Anda di halaman 1dari 72

Penyusun :

Muhtadi Kadi, Lc.

Editor :
Bayu Setiaji Muslih S.T

Setting & Layout :


Lutfi Fatqhul

Diterbitkan Oleh :

Jl. Serayu Timur No.2, Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara. Kota


Magelang Telp. (0293) 313713

Dilarang memperbanyak isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Hak penulisan dilindungi undang-undang.
All Right Reserved
Daftar Isi

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii


PERSEMBAHAN ………………………………………………………. vi
MUKODIMAH …………………..…………………..…………………... 1
ETIKA BERDOA ………………………………………………………... 2
WAKTU YANG MUSTAJABAH ……………………………………..... 4
TEMPAT YANG MUSTAJABAH ……………………………………… 8
SYARAT-SYARAT DIKABULKANNYA DOA ………………………... 8
DOA YANG TIDAK TERKABULKAN ……………………………….. 10
ORANG-ORANG YANG DIKABULKAN DOANYA ………………... 11
DOA-DOA ……………………………………………………………… 13
1. Doa Masuk Rumah ……………………………………..….... 13
2. Doa Keluar Dari Rumah …………………………………….. 13
3. Doa Ketika Bepergian …………………………………......... 14
4. Doa Ketika Mengenakan Pakaian ………………………….. 15
5. Doa Ketika Mengenakan Pakaian Baru ………………….... 15
6. Doa Sebelum Makan ………………………………………… 15
7. Doa Setelah Makan ………………………………………….. 16
8. Doa Ketika Dipuji Orang …………………………………….. 16
9. Doa Sebelum Tidur …………………………………………... 17
10. Doa Ketika Bangun Dari Tidur ……………………………... 17
11. Doa Apabila Merasa Takut dan Kesepian Ketika Tidur ….. 17
12. Doa Apabila Takut Kepada Suatu Kaum ………………….. 18
13. Doa Masuk WC ………………………………………………. 18
14. Doa Keluar dari WC ………………………………………….. 18
15. Doa Setelah Wudhu …………………………………………. 19
16. Doa Ketika Pergi Ke Masjid …………………………………. 19
17. Doa Masuk Masjid …………………………………………… 20
18. Doa Keluar dari Masjid ………………………………………. 20
19. Doa Setelah Salam dari Shalat …………………………….. 21
20. Doa Qunut Witir ………………………………………………. 26
21. Doa Shalat Istikarah …………………………………………. 26
22. Doa Musafir Kepada Orang yang Ditinggalkan …………… 28
23. Doa Orang yang Ditinggalkan Kepada Musafir …………… 28
24. Doa Naik Kendaraan ………………………………………... 28
25. Doa Bila Mendiami Suatu Tempat, Baik Bepergian atau
Tidak …………………………………………………………… 29

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Daftar Isi


iii
26. Doa Masuk Desa atau Kota ………………………………… 29
27. Doa Masuk Pasar ……………………………………………. 30
28. Doa Kepada …………………………………………………... 30
29. Doa Kepada Dirinya ………………………………………… 31
30. Doa Sebelum Bersetubuh …………………………………… 31
31. Doa Ingin Mendapatkan Keturunan yang Shaleh ………… 31
32. Doa Untuk Orang Yang Dikaruniai Anak ……………………32
33. Doa Minta Hujan ……………………………………………… 33
34. Doa Apabila Hujan Turun …………………………………… 33
35. Doa Agar Hujan Berhenti ……………………………………. 34
36. Doa Ketika Ada Halilintar ……………………………………. 34
37. DOa Apabila Ada Angin Kencang atau Angin Ribut ……… 34
38. Doa Menolak Gangguan Setan ..…………………………… 35
39. Doa Terhindar dari Syirik ……………………………………. 35
40. Doa Berlindung dari Perbuatan Buruk …………………...… 36
41. Doa Orang yang Takut Kezhaliman Penguasa …………… 36
42. Doa Penutup Majelis ……………………………………….... 37
43. Doa Berlindung dari Kebinasaan dan Kehancuran ………. 37
44. Doa Berlindung dari Sifat yang Jelek dan Mohon Dibersihkan
Hati …………………………………………………………….. 38
45. Doa Mohon Menjadi Orang yang Banyak Berdzikir dan
Bersyukur ……………………………………………………... 38
46. Doa Agar Bisa Melunasi Hutang …………………………… 39
47. Doa Mohon Keberkahan …………………………………….. 39
48. Doa Agar Diberi Ilmu yang Bermanfa’at …………………... 40
49. Doa Agar Tergolong Orang-Orang yang Beriman ……….. 40
50. Doa Diberikan Ketetapan Hati ……………………………… 40
51. Doa Ketetapan Hati Dalam Hidayah ……………………….. 41
52. Doa Meredam Amarah ………………………………………. 41
53. Doa Menyembuhkan Sakit Demam ………………………... 42
54. Doa Untuk Menyembuhkan Luka …………………………... 42
55. Doa Untuk Menyembuhkan Radang Mata ………………… 42
56. Doa Untuk Menyembuhkan Luka Bakar …………………… 43
57. Doa Menghilangkan Bosan Hidup ………………………..… 43
58. Doa Melindungi Diri dari Kesengsaraan Dunia Akhirat ...... 44
59. Doa Orang Yang Mengalami Kesulitan …………………… 44
60. Doa Ketika Ditimpa Musibah ……………………………….. 45
61. Doa Penawar Hati yang Duka ………………………………. 45
62. Doa Menolak Firasat Buruk …………………………………. 46
63. Doa Ketika Merasa Sakit Pada Suatu Anggota Badan ….. 46

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Daftar Isi


iv
64. Doa Ketika Mengunjungi Orang Sakit ……………………… 47
65. Doa Ketika Bersin ……………………………………………. 47
66. Doa Orang Sakit yang Tidak Ada Lagi Harapan Untuk Hidup
………………………………………………………………….. 48
67. Doa Untuk Berbela Sungkawa . ……………………………. 48
68. Doa Ketika Memejamkan Mata Mayat …………………….. 48
69. Doa Dalam Shalat Jenazah ………………………………… 49
70. Doa Ketika Ziarah Kubur ……………………………………. 50
71. Doa Untuk Keberkahan Rumah Tangga …………………... 51
72. Doa Di Waktu Pagi Serta Petang …………………………... 51
Kalam Penutup ………………………………………………………... 62
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 63
Biodata Penulis ……………………………………………………….. 64

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Daftar Isi


v
Persembahan

Buku ini saya persembahkan buat almarhum bapak Kadi


(semoga rahmat dan maghfirah Allah selalu terlimpahkan kepada
beliau). Teruntuk Ibu Yamini, untaian-untaian doamulah yang selalu
kami harapkan. Tak lupa untuk istri saya yang tercinta, Nur Alfiyah
Hamidah,Lc., serta lima buah hatiku; Albina Ramadhani, Fatih
Alaudin, Salsa Ruhina Ulfa, Najmuna Fajriyah, Miqdad Muhtadi.
Semoga buku ini bermanfaat untuk kalian.

Muhtadi Kadi

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Persembahan


vi
Mukoddimah

Segala puji hanya bagi Allah SWT Dzat yang senantiasa


memberikan kenikmatan-kenikmatan-Nya kepada kita, terutama
kenikmatan iman dan Islam. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, segenap keluarganya,
dan para sahabatnya.
“Doa adalah ibadah,” begitu kata Rasulullah. Kemudian
beliau membaca ayat “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghâfir: 60)
Doa mempunyai kekuatan yang luar biasa. Doa merupakan
salah satu bentuk ibadah yang paling mulia di sisi Allah. Hal ini
sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, bahwa doa
adalah inti sarinya ibadah. Dengan senantiasa berdoa akan
menghadirkan energi baru, memberikan harapan, menyulut
secercah cahaya, dan menenangkan batin serta jiwa.
Dan Allah akan murka bila hamba-hamba-Nya tidak meminta
kepada-Nya. Karena, doa itu adalah bukti atas kebutuhan manusia
terhadap rahmat Allah, dan sebagai wujud atas kelemahan
manusia; tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah.
Buku yang ada di tangan Anda ini memaparkan tentang doa-
doa berikut etika dan syarat-syarat doa yang dikabulkan Allah.
Dalam penulisan buku doa ini, saya berusaha semaksimal mungkin
untuk mengambilnya dari Hadits-Hadits shahih dan ayat-ayat Al-
Qur’an, sehingga doa yang kita panjatkan sesuai dengan tuntunan
Nabi Muhammad. Namun kami sadar bahwa apa yang saya tulis ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Besar
harapan saya, semoga buku yang sederhana ini bermanfaat bagi
umat, dan dicatat Allah sebagai amal shaleh kami yang kami
persembahkan untuk kedua orang tua kami. Semoga, Allah selalu
menaungi kedua orang tua kami dengan kasih-sayang-Nya, baik di
dunia maupun di akhirat kelak. Amin.

Muhtadi Kadi
Magelang, 30 Januari 2023

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Mukodimah


1
Etika Berdoa

Imam Ghazali dalam kitab Ihyâ’ Ulumuddîn berkata, “Etika


doa ada sepuluh macam. Pertama; Memilih zaman yang penuh
berkah. Seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari jum’at,
seperempat akhir malam, dan di waktu sahur.
Kedua; Di saat berada dalam keadaan yang mulia. Seperti di
saat bersujud, menghadapi tentara musuh, di saat turun hujan, di
kala shalat, dan sesudah shalat.
Imam Nawawi menambahkan, “Di saat hati lagi tenang.”
Ketiga; Menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan.
Setelah usai berdoa mengusapkan kedua tangan ke wajah.
Keempat; Mengucapkan doa dengan suara lirih.
Kelima; Tidak berlebih-lebihan dalam berdoa. Lebih utama
berdoa dengan doa-doa ma’tsurat ‘doa yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan Sunnah Nabi’. Sebagian ulama berkata, “Berdoalah
dengan ucapan yang lirih dan penuh pengharapan, tidak dengan
kata-kata terlalu fasih dan suara yang menggebu-gebu.”
Keenam; Tawadhu’, khusu’ dan cemas. Hal ini sebagaimana
firman Allah SWT,
 “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang
baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan
cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’
kepada Kami.” (QS. Al-Anbiyâ’[21]: 90)
 “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan
suara yang lembut.” (QS. Al-A’râf [7]: 55)
Ketujuh; Bersungguh-sungguh dalam berdoa, yakin bahwa
doanya akan dikabulkan, dan bersungguh-sungguh dalam
pengharapan. Dalil tentang hal ini banyak sekali. Sufyan bin Ayyinah
R.A. berkata, “Janganlah kalian tidak berdoa disebabkan sadar atas
kemaksiyatan yang kalian lakukan. Sesungguhnya Allah
mengkabulkan doanya mahluk yang paling hina di dunia ini, yaitu
iblis, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an,

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Etika Berdoa


2
(١٥) ‫( ﻗَﺎ َل اِﻧﱠكَ ِﻣ َن ۡاﻟ ُﻣ ۡﻧ َظ ِر ۡﯾ َن‬١٤) ‫ﻗَﺎ َل اَ ۡﻧ ِظ ۡرﻧِ ۡۤﻰ ا ِٰﻟﻰ ﯾَ ۡو ِم‬
‫ﯾُ ۡﺑﻌَﺛ ُ ۡو َن‬
“Iblis menjawab, ‘Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka
dibangkitkan.’ Allah menjawab, ‘Sesungguhnya kamu termasuk
mereka yang diberi tangguh’.” (QS. Al-A’râf [7]: 14-15)
Kedelapan; Menghayati atas doa yang diucapkan,
mengulanginya tiga kali, dan tidak tergesa-gesa agar doanya segera
dikabulkan.
Kesembilan; Mengawali doa dengan menyebut nama Allah.
Imam Nawawi berkata, “Setelah mengucapkan puja-puji
kepada Allah, dianjurkan untuk mengucapkan sholawat kepada
Rasulullah. Ketika mengakhiri doa, juga dianjurkan untuk
mengucapkan kalimat tersebut.
Kesepuluh; Hal yang paling penting dan menjadi asaz bagi
dikabulkannya doa adalah: bertaubat, mengembalikan harta kepada
orang yang dizhalimi, dan menghadap pasrah kepada Allah.
Imam Ghazali menambahkan, “Jika ada orang yang
bertanya: ‘apa faedahnya berdoa jika Qadha’ ‘ketetapan Allah’
sudah ditentukan?’
Ketahuilah bahwa Qadha’ dan musibah dapat dicegah
dengan doa. Doa adalah sebab dihilangkannya musibah dan
didatangkannya rahmat. Sebagaimana perisai dapat membentengi
diri dari senjata, air menjadi sebab keluarnya tumbuh-tumbuhan dari
bumi, dan tameng menjadi penghalang anak panah yang mengarah
ke tubuh. Begitu juga dengan doa dan musibah. Bukan sebab
pengakuan atas Qadha’, lalu manusia tidak membawa senjata di
medan perang. Allah swt. berfirman, ‘Dan hendaklah mereka
bersiap siaga dan menyandang senjata.’ (QS. An-Nisâ’ [4]: 102)
Allah telah menetapkan sesuatu, dan Allah telah menetapkan
sebabnya. Dan, di antara etika berdoa yang telah kami sebutkan
adalah menghadirkan hati dan mengakui atas kefakiran dirinya.
Kedua hal ini adalah puncak ibadah dan ma’rifat.” Wallâhu A’lam.[]

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Etika Berdoa


3
Waktu-waktu yang Mustajabah

Pada intinya, doa dan takarub kepada Allah adalah hal yang
dianjurkan dan disunnahkan pada setiap saat dan kesempatan.
Hanya saja, Allah menyediakan beberapa waktu tertentu bagi
mereka yang berdoa sekaligus bertakarub, agar pahala mereka
dilipatgandakan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa karunia
Allah sangat besar, yaitu dengan mengkabulkan dan mewujudkan
permohonan untuk memenuhi segala hal yang dibutuhkan umat
manusia. Kita pun sepenuhnya yakin bahwa Allah lebih mengetahui
keadaan dan kemaslahatan diri kita.
Di antara sekian banyak waktu yang mustajabah adalah
sebagai berikut.
Pertama; Malam jum’ah, siang hari jum’ah, dan waktu sesaat
di hari Jumat. Adapun keistimewaan malam jum’at, siang harinya,
dan sesaat di hari Jumat dari sekian hari yang ada dalam tuntunan
Islam, telah ditetapkan dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah R.A bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Hari yang
paling baik, dimana matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu,
Adam diciptakan. Juga pada hari itu, Adam masuk surga dan
dikeluarkan dari sana.” (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad)
Abu Hurairah R.A juga meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW pernah bersabda tentang keutamaan hari jum’at, “Pada hari
Jum’at ada satu waktu, yang mana jika seorang muslim melewati
waktu tersebut dengan menunaikan shalat dan memohon sesuatu
kepada Allah maka Allah pasti akan memberikannya.”
Ketika mengatakan hal tersebut, Rasulullah SAW
mengisyaratkan dengan tangannya bahwa waktu tersebut hanya
sebentar dan sangat cepat berlalu.” (HR. Bukhari, Muslim, dan
Ahmad)
Kedua; Tengah malam. Hal itu sesuai dengan apa yang
ditunjukkan oleh Hadits yang dikutip oleh imam Tirmidzi sekaligus
dinyatakan Hadits yang hasan, seperti yang diriwayatkan oleh Abu
Umamah R.A bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh salah
seorang sahabat, “Ya Rasul, doa apa yang paling mustajabah?”
Rasulullah menjawab, “(Doa yang dipanjatkan) pada tengah malam
dan usai menunaikan shalat. ”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Waktu-Waktu Yang Mustajabah


4
Ketiga; Saat adzan shalat dikumandangkan, dan waktu
antara adzan serta iqomah. Adapun saat adzan shalat
dikumandangkan, hal ini sesuai dengan Hadits yang dikutip imam
Malik dalam kitab al-Muwaththa`, juga oleh Abu Daud dari Sahal bn
Sa’ad R.A bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Ada dua doa
yang tidak akan ditolak, yaitu doa pada saat adzan
dikumandangkan, dan di saat perang ketika masing-masing
pasukan saling bertarung. ” (HR. Ibnu Hibban dan Hakim)
Sedangkan waktu antara adzan dan iqomah, hal ini
berdasarkan pada Hadits yang diriwayatkan oleh Anas R.A bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Doa yang dipanjatkan antara adzan dan
iqomah itu tidak akan ditolak.” Kemudian seorang shahabat
bertanya, “Bagaimana kita berdoa, ya Rasul?” Rasulullah
menjawab, “Mintalah kalian kepada Allah agar diberi kesehatan
dunia dan akhirat!” (HR. Nasai)
Keempat; Saat berperang dan jihad di jalan Allah. Hal ini
berdasarkan pada Hadits yang telah disebutkan di atas, yaitu
tentang keutamaan waktu “Saat adzan dikumandangkan”.
Kelima; Setiap usai shalat fardhu, sebagaimana Hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Umamah R.A bahwa Rasulullah SAW pernah
ditanya, “Ya Rasulullah, doa apa yang paling mustajab?” Rasulullah
menjawab, “(Doa yang dipanjatkan) pada tengah malam dan setiap
usai shalat fardhu. ” (HR. Tirmidzi)
Keenam; Saat memejamkan kedua mata orang yang baru
meninggal dunia, seperti dalam Hadits yang dikutip oleh imam
Muslim Ummu Salamah sebagai berikut.
“Rasulullah SAW mendekati tubuh Abu Salamah di saat
kedua matanya melotot –ketika dia sedang sakaratul maut--.
Kemudian Rasulullah SAW memejamkan kedua matanya seraya
berkata, ‘Jika roh itu telah dicabut, maka penglihatan pun akan
mengikutinya.’ Seketika itu juga, seluruh sanak keluarga Abu
Salamah yang ada saat itu saling bertanya-tanya hingga membuat
suasana gaduh. Rasulullah SAW pun langsung berkata kembali,
‘Janganlah kalian memohon demi diri kalian sendiri kecuali kebaikan
karena para malaikat senantiasa mengamini setiap kata yang kalian
ucapkan.”
Ketujuh; Saat membaca Al-Qur`an, khususnya pada waktu
khataman, sebagaimana yang ditunjukkan Hadits yang dikutip oleh
imam Tirmidzi dan dinyatakan sebagai Hadits hasan dari Imran bin
Hushain bahwa dirinya pernah berpapasan dengan seorang Qari`

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Waktu-Waktu Yang Mustajabah


5
yang sedang membaca Al-Qur`an. Beberapa waktu kemudian, sang
Qari` tersebut meminta sesuatu. Saat itu juga, Imran mengucapkan
lafad istirja’ (innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji’ûn) seraya berkata, “Aku
telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang
membaca Al-Qur`an, maka hendaklah memohon kepada Allah
dengan washilah bacaan tersebut karena banyak orang akan
membaca Al-Qur`an sekaligus meminta sesuatu kepada orang lain
dengan perantara bacaan tersebut. ’”
Sementara itu, imam Thabrani mengutip sebuah Hadits yang
menunjukkan bahwa doa yang dipanjatkan pada waktu khataman
Al-Qur`an adalah amalan yang sesuai dengan syariat Islam,
sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dari Mujahid
seperti ucapannya yang berbunyi, “Saat Al-Qur`an selesai dibaca
maka rahmat Allah akan turun.”
Kedelapan; Saat imam shalat membaca, “...waladh-
dhâllîn....” (QS. Al-Fâtihah [1]: 7) Hal itu sesuai dengan Hadits
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A yang
berbunyi, “Saat sang imam hendak membaca amin, maka ikutilah
membaca amin juga karena jika bacaan aminnya bareng dengan
bacaan para malaikat, niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu
akan diampuni. ” (HR. Muslim)
Kesembilan; Pada saat Lailatul Qadar, lebih-lebih pada
sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Sungguh, ini merupakan
karunia Allah yang sangat besar. Waktu Lailatul Qadar semakin
berharga nilainya karena Al-Qur`an turun pada malam itu, seperti
yang difirmankan Allah SWT dalam kitab suci-Nya,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur`an)
pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam
kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr [97]: 1-5)
Kesepuluh; Bulan Ramadhan. Kita pun telah mengetahui
begitu banyak Hadits yang menguraikan fadhilah bulan ini, di
antaranya adalah riwayat Abu Hurairah R.A bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda, “Sesungguhnya bulan yang penuh berkah telah
datang kepada kalian. Puasa pun wajib kalian kerjakan. Pada bulan
ini, pintu-pintu surga terus dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan
setan-setan dibelenggu. Di antara malam-malam bulan tersebut ada
satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barang siapa

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Waktu-Waktu Yang Mustajabah


6
yang tidak berusaha mendapatkan fadhilahnya, pasti tidak akan
menerimanya juga. ” (HR. Ahmad, Nasai, dan Baihaqi)
Kesebelas; Saat berkumpul dengan kaum muslimin dalam
majelis ilmu, dzikir dan Al-Qur`an. Abu Hurairah R.A dan Abu Sa’id
meriwayatkan bahwa mereka berdua pernah mendengar Rasulullah
SAW bersabda, “Orang-orang yang sedang mengingat Allah
tidaklah duduk kecuali para malaikat akan mengayomi, rahmat akan
menyelimuti, ketenangan akan datang, dan Allah akan menyebut
mereka sebagai salah satu kelompok orang-orang yang berada di
sisi-Nya. ” (HR. Muslim)
Kedua belas; Hari Arafah. Demikian juga, fadhilah dan
keistimewaan hari Arafah ini pun telah ditetapkan dalam syariat
Islam. Yaitu, bahwa puasa pada hari ini bagi umat Islam selain yang
sedang menunaikan haji dapat melebur dosa selama dua tahun.
Adapun mereka yang sedang menunaikan haji tentunya akan
mendapatkan pahala yang lebih besar. Beberapa Hadits telah
menguatkan keutamaan hari tersebut. Di antaranya adalah Hadits
riwayat imam Tirmidzi yang menunjukkan akan dikabulkannya doa
mereka, seperti yang dikutip dan dinyatakan hasan oleh Amr bin
Syu’aib dari ayahnya dan dari kakeknya R.A bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Doa yang paling mustajab adalah pada hari Arafah.”
Ketiga belas; Saat turun hujan.
Keempat belas; Saat minum air zamzam. Hal ini sesuai
dengan Hadits yang dipaparkan oleh imam Daruquthni dan Hakim
dari Ibnu Abbas R.A bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Air
zamzam itu bermanfaat sesuai dengan niat orang yang
meminumnya. Jika engkau meminumnya untuk menyembuhkan
suatu penyakit maka Allah akan menyembuhkannya. Jika engkau
meminumnya dengan niat untuk mengenyangkan maka Allah akan
mengenyangkan, dan jika engkau meminumnya untuk
menghilangkan rasa haus maka Allah akan menghilangkannya.”
Riwayat yang lain menjelaskan bahwa ketika meminum air
zamzam, Ibnu Abbas berdoa seperti ini, “Ya Allah, sesungguhnya
aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas,
dan obat dari segala jenis penyakit.” []

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Waktu-Waktu Yang Mustajabah


7
Tempat-tempat yang Mustajabah

Pertama; Ketika melihat Ka’bah. Diriwayatkan oleh Ibnu


Abbas R.A bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Tangan kita
tidak perlu diangkat kecuali pada tujuh tempat. Yaitu saat engkau
memulai shalat, masuk masjid lalu melihat Ka’bah, berada di Shafa,
juga di Marwah, ketika bersama jamaah haji yang lain pada sore
hari Arafah, saat menjama’ dua shalat magrib dan isya’ (tatkala di
Muzdalifah), dan melempar jumrah.” (HR. Thabrani)
Kedua; Saat di Masjidil Haram. Juga, di dalam masjid ini
pahala shalat dilipatgandakan dan doa pun dikabulkan.
Ketiga; Saat berada di Shafa Marwah dan melakukan sa’i,
ketika berada di sumur zamzam, di belakang maqam Ibrahim, di
Arafah, Muzdalifah, Mina, dan di kala melempat tiga jumrah.
Kita juga dianjurkan untuk berdoa ketika berada di masjid
Madinah, ketika mengucapkan salam kepada Rasulullah, dan di
saat berada di masjid al-Quds, Palestina.
Tidak lupa juga bahwa doa akan dikabulkan ketika berada di
masjid-masjid, yaitu tempat kita menunaikan shalat. Sebagaimana
yang kita yakini bahwa masjid merupakan rumah Allah, sedangkan
diri kita adalah tamu-tamu-Nya. Jadi, Allah tidak akan menolak doa
yang kita panjatkan karena kita adalah tamu-tamu Dzat Yang Maha
Pemurah. []

Syarat-syarat Dikabulkannya Doa

Pertama; Mengawali doa dengan membaca alhamdulillah


dan sholawat atas baginda Rasulullah setelah membaca basmalah.
Kedua; Menjauhi segala sesuatu yang haram, baik makanan,
minuman maupun pakaian. Dalam hal ini adalah Hadits Nabi yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A: “Rasulullah SAW bercerita
tentang seorang laki-laki yang pergi jauh dengan pakaian lusuh dan
rambut acak-acakan, sambil menengadahkan tangan ke langit
seraya berkata, ‘Ya Robbi! Ya Robbi!’. Sementara itu, makanannya

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Tempat-Tempat Yang Mustajabah


8
haram, pakaiannya haram dan pergi dengan kendaraan haram pula.
Jadi, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?”
Ketiga; Ikhlas saat berdoa. Hal ini ditegaskan Allah SWT
dalam firman-Nya,
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-
Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (HR. Ghâfir
[40]: 14)
Keempat: Didahului dengan mengerjakan amal saleh agar
doa lebih dekat untuk dikabulkan. Hal itu sesuai dengan Hadits
tentang tiga orang yang terkurung dalam goa karena tertutup oleh
batu besar, sebagaimana yang disebutkan dalam kedua kitab ash-
Shahîh karya imam Bukhari dan Muslim. Secara singkat
diriwayatkan bahwa masing-masing dari ketiga orang tersebut
berdoa dengan washilah amal shaleh yang pernah dilakukan
dengan penuh keikhlasan kepada Allah. Akhirnya, doa mereka
dikabulkan dan batu yang menutupi gua di mana mereka berada
tergeser.
Kelima; Berdoa hanya kepada Allah tanpa menyekutukan-
Nya dengan sesuatu apapun. Juga, tidak memakai perantara atau
washilah seorang hamba manusia atau salah satu makhluk.
Keenam; Dalam keadaan suci, sebagaimana Hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Darda` R.A: Aku telah mendengar Rasulullah
SAW bersabda, “Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna,
lalu menunaikan shalat dua rekaat seraya berdoa kepada Allah,
niscaya doanya akan dikabulkan, baik pada waku yang dekat
maupun di kemudian hari.’” (HR. Thabrani)
Ketujuh; Mengangkat kedua tangan hingga setara dengan
kedua pundak. Hal ini sesuai dengan riwayat yang menjelaskan
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu
Mahahidup lagi Pemurah. Dia akan merasa malu menolak saat
seorang hamba mengangkat kedua tangan dan kembali dengan
tangan hampa.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Yang perlu diperhatikan bahwa syarat-syarat yang kami
uraikan ini bukanlah satu-satunya hal yang menyebabkan
terkabulnya doa secara langsung. Hal itu karena, barangkali, Allah
akan mengkabulkan doa sebagai anugerah dan kemurahan-Nya
kepada seorang hamba. []

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Syarat Dikabulkannya Do’a


9
Doa yang tak Terkabulkan

Seseorang bertanya kepada Ibrahim bin Ad’ham, “Apa yang


menyebabkan doa-doa kami tidak dikabulkan, padahal Allah telah
berjanji dalam Firman-Nya bahwa Dia akan mengkabulkan doa
siapapun yang meminta kepada-Nya?”
Ibrahim bin Ad’ham menjawab, “Doa kalian tidak dikabulkan
karena beberapa sebab:
Pertama; Kalian sudah mengenal Allah, namun kalian tidak taat
kepada-Nya.
Kedua; Kalian mengenal Nabi Muhammad, akan tetapi kalian
tidak mengikuti ajaran-ajarannya.
Ketiga; Kalian tahu Al-Qur`an, namun kalian tidak mengamalkan
isinya.
Keempat; Kalian telah makan nikmat dari Allah, akan tetapi
kalian tidak mensyukurinya.
Kelima; Kalian tahu surga, namun kalian tidak mencarinya.
Keenam; Kalian tahu neraka, akan tetapi kalian tidak
menjauhinya.
Ketujuh; Kalian mengenal setan, namun kalian tidak
memeranginya.
Kedelapan; Kalian tahu kematian, namun kalian tidak
mempersiapkannya.
Kesembilan; Kalian sering mengkubur mayat, akan tetapi kalian
tidak mengambil pelajaran darinya.
Kesepuluh; Kalian lupa dengan aib-aib diri kalian, dan kalian
sibuk dengan mengoreksi aib orang lain.” []

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a Yang Tak Terkabulkan


10
Orang-orang yang Dikabulkan Doanya

Di antara orang-orang yang akan dikabulkan doanya oleh


Allah SWT adalah sebagai berikut.
Pertama; Orang yang dirundung penderitaan. Yaitu orang
yang membutuhkan karena dihimpit hutang, kefakiran, dan bencana
alam. Allah SWT berfirman,
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang
dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia)
sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan
(yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(-Nya).” (QS. An-Naml
[27]: 62)
Kedua; Orang-orang yang terzhalimi. Bahkan para ulama
menambahi, baik mereka orang yang berbuat jahat maupun orang
kafir, sebagaimana Hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah saw.
oleh Ibnu Abbas R.A bahwa Rasulullah SAW telah mengutus
Mu’adz ke negeri Yaman seraya berkata, “Takutlah kepada Allah
karena doa orang-orang yang terzhalimi karena tidak ada sekat
yang menghalangi doa mereka dengan Allah.”
Abu Hurairah R.A juga meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW telah bersabda seperti Ini, “Doa yang yang terzhalimi itu
mustajab, meski dia adalah orang yang berbuat jahat karena
kejahatannya tersebut hanya berdampak pada dirinya sendiri.” (HR.
Tirmidzi)
Ketiga; Doa orang tua untuk anaknya. Uqbah bin Amir
pernah meriwayatkan sebuah Hadits bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda, “Ada tiga orang yang doanya mustajab. Yaitu orang tua,
orang musafir, dan orang yang dizhalimi. ” (HR. Baihaqi)
Keempat; Pemimpin yang adil bijaksana karena dirinya
adalah khalifah Allah di muka bumi. Di samping itu, pemimpin yang
adil bijaksana termasuk tujuh kelompok yang akan mendapatkan
perlindungan Allah kelak di hari Kiamat.
Kelima; Doa anak yang berbakti kepada kedua orang tua.
Abu Hurairah R.A pernah meriwayatkan sebuah Hadits bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda, “Sesungguhnya Allah pasti akan
mengangkat derajat seseorang.” Kemudian Abu Hurairah R.A

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Orang-Orang Yang Dikabulkan Do’anya


11
bertanya, “Bagaimana aku akan mendapatkan hal itu?” Rasulullah
SAW menjawab, “Dengan doa anakmu.”
Keenam; Musafir yang menempuh perjalanan demi mencari
ridho Allah, baik untuk menunaikan suatu kewajiban, seperti haji
maupun untuk hal yang bersifat sunnah, seperti mengunjungi sanak
keluarga. Abu Hurairah R.A meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda, “Ada tiga doa yang pasti akan dikabulkan tanpa
diragukan lagi, yaitu doa orang yang terzalimi, doa musafir, dan doa
orang tua untuk anaknya. ” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Ketujuh; Orang yang berpuasa sampai saat berbuka. Dalam
hal ini, imam Baihaqi telah mengutip sebuah Hadits yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr R.A bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya orang yang berpuasa itu berhak atas doa
yang mustajab saat berbuka.”
Abu Hurairah R.A juga meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW telah bersabda seperti di bawah ini, “Ada tiga orang yang
doanya tidak akan ditolak, yaitu orang yang berpuasa hingga
berbuka, pemimpin yang adil bijaksana, dan doa orang yang
terzhalimi.”
Kedelapan; Doa orang muslim untuk saudaranya sesama
muslim yang tidak bersamanya. Hal ini seperti Hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Darda` R.A bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda, “Sesungguhnya doa yang paling cepat dikabulkan adalah
doa seseorang untuk saudaranya yang tidak berada bersamanya. ”
(HR. Abu Daud)
Kesembilan; Orang muslim yang tidak berbuat zhalim,
memutuskan tali silaturrahmi, dan tidak berkata, “Aku telah berdoa,
namun tidak dikabulkan.” Hal ini berdasarkan pada Hadits Nabi
yang berbunyi, “Doa hamba muslim akan tetap dikabulkan selama
tidak melakukan dosa, memutuskan silaturrahmi, dan tidak terburu-
buru.” Salah seorang sahabat ada yang bertanya, “Apa yang
dimaksud terburu-buru itu?” Rasulullah menjawab, “Ketika dia
mengatakan, ‘aku telah berdoa namun aku belum melihat Allah
mengabulkannya. Lalu, saat itu pula, dia berhenti untuk berdoa dan
tidak pernah lagi memanjatkan doa.” []

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Orang-Orang Yang DIkabulkan Do’anya


12
Do’a–Do’a

1
Doa Ketika Masuk Rumah

.‫ﻋﻠَﻰ َر ِﺑّﻧَﺎ ﺗ َ َو ﱠﻛ ْﻠﻧَﺎ‬


َ ‫ َو‬،‫ﷲ َﺧ َر ْﺟﻧَﺎ‬ ْ ‫ َو ِﺑ‬،‫ﷲ َوﻟَ ْﺟﻧَﺎ‬
ِ ‫ﺳ ِم‬ ِ ‫ﺳ ِم‬
ْ ‫ِﺑ‬
Bismillâhi walajnâ, wa bismillâhi khorojnâ, wa ‘ala robbinâ
tawakkalnâ.
“Dengan menyebut nama Allah, kami masuk ke rumah.
Dengan menyebut nama Allah, kami keluar dari rumah, dan kepada
Tuhan kami, kami bertawakkal.” (Kemudian mengucapkan salam
kepada keluarganya).” (HR. Abu Dawud)
Dalam Hadis Shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda, “Apabila seseorang masuk rumahnya, lalu
berdzikir kepada Allah ketika masuk rumah, dan kemudian makan,
maka syaitan berkata (kepada teman-temannya), ‘Tiada tempat
tinggal dan makanan bagi kalian malam ini’.” (HR. Muslim)

2
Doa Keluar dari Rumah

،‫ أ َ ْو أ َ ْظ ِﻠ َم‬،‫ أ َ ْو أ ُ َزلﱠ‬،‫ أ َ ْو أ َ ِزلﱠ‬،‫ﺿلﱠ‬


َ ُ ‫ أ َ ْو أ‬،‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ أَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ أ َ ْن أ َ ِﺿلﱠ‬
،َ‫ أ َ ْو أَﺟْ َﮭل‬،‫أ َ ْو أ ُ ْظﻠَ َم‬
.‫ﻲ‬ َ ‫أ َ ْو ﯾُﺟْ َﮭ َل‬
‫ﻋﻠ َ ﱠ‬
Allôhumma innî a‘ûdzubika `an adhilla, au udhalla, au azilla,
au uzalla, au uzhlima, au uzhlama, au ajhala, au yujhala ‘alaiya.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan
sampai aku sesat atau disesatkan (oleh setan atau orang yang
berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau
dianiaya, dan berbuat bodoh atau dibodohi.” (HR. Abu Dawud dan
At-Tirmidzi)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


13
3
Doa Ketika Bepergian

ُ‫ﺳ ﱠﺧ َر ﻟَﻧَﺎ َھذَا َو َﻣﺎ ُﻛﻧﱠﺎ ﻟَﮫ‬ َ ‫ﺎن اﻟﱠ ِذ ْي‬ َ ‫ﺳ ْﺑ َﺣ‬ ُ ،‫ ﷲُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬،‫ ﷲُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬،‫ﷲُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬
‫ﺳﻔَ ِرﻧَﺎ َھذَا‬ َ ‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻓ ْﻲ‬ ْ َ‫ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإﻧﱠﺎ ﻧ‬. ‫ َو ِإﻧﱠﺎ ِإﻟَﻰ َر ِﺑّﻧَﺎ ﻟَ ُﻣ ْﻧﻘَ ِﻠﺑُ ْو َن‬.‫ُﻣ ْﻘ ِر ِﻧ ْﯾ َن‬
‫ﺳﻔَ َرﻧَﺎ َھذَا‬ َ ‫ﻋﻠَﯾْﻧَﺎ‬َ ‫ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َھ ّ ِو ْن‬،‫ﺿﻰ‬ َ ‫ َو ِﻣ َن ا ْﻟﻌَ َﻣ ِل َﻣﺎ ﺗ َ ْر‬،‫ا ْﻟ ِﺑ ﱠر َواﻟﺗ ﱠ ْﻘ َوى‬
،‫ﺳﻔَ ِر َوا ْﻟ َﺧ ِﻠ ْﯾﻔَﺔُ ﻓِﻲ اْﻷ َ ْھ ِل‬ ‫ب ﻓِﻲ اﻟ ﱠ‬ ُ ‫ﺎﺣ‬ِ ‫ﺻ‬ ‫ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ْﻧتَ اﻟ ﱠ‬،ُ‫ﻋﻧﱠﺎ ﺑُ ْﻌ َده‬َ ‫َوا ْط ِو‬
‫ب‬ ُ ‫ﺳﻔَ ِر َوﻛَﺂﺑَ ِﺔ ا ْﻟ َﻣ ْﻧ َظ ِر َو‬
ِ َ‫ﺳ ْو ِء ا ْﻟ ُﻣ ْﻧﻘَﻠ‬ ‫ﺎء اﻟ ﱠ‬ ِ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ أَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن َو ْﻋﺛ‬
‫ آﯾِﺑُ ْو َن ﺗَﺎﺋِﺑُ ْو َن‬:‫ َو ِإذَا َر َﺟ َﻊ ﻗَﺎﻟَ ُﮭ ﱠن َو َزا َد ﻓِ ْﯾ ِﮭ ﱠن‬.‫ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻣﺎ ِل َواْﻷ َ ْھ ِل‬
ِ ‫ﻋَﺎ ِﺑد ُْو َن ِﻟ َر ِﺑّﻧَﺎ َﺣ‬
. ‫ﺎﻣد ُْو َن‬
Allôhu akbar, allôhu akbar, allôhu akbar, subhânal lazhî
sakhorolanâ hazhâ wamâ kunnâ lahu muqrinîn. Wa innâ ila robbinâ
lamunqalibûn. Allôhumma innâ nas`aluka fî safarinâ hadzâl birra
wattaqwa, wa minal ‘amali ma tardha. Allôhumma hawwin ‘alainâ
safaranâ hadzâ wa athwi ‘annâ bu‘dah. Allôhumma anta shâhibu
fîssafari wal khalifatu fîl ahli. Allôhumma innî a‘ûdzubika min
wa‘tsâissafari wa kâbbatil manzhuri wa sû`il munqalabi fîl mâli wal
ahli. (âibûna tâibûna ‘âbidûna lirobbinâ hâmidûn).
“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Mahasuci Dzat yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami,
sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami
akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat nanti). Ya Allah,
sesungguhnya kami memohon kebaikan dan ketaqwaan dalam
bepergian ini, dan dari perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah,
mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkan jaraknya bagi kami.
Ya Allah, Engkau-lah teman dalam bepergian dan yang menjaga
keluargaku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan
perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga.” Apabila pulang
dari bepergian, doa di atas dibaca dan ditambah: “Kami kembali
dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan
kami.” (HR. Muslim)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


14
4
Doa Ketika Mengenakan Pakaian

َ ‫ب( َو َر َزﻗَﻧِ ْﯾ ِﮫ ِﻣ ْن‬


ْ ّ‫ﻏ ْﯾ ِر َﺣ ْو ٍل ِﻣ ِﻧ‬
‫ﻲ‬ َ ‫ﺳﺎﻧِ ْﻲ َھذَا )اﻟﺛ ﱠ ْو‬ ِ ‫ا َ ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬
ْ ‫� اﻟﱠذ‬
َ ‫ِي َﻛ‬
.‫َوﻻَ ﻗُ ﱠو ٍة‬
Alhamdulillâhil ladzi kasânî hadza (tsauba) wa razaqanîhi
min ghairi haulin minnî walâ quwwah.
“Segala puji bagi Allah yang memberi pakaian ini kepadaku
sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku.” (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)

5
Doa Ketika Mengenakan Pakaian Baru

ُ ‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻣ ْن َﺧ ْﯾ ِر ِه َو َﺧ ْﯾ ِر َﻣﺎ‬
،ُ‫ﺻ ِﻧ َﻊ ﻟَﮫ‬ ْ َ ‫ أ‬،‫ﺳ ْوﺗ َ ِﻧ ْﯾ ِﮫ‬
َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻟَكَ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد أ َ ْﻧتَ َﻛ‬
ُ ‫َوأَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن ﺷ َِّر ِه َوﺷ ِ َّر َﻣﺎ‬
.ُ‫ﺻﻧِ َﻊ ﻟَﮫ‬
Allôhumma lakal hamdu anta kasautanîhi, as`aluka min
khoirihi wa khoiri mâ shuni‘a lahu, wa a‘ûdzubika min syarrihi wa
syarri mâ shuni‘a lahu.
“Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkaulah yang
memberi pakaian ini kepadaku. Aku mohon kepada-Mu untuk
memperoleh kebaikannya dan kebaikan yang ia diciptakan
karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan
kejahatan yang ia diciptakan karenanya.” (HR. Abu Dawud dan At-
Tirmidzi)
6
Doa Sebelum Makan

Rasulullah saw. bersabda, “Apabila di antara kalian hendak


makan makanan hendaklah membaca,
.‫ﷲ‬
ِ ‫ﺳ ِم‬
ْ ‫ِﺑ‬
Bismillâh
“Dengan menyebut nama Allah.” (HR. Abu Dawud)
Apabila lupa pada permulaannya hendaklah membaca:
Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a
15
ِ ‫ﷲ ﻓِ ْﻲ أ َ ﱠو ِﻟ ِﮫ َو‬
.‫آﺧ ِر ِه‬ ِ ‫ﺳ ِم‬
ْ ِ‫ﺑ‬
Bismillâhi fî awwalihi wa âkhirihi
“Dengan menyebut nama Allah di awal maupun di akhir.”
Rasulullah saw. juga bersabda, “Barangsiapa yang diberi
rezeki Allah berupa makanan hendaklah membaca:

.ُ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﺑَ ِﺎر ْك ﻟَﻧَﺎ ِﻓ ْﯾ ِﮫ َوأ َ ْط ِﻌ ْﻣﻧَﺎ َﺧ ْﯾ ًرا ِﻣ ْﻧﮫ‬


Allôhumma bâriklanâ fîhi wa ath‘imnâ khoiron minhu.
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di dalam
makanan ini, dan berilah kami makanan yang lebih baik.” (HR. At-
Tirmidzi)
7
Doa Setelah Makan

َ ‫ِي أ َ ْطﻌَ َﻣ ِﻧ ْﻲ َھذَا َو َر َزﻗَ ِﻧ ْﯾ ِﮫ ِﻣ ْن‬


. ‫ﻏ ْﯾ ِر َﺣ ْو ٍل ِﻣ ِﻧّ ْﻲ َوﻻَ ﻗُ ﱠو ٍة‬ ِ ‫ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬
ْ ‫� اﻟﱠذ‬
Alhamdulillahil ladzi ath‘amanî hadzâ warazaqanîhi min
ghoiri haulin minnî walâ quwwah.
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makanan ini
kepadaku dan yang memberi rezeki kepadaku tanpa daya dan
kekuatanku.” (HR. At-Tirmidzi)

8
Doa Ketika Dipuji Orang

ْ ‫ َوا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟ ْﻲ َﻣﺎ ﻻَ ﯾَ ْﻌﻠَ ُﻣ ْو َن َواﺟْ ﻌَ ْﻠ ِﻧ‬،‫اﺧ ْذﻧِ ْﻲ ﺑِ َﻣﺎ ﯾَﻘُ ْوﻟُ ْو َن‬
‫ﻲ‬ ِ ‫ا َﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻻَ ﺗ ُ َؤ‬
ُ َ‫َﺧ ْﯾ ًرا ِﻣ ﱠﻣﺎ ﯾ‬
.‫ظﻧﱡ ْو َن‬
Allôhumma lâ tu`âkhidznî bimâ yaqûlûna, waghfirlî mâ lâ
ya‘lamûna waj‘alnî khoiron mimmâ yazhunnûn.
“Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa
yang mereka katakan. Ampunilah aku atas apa yang tidak mereka
ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka
sangka.” (HR. Al-Bukhari)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


16
9
Doa Sebelum Tidur

. ُ‫ﺳ ِﻣكَ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ْﺣﯾَﺎ َو أ َ ُﻣ ْوت‬


ْ ‫ﺑِﺎ‬
Bismikallôhumma ahyâ wa amûtu.
“Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku hidup dan mati.”

10
Doa Ketika Bangun Tidur

.‫ِي أَﺣْ ﯾَﺎﻧَﺎ ﺑَ ْﻌ َد َﻣﺎ أ َ َﻣﺎﺗَﻧَﺎ َوإِﻟَ ْﯾ ِﮫ اﻟﻧﱡﺷ ُْو ِر‬ ِ ‫ا َ ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬


ْ ‫� اﻟﱠذ‬
Alhamdulillahilladzi ahyânâ ba‘da mâ amâtanâ wa ilaihin
nusyûr
“Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami
setelah kami ditidurkan. Dan kepada-Nya kami akan dibangkitkan.”

11
Doa Apabila Merasa Takut Dan Kesepian Ketika Tidur

‫ َو ِﻣ ْن‬،‫ َوﺷ ِ َّر ِﻋﺑَﺎ ِد ِه‬،‫ﺿ ِﺑ ِﮫ َو ِﻋﻘَﺎ ِﺑ ِﮫ‬ َ ‫ت ِﻣ ْن‬


َ ‫ﻏ‬ ِ ‫ﷲ اﻟﺗﱠﺎ ﱠﻣﺎ‬ ِ ‫ت‬ ِ ‫أَﻋ ُْوذُ ِﺑ َﻛ ِﻠ َﻣﺎ‬
.‫ﺎط ْﯾ ِن َوأ َ ْن ﯾَ ْﺣﺿ ُُر ْو ِن‬
ِ َ ‫ﺷﯾ‬
‫ت اﻟ ﱠ‬ ِ ‫َھ َﻣ َزا‬
A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmâti min ghodhobihi wa ‘iqôbihi,
wa syarri ‘ibâdihi, wa min hamazâtisy syayâthîni wa aiyahdhurûn.
“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari
kemarahan dan siksaan-Nya, serta kejahatan hamba-hamba-Nya,
dan dari bisikan setan yang menggodaku.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


17
12
Doa Apabila Takut Kepada Suatu Kaum

ِ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻛ ِﻔ ِﻧ ْﯾ ِﮭ ْم ِﺑ َﻣﺎ‬
. َ‫ﺷﺋْت‬
Allôhummakfinîhim bimâ syi`ta.
“Ya Allah, jagalah diriku dalam menghadapi mereka dengan
apa yang Engkau kehendaki.” (HR. Muslim)

13
Doa Masuk WC

.‫ث‬ ِ ُ‫ﷲ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ أَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ ِﻣ َن ا ْﻟ ُﺧﺑ‬


ِ ِ‫ث َوا ْﻟ َﺧﺑَﺎﺋ‬ ِ ‫ﺳ ِم‬
ْ ِ‫ﺑ‬
Bismillahi allôhumma innî a‘ûdzu bika minal khubutsi wal
khobâits.
“Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki maupun setan
perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

14
Doa Keluar dari WC

.‫ﻋ ِﻧّﻲ اﻷَذَى َوﻋَﺎﻓَﺎ ِﻧﻲ‬ َ ‫� اﻟَذِي أَذ َھ‬


َ ‫ب‬ ِ ِ ‫ﻏ ْﻔ َراﻧَكَ اﻟ ْﺢ َ◌ ْﻣ ُد‬
ُ
Ghufrânakal hamdu lillâhilladzi adzhaba ‘annil `adza wa
‘âfâni.
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit
dari diriku, dan yang telah memberikan kesehatan kepadaku.” (HR.
Abu Dawud)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


18
15
Doa Setelah Wudhu

َ ‫ﺷ َﮭ ُد أ َ ﱠن ُﻣ َﺣ ﱠﻣدًا‬
‫ﻋ ْﺑ ُد ُه‬ ْ َ ‫ َوأ‬,ُ‫ﺷ َﮭ ُد أَ ْن ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ َدهُ ﻻَ ﺷ َِر ْﯾكَ ﻟَﮫ‬ ْ َ‫أ‬
ُ ‫ﺳ ْوﻟُﮫ‬ ُ ‫ َو َر‬.‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم اﺟْ ﻌَ ْﻠﻧِ ْﻲ ِﻣ َن اﻟﺗ ﱠ ﱠوا ِﺑ ْﯾ َن َوا ْﺟﻌَ ْﻠﻧِ ْﻲ ِﻣ َن ا ْﻟ ُﻣﺗ َ َط ِ ّﮭ ِر ْﯾ َن‬
Asyahadu allâ ilâha illallôh wahdahu lâ syarîkalah wa
asyhadu anna muhammadan abduhu warosûluh. Allôhummaj‘alnî
minat tawwabîna waj‘alnî minal mutathohhirîn.
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, Dzat Yang
Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah
aku termasuk orang-orang yang bertaubat. Dan jadi-kanlah aku
termasuk orang-orang yang bersuci.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)

16
Doa Pergi ke Masjid
،‫ﺳ ْﻣ ِﻌ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬
َ ‫ َوﻓِ ْﻲ‬،‫ﺳﺎﻧِ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬ َ ‫ َوﻓِ ْﻲ ِﻟ‬،‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم اﺟْ ﻌَ ْل ﻓِ ْﻲ ﻗَ ْﻠﺑِ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬
‫ﻋ ْن ﯾَ ِﻣ ْﯾﻧِ ْﻲ‬َ ‫ َو‬،‫ َو ِﻣ ْن ﺗَﺣْ ﺗِ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬،‫ َو ِﻣ ْن ﻓَ ْوﻗِ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬،‫ﺻ ِر ْي ﻧُ ْو ًرا‬ َ َ‫َوﻓِ ْﻲ ﺑ‬
،‫ َو ِﻣ ْن َﺧ ْﻠ ِﻔ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬،‫ﺎﻣ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬ ِ ‫ َو ِﻣ ْن أ َ َﻣ‬،‫ﺷ َﻣﺎ ِﻟ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬ ِ ‫ َوﻋ َْن‬،‫ﻧُ ْو ًرا‬
‫ َوا ْﺟﻌَ ْل‬،‫ﻋ ِ ّظ ْم ِﻟ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬ َ ‫ َو‬،‫ َوأَﻋ ِْظ ْم ِﻟ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬،‫ﺳ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬ ِ ‫َواﺟْ ﻌَ ْل ِﻓ ْﻲ ﻧَ ْﻔ‬
.‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أَﻋ ِْطﻧِ ْﻲ ﻧ ُ ْو ًرا‬،‫ َواﺟْ ﻌَ ْﻠﻧِ ْﻲ ﻧُ ْو ًر ا‬،‫ِﻟ ْﻲ ﻧُ ْو ًرا‬
Allôhummaj‘al fî qolbî nûron, wa fî lisânî nûron, wa fî sam‘î
nûron, wa fî basharî nûron, wa min fauqî nûron, wa min tahtî nûron,
wa ‘an yamînî nûron, wa ‘an syimâlî nûron, wa min `amâmî nûron,
wa min kholfî nûron, waj‘al fî nafsi nûron, wa a’zhim li nûron, wa
‘azhzhim lî nûron, waj’allî nûron, waj‘alnî nûron, allôhumma a‘thinî
nûron.
“Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku,
cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari
atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya
di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku.
Ciptakanlah cahaya dalam diriku, perbesarlah cahaya untukku,
agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untukku, dan
jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


19
17
Doa Masuk Masjid

ِ ‫ﺷ ْﯾ َط‬
‫ﺎن‬ ‫ ِﻣ َن اﻟ ﱠ‬،‫ﺳﻠْ َطﺎﻧِ ِﮫ ا ْﻟﻘَ ِد ْﯾ ِم‬
ُ ‫ َو‬،‫ َوﺑِ َوﺟ ِْﮭ ِﮫ ا ْﻟﻛ َِر ْﯾ ِم‬،‫� ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ِم‬ِ ‫أَﻋ ُْوذُ ﺑِﺎ‬
ْ ‫ﷲ أ َﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻓﺗ َ ْﺢ ِﻟ‬
‫ﻲ‬ ِ ‫ﺳ ْو ِل‬ ُ ‫ﻋﻠَﻰ َر‬ َ ‫ﺳﻼَ ُم‬ ‫ﺻﻼَة ُ َواﻟ ﱠ‬ ‫ َواﻟ ﱠ‬،ِ‫ﺳ ِم ﷲ‬ ْ ‫ ِﺑ‬،‫اﻟر ِﺟ ْﯾ ِم‬
‫ﱠ‬
. َ‫اب َر ْﺣ َﻣﺗِك‬َ ‫أ َ ْﺑ َو‬
A‘ûdzu billâhil ‘azhîm, wa biwajhihil karîm, wa sulthânihil
qadîm, minasysyaithânir rajîm, bismillâhi, wash shalâtu was salâmu
‘ala rasûlillâh. Allôhummaftah lî abwâba rahmatika.
“Aku berlindung kepada Allah Yang Mahaagung dan dengan
wajah-Nya Yang Mulia serta kekuasaan-Nya yang abadi dari setan
yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah, semoga shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, bukalah
pintu-pintu rahmat-Mu untukku.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

18
Doa Keluar Dari Masjid

‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻣ ْن‬
ْ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ أ‬،ِ‫ﺳ ْو ِل ﷲ‬ ُ ‫ﻋﻠَﻰ َر‬ َ ‫ﺳﻼَ ُم‬‫ﺻﻼَةُ َواﻟ ﱠ‬‫ﷲ َواﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﺳ ِم‬ ْ ‫ِﺑ‬
.‫اﻟر ِﺟ ْﯾ ِم‬
‫ﺎن ﱠ‬ ِ ‫ﺷ ْﯾ َط‬
‫ْﺻ ْﻣﻧِ ْﻲ ِﻣ َن اﻟ ﱠ‬ ْ َ‫ﻓ‬
ِ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم اﻋ‬، َ‫ﺿ ِﻠك‬
Bismillahi wash sholâtu was salâmu ‘ala rasûlillah,
Allôhumma innî as’aluka min fadhlik, Allôhumma i‘shimni minasy
syaithânir rajîm.
“Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam
terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta
kepada-Mu dari karunia-Mu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan
setan yang terkutuk.” (HR. Ibnu Majah)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


20
19
Doa Setelah Salam dari Shalat

ُ ‫ي ا ْﻟﻘَﯾﱡ ْو ُم َوأَﺗ ُ ْو‬


‫ب إِﻟَ ْﯾ ِﮫ‬ ‫ﷲ ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ َم اَﻟﱠذِي ﻻَ إِﻟَﮫَ اِﻻﱠ ھُ َو اﻟ ْﺢ َ◌ ﱡ‬ ْ َ‫أ‬
َ ‫ﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُر‬
(3×)
َ ‫ﺳﻼَ ُم ﻓَ َﺣ ِﯾّﻧَﺎ َرﺑﻧﱠﺎ‬ ‫ َو ِإﻟَ ْﯾكَ ﯾَﻌُ ْو ُد اﻟ ﱠ‬،‫ﺳﻼَ ُم‬ ‫ َو ِﻣ ْﻧكَ اﻟ ﱠ‬،‫ﺳﻼَ ُم‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ْﻧتَ اﻟ ﱠ‬
.‫ﺎر ْﻛتَ ﯾَﺎ ذَا ا ْﻟ َﺟﻼَ ِل َواْ ِﻹ ْﻛ َر ِام‬ َ َ‫ﺳﻼَ َم ﺗَﺑ‬ َ ‫ َوأَد ِْﺧ ْﻠﻧَﺎ ا ْﻟ َﺟﻧﱠﺔَ َد‬,‫ﺳﻼَ ِم‬
‫ار اﻟ ﱠ‬ ‫ِﺑﺎﻟ ﱠ‬
Astaghfirullôhal Azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul
Qayyumu wa atûbu ilaih. (3×)
Allôhumma antas salâm, wa minkas salâm, wa ilaika ya’ûdus
salam, fahayyinâ Robbanâ bissalâm, wa adkhilnâl jannata dâros
salâm tabârokta yâ dzal jalâli wal ikrôm.
“Aku minta ampun kepada Allah Dzat yang Mahaagung,
yang tidak ada Tuhan selain Dia, Dzat yang hidup kekal lagi terus
menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya.”
(dibaca tiga kali). Lantas membaca: “Ya Allah, Engkau pemberi
keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, kepada-Mu keselamatan
akan kembali, maka hidupkanlah kami dengan penuh keselamatan
wahai Tuhan kami, dan masukkanlah kami ke dalam suraga yang
penuh dengan kesentausaan, Mahasuci Engkau, wahai Tuhan Yang
Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.”

َ ‫ ﻟَﮫُ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد َوھُ َو‬،ُ‫ﻻَ إِﻟَـﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ َدهُ ﻻَ ﺷ َِر ْﯾكَ ﻟَﮫ‬
‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِ ّل‬
.‫ﻲ ِ ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ِم‬ ِ ‫ َوﻻَ َﺣ ْو َل َوﻻَ ﻗُ ﱠوةَ ِإﻻﱠ ِﺑﺎ‬،‫ﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِد ْﯾ ُر‬
ّ ‫� ا ْﻟﻌَ ِﻠ‬ َ

Lâ ilâha illâllôh wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku walahul


hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadîr, walâ haula walâ quwwata
illâ billâhil ‘alyyil azhîm.
“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya
kerajaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan
upaya kecuali dengan izin Allah yang mahaagung.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


21
Kemudian dilanjutkan dengan membaca ayat kursi:

‫ﺳﻧَﺔٌ ﱠو َﻻ ﻧَ ْو ۗ ٌم ﻟَ ٗﮫ َﻣﺎ ﻓِﻰ‬ ِ ‫ﻲ ا ْﻟﻘَﯾﱡ ْو ُم ەۚ َﻻ ﺗَﺄ ْ ُﺧذُ ٗه‬ ‫�ُ َ ٓﻻ ا ِٰﻟﮫَ ا ﱠِﻻ ھُ ۚ َو ا َ ْﻟ َﺣ ﱡ‬ ‫َﱣ‬
‫ﺷﻔَ ُﻊ ِﻋ ْﻧد َٗهٓ ا ﱠِﻻ ﺑِ ِﺎ ْذﻧِ ٖ ۗﮫ ﯾَ ْﻌﻠَ ُم َﻣﺎ‬
ْ َ‫ِي ﯾ‬ ْ ‫ض َﻣ ْن ذَا اﻟﱠذ‬ ۗ ِ ‫ت َو َﻣﺎ ﻓِﻰ ْاﻻَ ْر‬ ِ ‫ﺳ ٰﻣ ٰو‬ ‫اﻟ ﱠ‬
ۚ‫ﺷ ْﻲ ٍء ِ ّﻣ ْن ِﻋ ْﻠ ِﻣ ٖ ٓﮫ ا ﱠِﻻ ِﺑ َﻣﺎ ﺷ َۤﺎ َء‬ َ ‫ط ْو َن ِﺑ‬ ۚ
ُ ‫ﺑَ ْﯾ َن ا َ ْﯾ ِد ْﯾ ِﮭ ْم َو َﻣﺎ َﺧ ْﻠﻔَ ُﮭ ْم َو َﻻ ﯾُ ِﺣ ْﯾ‬
‫ﻲ‬ ‫ظ ُﮭ َﻣ ۚﺎ َوھُ َو ا ْﻟﻌَ ِﻠ ﱡ‬ ُ ‫ض َو َﻻ ﯾَـ� ْود ُٗه ِﺣ ْﻔ‬ َ ۚ ‫ت َو ْاﻻَ ْر‬ ِ ‫ﺳ ٰﻣ ٰو‬ ‫ﺳﯾﱡﮫُ اﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﺳ َﻊ ﻛ ُْر‬ ِ ‫َو‬
‫ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ُم‬
Allôhu lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm, lâ ta’khudzuhû
sinatuw walâ naum, lahû mâ fis samâwâti wa mâ filardhi, man dzal
ladzî yasyfa‘u ‘indahû illâ bi idznih. Ya‘lamu mâ baina aidîhim wa mâ
khalfahum wa lâ yuhîthûna bi syai’in min ‘ilmihi illâ bi mâsyâ’.
Wasi‘a kursiyyuhus samâwâti wal ardhi wa lâ ya’ûduhu hifzhuhumâ,
wa huwal‘aliyyul ‘azhîm.
“Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan
Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);
tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit
dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi
langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.”

(33×) ‫ﷲ‬
ِ ‫ﺎن‬ َ ‫ﺳ ْﺑ َﺣ‬ ُ
ِ ‫ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬
(33×) �
(33×) ‫ﷲُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬

َ ‫ ﻟَﮫُ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد َوھُ َو‬،ُ‫ﻻَ إِﻟَـﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َدهُ ﻻَ ﺷ َِر ْﯾكَ ﻟَﮫ‬
‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِ ّل‬
. ‫ﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِد ْﯾ ُر‬
َ
Subhânallôh (33×)
Alhamdulillâh (33×)
Allôhuakbar (33×)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


22
Lâ ilâha illâllôhu wahdahu lâ syarîkala lahu, lahulmulku
walahulhamdu wahuwa ‘ala kulli sya’in qodîr.
“Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah. Dan Allah
Mahabesar. (masing-masing dibaca tiga puluh tiga kali). Tidak ada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya pujian. Dan
Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”
Setelah itu berdoa sesuai dengan apa yang diinginkan. Di
antara doa-doa tersebut sebagai berikut:

‫ﻋ ِﻠ ْﻣتُ ِﻣ ْﻧﮫُ َو َﻣﺎ ﻟَ ْم‬ َ ‫آﺟ ِﻠ ِﮫ َﻣﺎ‬ ِ ‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻣ َن ا ْﻟ َﺧ ْﯾ ِر ُﻛ ِﻠّ ِﮫ ﻋ‬


ِ ‫َﺎﺟ ِﻠ ِﮫ َو‬ ْ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّﻲ أ‬
‫ﻋ ِﻠ ْﻣتُ ِﻣ ْﻧﮫُ َو َﻣﺎ ﻟَ ْم‬َ ‫آﺟ ِﻠ ِﮫ َﻣﺎ‬ ِ ‫أ َ ْﻋﻠَ ْم َوأَﻋُوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن اﻟﺷ ِ ّﱠر ُﻛ ِﻠّ ِﮫ ﻋ‬
ِ ‫َﺎﺟ ِﻠ ِﮫ َو‬
‫ﻋ َﻣ ٍل َوأَﻋُوذُ ﺑِكَ ِﻣ ْن‬ َ ‫ب إِﻟَ ْﯾ َﮭﺎ ِﻣ ْن ﻗَ ْو ٍل أ َ ْو‬ َ ‫ﺳﺄَﻟُكَ ا ْﻟ َﺟﻧﱠﺔَ َو َﻣﺎ ﻗَ ﱠر‬ ْ َ ‫أ َ ْﻋﻠَ ْم َوأ‬
َ‫ﺳﺄَﻟَك‬
َ ‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻣ ْن ا ْﻟ َﺧ ْﯾ ِر َﻣﺎ‬ ْ َ‫ﻋ َﻣ ٍل َوأ‬ َ ‫ب ِإﻟَ ْﯾ َﮭﺎ ِﻣ ْن ﻗَ ْو ٍل أ َ ْو‬َ ‫اﻟﻧﱠ ِﺎر َو َﻣﺎ ﻗَ ﱠر‬
َ‫ﺳﺗَﻌَﺎذَك‬ ْ ‫ﺳﺗ َ ِﻌﯾذُكَ ِﻣ ﱠﻣﺎ ا‬ْ َ ‫ﺳﻠﱠ َم َوأ‬َ ‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو‬َ ُ� ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬ َ ‫ﺳوﻟُكَ ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٌد‬ ُ ‫ﻋ ْﺑ ُدكَ َو َر‬ َ
َ‫ﺿ ْﯾت‬ َ َ‫ﺳﺄَﻟُكَ َﻣﺎ ﻗ‬ ْ َ ‫ﺳﻠﱠ َم َوأ‬َ ‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو‬َ ُ� ‫ﺻﻠﱠﻰ ﱠ‬ َ ‫ﺳوﻟُكَ ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٌد‬ ُ ‫ﻋ ْﺑ ُدكَ َو َر‬ َ ُ‫ِﻣ ْﻧﮫ‬
َ ‫ِﻟﻲ ِﻣ ْن أ َ ْﻣ ٍر أ َ ْن ﺗ َ ْﺟﻌَ َل ﻋَﺎﻗِﺑَﺗَﮫُ َر‬
.‫ﺷدًا‬

Allâhumma `inni as`aluka minal khoiri kullhi ‘âjili wa `ajilihi mâ


‘alimtu minhu wamâ lam `a’lam, wa `a’ûdzubika minasy syarri kullihi
‘âjili wa `ajilihi mâ ‘alimtu minhu wamâ lam `a’lam, wa as`alukal
jannata wamâ qorroba `ilaihâ min qoulin `au ‘amalin, wa `a’ûdzubika
minan nâri wamâ qorroba `ilaihâ min qoulin `au ‘amalin, wa as`aluka
minal khoiri mâ sa`alaka ‘abduka warasûluka Muhammadun SAW,
wa`asta’îdzuka mimmas ta’âdzaka minhu ‘abduka warasûluka
Muhammadun SAW, wa`as`aluka mâ qodhoitalî min `amrin `an
taj’ala âqibatahu rosyadâ.
"Ya Allah, aku mohon kepada-Mu segala kebaikan, baik
pada saat ini ataupun yang akan datang, yang aku ketahui ataupun
yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari semua
kejelekan, baik pada saat ini ataupun yang akan datang yang aku
ketahui ataupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, aku mohon
kepada-Mu surga dan segala sesuatu yang menghantarkanku ke
surga, baik berupa ucapan ataupun perbuatan. Aku berlindung
kepada-Mu dari neraka dan segala sesuatu yang menghantarkanku
ke neraka, baik berupa ucapan ataupun perbuatan. Aku memohon
kepada-Mu kebaikan yang telah diminta oleh hamba-Mu dan Nabi-

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


23
Mu Muhammad SAW. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
kejelekan, sebagaimana hamba-Mu dan Nabi-Mu Muhammad SAW
minta perlindungan kepada-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu
semoga Engkau menetapkan kepadaku suatu perkara yang berakhir
dengan kebahagiaan." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

‫ﺳﻼَ ِم ﻗَﺎ ِﻋدًا َو‬ ِ ‫ﺳﻼَ ِم ﻗَﺎﺋِ ًﻣﺎ َو ا ْﺣﻔَ ْظﻧِ ْﻲ ِﺑ‬
ْ ‫ﺎﻹ‬ ِ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم اﺣْ ﻔَ ْظﻧِ ْﻲ ِﺑ‬
ْ ‫ﺎﻹ‬
،‫ﺳدًا‬ِ ‫ﻋد �ُوا َوﻻَ َﺣﺎ‬ َ ‫ﺳﻼَ ِم َراﻗِ ًدا َوﻻَ ﺗُﺷ ِْﻣتْ ﺑِﻲ‬ ْ ‫ﺎﻹ‬ ِ ِ‫اﺣْ ﻔَ ْظﻧِ ْﻲ ﺑ‬
‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻣ ْن ُﻛ ِ ّل َﺧ ْﯾ ٍر َﺧ َزا ِﺋﻧُﮫُ ِﺑﯾَ ِدكَ َوأَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن ُﻛ ِ ّل‬ ْ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ أ‬
. َ‫ﺷ ٍَّر َﺧ َزاﺋِﻧُﮫُ ِﺑﯾَ ِدك‬

Allâhummahfizhnî bil islâm qôiman wahfizhnî bil islâm qôidan


wahfizhnî bil islâm rôqidan walâ tusymit bî ‘aduwwan walâ hâsidan.
Allâhummâ innî `as’aluka min kulli khoirin khozâinuhu biyadika wa
`a’ûdzubika min kulli syarrin khozâ`inuhu biyadika.
"Ya Allah, jagalah aku dengan Islam saat aku berdiri,
Jagalah aku dengan Islam saat aku duduk, Jagalah aku dengan
Islam saat aku berbaring, janganlah musuh dan orang yang dengki
terhadapku menguasaiku. Ya Allah, aku meminta kepada-Mu
seluruh kebajikan yang gudangnya berada di tangan-Mu, dan aku
berlindung kepada-Mu dari seluruh kejahatan yang gudangnya
berada di tangan-Mu." (HR. Hakim)

َ‫ﺎﺻﯾك‬ ِ َ‫ﺷﯾَﺗِكَ َﻣﺎ ﯾَ ُﺣو ُل ﺑَ ْﯾﻧَﻧَﺎ َوﺑَ ْﯾ َن َﻣﻌ‬ ْ ‫ﺳ ْم ﻟَﻧَﺎ ِﻣ ْن َﺧ‬ ِ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻗ‬
‫ﻋﻠَ ْﯾﻧَﺎ‬
َ ‫ﯾن َﻣﺎ ﺗ ُ َﮭ ّ ِونُ ِﺑ ِﮫ‬ ِ ‫ﻋﺗِكَ َﻣﺎ ﺗُﺑَ ِﻠّﻐُﻧَﺎ ِﺑ ِﮫ َﺟﻧﱠﺗَكَ َو ِﻣ ْن ا ْﻟﯾَ ِﻘ‬ َ ‫َو ِﻣ ْن َطﺎ‬
‫ﺻ ِﺎرﻧَﺎ َوﻗُ ﱠوﺗِﻧَﺎ َﻣﺎ أ َ ْﺣﯾَ ْﯾﺗَﻧَﺎ‬ َ ‫ﺳ َﻣﺎ ِﻋﻧَﺎ َوأ َ ْﺑ‬ ْ َ ‫ت اﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ َو َﻣ ِﺗ ّ ْﻌﻧَﺎ ﺑِﺄ‬ِ ‫ُﻣ ِﺻﯾﺑَﺎ‬
‫ﻋﻠَﻰ َﻣ ْن‬ َ ‫ﺻ ْرﻧَﺎ‬ ُ ‫ﻋﻠَﻰ َﻣ ْن َظﻠَ َﻣﻧَﺎ َوا ْﻧ‬ َ ‫ث ِﻣﻧﱠﺎ َوا ْﺟﻌَ ْل ﺛَﺄ ْ َرﻧَﺎ‬ َ ‫َواﺟْ ﻌَ ْﻠﮫُ ا ْﻟ َو ِار‬
‫ﻋَﺎدَاﻧَﺎ َو َﻻ ﺗَﺟْ ﻌَ ْل ُﻣ ِﺻﯾﺑَﺗَﻧَﺎ ﻓِﻲ دِﯾﻧِﻧَﺎ َو َﻻ ﺗ َ ْﺟﻌَ ِل اﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ أ َ ْﻛﺑَ َر َھ ِ ّﻣﻧَﺎ َو َﻻ‬
. ‫ﻋﻠَﯾْﻧَﺎ َﻣ ْن َﻻ ﯾَ ْر َﺣ ُﻣﻧَﺎ‬ َ ‫ﺳ ِﻠّ ْط‬ َ ُ ‫َﻣ ْﺑﻠَ َﻎ ِﻋ ْﻠ ِﻣﻧَﺎ َو َﻻ ﺗ‬
Allâhummaqsim lanâ min khosyatika mâ yahûlu bainanâ
wabaina ma’âshîka wamin thô’atika mâ tuballighunâ bihi jannatak,
waminal yakin mâ tuhawwinu bihî ‘alainâ mushîbâtid dunya,
wamatti’nâ bi`asmâ’inâ wa abshôrinâ wa quwwatinâ mâ `ahyaitanâ

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


24
waj’alhu wâritsa minnâ waj’al tsa’ronâ ‘alâ man zholamanâ
wanshurnâ ‘ala man ‘âdanâ walâ taj’al mushîbatanâ fî dîninâ walâ
taj’alid dunya akbar hamminâ walâ mablagho ‘ilminâ walâ tusalllith
‘alainâ man lâ yarhamunâ.
"Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu
yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiyat kepada-
Mu, dan anugerahkanlah ketaatan kepada-Mu yang dapat
menghantarkan kami menuju surga-Mu, dan anugerahkan pula
keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami atas
musibah-musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan
kepada kami melalui pendengaran, penglihatan, dan dalam
kekuatan kami selama kami masih hidup. Dan jadikanlah ia warisan
dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang
menganiaya kami, dan tolonglah kami dari orang yang memusuhi
kami. Janganlah Engkau jadikan musibah kami ada dalam urusan
kami, janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar
kami dan puncak dari ilmu kami. Jangan jadikan orang-orang yang
tidak mengasihi kami berkuasa atas kami." (HR. Tirmidzi)

‫وب ِإ ﱠﻻ أ َ ْﻧتَ ﻓَﺎ ْﻏ ِﻔ ْر‬ َ ُ‫ﯾرا َو َﻻ ﯾَ ْﻐ ِﻔ ُر اﻟذﱡﻧ‬ ُ ‫ﺳﻲ‬


ً ِ‫ظ ْﻠ ًﻣﺎ َﻛﺛ‬ ِ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّﻲ َظﻠَ ْﻣتُ ﻧَ ْﻔ‬
‫اﻟر ِﺣﯾ ُم‬
‫ور ﱠ‬ُ ُ‫ار َﺣ ْﻣﻧِﻲ إِﻧﱠكَ أ َ ْﻧتَ ا ْﻟﻐَﻔ‬
ْ ‫ِﻟﻲ َﻣ ْﻐ ِﻔ َرةً ِﻣ ْن ِﻋ ْﻧ ِدكَ َو‬
Allâhuma `innî zholamtu nafsî zhulman katsîron walâ
yaghfirudz dzunûba illâ `anta faghfirlî maghfirotan min ‘indika
warhamnî innaka antal ghofûrur rohîm.
"Ya Allah, aku telah berbuat dzalim kepada diriku sendiri,
kedzaliman yang besar sekali. Dan tiada Dzat yang dapat
mengampuni dosa selain Engkau. Ampunilah aku dengan
memberikan sebuah ampunan dari kehadirat-Mu, dan sayangilah
aku. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (Muttafak Alaih).

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


25
20
Doa Qunut Witir

‫ َوﺗ َ َوﻟﱠﻧِ ْﻲ ﻓِ ْﯾ َﻣ ْن‬، َ‫ َوﻋَﺎﻓِﻧِ ْﻲ ﻓِ ْﯾ َﻣ ْن ﻋَﺎﻓَ ْﯾت‬، َ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْھ ِدﻧِ ْﻲ ﻓِ ْﯾ َﻣ ْن َھ َد ْﯾت‬


‫ ﻓَ ِﺈﻧﱠكَ ﺗ َ ْﻘ ِﺿ ْﻲ‬، َ‫ﺿ ْﯾت‬َ َ‫ َو ِﻗ ِﻧ ْﻲ ﺷ ﱠَر َﻣﺎ ﻗ‬، َ‫ َوﺑَ ِﺎر ْك ِﻟ ْﻲ ِﻓ ْﯾ َﻣﺎ أَ ْﻋ َط ْﯾت‬، َ‫ﺗ َ َوﻟﱠ ْﯾت‬
، َ‫ َوﻻَ ﯾَ ِﻌ ﱡز َﻣ ْن ﻋَﺎ َد ْﯾت‬، َ‫ ِإﻧﱠﮫُ ﻻَ ﯾَ ِذ ﱡل َﻣ ْن َواﻟَ ْﯾت‬، َ‫ﻋﻠَ ْﯾك‬ َ ‫ﺿﻰ‬ َ ‫َوﻻَ ﯾُ ْﻘ‬
. َ‫ﺎر ْﻛتَ َرﺑﱠﻧَﺎ َوﺗَﻌَﺎﻟَ ْﯾت‬ َ َ‫ﺗَﺑ‬
Allôhummahdinî fîman hadait, wa ‘âfînî fîman ‘âfait, wa
tawallanî fîman tawallait, wa bariklî fîmâ ‘a’thoit, waqinî syarra mâ
qodhoit, fainnaka taqdhî walâ yuqdho ‘alaik, innahu la yadzillu man
wâlait, wa lâ ya‘aizzu man ‘âdait, tabârokta robbanâ wa ta‘âlait.
“Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang
telah Engkau beri petunjuk, berilah aku perlindungan (dari penyakit
dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau
lindungi. Sayangilah aku sebagaimana orang yang telah Engkau
sayangi. Berilah berkah apa yang Engkau berikan kepadaku,
jauhkan aku dari kejelekan yang Engkau tetapkan. Sesungguhnya
Engkau yang menetapkan ketetapan, dan tidak ada orang yang
memberikan hukuman kepada-Mu. Sesungguhnya orang yang
Engkau bela tidak akan terhina, dan orang yang Engkau musuhi
tidak akan mulia. Mahasuci Engkau wahai Tuhan kami, dan
Mahatinggi Engkau.”
21
Doa Shalat Istikarah

Jabir bin Abdillah RA berkata: Rasulullah SAW mengajari


kami shalat Istikharah untuk memutuskan segala sesuatu
sebagaimana Nabi mengajari surah dalam Al-Qur`an. Beliau
bersabda, “Apabila seseorang di antara kamu mempunyai rencana
untuk mengerjakan sesuatu, hendaknya melakukan shalat sunah
(Istikharah) dua rakaat, kemudian bacalah doa ini,

ْ َ‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻣ ْن ﻓ‬
َ‫ﺿ ِﻠك‬ ْ َ ‫ َوأ‬، َ‫ﺳﺗ َ ْﻘ ِد ُركَ ِﺑﻘُد َْرﺗِك‬ْ َ ‫ َوأ‬، َ‫ﺳﺗ َ ِﺧ ْﯾ ُركَ ِﺑ ِﻌ ْﻠ ِﻣك‬
ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ أ‬
.‫ب‬ َ َ‫ َوأ َ ْﻧت‬،‫ َوﺗ َ ْﻌﻠَ ُم َوﻻَ أ َ ْﻋﻠَ ُم‬،‫ ﻓَ ِﺈﻧﱠكَ ﺗ َ ْﻘد ُِر َوﻻَ أ َ ْﻗد ُِر‬،‫ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ِم‬
ِ ‫ﻋﻼﱠ ُم ا ْﻟﻐُﯾُ ْو‬
Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a
26
‫ َﺧ ْﯾ ٌر ِﻟ ْﻲ ﻓِ ْﻲ ِد ْﯾﻧِ ْﻲ‬-ُ‫ﺳ ﱠﻣﻰ َﺣﺎ َﺟﺗَﮫ‬ َ ُ‫ َوﯾ‬- ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ْن ُﻛ ْﻧتَ ﺗ َ ْﻌﻠَ ُم أ َ ﱠن َھذَا اْﻷ َ ْﻣ َر‬
ُ‫ﺳ ْره‬ ْ َ‫ ﻓ‬-‫آﺟ ِﻠ ِﮫ‬
ّ ِ َ‫ﺎﻗد ُْرهُ ِﻟ ْﻲ َوﯾ‬ ِ ‫ ﻋ‬:َ‫أ َ ْو ﻗَﺎل‬- ‫ﺷ ْﻲ َوﻋَﺎ ِﻗﺑَ ِﺔ أ َ ْﻣ ِر ْي‬
ِ ‫َﺎﺟ ِﻠ ِﮫ َو‬ ِ ‫َو َﻣﻌَﺎ‬
‫ َو ِإ ْن ُﻛ ْﻧتَ ﺗ َ ْﻌﻠَ ُم أ َ ﱠن َھذَا اْﻷ َ ْﻣ َر ﺷ ﱞَر ِﻟ ْﻲ ﻓِ ْﻲ ِد ْﯾﻧِ ْﻲ‬،‫ِﻟ ْﻲ ﺛ ُ ﱠم ﺑَ ِﺎر ْك ِﻟ ْﻲ ﻓِ ْﯾ ِﮫ‬
‫ﻋ ِﻧّ ْﻲ‬ َ ُ‫ ﻓَﺎﺻ ِْر ْﻓﮫ‬-‫آﺟ ِﻠ ِﮫ‬ ِ ‫َﺎﺟ ِﻠ ِﮫ َو‬ِ ‫ ﻋ‬:َ‫أ َ ْو ﻗَﺎل‬- ‫ﺷ ْﻲ َوﻋَﺎﻗِﺑَ ِﺔ أ َ ْﻣ ِر ْي‬ ِ ‫َو َﻣﻌَﺎ‬
َ
‫َﺎن ﺛ ُ ﱠم أ ْر ِﺿﻧِ ْﻲ ِﺑ ِﮫ‬
َ ‫ثﻛ‬ ُ ‫ﻲ ا ْﻟ َﺧ ْﯾ َر َﺣ ْﯾ‬ ْ
َ ‫ﻋ ْﻧﮫُ َواﻗد ُْر ِﻟ‬ ْ
َ ‫َواﺻ ِْرﻓﻧِ ْﻲ‬
Allôhumma innî astakhîruka bi‘ilmika, wastaqdiruka
biqudratika, wa as’aluka min fadhlikal ‘adzim, fa innaka taqdiru walâ
aqdir, wata‘lamu walâ ‘alam, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allôhumma
inkunta ta‘lamu anna hadzâl amro (diucapkan apa yang diinginkan)
khoirun lî fi dînî wa ma‘âsyî wa ‘âqibahi amrî. –atau
mengatakan:‘âjilihi au `âjilihi- faqdurhu lî wayassirhu lî tsumma
bariklî fîhi, wainkunta ta‘lamu anna hadzâl amra syarru lî fî dînî wa
ma‘âsyî wa ‘âqibati amrî –atau mengatakan: ‘âjilihi wa `ajlihi-
fashrifhu ‘annî washrifnî ‘anhu waqdurlî khairo khaitsu kâna tsumma
irdhinî bihi.
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat
kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu, dan aku mohon
kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan
kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari
anugerah-Mu Yang Mahaagung. Sesungguhnya Engkau
Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui sedang
aku tidak mengetahuinya, dan Engkau adalah Maha Mengetahui
hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan
ini (orang yang mempunyai hajat hendak-nya menyebut
persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap
diriku atau -Nabi bersabda: di dunia atau akhirat- sukseskanlah
untukku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi,
apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya
bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku,
maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya,
takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada,
kemudian berilah keridhaanmu-Mu kepadaku.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a-Do’a


27
22
Doa Musafir kepada Orang yang Ditinggalkan

ْ ‫ﻋ ُﻛ ُم ﷲَ اﻟﱠذ‬
ُ‫ِي ﻻَ ﺗ َ ِﺿ ْﯾ ُﻊ َودَاﺋِﻌُﮫ‬ ْ َ‫أ‬
ُ ‫ﺳﺗ َ ْو ِد‬
Astaudi‘ukumullôhal ladzî lâ tudhî‘u wadâ’i‘uhu.
“Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang
titipan-Nya.” (HR. Ahmad)

23
Doa Orang yang Ditinggalkan kepada Musafir

َ ‫ﷲ ِد ْﯾﻧَكَ َوأ َ َﻣﺎﻧَﺗَكَ َو َﺧ َواﺗِ ْﯾ َم‬


َ‫ﻋ َﻣ ِﻠك‬ ْ َ‫أ‬
َ ُ‫ﺳﺗ َ ْو ِدع‬
Astaudi‘ullôha dînaka wa amânataka wa khowâtîma
‘amalika.
“Aku menitipkan agamamu, amanatmu, dan akhir
perbuatanmu kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi)

ُ ‫ﺳ َر ﻟَكَ ْاﻟ َﺧﯾ َْر َﺣﯾ‬


َ‫ْث َﻣﺎ ُﻛ ْﻧت‬ َ ‫ َو‬،‫زَ ﱠودَكَ ﷲُ اﻟﺗ ﱠ ْﻘ َوى‬
‫ َوﯾَ ﱠ‬، َ‫ﻏﻔَ َر ذَ ْﻧﺑَك‬
Zawwadakallôhut taqwa, wa ghofara dzambaka, wa yassara
lakal khoira haitsu Mâ kunta.
“Semoga Allah memberi bekal taqwa kepadamu,
mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan kepadamu di
mana saja kamu berada.” ( HR. At-Tirmidzi)

24
Doa Naik Kendaraan

.‫ﺳ ﱠﺧ َر ﻟَﻧَﺎ َھذَا َو َﻣﺎ ُﻛﻧﱠﺎ ﻟَﮫُ ُﻣ ْﻘ ِرﻧِ ْﯾ َن‬ َ ‫ِي‬ ْ ‫ﺎن اﻟﱠذ‬ َ ‫ﺳ ْﺑ َﺣ‬
ُ }� ِ ‫ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬،ِ‫ﺳ ِم ﷲ‬ ْ ِ‫ﺑ‬
،‫ﷲ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬ُ ،� ِ ‫ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬،ِ�‫ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬،ِ�‫َو ِإﻧﱠﺎ ِإﻟَﻰ َر ِﺑّﻧَﺎ ﻟَ ُﻣ ْﻧﻘَ ِﻠﺑُ ْو َن{ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬
ُ‫ ﻓَ ِﺈﻧﱠﮫ‬،‫ﺳ ْﻲ ﻓَﺎ ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟ ْﻲ‬ ِ ‫ ﺳُ ْﺑ َﺣﺎﻧَكَ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ َظﻠَ ْﻣتُ ﻧَ ْﻔ‬،‫ ﷲُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬،‫ﷲُ أ َ ْﻛﺑَ ُر‬
َ‫ب إِﻻﱠ أ َ ْﻧت‬ َ ‫ﻻَ ﯾَ ْﻐ ِﻔ ُر اﻟذﱡﻧُ ْو‬
Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a
28
Bismillâh, Alhamdulillâhi {subhânalladzî sakhkhoralanâ
hadzâ wamâ kunnâ lahu muqrinîn, wainnâ ilâ robbinâ lamunqolibûn}
Alhamdulillâh, Alhamdulillâh, Alhamdulillâh, Allôhu akbar, Allôhu
akbar, Allôhu akbar, subhânakallôhumma innî zholamtu nafsî
faghfirlî, fainnahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Mahasuci Tuhan
yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami
sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami
akan kembali kepada Tuhan kami (di Hari Kiamat). Segala puji bagi
Allah (3x), Allah mahabesar (3x) Mahasuci Engkau, ya Allah!
Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku.
Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali
Engkau.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

25
Doa Bila Mendiami Suatu Tempat, baik dalam Bepergian
ataupun Tidak

َ َ‫ت ِﻣ ْن ﺷ َِّر َﻣﺎ َﺧﻠ‬


‫ﻖ‬ ِ ‫ﷲ اﻟﺗ ﱠﺂ ﱠﻣﺎ‬ ِ ‫أَﻋ ُْوذُ ﺑِ َﻛ ِﻠ َﻣﺎ‬
ِ ‫ت‬
A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmâti min syarri mâ kholaq.
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya.” (HR. Muslim)

26
Doa Masuk Desa atau Kota

‫ﺳ ْﺑ ِﻊ َو َﻣﺎ‬ ‫ب اْﻷ َ َر ِﺿ ْﯾ َن اﻟ ﱠ‬‫ َو َر ﱠ‬،‫ﺳ ْﺑ ِﻊ َو َﻣﺎ أ َ ْظﻠَ ْﻠ َن‬


‫ت اﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﺎوا‬
َ ‫ﺳ َﻣ‬‫ب اﻟ ﱠ‬ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َر ﱠ‬
َ‫ﺳﺄَﻟُك‬ ْ َ ‫ أ‬.‫ﺎح َو َﻣﺎ ذَ َر ْﯾ َن‬
ِ َ‫اﻟرﯾ‬
ِّ ‫ب‬ ‫ َو َر ﱠ‬،‫ﺿﻠَ ْﻠ َن‬ ْ َ ‫ﺎط ْﯾ َن َو َﻣﺎ أ‬ ِ َ‫ﺷﯾ‬
‫ب اﻟ ﱠ‬ ‫ َو َر ﱠ‬،‫أ َ ْﻗﻠَ ْﻠ َن‬
‫ َوأَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن ﺷ َِّر َھﺎ‬،‫ َو َﺧ ْﯾ َر َﻣﺎ ﻓِ ْﯾ َﮭﺎ‬،‫َﺧ ْﯾ َر َھ ِذ ِه ا ْﻟﻘَ ْرﯾَ ِﺔ َو َﺧ ْﯾ َر أ َ ْھ ِﻠ َﮭﺎ‬
‫َوﺷ َِّر أ َ ْھ ِﻠ َﮭﺎ َوﺷ َِّر َﻣﺎ ﻓِ ْﯾ َﮭﺎ‬
Allôhumma robbas samâwâtis sab‘i wamâ azhlalna, wa
robbal `ardhînas sab‘i wa mâ `aqlalna, wa robbasy syayâthîna wa
mâ adhlalna, wa robbar riyâhi wa mâ dzuroina. `As`aluka khoira

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


29
hadzihil qoryati wa khoiro ahlihâ, wa khoira mâ fîhâ, wa `a‘ûdzubika
min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mâ fîhâ.
“Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya,
Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang
menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan
yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon
kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya serta apa
yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di
dalamnya.” (HR. Al-Hakim)

27
Doa Masuk Pasar

ُ‫ ﻟَﮫُ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ﯾُ ْﺣﯾِ ْﻲ َوﯾُ ِﻣﯾْت‬،ُ‫ﻻَ إِﻟَـﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َدهُ ﻻَ ﺷ َِر ْﯾكَ ﻟَﮫ‬
‫ﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِد ْﯾر‬ َ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِ ّل‬ َ ‫ َوھُ َو‬،‫ ِﺑﯾَ ِد ِه ا ْﻟ َﺧ ْﯾ ُر‬، ُ‫ﻲ ﻻَ ﯾَ ُﻣ ْوت‬
‫َوھُ َو َﺣ ﱞ‬
Lâ ilâha illâllôh wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku walahul
hamdu yuhyî wa yumîtu wa huwa hayyun lâ yamût, biyadihil khoir,
wahuwa ‘ala kulli syai’in qodîr.
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Dzat
Yang Maha Esa, tiada ada sekutu bagi-Nya. Untuk-Nya kerajaan
dan bagi-Nya segala pujian. Dialah Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya
kebaikan. Dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”

28
Doa Kepada Pengantin

‫ﻋﻠَ ْﯾكَ َو َﺟ َﻣ َﻊ ﺑَ ْﯾﻧَ ُﻛ َﻣﺎ ِﻓ ْﻲ َﺧ ْﯾر‬ َ َ‫ﺎركَ ﷲُ ﻟَكَ َوﺑ‬


َ َ‫ﺎرك‬ َ َ‫ﺑ‬
Bârokallôhu laka wa bâroka ‘alaika wa jama’a bainakumâ fî
khoir
“Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta
mengumpulkan kamu berdua ( laki-laki dan perempuan) dalam
kebaikan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


30
29
Doa Kepada Dirinya

‫ َوأَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ ِﻣ ْن‬،‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ‬


َ ‫ﺳﺄَﻟُكَ َﺧ ْﯾ َر َھﺎ َو َﺧ ْﯾ َر َﻣﺎ َﺟﺑَ ْﻠﺗ َ َﮭﺎ‬ ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ أ‬
َ ‫ﺷ َِّر َھﺎ َوﺷ َِّر َﻣﺎ َﺟﺑَ ْﻠﺗ َ َﮭﺎ‬
‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ‬
Allôhumma innî `as`aluka khoirahâ wa khoira ma jabaltahâ
‘alaihi, wa `a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ jabaltahâ ‘alahi.
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan
perempuan ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam
wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepada-Mu dari kejelekan
perempuan ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam
wataknya.”
30
Doa Sebelum Bersetubuh

‫ﺎن َﻣﺎ َر َز ْﻗﺗَﻧَﺎ‬


َ ‫ﺷﯾْ َط‬
‫ب اﻟ ﱠ‬ َ ‫ﺷ ْﯾ َط‬
ِ ّ‫ﺎن َو َﺟ ِﻧ‬ ‫ﷲ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َﺟ ِﻧّ ْﺑﻧَﺎ اﻟ ﱠ‬
ِ ‫ﺳ ِم‬
ْ ‫ِﺑ‬
Bismillâhi, allôhumma jannibnâsy syaithâna, wa jannibnisy
syaithâna mâ razaqtanâ.
“Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkan kami dari
setan, dan jauhkanlah setan untuk mengganggu apa yang Engkau
rezekikan kepada kami.” (HR. Bukhari)

31
Doa Ingin Mendapatkan Keturunan yang Shaleh

‫ب ﻻَ ﺗَذَ ْرﻧِﻰ ﻓَ ْردًا َوأ َ ْﻧتَ َﺧ ْﯾ ُرا ْﻟ َو ِرﺛِ ْﯾ َن‬


ِ ّ ‫َر‬
Robbi la tadzarnî fardan wa anta khoirul waritsîn.
“Ya Rabbi, janganlah Engkau membiarkan aku hidup
seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik.” (QS. Al-
Anbiyâ` [21]: 89)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


31
‫َﺎء‬ َ َ‫ب َھ ْب ِﻟﻰ ِﻣ َن ﻟﱠ ُد ْﻧكَ ذُ ِّرﯾﱠﺔً◌ً َط ِﯾّﺑَﺔً إِﻧﱠك‬
ِ ‫ﺳ ِﻣ ْﯾ ُﻊ اﻟ ﱡدﻋ‬ ِ ّ ‫َر‬
Robbi habli milladunka dzurriyyatan thoyyibah, innaka
samî’ud du‘â’.
“Ya Rabbi, berikanlah aku dari sisi-Mu seorang anak yang
baik. Sesungguhnya engkau Maha Pendengar Doa.” (QS. Ali Imrân
[3]: 38)

‫َرﺑﱠﻧَﺎ ھَ ْب ﻟَﻧَﺎ ِﻣ ْن أ َ ْز َو ِﺟﻧَﺎ َوذُ ِ ّرﯾَﺗُﻧَﺎ ﻗُ ﱠرةَ أ َ ْﻋﯾُ ٍن َوﺟْ ﻌَ ْﻠﻧَﺎ ِﻟ ْﻠ ُﻣﺗ ﱠ ِﻘ ْﯾ َن إِ َﻣﺎ ًﻣﺎ‬
Robbanâ hablanâ min azwajinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata
a’yun waj’alnâ lilmuttaqîna imâmâ.

“Ya Rabbi, anegerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami


dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah
kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqân [25]:
74)
32
Doa Untuk Orang Yang Dikaruniai Anak

ُ َ ‫ َوﺑَﻠَ َﻎ أ‬،‫ب‬
،ُ‫ﺷ ﱠده‬ َ ‫ﺷﻛ َْرتَ ا ْﻟ َوا ِھ‬ ِ ‫ﺎركَ ﷲُ ﻟَكَ ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻣ ْوھُ ْو‬
َ ‫ َو‬، َ‫ب ﻟَك‬ َ َ‫ﺑ‬
‫َو ُر ِز ْﻗتَ ﺑِ ﱠره‬
Bârakallôhu laka fîl mauhubi laka, wa syakartal wâhib, wa
balagho asyuddahu, waruziqta birrohu.

“Semoga Allah memberkahimu dalam anak yang diberikan


kepadamu. Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia
dapat mencapai dewasa, serta kamu dikaruniai kebaikannya.”

Sedang orang yang diberi ucapan dianjurkan untuk


membalasnya dengan mengucapkan doa ini:

،ُ‫ َو َر َزﻗَكَ ﷲُ ِﻣﺛْﻠَﮫ‬،‫ َو َﺟ َزاكَ ﷲُ َﺧ ْﯾ ًرا‬، َ‫ﻋﻠَ ْﯾك‬ َ َ‫ﺎركَ ﷲُ ﻟَكَ َوﺑ‬
َ َ‫ﺎرك‬ َ َ‫ﺑ‬
َ‫َوأَﺟْ َز َل ﺛ َ َواﺑَك‬

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


32
Bârokallôhu laka wabâroka ‘alaika, wa jazâkallôhu khoiron,
wa rozaqokallôhu mitsluhu, wa `ajzala tsawâbaka.

“Semoga Allah juga memberkahimu dan melimpahkan


kebahagiaan untukmu. Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-
baiknya balasan, mengaruniakan kepadamu sepertinya, dan
melipatgandakan pahalamu.”

33
Doa Minta Hujan

َ ً‫َﺎﺟﻼ‬
‫ﻏ ْﯾ َر‬ ِ ‫ ﻋ‬،‫ﺎر‬ َ ‫ ﻧَﺎ ِﻓﻌًﺎ‬،‫ﻏ ْﯾﺛًﺎ ُﻣ ِﻐ ْﯾﺛًﺎ َﻣ ِر ْﯾﺋ ًﺎ َﻣ ِر ْﯾﻌًﺎ‬
َ ‫ﻏ ْﯾ َر‬
ٍّ ‫ﺿ‬ ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ‬
َ ‫ﺳ ِﻘﻧَﺎ‬
‫آﺟ ٍل‬
ِ
Allôhumma asqinâ ghoitsan mughîstsân marî‘ân, nâfi‘ân,
ghoiro dhârrin, ‘âjilân ghairo ’âjilin.
“Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan
tubuh dan menyu-burkan tanaman, bermanfaat, dan tidak
membahayakan. Ya Allah, kami mohon hujan secepatnya, tidak
ditunda-tunda.” (HR. Abu Dawud)

َ‫ َوأ َ ْﺣ ِﯾﻲ ﺑَﻠَدَكَ ا ْﻟ َﻣ ِﯾّت‬، َ‫ َوا ْﻧﺷ ُْر َرﺣْ َﻣﺗَك‬، َ‫ﻖ ِﻋﺑَﺎدَكَ َوﺑَ َﮭﺎﺋِ َﻣك‬ ْ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا‬
ِ ‫ﺳ‬
Allôhummâsqi ‘ibâdaka wa bahâ’imika, wansyur rahmataka,
wa ’ahyî baladakal mayyita.
“Ya Allah, berilah hujan kepada hamba-hamba-Mu, ternak-
ternak-Mu, berilah rahmat-Mu dengan merata, dan suburkan tanah-
Mu yang tandus.” (HR. Abu Dawud)

34
Doa Apabila Hujan Turun

‫ﺻ ِﯾّﺑًﺎ ﻧَﺎﻓِﻌًﺎ‬
َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم‬
Allôhumma shoyyibân nâfi‘an.
“Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat (untuk
manusia, tanaman dan binatang).” (HR. Bukhari)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


33
35
Doa Agar Hujan Berhenti

‫ط ْو ِن‬ ِ ‫ﻋﻠَﻰ اْﻵﻛ َِﺎم َواﻟ ِ ّظ َرا‬


ُ ُ‫ َوﺑ‬،‫ب‬ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم‬،‫ﻋﻠَ ْﯾﻧَﺎ‬َ َ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َﺣ َواﻟَ ْﯾﻧَﺎ َوﻻ‬
‫ﺷ َﺟ ِر‬ ِ ‫اْﻷ َ ْو ِدﯾَ ِﺔ َو َﻣﻧَﺎ ِﺑ‬
‫ت اﻟ ﱠ‬
Allôhumma hawâlainâ wa lâ‘alainâ, allôhumma ‘alal âkâmi
wazh zhirâbi, wa buthûnil audiyah wamanâbitisy syajar.
“Ya Allah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya
Allah, berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut
lembah, dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR.
Bukhari)
36
Doa Ketika Ada Halilintar

‫اﻟر ْﻋ ُد ِﺑ َﺣ ِﻣ ِد ِه َوا ْﻟ َﻣﻼَ ِﺋﻛَﺔُ ِﻣ ْن ِﺧ ْﯾﻔَﺗِ ِﮫ‬


‫ﺳ ِﺑّ ُﺢ ﱠ‬ ْ ‫ﺎن اﻟﱠذ‬
َ ُ‫ِي ﯾ‬ َ ‫ﺳ ْﺑ َﺣ‬
ُ
Subhânalladzî yusabbihur ra‘du bihamdihi wal malâ’ikati min
khîfatihi.
“Mahasuci Allah, yang mana halilintar bertasbih dengan
memuji-Nya, begitu juga para malaikat karena takut kepada-Nya.”

37
Doa Apabila Ada Angin Kencang atau Angin Ribut

‫ﺳﺄَﻟُكَ َﺧ ْﯾ َر َھﺎ َوأَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َھﺎ‬


ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ أ‬
Allôhumma innî as’aluka khoirahâ wa a‘ûdzubika min
syarrihâ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan
angin ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya.” (HR.
Abu Dawud)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


34
38
Doa Menolak Gangguan Setan

‫ﺎﺟ ٌر ِﻣ ْن ﺷ َِّر َﻣﺎ‬ ِ َ‫ت اﻟﱠﺗِ ْﻲ ﻻَ ﯾُ َﺟﺎ ِو ُزھُ ﱠن ِﺑ ﱞر َوﻻَ ﻓ‬ ِ ‫ﷲ اﻟﺗﱠﺎ ﱠﻣﺎ‬
ِ ‫ت‬ ِ ‫أَﻋ ُْوذُ ِﺑ َﻛ ِﻠ َﻣﺎ‬
ُ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ َِّر َﻣﺎ ﯾَ ْﻌ ُر‬،‫ﺎء‬
‫ج‬ ِ ‫ﺳ َﻣ‬ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣﺎ ﯾَ ْﻧ ِز ُل ِﻣ َن اﻟ ﱠ‬،َ‫ َوﺑَ َرأ َ َوذَ َرأ‬، َ‫َﺧﻠَﻖ‬
‫ َو ِﻣ ْن‬،‫ج ِﻣ ْﻧ َﮭﺎ‬ ُ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣﺎ ﯾَ ْﺧ ُر‬،‫ض‬ ِ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ َِّر َﻣﺎ ذَ َرأ َ ﻓِﻲ اْﻷ َ ْر‬،‫ﻓِ ْﯾ َﮭﺎ‬
ُ ‫ق إِﻻﱠ َط ِﺎرﻗًﺎ ﯾَ ْط ُر‬
‫ق ﺑِ َﺧ ْﯾ ٍر ﯾَﺎ‬ ٍ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر ُﻛ ِ ّل َط ِﺎر‬،‫ﺷ َِّر ﻓِﺗ َ ِن اﻟﻠﱠ ْﯾ ِل َواﻟﻧﱠ َﮭ ِﺎر‬
ُ‫َرﺣْ َﻣﺎن‬
A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmât tillâtî lâ yujâwizuhunna birro wa
lâ fâjirun min syarri mâ kholaq, wa barro`a wadzaro, wa min syarri
mâ yanzilu minas samâ’i, wa min syarri mâ ya‘ruju fîhâ, wa min
syarri mâ dzara’a fîl ardhi, wa min syarri mâ yakhruju minha, wa min
syarri fitanil laili wannahâri, wa min syarri kulli thôriqi illâ thâriqon
yathruqu bikhoirin yâ rohmân.
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang
durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikan-Nya, dari
kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya,
dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya,
dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-
kejahatan yang datang (di waktu malam) kecuali dengan tujuan
baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.” (HR. Ahmad)

39
Doa Agar Terhindar dari Syirik

‫ﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُركَ ِﻟ َﻣﺎ ﻻَ أ َ ْﻋﻠَ ُم‬


ْ َ ‫ َوأ‬،‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ أَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ أَ ْن أُﺷ ِْركَ ﺑِكَ َوأَﻧَﺎ أ َ ْﻋﻠَ ُم‬
Allôhumma Innî a‘ûdzu bika an usyrika bika wa ana a‘lam,
wa astaghfiruka limâ lâ a‘lam.

”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, agar


tidak menyekutukan kepada-Mu, sedang aku mengetahuinya. Dan
aku mohon ampunan-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.”
(HR. Ahmad)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


35
40
Doa Berlindung Dari Perbuatan Buruk

‫ َو ِﻣ ْن‬،‫ﺻ ِر ْى‬
َ َ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر ﺑ‬،‫ﺳ ْﻣ ِﻌ ْﻰ‬ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِﻧِّ ْﻲ أَﻋ ُْوذُﺑِكَ ِﻣ ْن ﺷ َِّر‬
ْ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر ﻗَ ْﻠ ِﺑ‬،‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّرﻗَ ْﻠ ِﺑ ْﻲ‬،‫ﺳﺎ ِﻧ ْﻲ‬
. ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣ ِﻧ ِﯾّ ْﻲ‬،‫ﻲ‬ َ ‫ﺷ َِّر ِﻟ‬
Allôhumma innî a‘ûdzubika min syarri sam‘î, wa min syarri
bashorî, wa min syarri lisânî, wa min syarri qolbî, wa min syarri
maniyyî.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan pendengaranku, kejahatan penglihatanku, keburukan
lidahku, keburukan hatiku, dan keburukan air maniku.” ( HR. Abu
Dawud)

‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣﺎﻟَـ ْم أ َ ْﻋ َﻣ ْل‬، ُ‫ا َﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ أ َﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن ﺷ َِّر َﻣﺎ ﻋ َِﻣ ْﻠت‬
Allôhumma innî a’ûdzubika min syarri mâ ‘amiltu, wa min
syarri mâ lam a‘mal.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan apa yang telah aku kerjakan dan dari keburukan apa
yang belum aku kerjakan.” (HR. Muslim)

41
Do’a Orang yang Takut Kezhaliman Penguasa

‫ﺎرا ِﻣ ْن‬ ً ‫ ﻛ ُْن ِﻟ ْﻲ َﺟ‬،‫ب ا ْﻟﻌَ ْر ِش ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ِم‬ ‫ َو َر ﱠ‬،‫ﺳ ْﺑ ِﻊ‬


‫ت اﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﺎوا‬
َ ‫ﺳ َﻣ‬
‫ب اﻟ ﱠ‬‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َر ﱠ‬
‫ﻲ أ َ َﺣ ٌد ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم أ َ ْو‬ َ ‫ أَ ْن ﯾَ ْﻔ ُر َط‬، َ‫ َوأَﺣْ َزاﺑِ ِﮫ ِﻣ ْن َﺧﻼَﺋِ ِﻘك‬،‫ﻓُﻼَ ٍن ﺑِ ْن ﻓُﻼَ ٍن‬
‫ﻋ ﻠَ ﱠ‬
َ‫ َوﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ أ َ ْﻧت‬، َ‫ َو َﺟ ﱠل ﺛَﻧَﺎؤُك‬، َ‫ﺎرك‬
ُ ‫ ﻋ ﱠَز َﺟ‬،‫ﯾَ ْطﻐَﻰ‬
Allôhumma robbas samâwâtis sab‘i, wa rabbal arsyil ‘adzîm,
kun lî jâron min fulân ibn fulân, wa ahzâbihi min khalâ’iqika, `an
yafruthu ‘alayya `ahadu minhum au yathghâ, ‘azza jâruka, wa jalla
tanâ’ûka, wa lâ ilâha illâ anta.

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


36
“Ya Allah, Tuhan Penguasa tujuh langit, Tuhan Penguasa
‘Arsy yang agung. Jadilah Engkau pelindung bagiku dari Fulan bin
Fulan dan para kelompoknya dari makhluk-Mu. Jangan ada seorang
pun dari mereka menyakitiku atau melampaui batas terhadapku.
Begitu agung perlindungan-Mu, dan begitu besar puji-Mu. Tiada
Tuhan yang haq selain Engkau.”

42
Doa Penutup Majelis

ُ ‫ﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُركَ َوأَﺗ ُ ْو‬


‫ب‬ ْ َ ‫ أ‬، َ‫ﺷ َﮭ ُد أَ ْن ﻻَ ِإﻟَـ َﮫ ِإﻻﱠ أ َ ْﻧت‬
ْ َ ‫ أ‬، َ‫ﺳ ْﺑ َﺣﺎﻧَكَ اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َو ِﺑ َﺣ ْﻣ ِدك‬
ُ
َ‫إِﻟَ ْﯾك‬
Subhânakallôhumma wa bihamdika asyhadu allâ ilâha illâ
anta, astaghfiruka wa atûbu ilaik.
“Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku
minta ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

43
Doa Berlindung dari Kebinasaan dan Kehancuran

،‫ﻖ‬ِ ‫ َوا ْﻟ َﺣ ِر ْﯾ‬،‫ق‬ ِ ‫ َوا ْﻟﻐَ َر‬،‫ َوا ْﻟ َﮭـد ِْم‬، ‫ِي‬ ْ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّﻲ أَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ َن اﻟﺗ ﱠ َر ّد‬
َ‫ َوأَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ أ َ ْن أ َ ُﻣ ْوت‬،ِ‫ﺷ ْﯾ َطﺎنُ ِﻋ ْﻧ َد ا ْﻟ َﻣ ْوت‬ ‫ﻲ اﻟ ﱠ‬ َ ِ‫طﻧ‬َ ‫َوأَﻋ ُْوذُﺑِكَ أ َ ْن ﯾَﺗ َ َﺧﺑﱠ‬
‫ َوأَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ أ َ ْن أَ ُﻣ ْوتَ ﻟَ ِد ْﯾﻐًﺎ‬،‫ﺳﺑ ْﯾ ِﻠكَ ُﻣ ْد ِﺑ ًر‬
َ ‫ِﻓ ْﻲ‬
Allôhumma innî a‘ûdzubika minat taraddî, wal hadmi, wal
ghoroqi, wal harîqi, wa a‘ûdzubika ayyatakhabbathaniyasy syaithânu
‘indal maut, wa a‘ûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiron, wa
a‘ûdzubika an amûta ladîghon.
“Ya, Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kebinasaan (jatuh), kehancuran (tertimpa), tenggelam, kebakaran,
dan aku berlindung kepada-Mu dari rasukan syaitan pada saat mati,
dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling
dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam
keadaan tersengat.” (HR. An-Nasa’i dan Abu Dawud)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


37
44
Doa Berlindung Dari Sifat yang Jelek dan Mohon
dibersihkan Hati

،‫ َوا ْﻟﺑُ ْﺧ ِل‬،‫ َوا ْﻟـ ُﺟ ْﺑ ِن‬،‫ﺳـ ِل‬ َ ‫ َوا ْﻟ َﻛ‬،‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّـ ْﻲ أَﻋ ُْـوذُﺑِكَ ِﻣ َن ا ْﻟﻌَ ْﺟ ِـز‬
‫ َو َز ِ ّﻛـ َﮭﺎ أ َ ْﻧتَ َﺧ ْﯾ َر‬،‫ﻲ ﺗ َ ْﻘ َوا َھـﺎ‬
ْ ‫ﺳ‬ ِ ‫ت ﻧَ ْﻔ‬
ِ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا‬،‫ب ا ْﻟﻘَـ ْﺑ ِر‬ِ ‫ﻋذَا‬َ ‫ َو‬،‫ـر ِم‬َ ‫َوا ْﻟ َﮭ‬
‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِﻧِﻲ أَﻋ ُْوذُﺑِـكَ ِﻣ ْن ِﻋ ْﻠ ٍم‬،‫ أ َ ْﻧتَ َو ِل ِ◌ﯾﱡـ َﮭﺎ َو َﻣ ْو ﻻَ َھﺎ‬،‫َﻣ ْن َزﻛﱠـ َﮭﺎ‬
َ‫ َو ِﻣ ْن َدﻋ ََو ٍة ﻻ‬،‫ﺷﺑَ ُﻊ‬ ْ َ ‫ َو ِﻣ ْن ﻧَ ْﻔ ٍس ﻻَ ﺗ‬،‫ﺷ ُﻊ‬ َ ‫ب ﻻَ ﯾَ ْﺧ‬ ٍ ‫ َو ِﻣ ْن ﻗَ ْﻠ‬،‫ﻻَﯾَ ْﻧﻔَ ُﻊ‬
‫ﺎب ﻟَ َﮭـﺎ‬
ُ ‫ﺳﺗ َ َﺟ‬ْ َ‫ﯾ‬
Allôhumma innî a‘ûdzubika minal ‘ajzi wal kasali, wal jubni,
wal bukhli, wal harami, wa ‘azhâbil qobri, Allâhumma âti nafsî
taqwâhâ, wa zakkahâ anta khoiro man zakkahâ, anta walîhâ wa
maulâhâ, Allôhumma innî a‘ûdzubika min ‘ilmin lâ yanfa‘, wa min
qolbin lâ yakhsya‘, wa min nafsin lâ tasyba‘, wa min da‘watin lâ
yastajâbu lah.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan
kepadamu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kekikiran,
pikun, dan adzab kubur. Ya Allah, berikanlah ketakwaan pada diriku
dan sucikanlah ia, karena Engkaulah sebaik-baik dzat yang
mensucikannya, Engkau pelindung dan pemeliharanya. Ya Allah,
Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak
bermanfaat, hati yang tidak khusu’, nafsu yang tidak pernah puas,
dan doa yang tidak dikabulkan.”

45
Doa Mohon Menjadi Orang yang Banyak Berdzikir dan
Bersyukur

ْ ‫ َو ُﺣ‬، َ‫ﺷ ْﻛ ِرك‬


َ‫ﺳ ِن ِﻋﺑَﺎ َد ِﺗك‬ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ِﻋ ِﻧّ ْﻰ‬
ُ ‫ َو‬، َ‫ﻋﻠَ ْﻰ ِذ ْﻛ ِرك‬
Allôhumma `a‘innî ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni
‘ibâdatika.
“Ya Allah, tolonglah kami untuk berdzikir kepada-Mu,
bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


38
46
Doa Agar Bisa Melunasi Hutang

ِ ‫ﻋ ﱠﻣ ْن‬
َ‫ﺳ َواك‬ ْ َ‫اﻣكَ َوأ َ ْﻏﻧِﻧِ ْﻲ ﺑِﻔ‬
َ َ‫ﺿ ِﻠك‬ ِ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻛ ِﻔﻧِ ْﻲ ﺑِ َﺣﻼَ ِﻟكَ ﻋ َْن َﺣ َر‬
Allôhumma ikfinî bihalâlika ‘an harâmika wa aghninî
bifadhlika ‘amman siwâka.
“Ya Allah, cukupilah aku dengan rezeki-Mu yang halal
(hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan
karunia-Mu (hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu.” (HR. At-
Tirmidzi)

َ ‫ َوا ْﻟﻌَ ْﺟ ِز َوا ْﻟ َﻛ‬،‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ أَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ َن ا ْﻟ َﮭ ِّم َوا ْﻟ ُﺣ ْز ِن‬
‫ َوا ْﻟﺑُ ْﺧ ِل‬،‫ﺳ ِل‬
ّ ِ ‫ﻏﻠَﺑَ ِﺔ‬
‫اﻟر َﺟﺎ ِل‬ َ ‫ﺿﻠَ ِﻊ اﻟ ﱠد ْﯾ ِن َو‬
َ ‫ َو‬،‫َوا ْﻟ ُﺟ ْﺑ ِن‬
Allôhumma innî a‘ûdzubika minal hammi wal huzni, wal ‘ajzi
wal kasali, wal bukhli wal jubni, wa dhol‘id daini, wa gholabatir rijâl.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (hal
yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil
dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Al-
Bukhari)
47
Doa Mohon Keberkahan

ْ ِ‫ َوأ َ ِط ْل َﺣﯾَﺎﺗ‬،‫ َوﺑَ ِﺎر ْك ِﻟﻲ ﻓِﯾْ َﻣﺎ أ َ ْﻋ َط ْﯾﺗَﻧِ ْﻲ‬،‫ِي‬


‫ﻲ‬ ْ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ْﻛﺛِ ْر َﻣﺎ ِﻟﻲ َو َو ِل َ◌د‬
‫ َوا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟﻲ‬،‫ﻋ َﻣ ِﻠﻲ‬
َ ‫ﺳ ْن‬ِ ‫ َوأ َ ْﺣ‬، َ‫ﻋﺗِك‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ َطﺎ‬ َ
Allôhumma aktsir mâlî wa walidî, wa bâriklî fîmâ a‘thaitanî,
wa ’athlil hayâtî ‘ala thâ‘atika, wa ’ahsin ‘amalî, wâghfirlî.
“Ya Allah, perbanyaklah harta kekayaanku dan juga anakku.
Dan berikanlah berkah kepadaku atas apa yang telah Engkau
karuniakan kepadaku. Baikkanlah amal-amalku, dan ampunilah
dosa-dosaku.” (HR.At-Tirmidzi)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


39
48
Doa Agar Diberi Ilmu yang Bermanfa’at

‫ َو ِز ْد ِﻧـ ْﻲ ِﻋ ْﻠ ًﻣﺎ‬،‫ﻋ ِﻠّ ْﻣ ِﻧ ْﻲ َﻣﺎ ﯾَ ْﻧﻔَﻌُ ِﻧ ْﻲ‬ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا َ ْﻧﻔَ ْﻌ ِﻧ ْﻲ ِﺑ َﻣﺎ‬


َ ‫ َو‬،‫ﻋﻠﱠ ْﻣﺗ َ ِﻧ ْﻲ‬
Allôhumma anfi‘nî bimâ ‘alamtanî, wa ‘alamnî mâ yanfa‘unî,
wazidnî ‘ilman.
“Ya Allah, berikanlah manfa’at kepadaku atas apa yang telah
Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah kepadaku apa yang
bermanfa’at bagiku, serta tambahkanlah ilmu bagiku.” (HR. At-
Tirmidzi)
49
Doa Agar Tergolong Orang-Orang yang Beriman

ِ ‫ْق ﻓﻲ‬
ٍ ‫ﺎن ِﺻد‬ َ ‫ﺳ‬ َ ‫ﺻ ِﻠ ِﺣ ْﯾ َن َوا ْﺟﻌَ ْل ِﻟّﻲ ِﻟ‬ ‫ب َھ ْب ِﻟﻰ ُﺣ ْﻛ ًﻣﺎ َوأَﻟﺢْ ِ◌ ْﻗﻧِﻰ ِﺑﺎﻟ ﱠ‬ ِ ّ ‫َر‬
‫اْﻷ َ ِﺧ ِر ْﯾ َن َوا ْﺟﻌَ ْﻠﻧِﻰ ِﻣ ْن َو َرﺛ َ ِﺔ َﺟﻧﱠ ِﺔ اﻟﻧﱠ ِﻌ ْﯾ ِم َوﻻَ ﺗ ُ ْﺧ ِزﻧِﻰ ﯾَ ْو َم ﯾُ ْﺑﻌَﺛ ُ ْو َن‬
Robbi hablî hukman wa alhiqni bish shôlihîn waj’allî lisâna
shidqin fil akhirîna waj’alnî min waratsati jannatin na’îm wa lâ
tukhzinî yauma yub’atsûn.
“Ya Rabbi, berikanlah kepadaku kearifan dan masukkanlah
aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih. Dan jadikanlah
aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang datang kemudian,
serta jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mewarisi surga
yang penuh kenikmatan. Dan janganlah Engkau hinakan aku pada
hari mereka dibangkitkan.” (QS. Asy-Syu’arâ’ [26]: 83,85,87)

50
Doa Diberikan Ketetapan Hati

َ‫ﻋﺗِك‬ َ ‫ف ﻗُﻠُ ْوﺑَﻧَﺎ‬


َ ‫ﻋﻠَﻰ َطﺎ‬ ْ ‫ﺻ ِّر‬ ِ ‫ف ا ْﻟﻘُﻠُ ْو‬
َ ،‫ب‬ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ُﻣ‬
َ ‫ﺻ ِّر‬
Allôhumma musharrifal qulûb, shorrif qulûbanâ ‘ala thô‘atika.
“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami
pada ketaatan kepada-Mu.” (HR. Muslim)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


40
51
Doa Ketetapan Hati dalam Hidayah

َ‫ إِﻧﱠكَ أ َ ْﻧت‬،ً‫غ ﻗُﻠُ ْوﺑَﻧَﺎ ﺑَ ْﻌ َد ِإ ْذ َھ َد ْﯾﺗَﻧَﺎ َو َھ ْب ﻟَﻧَﺎ ِﻣ ْن ﻟَ ُد ْﻧكَ َر ْﺣ َﻣﺔ‬


ْ ‫َرﺑﱠﻧَﺎ ﻻ َ ﺗ ُ ِز‬
ُ ‫ﻟو ﱠھ‬
‫ﺎب‬ َ ْ‫ا‬
Robbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba’da idz hadaitanâ wa hab lanâ
min ladunka rohmah, innaka antal wahhâb.
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami
condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada
kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena
sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imrân
[3]: 8)
52
Doa Meredam Amarah

Imam Bukhari meriwayatkan sebuah Hadis bahwa


Rasulullah SAW telah bersabda, “Barang siapa yang marah lalu
mengucapkan:
‫اﻟر ِﺟ ِﯾم‬
‫ﺎن ﱠ‬ِ ‫ﺷ ْﯾ َط‬ ِ ‫أَﻋُوذُ ﺑِ ﱠ‬
‫ﺎ� ِﻣ ْن اﻟ ﱠ‬

A‘ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm.


“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang
terkutuk. (Dengan kehendak Allah, amarahnya akan sirna).”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud dari Abu Dzar
bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Jika di antara kamu ada
yang marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk. Namun,
jika kemarahan belum juga hilang dari dirinya maka hendaklah
berbaring tidur.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


41
53
Doa Menyembuhkan Sakit Demam

Siapapun yang terserang sakit panas, silahkan membaca


doa ini:
‫ق ﻧَﻌﱠ ٍﺎر َو ِﻣ ْن ﺷ َِّر َﺣ ِ ّر‬ ِ ‫ ﻧَﻌُ ْوذُ ﺑِﺎ‬،‫ﷲ اﻟ َﻛﺑِ ْﯾر‬
ٍ ‫� اﻟﻌَ ِظ ْﯾ ِم ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر ِﻋ ْر‬ ِ ‫ﺳ ِم‬ْ ِ‫ﺑ‬
‫اﻟﻧﱠ ِﺎر‬
Bismillâhil kabîr, na‘ûdzubillahil ‘adzîm min syarri ‘irqin
na‘ârin, wa min syarri harrin nâr.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Mahabesar. Kami
berlindung kepada Allah dari rasa sakit ingus hidung yang keluar
bercapur darah, dan dari pedihnya sengatan panasanya api
neraka.” (HR. Hakim)
54
Doa Untuk Menyembuhkan Luka

Sebuah Hadits menyebutkan jika di antara Anda ada yang


terluka, maka dianjurkan untuk menyentuhkan jari telunjukknya ke
tanah, lalu diangkat sambil membaca doa ini:
‫ﺳ ِﻘﯾ ُﻣﻧَﺎ ِﺑ ِﺈ ْذ ِن َر ِﺑّﻧَﺎ‬ ْ ُ ‫� ﺗ ُ ْرﺑَﺔُ أ َ ْر ِﺿﻧَﺎ ﺑِ ِرﯾﻘَ ِﺔ ﺑَ ْﻌ ِﺿﻧَﺎ ِﻟﯾ‬
َ ‫ﺷﻔَﻰ ِﺑ ِﮫ‬ ِ ‫ﺳ ِم ﱠ‬
ْ ‫ِﺑﺎ‬
Bismillâhi turbatu ’ardhinâ birîqoti ba‘dhinâ liyusyfâ bihi
saqîmunâ bi’idzni robbinâ.
“Dengan menyebut asma Allah. Inilah debu tanah kami yang
bercampur dengan air liur di antara kami. Semoga dapat
menyembuhkan sakit kami dengan izin Tuhan kami.” (HR. Muslim)

55
Doa Untuk Menyembuhkan Radang Mata

Siapapun yang terkena radang mata, maka dianjurkan untuk


membaca doa ini:

ُ ‫ث ِﻣ ِﻧّﻰ َوا ْﻧ‬


‫ﺻ ْر ِﻧﻰ‬ َ ‫ﺻ ِرى َوا ْﺟﻌَ ْﻠ ُﮭ َﻣﺎ ا ْﻟ َو ِار‬ َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َﻣ ِﺗ ّ ْﻌ ِﻧﻰ ِﺑ‬
َ َ‫ﺳ ْﻣ ِﻌﻰ َوﺑ‬
‫ﻋﻠَﻰ َﻣ ْن ﯾَ ْظ ِﻠ ُﻣﻧِﻰ‬ َ
Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a
42
Allôhumma matti‘nî bisam‘î wa basharî waj‘alhumâl wâritsa
minnî wanshurnî ‘ala man yazhlimuni.
“Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan
keselamatan pada pendengaran dan penglihatanku. Dan semoga
Engkau jadikan keduanya sebagai warisan yang baik dariku. Ya
Allah, tolonglah diriku dari orang-orang yang berbuat zhalim
kepadaku.” (HR. Hakim)

56
Doa Untuk Menyembuhkan Luka Bakar

Jika di antara saudara-saudara ada yang terkena api,


silahkan membaca doa ini sebagaimana yang disebutkan dalam
Hadits Nabi,
َ‫ﻰ ِإﻻﱠ أ َ ْﻧت‬
َ ِ‫ْف أ َ ْﻧتَ اﻟﺷﱠﺎﻓِﻰ ﻻَ ﺷَﺎﻓ‬ ِ ‫ب اﻟﻧﱠ‬
ِ ‫ﺎس اﺷ‬ َ ْ ‫ب ا ْﻟﺑَﺄ‬
‫س َر ﱠ‬ ِ ‫أ َ ْذ ِھ‬
Adhibil ba’sa robban nâs, isyfi antasy syâfi la syâfi illâ anta.
“Wahai Tuhan umat manusia, semoga Engkau berkenan
menghilangkan rasa sakit ini. Sembuhkanlah karena hanya
Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tidak orang yang dapat
menyembuhkan kecuali Engkau.” (HR. An-Nasai)

57
Doa Menghilangkan Bosan Hidup

‫ت ا ْﻟ َوﻓَﺎةُ َﺧ ْﯾ ًرا‬ ِ َ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ْﺣﯾِﻧِﻰ َﻣﺎ ﻛَﺎﻧ‬


ِ َ‫ َوﺗ َ َوﻓﱠﻧِﻰ ِإذَا ﻛَﺎﻧ‬،‫ت ا ْﻟ َﺣﯾَﺎةُ َﺧ ْﯾ ًرا ِﻟﻰ‬
‫ِﻟﻰ‬
Allôhumma ahyini mâ kânatil hayât khoiron lî, wa tawaffanî
idzâ kânatil wafât khoiron lî.
“Ya Allah, semoga Engkau berkenan memperpanjang
hidupku jika memang ia lebih baik bagiku. Dan semoga Engkau
berkenan mencabut nyawaku ini jika memang mati adalah yang
terbaik untukku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


43
58
Doa Melindungi Diri dari Kesengsaraan Dunia Akhirat

َ‫ﻋوذُ ِﺑك‬ ُ َ ‫ َوأ‬،‫ﺳ ِل َوا ْﻟ ُﺟ ْﺑ ِن َوا ْﻟ َﮭ َر ِم‬َ ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّﻰ أَﻋُوذُ ِﺑكَ ِﻣ َن ا ْﻟﻌَ ْﺟ ِز َوا ْﻟ َﻛ‬
َ‫ َوأَﻋ ُْوذُ ﺑِك‬،‫ت‬ ِ ‫ َوأَﻋُوذُ ﺑِكَ ِﻣ ْن ﻓِﺗْﻧَ ِﺔ ا ْﻟ َﻣﺣْ ﯾَﺎ َوا ْﻟ َﻣ َﻣﺎ‬،‫ب ا ْﻟﻘَ ْﺑ ِر‬ ِ ‫ﻋذَا‬َ ‫ِﻣ ْن‬
‫ َوأَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ َن اﻟﻔَ ْﻘ ِر‬،‫ﺳ َﻛﻧَ ِﺔ‬ َ ‫ﺳ َو ِة َواﻟﻐَ ْﻔﻠَ ِﺔ َواﻟ ِﻌ ْﯾﻠَ ِﺔ َواﻟ ِذّﻟﱠ ِﺔ َواﻟ َﻣ‬
ْ َ‫ِﻣ َن اﻟﻘ‬
‫ َوأَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ ِﻣ َن‬،‫ﺎء‬ ِ َ‫اﻟرﯾ‬
ّ ِ ‫ﺳ ْﻣﻌَ ِﺔ َو‬ ‫ﺎق َواﻟ ﱡ‬ ِ َ ‫ﺷﻘ‬ ّ ِ ‫ق َواﻟ‬ ِ ‫ﺳ ْو‬ ُ ُ‫َواﻟ ُﻛ ْﻔ ِر َواﻟﻔ‬
ِ ‫ﺊ اﻷ َ ْﺧ َﻼ‬
‫ق‬ َ ‫ﺻ َﻣ ِم َواﻟﺑُ ْﻛ ِم َواﻟ ُﺟﻧُ ْو ِن َواﻟ ُﺟذَ ِام َو‬
ِ ّ‫ﺳ ِﯾ‬ ‫اﻟ ﱠ‬
Allôhumma inni a‘ûdzubika minal ‘ajzi wal kasali wal jubni
wal harami, wa a‘ûdzubika min ‘adzâbil qobri, wa a‘ûdzubika min
fitnatil mahyâ wal mamât, wa‘ûdzubika minal qoswati wal ghoflati
wal ‘îlati wadzillati wal maskanati, wa a‘ûdzubika minal faqri wal kufri
wal fusûqi wa syiqâqi was sum‘ati war riyâ’i, wa‘ûdzubika minash
shomami wal bukmi wal junûni wal judzâmi wa sayyi’il akhlâq.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas,
penakut dan lumpuh karena usia. Aku juga berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur. Aku juga berlindung kepada-Mu dari ujian saat
hidup dan mati. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keras hati,
lalai, serba kurang, hina dan miskin. Aku juga berlindung kepada-Mu
dari fakir, kufur, fasik, pecah belah, sum’ah dan riya`. Demikian juga,
aku berlindung kepada-Mu dari tuli, bisu, gila, sakit lepra dan akhlak
yang tercela.” (HR. Bukhari dan Muslim)

59
Doa Orang Yang Mengalami Kesulitan

ِ ‫ﺳ ْﮭﻼً َوأَﻧْتَ ﺗ َ ْﺟﻌَ ُل ا ْﻟ ُﺣ ْز َن ِإذَا‬


َ‫ﺷﺋْت‬ َ ُ‫ﺳ ْﮭ َل إِﻻﱠ َﻣﺎ َﺟﻌَ ْﻠﺗَﮫ‬
َ َ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻻ‬
ً◌‫ﺳﮭْﻼ‬ َ
Allôhumma lâ sahla illâ mâ ja‘altahu sahlâ wa anta taj‘alul
huzna idzâ syi’ta sahlâ.
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau
jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah
apabila Engkau menghendakinya.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


44
60
Doa Ketika Ditimpa Musibah

َ ‫ ﻻ‬،‫ب ا ْﻟﻌَ ْر ِش ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ُم‬ ‫ ﻻَ إِﻟَـﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ َر ﱡ‬،‫ﻻَ إِﻟَـﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ُم ا ْﻟ َﺣ ِﻠ ْﯾ ُم‬
‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم‬.‫ب ا ْﻟﻌَ ْر ِش ا ْﻟﻛ َِر ْﯾ ُم‬ ‫ض َو َر ﱡ‬ ِ ‫ب اْﻷ َ ْر‬ ‫ت َو َر ﱡ‬ِ ‫ﺎوا‬
َ ‫ﺳ َﻣ‬ ‫ب اﻟ ﱠ‬ ‫ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َر ﱡ‬
‫ﺻ ِﻠ ْﺢ ِﻟ ْﻲ ﺷَﺄْﻧِ ْﻲ‬ ْ َ ‫ َوأ‬،‫ﻋ ْﯾ ٍن‬ َ َ‫ﺳ ْﻲ َط ْرﻓَﺔ‬ ِ ‫َرﺣْ َﻣﺗَكَ أ َ ْر ُﺟو ﻓَﻼَ ﺗ َ ِﻛ ْﻠﻧِ ْﻲ إِﻟَﻰ ﻧَ ْﻔ‬
َ‫ ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ أ َ ْﻧت‬،ُ‫ُﻛﻠﱠﮫ‬
Lâ ilâha illallôh al-‘adzim al-‘alhalîm, lâ ilaha illâllôh robbul
‘arsyil ‘adzîm, lâ ilahaillôh robbus samâwâti wa robbul ardhi wa
rabbul ‘arsyil karîm. Allôhumma rohmataka `arjû falâ takillnî ila nafsî
thorfahu ‘aini, wa ashlihlî sya’nî kullahu, lâ ilâha illâ anta.

“Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaagung dan Maha


Pengampun. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang menguasai
Arasy, yang Mahaagung. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan yang
menguasai langit dan bumi. Tuhan yang menguasai Arasy, lagi
Mahamulia. Ya Allah, aku mengharapkan (mendapat) rahmat-Mu.
Oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa
pertolongan atau rahmat dari-Mu). Perbaikilah seluruh urusanku,
tiada Tuhan yang haq selain Engkau.”

61
Doa Penawar Hati yang Duka

‫ﻲ‬ ‫ﺎض ِﻓ ﱠ‬ ٍ ‫ َﻣ‬، َ‫ﺎﺻﯾَﺗِ ْﻲ ﺑِﯾَ ِدك‬ ِ َ‫ ﻧ‬، َ‫ ا ْﺑ ُن أ َ َﻣﺗِك‬، َ‫ﻋ ْﺑ ِدك‬ َ ُ‫ ا ْﺑن‬، َ‫ﻋ ْﺑ ُدك‬َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ‬
، َ‫ﺳك‬ َ ‫ﺳ ﱠﻣ ْﯾتَ ﺑِ ِﮫ ﻧَ ْﻔ‬
َ ، َ‫ﺳ ٍم ھُ َو ﻟَك‬ ْ ‫ﺳﺄَﻟُكَ ﺑِ ُﻛ ِ ّل ا‬
ْ َ ‫ أ‬، َ‫ﺿﺎؤُك‬ َ َ‫ﻲ ﻗ‬ َ ، َ‫ُﺣ ْﻛ ُﻣك‬
‫ﻋ ْد ٌل ﻓِ ﱠ‬
‫ﺳﺗَﺄْﺛ َ ْرتَ ِﺑ ِﮫ ِﻓ ْﻲ‬
ْ ‫ أ َ ِو ا‬، َ‫ﻋﻠﱠ ْﻣﺗَﮫُ أ َ َﺣدًا ِﻣ ْن َﺧ ْﻠ ِﻘك‬ َ ‫ أ َ ْو‬، َ‫أ َ ْو أ َ ْﻧ َز ْﻟﺗَﮫُ ِﻓ ْﻲ ِﻛﺗَﺎ ِﺑك‬
،‫ي‬ ْ ‫ﺻد ِْر‬َ ‫ َوﻧُ ْو َر‬،‫آن َر ِﺑ ْﯾ َﻊ ﻗَ ْﻠ ِﺑ ْﻲ‬ َ ‫ أ َ ْن ﺗ َ ْﺟﻌَ َل ا ْﻟﻘُ ْر‬، َ‫ب ِﻋ ْﻧدَك‬ ِ ‫ِﻋ ْﻠ ِم ا ْﻟﻐَ ْﯾ‬
َ ‫ َوذ َ َھ‬،‫َو َﺟﻼَ َء ُﺣ ْزﻧِ ْﻲ‬
ْ ‫ﺎب َھ ِ ّﻣ‬
‫ﻲ‬
Allôhumma innî ‘abduka, ibnu abdika, ibnu ammatika,
nâshiyatî biyadika, mâdhi fî qadhâ’uka, as’aluka bikullismi huwa
laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fî kitâbika, au ‘allamtahu
ahadân min kholqika, au ista’tsarta bihi fî ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


45
taj‘al qur’âna robî‘a qolbî, wa nûro shodrî, wa jalâ’a huznî, wa
dzahâba hammî.
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak
hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-
ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, ketetapan-Mu
kepadaku adalah adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama
(baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau
turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari
makhluk-Mu atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu
ghaib di sisi-Mu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai
penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan
kesedihanku.”
62
Doa Menolak Firasat Buruk

َ َ‫ َوﻻَ إِﻟَـﮫ‬، َ‫ َوﻻَ َﺧ ْﯾ َر إِﻻﱠ َﺧ ْﯾ ُرك‬، َ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻻَ َط ْﯾ َر إِﻻﱠ َط ْﯾ ُرك‬


َ‫ﻏ ْﯾ ُرك‬
Allôhumma lâ thoira illâ thoiruka, wa lâ khoira illa Khoiruka,
wa lâ ilâha ghoiruka.
“Ya Allah, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang Engkau
tentukan, dan Tidak ada kebaikan kecuali kebaikan-Mu. Tiada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau.” (HR. Ahmad)

63
Doa Ketika Merasa Sakit Pada Salah Satu Anggota Badan

Letakkan tanganmu pada tubuhmu yang terasa sakit, dan


bacalah: “Bismillâh” tiga kali, lalu bacalah tujuh kali doa ini:

‫� َوﻗُد َْرﺗِ ِﮫ ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣﺎ أ َ ِﺟ ُد َوأُﺣَﺎذِ ُر‬


ِ ‫أَﻋ ُْوذُ ﺑِﺎ‬
A’ûdzu billâhi wa qudrotihi min syarri mâ ajidu wa uhâdziru.
“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari
kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku takuti.” (HR.
Muslim)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


46
64
Doa Ketika Mengunjungi orang Sakit

ْ َ‫ب ا ْﻟﻌَ ْر ِش ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ِم أ َ ْن ﯾ‬


. َ‫ﺷ ِﻔﯾَك‬ َ ‫ﺳﺄ َ ُل‬
‫ﷲ ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ َم َر ﱠ‬ ْ َ‫أ‬
As’alullôhal ‘adzîm robbal arsyil adzhîm an yasyfîka.
“Aku mohon kepada Allah Yang Mahaagung, Tuhan yang
menguasai Arasy yang agung, agar menyembuhkan penyakitmu.”
(dibaca 7x)

65
Doa Ketika Bersin

Rasulullah saw. bersabda, “Apabila di antara kalian ada yang


bersin, hendaklah mengucapkan,
ِ ‫ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬

Alhamdulillâh.
“Segala puji bagi Allah.”
Kemudian bagi orang yang mendengarnya dianjurkan untuk
mengucapkan,
ُ‫ﯾَ ْر َﺣ ُﻣكَ ﷲ‬
Yarhamu kallôh.
“Semoga Allah memberi rahmat kepada-Mu.”
Lalu orang yang bersin tadi membalasnya dengan
mengucapkan doa,
‫ﺻ ِﻠ ُﺢ ﺑَﺎﻟَ ُﻛ ْم‬
ْ ُ‫ﯾَ ْﮭ ِد ْﯾ ُﻛ ُم ﷲُ َوﯾ‬
Yahdî kumullôh wa yushlihu bâlukum.
“Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan
memperbaiki keadaanmu.” (HR. Al-Bukhari)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


47
66
Doa Orang Sakit yang Tidak Ada lagi Harapan untuk Hidup

‫ﻖ اْﻷ َ ْﻋﻠَﻰ‬ ‫ار َﺣ ْﻣﻧِ ْﻲ َوأ َ ْﻟ ِﺣ ْﻘﻧِ ْﻲ ﺑِ ﱠ‬


ِ ‫ﺎﻟرﻓِ ْﯾ‬ ْ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟ ْﻲ َو‬
Allôhummagh firlî wârhamnî wal hiqnî birrafîqil a‘la.
“Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, dan
pertemukan aku dengan kekasih yang Mahatinggi.” ( HR. Al-
Bukhari)

67
Doa untuk Berbela Sungkawa

َ ‫ﺷ ْﻲ ٍء ِﻋ ْﻧ َدهُ ِﺑﺄ َ َﺟ ٍل ُﻣ‬


ْ َ ‫ﺳ �ﻣﻰ ﻓَ ْﻠﺗ‬
‫ﺻ ِﺑ ْر‬ َ ‫ َوﻟَﮫُ َﻣﺎ أ َ ْﻋ َطﻰ َو ُﻛ ﱡل‬،َ‫� َﻣﺎ أ َ َﺧذ‬ ِ ‫ِإ ﱠن ِ ﱠ‬
‫ﺳ ْب‬ِ َ ‫َو ْﻟﺗَﺣْ ﺗ‬
Inna lillâhi mâ akhadza, wa lahu mâ a‘tha, wa kullu syai’in
‘indahu bi ajalin musamma fal tashbir wal tahsib.
“Sesungguhnya hak Allah adalah mengambil sesuatu dan
memberikan sesuatu. Segala sesuatu yang di sisi-Nya dibatasi
dengan ajal yang ditentukan.” Oleh karena itu, bersabarlah dan
carilah ridha Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

68
Doa Ketika Memejamkan Mata Mayat

‫ َوا ْﺧﻠُ ْﻔﮫُ ِﻓ ْﻲ‬،‫ارﻓَ ْﻊ د ََر َﺟﺗَﮫ ُ ﻓِﻲ ا ْﻟ َﻣ ْﮭ ِد ِﯾّ ْﯾ َن‬ ْ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟﻔُﻼَ ٍن )ﺑِﺎ‬
ْ ‫ﺳ ِﻣ ِﮫ( َو‬
‫ﻲ‬ْ ‫ﺳ ْﺢ ﻟَﮫُ ِﻓ‬ َ ‫ َوا ْﻓ‬،‫ب ا ْﻟﻌَﺎﻟَ ِﻣ ْﯾ َن‬ ‫ َوا ْﻏ ِﻔ ْر ﻟَﻧَﺎ َوﻟَﮫُ ﯾَﺎ َر ﱠ‬،‫ﻋ ِﻘ ِﺑ ِﮫ ِﻓﻲ ا ْﻟﻐَﺎ ِﺑ ِر ْﯾ َن‬ َ
‫ﻗَ ْﺑ ِر ِه َوﻧَ ّ ِو ْر ﻟَﮫُ ﻓِ ْﯾ ِﮫ‬
Allôhummaghfir li fulân (bismihi) warfa‘ darajatahu fîl
mahdiyyin, wakhlifhu fî ‘Aqibihi Fil ghâbirîn, waghfirlanâ walahu yâ
robbal ‘alamîn, wâfsah lahu fî qobrihi wa nawwir lahu fîh.

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


48
“Ya Allah, ampunilah si Fulan (sebut namanya), angkatlah
derajatnya bersama orang-orang yang mendapat petunjuk, berilah
penggantinya bagi orang-orang yang ditinggalkan sesudahnya.
Ampunilah dosa-dosa kami wahai Dzat yang menguasai seluruh
alam. Dan, lapangkanlah kuburannya dan berilah cahaya di
dalamnya.” (HR. Muslim)

69
Doa dalam Shalat Jenazah

‫ﺳ ْﻊ‬ّ ِ ‫ َو َو‬،ُ‫ َوأ َ ْﻛ ِر ْم ﻧُ ُزﻟَﮫ‬،ُ‫ﻋ ْﻧﮫ‬ َ ‫ْف‬ ُ ‫ار َﺣ ْﻣﮫُ َوﻋَﺎﻓِ ِﮫ َواﻋ‬ ْ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻏ ِﻔ ْر ﻟَﮫُ َو‬
َ‫ َوﻧَ ِﻘّ ِﮫ ِﻣ َن ا ْﻟ َﺧ َطﺎﯾَﺎ َﻛ َﻣﺎ ﻧَﻘﱠ ْﯾت‬،ِ‫ﺞ َوا ْﻟﺑَ َرد‬ِ ‫ﺎء َواﻟﺛ ﱠ ْﻠ‬ ِ ‫ َوا ْﻏ‬،ُ‫َﻣ ْد َﺧﻠَﮫ‬
ِ ‫ﺳ ْﻠﮫُ ﺑِﺎ ْﻟ َﻣ‬
‫ َوأ َ ْھﻼً َﺧ ْﯾ ًرا‬،‫َارا َﺧ ْﯾ ًرا ِﻣ ْن د َِار ِه‬ ً ‫ َوأ َ ْﺑ ِد ْﻟﮫُ د‬،‫ض ِﻣ َن اﻟ ﱠدﻧَ ِس‬ َ َ‫ب اْﻷ َ ْﺑﯾ‬َ ‫اﻟﺛ ﱠ ْو‬
ِ ‫ﻋذَا‬
‫ب‬ َ ‫ َوأ َ ِﻋ ْذهُ ِﻣ ْن‬،َ‫ َوأَد ِْﺧ ْﻠﮫُ ا ْﻟ َﺟﻧﱠﺔ‬،‫ َو َز ْو ًﺟﺎ َﺧ ْﯾ ًرا ِﻣ ْن َز ْو ِﺟ ِﮫ‬،‫ِﻣ ْن أ َ ْھ ِﻠ ِﮫ‬
‫ب اﻟﻧﱠ ِﺎر‬ِ ‫ﻋذَا‬ َ ‫ا ْﻟﻘَ ْﺑ ِر َو‬
Allôhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wâ‘fu ‘anhu, wa
akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil mâ’i watstsalji
walbaradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqqaitats tsaubal
abyadh minad danasi, wa abdilhu dârân khoiron min dârihi, wa
ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khoiran min zaujihi, wa adkhilhul
jannata, wa a‘idhu min ‘adzâbil qobri.
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, rahmatilah dirinya,
maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga),
luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es.
Bersihkan dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau
membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang
lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di
surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau
suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan
masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”
(HR. Muslim)

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


49
‫ﺻ ِﻐﯾْ ِرﻧَﺎ َو َﻛﺑِ ْﯾ ِرﻧَﺎ َوذَﻛ َِرﻧَﺎ‬
َ ‫ﻏﺎﺋِﺑِﻧَﺎ َو‬ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟ َﺣ ِﯾّﻧَﺎ َو َﻣ ِﯾّﺗِﻧَﺎ َوﺷَﺎ ِھ ِدﻧَﺎ َو‬
‫ َو َﻣ ْن ﺗ َ َوﻓﱠ ْﯾﺗ َﮫُ ِﻣﻧﱠﺎ‬،‫ﺳﻼَ ِم‬ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َﻣ ْن أ َ ْﺣﯾَ ْﯾﺗَﮫُ ِﻣﻧﱠﺎ ﻓَﺄ َ ْﺣ ِﯾ ِﮫ‬.‫َوأ ُ ْﻧﺛَﺎﻧَﺎ‬
ْ ‫ﻋﻠَﻰ اْ ِﻹ‬
. ُ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻻَ ﺗ َ ْﺣ ِر ْﻣﻧَﺎ أ َ ْﺟ َرهُ َوﻻَ ﺗ ُ ِﺿﻠﱠﻧَﺎ ﺑَ ْﻌ َده‬،‫ﺎن‬
ِ ‫ﻋﻠَﻰ اْ ِﻹ ْﯾ َﻣ‬ َ ُ‫ﻓَﺗ َ َوﻓﱠﮫ‬
Allôhumaghfir lihayyinâ wa mayyitinâ wa syâhidinâ wa
ghâ’ibinâ wa shoghîrinâ wa kabîrinâ wa dzakarinâ wa untsânâ.
Allôhumma man ahyaitahu minnâ fa ahyihi ‘alal islâm, wa man
tawaffaitahu minnâ fatawaffahu ‘alal îmân. Allôhumma lâ tahrimnâ
ajrahu wa lâ tudhillanâ ba’dahu.
“Ya Allah, ampunilah kepada orang yang hidup di antara
kami dan yang mati, orang yang hadir di antara kami dan yang tidak
hadir, laki-laki maupun perempuan. Ya Allah, orang yang Engkau
hidupkan di antara kami maka hidupkanlah dengan memegang
ajaran Islam, dan orang yang Engkau matikan di antara kami, maka
matikan dengan memegang keimanan. Ya Allah, jangan
menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan jangan
sesatkan kami sepeninggalnya.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)

70
Doa Ketika Ziarah Kubur

‫ َو ِإﻧﱠﺎ ِإ ْن‬،‫ﺳ ِﻠ ِﻣ ْﯾ َن‬ ْ ‫ﻋﻠَ ْﯾ ُﻛ ْم أ َ ْھ َل اﻟ ِ ّدﯾَ ِﺎر ِﻣ َن ا ْﻟ ُﻣ ْؤ ِﻣﻧِ ْﯾ َن َوا ْﻟ ُﻣ‬


َ ‫ﺳﻼَ ُم‬ ‫َ◌اﻟ ﱠ‬
ْ َ ‫ﺳﺗَﺄ ْ ِﺧ ِر ْﯾ َن أ‬
‫ﺳﺄ َ ُل‬ ْ ‫ﺳﺗ َ ْﻘد ِِﻣ ْﯾ َن ِﻣﻧﱠﺎ َوا ْﻟ ُﻣ‬
ْ ‫ﺷَﺎ َءﷲُ ﺑِ ُﻛ ْم ﻻَ ِﺣﻘُ ْو َن َوﯾَ ْر َﺣ ُم ﷲُ ا ْﻟ ُﻣ‬
َ‫ﷲ ﻟَﻧَﺎ َوﻟَ ُﻛ ُم ا ْﻟﻌَﺎﻓِﯾَﺔ‬
َ
Assalamu’alaikum ahlad diyâri minal mu’minîna wal
muslimîn, wa innâ insyâ Allôhu bikum lâhiqûna wa yarhamullôhul
mustaqdimîna minnâ wal musta’khirîna `as`alullôha lanâ walakumul
‘âfiyah.
“Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penghuni kubur dari
kaum mukminin dan muslimin. Sesungguhnya kami Insya Allah akan
menyusul, (semoga Allah Ta’ala memberikan rahmat kepada orang-
orang yang (telah meninggal) terlebih dahulu di antara kami dan
orang-orang yang akan datang.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


50
71
Doa Untuk Keberkahan Rumah Tangga

‫ار ُز ْﻗ ُﮭ ْم‬
ْ ‫ار ُز ْﻗ ِﻧ ْﻲ ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َو‬
ْ ‫ﻲ َو‬ ‫اَﻟﻠﱣ ُﮭ ﱠم ﺑَ ِﺎر ْك ِﻟ ْﻲ ِﻓ ْﻲ أ َ ْھ ِﻠ ْﻲ َوﺑَ ِﺎر ْك ﻟَ ُﮭ ْم ِﻓ ﱠ‬
‫ اَﻟﻠﱣ ُﮭ ﱠم ا ْﺟ َﻣ ْﻊ ﺑَ ْﯾﻧَﻧَﺎ َﻣﺎ َﺟ َﻣ ْﻌتَ إِﻟَﻰ َﺧ ْﯾ ٍر َوﻓَ ِ ّرقْ ﺑَ ْﯾﻧَﻧَﺎ إِذَا ﻓَ ﱠر ْﻗتَ إِﻟَﻰ‬.‫ِﻣﻧِّﻲ‬
‫َﺧ ْﯾ ٍر‬
Allâhumma bârik lî fî ahlî wa bârik lahum fiyya warzuqnî
minhum warzuqhum minnî. Allâhummajma’ bainanâ mâ jama’ta ilâ
khairin wa farriq bainanâ idzâ farraqta ilâ khairin

“Ya Allah, berkahilah aku di dalam keluargaku dan


berkahilah mereka di dalam diriku. Berilah aku rezeki dari mereka
dan berilah mereka rezeki dariku. Ya Allah, kumpulkan kami menuju
kebaikan dan pisahkan kami bila Engkau pisahkan menuju
kebaikan.”

72
Doa dan Zhikir pada waktu pagi dan petang

َ‫ ﻻَ إِﻟَـﮫَ إِﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َدهُ ﻻَ ﺷ َِر ْﯾك‬،ِ�‫ َوا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬،ِ�‫ﺻﺑَ َﺢ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ ِ ﱠ‬ ْ َ ‫ﺻﺑَﺣْ ﻧَﺎ َوأ‬ ْ َ‫أ‬
‫ﺳﺄَﻟُكَ َﺧ ْﯾ َر‬
ْ َ‫ب أ‬ ِ ّ ‫ َر‬.‫ﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِد ْﯾ ُر‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِ ّل‬ َ ‫ ﻟَﮫُ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد َوھُ َو‬،ُ‫ﻟَﮫ‬
‫ َوأَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣﺎ ﻓِ ْﻲ َھذَا ا ْﻟﯾَ ْو ِم‬،ُ‫َﻣﺎ ﻓِ ْﻲ َھذَا ا ْﻟﯾَ ْو ِم َو َﺧ ْﯾ َر َﻣﺎ ﺑَ ْﻌ َده‬
َ‫ب أَﻋ ُْوذُ ِﺑك‬ ِ ّ ‫ َر‬،‫ﺳ ْو ِء ا ْﻟ ِﻛﺑَ ِر‬ َ ‫ب أَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ َن ا ْﻟ َﻛ‬
ُ ‫ﺳ ِل َو‬ ِ ّ ‫ َر‬،ُ‫َو ﺷ َِّر َﻣﺎ ﺑَ ْﻌ َده‬
‫ب ﻓِﻲ ا ْﻟﻘَ ْﺑ ِر‬ٍ ‫ﻋذَا‬َ ‫ب ﻓِﻲ اﻟﻧﱠ ِﺎر َو‬ ٍ ‫ﻋ َذا‬
َ ‫ِﻣ ْن‬
Ashbahnâ wa ashbahalmulku lillâhi, wal hamdulillâh, lâ ilâha
illâllôh wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa
‘ala kulli sya’in qadîr. Robbi as’aluka khoira mâ fî hadzal yaumi wa
syarri mâ ba‘dah, robbi a‘ûdzubika minal kasali wa sû’il kibari, robbi
a‘ûdzubika min ‘adzâbin fîn nâri wa ‘adzabin fîl qobri.
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik
Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya.

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


51
Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dialah Yang Mahakuasa
atas segala sesuatu. Ya Robbi, aku mohon kepada-Mu kebaikan di
hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua.
Wahai Tuhanku, Aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka
dan kubur.”

َ ‫ َو ِﺑكَ أ َ ْﻣ‬،‫ﺻﺑَﺣْ ﻧَﺎ‬


َ‫ َو ِﺑكَ ﻧَ ُﻣ ْوتُ َو ِإﻟَ ْﯾك‬،‫ َو ِﺑكَ ﻧَ ْﺣﯾَﺎ‬،‫ﺳ ْﯾﻧَﺎ‬ ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِﺑكَ أ‬
‫اﻟﻧﱡﺷ ُْور‬
Allôhumma bika ashbahnâ, wabika amsainâ, wabika nahyâ,
wabika namûtu wa ilaikan nusyûr.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami
memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu
kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu
kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu
kebangkitan (bagi semua makhluk).”

َ‫ﻋ ْﮭ ِدك‬ َ ‫ﻋﻠَﻰ‬ َ ‫ َوأَﻧَﺎ‬، َ‫ﻋ ْﺑ ُدك‬ َ ‫ َﺧﻠَ ْﻘﺗ َ ِﻧ ْﻲ َوأَﻧَﺎ‬، َ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أ َ ْﻧتَ َر ِﺑّ ْﻲ ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ أ َ ْﻧت‬
َ‫ أَﺑُ ْو ُء ﻟَكَ ِﺑﻧِ ْﻌ َﻣﺗِك‬، ُ‫ﺻﻧَ ْﻌت‬ َ ‫ أَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣﺎ‬، ُ‫ﺳﺗ َ َط ْﻌت‬ ْ ‫َو َو ْﻋ ِدكَ َﻣﺎ ا‬
َ‫ب إِﻻﱠ أ َ ْﻧت‬
َ ‫ َوأَﺑُ ْو ُء ﺑِذَ ْﻧﺑِ ْﻲ ﻓَﺎ ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟ ْﻲ ﻓَ ِﺈﻧﱠﮫُ ﻻَ ﯾَ ْﻐ ِﻔ ُر اﻟذﱡﻧُ ْو‬،‫ﻲ‬
‫ﻋﻠ َ ﱠ‬َ
.
Allôhumma anta robbî lâ ilâha illâ anta, kholaqtanî wa anâ
‘abduka, wa anâ ‘ala ‘ahdika wa wa‘dika mâstatha‘tu, ‘aûdzubika
min syarri mâ shona‘tu, abû’u laka bini‘matika ‘alaiya, wa abû’u
bidzanbî faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan
aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku
dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan
yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku
mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya
tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


52
َ‫ﺻﺑَ َﺢ ﺑِ ْﻲ ِﻣ ْن ﻧِ ْﻌ َﻣ ٍﺔ أ َ ْو ﺑِﺄ َ َﺣ ٍد ِﻣ ْن َﺧ ْﻠ ِﻘكَ ﻓَ ِﻣ ْﻧكَ َو ْﺣدَكَ ﻻ‬
ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم َﻣﺎ أ‬
‫ ﻓَﻠَكَ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد َوﻟَكَ اﻟ ﱡ‬، َ‫ﺷ َِر ْﯾكَ ﻟَك‬
‫ﺷ ْﻛ ُر‬
Allôhumma mâ ashbaha bî min ni‘matin au bi ahadin min
kholqika faminka wahdaka lâ syarîkalak, falakal hamdu wa lakasy
syukru.
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh
seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha
Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan
kepada-Mu seluruh mahluk bersyukur.”

‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻋَﺎﻓِﻧِ ْﻲ ِﻓ ْﻲ‬،‫ﺳ ْﻣ ِﻌ ْﻲ‬ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻋَﺎﻓِﻧِ ْﻲ ﻓِ ْﻲ‬،‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻋَﺎﻓِﻧِ ْﻲ ﻓِ ْﻲ ﺑَ َدﻧِ ْﻲ‬
،‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّﻲ أَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ َن ا ْﻟ ُﻛ ْﻔ ِر َوا ْﻟﻔَ ْﻘ ِر‬. َ‫ ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ أ َ ْﻧت‬،‫ي‬
ْ ‫ﺻ ِر‬
َ َ‫ﺑ‬
(3×) َ‫ ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ أ َ ْﻧت‬،‫ب ا ْﻟﻘَ ْﺑ ِر‬ ِ ‫ﻋذَا‬ َ ‫َوأَﻋ ُْوذُ ِﺑكَ ِﻣ ْن‬
Allôhumma ‘âfinî fî badanî, allôhumma ‘afinî fî sam‘î,
allôhumma ‘afinî fî bashorî, lâ ilaha illâ anta, allôhumma inni
a‘ûdzubika minal kufri wal faqri, wa a‘ûdzubika min ‘azhâbil qobri, lâ
ilâha illâ anta.
“Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak
aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit
dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah,
selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan
kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan
kecuali Engkau.” (Dibaca tiga kali di waktu pagi dan sore).

‫ب ا ْﻟﻌَ ْر ِش‬
‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ ﺗ َ َو ﱠﻛ ْﻠتُ َوھُ َو َر ﱡ‬
َ ‫ﻲ ﷲُ ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ ھُ َو‬
َ ‫ﺳ ِﺑ‬ ْ ‫َﺣ‬
(7×).‫ا ْﻟﻌَ ِظ ْﯾ ِم‬
Hasbiyallôhu lâ illâ huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa robbul
‘arsyil ‘azhîm.
“Allahlah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada
Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepada-Nya aku
bertawakal. Dialah Tuhan yang menguasai Arasy yang agung.”
(Dibaca tujuh kali waktu pagi dan sore).

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


53
ِ ْ‫ﺳﺄَﻟُكَ ا ْﻟﻌَ ْﻔ َو َوا ْﻟﻌَﺎﻓِﯾَﺔَ ﻓِﻲ اﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ َوا‬
‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ‬،‫ﻵﺧ َر ِة‬ ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ أ‬
َ َ‫ﺳﺄَﻟُكَ ا ْﻟﻌَ ْﻔ َو َوا ْﻟﻌَﺎ ِﻓﯾَﺔَ ِﻓﻲ ِد ْﯾ ِﻧ ْﻲ َو ُد ْﻧﯾ‬
‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم‬.‫ﺎي َوأ َ ْھ ِﻠ ْﻲ َو َﻣﺎ ِﻟ ْﻲ‬ ْ َ‫أ‬
‫ َو ِﻣ ْن‬،‫ﺷ َﻣﺎ ِﻟ ْﻲ‬ ِ ‫ َوﻋ َْن ﯾَ ِﻣ ْﯾﻧِ ْﻲ َوﻋ َْن‬،‫ َو ِﻣ ْن َﺧ ْﻠ ِﻔ ْﻲ‬،‫َي‬ ‫ا ْﺣﻔَ ْظﻧِ ْﻲ ِﻣ ْن ﺑَ ْﯾ ِن ﯾَد ﱠ‬
‫ َوأَﻋ ُْوذُ ﺑِﻌَ َظ َﻣﺗِكَ أَ ْن أ ُ ْﻏﺗَﺎ َل ِﻣ ْن ﺗَﺣْ ﺗِ ْﻲ‬،‫ﻓَ ْوﻗِ ْﻲ‬.
Allôhumma innî as’alukal ‘afwa wal ‘âfîyah fiddunyâ wal
âkhirah, allôhumma innî as’alukal ‘afwa wal âfiyah fî dînî wa
dunyâya wa ahlî wa mâlî, allôhumma ihfizhnî min baini yadayya, wa
min kholfî, wa ‘an yamînî wa ‘an syimâlî, wa min fauqî, wa a‘ûdzu
bi‘azhomatika an ughtâla min tahtî.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan
keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia,
keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu
yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa
takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri
dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar selamat
dari mara bahaya dari bawahku.”

‫ب ُﻛ ِ ّل‬‫ َر ﱠ‬،‫ض‬ ِ ‫ت َواْﻷ َ ْر‬ِ ‫ﺎوا‬


َ ‫ﺳ َﻣ‬
‫ﺎط َر اﻟ ﱠ‬ ِ َ‫ﺷ َﮭﺎ َد ِة ﻓ‬
‫ب َواﻟ ﱠ‬ ِ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻋَﺎ ِﻟ َم ا ْﻟﻐَ ْﯾ‬
،‫ﺳ ْﻲ‬ ِ ‫ أَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ ِﻣ ْن ﺷ َِّر ﻧَ ْﻔ‬، َ‫ﺷ َﮭ ُد أ َ ْن ﻻَ إِﻟَـﮫَ إِﻻﱠ أ َ ْﻧت‬ْ َ ‫ أ‬،ُ‫ﺷ ْﻲ ٍء َو َﻣ ِﻠ ْﯾ َﻛﮫ‬َ
َ َ
ُ‫ﺳ ْو ًءا أ ْو أ ُﺟ ﱡره‬ ُ ‫ﺳ ْﻲ‬ ِ ‫ﻋﻠَﻰ ﻧَ ْﻔ‬َ ‫ف‬ ْ َ َ
َ ‫ َوأ ْن أﻗﺗ َ ِر‬،‫ﺷ ْر ِﻛ ِﮫ‬ ِ ‫ﺎن َو‬ ِ ‫ﺷ ْﯾ َط‬‫َو ِﻣ ْن ﺷ َِّر اﻟ ﱠ‬
ْ ‫ إِﻟَﻰ ُﻣ‬.
.‫ﺳ ِﻠ ٍم‬

Allôhumma ‘âlimal ghaibi wasysyahâdati fâthiros samâwâti


wal ardhi, robba kulli syai’in wa malîkahu, asyhadu allâ ilaha illâ
anta, a‘ûdzu bika min syarri nafsî, wa min syarrisy syaithâni wa
syirkihi, wa `an `aqtarifa ‘ala nafsi sû’an au ajurruhu ilâ muslim.
“Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang
nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu
dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali
Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan dan
bala tentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat
kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang
muslim.”

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


54
‫ﺎء َو ُھ َو‬
ِ ‫ﺳ َﻣ‬ ِ ‫ﺷ ْﻲ ٌء ﻓِﻲ اْﻷ َ ْر‬
‫ض َوﻻَ ﻓِﻲ اﻟ ﱠ‬ ْ ‫ﷲ ﻻَ ﯾَﺿ ﱡُر َﻣ َﻊ ا‬
َ ‫ﺳ ِﻣ ِﮫ‬ ِ ‫ﺳ ِم‬ ْ ِ‫ﺑ‬
(3×) ‫ﺳ ِﻣ ْﯾ ُﻊ ا ْﻟﻌَ ِﻠ ْﯾ ُم‬
‫اﻟ ﱠ‬
Bismillâhi lâ yadhurru ma‘asmihi syai’un fîl ardhi walâ fîs
samâi wahuwas samî‘ul ‘alîm.
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di
bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca tiga kali).

‫ﺳﻠﱠ َم‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو‬
َ ُ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ‬
َ ‫ َو ِﺑ ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍد‬،‫ﺳﻼَ ِم ِد ْﯾﻧًﺎ‬
ْ ‫ َو ِﺑﺎ ْ ِﻹ‬،‫� َرﺑ�ﺎ‬
ِ ‫َر ِﺿﯾْتُ ِﺑﺎ‬
(3×).‫ﻧَﺑِﯾ�ﺎ‬
Radhîtu billâhi robbâ, wa bil islâmi dînâ, wa bimuhammadin
shollollôhu ‘alaihi wa sallama nabîya.
“Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan
Muhammad SAW sebagai nabi.” (Dibaca tiga kali).

‫ﺻ ِﻠ ْﺢ ِﻟ ْﻲ ﺷَﺄْﻧِ ْﻲ ُﻛﻠﱠﮫُ َوﻻَ ﺗ َ ِﻛ ْﻠ ِﻧ ْﻲ‬


ْ َ ‫ أ‬،‫ث‬ ْ َ ‫ﻲ ﯾَﺎ ﻗَﯾﱡ ْو ُم ِﺑ َر ْﺣ َﻣﺗِكَ أ‬
ُ ‫ﺳﺗ َ ِﻐ ْﯾ‬ ‫ﯾَﺎ َﺣ ﱡ‬
َ َ‫ﺳ ْﻲ َط ْرﻓَﺔ‬
‫ﻋ ْﯾ ٍن‬ ِ ‫إِﻟَﻰ ﻧَ ْﻔ‬
Yâ hayyu yâ qoyyumu birohmatika astaghitsu, ashlihlî sya’nî
kullahu wa lâ takilni ila nafsî thorfata ‘aini.
“Wahai Tuhan Yang Mahahidup, wahai Tuhan Yang Berdiri
Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta
pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan
kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan
dari-Mu).”

‫ﺳﺄَﻟُكَ َﺧ ْﯾ َر َھ َذا‬
ْ َ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ِإ ِﻧّ ْﻲ أ‬،‫ب ا ْﻟﻌَﺎﻟَ ِﻣ ْﯾ َن‬ ْ َ ‫ﺻﺑَﺣْ ﻧَﺎ َوأ‬
ِ ‫ﺻﺑَ َﺢ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ ِ ﱠ‬
ِ ّ ‫� َر‬ ْ َ‫أ‬
‫ َوأَﻋ ُْوذُ ﺑِكَ ِﻣ ْن ﺷ َِّر‬،ُ‫ َوھُدَاه‬،ُ‫ َوﺑَ َر َﻛﺗَﮫ‬،ُ‫ َوﻧَﺻ َْرهُ َوﻧُ ْو َره‬،ُ‫ ﻓَﺗْ َﺣﮫ‬:‫ا ْﻟﯾَ ْو ِم‬
‫َﻣﺎ ِﻓ ْﯾ ِﮫ َوﺷ َِّر َﻣﺎ ﺑَ ْﻌ َد ُه‬
Ashbahnâ wa ashbahal mulku lillâhi robbil ‘âlamîn,
allôhumma inni as’aluka khoiro hadzal yaumi: fathahu, wa nashrohu,
wa nûrohu, wa barokatahu, wa hudâhu, wa a‘ûdzubika min syarri
mâ fîhi wa syarri mâ ba‘dahu.

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


55
“Kami masuk pagi, sedang kerajaan hanya milik Allah, Tuhan
seru sekalian alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-
Mu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat), pertolongan,
cahaya, berkah dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejelekan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan
sesudahnya.”

‫ﻋﻠَﻰ ِد ْﯾ ِن ﻧَ ِﺑ ِﯾّﻧَﺎ‬ َ ‫ َو‬،‫ص‬ ِ َ‫ﻋﻠَﻰ َﻛ ِﻠ َﻣ ِﺔ اْ ِﻹ ْﺧﻼ‬ َ ‫ﺳﻼَ ِم َو‬ْ ‫ﻋﻠَﻰ ِﻓ ْط َر ِة اْ ِﻹ‬ ْ َ‫أ‬
َ ‫ﺻﺑَﺣْ ﻧَﺎ‬
‫ﺳ ِﻠ ًﻣﺎ‬ ْ ‫ﻋﻠَﻰ ِﻣﻠﱠ ِﺔ أَ ِﺑ ْﯾﻧَﺎ إِ ْﺑ َرا ِھ ْﯾ َم َﺣﻧِ ْﯾﻔًﺎ ُﻣ‬
َ ‫ َو‬،‫ﺳﻠﱠ َم‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮫ َو‬ َ ُ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ‬ َ ‫ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍد‬
‫َﺎن ِﻣ َن ا ْﻟ ُﻣﺷ ِْر ِﻛ ْﯾ َن‬
َ ‫ َو َﻣﺎ ﻛ‬.
Ashbahnâ ‘ala fithratil islâmi wa ‘ala kalimatil ikhlâshi, wa ‘ala
dîni nabiyyinâ muhammadin shollollôhu ‘alaihi wasallam, wa ‘ala
millati abînâ ibrôhima hanifâ musliman wa mâ kâna minal musyrikîn.
“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas,
agama Nabi kita Muhammad SAW, dan agama ayah kami Ibrahim
yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong
orang-orang musyrik.”
(100×) ‫ﷲ َو ِﺑ َﺣ ْﻣ ِد ِه‬ َ ‫ﺳ ْﺑ َﺣ‬
ِ ‫ﺎن‬ ُ
Subhanallôhi wabihamdihi.
“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca seratus kali)

َ ‫ ﻟَﮫُ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد َوھُ َو‬،ُ‫ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ َدهُ ﻻَ ﺷ َِر ْﯾكَ ﻟَﮫ‬
‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِ ّل‬
(‫ﻋﻧد اﻟﻛﺳل‬1×‫ أو‬10×) ‫ﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِد ْﯾ ُر‬ َ
Lâ ilaha illallôhu wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku wa lahul
hamdu wahuwa ‘ala kulli sya’in qodîr.
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang
Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca
sepuluh kali, atau cukup sekali di saat sedang malas).

َ ‫ ﻟَﮫُ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠكُ َوﻟَﮫُ ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد َوھُ َو‬،ُ‫ﻻَ ِإﻟَـﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ َدهُ ﻻَ ﺷ َِر ْﯾكَ ﻟَﮫ‬
‫ﻋﻠَﻰ ُﻛ ِ ّل‬
(‫ إذا أﺻﺑﺢ‬100×) ‫ﺷ ْﻲ ٍء ﻗَ ِد ْﯾ ُر‬ َ
Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a
56
Lâ ilâha illâllôhu wahdahu lâ syarîkalah, lahul mulku wa lahul
hamdu wahuwa ‘ala kulli sya’in qodîr.
“Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang
Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca
seratus kali setiap pagi hari)

ِ ‫ َو ِزﻧَﺔَ ﻋ َْر‬،‫ﺳ ِﮫ‬


‫ﺷ ِﮫ َو ِﻣدَا َد‬ ِ ‫ﺿﺎ ﻧَ ْﻔ‬
َ ‫ َو ِر‬،‫ﻋ َد َد َﺧ ْﻠ ِﻘ ِﮫ‬
َ :‫ﷲ َو ِﺑ َﺣ ْﻣ ِد ِه‬ َ ‫ﺳ ْﺑ َﺣ‬
ِ ‫ﺎن‬ ُ
(‫ إذا أﺻﺑﺢ‬3×) ‫َﻛ ِﻠ َﻣﺎﺗِ ِﮫ‬
Subhanallôhi wa bihamdihi, ‘adada kholqihi, wa ridho nafsihi,
wa zinata ‘arsyihi wa midâda kalimâtihi.
“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya,
sejauh keridhoan-Nya, seberat timbangan Arasy-Nya dan sebanyak
tinta tulisan kalimat-Nya.” (Dibaca tiga kali setiap pagi hari).

َ ‫ َو‬،‫ َو ِر ْزﻗًﺎ َط ِﯾّﺑًﺎ‬،‫ﺳﺄَﻟُكَ ِﻋ ْﻠ ًﻣﺎ ﻧَﺎﻓِﻌًﺎ‬


(‫ﻋ َﻣﻼً ُﻣﺗَﻘَﺑﱠﻼً )إذا أﺻﺑﺢ‬ ْ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِ ِﻧّ ْﻲ أ‬
Allôhumma inni as’aluka ‘ilmân nâfi‘an, warizqon tayyiban,
wa ‘amalan mutaqabbalan.
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima. (Dibaca pagi
hari)
ُ ‫ﷲ َوأَﺗ ُ ْو‬
(‫ ﻓﻲ اﻟﯾوم‬100×) ‫ب ِإﻟَ ْﯾ ِﮫ‬ ْ َ‫أ‬
َ ‫ﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُر‬
Astaghfirullôh wa atûbu ilaihi.
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-
Nya.” (Dibaca 100 kali dalam sehari)

َ َ‫ت ِﻣ ْن ﺷ َِّر َﻣﺎ َﺧﻠ‬


(‫ إذا أﻣﺳﻰ‬3×) ‫ﻖ‬ ِ ‫ﷲ اﻟﺗﱠﺎ ﱠﻣﺎ‬ ِ ‫أَﻋ ُْوذُ ِﺑ َﻛ ِﻠ َﻣﺎ‬
ِ ‫ت‬
A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmâti min syarri mâ kholaq.
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya.” (Dibaca 3
kali pada sore hari)
(10 ×) ‫ﻋﻠَﻰ ﻧَﺑِ ِﯾّﻧَﺎ ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍد‬
َ ‫ﺳ ِﻠّ ْم‬ َ ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم‬
َ ‫ﺻ ِ ّل َو‬
Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a
57
Allôhumma sholli wa sallim ‘alâ nabiyyinâ muhammad.
“Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada Nabi
kami Muhammad.” (Dibaca 10 kali)

‫ إِﯾﱠﺎكَ ﻧَ ْﻌﺑُ ُد‬.‫ِﯾن‬


ِ ‫ َﻣﺎ ِﻟ ِك ﯾَ ْو ِم اﻟ ّد‬.‫اﻟر ِﺣ ِﯾم‬
‫اﻟر ْﺣ َﻣ ِن ﱠ‬ ‫ ﱠ‬.‫ﯾن‬ َ ‫ب ا ْﻟﻌَﺎﻟَ ِﻣ‬
ِ ّ ‫� َر‬ِ ‫ا ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬
َ َ‫ِﯾن أ َ ْﻧﻌَ ْﻣت‬
‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮭ ْم‬ َ ‫ ِﺻ َرا َط اﻟﱠذ‬.‫ﺳﺗ َ ِﻘﯾ َم‬ْ ‫ﺻ َرا َط ا ْﻟ ُﻣ‬
ّ ِ ‫ ا ْھ ِدﻧَﺎ اﻟ‬.ُ‫ﺳﺗ َ ِﻌﯾن‬
ْ َ‫َو ِإﯾﱠﺎكَ ﻧ‬
.‫ آﻣﯾن‬.‫ﯾن‬ َ ّ‫ﺿﺎ ِﻟ‬‫ﻋﻠَ ْﯾ ِﮭ ْم َو َﻻ اﻟ ﱠ‬َ ‫ب‬ ِ ‫ﻏ ْﯾ ِر ا ْﻟ َﻣ ْﻐﺿُو‬ َ
Alhamdu lillâhi robbil ‘âlamîn. Arrahmanir rahîm. Mâliki
yaumiddîn. Iyyâka na’budu wa iyyakanasta’în. Ihdinâsh shirâthol
mustaqîm. Shirothol ladzîna an‘amta ‘alaihim ghoiril maghdhubi
‘alaihim waladhdhâllîn.
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari
Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya
kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan
yang lurus. (Yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri
nikmat; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat.”

‫ب‬ِ ‫ون ﺑِﺎ ْﻟﻐَ ْﯾ‬ َ ‫ اﻟﱠذ‬.‫ﯾن‬


َ ُ‫ِﯾن ﯾُ ْؤ ِﻣﻧ‬ َ ‫ب ﻓِﯾ ِﮫ ھُدًى ِﻟ ْﻠ ُﻣﺗ ﱠ ِﻘ‬ َ ‫ب َﻻ َر ْﯾ‬ ُ ‫ ذَ ِﻟكَ ا ْﻟ ِﻛﺗَﺎ‬.‫آﻟم‬
‫ون ِﺑ َﻣﺎ أ ُ ْﻧ ِز َل‬ َ ‫ َواﻟﱠذ‬.‫ون‬
َ ُ‫ِﯾن ﯾُ ْؤ ِﻣﻧ‬ َ ُ‫ﺻ َﻼةَ َو ِﻣ ﱠﻣﺎ َر َز ْﻗﻧَﺎھُ ْم ﯾُ ْﻧ ِﻔﻘ‬ ‫ون اﻟ ﱠ‬ َ ‫َوﯾُ ِﻘﯾ ُﻣ‬
‫ﻋﻠَﻰ ھُدًى‬ َ َ‫ أُوﻟَﺋِك‬.‫ون‬ َ ُ‫إِﻟَ ْﯾكَ َو َﻣﺎ أ ُ ْﻧ ِز َل ِﻣ ْن ﻗَ ْﺑ ِﻠكَ َوﺑِﺎ ْﻟﻸ َ ِﺧ َر ِة ھُ ْم ﯾُوﻗِﻧ‬
َ ‫ِﻣ ْن َر ِﺑّ ِﮭ ْم َوأُوﻟَ ِﺋكَ ھُ ُم ا ْﻟ ُﻣ ْﻔ ِﻠ ُﺣ‬
.‫ون‬
Alif lâm mîm. Dzâlikal kitâbu lâ roiba fîh, hudal lilmuttaqîn.
Alladzîna yu’minûna bil ghoibi wa yuqîmûnash sholâta wa mimmâ
rozaqnâhum yunfiqûn. Wal ladzîna yu’minûna bimâ unzila ilaika
wamâ unzila min qoblika wa bil âkhirotihum yûqinûn. Ûla’ika ‘alâ
hudan mir robbihim wa ûlaika humul muflihûn.
“Alif lâm mîn. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (Yaitu) mereka yang
beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada
mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur`an) yang

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


58
telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka,
dan merekalah orang-orang yang beruntung.”

‫ﺳﻧَﺔٌ َو َﻻ ﻧَ ْو ٌم ﻟَﮫُ َﻣﺎ ِﻓﻲ‬ ِ ُ‫ﻲ ا ْﻟﻘَﯾﱡو ُم َﻻ ﺗَﺄ ْ ُﺧذُه‬ ‫�ُ َﻻ ِإﻟَﮫَ ِإ ﱠﻻ ُھ َو ا ْﻟ َﺣ ﱡ‬ ‫ﱠ‬
‫ﺷﻔَ ُﻊ ِﻋ ْﻧ َدهُ إِ ﱠﻻ ﺑِ ِﺈ ْذﻧِ ِﮫ ﯾَ ْﻌﻠَ ُم َﻣﺎ‬
ْ َ‫ض َﻣ ْن ذَا اﻟﱠذِي ﯾ‬ ِ ‫ت َو َﻣﺎ ﻓِﻲ ْاﻷ َ ْر‬ ِ ‫ﺎوا‬ َ ‫ﺳ َﻣ‬ ‫اﻟ ﱠ‬
‫ﺷ ْﻲ ٍء ِﻣ ْن ِﻋ ْﻠ ِﻣ ِﮫ ِإ ﱠﻻ ِﺑ َﻣﺎ ﺷَﺎ َء‬ َ ‫ون ِﺑ‬ َ ‫ط‬ ُ ‫ِﯾﮭ ْم َو َﻣﺎ َﺧ ْﻠﻔَ ُﮭ ْم َو َﻻ ﯾُ ِﺣﯾ‬ َ
ِ ‫ﺑَ ْﯾ َن أ ْﯾد‬
‫ﻲ‬ ‫ظ ُﮭ َﻣﺎ َوھُ َو ا ْﻟﻌَ ِﻠ ﱡ‬ ُ ‫ض َو َﻻ ﯾَﺋ ُو ُدهُ ِﺣ ْﻔ‬ َ ‫ت َو ْاﻷ َ ْر‬ ِ ‫ﺎوا‬ َ ‫ﺳ َﻣ‬‫ﺳﯾﱡﮫُ اﻟ ﱠ‬ ِ ‫ﺳ َﻊ ﻛ ُْر‬ ِ ‫َو‬
‫ﻲ ِ ﻓَ َﻣ ْن ﯾَ ْﻛﻔُ ْر‬ ّ َ‫ﺷ ُد ِﻣ َن ا ْﻟﻐ‬ ‫ِﯾن ﻗَ ْد ﺗَﺑَﯾﱠ َن ﱡ‬
ْ ‫اﻟر‬ ِ ‫ َﻻ ِإ ْﻛ َرا َه ِﻓﻲ اﻟ ّد‬.‫ا ْﻟﻌَ ِظﯾ ُم‬
‫ﺻﺎ َم ﻟَ َﮭﺎ‬ َ ‫ﺳكَ ِﺑﺎ ْﻟﻌُ ْر َو ِة ا ْﻟ ُوﺛْﻘَﻰ َﻻ ا ْﻧ ِﻔ‬ ْ ‫ﺎ� ﻓَﻘَ ِد ا‬
َ ‫ﺳﺗ َ ْﻣ‬ ِ ‫ت َوﯾُ ْؤ ِﻣ ْن ِﺑ ﱠ‬ِ ‫ﻏو‬ ُ ‫ِﺑﺎﻟ ﱠطﺎ‬
‫ت إِﻟَﻰ‬ ِ ‫ِﯾن آ َ َﻣﻧُوا ﯾُ ْﺧ ِر ُﺟ ُﮭ ْم ِﻣ َن اﻟ ﱡظﻠُ َﻣﺎ‬ َ ‫ﻲ اﻟﱠذ‬ ‫�ُ َو ِﻟ ﱡ‬ ‫ ﱠ‬.‫ﻋ ِﻠﯾ ٌم‬َ ‫ﺳ ِﻣﯾ ٌﻊ‬ َ ُ� ‫َو ﱠ‬
‫ور ِإﻟَﻰ‬ ِ ‫ﻏوتُ ﯾُ ْﺧ ِر ُﺟوﻧَ ُﮭ ْم ِﻣ َن اﻟﻧﱡ‬ َ
ُ ‫ِﯾن َﻛﻔَ ُروا أ ْو ِﻟﯾَﺎ ُؤھُ ُم اﻟ ﱠطﺎ‬ َ ‫ور َواﻟﱠذ‬ ِ ‫اﻟﻧﱡ‬
َ ‫ﺎب اﻟﻧﱠ ِﺎر ھُ ْم ﻓِﯾ َﮭﺎ َﺧﺎ ِﻟد‬
.‫ُون‬ ُ ‫ﺻ َﺣ‬ ْ َ ‫ت أُوﻟَﺋِكَ أ‬ ِ ‫اﻟ ﱡظ ﻠُ َﻣﺎ‬
Allôhu lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyum lâ ta’khudzuhu
sinatuw walâ naum lahû mâfîs samâwâti wal ardhi. Man dzal ladzî
yasyfa‘u ‘indahû illâ bi idznih, ya‘lamu mâ baina aidîhim wamâ
kholfahum walâ yuhîthûna bisyain min ‘ilmihî illâ bimâsya’, wasia‘
kursiyyuhus samâwâti wal ardho wa la ya’ûduhu hifzhuhumâ
wahuwal ‘aliyyul ‘azhîm. Lâ ikrôha fîddîn qad tabayyanar rusydu
minal ghoib, famay yakfur bith thâghûti wa yu’minu billâhi
faqadistamsaka bil‘urwatil wutsqo lânfishâma lahâ wallôhu samî‘un
‘alîm. Allôhu waliyyul lazhîna âmanû yukhrijuhum minazh dzulumâti
ilan nûr, wallazhîna kafarû auliyâuhumuth thôghûtu yukhrijûhum
minan nûri ilazh zhulumât, ûlâika ashhabun nâri hum fîhâ khôlidûn.
“Ya Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya
apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at
di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah
tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


59
Mahabesar. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang
yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran)
kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-
pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.”

‫ﺳ ُﻛ ْم أ َ ْو‬
ِ ُ‫ض َو ِإ ْن ﺗ ُ ْﺑدُوا َﻣﺎ ﻓِﻲ أ َ ْﻧﻔ‬ ِ ‫ت َو َﻣﺎ ﻓِﻲ ْاﻷ َ ْر‬ ِ ‫ﺎوا‬َ ‫ﺳ َﻣ‬ ‫� َﻣﺎ ﻓِﻲ اﻟ ﱠ‬ ِ‫ِﱠ‬
‫ﻋﻠَﻰ‬ َ ُ� ‫ِب َﻣ ْن ﯾَﺷَﺎ ُء َو ﱠ‬ ُ ّ‫�ُ ﻓَﯾَ ْﻐ ِﻔ ُر ِﻟ َﻣ ْن ﯾَﺷَﺎ ُء َوﯾُﻌَذ‬ ِ ‫ﺗ ُ ْﺧﻔُوهُ ﯾُ َﺣﺎ‬
‫ﺳ ْﺑ ُﻛ ْم ﺑِ ِﮫ ﱠ‬
‫ون ُﻛ ﱞل‬ َ ُ‫ﺳو ُل ِﺑ َﻣﺎ أ ُ ْﻧ ِز َل ِإﻟَ ْﯾ ِﮫ ِﻣ ْن َر ِﺑّ ِﮫ َوا ْﻟ ُﻣ ْؤ ِﻣﻧ‬ ُ ‫اﻟر‬‫ آ َ َﻣ َن ﱠ‬.‫ِﯾر‬ ٌ ‫ﺷ ْﻲ ٍء ﻗَد‬ َ ‫ُﻛ ِ ّل‬
‫ﺳ ِﻠ ِﮫ‬ُ ‫ق ﺑَ ْﯾ َن أ َ َﺣ ٍد ِﻣ ْن ُر‬ ُ ‫ﺳ ِﻠ ِﮫ َﻻ ﻧُﻔَ ِ ّر‬ ُ ‫ﺎ� َو َﻣ َﻼﺋِ َﻛﺗِ ِﮫ َو ُﻛﺗ ُ ِﺑ ِﮫ َو ُر‬ ِ ‫آ َ َﻣ َن ِﺑ ﱠ‬
‫ﺳﺎ‬ ً ‫�ُ ﻧَ ْﻔ‬ ‫ف ﱠ‬ ُ ّ‫ َﻻ ﯾُ َﻛ ِﻠ‬.‫ﯾر‬ُ ‫ﻏ ْﻔ َراﻧَكَ َرﺑﱠﻧَﺎ َوإِﻟَ ْﯾكَ ا ْﻟ َﻣ ِﺻ‬ ُ ‫ﺳ ِﻣ ْﻌﻧَﺎ َوأ َ َط ْﻌﻧَﺎ‬ َ ‫َوﻗَﺎﻟُوا‬
‫اﺧ ْذﻧَﺎ ِإ ْن‬ ِ ‫ﺳﺑَتْ َرﺑﱠﻧَﺎ َﻻ ﺗ ُ َؤ‬ َ َ ‫ﻋﻠَ ْﯾ َﮭﺎ َﻣﺎ ا ْﻛﺗ‬ َ ‫ﺳﺑَتْ َو‬ َ ‫ﺳﻌَ َﮭﺎ ﻟَ َﮭﺎ َﻣﺎ َﻛ‬ ْ ‫ِإ ﱠﻻ ُو‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ اﻟﱠذ‬
‫ِﯾن‬ َ ُ‫ﻋﻠَ ْﯾﻧَﺎ إِﺻ ًْرا َﻛ َﻣﺎ َﺣ َﻣ ْﻠﺗَﮫ‬ َ ‫ﺣْﻣ ْل‬ ِ َ ‫ﺳﯾﻧَﺎ أ َ ْو أ َ ْﺧ َطﺄْﻧَﺎ َرﺑﱠﻧَﺎ َو َﻻ ﺗ‬ ِ َ‫ﻧ‬
‫ﻋﻧﱠﺎ َوا ْﻏ ِﻔ ْر ﻟَﻧَﺎ‬ َ ‫ْف‬ ُ ‫ِﻣ ْن ﻗَ ْﺑ ِﻠﻧَﺎ َرﺑﱠﻧَﺎ َو َﻻ ﺗ ُ َﺣ ِ ّﻣ ْﻠﻧَﺎ َﻣﺎ َﻻ َطﺎﻗَﺔَ ﻟَﻧَﺎ ِﺑ ِﮫ َواﻋ‬
َ ‫ﻋﻠَﻰ ا ْﻟﻘَ ْو ِم ا ْﻟﻛَﺎﻓِ ِر‬
.‫ﯾن‬ َ ‫ﺻ ْرﻧَﺎ‬ُ ‫ار َﺣ ْﻣﻧَﺎ أ َ ْﻧتَ َﻣ ْو َﻻﻧَﺎ ﻓَﺎ ْﻧ‬
ْ ‫َو‬
Lillâhi mâ fis samâwati wa mâ fil ardhi wain tubdû mâ fî
anfusikum au tukhfûhu yuhâsibkum bihillâh. Fayaghfiru limay
yasyâ’u wayu‘adzdzibu may yasyâ’u wallâhu ‘ala kulli syai’in qodîr.
Âmanar rasûlu bimâ unzila ilahi min robbihi wal mu’minûn. Kullun
âmana billâhi wa malâikatihi wa kutubihi wa rosulih, lâ tufarriqu
baina ahadin min rusulih. Wa qôlû sami‘nâ wa atho‘nâ ghufrônaka
robbanâ wa ilaikal mashîr. Lâ yukallifullôhu nafsân illa wus’ahâ, lahâ
mâ kasabat wa ‘alaiha mâktasabat rôbbanâ lâ tu’akhidnâ in nasînâ
au akhthô’nâ, rôbbanâ walâ tahmil ‘alainâ ishron kamâ hamaltahu
‘alal ladzîna min qoblinâ, robbanâ walâ tuhammilnâ mâ lâ thôqota
lanâ bih, wâ‘fu ‘annâ wâghfirlanâ warhamnâ anta maulânâ
fanshurnâ ‘alal qoumil kâfirîn.
“Kepunyaan Allahlah segala apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


60
hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Rasul
telah beriman kepada Al-Qur`an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): ‘Kami tidak membeda-
bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-
Nya’, dan mereka mengatakan: ‘Kami dengar dan kami taat.’
(Mereka berdoa): ‘Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali.’ Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): ‘Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban
yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada
kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami;
ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami,
maka tolonglah kami dari orang-orang yang kafir.”

‫ َوﻟَ ْم ﯾَﻛ ُْن ﻟَﮫُ ُﻛﻔُ ًوا أ َ َﺣ ٌد‬.ْ‫ ﻟَ ْم ﯾَ ِﻠ ْد َوﻟَ ْم ﯾُوﻟَد‬.ُ‫ﺻ َﻣد‬ ‫ ﱠ‬.ٌ‫�ُ أ َ َﺣد‬
‫�ُ اﻟ ﱠ‬ ‫ﻗُ ْل ھُ َو ﱠ‬
Qul huwallôhu ahad. Allôhush shomad. Lam yalid wa lam
yûlad. Walam yakul lahû kufuwân ahad.
“Katakanlah: ‘Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia.”

َ َ‫ﻖ ِإ َذا َوﻗ‬


.‫ب‬ ٍ ‫ﺳ‬
ِ ‫ﻏﺎ‬ َ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر‬.َ‫ ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﻣﺎ َﺧﻠَﻖ‬.‫ﻖ‬ ِ ّ ‫ﻗُ ْل أَﻋُوذُ ِﺑ َر‬
ِ َ‫ب ا ْﻟﻔَﻠ‬
.َ‫ﺳد‬َ ‫ﺳ ٍد إِذَا َﺣ‬ِ ‫ َو ِﻣ ْن ﺷ ِ َّر َﺣﺎ‬.ِ‫ت ﻓِﻲ ا ْﻟﻌُﻘَد‬ ِ ‫َو ِﻣ ْن ﺷ َِّر اﻟﻧﱠﻔﱠﺎﺛَﺎ‬

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


61
Qul a‘ûdzu birobbil falaq. Min syarri mâ kholaq. Wa min
syarri ghôsiqin idzâ waqob. Wa min syarrin naffâtsâti fil ‘uqod. Wa
min syarri hâsidin idzâ hasad.
“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Tuhan Yang
Menguasai subuh. Dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan
malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita
tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari
kejahatan pendengki bila ia dengki.”

‫اس‬ ْ ‫ ِﻣ ْن ﺷ َِّر ا ْﻟ َو‬.‫ﺎس‬


ِ ‫ﺳ َو‬ ِ ‫ إِﻟَ ِﮫ اﻟﻧﱠ‬.‫ﺎس‬
ِ ‫ َﻣ ِﻠ ِك اﻟﻧﱠ‬.‫ﺎس‬ ِ ‫ب اﻟﻧﱠ‬ ِ ّ ‫ﻗُ ْل أَﻋُوذُ ﺑِ َر‬
.‫ﺎس‬ِ ‫ ِﻣ َن ا ْﻟ ِﺟﻧﱠ ِﺔ َواﻟﻧﱠ‬.‫ﺎس‬ِ ‫ُور اﻟﻧﱠ‬ِ ‫ﺻد‬ُ ‫س ﻓِﻲ‬ ْ ‫ اﻟﱠذِي ﯾُ َو‬.‫ﺎس‬
ُ ‫ﺳ ِو‬ ِ ‫ا ْﻟ َﺧﻧﱠ‬
Qul a‘ûdu birobbin nâs. Malikin nâs. Ilahin nâs. Min syarril
waswâsil khonnâs. Alladzi yuwaswisu fî shudûrin nâs. Minal jinnti
wan nâs.
“Katakanlah: ‘Aku berlidung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan
manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
(golongan) jin dan manusia.” []

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


62
Kalam Penutup

Coba kita teliti bentuk doa yang kita ucapkan, dan


bertanyalah pada diri sendiri di saat terakhir kita berdoa kepada
Allah; Apakah doa yang kita ucapkan berhubungan dengan perihal
akhirat, ataukah berhubungan dengan duniawi?! Apakah kita
meminta kepada Allah agar digiatkan dalam melakukan shalat
malam, istiqomah dalam melakukan kebaikan, dimudahkan dalam
melakukan kebaikan serta menjauhi kemaksiyatan, dan tidak
terbersit dibenak kita untuk dilimpahkan harta yang melimpah atau
kedudukan duniawi? Apakah kita berdoa kepada Allah dalam sujud
agar ditingkatkan keimanan kita dan dimudahkan dalam meniti jalan
hidayah, sebagaimana kita berdoa semoga dilimpahkan harta kita
dan ditinggikan kedudukan kita?
Sesungguhnya orang yang pandai pada hari ini adalah,
orang yang mengetahui bahwa jika hubungannya dengan Allah baik
maka buhungannya dengan sesama manusia akan baik juga. Jika
dia menjadikan akhirat sebagai tujuannya maka Allah akan
mencukupi kebutuhan dunianya, bahkan dunia akan serta merta
datang kepadanya. Dan, jika kemewahan dunia menjauh darinya
maka Allah akan menyelimuti hatinya dengan zuhud. Dia tidak akan
bersedih atas hilangnya dunia. Dari sini, dia manjadikan akhirat
sebagai inti dari doanya.
Allah lebih mengetahui tentang diri kita daripada diri kita
sendiri. Dan Allah lebih menjaga keselamatan diri kita melebihi dari
diri kita sendiri. Juga, Allah lebih tahu tentang sesuatu yang
bermanfa'at dan membahayakan atas diri kita.
Tidak dikabulkannya doa, pasti ada hikmah Robbani yang
tersimpan. Seperti, jika doanya dikabulkan justru akan
membawanya pada kesengsaraan. Atau, doa yang tidak dikabulkan
disebabkan makan makanan yang haram dan minum minuman
yang dilarang, atau meninggalkan amal makruf nahi mungkar, atau
melakukan kemaksiyatan dengan tiada henti, dan enggan untuk
bertaubat atas dosa-dosa yang dilakukan. Oleh karena itu, jika doa-
doa kita belum dikabulkan maka hendaknya kita mengintropeksi diri.
[]

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


63
Daftar Pustaka

Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-


Adzkâr al-Muntakhabah Min Kalâm Sayyidil Abrâr. Tahrîj:
Ishamuddin ash-Shababthi, [Kairo: Dâr al-Hadîts, 1992]
Ibrahim Muhammad bin Hasan al-Jamal, al-Istisyfâ` Bid
Du’â’, [Kairo: Dâr al-Fadhîlah]
DR. Khalid Abu Syadi, Jur’atud Dawâ`, [Kairo: Dar al-
Andalus, 2008]
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ath-Thibun Nabawi. Tahrîj:
Muhammad Muhammad Tahir dan Muhammad Said Muhammad,
[Kairo: Dâr at-Takwa Li at- Turâts, 2003]
Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, al-Fawâ`id. Tahrîj:
Muhammad Muhammad Tamir, [Kairo: Dâr at-Takwa Li at- Turâts,
2004]

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


64
Biodata Penulis

Lahir disebuah kampung kecil, Tlutup, Pati, pada tanggal 22 Juli


1975. Menimba ilmu di Madrasah Miftahul Ulum Tlutup, kemudian
melanjutkan ke PonPes Raudhatul Ulum Guyangan Pati. Mendapatkan
Kesempatan untuk nyantri kepada syaikh Dr. Ali Jum`ah (Mufti Mesir) di
masjid Al-Ahzar dan Masjid Sulthan Kairo. Di Universitas Al-Ahzar Kairo
dan ketemu jodoh, hingga dihadiahi Allah empat anak. Semenjak di Kairo
sudah aktif menulis di media-media yang dikelola mahasiswa Indonesia di
Kairo maupun media Indonesia. Beberapa karya dari penulis yang bisa
dinikmati pembaca Indonesia berupa buku-buku terjemahan adalah, dari
penerbit Qathi Jakarta; Masuk Surga Tanpa Hisab, Bertransaksi dengan
Allah, Nabi-Nabi Allah. Penerbit Kautsar Jakarta; Malaikat Maut dan
Orang-Orang Shaleh, Nikmatnya Beribadah. Penerbit Maghfirah Jakarta;
Jangan Marah, Nasib orang-orang sombong, The Power Spiritual. Penerbit
Mirqat Jakarta; La Tahzan For Unmarried, Bawalah Keluargamu Ke Surga,
Selamat Datang Istri Impian, Selamat Dataang Suami Impian, dan karya-
karya lain. Buku Ya Rabb Terimalah Doa Kami ini berkolaborasi dengan LAZ
DKD, adalah buku yang kami persembahkan untuk kaum muslimin di
manapun berada.

Ya Robbi, Terimalah Do’a-Do’aku | Do’a - Do’a


65

Anda mungkin juga menyukai