua
lambungnya dan pertemukanlah dia dg sebab rahmat Engkau akan
keselamatan dari siksa Engkau sehingga Engkau bangunkan dia
dlm keadaan aman sampai ke surga engkau berkat rahmat engkau,
wahai zat yg paling pengasih diantara para pengasih ”.
3. menYAlATKAN jenazah
BACK
TENTANG LIANG LAHAT
BACK