Anda di halaman 1dari 15

DAKWAH

Kewajiban dan sifat-sifatnya

IKHLAS DALAM MENGEMBAN DAKWAH

Ikhlas merupakan melakukan segala sesuatu dengan penyerahan diri karena


Allah secara totalitas.
Keikhlasan didasari dengan keimanan,keyakinan yang utuh kepada Allah
SWT.

LANJUTAN..
Bagaimana orang yang ikhlas itu ??
1. Selalu bersyukur atas nimat Allah SWT, karena Allah SWT adalah pencipta
sekaligus pemberi kenimatan dan anugerah sebaliknya manusia yang diberi
nimat dan anugerahNYA maka manusia wajib bersyukur dan berterimakasih pada
Allah SWT semata.
2. meyakini islam adalah agama yang lurus yang diciptakan Allah SWT. Yang
merupakan agama yang sesuai dengan fitrah manusia.
3. sikap mengesakan Allah dalam beribadah tanpa disertai unsur syirik. Karena
perbuatan syirik merupakan perbuatan perbuatan yang telah keluar dari fitra
manusia, orang ini disebut musyrik. Dan kesyirikan ini merupakan perbuatan yang
tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Sesuai surat ar-rum : 30 dan Muhammad : 19, An-Nissa : 48

Allah telah menciptakan manusia dalam keadaan yang fitrah ini sesuai dengan
hadis riwayat Abu hurairah ra dan firman Allah surat ar-rum : 30
Allah menciptakan manusia dalam keadadaan fitrah cenderung pada agama yang
lurus dan hnif atau beribdah secara tulus hanya kepada Allah semata. Namun
ketika golongan nasrani,yahudi dan majusi datang, golongn2 ini membuat anakcucu adam beribadah selain kepada Allah dan akibatnya kesyirikan ini terjadi
sehingga nerakalah jaminan bagi mereka,oleh karena itu setiap muslim harus
menjaga dan memelihara fitrahnya ini.
Allah menurunkan agamanya berupa ketauhidan yang disertai kitab sebagai
petunjuk manusia, baik nabi Ibrahim,musa, isa ataupun nabi Muhammad SAW.
Namun al-quran lah kitab yang paling terjaga hingga akhir zaman, hal ini sesuai
firman Allah surat Hijr : 15

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Tentang dosa apakah yang paling
besar disisi Allah? Beliau menjawab, engkau menjadikan tandingan bagi Allah
padahal Dialah yang menciptakanmu. ( HR.Abu dawud,al-bukhari,muslim,an-NasaI,
dan at-tirmizi )
Allah Swt telah berfirman, aku mahakaya dari tindakan syirik, siapa saja yang
melakukan suatu amal perbuatan yang mengandung unsur syirik terhadapku
dengan yang lain,aku akan mengacuhkan dirinya dan tindakan syirik itu ( HR
Muslim dan Ahmad ).

Maka bagi seorang muslim agar terhindar dari perbuatan syirik baik yang tampak
atau yang tersembunyi baik yang besar atau yang kecil,hendaklah bersikap ikhlas
dalam segala sesuatu yang dikerjakan dan diucapkan. Karena dengan perbuatan
syirik seluruh amal yang telah dilakukannya akan dinhanguskan oleh syirik
tersebut. Maka dari itu seorang pengemban dakwah harus senantiasa ikhlas dalam
segala perbuatan dan ucapannya
Seseorang yang berjihad di jalan Allah namun dia mencari kehidupan dunia..
( HR.Ahmad dan Abu dawud )
Dengan keikhlasan inilah dia akan sukses dan selamat,begitupun sebaliknya.
Sesuia surat al-Hijr : 39-42

SABAR DALAM MENANGGUNG DERITA


Setiap umat,bangsa atau kaum pasti memiliki akidah/keyakinan masing-masing yang
akan senantiasa dipertahankan sepanjang zaman. Bahkan akan disebarkan
/didakwahkan kepada yang lain.
Kesabaran berkaitan dengan keikhlasan dalam menerima qodo Allah baik berupa
cobaan atau penderitaan.
Kesabaran ini diperlukan orang-orang yang bermental baja,tidak putus asa dalam
segala sesuatu terutama dalam mendakwahkan aqidah yang benar. Oleh karena itu
seorang pengemban dakwah haruslah bersikap sabar karena secara sunatullah Allah
telah menciptakan berbagai umat,bangsa dan kaum yang ada pasti selalu berupaya
mempertahankan akidah,pemikiran dan aturan-aturan mereka sehingga secara
sunatullah pun Allah menetapkan para pengemban dakwah untuk bersikap sabar
ataas segala penganiyayaan dan penyiksaan terhadap mereka sampai Allah
memberikan pertolongan atas mereka.

Sesuai firman Allah surat al-anam : 34


maka perjalanan seorang pengemban dakwah akan senantiasa sama seperti para
nabi dan pengikutnya sebelumnya, yang dimana para pengemban dakwah identic
dengan upaya menghancurkan berbagai akidah,pemikiran dan hukum-hukum kufur
yang membelenggu umat manusia serta menggantinya dengan akidah ,pemikiran
dan hukum-hukum Allah, dan hal ini tentu saja akan terjadinya cobaan/bencana dan
penganiyayaan yang pasti akan dihadapi oleh seorang pengemban dakwah. Semakin
mereka bersabar maka akan semakin besar cobaan yang akan dihadapi, berdasarkan
tingkatannya bahwa Rasul dan para nabi menduduki tingkatan pertama, pengemban
dakwah yang ikhlas,benar,dan sungguh-sungguh menduduki tingkatan kedua, barulah
setelah itu seluruh umat muslim yang sesuai dengan kadar kebenaran dan keikhlasan
mereka dalam menerima cobaan. Tentu hal ini membuktikan posisi pengemban
dakwah dalam segi kesabarannya harus lebih tinggi dibandingkan dengan umat
muslim yang tidak melakukan kegiatan dakwah ini.

Sesungguhnya orang2 shalih itu akan mengalami cobaan berat,sebab,tidak satu


duri pun mengenai seorang mukmin/yg lebih besar dari itu keculi dengan itu
dihapuskan satu dosa/kesalahan darinya dan ia diangkat satu derajat
( HR.Ahmad,Ibn hibban,al-bayhaqi, dan adz dzahabi )
Siapa yang kedudukannya merosot di mata Allah, kedudukannya itu akan naik
kembali satu tingkat karena sikap sabarnya dalam menanggung penderitaan dan
cobaan.
Allah akan senantiasa menimpakan cobaan/bencana kepda seorang
mukmin/mukminat baik menyangkut dirinya,anak-anaknya,maupun hartanya
sampai ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki satu
dosa/kesalahan pun ( HR.at-tirmidzi,ahmad,ibn hibban,dan al hakim )
Dan surat az zumar : 10

KETEGUHAN DALAM MENGEMBAN


DAKWAH
Dakwah dapat dimaknai sebagai sekumpulan pemikiran dan hukum-hukum
syariat yakni islam itu sendiri secara keseluruhan,sedangkan mengemban
sama dengan menyampaikan. Mengemban dakwah merupakan aktivitas
para nabi dan rasul serta aktivitas orang-orang yang selalu mengikuti jejak
langkah mereka dan berjalan diatas manhaj mereka. Dalam menegakan
syariat ini hukumnya adalah wajib.
Seorang pengemban dakwah harus konsisiten pada seluruh pemikiran serta
hukum-hukum syriat yang diembannya serta berpegang erat dan
senantiasa menjaganya. Dimana mereka harus meyakini bahwa apa yang
diembannya adalah benar,mereka tidak boleh mengabaikan syariat-syariat
yang lain, sebab jika kekonsistenan ini tidak disikapinya maka nerakalah
atas dirinya.
Seorang pengemban dakwah haruslah berpegang teguh pada seluruh
pemikiran dan hukum-hukumnya serta menentang pemikiran dan hukumhukum lain selain islam.

Karena musuh-musuh islam dan musuh-musuh dakwah senantiasa mencurahkan


tenaga pikiran mereka untuk menghancurkan dakwah islam serta pemikiranpemikiran para pengembannya. Sehingga kaum muslim tidak dapat lagi
membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga jika para
pengemban dakwah islam meninggalkan dakwahnya dan menuruti kemauan
musuh-musuh dakwah dan musuh-musuh islam maka ia benar-benar telah
gagal,terfitnah dan jatuh ke pangkuan musuh-musuh islam. Sesuai firman Allah alisra : 73-75
Pengemban dakwahpun harus mengetakan dan berbuat yang benar tidak
mengada-ngada atas nama Alllah dan tidak mensyiarkan hukum-hukum selain
hukum Allah,apabila berbuat demikian maka Allah akan menghinakannya dan
mencabut nyawanya tanpa ada yang dapat menolongnya.

Seorang pengemban dakwah akan mengalami ujian :


1. peraguan dan penyesatan atas berbagai pemikiran hukum-hukum islam dengan
berbagai bentuk kebatilan dan kedustaan
2. pengagungan berbagai pemikiran dan hukum-hukum musuh islam meskipun
telah jelas kekeliruan dan kerusakaannya yang dibungkus dengan baju islam
,kebenaran dan kebaikan.
Semua ini dilakukan untuk menutupi agama dan para pengemban dakwah.
Hal ini tentu terjadi pada Rasulullah SAW yang ditawarkan
tahta,kekuasaan,harta,wanita oleh utbah agar Beliau mau meninggalkan
dakwahnya.

Pengemban dakwah mana pun yang


bersikap lemah dan malah memenuhi
tuntutan mereka sesungguhnya telah
jatuh pada murka Allah dan siksaNYA.

Anda mungkin juga menyukai