Anda di halaman 1dari 64

Terjemah Kitab “Arba’una Haditsan

fi al-Qiyam wa al-Ma’aani al-Hadoriyyah


min Ahadisin Nabi fi Sohih al-Bukhori wa Muslim“
(40 Hadis perihal Nilai-Nilai dan Makna Peradaban dari hadis-hadis Nabi dalam kitab Sohih Bukhori
dan Muslim.)

Dikumpulkan dan disusun oleh:


Al-Syaikh Dr.Muhammad Syarif al-Sowwaf
Pendahuluan

Segala puji bagi Allah sang pemberi nikmat , yang telah menganugerahkan kita
kemuliaan untuk menyembahnya , dan memilih kita sebagai hamba yang
mengesakannya , dan mengajarkan kita segala sesuatu yang tidak kita ketahui ,
segala puji bagi Allah yang memilih agama ini untuk kita , dan menjadikan
Nabi kita baginda seluruh makhluk dan sebagai Rasul pilihan , yang mana para
Nabi telah mengabarkan kepada kita sejak dulu, dan Allah menjadikan syariat
nya sebagai penutup seluruh syariat nabi yang lain , dan menjadikan risalah nya
penutup risalah lainnya .

Beliau telah menyampaikan ajaran , dan nasihatnya , telah memberi petunjuk


kepada jalan lurus, dan telah menetapkan kaidah-kaidah peradaban manusia
yang robbani, berbahasa arab , yang berlaku untuk seluruh penjuru dunia.
Yang telah menyelamatkan seluruh umat dari kesesatannya , yang telah
membangkitkan mereka dari tidurnya , dan menyebarkan norma – norma
kebajikan di dunia , semoga Allah ta’ala bersholawat kepadanya , serta
keturunannya yang suci juga para sahabatnya, dan para istrinya ibu kaum yang
beriman , dan semua yang menempuh jalannya , dan yang berpegang teguh
kepada sunnah nya , serta yang membawa bendera nya hingga hari kiamat.

Sesungguhnya Allah menjadikan seluruh kebaikan pada petunjuk yang dibawa


oleh baginda kita Muhammad ‫ﷺ‬, yang merupakan jalan yang benar yang mana
tidak akan kecewa orang yang mengikutinya , dan tidak akan mendapat
petunjuk orang yang berpaling darinya, dan Allah telah memuliakan ummat ini
maka Ia menjaga nya untuk ummat ini.
Adapun al-Quran , maka Allah telah berfirman:
ِ ‫ِإنَّا نَحْ نُ ن ََّز ْلنَا‬
َ‫الذ ْك َر َو ِإنَّا لَه ُ لَ َحافِظُون‬

"Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al- Quran dan sungguh kami yang
akan menjaganya"
[Surat Al-Hijr: 9]

Dan adapun Sunnah Nabawiyyah , maka Allah telah menghempaskan kedalam


hati kaum muslimin rasa cinta dan berpegang teguh padanya , maka para
sahabat menyerap cahaya dari kata kata yang benar yang Allah alirkan pada
Lisan kekasihnya ,baginda Muhammad ‫ ﷺ‬, dan mereka merasakan amanah
tanggung jawab untuk menyampaikan dan menyebarkannya , maka merekalah
orang orang yang paling semangat dalam menyampaikannya kepada orang-
orang yang datang setelahnya dengan cara yang paling sempurna dari segi
perhatian ,penjagaan nya , tanpa ada kekurangan dan kelebihan , maka mereka
termasuk contoh yang mengagumkan dari golongan ahlul ‘adalah secara
pemahaman , amanah , dan itqon .

Kemudian amanah tersebut diterima oleh para tabi’in dari salaf yang baik
di ummat ini, dan mereka menyadari -melalui perantara apa yang Allah ajarkan
kepada mereka – besarnya keutamaan nya , maka mereka serta murid-muridnya
berinovasi untuk memperbaharui perantara wasilah untuk menjaga harta karun
tersebut, dan melindunginya dari tangan tangan orang yang tidak amanah , juga
dari tangan musuh musuh kebenaran dan kebaikan, yang tidak akan
meninggalkan satu perantara pun untuk merebut nya dan menginjak injaknya ,
dan melakukan kebohongan dan fitnah terhadapnya.

Maka sanad merupakan wasilah mereka untuk menyampaikan hadis-hadis nabi


‫ ﷺ‬dan menjaganya , Imam Abu Sa’ad al-Sam’ani dalam kitab nya Adabul Imla
wal Istimla mengatakan :
“dan lafadz lafadz Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam wajib untuk
disampaikan,dan tidak dapat diketahui kecuali dengan periwayatan orang yang
tsiqoh dari yang tsiqoh , dan orang yang ‘adl dari yang ‘adl".

Dan Abu Bakar Muhammad bin Ahmad al-Ashfahani berkata :


"sesungguhnya Allah mengkhususkan untuk ummat ini 3 perkara , yang tidak
pernah diberikan kepada umat-umat sebelumnya : sanad, nasab ,dan i’rob. Dan
itu diriwayatkan oleh Abu Ali al-Jayyani seperti yang tercantum pada kitab
Tadrib ar-Rawi.

Dengan demikian maka ilmu hadis , diroyah maupun riwayat merupakan


inovasi baru yang tiada duanya ,yang diilhamkan oleh Allah kepada rombongan
ulama dari zaman sahabat hingga zaman orang-orang setelahnya, dan
memilihkan untuknya para ulama yang cerdas dari ahli waro' dan taqwa, maka
Allah menjaga untuk ummat ini turos (jejak peninggalan) nabinya, dan harta
karun ilmunya , juga jalan kebangkitannya.

Imam Muslim meriwayatkan hadis dari Imam besar Abdullah bin Al-Mubarok :
((Sanad adalah bagian dari agama, tanpanya, setiap orang akan
mengatakan semau mereka)).

Bukankah merupakan keajaiban dunia, bahwa hari ini diantara kedua tangan
kita ada kitab kitab hadis mulia , lalu kita membaca sabda-sabda Nabi ‫ ﷺ‬dalam
keadaan masih murni, Kita Dapat tersambung dengan cahayanya, dan
mendapatkan petunjuk, dengannya kita dapat menempuh jalan keselamatan
padahal nabi telah mengucapkannya lebih dari 1400 tahun yang lalu

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi kita maka kita adalah pewaris
perkataan baik dan risalah kekal ini.

Dan diantara buah dari perjalanan itu adalah munculnya banyak ulama yang
berlomba lomba untuk menyusun kitab tentang ilmu ilmu hadis dan berbagai
cabangnya, dan mewarisi jejaknya, agar menjadi pelita dan buah yang baik bagi
umat ini, yang mana pahalanya kembali kepada mereka dan buahnya kembali
kepada mereka.

Dan diantara karya dalam hadis arbain ,dimana para ulama memilih 40 hadis
yang dikumpulkan oleh 1 ikatan dan makna yang sama dalam perihal isnad
ataupun matan (isi) hadis nya.
Dan antara ulama yang paling terkenal adalah Imam Muhyiddin al-Nawawi
(wafat:676H) dalam pengumpulan 40 hadis yang mencakup seluruh pokok
pokok agama di kitabnya yang dikenal dengan nama al-Arbain al-Nawawiyyah ,
dan diantara ulama lainnya adalah:
-Imam Abu Bakar Ahmad bin al-Husain al-Baihaqi (wafat:384 H) pengarang
kitab al-Arbain al-Sughro fi ahwal ‘Ibadillah wa Akhlaqihim ,
-Imam Abdullah bin Muhammadd al-Harowi (wafat:481 H ) : al-Arbain fi
Dalail al-Tauhid.
- Imam Hibatullah bin Asakir al-Dimasyqi (wafat:571 H) penyusun kitab al-
Arbaun ‘an Arbain min Arbain li Arbain fi Arbain yang dikenal dengan al-
Arbaun al-Buldaniyyah, juga beliau menyusun kitab al-Arbaun fi Manaqib
Ummahat al-Muminin dan kitab lainnya .
- Imam Abu al-Faroj Muhammad bin Abdurrahman al-Muqri (wafat: 618 H ) :
kitab al-Arbaun fil Jihad .
- Imam Zakiyyuddin al-Mundziri (wafat:656 H) kitab Arbauna Hadisan fi
Istinail Maruf.
- Imam Ibnu Hajar al-Asqolani (wafat:852 H) yang mengumpulkan nya dalam
kitab al-Imta bil Arbain al-Mutabayinah bisyarti al-Sama’ .
- Imam Ibnu Hajar al-Haitami (wafat:974 H) dalam kitab Arbauna Hadisan fi al-
‘Adli .
- Imam Ismail al-‘Ajluni al-Dimasyqi (wafat:1162 H) dalam kitab ‘Iqdul Jauhar
al-Tsamin fi Arbain Hadisan min Ahadis Sayyidil Mursalin .

Mengapa para ulama memilih 40 hadis?

Diriwayatkan dari Nabi ‫ ﷺ‬hadis hadis yang menjelaskan keutamaan orang orang
yang meriwayatakan 40 hadis dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , dan
hadis hadis tersebut walaupun dari segi sanadnya ada beberapa komentar dan
tidak terlepas dari hadis yang derajatnya doif (lemah ) ,akan tetapi kumpulan
jalan periwayatan dari hadis hadis tersebut menjadikan derajatnya naik kepada
derajat yang membuat para ulama berlomba lomba untuk mendapatkan
kebaikan yang dijanjikan untuk mereka .

Abu Nuaim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘anhu ia berkata :


Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
"Barang siapa yang menjaga untuk umatku 40 hadis yang akan memberi
manfaat kepadanya dengan hadis hadis tersebut, akan dikatakan
padanya: masuklah dari pintu surga mana saja yang engkau inginkan .
dan diriwayatkan oleh Imam al-Bayhaqi dalam kitab (Syu’abul iman ) dengan
sanad yang sampai kepada Abu Hurairah radhiallahu anhu ia berkata :
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
" barang siapa yang menjaga untuk ummat ku 40 hadis yang bermanfaat untuk
urusan agama mereka, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat
dalam golongan ulama , dan keutamaan orang yang berilmu daripada ahli
ibadah adalah 70 derajat ,yang mana hanya Allah yang lebih tahu dengan apa
yang ada diantara 2 kedudukan itu."

Dan diriwayatkan oleh Abu al-Qosim Ali bin al-Hasan bin Hibatullah Ibnu
Asakir dengan isnad nya yang sampai pada Abu Darda’ Radhiallahu anhu ia
berkata :
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
"barang siapa yang menjaga untuk ummat ku 40 hadis dari urusan agamanya
maka Allah akan membangkitkannya dalam keadaan faqih , dan aku akan
menjadi penolong dan saksi baginya di hari kiamat."

Dan diriwayatkan pula dari Muadz bin Jabal radiallahu anhu ia berkata :
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
"barang siapa yang menjaga untuk ummat ku 40 hadis dari urusan agamanya
maka Allah akan membangkitkannya dalam golongan ahli fiqih dan ulama ."

Dan diriwayatkan oleh al-Khotib al-Baghdadi dalam kitab ( Syarofu Ashab al-
Hadis) dengan sanadnya yang sampai pada Anas Bin Malik radhiallahu anhu ia
berkata : Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
"barang siapa yang menjaga untuk ummat ku 40 hadis yang mereka butuhkan
perihal halal dan haram , maka Allah akan mencatatnya sebagai Ahli fiqih dan
ahli ilmu ."

Al-Hafidz Ibnu ‘Asakir al-Dimasyqi dalam kitabnya (al-Arba’un al-


Buldaniyyah) setelah menyebutkan hadis- hadis tersebut dan yang lainnya
mengatakan:
" disetiap hadis tersebut ada komentar nya ,dan tidak ada peluang untuk men
shohihkan hadis hadis tersebut , akan tetapi hadis-hadis lemah jika digabungkan
maka akan menjadi kuat , apalagi hadis yang tidak mengandung penetapan
sesuatu yang wajib .

Dan al-Munawi dalam mengomentari hadis hadis tersebut berkata: (barang


siapa yang menjaga untuk ummatku) : yakni menukilnya kepada mereka
dengan cara takhrij dan isnad , (40 hadis) : yakni dari hadis-hadis yang shohih
maupun hasan , dikatakan: ataupun dhoif yang dapat diamalkan untuk fadoilul
a’mal , (maka aku akan menjadi penolong dan saksi untuknya pada hari kiamat)
, dan pada riwayat lain : Allah akan mencatatnya termasuk golongan ulama dan
akan dibangkitkan bersama golongan syuhada , dan pada riwayat lainnya : maka
Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama ahli fiqih dan ulama.

Dan Ibnu Asakir berkata : "hadis tersebut diriwayatkan dari Ali , Umar , dan
Anas , Ibnu Abbas , Ibnu mas’ud , Abu Umamah , Abu al-Darda’ , Abu Mas’ud
, dengan sanad sanad yang di dalamnya terdapat pembahasan , tidak ada
peluang untuk menjadikannya sebagai hadis Sohih , akan tetapi banyaknya jalan
pengisnadan menjadikannya kuat , dan jalan pengisnadan yang terbaik adalah
hadis nya Mu’adz dengan keadaan nya hadisnya yang doif :
"(barang siapa yang menjaga untuk ummat ku 40 hadis dari hadis ku , dan ia
menukilnya kepada mereka , maka aku akan memasukkannya dalam golongan
yang mendapatkan syafaatku) , maka jika ia tidak menukilnya kepada mereka
maka tidak termasuk dalam janji ini walaupun ia telah menghafalnya diluar
kepala, karena patokannya adalah kemanfaatannya untuk ummat."

Pendorong untuk mengumpulkan hadits-hadits ini :

Bangsa Islam telah hidup selama beberapa dekade kebangkitan modern, di


mana Himmah (Semangat) ulama dan penuntut ilmu naik drastis untuk
memperhatikan ilmu-ilmu hadits, sehingga muncul karya-karya yang sangat
bermanfaat dan banyak tersebar majelis-majelis Hadits untuk mendengar Hadits
sekaligus Talaqqi (menerima) dari para Ahli hadits dengan Sanad (rantai
perawi) mereka yang menyambung kepada Nabi SAW.
Banyak dari kalangan ahli ilmu berpikir baik tentangku, jadi mereka
mendatangiku – Dan aku mengakui bahwa diriku adalah orang yang banyak
kekurangannya pada keilmuan yang aku miliki- Dan mereka menganggapku
baik; Agar mereka membacakan sebagian dari hadits, dan bertabarruk dengan
Ijazah, lantas aku membacakan untuk mereka beberapa ringkasan berkat
kemuliaan yang Allah berikan kepadaku dengan membacakan kepada guru-
guruku dengan Sanad-sanad yang beliau miliki, seperti: “Ats Tsulatsiyat” Karya
Imam Al-Bukhari, “Al-Shamail Al-Muhammadiyah” karya Imam Al-Tirmidzi,
“Al ‘Arbain Al 'Ajluniyah” Karya Syeikh Ismail Al-Ajluni Al-Dimashqi, dan
sebagainya.

Kemudian Allah menghempaskan ke dalam hatiku untuk menyusun sebuah


kitab di mana aku mengumpulkan empat puluh hadits yang cocok untuk
dijadikan sebagai ringkasan, sehingga dapat dibacakan oleh orang yang berniat
untuk mendapatkan Ijazah, kemudian mengambil manfaat dari makna-
maknanya, dan memperoleh keberkahan dan hasil dari hubungan dengan Sanad
(rantai perawi) para imam sebelumnya para tokoh-tokoh besar Umat ini yang
menyambung hingga Rasulullah SAW.

Apa yang menjadi ciri khas kitab ini?


Allah telah memudahkan manfaat pada buku ini meskipun ukurannya kecil,
semoga kita mendapatkan rizqi manfaat tersebut :

1 – Aku di anugerahi taufik untuk mengamati sebuah topik yang mana aku
belum pernah melihat siapa pun yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan
empat puluh hadits sebelumku, yaitu kitab “Al Ma’ani Al Hadoriyah” yang
merupakan Asas dan kaidah utama untuk memperbaiki pribadi seseorang dan
khalayak masyarakat, agar kualitas Umat meningkat dalam hal menyampaikan
Risalah global, karena kita sekarang hidup dalam kemerosotan peradaban yang
menuntut kita agar mengikuti sebaik-baiknya petunjuk, yakni petunjuk
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam supaya kita tidak tergelincir dan tidak
tertipu dengan kebatilan ketika disampuli dengan sampul kebenaran, sehingga
kita dapat menjadi obat yang mujarab untuk berbagai penyakit yang sedang
diderita umat Islam setelah munculnya berbagai agama yang palsu atau hampir
palsu.
2- Di dalam kitab ini, aku mengikuti contoh tuan guruku, Imam Al-Bukhari
dalam Sahihnya, kemudian guruku Imam Muhyiddin Al-Nawawi, jadi aku
mulai dengan sebuah hadits: “Bahwa perbuatan didasarkan pada niat.” Dan aku
akhiri sebagaimana Imam al-Bukhari mengakhiri kitab Sahihnya:
“ 2 kata yang sangat enteng diucapkan.” Sudah jelas bahwasanya hal tersebut
mengandung banyak berkah dan isyarat-isyarat yang baik.

3. Kitab ini terbatas hanya pada hadits Sahih (otentik) saja yang diriwayatkan
dalam Sahih Imam al-Bukhari dan muridnya, Imam Muslim. Baik Hadits Sahih
yang mereka sepakati, atau salah satunya saja tanpa yang lainnya.

4. Aku menetapkan masing-masing dari empat puluh hadits sebagai judul untuk
salah satu fondasi peradaban yang diperlukan untuk kemajuan peradaban kita
agar segera bangkit.
Dan segera bangkit dari ketergelinciran.

5.Aku telah membaca kitab ini bersama 2 saudaraku yang mulia, Syaikh
Muhammad Adnan al-Afyuni, dan Fadilatus syaikh Dr. Muhammad Anas al-
Dawaminah kepada tuanku Ahli Hadis, al-Murobbi, yang memiliki karya karya
luar biasa, Syaikh Nuruddin ‘Itr, dan beliau suka dengan pemilihan hadis dan
penjudulannya, dan beliau juga memuji nya dan memberikan kami ijazah lewat
jalur sanad beiliau

6.Majelis pertama aku membaca hadis- hadis ini bersama sekelompok santri di
dekat makam tuanku syaikh Muhammad Amin Kaftaro dan anaknya Syaikh
Ahmad Kaftaro di Masjid Jami’ Ahmad Kaftaro di perumahan Ruknuddin di
damaskus sebagai bentuk tabarruk dengan 2 ulama tersebut, dan meminta izin
untuk menyebarkan ilmu ini.

Dan diakhir kalimat aku meminta kepada Allah agar diberikan keikhlasan yang
sempurna, dan aku berdoa kepadanya agar diberikan taufiq untuk berbuat
kebaikan, dan agar Allah menjadikan kitab ini diterima oleh kaum muslim dan
dapat menyebar kepada mereka.
Dan agar Ia menjadikan di dalam nya keberkahan dan cahaya bagindaku dan
kakekku Rasulullah shallallahu alaihi wa ‘alaa alihi wa sohbihi wa sallam, dan
semoga Allah menjadikannya sebagai batu bata dalam membangun peradaban
di masa yang akan datang insyaallah ta’ ala, sesungguhnya Ia Maha Mendengar,
Maha Menjawab, Maha Dekat.
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puja dan puji milik Allah semata, Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad utusan Allah, sang pemberi
petunjuk kepada agama Islam, juga senantiasa tercurah kepada anak cucu dan
Sahabatnya, serta Semua orang yang mengikutinya dengan baik, karena
sesungguhnya Allah maha mendengar dan maha memberi.
Amma Ba’du :
Allah telah menjadikan jalan kebenaran dan petunjuk kepada perkataan Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬para sahabatnya merupakan orang-orang yang mendapatkan
kebaikan dari jalan tersebut, dengan cara menyampaikan kepada orang lain pada
generasi selanjutnya, sehingga sampai kepada kita melalui para tokoh-tokoh
yang Tsiqoh (terpercaya) yang bersambung kepada Nabi Muhammad ‫ﷺ‬Imam
Abu Sa’ad As Sam’ani berkata dalam kitabnya yang berjudul “Adabul Imla Wal
Istimla” :
Adapun lafadzh perkataan Nabi wajib hukumnya menukil, yang hanya dapat
diketahui melalui orang terpercaya dari orang terpercaya lainya, melalui orang
yang adil dari orang adil yang lainya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Imam besar Imam Abdullah Ibn Mubarak
Rahimahumulloh :
“Al Isnad (Rantai periwayatan) termasuk dari bagian Agama, karena tanpanya
siapapun dapat berkata apapun.”
Allah telah menganugerahkan kepadaku untuk melayani Hadits Nabi, baik
secara Diroyah maupun Riwayah, menulis, mengajar, semoga Allah menerima
semua itu dariku dan semoga Allah mengumpulkanku bersama para
Muballighin dari Nabi Muhammad, termasuk yang mengambil dariku adalah
Saudara As Syeikh Ad Duktur Muhammad Syarif As Showwaf

Dan Allah telah memudahkan jalan untuknya dalam mengumpulkan 40 Hadits


Nabi dari Sohih Bukhari dan Muslim, berikut dengan Sanad-sanadnya yang
pantas menjadi bahan untuk membangun peradaban, dan pantas menjadi lampu
penerang menuju kebangkitan dan peralatannya.
Kitab ini telah diberi judul :
(Hatta Yas’adul Fardu wa Tanhadul Ummatu)
Arba’una Hadisan Fil Ma’anil Hadoriyah
Dan penulis telah membacakannya kepadaku pada 2 majelis, aku dibuat takjub
oleh caranya pada memilah dan memilih Hadits, pada pengurutannya, diriku
telah menambahkan sebagian catatan yang bermanfaat insyaallah, dan aku
ijazahkan kepadanya dengan Sanad-sanadku yang menyambung kepada Nabi
Muhammad, semoga Allah menerima amalku dan amalnya ini, dan semoga
Allah memberi Taufiq yang langgeng, dan semoga Allah menjadikannya dan
karyanya bermanfaat bagi umat, semoga kebaikan senantiasa mengalir dari
kedua tangannya, diberikan Rizki berupa Taufiq, karena sesungguhnya Allah
maha mendengar maha menerima dan maha dekat,
Walhamdu lillahi robbil’alamin.

Damaskus, distrik Al Muhajirin Jabal Qosiyun.


12 Syawal 1433 H bertepatan pada 09 September 2012 M
(1)

‫ تف َّكر لماذا تعمل‬،‫أهمية النية‬


Urgensi Niat, renungkanlah kenapa engkau melakukan sesuatu.

:‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن عمر بن الخطاب رضي هللا عنه قال‬
ٍ ‫((إنَّما األعما ُل بالنِّيَّة وإنَّما ِِّل‬
،‫مرئ ما نوى‬
ِّ َّ ‫ فَهجرتُهُ إلى‬... ‫َّللا ورسو ِّل ِّه‬
،‫َّللا ورسو ِّل ِّه‬ ِّ َّ ‫فمن كانت هجرتُهُ إلى‬
.))‫هاجر إل ْي ِّه‬
َ ‫ فَهجرتُهُ إلى ما‬...‫ومن كانت هجرتُهُ لدنيا يصيبُها أو امرأ ٍة يتزوجها‬
.‫أخرجه البخاري و مسلم‬

dari Umar bin Khottob R.A. berkata : Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :


“Keabsahan atau kesempurnaan amal dan perbuatan hanya bergantung pada niat.
Dan bagi seseorang sesuai apa yang ia niatkan.
Barang siapa yang tujuannya adalah Allah dan Rasul-Nya,
maka dia juga akan mendapatkan Allah dan Rasul-Nya.
Barang siapa yang tujuannya adalah dunia atau perempuan yang akan dinikahinya,
maka dia hanya akan memperoleh apa yang menjadi obsesinya”.
(H.R Bukhori Muslim) .
(2)

‫األركان األساسية لبناء حضاري متكامل‬


Pilar dasar untuk membangun peradaban terpadu

:‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عمر رضي هللا عنه قال‬


َ ‫ابن‬
ِ ‫عن‬
َّ ‫أن ِل إلَهَ َّإِل‬
ِّ َّ ‫َّللاُ وأنَّ ُم َح َّمدًا َرسو ُل‬
،‫َّللا‬ ْ ‫شهَا َد ِّة‬ َ :‫س ََل ُم علَى َخ ْم ٍس‬ ْ ‫((بُنِّ َي اإل‬
.)) َ‫ وص َْو ِّم َر َمضَان‬،ِّ‫ والحَج‬،‫الزكَا ِّة‬ َّ ‫اء‬ ِّ َ ‫ وإيت‬،‫وإقَ ِّام الص َََّل ِّة‬
.‫أخرجه البخاري و مسلم‬

Diriwayatkan dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :


Agama Islam di bangun diatas 5 pondasi :
1.syahadat penyaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
2.dan mendirikan sholat
3.dan mengeluarkan zakat
4.dan melaksanakan ibadah haji
5. Dan berpuasa di bulan Ramadhan
(HR Bukhori dan Muslim)
(3)

‫ ال تصغر الكبير وال تكبر الصغير‬،‫المكارم كلها شعب من اإليمان‬


Semua Kemuliaan adalah cabang dari iman,
jangan meremehkan perkara yang besar dan jangan memperbesar
perkara yang remeh

:‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن أبي هريرة َ رضي هللا عنه قال‬
،ً‫ شُ ْع َبة‬، َ‫ست ُّون‬
ِّ ‫ض ٌع و‬ْ ‫أو ب‬ ْ ، َ‫س ْبعُون‬ ْ ‫((اإليمانُ ب‬
َ ‫ض ٌع و‬ ِّ
.))‫اإليمان‬
ِّ َ‫ وا ْلحَيا ُء شُ ْعبَةٌ ِّمن‬،‫يق‬
ِّ ‫ط ِّر‬َّ ‫طةُ األذَى ع َِّن ال‬
َ ‫ وأَدْناها إما‬،ُ‫َّللا‬
َّ ‫ضلُها قَ ْو ُل ِل إلَهَ َّإِل‬ ْ
َ ‫فأف‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم واللفظ لمسلم‬

dari Abu Hurairah Ra. berkata: bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


“Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih.
Paling utamanya adalah kalimat La ilaha illallah,
dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.
Dan malu merupakan bagian dari iman.
(HR Bukhori dan Muslim) dan lafadznya dari Imam Muslim
(4)

‫الصدقات بعمناها الشامل أعمال حضارية‬


Sedekah dengan artiannya yang mencakup,
merupakan suatu perilaku peradaban yang maju.

:‫ عن النبي ﷺ قال‬، ‫عن أبي موسى األشعري رضي هللا عنه‬


.))‫ق‬ َ َ ‫سهُ و َيت‬
ُ ‫ص َّد‬ ْ َ‫أرأَيْت‬
َ ‫ (( َي ْعت َ ِّم ُل ب َي َد ْي ِّه فَ َي ْنفَ ُع نَ ْف‬:َ‫ قال‬,‫إن لَ ْم َي ِجدْ؟‬ َ :َ‫ قيل‬,))ٌ‫ص َدقَة‬ ْ ‫علَى ك ُِّل ُم‬
َ ‫س ِّل ٍم‬ َ ((
.))‫عروف أ ِّو ال َخي ِّْر‬ ِّ ‫ ((يَأ ْ ُم ُر بال َم‬:َ‫ قال‬,‫إن لَ ْم يَ ْست َِط ْع؟‬
ْ َ‫أرأَيْت‬
َ ‫قا َل‬
.))ٌ‫ص َدقَة‬ ْ َ‫أرأَيْت‬
َ ‫ ((يُ ْمسِّكُ ع َِّن الش َِّّر؛ فإنَّها‬:َ‫إن لَ ْم يَ ْف َع ْل؟ قال‬ َ :َ‫قال‬
.‫أخرجه مسلم‬
Dari Abu Musa al-Asy'ari, dari baginda Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬beliau bersabda :

"Setiap muslim wajib membayar sedekah". Kemudian seseorang bertanya : bagaimana jika seseorang tidak
memiliki harta yang bisa ia sedekahkan?. Baginda Nabi ‫ ﷺ‬menjawab : "

hendaknya iya bekerja maka dia bisa memberi manfaat untuk dirinya sendiri dan dia bisa bersedekah" .
Lalu Sahabat tadi bertanya lagi: Bagaimana jika dia tidak mampu bekerja?, baginda Nabi menjawab :

"maka hendaknya ia mengajak kepada kebaikan".

Sahabat tadi bertanya lagi : jika dia tidak melakukannya?, Baginda Nabi ‫ ﷺ‬menjawab:

"maka hendaklah ia menahan diri dari perbuatan buruk, karena itu merupakan sedekah".

(HR. Muslim)
:‫ قال رسول هللا ﷺ‬،‫و عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬
: ‫((كل سَلمى من الناس عليها صدقة كل يوم ت ْطلُ ُع فيه الشمس‬
، ٌ‫ و تعين الرجل في دابَّته فتحمله عليها أو ترفع له عليها متاعَه صدقة‬، ‫تعدل بين اِلثنين صدقة‬
.))ٌ‫ و تميط األذى عن الطريق صدقة‬،‫ و كل خظوة تمشيها إلى الصَلة صدقة‬،‫و الكلمة الطيبة صدقة‬
‫أخرجه البخاري و مسلم‬

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. beliau berkata : baginda Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda:
" Setiap sendi yang terdapat pada tubuh manusia itu ada kewajiban sedekah yang
harus ditunaikan setiap hari ketika matahari telah terbit.
Melerai 2 orang yang bersengketa itu merupakan sedekah.
Membantu seseorang untuk naik keatas kendaraannya atau mengangkatkan
barangnya keatas kendaraannya merupakan sedekah, Mengucapkan kata-kata yang
baik juga merupakan sedekah.
Setiap langkah kaki ke mesjid untuk menunaikan sholat juga merupakan sedekah.
Menyingkirkan gangguan dari jalan juga merupakan sedekah”.
(HR. Bukhori & Muslim)
(5)

‫الدعوة إلى الخير مبادرة لبناء حياة أفضل‬


Mengajak kepada kebaikan merupakan upaya untuk menciptakan
kehidupan yang lebih baik.

:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن النبي ﷺ قال‬


ِّ ‫ص ذلكَ ِّمن أ ُ ُج‬
.‫ور ِّه ْم شيئ ًا‬ ِّ ‫ كانَ له ِّمنَ األجْ ِّر ِّمثْ ُل أ ُ ُج‬،‫((من دَعا إلى هُدًى‬
ُ ُ‫ ِل َي ْنق‬،ُ‫ور َمن ت َ ِّب َعه‬ َ
.))‫ئ‬ ِّ ‫ص ذلكَ ِّمن‬
ً ‫آثام ِّه ْم شي‬ ِّ ‫ كانَ عليه ِّمنَ اإلثْ ِّم ِّمثْ ُل‬،ٍ‫و َمن دَعا إلى ضََللَة‬
ُ ُ‫ ِل يَ ْنق‬،ُ‫آثام َمن تَبِّعَه‬
.‫أخرجه مسلم‬

Dari Abu Hurairah Ra, sesungguhnya Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


" Siapa yang mengajak kepada petunjuk (kebaikan), maka ia mendapatkan pahala
seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.
Dan siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-
dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun”.
(HR Muslim)
(6)

.‫ ِل يستحق الحياة‬.. ‫ و من اعتدى عليها‬،‫حياة اإلنسان مصونة‬


(Kehidupan manusia terlindungi,
Siapa yang merusaknya maka ia tidak berhak hidup)

:‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن عبد هللا بن مسعود رضي هللا عنه قال‬
ِّ َّ ‫َّللاُ وأَنِّي َرسو ُل‬
:ٍ‫ َّإِل بإحْ دَى ثََلث‬،‫َّللا‬ َّ ‫أن ِل إلَهَ َّإِل‬
ْ ‫ش َه ُد‬
ْ َ‫ ي‬،‫س ِّل ٍم‬
ْ ‫ام ِّر ٍئ ُم‬
ْ ‫((ِل يَ ِّح ُّل َد ُم‬
.ِّ))‫ق لدينه الت َّ ِّاركُ لِّ ْلجَماعَة‬ َّ ‫ب‬
ُ ‫ والمف ِّار‬،‫الزانِّي‬ ُ ِّ‫ والثَّي‬،‫س بالنَّ ْف ِّس‬
ُ ‫النَّ ْف‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬
Dari Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa
aku adalah Rasulnya, kecuali karena melakukan satu dari tiga hal:
1-Membunuh nyawa.
2-Seorang yang telah menikah tapi berzina.
3-Yang keluar dari islam dan meninggalkan Jamaah.”
(HR Bukhori dan Muslim)
(7)

‫ و الحياة ملك لواهبها‬، ‫حياتك هبة ربك‬


Hidupmu adalah anugerah dari Tuhanmu. Sejatinya hidup hanya milik Sang pemberi
anugerah.

:‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن أبي هريرة َ رضي هللا عنه قال‬
.ِّ))‫ والذي يَ ْطعُنُهَا يَ ْطعُنُهَا في النَّار‬،‫سهُ يَ ْخنُقُهَا في النَّ ِّار‬
َ ‫ق نَ ْف‬
ُ ُ‫((الَّذِّي يَ ْخن‬
.‫أخرجه البخاري‬
dari Abu Hurairah R.A berkata : Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
“Orang yang mencekik dirinya sendiri maka kelak dia akan mencekik dirinya di neraka,
dan orang yang menusuk dirinya sendiri dia juga akan menusuk dirinya sendiri di neraka”.
(H.R Bukhori) .

: ‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫وعن أبي هريرة َ رضي هللا عنه قال‬
،ً‫ يَت َ َو َّجأ ُ بها في بطنه في نار جهنم خالدا ُمخلَّدا ً فيها أبدا‬.. ‫((من قتل نفسه بحديدة فحديدتُهُ في يده‬
،ً‫ساهُ في نَ ِّار جهنم خالدا ً ُمخلَّدا ً فيها أبدا‬
َّ ‫ فهو يَت َ َح‬.. ‫شرب سُما ً فقتل نفسه‬
َ ‫ومن‬
.))ً‫ فهو يَت َ َردَّى في نار جهنم خالدا ً ُمخلدا ً فيها أبدا‬.. ‫ومن ت َ َردَّى من جبل فقتل نفسه‬
.‫أخرجه مسلم‬
Dari Abu Hurairah R.A berkata : Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
“Barang siapa yang bunuh diri dengan senjata tajam, maka di neraka nanti dia akan
memegang besi tersebut untuk menikam perutnya sendiri, kekal di neraka selama-lamanya.
Barang siapa yang bunuh diri dengan minum racun maka kelak di neraka jahannam dia akan
meminumnya sedikit demi sedikit, kekal di sana selama-lamanya.
Barang siapa yang bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya dari gunung maka kelak akan
dijatuhkan di jurang neraka jahannam, kekal di sana selama-lamanya”.
(H.R. Muslim) .
(8)

‫ عمر باق‬، ‫األثر الصاح لإلنسان‬


Jejak yang baik adalah umur yang abadi untuk manusia
:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن رسول هللا ﷺ قال‬
:ٍ‫ع َملُهُ ِّإ َِّل ِّمن ث َ ََلث‬
َ ‫ط َع ع ْنه‬ َ َ‫ ا ْنق‬.. ُ‫سان‬ َ ‫(( ِّإذَا َماتَ اإل ْن‬
.))‫ أ َ ْو َولَ ٍد صَا ِّلحٍ َي ْدعُو له‬،‫ أ َ ْو ِّع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع ِّب ِّه‬،ٍ‫َار َية‬
ِّ ‫ص َدقَ ٍة ج‬
َ ‫ِّإ َِّل ِّمن‬
.‫أخرجه مسلم‬

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


“ ketika manusia telah mati, maka amal ibadahnya terputus kecuali dari 3 hal:
1.Sedekah jariyah
2.Ilmu yang bermanfaat
3. dan doa anak yang salih.
(HR Muslim)
(9)

‫بشروا و يسروا‬
Berilah kabar gembira dan permudah lah

:‫عن أبي موسى األشعري رضي هللا عنه قال‬


:َ‫ قال‬.. ‫ض أ َ ْم ِر ِه‬ ْ َ ‫ث أ َ َحدًا ِمن أ‬
ِ ‫ص َحا ِب ِه في َب ْع‬ َ ‫سلَّ َم إذَا َب َع‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ عليه َو‬ ِ ‫كانَ َرسو ُل‬
َ ‫هللا‬
.))‫ َويَس ُِّروا َو َِل تُعَس ُِّروا‬،‫((بَش ُِّروا َو َِل تُنَ ِّف ُروا‬
.‫أخرجه مسلم‬

Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari Ra. Berkata:


Rasulullah ‫ ﷺ‬jika mengutus salah satu sahabatnya dalam menyelesaikan sebagian urusannya,
beliau bersabda:
“berikanlah kabar gembira, dan janganlah membuat orang justru berpaling dari agama,
permudahlah dan janganlah mempersulit”. (HR. Muslim)

ِّ ِ ‫ ((هلك ال ُمت‬: ‫ قال رسول هللا ﷺ‬،‫و عن عبد هللا بن مسعود رضي هللا عنه قال‬
.‫ قالها ثالثا‬،))‫َنطعون‬
‫أخرجه مسلم‬
‫ و المبالغة و الشدة‬،‫ التعمق‬:‫و التنطع‬
Dan dari Abdullah bin Mas’ud Ra. bahwasanya Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“Celakalah orang yang berlebih-lebihan dalam berbicara.” Beliau mengucapkannya tiga kali.
Al-thanatthu’ artinya: memperdalam/berlebihan
(10)

‫حتى في الصَلة خففوا وِل تنفروا‬


( Bahkan dalam sholatpun, ringankanlah dan jangan sampai membuat orang lari darimu)

َّ ‫عن أبي هريرة هنع هللا يضر‬


:‫أن رسول هللا ﷺ قال‬
،‫َبير‬
َ ‫سقي َم والك‬ َ ‫ف؛ فإنَّ منه ُم الض‬
َّ ‫َّعيف وال‬ ْ ‫خف‬ ِّ ِّ‫((إذا صلَّى أ َحدُكم ل‬
ِّ ُ‫لناس فلي‬
ِّ ُ‫وإذا صلَّى أحدُكم ِّلنَ ْفسِّه فلي‬
.))‫طو ْل ما شا َء‬
‫أخرجه البخاري و مسلم‬
.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :


“Ketika diantara kalian ada yang menjadi imam maka ringankanlah.
Sebab diantara mereka ada yang lemah, sakit dan sudah lanjut usia,
namun jika kalian sholat sendirian maka perpanjanglah semau kalian.
(HR Bukhori Muslim)
: ‫وعن أبي مسعود األنصاري رضي هللا عنه قال‬
.‫أجْل فُ َال ٍن؛ م َّما يُطِ ي ُل بنَا‬
ِ ‫صبح مِن‬ َ ‫ إنِِّي َألَتَأ َ َّخ ُر عن‬:‫ فَقا َل‬،‫صلَّى هللاُ عليه وسلَّ َم‬
ُّ ‫ص َالةِ ال‬ ِ َّ ‫َجا َء َر ُج ٌل إلى َرسو ِل‬
َ ‫َّللا‬
:‫ فقا َل‬،ٍ‫شدَّ مما غضب َيو َمئذ‬ ُّ َ‫صلَّى هللاُ عليه وسلَّ َم غضب في موعظة ق‬
َ ‫طأ‬ َ ‫فَما َرأَيْتُ رسول هللا‬
.))ِّ‫ وذَا ال َحا َجة‬،‫ِّيف‬
َ ‫ضع‬ ِّ ُ‫ فأيُّكُ ْم أ َّم فَلْي‬، َ‫ إنَّ ِّمنكُم ُمنَف ِِّّرين‬،‫اس‬
َ ‫وج ْز؛ فإنَّ من ورائه الكَ ِّب‬
َّ ‫ وال‬،‫ير‬ ُ َّ‫((يا أيُّها الن‬
.‫أخرجه مسلم‬
.

Dari Ibnu Mas'ud al-Ansori Ra. Ia berkata:


seorang laki-laki menemui Rasulullah ‫ ﷺ‬dan berujar;
"Wahai Rasulullah, Demi Allah, sungguh saya melambat-lambatkan diri dari shalat subuh
karena si fulan yang menjadi imam, ia selalu memanjangkan bacaan shalatnya jika shalat
bersama kami." (Abu Mas'ud berkata); belum pernah kulihat Nabi ‫ ﷺ‬sedemikian marahnya
seperti ketika beliau menasehatinya. Lantas Nabi menegur:
"Hai manusia, diantara kalian ada yang menjadikan orang lain menjauhkan diri dari (masjid
dan ibadah), siapa diantara kalian mengimami jamaah, lakukanlah secara ringkas (sederhana),
sebab disana ada orang-orang tua, orang lemah dan orang yang mempunyai keperluan."
(HR Muslim)
:‫تشوقت أن تعرف كيف كانت صالة رسول هللا ﷺ إذا أم أصحا َبه فإليك ذلك‬
َّ ‫أ َّما إن‬
‫أخرج اإلمام مسلم و اإلمام أحمد عن أنس رضي هللا عنه أن رسول هللا ﷺ كان من أخف الناس صَلةً في تمام‬
Adapun jika engkau ingin mengetahui bagaimana sholatnya Rasulullah ‫ ﷺ‬ketika mengimami
para sahabatnya maka perhatikanlah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam
Ahmad dari Anas Ra. : “bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬orang yang paling sederhana solatnya tapi tetap
menyempurnakan rukun dan kewajiban sholat”.
(11)

‫وترك الفاحش من الكَلم‬


ِّ ، ‫كله‬
ِّ ‫الرفق في األمر‬
ِّ
Bersikap lemah lembut di setiap perkara, dan tidak berbicara kasar.

،‫ وعلَ ْيكُم‬:َ‫ قَال‬, َ‫علَيْك‬ َّ ‫ ال‬:‫ فَقالوا‬،‫صلَّى هللاُ عليه وسلَّ َم‬
َ ‫سا ُم‬ َّ ‫أن اليَ ُهودَ أت َُوا النَّب‬
َ ‫ي‬ َّ :‫عن عائشة رضي هللا عنها‬
،‫ب علَ ْيكُم‬
َ ‫َض‬ َّ ‫ ولَعَنَكُ ُم‬،‫ ال َّسا ُم علَ ْيكُم‬:ُ‫شة‬
ِ ‫َّللاُ وغ‬ َ ِ‫عائ‬ ْ َ‫فَقَال‬
َ ‫ت‬
،))‫ش‬ َ ‫اك والعُ ْن‬
َ ْ‫ أ ِّو الفُح‬،‫ف‬ ِّ َّ‫ وإي‬،‫ق‬ِّ ‫بالر ْف‬ َ ،ُ‫ (( َمه ًَْل يا عَائِّشَة‬:‫صلَّى هللاُ عليه وسلَّ َم‬
ِّ ‫علَي ِّْك‬ ِ َّ ‫فَقَا َل َرسو ُل‬
َ ‫َّللا‬
ُ ‫ستَج‬
‫َاب‬ َ ،‫َاب لي فيهم‬
ْ ُ‫وِل ي‬ ُ ‫ستَج‬ ْ ُ‫ في‬،‫ َر َددْتُ عليهم‬,‫س َم ِّعي ما قُلتُ ؟‬ ْ َ ‫أولَ ْم ت‬
َ (( :َ‫ قَال‬,!‫ َأولَ ْم ت َ ْس َم ْع ما قالوا؟‬:‫ت‬
ْ َ‫قَال‬
.))‫له ْم فِّ َّي‬
.‫أخرجه البخاري و مسلم واللفظ للبخاري‬
mereka berkata ‫ﷺ‬Dari Aisyah R.A bahwasanya segerombolan yahudi bertamu kepada Nabi
: “ -semoga kamu terkena racun-, kemudian Nabi menjawab : -semoga kalian juga terkena
racun-, kemudian Aisyah menjawab : ” -semoga kalian semua juga terkena racun mendapat
laknat dan murka Allah- kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata : “Pelan-pelan wahai aisyah,
kamu harus bersikap lemah lembut, jangan sampai kamu bersikap kasar” Aisyah
menjawab : “Apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka ucapkan?” Rasulullah
menjawab : “Apakah engkau juga tidak mendengar apa yang aku ucapkan? aku
menjawab mereka dengan ucapan yang setimpal,
dan ucapanku yang terijabah bukan ucapan mereka.”
(H.R Bukhori Muslim) , dan lafadz hadis milik bukhori.
:‫وفي رواية عند البخاري عن عائشة رضي هللا عنها قالت‬
،ُ‫سا ُم َواللَّ ْعنَة‬
َّ ‫علَ ْيكُ ُم ال‬ َّ ‫ ال‬:‫َّللاُ عليه وسلَّ َم فَقالوا‬
َ ‫ َب ْل‬: ُ‫ فقلت‬، َ‫سا ُم علَيْك‬ َ ‫ا ْست َأْذَنَ َر ْهطٌ ِمنَ اليَ ُهو ِد علَى النبي‬
َّ ‫صلَّى‬
ُ‫ ((قُلت‬:َ‫ أَلَ ْم ت َ ْس َم ْع ما قالوا؟ قال‬:‫ قلت‬,))‫األم ِّر كُلِّ ِّه‬
ْ ‫الر ْفقَ في‬
ِّ ‫ب‬ َ َّ َّ‫ ((يا عَائِّشَةُ إن‬: ‫فَقا َل‬
ُّ ‫ يُ ِّح‬,‫َّللا رفيق‬
.))‫َوعلَ ْيكُم‬

Dalam riwayat lainnya Imam Bukhori dari Aisyah R.A beliau berkata : “Sekelompok yahudi
meminta izin bertemu nabi kemudian mereka berkata : “‫ ”عليك السام‬-semoga kamu terkena
racun-, kemudian aku jawab : “‫ ”ولعنة عليكم السام‬-semoga kalian semua juga terkena racun dan
mendapat laknat-, dan Nabi bersabda : “Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah adalah dzat
yang maha lemah lembut dan menyukai hal yang lemah lembut di setiap perkara.” Aku
jawab : “Apakah engkau tidak mendengar perkataan mereka?” Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab :
“Sudah aku jawab dengan, ‫( وعليكم‬Kalian juga)“

: ‫وعن عائشةَ رضي هللا عنها أ َ َّن رسول هللا ﷺ قال‬


‫ وما ِل يُ ْع ِّطي علَى‬،‫ف‬ ِّ ْ‫الرف‬
ِّ ‫ق ما ِل يُ ْع ِّطي علَى العُ ْن‬ ِّ ‫ ويُ ْع ِّطي علَى‬،َ‫الر ْفق‬
ِّ ‫ب‬ُّ ‫ق يُ ِّح‬ َ َّ َّ‫ إن‬,ُ‫((يا عا ِّئشَة‬
ٌ ‫َّللا َر ِّفي‬
.))ُ‫سواه‬
ِّ
‫أخرجه مسلم‬

Ada riwayat lain juga dari Aisyah bahwasanya Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :


“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha lemah lembut, allah
menyukai kelemah-lembutan, dan Allah akan memberi pahala kepada segala urusan
yang didasari dengan lemah lembut yang mana itu tidak diberikan kepada segala
urusan yang didasari dengan sikap kasar, dan lainnya.” (H.R Muslim)
(12)

‫ فالعلماء ورثة األنبياء‬، ‫ كن رفيقا‬، ‫أيها المعلم‬


(Wahai para pendidik, jadilah pribadi yang lembut, karena ulama adalah pewaris para nabi.)

ِّ ‫سلَ ِم‬
: ‫ي ِ رضي هللا عنه قال‬ ِ َ‫عن معاوية‬
ُّ ‫بن ال َحكَ ِم ال‬
‫ يرحمك هللا! فرماني القو ُم بأبصارهم ؛‬: ُ‫ فقلت‬،‫بينا أنا أصلي مع رسول هللا ﷺ إذ عطس رجل من القوم‬
‫ فلما رأيتُهم‬،‫ي ؟! فجعلوا يضربون بأيديهم على أفخاذهم‬ َّ ‫ واثُكل أ ُ ِِّمياه! ما شأنكم تنظرونَ إل‬: ُ‫فقلت‬
‫ ما رأيتُ ُمعلما ً قبله وِل بعده أحسن‬,‫ فل ِّما صلَّى رسول هللا ﷺ فبأبي هو وأمي‬. ُ‫سكَت‬َ ‫ لكنِّي‬.. ‫يُصمتونني‬
:‫ قال‬,‫ وِل شتمني‬،‫ وِل ضربني‬،‫تعليما ً منه؛ فوهللا ما َكه ََرني‬
.))‫((إنَّ هذه الصََّلةَ ِل َيصلُ ُح فيها شيء من كَلم الناس؛ إنما هو التسبيح والتكبير وقراءة القرآن‬
.‫أخرجه مسلم‬
Dari Muawiyah bib al-Hakam al-Sulami Ra. Ia berkata:
ketika aku solat bersama Rasulullah ‫ ﷺ‬tiba-tiba ada seseorang bersin, lalu aku berkata:
“Semoga Allah merahmatimu, lalu para jamaah melemparkan pandangan nya ke arahku dan
aku berkata : “ah, kenapa kalian memandangku seperti itu?!”, kemudian mereka menepuk
paha mereka (untuk menegurku) maka ketika aku melihat mereka ingin mendiamkanku ,aku
marah, akan tetapi aku memilih untuk diam. Dan ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam telah menyelesaikan solatnya, maka demi Allah aku tidak pernah melihat seorang
pendidik sebelum dan setelahnya yang paling baik didikannya darinya, demi Allah Ia
tidak memarahiku, juga tidak memukulku, dan tidak memakiku, Ia hanya berkata:
"sesungguhnya shalat ini tidak pantas untuk dimasuki oleh perkataan manusia, akan
tetapi shalat adalah tasbih, takbir, dan bacaan al quran" .
(H.R Muslim)
(13)

‫القوة و العزيمة و ترك التردد من أسباب نجاح الفرد و نهضة األمة‬


(Jasmani yang Kuat, dan tekad kuat, juga meninggalkan keraguan merupakan sebab
kesuksesan seseorang dan kebangkitan ummat)

َّ ، ‫عن أبي هريرة َ رضي هللا عنه‬


:‫أن رسول هللا ﷺ قال‬
، َ‫ احرص على ما ينفعُك‬،‫خير‬ ٌ ‫ وفي ك ٍُل‬،‫وأحب إلى هللا من المؤمن الضعيف‬ ُّ ‫((المؤمنُ القوي خير‬
‫ قَد َُر هللا وما‬:ْ‫ولكن قُل‬
ْ ،‫ لو أني فعلتُ كانَ كذا وكذا‬: ‫ وإن أصابك شيء فَل تقُ ْل‬،‫تعجز‬
ِّ ‫واستعن باهلل وِل‬
ِّ ‫شاء فعل؛ فإنَّ «لو» تفتح عم َل الش‬
.))‫َّيطان‬
.‫أخرجه مسلم‬
.
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang
mukmin yang lemah, namun pada masing-masing (dari keduanya) ada kebaikan.
Bersemangatlah terhadap hal-hal yang berguna bagimu dan mohonlah pertolongan
kepada Allah, dan jangan menjadi lemah. Jika kamu ditimpa sesuatu, jangan berkata
seandainya aku berbuat begini, maka akan begini dan begitu, tetapi katakanlah Allah
telah menakdirkannya, dan kehendak oleh Allah pasti terjadi.
Sebab kata ‘seandainya’ itu dapat membuka cela untuk perbuatan setan.”
[HR. Muslim].
‫)‪(14‬‬

‫الهم والعجز والكسل والبخل معَ ِّ ِوقاتٌ عن نجاح الفر ِد ونهضة األمة‬
‫‪(kecemasan, lemah, malas, dan pelit merupakan penghalang kesuksesaan seseorang dan‬‬
‫)‪kebangkitan umat.‬‬

‫عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال ‪ :‬قال رسول هللا ﷺ ألبي طلحة رضي هللا عنه ‪« :‬التمس لنا غَلما ً‬
‫من ِّغلمانكم يَحْ ُد ُمني»‪.‬‬
‫فخرج بي أبو طلحةَ يُر ِدفُني ورا َءه ‪ ،‬فكنتُ أخد ُ ُم رسول هللا ﷺ كلَّما نزل‪ ،‬فكنتُ أسمعُه ي ُ‬
‫ُكثر أن يقول‪:‬‬
‫ِّين‪ ،‬و َ‬
‫غلَ َب ِّة‬ ‫ضلَ ِّع الد ِّ‬ ‫«اللَّ ُه َّم إِّنِّي أعوذ ُ بك من الهم والح ََز ِّن‪ ،‬والعَجْ ِّز وال َك َ‬
‫س ِّل‪ ،‬والبخل وال ُجب ِّْن‪ ،‬و َ‬
‫الرجا ِّل»‪.‬‬‫ِّ‬
‫ي ٍ قد حازَ ها ؛ فكنتُ أراه ي ِّ‬
‫ُحوي وراءه بعباءة أو‬ ‫ت ُح َي ِّ‬ ‫خيبر‪ ،‬وأقبل بصفي َة بن ِ‬ ‫َ‬ ‫فلم أزَ ل أخد ُمه حتَّى أقبلنا من‬
‫ط ِع‪ ،‬ث َّم أَرسلَني فدعوت رجاالً فأكلوا‪،‬‬
‫اء صن َع َحيْسا ً في نِ َ‬ ‫كساء‪ ،‬ثم يُر ِدفُها وراءه‪ ،‬حتَّى إذا كُنَّا بال َّ‬
‫ص ْهبَ ِ‬
‫وكان ذلك بنا َءهُ بها‪ ،‬ثم أقبل حتَّى بدا له أُحد ٌ‪ ،‬قال‪« :‬هذا ُجبَي ٌل يُ ِّحبُّنا ونُ ِّحبُّه»‪ ،‬فلما أشرف على المدينة‬
‫قالَ‪:‬‬
‫«الله َّم إِّنِّي أ ُ ِّح ِّر ُم َما بينَ َجبَلَيْها مث َل َما ح ََّر َم به إبراهي ُم مكةَ ‪ ،‬اللهم بارك لهم في ُمدِّهم وصا ِّعهم»‪.‬‬
‫أخرجه البخاري‪.‬‬
‫أمر ُمستقبل يتوقعه‪.‬‬
‫الهم ‪ :‬المكروه المؤلم على القلب على ٍ‬
‫ال َحزَ نُ ‪ :‬المكروه المؤلم على القلب على أمر قد مضى‪.‬‬
‫ضلَ َع أَي ‪ :‬مالَ‪ ،‬والمراد به هنا ‪ِ :‬ثقَ ُل الد ِ‬
‫َّين و ِشدَّتُه الذي‬ ‫ِين ‪ :‬أَصل ال َّ‬
‫ضلَ ِع ‪ :‬اال ْع ِوجا ُج ؛ يُقا ُل ‪َ :‬‬ ‫ضلَ ُع الدِّ ِ‬
‫َ‬
‫ق تَغَلُّبا ً و َجدَالً ‪.‬‬
‫بغير َح ِّ ٍ‬ ‫سلُّطهم وقَ ِ‬
‫هرهم ِ‬ ‫غلَ َبةُ ِ ِّ‬
‫الرجا ِل ‪ِ :‬شدَّة ُ ت َ َ‬ ‫َيمي ُل بصاحبه عن االستواء ‪َ .‬‬

‫‪ bersabda kepada Abu Thalhah:‬ﷺ ‪Dari Anas bin Malik Ra. Ia berkata; Rasulullah‬‬
‫"‪"Berilah aku seorang pelayan lelaki dari yang kamu miliki hingga ia bisa membantuku.‬‬
‫‪Abu Thalhah lalu keluar dengan membawaku di belakang boncengannya. Aku lalu menjadi‬‬
‫‪. Setiap kali beliau singgah pada suatu tempat, beliau banyak membaca:‬ﷺ ‪pelayan Rasulullah‬‬
‫‪'ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WAL 'AJZI‬‬
‫‪WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI WA DLALA'ID DAINI WA 'ALAIHI WA‬‬
‫‪GHALABATIR RIJAALI‬‬
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan
dan kemalasan, dari sifat pelit dan penakut, dan dari lilitan hutang dan penindasan) '.
Aku selalu melayani (keperluan) beliau hingga kembali dari Khaibar, beliau kembali dengan
membawa (mengiring) Shafiyah binti Huyai. Dan aku lihat beliau menutupinya dengan kain
kemudian memboncengkannya di belakang beliau. Sehingga ketika kami tiba di daerah
Shahba`, beliau membuat hais dalam bejana dari kulit, kemudian beliau menyuruh agar aku
mengundang para sahabat. Setelah itu mereka menyantap hidangan tersebut, itulah awal
rumah tangga beliau dengannya. Kemudian beliau melanjutkan perjalanan, hingga ketika
Uhud telah terlihat, beliau bersabda:
"Ini adalah gunung yang kita mencintainya dan dia mencintai kita."
Ketika memasuki kota Madinah beliau mengatakan:
"Ya Allah, sesungguhnya aku mengharamkan apa yang ada di antara dua gunungnya
(Madinah), sebagaimana Ibrahim mengharamkan (mensucikan) Makkah. Ya Allah,
berkahilah mereka dalam mud dan sha' mereka."
(HR Bukhori)
(15)

‫ وأمة التراحم‬،‫مجتمع التواصل‬


(Masyarakat yang bersosial dan saling menyayangi)

:‫ قال‬،‫عن البراء بن عازب رضي هللا عنه‬


:‫ ونهانا عن سبع‬،‫«أمرنا رسول هللا ﷺ بسبع‬
،‫َلم‬ َ َ‫وإبرار الق‬
ِّ ‫ َو َر ِّد الس‬،‫س ِّم‬ ِّ ،‫المظلوم‬
ِّ ِّ َ‫ ون‬،‫ وإجابة الداعي‬،‫ وعيادة المريض‬،‫أمرنا باتباع الجنائز‬
‫صر‬
،‫ت العاطس‬ِّ ‫وتشمي‬
.»‫ق‬
ِّ ‫بر‬ ِّ ‫ وخات َ ِّم الذَّ َه‬،‫ض ِّة‬
َ َ ‫ واإلست‬،‫ والقَسِّي‬،‫ والدِّيباج‬،‫ والحرير‬،‫ب‬ َّ ‫ونهانا عن آنية ال ِّف‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬
‫بالحرير‬
ِ ‫ ثياب الكتَّان المخلوط‬: ‫القسي‬

Dari Bara' bin 'azib Radiyallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah shallahu alaihi wa sallam
memerintahkan kepada kita tujuh hal dan melarang kita dari tujuh hal:
memerintahkan untuk mengiringi jenazah,menjenguk orang yang sakit, memenuhi
undangan,menolong orang yang terzhalimi, menunaikan sumpah, menjawab salam,
menjawab orang yang bersin dengan do'a.
dan melarang kita dari menggunakan cawan perak,cincin emas,pakaian dari sutra,sutra jenis
terbaik,pakaian yang tercampur dengan sutera dan juga pakaian sutra yang tebal.
(HR Bukhari Muslim)
(16)

‫من أرقى صور التراحم‬


(Wujud saling menyayangi yang paling agung.)

: ‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‬
.»‫حب لنفسه‬ َّ ُ‫«ِل يُ ْؤ ِّمنُ أحدكم حتى ي‬
ُّ ُ‫حب ألخيه ما ي‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhuma, ia berkata bahwasanya Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
" Tidaklah sempurna keimanan seseorang di antara kalian sampai ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri".
(HR Bukhari & Muslim)
‫)‪(17‬‬

‫احذروا الحرمات احذروا الحرمات‬


‫‪Berhati hatilah terhadap hal hal yang haram‬‬
‫‪Jauhilah hal hal yang haram‬‬

‫ي ِ ﷺ أَنه قال‪:‬‬
‫عن أبي بَكرة رضي هللا عنه‪ ،‬عن النَّب ِّ‬
‫سنةُ اثنا عشر شهراً‪ ،‬منها أربعةٌ‬
‫ت واألرض‪ ،‬ال َّ‬ ‫الزمانَ قد استدار كهيئته يوم َخلقَ هللاُ ال َّ‬
‫سماوا ِّ‬ ‫«إِّنَّ َّ‬
‫شهر ُمض ََر الذي بين جمادَى وشعبان»‪.‬‬‫ُ‬ ‫ورجب‬
‫ٌ‬ ‫والمحر ُم‪،‬‬
‫َّ‬ ‫ُح ُر ٌم‪ ،‬ثَلثة متواليات‪ :‬ذو القعد ِّة‪ ،‬وذو الحجة‪،‬‬
‫اسمه‪ .‬قال‪« :‬أليس‬ ‫بغير ِ‬ ‫شهر هذا؟»‪ ,‬قلنا ‪ :‬هللا ورسوله أعلم‪ ،‬فسكت حتَّى َ‬
‫ظنَنَّا أنه سيُس ِِّمي ِه ِ‬ ‫ٍ‬ ‫أي‬
‫ثم قال ‪ُّ « :‬‬
‫س ِِّمي ِه‬
‫سيُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫الحج ِّة؟»‪ .‬قلنا ‪ :‬بلى ‪ .‬قال ‪« :‬فأي بل ٍد هذا؟»‪ .‬قلنا ‪ :‬هللا ورسوله أعلم‪ ،‬فسكت حتَّى ظنَنَّا أنه َ‬
‫ذا ِّ‬
‫اسمه‪ .‬قال‪« :‬أليس البلدة؟»‪.‬‬ ‫بغير ِ‬
‫ِ‬
‫قلنا ‪ :‬بلى‪.‬‬
‫س ِِّمي ِه بغير اسمه‪ .‬قال‪« :‬أليس‬ ‫ظنَنَّا أَنَّه َ‬
‫سيُ َ‬ ‫وم هذا؟»‪ .‬قلنا ‪ :‬هللا ورسوله أعلم ‪ . ،‬فسكت حتَّى َ‬ ‫ي يَ ٍ‬ ‫قال ‪« :‬فأ َ ُّ‬
‫يو َم النَّحْ ِّر ؟!»‪ .‬قلنا ‪ :‬بلى يا رسول هللا ‪.‬‬
‫ضكم ‪ -‬حرام عليكم كحرمة يومكم هذا‪ ،‬في بلدكم‬ ‫قالَ‪« :‬فَ ِّإنَّ ِّد َما َءكم وأموالكم» ‪ -‬وأحسـبـه قـال ‪ :‬وأعرا َ‬
‫ب بعضُكم رقاب‬ ‫يضر ُ‬
‫ِّ‬ ‫ست َ ْلقَون ربَّكم فيسألكم عن أعمالكم فَل ترجعُن بعدي ض ََُّلِلً‬ ‫هذا‪ ،‬في شهركم هذا ‪ ،‬و َ‬
‫بعض من سمعه»‪ ،‬ث َّم قال‪« :‬أِل‬ ‫الغائب؛ فلعل بعضَ َمن َي ْبلُغُه يكونُ أوعى له ِّمن‬ ‫بلغ الشَّا ِّه ُد‬ ‫َ‬
‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫بعض ؛ أِل ِّليُ ِّ‬
‫هل بلغتُ ؟»‪.‬‬
‫أخرجه البخاري و مسلم واللفظ لمسلم‪.‬‬
‫‪.‬‬
Dari Abu Bakrah dari Nabi ‫ ﷺ‬beliau bersabda :
"Ketahuilah bahwa zaman telah berputar sebagaimana hari ketika Allah menciptakan langit
dan bumi, setahun ada dua belas bulan, diantaranya adalah empat bulan haram, tiga bulan
berturut-turut, yaitu; Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan Muharram, sedangkan bulan Rajab
terpisah, antara bulan Jumadil (akhir) dan Sya'ban." Rasulullah ‫ ﷺ‬bertanya: "Hari apakah
ini?." Mereka menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Kemudian beliau terdiam,
hingga kami menyangka beliau hendak menyebutkan dengan nama yang lain, beliau
bertanya: "Bukankah ini hari Nahr (penyembelihan hewan kurban)?." Kami berkata; "Ya,
benar." Lalu beliau bertanya lagi: "Bulan apakah ini?." Mereka menjawab; "Allah dan Rasul-
Nya yang lebih tahu." Kemudian beliau terdiam, hingga kami menyangka beliau akan
menyebutkan dengan nama yang lain, Beliau lalu bersabda: "Bukankah ini bulan Dzul
Hijjah?." Kami pun menjawab; "Ya, benar." Dan beliau bertanya lagi: "Negeri apakah ini?."
Mereka menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Kemudian beliau terdiam hingga
kami menyangka bila beliau akan menyebutkan dengan nama yang lain. Kemudian beliau
bersabda: "Bukankah ini tanah (haram)?." Kami menjawab; "ya." Beliau melanjutkan:
"Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, -dan aku menyangka beliau bersabda;
kehormatan kalian- adalah haram, sebagaimana keharaman hari kalian ini, di bulan
kalian ini dan di tanah kalian ini, kalian akan menemui Rabb kalian lalu Dia akan
bertanya tentang amalan-amalan kalian, oleh karena itu, ketahuilah… janganlah kalian
menjadi sesat sepeninggalku, dengan saling berperang diantara kalian. Dan hendaklah
yang hadir menyampaikan pada yang tidak hadir diantara kalian, karena berapa
banyak orang mendengarkan lebih memperhatikan dari orang yang hanya
menyampaikannya." kemudian Ia berkata;" Ketahuilah, bukankah aku telah
menyampaikannya?.
(HR Bukhori dan Muslim) lafadz nya dari imam Muslim
(18)

‫تعليم المرأة من أسباب نهضة األمة‬


Mendidik perempuan merupakan salah satu faktor kebangkitan ummat.

:‫عن أبي سعيد الخدري رضي هللا عنه قال‬


ً ‫ فاجعل لنا من نفسك يوما‬،‫ ذهب الرجال بحديثِك‬، ‫ يا رسول هللا‬: ‫جاءت امرأة إلى رسو ِل هللا ﷺ فقالت‬
ِّ « :‫ فقال‬،‫نأتيك فيه تُعَ ِلِّ ُمنَا مما علمك هللا‬
»‫اجتمعنَ في يوم كذا وكذا في مكان كذا وكذا‬
.‫ فأتاه َُّن رسو ُل هللاِ ﷺ فعلَّ َم ُه َّن مما علمه هللا‬، َ‫فَاجت َ َم ْعن‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

dari Abu Sa'id al-Khudri Radiyallahu 'anhu ia berkata: bahwasanya seorang perempuan telah
datang kepada Rasulullah seraya berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya sahabat dari
kaum laki-laki telah mengambil darimu hadits (ilmu), maka jadikanlah untuk kami hari
tertentu agar kamipun bisa menimba ilmu yang telah Allah ajarkan kepadamu."
Maka Rasulullah pun bersabda:
" Berkumpullah kalian dihari ini, ditempat ini. "
Maka mereka pun berkumpul dihari dan tempat yang sudah ditentukan. Dan Rasulullah pun
datang guna mengajarkan kepada mereka ilmu (agama) yang telah Allah ajarkan.
( HR. Bukhari & Muslim ).
:‫وعن ابن عمر رضي هللا عنه قال‬
،‫ت امرأة لعمر رضي هللا عنه ت َ ْش َهد ُ صالة َ الصبح وال ِعشاء في الجماعة في المسجد‬
ِ ‫كان‬
,‫غار؟‬
ُ ‫عمر َيكره ذلكَ و َي‬
َ َّ َ‫ ِل َم تخرجين وقد تعلَمين‬: ‫فقيل لها‬
‫أن‬
:‫ يَمنعُه قول رسول هللا ﷺ‬: ‫ وما يَ ْمنَعُه أ َ ْن ينهاني؟ قال‬: ‫قالت‬

ِّ ‫«ِل تمنَعُوا إماء هللا َم‬


.»‫ساج َد هللا‬
‫أخرجه البخاري‬
dan dari Ibnu Umar RA, Ia berkata:
"Suatu ketika, Istri Umar bin Khattab radiyallahu anhu mengikuti shalat shubuh dan isya
berjamaah di masjid, kemudian dikatakan kepadanya,
"Mengapa engkau keluar rumah? sedangkan engkau tahu bahwasanya Umar tidak menyukai
itu dan akan merasa cemburu."
Maka Ia pun berkata: "Lantas apa yang membuatnya tidak mencegahku pergi?"
Maka dikatakan kepadanya :
"Tidaklah Umar mencegahmu, melainkan karena sabda Rasulullah:
"Janganlah kalian melarang Hamba Allah {perempuan} untuk pergi ke masjid."
(HR. Bukhari)
(19)

ُ
‫النفاق يتناقض مع الفطرة السليمة والقيم‬
( sifat munafik bertentangan dengan fitrah yang suci dan nilai luhur peradaban)

َّ ِ‫عن عبد هللا بن عمرو بن العاص رضي هللا عنهما أ َ َّن النَّب‬
: ‫ي ﷺ قال‬

ِّ ِّ‫و من كانت فيه َخصلة منهنَّ كانت فيه َخصلةٌ من الن‬، ً ‫«أربع من كُنَّ فيه كانَ ُمنافِّقا ً خالصا‬
‫فاق حتَّى‬
: ‫َي َدعَها‬
.»‫ص َم فَج ََر‬ َ َ‫َّث َكذ‬
َ ‫ وإذا خا‬، ‫ وإذا عا َه َد غد ََر‬،‫ب‬ َ ‫ وإذا حد‬، َ‫اؤت ُِّمنَ َخان‬
ْ ‫إِّذا‬
. ‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bin 'Ash bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
“empat hal yang ketika ada dalam diri seseorang maka dia adalah seorang munafik. Dan
ketika dalam dirinya ada satu hal dari sifat tersebut maka dia adalah seorang munafik sampai
dia meninggalkan hal itu:
1-ketika diberi amanah akan berkhianat.
2-ketika berbicara ia berbohong
3-ketika janji tapi tidak menepati
4-ketika bermusuhan lalu melebihi batas.”
(HR Bukhori Muslim)
(20)

‫ من أسباب سعادة المجتمع ورقي األمة‬،‫ ورعاية حق الجار‬،‫إكرام الضيف‬


Memuliakan tamu dan memperhatikan hak tetangga termasuk cara untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat dan kebangkitan ummat.

:‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن أبي هريرة َ رضي هللا عنه قال‬
،‫َاره‬
َ ‫اآلخ ِّر فَل يُؤ ِّذ ج‬
ِّ ‫واليوم‬
ِّ ‫« َمن كانَ يُؤمن باهلل‬
ِّ ُ‫اآلخ ِّر فَ ْلي‬
،‫كر ْم ضَيفَه‬ ِّ ‫واليوم‬
ِّ ‫ومن كانَ يُ ْؤ ِّمنُ باهلل‬
ْ َ‫اآلخ ِّر فَ ْليَقُ ْل َخيْرا ً أو ِّلي‬
.» ْ‫ص ُمت‬ ِّ ‫واليوم‬
ِّ ‫ومن كانَ يُ ْؤ ِّمنُ باهلل‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Diriwayatkan dari Sayyiduna Abu Hurairah Radhiallahu anhu, beliau berkata:


baginda Rasulallah ‫ ﷺ‬bersabda:
1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka janganlah menyakiti
tetangganya.
2. Barang siapa yang beriaman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menghormati
tamu.
3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik
atau diam.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
(21)

‫الحالة اإليجابية حالة حضارية بَنَّا َءة ٌ مسؤولية الفرد عن أمته‬


Kondisi yang Positif Adalah Kondisi Peradaban yang Membangun
Tanggung Jawab Setiap Individu terhadap Umat

:َ‫ي ِ ﷺ قَال‬
ِّ ِ‫عن النَّب‬
ِ ‫عن النعمان بن بشير رضي هللا عنه‬
‫فأصاب بعضُهم أعَلها‬
َ ،‫ستَهَموا على سفينة‬ ٍ َ‫والواقع فيها َك َمث َ ِّل ق‬
ْ ‫وم ا‬ ِّ ‫القائم على حدو ِّد هللا‬
ِّ ‫« َمث َ ُل‬
،‫وبعضُهم أسفلها‬
ً ‫ لو أَنَّا َخ َر ْقنا في نصيبنا َخ ْرقا‬: ‫الماء َم ُّروا على من فوقهم؛ فقالوا‬
ِّ ‫فكانَ الذين في أسفلها إذا استَقَوا من‬
.»ً ‫وإن أ َخذُوا على أيديهم نَج َْوا ونَج َْوا جميعا‬
ْ ،ً‫فإن يتركوهم وما أرادوا َهلَكُوا جميعا‬ْ ،‫ولم نُؤ ِّذ َمن فَوقَنا‬
‫أخرجه البخاري‬
.
Dari al-Nu’mân bin Basyîr -semoga Allah senantiasa meridainya-
dari Baginda Nabi ‫ﷺ‬, beliau bersabda:
“Perumpamaan orang yang menjauhi batasan-batasan (larangan) Allah dan orang yang
terjerumus dalam batasan-batasan (larangan-Nya) adalah umpama sekelompok orang yang
berundi tempat dalam satu kapal. Di antara mereka ada yang mendapat bagian di atas,
sedangkan yang lain memperoleh bagian di bawah. Orang-orang yang mendapat bagian di
bawah jika ingin mengambil air, maka mereka harus melewati orang-orang yang berada di
atas mereka. Mereka lantas mengatakan, “Andai kami buat lubang kecil di bagian kami dan
kami tidak perlu lagi mengganggu orang-orang yang berada di atas kami.” Jika orang-orang
yang berada di atas membiarkan mereka melakukan keinginan mereka, maka mereka
semua akan binasa (bersama). Namun, jika orang-orang yang berada di atas melarang
mereka, maka mereka pasti selamat dan semua orang (dalam kapal) selamat.”
(HR. Al-Bukhari)
(22)

‫المنفق هو الرابح والبخيل هو الخاسر في األفراد واألمم‬


(Orang yang Bersedekah Adalah Orang Yang Beruntung,
sedangkan Orang yang Kikir adalah Orang yang Merugi)

:‫ي ﷺ قال‬ َّ ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬


َّ ‫أن النب‬
ِّ َ‫وم يُصب ُح العباد فيه إِل َمل‬
،‫كان يَ ِّنزِلن‬ ٍ َ‫((ما من ي‬
،ً‫ اللهم أعط ُمن ِّفقا ً َخلَفا‬: ‫فيقو ُل أحدُهما‬
.))ً‫ اللهم أعط ُممسكا ً تَلَفا‬: ‫ويقو ُل اآل َخ ُر‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari sayidina Abu Hurairah bahwa Baginda Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:


“Tidaklah ada suatu hari yang pada paginya para hamba Allah berada di sana melainkan ada
dua malaikat yang turun”. Salah satu dari mereka berdua berkata, “Wahai Allah, berilah
orang yang bersedekah ganti (dari harta yang ia sedekahkan)!” Malaikat yang lain
berkata, “Wahai Allah, berilah orang yang enggan bersedekah kerusakan (pada
hartanya)!”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
(23)

‫ ففي بذل العلم والمال نهضةُ األمم‬،‫طلَّع أن تكون مثل هؤالء‬


َ ‫ت‬
(Berusahalah Menjadi Seperti Mereka! Karena di Balik Menyebarkan Ilmu dan Harta
Terdapat Kebangkitan Umat)

: ‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن عبد هللا بن مسعود رضي هللا عنه قال‬

ِّ َ ‫س َد إِِّل في اثنت‬
: ‫ين‬ َ ‫((ِل َح‬
ُ َ‫رج ٌل آتَا ُه هللاُ َماِلً ف‬
َ ‫س ِّل‬
،‫ط على َهلَ َك ِّت ِّه ِّفي الحق‬
.))‫عل ُمها‬
ِّ ُ‫ورجل آتاه هللا الحكمة فهو يقضي بها وي‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari sayidina Abdullah bin Mas’ud ia berkata, “Baginda Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


“Tidak ada iri (yang dibolehkan) kecuali pada dua hal;
1. seseorang yang Allah karunia harta dan orang itu menggunakan hartanya dalam suatu
yang hak (benar).
2. dan seseorang yang Allah karunia hikmah (ilmu) lantas ia menggunakannya untuk
memutuskan (suatu perkara) dan mengajarkannya.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
(24)

‫ما كرهه هللا لكم فاجتنبوه‬


(apa yang Allah tidak sukai darimu, maka jauhilah)

ِّ ِ‫عن النَّب‬
:‫ي ِ ﷺ قال‬ ِ ,‫عن المغيرة بن شعبة رضي هللا عنه‬
،‫ َو َوأ َ َد البنات‬،ِّ‫ َو َم ْنعا ً و َهات‬،ِّ‫ عُقوقَ األ ُ َّمهَات‬:‫َّللا ح ََّر َم عليكم‬
َ َّ َّ‫«إِّن‬
ُّ ‫وك َِّر َه لكم قيل وقال وكثرةَ ال‬
.»‫ وإضاعة المال‬،‫سؤا ِّل‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬
.
Diriwayatkan dari Mugiroh bin Syu'bah dari Nabi ‫ ﷺ‬beliau bersabda:
"sesungguhnya Allah mengaharamkan kalian untuk:
1.durhaka kepada ibu kalian,
2.dan tidak menunaikan kewajiban tapi selalu meminta haknya.
Dan Allah tidak menyukai pembicaraan yang tidak berfaedah dan tidak jelas sumbernya. Dan
terlalu banyak meminta. Dan menghamburkan harta tanpa faedah.
(HR. Bukhari dan Muslim)
(25)
ِّ ِ َ‫ليس في اإلسالم زهد يُع‬
‫ط ُل الحياة‬
(Tidak ada di dalam islam kezuhudan yang merusak kehidupan.)

ِّ ‫ت أزواج النبي ﷺ يَسألون عن عبادةِ النَّب‬


ِ‫ي‬ ِ ‫ َجا َء ثالثةُ َر ْهطٍ إِلى بُيو‬: ‫عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‬
ِّ ‫ وأين نحنُ منَ النَّب‬: ‫ فل ِّما أُخ ِب ُروا َكأَنَّهم ت َقالُّوها ؛ فقالوا‬، ‫ﷺ‬
‫ي ِ ﷺ ؟ قد غفر هللا له ما تَقَد ََّم من ذَ ْن ِب ِه َوما‬
,‫ت َأ َ َّخ َر‬
ِ ُ ‫َّهر وال أ‬
‫ أنا أعتزل‬:‫ وقال آخر‬،‫فط ُر‬ َ ُ ‫ أما أنا فإنِِّي أ‬:‫قال أحدهم‬
َ ‫ أنا أصو ُم الد‬:‫ وقال آخر‬،ً‫ص ِِّلي اللَّي َل أبدا‬
.ً‫أتزو ُج أبدا‬
َّ ‫النساء فال‬
: ‫فجا َء إليهم رسول هللا ﷺ فقال‬
ِّ ُ ‫«أنتم الذينَ قُلت ُم كذا وكذا؟ أما وهللا إنِّي َألَخشاكم هلل وأتقاكم له؛ لكني أصو ُم وأ‬
،ُ‫ وأُص َِّلي وأرقُد‬، ‫فط ُر‬
،‫سا َء‬
َ ‫الن‬
ِّ ‫ج‬ُ ‫وأتزو‬
َّ
.»‫فليس ِّمنِّي‬
َ ‫فمن رغب عن سُنَّتي‬
‫أخرجه البخاري ومسلم واللفظ للبخاري‬

Dari Anas bin Malik RA ia berkata:


"Telah datang 3 orang sahabat ke rumah istri-istri Rasulullah menanyakan tentang ibadahnya
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, maka ketika mereka diceritakan mereka merasa ibadah mereka sedikit
lalu mereka berkata: Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah ‫ﷺ‬, bukankah
beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?" Salah
seorang dari mereka berkata: "Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya." Kemudian
yang lain berkata: "Kalau aku, maka sungguh, aku akan berpuasa Dahr setahun penuh dan
aku tidak akan berbuka." Dan yang lain lagi berkata: "Aku akan menjauhi wanita dan tidak
akan menikah selama-lamanya." Kemudian datanglah Rasulullah ‫ ﷺ‬kepada mereka
seraya bertanya: "Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah
orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku
berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita.
Barangsiapa yang benci dengan sunnahku, maka bukanlah dari golonganku."
(26)

! ‫َش فليس منا‬


َ ‫ أيها العامل من غ‬،‫ أيها الصناعي‬،‫أيها التاجر‬
Hai pedagang, pengrajin ataupun pengusaha!
Siapa yang menipu tidaklah termasuk golongan kita!

،ً‫ فنالت أصابِعُهُ بَلَال‬، ‫ فأدخ َل يَدَهُ فيها‬,‫طعام‬


َ ِ‫صبْرة‬
ُ ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن النبي ﷺ َم َّر على‬
:‫فقال‬
.»‫عام؟‬
ِّ ‫ط‬َّ ‫ب ال‬
َ ‫صاح‬
ِّ ‫«ما هذا يا‬
َّ ‫ «أَفَ ََل َجعَ ْلتَه فَوقَ ال‬:َ‫ قال‬، ‫سما ُء يا رسول هللا‬
ُ َّ‫طعام كي يَراهُ الن‬
،‫اس؟‬ َّ ‫ أصابتْهُ ال‬: ‫قال‬
.»‫فليس ِّمنِّي‬
َ َ ‫من‬
‫غش‬
.‫أخرجه مسلم‬

Dari Abu Hurairah Ra. bahwa suatu saat Nabi ‫ ﷺ‬menjumpai sekarung makanan. Lalu beliau
memasukkan tangannya ke dalam karung tadi lantas jemari tangan beliau menyentuh sesuatu
yang basah. Beliau berkata: "apa yang basah itu Hai pemilik makanan! " Dia menjawab: "
Wahai Rosulullah, itu karena kehujanan." Lalu beliau bersabda: "tidakkah yang basah itu kau
letakkan di bagian atas supaya bisa dilihat orang? Barang siapa yang menipu, maka dia
tidak termasuk golongan kami. " (HR. Muslim)

:‫ أن رسول هللا ﷺ قال‬،‫وعن أبي هريرة رضي هللا عنه‬


.»‫فليس ِّمنا‬
َ َ ‫ ومن‬،‫فليس ِّمنا‬
‫غشنا‬ َ ‫«من َح َم َل علينا السَل َح‬
.‫أخرجه مسلم‬
Dari Abu Hurairah RA. juga, bahwa Rosulullah ‫ ﷺ‬bersabda:
"Barang siapa yang menodongkan senjatanya untuk mencelakai kita (umat muslim), maka dia
bukanlah dari golongan kita. Dan barang siapa yang menipu kita, maka dia tidak
termasuk golongan kita. "
(HR. Muslim)
(27)

‫ وال تترك ورثتك فقراء عالة‬،‫اعمل من أجل حياة كريمة‬


Bekerjalah untuk kehidupan yang mulia. Jangan kau tinggalkan anak-cucumu kelak dalam
keadaan miskin terlantar.

‫ عادني رسول هللا ﷺ في َح ِّج ِة الوداع من شكوى أ ْشفَيْتُ منها‬: ‫عن سعد بن أبي وقَّاص رضي هللا عنه قال‬
،ِ‫على الموت‬
َ َ ‫ وال َيرثُني إال ابنةٌ لي واحدةٌ؛ أفَات‬،‫ وأنا ذو ما ٍل‬،‫الو َج ِع‬
‫صد َُّق‬ َ ‫ بلغ بي ما ترى من‬،‫ يا رسول هللا‬: ُ‫فقلت‬
‫بثلت َي مالي؟‬
ً‫ير من أن تَذَ َرهُم عالة‬
ٌ ‫أن تَذَ َر َو َرثَت َكَ أغنيا َء َخ‬
ْ َ‫((الثلث كثي ٌر ؛ إِّنَّك‬
ُ ْ ‫ فَبِش‬: ُ‫ قلت‬:‫ قال‬.))‫ ((ال‬:‫قال‬
: ‫َط ِره؟ قال‬
: ‫ قال‬.)) َ‫ حتَّى ما تجع ُل في في امرأتِّك‬، َ‫ َو ِّإنَّكَ لن ت ُنفِّقَ نَفَقَةً ت َ ْبت َ ِّغي بها وجه هللا َّإِل أ ُ ِّجرت‬،‫اس‬
َ َّ‫يَت َ َكفَّفُونَ الن‬
: ‫ف بعد أصحابي؟ قال‬ ُ َّ‫ أَأ ُ َخل‬،‫ يا رسول هللا‬: ُ‫قلت‬
ُ َّ‫ ولع َّلكَ ت ُ َخل‬،ً‫َل تبتغي به وجه هللا إِل ازددت به درجةً ورفعة‬
َ‫ف حتَّى يَنتف َع بك‬ ً ‫ف فتعمل عم‬ َ َّ‫«إِّنَّكَ لن ت ُ َخل‬
ُ‫لكن البائس سع ُد بن‬ ِّ ،‫ وِل ت َ ُر َّدهُم على أعقابهم‬،‫ض ألصحابي هجرتَهم‬ ِّ ‫أقوا ٌم ويُض ََّر ِّبكَ آخرونَ ؛ اللَّه َّم أ َ ْم‬
.»‫َخولة‬

َ ِِّ‫ َرثى له رسول هللا ﷺ من أن تُوف‬: ‫قا َل‬


.‫ي بمكة‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari Sa'da bin Waqqosh Ra. dia berkata: Rosulullah ‫ ﷺ‬menjengukku saat haji wada' dimana
aku sakit, mendekati kematian. Aku berkata: "Wahai Rosulullah, aku telah sampai pada
kondisi yang kau lihat saat ini, aku punya harta, sedangkan yang mewarisiku hanyalah satu
anak perempuanku. Apa sebaiknya aku sedekahkan dua pertiga hartaku?"
Beliau menjawab, "tidak."
"Bagaimana jika setengahnya" Lanjutku.
Beliau bersabda: "sepertiga itu adalah bagian yang banyak. Sesungguhnya, kau
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada kau
tinggalkan mereka dalam keadaan miskin, meminta-minta kepada orang lain. Dan
sesungguhnya engkau tidaklah memberi nafkah dengan niat mencari ridlo Allah SWT.
melainkan engkau akan diberi pahala, bahkan makanan yang kau nafkahkan untuk
makanan istrimu itu juga."
Sa'ad bin Waqqosh melanjutkan: "lalu aku bertanya kepada Nabi ‫ﷺ‬. :" Ya Rosulullah, apakah
ajalku akan diakhirkan nanti setelah kawan-kawanku? " Beliau bersabda:
"sesungguhnya tidaklah engkau diakhirkan ajalmu kemudian engkau beramal mengharap
ridlo Allah SWT. kecuali akan bertambah derajat dan kemuliaanmu. Barangkali ajalmu akan
diakhirkan sehingga sebagian kaum (muslimin) dapat mengambil manfaat darimu, dan
sebagian kaum lagi (musyrikin) akan mendapat madhorrot melaluimu. Ya Allah... Tetapkan
bagi sahabat-sahabtku hijrah mereka (dengan tidak meninggal di negeri yang mereka
tinggalkan yaitu Mekkah, menjaga predikat hijrah) dan jangan engkau palingkan mereka di
atas tumit-tumit mereka. Namun yang kasihan adalah Sa'd bin Khoulah." Rosulullah ‫ﷺ‬. sedih
atas kematiannya di kota Mekkah (setelah hijrahnya ke Madinah).
(HR. Bukhri & Muslim)
(28)

‫ وارفعوا هممكم‬،‫جددوا إيمانكم‬


Perbaharui lah Iman kalian dan bangkitkan semangat kalian

‫ «أِل ت ُبايعونَ رسول‬:‫ فقال‬,ً‫ كنا عند رسول هللا ﷺ تسعة أو ثمانيةً أو سبعة‬: ‫عن عوف بن مالك األ ْش َجعي رضي هللا عنه قال‬
‫ قد بايعناك يا‬: ‫ فقلنا‬.»‫ «أِل ت ُبايعو َن رسول هللا؟‬:‫ ث َّم قال‬. ‫ قد بايعناك يا رسول هللا‬: ‫ فقلنا‬،ٍ‫ وكنا حديث عهد ببيعة‬،»‫هللا؟‬
.»‫ «أِل ت ُبايعونَ رسول هللا؟‬:‫رسول هللا ! ثم قال‬
، ً ‫ُشركوا به شيئا‬ ِّ ‫ وِل ت‬،‫ «على أن تعبدوا هللا‬:‫ قد بايعناك يا رسول هللا ؛ فَعَ َال َم نُبايِعُكَ ؟ قا َل‬: ‫ فبسطنا أيديَنا وقُلنا‬:‫قال‬
ُ ‫سو‬
‫ط‬ َ ُ‫ فلقد رأيتُ بعض أولئك النَّف َِر َيسقُط‬.»ً ‫اس شيئا‬ َ ‫ وِل تسألوا الن‬- ً‫ وأسر كلمةً َخ ِفيِّة‬- »‫ وت ُطيعوا هللا‬،‫الخمس‬
ِّ ‫ت‬
ِّ ‫والصَّلوا‬
َ َ
. ُ‫أحدهم فما يَسأ ُل أحدا ً أ ْن يُناولَهُ إِيَّاه‬
.‫أخرجه مسلم‬

Dari Auf bin Malik al-Asyja'i Ra. Ia berkata:


Kami pernah berada dekat Rasulullah ‫ ﷺ‬selama sembilan atau delapan atau tujuh hari. Saat
kami hendak berpisah, beliau bersabda: "Apakah kalian tidak berbai'at kepada Rasulullah?"
Ketika itu kami baru saja berbai'at kepada beliau, maka kami pun menjawab, "Sesungguhnya
kami telah berbai'at kepadamu wahai Rasulullah." Kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah
kalian tidak berbai'at kepada Rasulullah?" kami menjawab, "Sungguh, kami telah berbai'at
kepada Anda wahai Rasulullah." Beliau mengulangi pertanyaannya: "Apakah kalian tidak
berbai'at kepada Rasulullah?" Maka kami pun mengulurkan tangan sambil berujar,
"Sesungguhnya kami telah berbai'at kepada Tuan, lalu atas apa lagi kami berbai'at kepada
Tuan wahai Rasulullah?" beliau menjawab, "Bahwa kalian akan menyembah Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatupun juga, akan menegakkan shalat lima waktu, akan
berlaku patuh", kemudian beliau melirihkan perkataannya: dan tidak akan meminta
sesuatupun kepada orang banyak." Auf berkata; Aku pernah melihat sebagian dari mereka itu
suatu saat cambuknya jatuh, tetapi ia tidak meminta tolong sedikit pun kepada orang lain
untuk mengambilkannya."
(HR Muslim)
‫)‪(29‬‬

‫‪.‬شمائل نبي األ ُ َّمة وأخالقه ﷺ أخالق الحضارة التي أنقذت اإلنسانية‬
‫‪Pribadi Nabinya Umat islam, dan akhlaqnya merupakan akhlaq peradaban yang‬‬
‫‪menyelamatkan kemanusiaan.‬‬

‫عن عائشة أ ِِّم المؤمنين رضي هللا عنها أنها قالت‪:‬‬

‫جاءت ِمث َل فَلَ ِ‬


‫ق‬ ‫ْ‬ ‫وم‪ ،‬فكانَ ال يرى ُرؤيا إال‬ ‫الرؤيا الصالحةُ في ال َّن ِ‬ ‫ِّأول ما بدئ به رسول هللا ﷺ من الوحي ُّ‬
‫ت العد ِد قبل‬ ‫الليالي ذوا ِ‬
‫َ‬ ‫ث فيه – وهو التعبد ُ ‪-‬‬ ‫بغار ِحراءٍ ‪ ،‬ف َيت َحنَّ ُ‬
‫ب إليه الخَال ُء‪ ،‬وكان يخلو ِ‬ ‫بح‪ ،‬ث َّم ُح ِبِّ َ‬
‫ص ِ‬ ‫ال ُّ‬
‫غار حراء‪،‬‬ ‫فيتزود ُ ِلمثلها‪ ،‬حتى جا َءه الحق وهو في ِ‬ ‫َّ‬ ‫زود ُ لذلك‪ ،‬ثم يرجع إلى خديجة‬ ‫ع إلى أه ِله‪ ،‬ويت َّ‬ ‫نز َ‬
‫أن يَ ِ‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫بقاري»‪ .‬قالَ‪« :‬فأ َخذني فغَطني حتَّى بَل َغ مني الجَه َد ‪ ،‬ث َّم أرسلني‪،‬‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫فجاءه ال َملكُ فقا َل ‪ :‬اق َرأ ‪ ،‬قال ‪« :‬ما أنا ِّ‬
‫اق َرأْ فقلتُ‬‫طني الثانيةَ َحتَّى بل َغ ِّم ِّني الجَهدَ‪ ،‬ث َّم أرسلني فقالَ‪ْ :‬‬ ‫اق َرأْ‪ ،‬قلتُ ‪ :‬ما أنا بقارئ‪ ،‬فأخذني فَغَ َّ‬ ‫فقالَ‪ْ :‬‬
‫بقاري‪ ،‬فأخذني فغطني الثالثة‪ ،‬ثم أرسلني فقا َل ‪:‬‬ ‫ما أنا ِّ‬
‫ق‪ ،‬ا ْق َرأْ َو َربُّكَ األكرم (العلق ‪٣-١ :‬‬
‫علَ ٍ‬
‫سنَ ِم ْن َ‬ ‫‪] .‬أ َ ْق َرأْ ِباس ِْم َر ِبِّكَ الَّذِي َخلَقَ ‪َ ،‬خلَقَ ْ ِ‬
‫اإلن َ‬

‫ت ُخويل ٍد رضي هللا عنها‪،‬‬ ‫ف فؤاد ُه ‪ ،‬فدَ َخ َل علَى َخدِي َجةَ بن ِ‬ ‫فَ َر َج َع ب َها رسو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ير ُج ُ‬
‫الر ْوعُ‪ ،‬فَقا َل لخديجةَ وأ َ ْخبَ َرهَا ال َخبَ َر‪(( :‬لق ْد َخشِّيتُ‬ ‫َب ع ْنه َّ‬ ‫((ز ِّملُونِّي َز ِّملُو ِّني))‪ ،‬فَزَ َّملُوهُ حتَّى ذَه َ‬ ‫فَقالَ‪َ :‬‬
‫الر ِّح َم‪ ،‬وتَحْ ِّم ُل‬‫َّللاُ أ َبدًا؛ إنَّكَ لَت َ ِّص ُل َّ‬ ‫ت خديجةُ رضي هللا عنها ‪َ :‬ك َّال‪َ ،‬و َّ ِ‬
‫َّللا ما ي ُْخ ِزيكَ َّ‬ ‫علَى نَ ْفسِّي))‪ ،‬فَقالَ ْ‬
‫َق‪،‬‬
‫ب الح ِّ‬ ‫ْف‪ ،‬وت ُ ِّعينُ علَى نَ َوائِّ ِّ‬ ‫ضي َ‬ ‫ال َكلَّ‪ ،‬و تكسب المعدوم‪ ،‬وت َ ْق ِّري ال َّ‬
‫ص َر‬‫ام َرأ ً تَنَ َّ‬
‫بن عب ِد العُ َّزى ‪ ،‬ابنَ عَ ِِّم َخدِي َج َة؛ وكانَ ْ‬ ‫بن أسَ ِد ِ‬ ‫ور َق َة بنَ ن َْوفَ ِل ِ‬ ‫َت به َ‬ ‫ت به َخدِي َجةُ حتَّى أت ْ‬ ‫فا ْن َ‬
‫ط َلقَ ْ‬
‫ش ْي ًخا‬ ‫ب‪ ،‬وكانَ َ‬ ‫أن َي ْكت ُ َ‬ ‫ب ِمنَ اإل ْن ِجي ِل بالعبرانية ما شَا َء َّ‬
‫َّللاُ ْ‬ ‫ي‪ ،‬فَ َي ْكت ُ ُ‬ ‫َاب العبران َّ‬ ‫ب ال ِكت َ‬ ‫في ال َجا ِه ِليَّ ِة‪ ،‬وكانَ َي ْكت ُ ُ‬
‫أخي‪َ ،‬ماذَا ت ََرى؟‬ ‫ورقَةُ‪ :‬يا ابْنَ ِ‬ ‫أخيكَ ‪ ،‬فَقا َل له َ‬ ‫ع ِِّم‪ ،‬ا ْس َم ْع ِمنَ اب ِْن ِ‬ ‫ت له َخ ِدي َجةُ‪ :‬يا ابْنَ َ‬ ‫ي‪ ،‬فَقالَ ْ‬ ‫يرا قدْ َ‬
‫ع ِم َ‬ ‫َكبِ ً‬
‫نزل هللا علَى‬ ‫وس الذي َّ‬ ‫ورقَة‪ :‬هذا النَّا ُم ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫صلى هللاُ عليه وسل َم خبر ما َرأى‪ ،‬فَقا َل له َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫فأخبَ َرهُ رسول هللا َ‬ ‫ْ‬
‫صلَّى هللاُ عليه وسلَّ َم‪:‬‬ ‫َّللا َ‬‫سى‪ ،‬يا لَ ْيت َ ِني ِفي َها َجذَعٌ‪ ،‬لَ ْيت َ ِني أكُونُ َحيًّا إذ ي ُْخ ِرجُكَ قَ ْو ُمكَ ‪ ،‬فَقا َل َرسو ُل َّ ِ‬ ‫ُمو َ‬
‫وإن يُد ِْر ْكنِي يَ ْو ُمكَ ‪...‬‬ ‫ِي‪ْ ،‬‬ ‫بمثْ ِل ما ِجئْتَ به َّإال عُود َ‬ ‫ط ِ‬ ‫ت َر ُج ٌل قَ ُّ‬ ‫أو ُم ْخ ِّر ِّج َّي هُ ْم؟))‪ ,‬قالَ‪ :‬نَعَ ْم؛ لَ ْم يَأ ْ ِ‬ ‫(( َ‬
‫ص ًرا ُم َؤ َّز ًرا‪،‬‬ ‫ص ْركَ نَ ْ‬ ‫أ ْن ُ‬
‫ي‪.‬‬ ‫ي‪ .‬وفَت ََر َ‬
‫الوحْ ُ‬ ‫ورقَةُ ْ‬
‫أن ت ُ ُو ِفِّ َ‬ ‫ث ُ َّم لَ ْم يَ ْنشَبْ َ‬
‫أخرجه البخاري و مسلم‬

‫‪Aisyah -Ibu Kaum Mu’minin-, bahwasanya dia berkata:‬‬


‫‪“Permulaaan wahyu yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah‬‬
‫‪dengan mimpi yang benar dalam tidur. Dan tidaklah Beliau bermimpi kecuali datang seperti‬‬
‫‪cahaya subuh. Kemudian Beliau dianugerahi kecintaan untuk menyendiri, lalu Beliau‬‬
‫‪memilih gua Hiro dan bertahannuts yaitu ‘ibadah di malam hari dalam beberapa waktu‬‬
lamanya sebelum kemudian kembali kepada keluarganya guna mempersiapkan bekal untuk
bertahannuts kembali.

Kemudian beliau menemui Khadijah mempersiapkan bekal. Sampai akhirnya datang Al Haq
(malaikat jibril) saat Beliau di gua Hiro, Malaikat datang seraya berkata: “Bacalah! ” Beliau
menjawab: “Aku tidak bisa baca”. Nabi ‫ ﷺ‬menjelaskan: Maka Malaikat itu memegangku dan
memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: “Bacalah!” Beliau
menjawab: “Aku tidak bisa baca”. Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat
kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: “Bacalah!”. Beliau menjawab: “Aku tidak
bisa baca”.

Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat
lalu melepaskanku, dan berkata lagi: (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha Pemurah).” Nabi ‫ ﷺ‬kembali kepada keluarganya dengan membawa
kalimat wahyu tadi dalam keadaan gelisah. Beliau menemui Khadijah binti Khawailidh
seraya berkata: “Selimuti aku, selimuti aku!”. Beliau pun diselimuti hingga hilang
ketakutannya. Lalu Beliau menceritakan peristiwa yang terjadi kepada Khadijah: “Aku
mengkhawatirkan diriku”.

Maka Khadijah berkata: “Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu selamanya, karena
engkau adalah orang yang menyambung silaturrahim.” Khadijah kemudian mengajak Beliau
untuk bertemu dengan Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul ‘Uzza, putra paman
Khadijah, yang beragama Nasrani di masa Jahiliyyah, dia juga menulis buku dalam bahasa
Ibrani, juga menulis Kitab Injil dalam Bahasa Ibrani dengan izin Allah.

Saat itu Waroqoh sudah tua dan matanya buta. Khadijah berkata: “Wahai putra pamanku,
dengarkanlah apa yang akan disampaikan oleh putra saudaramu ini”. Waroqoh berkata:
“Wahai putra saudaraku, apa yang sudah kamu alami”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menuturkan peristiwa yang dialaminya. Waroqoh berkata: “Ini adalah Namus,
seperti yang pernah Allah turunkan kepada Musa.

Duhai seandainya aku masih muda dan aku masih hidup saat kamu nanti diusir oleh
kaummu”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Apakah aku akan diusir
mereka?” Waroqoh menjawab: “Iya. Karena tidak ada satu orang pun yang datang dengan
membawa seperti apa yang kamu bawa ini kecuali akan disakiti (dimusuhi). Seandainya aku
ada saat kejadian itu, pasti aku akan menolongmu dengan sekemampuanku”. Waroqoh tidak
mengalami peristiwa yang diyakininya tersebut karena lebih dahulu meninggal dunia
kemudian datang lah masa (kekosongan) wahyu.
(HR Bukhori dan Muslim)
(30)

‫في الحضارة اإلسالمية الربانية الحقوق محفوظة و للطريق حقه‬


Dalam peradaban islam yang robbani, hak-hak terjaga dan jalanan pun mempunyai hak nya.

َّ ِ‫عن أبي سعيد الخدري رضي هللا عنه أ َ َّن النَّب‬


:‫ي ﷺ قال‬
ُ ‫ ما لنا من مجالسنا بدٌّ نت َحد‬،‫ فقالوا يا رسول هللا‬،»‫ت‬
: ‫ فقا َل‬. ‫َّث فيها‬ ُّ ‫«إياكم والجلوس في ال‬
ِّ ‫ط ُرقا‬
َّ ‫«فإذا أبيت ُم إِل المجلس فأعطُوا ال‬
.»‫طريقَ َحقَّه‬
: ‫ق يا رسول هللا؟! قال‬ َّ ‫ وما َح ُّق‬:‫قالوا‬
ِ ‫الطري‬
.»‫بالمعروف والنهي عن المنكر‬
ِّ ‫ واألمر‬،‫َلم‬
ِّ ‫س‬َّ ‫ور ُّد ال‬
َ ،‫ وكَف األذى‬، ‫ض البَص َِّر‬ َ «
ُّ ‫غ‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari Abu Sa’id al-Khudri RA., Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


“Hendaklah kalian menjauhi duduk-duduk di pinggir jalan”. Para Sahabat berkata: “Kami
tidak dapat meninggalkannya, karena merupakan tempat kami untuk bercakap-cakap”.
Rasulullah ‫ ﷺ‬berkata:
“Jika kalian enggan (meninggalkan bermajelis di jalan), maka berilah hak jalan”.
Sahabat bertanya: “Apakah hak jalan itu, wahai Rasulullah?”, Beliau menjawab:
“Menundukkan pandangan, mencegah gangguan, menjawab salam, memerintahkan
kebaikan dan mencegah kemungkaran.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
(31)

‫أصدقاء الطريق مغفور لهم‬


Sahabat jalanan diampuni Allah

:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن رسول هللا ﷺ قال‬


َ ‫ و َج َد غُصنَ شَوكٍ فَأ َ َّخ َره ؛ ف‬.. ‫بطريق‬
.»‫شك ََر هللاُ له فَغَفَ َر له‬ ٍ ‫«بينما رجل يمشي‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :


“ketika seorang pria berjalan di sebuah jalan lalu ia menemukan ranting duri kemudian ia
pun menyingkirkannya, maka Allah membalas perbuatan nya maka Allah mengampuninya”.
(HR Bukhori Dan Muslim)

َّ ‫وعن أبي هريرة رضي هللا عنه‬


:‫أن رسول هللا ﷺ قال‬
َّ ‫ظهر ال‬
.»‫طريق كانت ت ُؤذي النَّاس‬ َ ‫«لقد رأيتُ رجَلً يتقلب في الجن ِّة في شَجر ٍة قطعها من‬

.‫أخرجه مسلم‬
Dan dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
"Sungguh aku telah melihat seseorang yang bersenang-senang di dalam surga karena ia
memotong pohon yang berada di tengah jalan yang mengganggu kaum Muslimin yang
lewat." (HR Muslim)
(32)

‫نهضة األمة ال تكون إال بِوعي أبنائها و كل شيئ يغيب الوعي حرام‬
Kebangkitan Umat tidak terjadi kecuali dengan kesadaran akal masyarakatnya, dan setiap
yang menghilangkan akal hukumnya haram

‫اليمن‬
ِ ‫ وكان أهل‬،‫ وهو نبيذ ُ العسل‬- ‫ سُئل رسول هللا ﷺ عن البتع‬: ‫عن عائشة رضي هللا عنها قالت‬
– ‫شربُونَه‬
ِ َ‫ي‬
.))‫ ((ك ُّل شَراب أسك ََر فهو حرام‬: ‫فقا َل رسول هللا ﷺ‬
‫أخرجه البخاري ومسلم‬
Dari Aisyah Ra, ia berkata : Rasulullah ‫ ﷺ‬ditanya tentang al-bit'u, -yaitu rendaman madu,
dan dulu masyarakat Yaman meminumnya-, lalu Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :
" setiap minuman yang memabukkan maka hukumnya haram"
(HR Bukhori dan Muslim)
(33)

‫حافظوا على إيمانكم بترك الكبائر‬


Jagalah iman kalian dengan meninggalkan dosa dosa besar

َّ ‫أن النَّب‬
:‫ي ﷺ قال‬ َّ : ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬
،‫((ِل يزني الزاني حين يزني وهو مؤمن‬
،‫وِل يشرب الخمر حين يشربها وهو مؤمن‬
.))‫ق حين يسرق وهو مؤمن‬
ُ ‫ق السار‬
ُ ‫وِل يسر‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari Abu Hurairah Ra. Berkata: Bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda :


"Tidaklah seseorang yang berzina ketika ia berzina dalam keadaan sempurna imannya,
tidaklah ia meminum khamr ketika meminumnya ia dalam keadaan imannya sempurna, dan
tidaklah mencuri orang yang mencuri ketika ia mencuri dalam keadaan beriman."
(HR Bukhori Muslim)
(34)

‫أمة النصيحة‬
Umat yang berasaskan nasihat

َّ ِ‫أن النَّب‬
:‫ي ﷺ قال‬ َّ ‫عن تميم الداري رضي هللا عنه‬
: ‫ لمن يا رسول هللا؟ قال‬: ‫ قلنا‬.))ُ‫((الدِّينُ النَّصيحة‬
.))‫ وألئمة المسلمين وعا َّمتهم‬،‫ ولرسوله‬،‫ ولكتابه‬،‫((هلل‬
.‫أخرجه مسلم‬

Dari Tamim ad-Dari R.A ia berkata:


“Sesungguhnya Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: ”Agama itu adalah nasihat.” Kami bertanya: ”Untuk
siapa?” Beliau ‫ ﷺ‬menjawab: ”Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, untuk pemimpin kaum
muslimin dan seluruh kaum muslimin.”
(HR Muslim)
(35)

‫العمل النافع ينبغي أن يكون دائما متقنا‬


Pekerjaan yang bermanfaat seharusnya dilakukan secara kontinu dan sempurna

:‫عن عائشة رضي هللا عنها عن رسول هللا ﷺ قال‬


‫وإن‬ َّ َ ‫ َوأَنَّ أ‬،َ‫ع َملُهُ الجنَّة‬
ْ ‫حب األعمال إلى هللا أدومها‬ ِّ ُ‫ واعلَ ُموا أَنَّه لن ي‬،‫سددوا وقاربوا‬
َ ‫دخ َل أحدَكم‬ َ ((
.))َّ‫قَل‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬
.‫ لَ ِز َمتُه‬.. ‫ت ال َع َم َل‬ َ ‫ وكانت عائشةُ ِإذا‬: ‫وفي رواية مسلم‬
ِ َ‫ع ِمل‬

Dari Aisyah R.A, dari Rasulullah ‫ ﷺ‬beliau bersabda :


"Bersikaplah yang lurus (moderat) dan tetaplah dalam kebenaran. Ketahuilah, bahwasanya
tidak ada seorang pun dari kalian yang selamat karena amalannya, dan amalan yang paling
dicintai oleh Allah adalah yang berkelanjutan walaupun sedikit." (HR Bukhori dan
Muslim)

Dan dalam riwayat Imam Muslim: dan Aisyah jika ia melakukan suatu amalan maka ia
akan mendawamkannya.
(36(

‫اختيار األصدقاء من عناوين السعادة‬


Pemilihan teman merupakan tanda tanda kebahagiaan

ِّ ِ‫عن النَّب‬
: َ‫ي ِ ﷺ قال‬ ِ ، ‫عن أبي موسى األشعري رضي هللا عنه‬
،‫وجليس السوء كحامل المسك ونافخِّ الكير‬
ِّ ‫« ِّإنَّما َمث َ ُل الجليس الصالح‬
،ً‫ وإما أن تجد منه ريحا ً طيِّبة‬،‫أن تبتاع منه‬
ْ ‫ وإما‬، َ‫أن يُح ِّذيَك‬
ْ ‫ إما‬.. ‫المسك‬
ِّ ‫فحامل‬
ِّ ُ‫ إِّ َّما أ َ ْن ي‬.. ‫وناف ُخ ال ِّك ِّير‬
.»‫ وإما أن تجد منه ريحا ً َخبيثة‬، َ‫حرقَ ثِّيَابَك‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم واللفظ لمسلم‬
Dari Abu Musa al-Asy'ari Ra. Dari Nabi ‫ ﷺ‬beliau bersabda:
"Sesungguhnya perumpamaan teman dekat yang baik dan teman dekat yang buruk adalah
seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi
terkadang mengoleskan wanginya kepadamu dan terkadang engkau membelinya sebagian
atau kamu dapat mencium semerbak harumnya minyak wangi itu. Sementara tukang pandai
besi adakalanya ia membakar pakaianmu ataupun engkau akan mencium baunya yang tidak
sedap."
(HR Bukhori dan Muslim) dan lafadz nya dari Imam Muslim
)37(

‫ازرعوا األرض واعمروها بهجةً و ثمرا و رزقًا مبار ًكا‬


Tanamlah tanaman, dan makmurkanlah dengan kebahagiaan, buah buahan, serta rezeki yang
berkah

:‫ قال رسول هللا ﷺ‬: ‫عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‬
.»ٌ‫ إِل كان له به صدقة‬.. ٌ‫ فيأكُ ُل منه طير أو إنسان أو بهيمة‬،ً‫زرعُ َزرعا‬
َ َ‫غ ْرسا ً أَو ي‬
َ ‫س‬
ُ ‫غر‬
ِّ َ‫مسلم ي‬
ٍ ‫«ما من‬
.‫أخرجه البخاري‬

Dari Anas bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


“Tidaklah seorang Muslim pun yang menanam atau bercocok tanam, lalu tanamannya itu
dimakan oleh burung, atau orang, atau binatang, melainkan hal itu menjadi pahala shadaqah
baginya”.
(HR. Bukhari)

: َ‫ي ﷺ على أم معب ٍد حائطا ً فقال‬


ُّ ‫ دخ َل النَّب‬:‫وعن جابر بن عبد هللا رضي هللا عنه قال‬
: ‫ قال‬،‫ بل مسلم‬: ‫ فقالت‬.))‫ َمن غرس هذا النخل؛ أمسلم أم كافر؟‬،ٍ‫((يا أ َّم معبد‬
.))‫ إِل كان له صدقةً إلى يوم القيامة‬.. ‫غرسا ً فيأك َل منه إنسان وِل دابَّةٌ وِل طير‬
َ ُ‫س المسلم‬
ُ ‫غر‬
ِّ َ‫((فَل ي‬
.‫أخرجه مسلم‬

Dari Jabir bin Abdullah Ra. berkata : Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬masuk ke kebun Ummu Ma'bad,
kemudian beliau bertanya: "Wahai Ummu Ma'bad, siapakah yang menanam pohon kurma ini,
seorang muslim kah dia atau kafir?, lalu Ummu Ma'bad menjawab: seorang Muslim,
lalu Beliau bersabda:
" maka Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan
manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya
sampai hari kiamat.” (HR. Muslim)
(38)

‫الرفق بالحيوان و اإلحسان إليه من قواعد الحضارة الربانية اإلسالمية‬


Berlaku lembut kepada hewan dan berbuat baik kepada nya merupakan salah satu kaidah
peradaban islami yang robbani

َّ ‫عن عبد هللا بن عمر رضي هللا عنه‬


: ‫أن رسول هللا ﷺ قال‬
،‫ت امرأةٌ في ِّه َر ٍة ربطتها حتى ماتت فدخلت فيها النار‬
ِّ ‫((عُذِّب‬
ِّ ‫سقَتْها وِل هي ت َ َر َكتْها تأك ُل من َخش‬
.))‫َاش األرض‬ َ ‫ِل هي أطعمتها وِل‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:


“Seorang perempuan masuk ke neraka sebab seekor kucing yang ia ikat. Ia tidak memberinya
makan dan ia juga tidak membiarkannya makan dari serangga yang melata di atas bumi.”
( HR Al-Bukhari)
)39(

‫كثرة الصالة على النبي ﷺ من أعظم ما تستعين به األمة في نوائبها العامة و الخاصة‬
diantara hal yang paling agung untuk umat ‫ﷺ‬Memperbanyak bersholawat kepada Nabi
dalam membantu untuk menghadapi musibah umum maupun khusus

: ‫بن أبي ليلى قال‬


ِ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ‫عن عب ِد‬
،‫ َأال أُهدي لك هدية؟ خرج رسول هللا ﷺ‬: ‫لَ ِقيَني كعب بنُ عُجْرة َ فقال‬
‫فكيف نُصلي عليك؟‬
َ ، َ‫كيف نُسلِّ ُم عليك‬
َ ‫ قد عرفنا‬: ‫فقلنا‬
،ٌ‫صل على محم ٍد وعلى آ ِّل محمد كما صليت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد‬
ِّ ‫ اللهم‬: ‫ «قولوا‬:‫قال‬
.»‫اللهم بارك على محمد وعلى آ ِّل محمد كما باركت على آ ِّل إبراهيم إنك حميد مجيد‬
‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari Abdurrahman bin Abi Layla, ia berkata: Ka'ab bin 'Ujroh menemuiku lalu berkata :
“maukah kamu aku beri hadiah?”, suatu saat Rasulullah ‫ ﷺ‬keluar menemui kami, lalu kami
bertanya:”kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, lalu bagaimana cara
kami ber sholawat kepadamu?”
Lalu beliau menjawab : "ucapkanlah : allahumma solli 'alaa Muhammad wa ‘alaa aali
muhammad, kamaa sollayta 'alaa aali Ibrohim innaka hamidun majid, allahumma baarik 'alaa
Muhammad wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta 'alaa aali ibrohim innaka hamidun
majid"
(HR Bukhori dan Muslim)
َ َ‫َب ثُلُثَا اللَّي ِل ق‬
: َ‫ام فَقال‬ َ ‫َّللا ﷺ ِإذَا ذَه‬ ِّ ‫وعن أ ُ َب‬
ُ ‫ َكانَ َر‬: ‫ي ِ بن كعب رضي هللا عنه قا َل‬
ِ َّ ‫سو ُل‬
‫ جَا َء‬،‫ جَا َء ال َموتُ بِّ َما فِّي ِّه‬، ُ‫الرا ِّدفَة‬
َّ ‫احفَةُ تَتبَعُهَا‬
ِّ ‫الر‬
َّ ‫ت‬ ِّ ‫َّللا ؛ جَا َء‬َ َّ ‫َّللا اذْك ُُروا‬
َ َّ ‫ اذْك ُُروا‬،‫اس‬
ُ َّ‫«يَا أَيُّهَا الن‬
‫ َما‬:َ‫ فَ َك ْم أَجْ عَ ُل لَكَ ِّمن ص َََلتِّي؟ فَقال‬، َ‫علَ ْيك‬
َ َ‫ إِّنِّي أ ُ ْكثِّ ُر الص َََّلة‬،‫َّللا‬
ِّ َّ ‫ يَا َرسُو َل‬: ُ‫ قُلت‬: ‫ قَا َل أُبَ ُّي‬،‫ال َموتُ ِّب َما فِّي ِّه‬
َ‫ فَ ِّإ ْن ِّزدْت‬، َ‫شئت‬
ِّ ‫ َما‬: ‫صف؟ قا َل‬ َ ِّ‫ الن‬: ُ‫ قُلت‬، َ‫ فَ ِّإ ْن ِّزدْتَ فَ ُه َو َخي ٌْر لَك‬، َ‫شئت‬ ِّ ‫ َما‬: ‫ الرب َع؟ قا َل‬: ُ‫ قُلْت‬:َ‫ قَال‬، َ‫شئت‬ ِّ
َّ َ َ ُ
،‫ أجْ عَ ُل لكَ ص َََلتِّي كُلهَا‬: ُ‫ قلت‬، َ‫ير لك‬ َ َ َ
ٌ ‫ ف ِّإ ْن ِّزدْتَ ف ُه َو َخ‬، َ‫شئت‬ ِّ ‫ َما‬:َ‫ين؟ قال‬ َ ُ ُّ َ ُ َ َ
ِّ ‫ فالثلث‬: ُ‫ قلت‬:َ‫ قال‬، َ‫ف ُه َو َخي ٌْر لك‬ َ
:َ‫قَال‬
.))‫ َويُغفَ َر لَكَ ذَنبُك‬، َ‫(( إِّذًا ت ُكفَى َه َّمك‬
.)‫ (حديث حسن صحيح‬: ‫أخرجه الترمذي وقال‬

Dari Ubay bin Ka'ab : Rasulullah ‫ ﷺ‬jika masuk waktu sepertiga malam beliau bangun lalu
berkata :
"Wahai sekalian manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah, tiupan pertama datang dan diiringi
oleh tiupan kedua, kematian datang dengan yang ada padanya, kematian datang dengan
membawa segala kelanjutannya ." Berkata Ubai: Wahai Rasulullah, aku sering bershalawat
untuk baginda, lalu seberapa banyak aku bershalawat untuk baginda?, Rasulullah ‫ﷺ‬
menjawab: "Terserah." Aku bertanya: Seperempat? Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab: "Terserah, jika
kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku bertanya: Setengah? Beliau menjawab: "Terserah,
jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku bertanya: Dua pertiga?, beliau
berkata:”Terserah, jika kau tambahi itu lebih baik bagimu." Aku berkata: Aku akan
menjadikan seluruh sholawatku untuk baginda, Beliau pun menjawab : "Kalau begitu, akan
dicukupkan urusanmu dan dosamu diampuni."
(HR Tirmidzi) dan ia berkata : hadis hasan sohih
(40)

‫ما أكثر الخير و ما أعجز من فرط به‬


Betapa melimpahnya kebaikan, dan betapa lemahnya orang yang menyia-nyiakannya

ُّ ‫ قا َل النَّ ِب‬: ‫عن أبي هريرة َ رضي هللا عنه قال‬


:‫ي ﷺ‬
ِّ َ‫ خفيف‬,‫حمن‬
‫ سبحان‬،‫ سبحان هللا وبحمده‬:‫ ثقيلتان في الميزان‬,‫تان على اللسان‬ ِّ ‫حبيبتان إلى الر‬
ِّ ,‫(( َك ِّلمتان‬
.))‫هللا العظيم‬
.‫أخرجه البخاري ومسلم‬

Dari Abu Hurairah R.A ia berkata: Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:


“Ada dua kata yang dicintai oleh Allah yang Maha Pengasih, ringan di lisan namun berat di
dalam timbangan; Subhanallahi Wa Bihamdihi Subhanallahil ‘Adzim (Maha suci Allah dan
dengan memujinya maha suci Allah yang Maha Agung)”.
(HR Bukhori dan Muslim)
Alhamdulillah dengan taufiq Allah ,kitab ini telah Selesai diterjemahkan oleh ANR serta Tim

pada tanggal 28/12/22 bertepatan pada 5 Jumadil Akhir 1444 H.

Jika ada kesalahan pengetikan penerjemahan yang kurang tepat , harap menghubungi nomor 081573759829 .

Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai