Mengapa Akhirat
1. Dunia Hanya Sebentar
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa
di hari itu) seakan-akan
akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat di siang
hari. (QS.Yunus : 45)
2. Dunia Hanya Mainan
2. Ketaqwaan
Allah SWT berfirman, Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
sebaik baik bekal adalah taqwa.
bertakwalah kepadaku hari orang-orang
orang
yang berakal. (QS. Al Baqarah, 2 : 197)
Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan
Tuhan). (QS. Al Araf, 7 : 172)
Ini adalah sebuah perjanjian yang kita di dunia ini diuji oleh Allah, apakah kita termasuk
orang-orang yang memegang teguh perjanjian tersebut. Kemudian juga perjanjian-perjanjian
kita dalam sholat-sholat kita semisal dalam surat Al Fatihah ayat 5 yang berbunyi, Iyyaaka
nabudu wa iyyaaka nastaiin. Artinya, hanya kepada Engkau kami menyembah, dan hanya
kepada Engkau kami memohon dan meminta pertolongan. Sudahkah kita mengabdi dan
memohon pertolongan hanya kepada Allah?
artinya
bersungguh-sungguh
dalam
melaksankan
ketaatan
dalam
duduk di sebelah kiri. Tiada satu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaaf, 50 : 16-18)
4. Muhasabah (Intropeksidiri)
Terkait dengan muhasabah, Umar bin Khaththab berkata, Hisablah dirimu sebelum dihisab,
timbanglah diri kalian sebelum ditimbang. Sesungguhnya berintropeksi bagi kalian pada hari
ini lebih ringan dari pada hisab di kemudian hari (HR. Iman Ahmad dan Tirmidzi secara
mauquq dari Umar bin Khaththab)
Hal senada juga pernah diungkapan oleh Hasan Al Basyri pernah berkata, Seorang mukmin
itu pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia menghisab dirinya karena Allah. Karena sesungguhnya
hisab pada hari kiamat nanti akan ringan bagi mereka yang telah menghisab dirinya di dunia.