Anda di halaman 1dari 211

GERAKAN KEAGAMAAN DAN PEMIKIRAN

‫سرة‬
ّ ‫الموسوعة المي‬

‫في األديان والمذاهب المعاصرة‬

GERAKAN KEAGAMAAN DAN PEMIKIRAN

(AKAR IDEOLOGIS DAN PENYEBARANNYA)

Disusun Oleh :

‫الندوة العالمية للشباب اإلسالمي‬

LEMBAGA PENGKAJIAN DAN PENELITIAN WAMY

Diringkas Oleh: Abdul Khalid Ibn Rosyadi

Mahasiswa Angkatan Kedua

Jurusan Aqidah Wal Firaq

ISLAMIC CENTER AL-ISLAM

Jl. Kampung Sawah No. 45, RT/RW: 002/03 Jati Melati, Pondok Melati

PO.Box.2001/POGJR Pondok Gede 17420 Bekasi

Website: www.alislamu.com Email: info@alislamu.com

‫اإلباضية‬

IBADHIYYAH

Ta’rif (Definisi) Ibadhiyyah

Ibadhiyyah adalah salah satu kelompok (firqah) Khawarij moderat. Hanya saja para penganutnya
tidak mau disebut sebagai salah satu kelompok Khawarij. Sebab mereka menganggap alirannya
sebagai sebuah madzhab fiqh ijtihadi yang sunni, berdampingan dengan Syafi’iyyah,
Hanafiyyah, Malikiyyah dan Hambaliyyah.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya


Pendirinya ialah Abdullah’ bin Ibadh al-Maqa’isi. Kata Ibadhiyyah dinisbatkan kepada Ibadh,
sebuah kampung yang terletak di dekat Yamamah. Salah seorang tokohnya yang paling
menonjol ialah Jabir Bin Zaid (21—96 H). Dia dipandang sebagai pengumpul dan penulis hadits.
Ia menimba ilmu dari Abdullah bin Abbas, A’isyah, Anas bin Malik, Abdullah bin Umar dan
shahabat-shahabat besar lain.

Abu ‘Ubaidah Maslamah bin Abu Karimah, salah seorang murid Jabir bin Zaid yang termasyhur
merupakan marja’ kedua Ibadhiyyah setelah Jabir bin Zaid. Ia terkenal dengan sebutan al-Qaffa.

Rabi’ bin Habib al-Furahidi, hidup pada pertengahan abad kedua Hijriyyah, bekerja keras
mengumpulkan hadits dalam sebuah Musnad khusus bernama Musnad Rabi’ bin Habib. Kitab ini
telah dicetak dan terbit. Sedangkan Imam-imamnya di Afrika Utara pada masa Daulah
Abbasiyyah antara lain Imam Harits bin Talid. Abdullah Khaththab bin Abdul A’la bin Samih al-
Ma’afiriyyi, Abu Hatim Ya’qub bin Habib dan Hatim al-Malzuzi.

Imam-imam yang bergantian pada masa pemerintahan Rustam di Tahart, Marokko antara lain
Abdurrahman, Abdul wahhab, Aflih, Abu Bakar, Abdul Yaqzhan dan Abu Hatim. Sedangkan
yang tergolong ulama mereka antara lain:

1. Salman bin Sa’ad, penyebar aliran Ibadhiyyah di Afrika pada awal abad kedua Hijriyyah.

2. Ibnu Muqthir al-Janawini yang menuntut ilmu di Bashrah dan kembali ke kampung
halamannya, Jabal Nufus Libiya sebagai penyebar madzhab Ibadhiyyah.

3. Abduljabbar bin Qais al-Maradhi. Ketika Harits bin Talid menjadi Imam ia menjabat sebagai
hakim.

4. Samih Abu Thalib, salah seorang ulama mereka pada pertengahan abad kedua Hijriyyah. Ia
pernah menjadi menteri ketika Abdul Wahhab bin Rustam menjadi Imam. Kemudian menjadi
wakilnya di Jabal Nufus dan sekitarnya.

5. Abu Dzar Aban bin Nasim, salah seorang ulama Ibadhiyyah pada pertengahan abad ketiga
Hijriyyah. Ketika itu ia ber kedudukan sebagai petugas dari Imam Aflah bin Abdul Wahhab di
daerah Tripoli.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pengikut Ibadhiyyah menyerukan penyucian (tanzih) Allah secara muthlaq. Sesuatu yang
tercantum dalam al-Qur’an dan al-Hadits yang dipandang tasybih, harus dita’wilkan dengan
pengertian tertentu sehingga tidak memberi kesan tasybih. Mereka tetapkan Asma Allah dan
Shifat-Nya seperti yang telah Allah tetapkan untuk diri-Nya. Sehubungan dengan kalimat Allah
bersemayam di Arasy, mereka berkeyakinan harus dita’wilkan dalam bentuk majazi. “Tangan
Allah” dita’wilkan dengan Kekuatan dan ni’mat.

Selain itu mereka tidak meyakini melihat Allah di Akhirat, berdasarkan ayat: “‫”ال تدركه األبصار‬.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan akhirat, mereka ta’wilkan secara majazi, arti kiasan,
seperti mizan dan shirat. Mereka berkeyakinan bahwa perbuatan manusia adalah ciptaan Allah
dan hasil usaha manusia. Dalam hal ini mereka mengambil j alan tengah antara Qadariyyah dan
Jabariyyah. Sifat Allah, bagi orang-orang Ibadhiyyah bukanlah tambahan atas Dzat-Nya, tetapi
sifat tersebut adalah Dzat itu sendiri. Tentang al-Qur’an mereka meyakininya sebagai makhluq.

Mereka berpendapat, tidak ada satu manzilah di antara iman dan kafir. Keduanya bertentangan
secara diametral, seperti antara hidup dan mati, bergerak dan diam. Mereka berpendapat,
seseorang tidak keluar dari keimanan, kecuali kalau dia kafir. Karena itu jika seseorang tidak
beriman maka dia pasti kafir, berdasarkan ayat: “‫”إما شاكرا وإما كافورا‬. Menurut mereka, manusia
terbagi atas tiga golongan :

1. Orang yang beriman dan konsisten dengan keimanannya

2. Orang musyrik dan terang-terangan kesyirikannya

3. Orang yang mengikrarkan Tauhid dan menyatakan Islam tapi tidak konsisten dengan
keimanan dan keislamannya, baik ucapan ataupun prilakunya.

Mereka ini tidak digolongkan sebagai musyrik dikarenakan pengingkarannya terhadap tauhid.
Tetapi mereka juga bukan orang beriman dikarenakan ketidak konsistenan dengan imannya. Di
dunia mereka dapat disebut sebagai Muslim dikarenakan mereka telah mengikrarkan tauhid.
Tetapi di akhirat mereka disebut sebagai musyrik karena ketidak konsistenannya kepada iman
dan prilakunya yang bertentangan dengan konsekwensi tauhid, baik dalam hal perintah ataupun
yang menyangkut larangan.

Mereka memandang sebagai negeri tauhid terhadap negeri orang-orang Islam yang menentang
dan berbeda dengan mereka. Kecuali kamp militer sultan. Mereka menamakannya sebagai negeri
bughat.

Ahli qiblat yang menentang mereka adalah kafir tapi bukan musyrik. Meski demikian,
menikahinya diperbolehkan. Hukum warisnya juga halal. Rampasan harta mereka, berupa
senjata, kendaraan dan segala perlengkapan perang adalah halal. Tetapi selain itu diharamkan.

Orang yang berbuat dosa besar, termasuk kafir. Seseorang yang melakukan ma’shiyat dan tidak
bertaubat, ia tidak dapat masuk surga. Sebab, Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa besar
seseorang, kecuali jika mereka bertaubat dulu sebelum mati.

Pelaku dosa besar dicap sebagai kafir. Dan kekafirannya itu dipandang sebagai kufur ni’mat,
bukan kufur agama. Sedangkan Ahli Sunnah memandang orang yang berbuat ma’shiyat dan
kefasiqan sampai meninggal akan disiksa di neraka sampai bersih, kemudian baru dimasukkan
ke surga.

Mereka berpendapat, Khalifah tidak harus dari orang Quraisy saja. Tetapi, setiap Muslim yang
mampu dan memenuhi syarat berhak menjadi Khalifah. Imam yang menyeleweng harus dipecat
dan diganti dengan yang baru.
Pendapat yang menyatakan bahwa Imamah harus dengan wasiat adalah bathil. Pemilihan Imam
harus melalui bai’at. Imam boleh lebih dari satu di berbagai tempat, jika diperlukan.

Bagi mereka keluar dari Imam zhalim tidak wajib, tetapi juga tidak dilarang. Mereka hanya
membolehkan. Tetapi jika kondisinya mendesak dan berbahaya, pembolehan termaksud bisa jadi
berubah menjadi wajib. Apabila kondisinya tidak mendesak dan tidak akan berakibat fatal, maka
pembolehan (jawaz) akan lebih bersifat pencegahan (al-Man’u). Meski demikian, dalam kondisi
bagaimanapun, keluar dari Imam zhalim tidak dilarang. Sedangkan merahasiakan pembatalan
bai’at (keluar dari Imam zhalim), dalam semua keadaan, adalah lebih baik, selama Imam atau
penguasa tersebut zhalim. Mereka juga berpendapat bahwa kakek dari ayah lebih berhak
merawat anak daripada nenek atau ibu. Ini sangat berbeda dengan umumnya madzhab-madzhab
yang ada.

Selanjutnya, kata mereka, kakek menghalangi saudara-saudara yang lain untuk mendapat
warisan. Sementara mazdhab lain berpendapat bahwa warisan dapat diberikan kepada mereka.

Menurut mereka seseorang tidak boleh mendo’akan orang lain dengan kebaikan surga dan yang
berhubungan dengannya, kecuali jika memang orang yang dido’akan itu benar-benar konsisten
dengan keislamannya dan berhak mendapat perlindungan Allah disebabkan ketaatannya. Jika
do’a tersebut untuk kebaikan dunia dan untuk mengubah manusia dari ahli dunia menjadi ahli
akhirat, maka hukumnya diperbolehkan (ja’iz) bagi setiap Muslim, baik yang taqwa ataupun
yang ma’shiyat.

Mereka memiliki satu sistem yang disebut Halaqah ‘Uzabah. Yaitu semacam lembaga yang
anggota-anggotanya sangat terbatas yang mencerminkan sebagai penduduk negeri terbaik dalam
hal ilmu dan keshalihannya. Lembaga ini melakukan pengawasan ketat terhadap urusan
masyarakat Ibadhiyyah di bidang agama, sosial, pengajaran, dan politik. Dalam masa aman,
lembaga ini berfungsi juga sebagai Majlis Syura. Sedangkan dalam masa tidak aman dan rahasia,
ia melakukan tugas Imam.

Selain Halaqah ‘Uzabah, mereka memiliki sebuah organisasi yang disebut Irwan. Organisasi ini
berfungsi sebagai penasihat pembantu ‘Uzabah. Ia merupakan kekuatan kedua setelah sistem
‘Uzabah.

Untuk mengurus masyarakat, mereka membentuk sebuah panitia pengumpul zakat dan sekaligus
mendistribusikannya kepada fakir miskin. Mereka sangat berpantang meminta zakat atau
semacamnya, yang bersifat meminta-minta.

Aliran ini kemudian terpecah menjadi beberapa firqah yang sudah tenggelam dari peredaran
sejarah, antara lain

1. Hafshiyyah, pengikut Hafsh bin Abu Miqdam


2. Haritsiyyah, pengikut Harits al-Ibadhi
3. Yazidiyyah, pengikut Yazid bin Unaisah.
Seluruh pengikut Ibadhiyyah telah melepaskan diri dari pemikiran mereka. Bahkan menganggap
mereka kafir, karena telah menyeleweng dan jauh dari garis Ibadhiyyah murni yang masih wujud
sampai hari ini.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Orang-orang Ibadhiyyah berpegang kepada al-Qur’an dan al-Sunnah, ra’yu, terutama ijma’,
qiyas dan istidlal. Pada umumnya mereka terpengaruh madzhab Zhahiri yang dalam memahami
teks (nash) agama dilakukan secara tektual dan ditafsirkan secara lahiriah. Selain itu mereka
juga terpengaruhMu’tazilah seperti pendapat mereka bahwa al-Qur’an adalah makhluq.

Penyebaran Dan Kawasan-Kawasan Pengaruhnya

Ibadhiyyah pernah bertahan di sebelah selatan jazirah Arabia sampai ke Makkah dan Madinah.
Sedangkan di Afrika Utara mereka pernah memiliki sebuah negara yang disebut Negara Rustam
dengan ibu kota Tahart. Mereka telah mendirikan negara merdeka di sebelah utara Afrika selama
130 tahun. Kekuasaannya berakhir setelah dihancurkan penguasa Fathimiyyah.

Di Amman pernah berdiri pula sebuah negara Ibadiyyah merdeka. Kemudian kaum Ibadhiyyah
di sana dipimpin oleh Imam-imam mereka sampai hari ini. Jabal Nufusah, Libiya adalah salah
satu kota Ibadhiyyah yang paling bersejarah. Sebab kota ini pernah dijadikan tempat
pembuangan mereka. Dari sanalah mereka lalu menyebarkan madzhab Ibadiyyah dan mengatur
kelompoknya. Orang-orang Ibadhiyyah kini tersebar di Amman, Hadhramaut, Yaman, Tunisia,
Aljazair dan daerah-daerah oasis Sahara Barat.

‫اإلخوان المسلمون‬

AL-IKHWAN AL-MUSLIMUN

Ta’rif

Al-Ikhwan al-Muslimun adalah sebuah gerakan Islam terbesar di zaman modern ini. Seruannya
ialah kembali kepada Islam sebagaimana yang termaktub di dalam al-Qur’an dan al-Sunnah serta
mengajak kepada penerapan Syari’at Islam dalam kehidupan nyata. Dengan tegar gerakan ini
telah mampu membendung arus sekularisasi di Dunia Arab dan Islam.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya


Pendirinya adalah Syaikh Hasan al-Banna (1324—1368 H/ 1906—1949 H). Lahir di sebuah
kampung dikawasan Buhairah, Mesir. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang taat beragama,
yang menerapkan Islam secara nyata. dalam seluruh aspek kehidupannya.

Di samping belajar agama di rumah dan di Masjid, ia belajar pada sekolah pemerintah.
Kemudian melanjutkan pelajarannya ke Dar al-‘Ulum, Kairo dan tamat pada tahun 1927. Setelah
tamat dari Dar al-‘Ulum, ia menjadi guru pada sebuah Sekolah Dasar di Isma’iliyyah. Dari
Isma’iliyyah inilah ia memulai aktivitas keagamaannya di tengah-tengah masyarakat, terutama di
warung-warung kopi di hadapan para karyawan Proyek Terusan Suez.

Dzul Qa’idah 1327 H/April 1928 M adalah bulan didirikannya cikal bakal gerakan al-Ikhwan al-
Muslimun. Tahun 1932 Hasan al-Banna pindah ke Kairo. Bersama itu pula gerakannya
berpindah dari Isma’iliyyah ke Kairo.

Tahun 1352 H/1933 M beliau menerbitkan sebuah berita pekanan Ikhwan yang dipimpin oleh
ustadz Muhibuddin Khatib (1303—1389 H/1886—1969 M). Kemudian tahun 1357 H/1938 M
terbit majalah al-Nadzir. Lalu menyusul al-Syihab, tahun 1367 H/ 1947 M. Seterusnya majalah
dan berita-berita Ikhwan terbit secara teratur. Pada awal berdirinya, tahun 1941 M; Gerakan
Ikhwan hanya beranggotakan 1 orang, hasil pilihan langsung ustadz Hasan al-Banna sendiri.

Tahun 1948 Ikhwan turut serta dalam perang Palestina. Mereka masuk dalam angkatan perang
khusus. Peristiwa ini telah direkam secara rinci oleh ustadz Kamil Syarif dalam bukunya ‘AI-
Ikhwan al-Muslimun fi Harbi Falasthin’.

Pada tanggal 8 November 1948, Muhammad Fahmi Naqrasyi, Perdana Menteri Mesir waktu itu,
membekukan Gerakan Ikhwan dan menyita harta kekayaannya serta menangkap tokoh-tokohnya.

Desember 1948 M, Naqrasyi diculik. Orang-orang Ikhwan dituduh sebagai pelaku penculikan
dan pembunuhan tersebut. Ketika jenazah Naqrasyi diusung, pendukung-pendukungnya
berteriak-teriak, “Kepala Naqrasyi harus dibayar dengan kepala Hasan al-Banna”. Dan pada
tanggal 12 Februari 1949 Hasan al-Banna terbunuh oleh pembunuh misterius.

Tahun 1950 berdasarkan keputusan Dewan Tertinggi Negara, Ikhwan direhabilitasi. Ketika itu
Mesir diperintah oleh kabinet al-Nuhas. Dewan tersebut juga memutuskan bahwa pembekuan
Ikhwan selain tidak sah, juga inkonstitusional.

Tahun 1950 ustadz Hasan al-Hudhaibi (1306—1393 H/ 1891—1973 M), terpilih menjadi
Mursyid ‘Am al-Ikhwan al-Muslimun. Ia adalah salah seorang tokoh kehakiman Mesir. Ia juga
berkali-kali ditangkap. Tahun 1954, ia divonis hukuman mati, tetapi kemudian diringankan
menjadi seumur hidup. Tahun 1971 ia dibebaskan terakhir kalinya.

Oktober 1951 konflik antara Mesir dan Inggris semakin memuncak. Ikhwan melancarkan perang
urat saraf melawan Inggris di Terusan Suez. Peristiwa ini telah direkam oleh Kamil Syarif dalam
bukunya ‘AI Mugawamat al-Sirriyyah ftQanat Suwes’ Tanggal 23 Juli 1952, pasukan Mesir di
bawah pimpinan Muhammad Najib, bekerja sama dengan Ikhwan melancarkan Revolusi Juli.
Tetapi kemudian Ikhwan menolak kerja sama dalam pemerintahan, karena mereka rnempunyai
pendapat dan pandangan yang jelas tentang metode revolusi.

Jamal Abdunnashir menganggap penolakan tersebut sebagai penolakan terhadap mandat


revolusi. Kemudian kedua belah pihak terlibat serangkaian konflik dan permusuhan yang
semakin hari semakin tajam. Akibatnya, pada tahun 1954, pihak pemerintah melakukan
penangkapan besar-besaran terhadap anggota Ikhwan dan beribu-ribu orang dijebloskan ke
dalam penjara. Alasan pemerintah, karena orangIkhwan telah berupaya memusuhi dan
mengancam kehidupan Jamal Abdunnashr di lapangan Mansyiyyah, Iskandariyyah. Bahkan
pemerintah Mesir telah menghukum mati 6 anggota Ikhwan :

1. Abdulqadir Audah
2. Muhammad Farghali
3. Yusuf Thal’at
4. Handawi Duwair
5. Ibrahim Thayyib
6. Muhammad Abdullathif.

Tahun 1965—1966 bentrokan antara Ikhwan dan pemerintah Mesir terulang kembali untuk
kedua kalinya. Pemerintah kembali melakukan penangkapan besar-besaran, melakukan
penyiksaan serta memenjarakan anggota Ikhwan. Bahkan tiga orang di antaranya telah dihukum
gantung, yaitu:

1. Sayyid Quthb (1324—1387 H/1906—1966 M). Ia termasuk pemikir Ikhwan nomor dua
setelah Hasan al-Banna dan termasuk salah seorang tokoh Islam dizaman modern
sekarang ini. Ditangkap pada tahun 1954 M dan disekap dalam penjara selama 10 tahun.
Tahun 1964, ia dikeluarkan dari penjara atas desakan Presiden Iraq, Abdussalam Arif.
Namun tidak lama kemudian, ia diciduk kembali untuk menghadapi hukuman mati.
Karya-karyanya sangat terkenal di bidang sastra dan pemikiran Karya-karyanya yang
paling monumental antara lain: Tafsir fi Zhilal al-Qur’an dan ma’alim fi al-Thariq, Buku
‘Adalat al-Ijtima’iyyah fi al-Islam dan Khasha’ish al-Tashawwur al-Islami wa
Muqawwimatuhu, juga merupakan karyanya yang paling menonjol.
2. Yusuf Hawasi
3. Abdulfattah Isma’il.

Sejak itu Ikhwan bergerak secara rahasia sampai Jamal Abdunnashr meninggal dunia 28
September 1970. Ketika Anwar Sadat berkuasa, orang-orang Ikhwan mulai dilepas secara
bertahap. Sepeninggal Hudhaibi, Umar Tilmisani (1904—1986 M) terpilih menjadi Mursyid
‘Am Ikhwan. Di bawah pimpinannya Ikhwan menuntut hak-hak jama’ah secara utuh dan
mengembalikan hak milik jama’ah yang dibekukan oleh Jamal Abdunnashr. Tilmisani
menempuh jalan tidak konfrontatif dengan penguasa dan berkali-kali beliau menyerukan,
“Bergeraklah dengan bijak dan hindarilah kekerasan dan extremisme.” Muhammad Hamid Abu
Nashr, terpilih menjadi Mursyid ‘Am setelah Tilmisani. Jalan dan metode yang ditempuhnya
sama dengan pendahulunya. Di luar Mesir banyak terdapat tokoh-tokoh Ikhwan yang muncul,
antara lain :
1. Syaikh Muhammad Mahmud Shawwaf, pendiri dan pengawas umum Ikhwan di Iraq. Karya
tulisnya cukup banyak. Setelah pindah.ke Makkah tahun 1959, ia sangat giat menyiarkan Islam
di Afrika.

2. Dr. Mushthafa al-Siba’i (1334—1384 H/1915—1964 M), pengawas umum pertama Ikhwan di
Suriah. Gelar doktornya diperoleh dari Fakulstas Syari’ah Universitas al-Azhar, tahun 1949.
Memimpin beberapa divisi pasukan Ikhwan ke Palestina tahun 1948. Pernah dicalonkan sebagai
wakil Ikhwan di Damaskus, tahun 1949. Selain itu ia terkenal sebagai khatib dan orator ulung.
Tahun 1954, ia mendirikan Fakultas Syari’ah di Damaskus dan ia menjadi dekan pertamanya.
Karya-karyanya antara lain Sunnah wa Makanatuha fi al-Tasyri’ al-Islami, Al-Mar’ah baina al-
Fiqh wa al-Qanun, Al-Qanun al-Ahwal al-Syakhshiyyah.

3. Gerakan Ikhwan di Yordania berdiri pada tanggal 13 Ramadhan 1364 H/19 November 1945
M. Pimpinan pertamanya ialah Syaikh Abdullathif Abu Qurrah. Ia pernah memimpin sejumlah
pasukan Ikhwan Yordania ke Palestina tahun 1948. Selanjutnya tanggal 26 November 1953,
ustadz Muhammad Abdurrahaman Khalifah (lahir tahun 1919) terpilih menjadi Ketua Umum
Ikhwan di Yordania. Hingga kini beliau masih menduduki posisi tersebut.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pemahaman Ikhwan terhadap Islam bersifat universal, tidak mengenal adanya pemisahan antara
satu aspek dengan aspek lainnya. Ikhwan berusaha keras memperluas kawasan geraknya sampai
menjadi sebuah gerakan internasional.

Berkenaan dengan da’wah Ikhwan, Hasan al-Banna mengatakan, “Gerakan Ikhwan adalah
da’wah salafiyah, thariqah sunniyyah, haqiqah shufiyyah, lembaga politik, klub olah raga,
lembaga ilmiah dan keburlayaan, perserikatan ekonomi dan pemikiran sosial.” Selanjutnya
Hasan al-Banna menegaskan bahwa ciri gerakan Ikhwan adalah:

1. Jauh dari sumber pertentangan.


2. Jauh dari pengaruh riya dan kesombongan.
3. Jauh dari partai politik dan lembaga-lembaga politik.
4. Memperhatikan kaderisasi dan bertahap dalam melangkah.
5. Lebih mengutamakan aspek amaliyah produktif daripada propaganda dan reklame.
6. Memberi perhatian sangat serius kepada para pemuda.
7. Cepat tersebar di kampung-kampung dan di kota-kota.

Selain itu Hasan al-Banna menyebutkan karakteristik Ikhwan sebagai berikut :

1). Gerakan Ikhwan adalah gerakan Rabbaniyyah. Sebab, asas yang menjadi poros sasarannya
ialah mendekatkan manusia kepada Rabb-nya.

2). Gerakan Ikhwan bersifat alamiyah (Internasional). Sebab, arah gerakan ditujukan kepada
semua ummat manusia. Semua manusia pada dasarnya harus bersaudara. Asalnya satu, nenek
moyangnya satu dan nasabnya satu. Hanya taqwa yang menentukan seseorang itu lebih dari yang
lain. Dari ketaqwaannya akan terefleksi pada kebaikan dan keutamaannya yang utuh dan
menyeluruh yang ia berikan kepada orang lain.

3). Gerakan Ikhwan bersifat Islami. Sebab, orientasi dan nisbatnya hanya kepada Islam.

Selain itu Hasan al-Banna menetapkan tingkatan amal yang merupakan konsekwensi logis setiap
anggota, yaitu :

a). Memperbaiki diri, sehingga menjadi pribadi yang kuat fisik, teguh dalam berakhlaq, luas
dalam berfikir, mampu mencari nafqah, lurus beraqidah dan benar dalam ber’ibadah.

b). Membentuk rumah tangga Islami. Sehingga keluarganya menjadi pendukung fikrah,
menghormatinya dan memelihara tatakrama Islam dalam segala aspek kehidupan rumah
tangganya sehari-hari.

c). Memotivasi masyarakat untuk menyebarkan kebaikan, memerangi kemungkaran dan


kerusakan.

d). Memerdekakan negara dengan membersihkan rakyatnya dari berbagai bentuk kekuasaan
asing kuffar di bidang politik, ekonomi ataupun mental spiritual.

e). Memperbaiki pemerintahan sehingga b?nar-benar menjadi pemerintahan yang Islami.

f). Mengembalikan eksistensi negara-negara Islam dengan memer dekakan negerinya dan
menghidupkan kembali keagungannya.

f). Menjadi guru dunia dengan menyebarkan Islam ke tengah tengah ummat manusia, sehingga
tidak ada fitnah lagi dan Dien benar-benar hanya milik Allah.

“Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan Nur (dien)-Nya. ” (QS, al-Taubah :
32). Tentang tahapan da’wah, Hasan al-Banna membaginya menjadi tiga tahap :

1. Tahap pengenalan

2. Tahap pembentukan

3. Tahap pelaksanaan.

Dalam Risalah Ta’alim, Hasan al-Banna berkata, “Rukun Bai’at kita ada sepuluh. Karena itu
hafallah baik-baik. Yaitu faham, ikhlash, ‘amal, jihad. berkorban, tetap pada pendirian, tulus,
ukhuwwah dan percaya diri.” Kemudian ia memberi penjelasan terhadap rukun-rukun tersebut.
Ia berkata, “Wahai saudaraku yang sejati! Ini merupakan garis besar da’wah Anda. Anda dapat
menyimpulkan prinsip-prinsip tersebut menjadi lima kalimat berikut :

1. Allah tujuan kami


2. Rasulullah r teladan kami

3. Al-Qur’an dustur kami

4. Jihad jalan kami

5. Mati syahid cita-cita kami yang tertinggi.

Ciri-cirinya dapat disimpulkan pula menjadi lima kata, yaitu : sederhana, membaca Qur’an,
shalat, sikap ksatria dan akhlaq.” Ustadz Sayyid Quthb, dalam bukunya Khashaish al-
Tashawwur al-Islami wa Muqawwimatuhu, memberikan gambaran tentang pemahamannya dan
pemahaman Ikhwan. Karakteristik konsepsi Islam itu berasaskan kepada

1. Rabbaniyyah

2. Tetap

3. Seimbang

4. Positif

5. Realistik

6.Tauhid.

Setiap karakteristik diberi penjelasan tersendiri secara gamblang dan luas. Lambang al-Ikhwan
al-Muslimun ialah: dua bilah pedang menyilang melingkari al-Qur’an, ayat al-Qur’an dan tiga
kata: haq (kebenaran), quwwah (kekuatan) dan hurriyyah (kemerdekaan).

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Al-Ikhwan al-Muslimun telah mengadopsi da’wah salafiyyah menjadi gerakan da’wahnya. Ia


menekankan kepada pentingnya penelitian dan pembahasan terhadap dalil serta pentingnya
kembali kepada al-Qur’an dan al-Sunnah dan membersihkan dari segala bentuk kemusyrikan
untuk mencapai kesempurnaan tauhid.

Da’wah Ikhwan banyak dipengaruhi gerakan da’wah Syaikh Abdul Wahhab, Sanusiyyah dan
Rasyid Ridha. Pada umumnya da’wah tersebut merupakan kelanjutan dari Madrasah Ibnu
Taimiyyah (wafat 728 H/1328 M), yang juga merupakan kelanjutan Madrasah Imam Ahmad bin
Hambal. Ikhwan menerapkan tashawwuf sebagai sarana pendidikan dan peningkatan jiwa
seperti pernah dilakukan para ahli tashawwuf terdahulu yang aqidahnya benar dan jauh dari
segala bentuk bid’ah, khurafat, menghina diri dan sifat negatif.
Hasan al-Banna merangkum semua pemahaman tersebut dalam da’wahnya. Ditambah pula
dengan konsepsi-konsepsi yang sesuai dengan kebutuhan zaman dan lingkungan. Sehingga
da’wahnya mampu menghadapi berbagai arus yang melanda Mesir dan kawasan lain.

Penyebaran Dan Kawasan-Kawasan Pengaruhnya

Gerakan Ikhwan dimulai di Isma’iliyyah kemudian beralih ke Kairo. Dari Kairo tersebar ke
berbagai pelosok dan kota di Mesir. Akhir tahun 40-an, cabang Ikhwan di Mesir sudah mencapai
3. Tiap cabang memiliki anggota yang cukup banyak. Gerakan tersebut kemudian meluas ke
negara-negara Arab. Ia berdiri kukuh di Suriah, Palestina, Yordania, Libanon, Iraq, Yaman dan
lain-lain. Dewasa ini anggota dan simpatisannya tersebar di berbagai penjuru dunia.

‫اإلستشراق‬

ORIENTALISME

Ta’rif

Orientalisme adalah gelombang pemikiran yang mencerminkan berbagai studi ketimuran yang
Islami. Yang dijadikan obyek studi mencakup peradaban, agama, seni, sastra, bahasa dan
kebudayaannya. Gelombang pemikiran ini telah memberikan andil besar dalam membentuk
persepsi Barat terhadap Islam dan dunia Islam. Caranya ialah dengan mengungkapkan
kemunduran pola fikir dunia Islam dalam rangka pertarungan peradaban antara Timur (Islam)
dengan Barat.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

1. Awal Pemunculannya Sungguh sulit menentukan secara pasti awal tumbuh Orientalisme.

Sebagian sejarawan berkecenderungan bahwa Orientalisme bermula dari zaman Daulah


Islamiyah di Andalusia (Spanyol). Sedangkan sebagian ahli lain mengatakan ketika terjadi
Perang Salib.

Khusus tentang Orientalisme Ketuhanan (Lahuti), keberadaannya sudah tampak secara resmi
sejak dikeluarkannya keputusan Konsili Gereja Viena tahun 1312 M dengan memasukkan materi
bahasa Arab ke berbagai Universitas di Eropa.
Orientalisme muncul di Eropa baru pada penghujung abad 18 M. Pertama kali muncul di Inggris
tahun 1779 M, di Perancis tahun 1799 dan dimasukkan ke dalam Kamus Akademi Perancis pada
tahun 1838. Gerbert de Oraliac (938—13 M), seorang pendeta Venezia, pergi ke Andalusia. Di
sana ia belajar kepada seorang profesor. Setelah kembali, ia terpilih sebagai Pendeta Agung
dengan gelar Silvester II (999—13 M). Dengan demikian ia adalah Paus pertama dari Perancis.

Tahun 1130 M, Kepala Uskup Toledo menerjemahkan beberapa buku ilmiah Arab. Kemudian
jejak ini diikuti oleh Gerard de Cremona (1114—1187 M) dari Italia. Ia pergi ke Toledo dan
menerjemahkan buku tidak kurang dari 87 judul di bidang filsafat, kedokteran, astronomi dan
geologi.

Di Perancis muncul Pierre le Venerable (1094-i-1156). seorang pendeta Venezia dan Kepala
Biarawan Cluny, membentuk kelompok penerjemah. Tujuannya agar mendapat pengetahuan
objektif tentang Islam. Ia sendiri adalah orang pertama yang menerjemahkan al-Qur’an ke dalam
bahasa Latin (1143 M). Sedangkan penerjemahan al-Qur’an ke dalam bahasa Inggris dilakukan
pertama kali oleh Robert of Ketton.

Juan de Sevilla, Yahudi yang masuk Kristen ini muncul pada pertengahan abad ke-12 dan
menaruh perhatian pada bidang astronomi. Ia telah menyadur 4 buah buku berbahasa Arab karya
Abu Ma’syar al-Balkhi (1133 M). Tugas penerjemahannya dibantu oleh Adelard Roger Bacon
(1214—1294 M), dari Inggris. Menuntut ilmu di Oxford dan Paris dan meraih gelar doktor di
bidang theologi. Ia menerjemahkan buku berbahasa ArabMir’at al-Kimia tahun 1251 M

2. Orientalis-orientalis yang Objektif

Hardrian Roland (meninggal tahun 1718 M), adalah profesor bahasa-bahasa Timur pada
Universitas Utrecht, Belanda. Ia menulis buku Muhammadanism, dua jilid, dalam bahasa Latin
(1705 M). Tetapi gereja-gereja di Eropa memasukkan buku tersebut sebagai buku terlarang.

Johann J. Reiske (1716—1774 M), seorang orientalis Jerman pertama yang patut diingat. Ia
dituduh zindik (atheis) karena sikapnya yang positif terhadap Islam. Ia hidup menderita dan mati
karena sakit paru-paru. Ia sangat berjasa dalam mengembangkan dan menampilkan Arabic
Studies di Jerman.

Silvestre de Sacy (meninggal 1838 M), seorang orientalis yang menekuni sastera dan nahwu. Ia
menghindari terlibat dalam pengkajian Islam. Ia juga sangat berjasa dalam menjadikan Paris
sebagai pusat pengkajian Islam. Salah seorang yang pernah berhubungan dengan beliau ialah
Syaikh Rifa’ah Thanthawi.

Thomas Arnoki (1864—1930 M) dari Inggris. Bukunya yang berjudul Preaching in Islam telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Turki, Urdu dan Arab Gustav le Bon, dikenal sebagai orientalis
dan filosof materialis. Ia tidak pernah percaya kepada agama. Pada umumnya kajian dan buku-
bukunya menyoroti peradaban Islam. Kajian-kajiannyalah yang menyebabkan orang-orang Barat
tidak memperdulikan dan tidak menghargainya.
Z. Honke buku-bukunya dinilai sebagai objektif dikarenakan menampilkan pengaruh peradaban
Arab terhadap Barat. Di antara Bukunya yang termasyhur ialah Matahari Arab Bersinar di
Barat. Jack Burke Anne Marie Simmel , Thomas Garlyle, Renier Ginaut Dr. Granier dan Gocthe
adalah orientalis-orientalis yang tergolong moderat.

3. Orientalis Fanatik

Goldziher (1850—1920 M), orientalis berdarah Yahudi, penulis buku Sejarah Aliran-aliran
Tafsir dalam Islam, adalah tokoh Islamic Studies di Eropa. Ketokohan dan sekaligus
kefanatikannya tidak dapat diingkari.

J.Maynard, orientalis Amerika yang sangat fanatik ini termasuk salah seorang anggota Dewan
Redaksi Majalah Islamic Studies.

S.M. Zwemer, orientalis dan zending Kristen , adalah pendiri majalah Islamic World Amerika.
Bukunya yang bernada fitnah antara lain Islam Memasung Aqidah, terbit tahun 1908 M dan Al-
Islam yang merupakan kumpulan makalah yang disampaikan pada mu’tamar Kristenisasi II
tahun 1911 M di Lucknow India.

G. Von Grunebaum, Yahudi berkebangsaan Jerman ini belajar di universitas-universitas


Amerika. Tulisannya antara lain ; Upacara-upacara Agama Muhammad, terbit tahun 1951 M dan
Beberapa Studi Tentang Sejarah Kebudayaan Islam, terbit tahun 1854 M.

A.J. Wensinek, adalah orientalis yang sangat memusuhi Islam. Bukunya yang berjudul Aqidah
Islam, terbit tahun 1932, mengandung banyak kecaman terhadap Islam.

K.Cragg, orientalis Amerika yang sangat fanatik ini menulis buku Da’wah dan Menara Adzan
yang terbit tahun 1956 M.

L. Massignon, zending Kristen berkebangsaan Perancis ini pernah menjadi penasehat pada
Departemen Koloni Perancis Urusan Afrika Selatan. Bukunya yang terkenal ialah Hallaj; Shufi
yang Syahid dalam Islam, terbit tahun 1922 M.

D.B. Macdonald orientalis dan zending Kristen yang terkenal fanatiknya ini berkebangsaan
Amerika. Ia menulis buku Perkembangan Ilmu Kalam, Fiqh dan Teori Undang-Undang Negara,
terbit pada tahun 1930 M, dan buku Sikap Agama Terhadap Kehidupan Menurut Islam, terbit
tahun 1908 M. M. Green, sekretaris Dewan Redaksi Majalah Timur Tengah.

D.S. Margoliouth (1885—1940 M), orientalis Inggris yang sangat fanatik ini pernah menelorkan
Thaha Husain dan Ahmad Amin dari sekolahnya. Buku-bukunya antara lain: – Perkembangan
Baru dalam Islam, terbit tahun 1913 M. – Muhammad Menjelang Kelahiran Islam, terbit tahun
1905 M. – Universitas Islam, terbit tahun 1912 M.

A.J. Arberry, adalah orientalis Inggris yang sangat fanatik memusuhi Islam. Bukunya terkenal
antara lain; – Islam Dewasa Ini, terbit tahun 1943 M. – Tashawwuf terbit tahun 1950 M. Baron
Carra de Vaux Orientalis Perancis yang sangat fanatik dan termasuk seorang tokoh penting
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam.

H.A.R. Gibb (1895—1965 M), orientalis Inggris penulis buku Mohammedanizm, terbit. tahun
1947 M dan Aliran-aliran Modern dalam Islam terbit tahun 1947 M.

R.A. Nicholson, orientalis Inggris yang menolak kespiritualan Islam. la menganggap Islam
sebagai agama materialistik dan tidak mengakui keluhuran manusia. Bukunya yang terkenal
ialah Shufi-Shufi Islam, 1910 dan Sejarah Kesusastraan Arab, 1930 M.

Henry Lammens (1872—1937M), orientalis fanatik penulis buku Al-Islam dan Tha’if Ia juga
termasuk Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam. J. Schacht, terkenal sebagai orientalis Jerman
yang sangat fanatik memusuhi Islam. Penulis buku Ushul Fiqh Islam.

Blacherc yang pernah bekerja pada Departemen Luar Negeri Perancis sebagai staf ahli untuk
urusan Arab dan ummat Islam. Alfred Guillaume orientalis Inggris yang sangat fanatik
memusuhi Islam, penulis buku AI-Islam.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pertama : Motivasi Orientalisme

1. Motivasi Agama

Motivasi inilah yang melatarbelakangi pertumbuhan orientalisme yang berlangsung begitu lama.
Sasarannya antara lain :

a. Menumbuhkan keragu-raguan atas kerasulan Muhammad SAW dan menganggap hadits Nabi
sebagai perbuatan ummat Islam selama tiga abad pertama.

b. Menumbuhkan keraguan terhadap kebenaran al-Qur’an dan memutar balikkannya.

c. Memperkecil nilai fiqh Islam dan menganggapnya sebagai adopsi dari hukum Romawi.

d. Memojokkan bahasa Arab dan menjauhkannya dari ilmu pengetahuan yang semakin
berkembang.

e. Mengembalikan Islam kepada sumber Yahudi dan Nashrani

f. Mengkristenkan ummat Islam.

g. Mengangkat hadits-hadits dha’if dan maudhu’ untuk mendukung pendapatnya dan


membangun teorinya.
2. Motivasi ekonomi dan penjajahan

Lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan raksasa dan pihak pemerintah sendiri telah


mengeluarkan biaya banyak untuk para peneliti dalam rangka mengenal lebih jauh tentang
kondisi negara-negara Islam melalui laporan lengkap mereka. Penelitian tersebut sangat
digalakkan terutama pada masa sebelum penjajahan Barat dalam abad 19 dan 20 M.

3. Motivasi politik

a. Melemahkan semangat ukhuwah Islamiyah dan memecah belah ummat untuk dikuasai

b. Menghidupkan bahasa Arab ‘amiyyah (pasaran) dan mengkaji adat istiadat yang berlaku

c. Para pegawai di negara-negara diarahkan untuk mempelajari bahasa asing agar memahami
seni dan agama penjajah. Tujuannya agar mereka mudah dipengaruhi dan dikuasai.

4. Motivasi keilmuan

Sebagian orientalis ada yang mengarahkan penelitian dan analisisnya semata-mata untuk
pengetahuan. Sebagian mereka ada yang sampai kepada esensi Islam dan bahkan masuk Islam,
seperti Thomas Arnold yang telah mempunyai andil dalam menyadarkan kaum muslimin dengan
bukunya The Preaching in Islam, dan Dinet yang telah masuk Islam dan tinggal di Aljazair. la
menulis, buku Sinar Khusus Cahaya Islam. Ia meninggal di Perancis dan dikubur di Aljazair.

Kedua: Karya Tulis Orientalis yang Penting

1. Sejarah Kesustraan Arab, Carl Brockelmann (wafat 1956 M).

2. Ensiklopedia Islam, cetakan pertama terbit dalam bahasa Inggris, Perancis dan Jerman, antara
tahun 1913—1938 M. Sedangkan cetakan berikutnya diterbitkan dalam bahasa Inggris dan
Perancis saja, 1945—1977 M. 3. Mu jam Mufahras li Alfazhi al-Hadits, sebuah kamus untuk
mencari lafaz-lafaz hadits. Mu jam ini mencakup Kutub al Sittah, kumpulan hadits yang
terhimpun dalam kitab yang enam, ditambah dengan Musnad Darimi, Muwaththa’ Imam Malik,
Musnad Ahmad bin Hanbal. Mu jam ini terdiri atas tujuh jilid dan beredar sejak tahun 1936 M
sampai sekarang.

Ketiga: Mu’tamar dan Organisasi

Pada tahun 1873 di Paris telah diselenggarakan Mu’tamar orientalis pertama. Setelah itu
berulang kali mu’tamar-mu’tamar sejenis diselenggarakan. Sampai hari ini tidak kurang dari 30
kali mu’tamar tingkat internasional diselenggarakan. Belum lagi berupa diskusi, seminar dan
pertemuan-pertemuan yang bersifat regional, seperti Mu’tamar Orientalis Jerman yang
diselenggarakan di kota Dresden, Jerman Barat, tahun 1849 M. Sampai sekarang
mu’tamarmu’tamar seperti itu masih tetap berlangsung.
Dalam mu’tamar-mu’tamar semacam itu hadir ratusan ilmuwan orientalis. Misalnya, Mu’tamar
Oxford. Dalam mu’tamar ini telah hadir tidak kurang dari 9 ilmuwan dari 25 negara, 80
universitas dan 69 lembaga ilmiah. Kegiatannya ditunjang oleh lembaga-lembaga orientalisme,
seperti Lembaga Asiatik di Perancis, didirikan tahun 1822 M. Lembaga Hak Milik Asia di
Inggris, didirikan tahun 1823 M, Lembaga Orientalisme Amerika, didirikan tahun 1842 M dan
Lembaga Orientalisme Jerman, didirikan tahun 1845 M.

Keempat : Majalah-majalah Orientalis

Mereka memiliki majalah dan penerbitan dalam jumlah besar. Lebih dari 3 majalah dalam
bentuknya yang beraneka ragam dan dalam berbagai bahasa, antara lain

1. The Muslim World, didirikan oleh Samuel Zwemer (meninggal tahun 1952 M) di Inggris.
Tahun 1911 M ia menjadi Ketua Gerakan Kristenisasi di Timur Tengah.

2. Mir Islama terbit di Petersburg tahun 1912 M. Tapi majalah ini tidak berumtr panjang.

3. Sumber Air Timur’, diterbitkan di Wina, 1809—1818 M.

4. Islam, terbit di Paris, 1895 M. Kemudian tahun 1906 M diubah menjadi majalah Islamic
World yang diterbitkan oleh Missi Ilmiah Perancis di Marokko. Terakhir berubah lagi menjadi
majalah Islamic Studies.

5. Tahun 1910 M di Jerman terbit sebuah majalah berbahasa Jerman, Der Islam.

Kelima: Orientalisme Mengabdi Penjajah

Carl Heinrich Becker (meninggal tahun 1933 M) adalah pendiri majalah Islam di Jerman. Ia
melakukan kajian tentang Timur untuk kepentingan penjajahan di Afrika.

Barthold (meninggal tahun 1930 M), pendiri majalah The Muslim World Rusia, melakukan
penelitian untuk kepentingan Rusia di Asia Tengah.

Snouck Horgronje dari Belanda (1857—1936) pernah datang ke Makkah tahun 1884 dengan
nama Abdulghaffar. Ia tinggal di Makkah selama kurang lebih setengah tahun. Kemudian
kembali dengan sejumlah la.poran untuk kepentingan penjajahan di dunia Islam bagian Timur.
Sebelumnya ia pernah tinggal di Indonesia selama 17 tahun.

Lembaga bahasa-bahasa Timur di Paris, didirikan tahun 1885 M, bertugas sebagai pengumpul
data dan informasi tentang negara-negara Timur dan Timur Jauh untuk memudahkan penjajah
menancapkan kukunya di kawasan-kawasan tersebut.

Keenam: Ide-ide Orientalisme yang Sangat Berbahaya

George Sale, dalam kata pengantar terjemahan al-Qur’annya (1736 M), menyatakan bahwa al-
Qur’an adalah produk dan karangan Muhammad. Ini, kata dia, tidak dapat dibantah.
Richard Bell menganggap Muhammad dalam menyusun al-Qur’an telah mengambil sumber
Yahudi, khususnya Perjanjian Lama dan sumber Nashrani.

Reinhart Dozy (Meninggal 1883 M) menganggap bahwa al-Qur’an -mengandung selera sangat
buruk. Di dalamnya tidak ada yang baru, kecuali sedikit. Selain gaya bahasanya yang tidak
menarik, kalimat-kalimatnya terlalu panjang dan membosankan.

Menteri urusan koloni Inggris di dalam salah satu isi laporannya yang disampaikan kepada
Kepala Pemerintahan 9 Januari 1938 menyatakan, “Kami telah mengambil pelajaran dari perang.

Ternyata persatuan Islam adalah sangat berbahaya. Ini harus diperangi oleh kerajaan. Bukan
hanya Kerajaan yang merasakan demikian, tetapi juga Perancis. Kami sangat bahagia karena
Khilafah Islamiyyah telah hilang dari peredaran. Saya berharap semoga tidak akan muncul
kembali.”

Saledon Amous berkata,’bahwa’Ajaran Muhammad hanyalah merupakan perundang-undangan


Romawi bagi sebuah kerajaan Timur, terutama dalam soal politik dan peraturan hak milik.” Ia
berkata lebih lanjut, “Perundangundangan Muhammad tidak lain hanyalah perundang-undangan
Justinianus yang berbaju Arab.’ Filosof Perancis Ernest Renan berkata, “Filsafat Arab adalah
filsafat Yunani yang ditulis dengan huruf Arab.” Sedangkan Louis Massignon, tokoh perusak
ini, menganjurkan agar bahasa Arab ditulis dengan huruf latin dan menggunakan bahasa
‘Amiyyah.

Catatan

Meski demikian, orang-orang orientalis cukup berjasa dalam menggali buku-buku warisan Islam
dan disebarkannya setelah ditahqiq dan disistematikkan.

Banyak diantara mereka yang memiliki metodologi ilmiah yang cukup membantu dalam
penelitian. Sebagian mereka ada juga yang memiliki kesabaran, ketekunan dan ketelitian dalam
mentahqiq, menyaring dan menelusuri persoalan.

Seorang Muslim hendaknya kritis dalam menelaah karya-karya mereka, seraya berhati-hati
terhadap hal-hal yang merusak dan menyimpang. Seorang Muslim harus membuang yang salah
atau membongkar kesalahannya kemudian dilakukan penolakan. “Hikmah adalah barang hilang
milik kaum muslimin. Di mana saja ia ditemukan, kaum muslimin berhak memilikinya.”

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Sebenarnya orientalisme adalah akibat gesekan yang terjadi antara Timur yang Islam dan Barat
yang Nashrani pada masa Perang Salib dengan melalui delegasi-delegasi resmi ataupun melalui
perjalanan-perjalanan.
Pendorong utamanya ialah aspek theologi Nashrani yang berambisi menghancurkan Islam dari
dalam dengan cara tipu daya dan kecurangan. Tetapi kemudian, pada masa-masa terakhir ini,
orientalisme bagaimanapun juga mulai tampak melepaskan diri dari belenggu tersebut dan
beralih mendekati semangat ilmiah.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Barat merupakan arena gerakan kaum orientalis. Mereka terdiri atas orang-orang Jerman,
Inggris, Perancis, Belanda dan Hongaria. Mereka sebagian muncul di Italia dan Spanyol.
Sekarang, Amerika merupakan pusat orientalis yang tersohor. Di sana banyak terdapat pusat-
pusat orientalisme dan pengkajian Islam.

Pemerintah, lembaga-lembaga ekonomi, yayasan dan bahkan gereja tidak segan-segan menguras
dana untuk kepentingan orientalisme. Selain mengeluarkan dana keuangan dan dukungan,
mereka juga menyediakan fasilitas untuk pengkajian keislaman di universitas-universitas, sampai
jumlahorientalis menjadi ribuan orang. Gerakan orientalisme diciptakan untuk mengabdi kepada
penjajahan dan gerakan Kristenisasi. Terakhir gerakan ini dimanfaatkan kaum Yahudi dan
Zionisme untuk kepentingannya dalam rangka melumpuhkan Timur yang Islami dan
menancapkan dominasinya, baik langsung ataupun tidak langsung.

‫اإلسماعيلية‬

ISMA’ILIYYAH

Ta’rif

Isma’iliyyah adalah sebuah kelompok kebatinan yang dinisbatkan kepada Imam Isma’il bin
Ja’far Shadiq. Secara lahiriah Isma’iliyyah cenderung kepada Syi ah yang mengagungkan Ahlu
al-Bait. Tetapi hakikatnya kelompok ini menghancurkan ‘aqidah Islamiyyah. Isma’iliyyah
terpecah-pecah menjadi berbagai kelompok dan berkembang sepanjang zaman sampai hari ini.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Pertama :Isma’iliyyah Qaramithah

Mereka muncul pertama kali di Bahrain dan Syam setelah melakukan pemberontakan terhadap
Imam Isma’iliyyah dan merampok harta kekayaannya. Imam yang diberontak kemudian
melarikan diri dari Salmiyyah, Suriah ke negeri Transoxiana, karena takut akan kekejaman
orang-orang Qaramithah. Tokoh-tokohnya antara lain :
1. Abdullah Maimin Qadah, muncul di Persia Selatan tahun 260 H

2. Faraj ibnu Utsman Qasyani (Dzikruwaih), muncul di Iraq dan menyerukan supaya mengikuti
Imam yang gha’ib

3. Hamdan Qirmath Asy’ats (278 H), berda’wah dengan terangterangan di Kufah

4. Ahmad bin Qasim yang sangat terkenal kejam terhadap kafilah dagang dan jama’ah hajji

5. Hasan bin Bahram (Abu Sa’id al-Janabi), muncul di Bahrain dan dipandang sebagai pendiri
negara Qaramithah

6. Sulaiman bin Hasan bin Bahram (Abu Thahir), telah memerintah selama 30 tahun. Ketika
berkuasa, ia mampu memperluas kekuasaannya. Tahun 319 H ia menyerang Ka’bah dan mencuri
Hajar Aswad selama lebih dari 20 tahun

7. Hasan A’sham bin Sulaiman yang pernah menguasai Damaskus tahun 360 H.

Kedua : Isma’iliyyah Fathimiyyah

Isma’iliyyah Fathimiyyah adalah gerakan Isma’iliyyah asli yang telah bertahan sampai beberapa
periode.

1. Periode tertutup Yaitu dimulai sejak kematian Isma’il tahun 143 H sampai munculnya
Abdullah Mahdi. Selama ini nama-nama lmam mereka berbeda-beda disebabkan kerahasiaannya

2. Periode awal kemunculan Yaitu dimulai dengan adanya seruan Hasan bin Hausyab, pendiri
negara Isma’iliyyah di Yaman, tahun 266 H. Kemudian kegiatannya berkembang sampai ke
Afrika Utara dan mampu mempengaruhi syaikh-syaikh Kutama.[1] Diikuti dengan kemunculan
rekannya Ali bin Fadhal yang mengaku Nabi dan membebaskan pendukung-pendukungnya dari
shiyam dan shalat.

3. Periode kemunculan Periode ini dimulai dengan tampilnya ‘Ubaidillah al-Mandi yang telah
bermukim di Salmiyyah, Suriah dan melarikan diri ke Afrika Utara. Ia minta perlindungan
kepada pendukungnya dari suku Kutama. Pada perkembangan selanjutnya ‘Ubaidillah
membunuh dua orang pendukung.setianya Abu Abdillah al-Syi’i al-Shun’ani dan saudaranya
yang bernama Abu al-‘Abbas dengan alasan karena keduanya meragukan kepribadian
‘Ubaidillah sebagai orang yang pernah dilihatnya ketika di Salmiyyah. Selanjutnya ‘Ubaidillah
mendirikan negara Isma – iliyyah Fathimiyyah pertama di Mandiyyah Afrika (Tunisia) dan
menguasai Raqadah tahun 297 H.

Kemudian kepemimpinannya dilanjutkan oleh Manshurbillah (334—341 H) yang disebut Abu


Thahir Isma’il; Mu’izlidinillah (341—365) yang terkenal dengan sebutan Abu Tamim Mu’id,
yang pernah menaklukkan Mesir pada tahun 358 H; Al-Aziz Billah (365-386H), yang bergelar
Abu Manshur Nazzar; Al-Hakim bin Amrillah (386-411 H) yang bergelar Abu Ali A1-Manshur;
Al-Zhahir (411-427 H) yang dijuluki Abu Hasan Ali; dan Al-Mustanshir Billah (wafat 487 H)
yang terkenal dengan sebutan Abu Tamim.

Dengan mangkatnya Abu Tamim, Isma’iliyyah Fathimiyyah terpecah menjadi Nizariyyah Timur
dan Musta’liyyah Barat. Perpecahan ini terjadi karena Imam Mustanshir telah mewasiatkan
(dengan dokumen tertulis), bahwa Imam berikutnya adalah putera tertuanya yang bernama
Nizzar. Tetapi Perdana Menteri Ibnu Badr Jamali menghalangi Nizzar agar tidak naik tahta.
Kemudian ia memaklumkan keimamanMusta’li, putera bungsu ImamMustanshir yang kebetulan
juga sebagai kemenakan Perdana Menteri. Nizzar ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara
sampai menemui ajalnya. Isma’iliyyah Fathimiyyah dinasti Musta’li terus memerintah Mesir,
Hijaz dan Yaman dengan bantuan orang Shulaih.

Imam-imam mereka antara lain: Musta’li (487—495) yang bergelar Abu Qasim Ahmad; Amir
(495—525) yang bergelar Abu Ali Manshur; Hafizh (525—544) yang bergelar Abu al-Maimun
Abdulmajid; al-Zhafir (544—549) yang bergelar Abu Manshur Isma’il; Fa’iz (549—555 H)
dengan gelar Abu al-Qasim; dan ‘Adhid (555 sampai lenyapnya kekuasaan mereka di tangan
Shalahuddin al-Ayyubi) yang biasa disebut Abu Muhammad Abdullah.

Ketiga :Isma’iliyyah Assasin

Mereka adalah Isma’iliyyah keturunan Nizzar di Syam, Persia dan negara-negara sebelah
Timurnya. Ketika Nizzar dilarang naik tahta di Mesir, seorang Persia yang bernama Hasan bin
Shabah memprotes Imam Mustanshir. Karena kecewa melihat perpecahan tersebut, lalu ia
kembali ke Persia menyeru kepada Imam yang tersembunyi. Kemudian ia menguasai benteng
‘maut’ tahun 483 H dan mendirikan negara Isma’iliyyah dinasti Nizzari bagian Timur. Mereka
inilah yang kemudian dikenal dengan kelompok Assasin dikarenakan mereka terkenal pengisap
hasis.

Kemudian ia mengirim beberapa sukarelawan ke Mesir untuk membunuh Imam Amir Musta’li.
Dia terkenal sebagai orang yang sangat haus darah sampai tega membunuh kedua putera
Musta’li. Hasan bin Shabah mangkat tahun 528 H tanpa meninggalkan keturunan.

Penganjur-penganjur Assasin yang terkenal antara lain : Hasan bin Shabah (meninggal 1124 M),
Kyabzark Amid (W 1138 M), Muhammad bin Kyabzark Amir (W 1162 M), Hasan II bin
Muhammad (W 1166); Muhammad II bin Hasan II (W 1210 M), Hasan III bin Muhammad II (W
1221 M), Muhammad III bin Hasan III (W 1255 M) dan Ruknuddin Khaursyah, dari tahun 1255
sampai berakhirnya kekuasaan mereka yang telah dihancurkan tentara Hulako dari Mongol.
Ruknuddin sendiri terbunuh di tangan tentara Hulako. Sepeninggal Ruknuddin para pengikutnya
bertebaran ke berbagai pelosok negeri. Sampai hari ini mereka masih punya pengikut.

Keempat : Isma’iliyyah Syam

Mereka adalah Isma’iliyyah Nizzari. Dalam waktu lama mereka tetap berpegang teguh kepada
keyakinannya. Di dalam benteng pertahanan mereka akan terlihat keteguhan mereka dalam
mempertahankan keyakinan dan mengamalkannya secara terangterangan. Tetapi mereka tetap
menjadi kelompok agama yang tidak memiliki negara meski mereka masih tetap memegang
peranan penting dalam urusan keagamaan mereka, terutama di Salmiyyah, Qadmus, Mishyaf,
Banyas, Khawabi dan Kahfi. Di antara tokohnya yang terkenal adalah Rasyidin Sinan yang
dijuluki dengan Syaikh al-Jabal. Prilakunya mirip dengan Hasan bin Shabah. Ia telah mendirikan
madzhab Sinaniyyah yang penganut-penganutnya meyakini adanya reinkarnasi, di samping
‘aqidah Isma’iliyahnya.

Kelima : Isma’iliyah Bahrah

Isma’iliyah Bahrah adalah Isma’iliyyah musta’liyyah. Mereka mengakui Imam Musta’li dan
penggantinya Imam Amir, kemudian putranya Thayyib. Karena itu mereka menyebutnya dengan
Thayyibiyyah. Juga dikatakan sebagai Isma’iliyyah India dan Yaman. Pada mulanya mereka
meninggalkan politik dan berusaha sebagai pedagang sampai mereka tiba di India dan berbaur
dengan orang-orang Hindu. yang masuk Islam. Di sana akhirnya mereka dikenal dengan istilah
Bahrah. Bahrah berasal dari bahasa India kuno yang berarti pedagang.

Menurut kepercayaan mereka, Imam Thayyib ‘ghaib” pada tahun 525 H. Sedangkan imam-
imamnya yang tersembunyi terdiri atas keturunannya sampai hari ini. Imam-imam tersebut tidak
dikenal nama-namanya bahkan ulama-ulama Bahrah sendiri tidak mengenal imam-imam mereka.
Bahrah terpecah menjadi dua kelompok:

1. Bahrah Daudiyyah. Kelompok ini dinisbatkan kepada Quthb Syah Daud. Mereka tingal di
India dan Pakistan sejak abad keke-10 H. Sedangkan imamnya bermukim di Bombay.

2. Bahrah Sulaimaniyyah. Kelompok ini dinisbatkan kepada Imam Sulaiman bin Hasan. Pusat
kegiatan mereka sampai hari ini tetap di Yaman.

Keenam : Isma’iliyyah Agha Khaniyyah

Kelompok sempalan Isma’iliyyah ini muncul di Iran pada dasa warsa kedua abad ke-19 M.

Imam-imam mereka adalah:

1. Hasan Ali Syah yang bergelar Agha Khan I dan diperalat Inggris untuk memimpin satu
revolusi yang dijadikan dalih campur tangan Inggris terhadap mereka. Ia mengajak Isma’iliyyah
Nizzariyyah untuk bersama-sama turut dalam revolusi. Akibatnya dia sendiri dibuang ke
Afghanistan dan ke Bombay. Sedangkan gelar Agha Khannya dicopot Inggris sampai ia
meningal dunia pada tahun 1881 M.

2. Agha Ali Syah yang bergelar Agha Khan II (1881-1885).

3. Muhammad Husein, putera Agha Ali Syah yang bergelar Agha Khan III (1885-1957 M). Ia
lebih suka tingal di Eropa dan berfoya-foya dengan bergelimang keni’matan duniawi. Ketika
meninggal, ia mewasiatkan kekhalifahan kepada cucunya yang bernama Karim. Ini berarti
bertentangan dengan ajaran Isma. iliyyah, bahwa pengganti khilafah harus putera tertua.
4. Karim yang bergelar Agha Khan IV dan naik tahta sejak tahun 1957 sampai sekarang. Ia
sedang belajar di salah satu univer sitas di Amerika. Ketujuh: Isma’iliyyah Waqifah Sebuah
kelompok Isma’iliyyah yang berhenti kepada keimamanMuhammad bin Isma’il yang merupakan
Imam pertama dari para imam yang tersembunyi. Golongan ini berpendapat bahwa imam
pertama ini akan muncul kembali setelah menghilang.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Keharusan adanya Imam Ma’shum, yang terjaga dari kesalahan dan dosa, adalah yang termaktub
sebagai keturunan Muhammad bin Isma’il. Dalam ketentuannya dinyatakan bahwa yang berhak
menjadi imam pengganti adalah keturunannya, yang tertua. Namun berkali-kali mereka
mengabaikan ketentuan ini. Pengertian ‘ishmah bagi mereka bukan ketiadaan melakukan
ma’shiyat dan kesalahan, tetapi bagi mereka kesalahan dan ma’shiyat itu harus dita’wilkan
dengan apa yang sesuai dengan kepercayaan mereka.

Mereka berkeyakinan barangsiapa yang meninggal dalam keadaan tidak mengenal imamnya dan
belum pernah berbai’at, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah.

Di kalangan kaum Isma’iliyyah berkembang satu anggapan bahwa imamnya memiliki sifat
sangat tinggi sampai mendekati sifat Tuhan. Imam mengetahui ilmu ghaib. Pengikutnya
diwajibkan membayar seperlima hasil usahanya untuk Imam.

Mereka meyakini taqiyyah dan sirriyyah serta menerapkannya ketika terjadi banyak
kesulitan. Imam Isma’iliyyah adalah poros da’wah dan ‘aqidah serta keduanya mengitari
pribadinya.

Orang Isma’iliyyah meyakini bahwa bumi ini tidak terlepas dari imam zhahir atau bathin.
Apabila imamnya zhahir, maka hujjahnya boleh tertutup. Tetapi apabila imamnya bathin, maka
hujjah dan para penganjurnya harus zhahir.

Mereka meyakini adanya reinkarnasi. Imam, menurut mereka, adalah pewaris para Nabi dan
imam-imam terdahulu. Sebaliknya, mereka mengingkari sifat-sifat Allah. Sebab, menurut
mereka, tidak ‘ada’ dan juga bukan ‘tidak ada’ ; tidak alim dan tidak jahil; tidak berkuasa dan
tidak pula lemah. Mereka itu tidak menisbatkan Allah secara muthlaq dan juga tidak
menafikannya secara muthlaq. Dia adalah Ilah dua orang yang saling bertolak belakang, Pencipta
dua orang yang saling berseteru dan Pemutus hukum dua orang yang saling berlawanan. Dia
tidak qadim dan tidak hadits. Yang qadim adalah perintah dan kalimat-Nya. Sedangkan yang
hadits adalah penciptaan dan fithrah-Nya.

Sedangkan doktrin-doktrin kaum Bahrah antara lain

1. Tidak melakukan shalat di Masjid kaum Muslimin yang bukan beraliran Bahrah

2. Lahiriah mereka di dalam ‘aqidah menyerupai ‘Aqidah-‘aqidah seluruh firqah yang moderat
3. Sedangkan bathiniah mereka adalah satu sisi lain. Mereka melakukan shalat, tapi shalat
mereka untuk Imam Isma’iliyyah yang tersembunyi dari keturunan Thayyib bin Amir.

4. Mereka pergi ke Makkah untuk hajji seperti ummat Islam lainnya, tetapi mereka berpendapat
bahwa Ka’bah adalah lambang imam mereka.

Golongan Assasin berkeyakinan, “Tidak ada hakikat dalam wujud dan segala sesuatu serba boleh
(mubah)” Cara yang mereka tempuh adalah pembunuhan (Assasinasi) yang terorganisir dan
bertahan dengan rantai di balik benteng yang kokoh.

Sehubungan dengan ini Imam. Ghazali berkata, “Pada dasarnya pokok ajaran mereka adalah
keserbabolehan muthlaq; membuka hijab, membolehkan bahkan menghalalkan yang haram dan
mengingkari syari’at. Hanya saja mereka mengingkari semua itu jika hal demikian dinisbatkan
kepada mereka.”

Mereka berkeyakinan bahwa Allah tidak menciptakan alam secara langsung, tetapi melalui ‘akal
yang absolut’ yang menjadi tempat semua sifat-sifat Tuhan yang disebut ‘Hijab’. ‘Akal yang
absolut’ menempati diri manusia, seperti Nabi dan imam-imam yang ghaib sebagai pengganti
Nabi. Karena itu, Muhammad hanyalah sebagai juru bicara, sedangkan Ali asas yang
menafsirkannya.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Madzhab Isma’illiyah pertama tumbuh di Iraq kemudian pindah ke Persia. Khurasan dan
kawasan-kawasan Transoxiana seperti India dan Turkistan. Lalu bercampur dengan
kepercayaankepercayaan Persia kuno dan pemikiran-pemikiran Hindu. Seterusnya
penyimpangan dan ketidakjelasan ‘aqidah ini diperkeruh oleh orang-orang yang ingin
memuaskan nafsunya.

Mereka bersentuhan pula dengan orang-orang Brahma di India, filsafat-filsafat Timur, orang-
orang Budha dan sisa-sisa ajaran Astrologer dan Persia berupa keyakinan dan pemikirannya
tentang ruhani, planet dan bintang-bintang. Mereka berbeda-berbeda dalam kadar mengadopsi
khurafat itu. Kerahasiaan mereka semakin menambah penyimpangannya.

Sebagian mereka ada yang menjadi penganut aliran Mazdak dan Zoroaster dalam filsafat serba
boleh dan kekomunisannya (seperti Qaramithah).

‘Aqidah mereka tidak bersumber kepada Qur’an dan Sunnah. Di dalamnya telah dimasuki
berbagai filsafat dan kepercayaan yang membekas kepada keyakinan mereka dan menyebabkan
mereka keluar dari ajaran Islam.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya


Wilayah yang semula dikuasai kaum Isma’iliyyah kini telah banyak berubah, baik luas maupun
pulaunya. Hal itu terjadi sesuai dengan perubahan kondisi dan keadaan, sepanjang kurun yang
cukup lama. Pengaruh mereka telah terdesak oleh Alam lslami, tetapi dengan bentuknya yang
berbeda-beda sesuai dengan perbedaan zaman dan waktu.

Orang Qaramithah pernah menguasai semenanjung Arabia, Syam, Iraq, sebagian kawasan India
dan Pakistan.

Orang-orang Fathimiyyah pernah mendirikan sebuah negara yang terbentang luas dari Lautan
Atlantik sampai Afrika utara, menguasai Mesir dan Syam. Madzhabnya pernah dipeluk
penduduk Iraq. Tahun 540 H para orator Isma’iliyyah pernah menjadi jago-jago podium
Baghdad. Namun negara mereka bertekuk lutut di hadapan Shalahuddin al-Ayyubi. Sedangkan
kaum Agha Khaniyyah banyak berdiam di Nairobi, Darussalam, Zanzibar, Madagaskar, Congo,
Belgia, India, Pakistan dan Suriah. Kepemimpinan tertinggi mereka berpusat di
Karachi. Pemeluk Bahrah, umumnya tinggal di Yaman, India dan dataran-dataran sekitarnya.

Isma’iliyyah Syam pernah memiliki benteng pertahanan yang kokoh di sepanjang negara
mereka. Sisanya masih terlihat di Salmiyyah, Khawabi, Qadmus, Mishyaf, Banjas dan
Kahfi. Sedangkan kaum Assasin tersebar di Iran. Mereka menguasai benteng ‘al-Maut’ sebelah
selatan laut Qazwin dan kekuasaannya terbentang luas. Dalam pemerintahan Abbasiyah yang
Sunni mereka memiliki wilayah merdeka yang luas. Malah benteng pertahanan mereka sampai
ke Halb dan Mausil. Ketika Perang Salib berlangsung, salah seorang dari Imam mereka pernah
menguasai Damaskus yang telah dihancurkan Hulako dari Mongolia.

‫األبوس ديى‬

EL OPUS DEI

Ta’rif

El Opus Dei ialah sebuah institusi (agama nonkepasturan) Kristen Katholik modern yang
berupaya mengangkat ajaranajaran Injil dan kembali kepada kehidupan Masehi pertama. Hal itu
harus diperjuangkan sesuai dengan ketentuan organisasi yang rapih dan rasmi dengan
memanfaatkan nilai-nilai positif zaman modern. Jalannya adalah melalui penguasaan politik,
ekonomi dan pendidikan. Lembaga ini ‘ merupakan persekutuan ‘Salib Suci’ dan organisasi amal
yang bersifat ketuhanan.
Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Didirikan oleh seorang Pendeta Jose Maria Escriva di Spanyol, 2 Oktober 1928 M. la mengklaim
dirinya sebagai manusia pilihan untuk tugas ini berdasarkan “wahyu Ilahi”. Klaim tersebut
dilakukan untuk menambah kesucian berdirinya organisasi ini.

Tahun 1930 M telah didirikan El Opus Dei khusus wanita. Keorganisasian dan cara-cara
penyebarannya sama persis.

Pemikiran-pemikiran Escriva ini menemukan lahan subur di Spanyol pada masa pemerintahan
Jenderal Franco, terutama setelah perang saudara berakhir. Anggota-anggotanya ada yang
menjadi menteri, yang sampai sekarang masih duduk dalam kabinet Spanyol dan kedudukannya
cukup berpengaruh. Pengikut Escriva yang sekarang menjadi menteri antara lain, Lobeth Bravo,
Menteri Perindustrian, Romero, Menteri Kehakiman, Tanago, Menteri Pendidikan dan
Ambrowar, Menteri Pertanian.

Di Italia tokoh El Opus Dei yang paling menonjol ialah ‘Flacuai, Menteri Pendidikan, Sealfaro,
Menteri Dalam Negeri Fazo, Dirjen Kurikulum Departemen Pendidikan -Italia dan Adriuno
Bussda, Rektor Universitas Katholik di Milan yang dijabatnya sejak thun 1985.

Dewasa ini, sekurang-kurangnya, mereka memiliki 30 orang, wakil di Parlemen Spanyol yang
dikendalikan dan digerakkan organisasi. Banyak pula uskup atau pendeta yang punya komitmen
dengan organisasi ini. Mereka bekerja di berbagai tingkat masyarakat dan di barisan militer. Di
Roma, mereka memiliki Lembaga Pengkajian Theology yang merupakan bagian dari Universitas
Navara Spanyol.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pertama: Pemikiran Keagamaan dan Keorganisasian

Organisasi ini bersifat keagamaan Masehi murni. Bekerja demi meningkatkan agama Masehi,
sesuai dengan kepercayaan Katholik, lewat jalur pendidikan, politik dan ekonomi.

Para penggeraknya terdiri dari kalangan agamawan dan kaum profesionalis lainnya, wanita dan
laki-laki. Dalam aktivitasnya organisasi ini sangat memperhatikan kalangan pemuda. Sistem
organisasinya sangat menekankan anggotanya supaya menjadi teladan yang baik, selain pandai
menyimpan rahasia dan bergerak secara diam-diam.
Anggota-anggotanya dididik berdisiplin keras, bekerja dengan kesungguhan, rendah hati, berbudi
tinggi:dan berjiwa sederhana. Tampaknya organisasi ini ingin menghidupkan semangat kaum
Masehi terdahulu.

Pengorganisasiannya berdiri di atas ketentuan-ketentuan yang ketat dalam soal keanggotaan,


hubungan sesama anggota, pengunduran diri atau pemecatan. Organisasi ini juga
mengalokasikan semua potensi secara obyektif. Setiap orang diberi hak membela diri dan
menolak.

Pengaturan aktivitas yang integral mengarah kepada keserasian antara aspek spiritual keagamaan
dengan pemanfaatan nilai-nilai positif peradaban modern, seperti piranti kontrol yang ketat yang
memiliki sasaran, sistem, ketentuan dan dana yang cukup.

Pada awalnya organisasi ini tumbuh sebagai persekutuan dari sistem Jenderal Franco. Ternyata
dari dukungan Jenderal tersebut berpengaruh sangat penting dalam meningkatkan pengaruh dan
penyebarannya.

Organisasi ini dapat juga disebut sebagai ‘Mafa Keagamaan Katholik’ yang bergerak atas dasar
“wahyu” kalau dilihat dari sebagian tujuannya dan kepentingannya berupa penguasaan politik
dan ekonomi di Spanyol khususnya dan di dunia internasional umumnya. Organisasi ini telah
membentuk ‘Emperium Ekonomi dan Industri’ yang merupakan salah satu emperium ekonomi
yang menguasai berbagai industri yang termaju dan termodern di dunia.

Dengan penuh keyakinan, organisasi ini berupaya membendung arus organisasi kiri, liberalisme
dan massonisme. Jika seorang calon anggota ingin masuk organisasi ini, ia harus tunduk kepada
‘kehendak Tuhan’. Maksudnya ialah, jika seseorang telah menjalani kegiatan dan latihan
keruhanian yang diselenggarakan organisasi selama kira-kira enam bulan, maka ia dapat diterima
sebagai calon anggota resmi.

Setelah kurang lebih enam tahun bergabung di dalam organisasi, kemudian diselenggarakan
upacara yang disebut ‘Ikhlas dan Setia’ untuk ditetapkan menjadi anggota penuh. Setelah itu
diberinya sepotong batu mulia yang harus dibawa sepanjang hidupnya.

Organisasi ini sering menjadikan keledai sebagai lambangnya. Karena berkeyakinan, Isa al-
Masih ketika memasuki Quds, ia berkendaraan seekor keledai. Di antara upacara do’a Escriva
berbunyi, “Aku adalah keledai-Mu yang kotor dan berkudis.”

Beberapa contoh acara mental training mereka antara lain :

1. Mencium tanah ketika bangun tidur


2. Masuk kamar mandi dan potong rambut maksimal selama setengah jam
3. Selama setengah jam harus berdo’a sendirian kemudian disusul dengan kebaktian
bersama selama 10 menit
4. Setelah makan siang, berziarah ke tempat-tempat yang disebut sebagai ‘korban suci’.
Sesudah itu mengheningkan cipta selama 3 jam
5. ‘Ashruniyyah (masa penyaringan), yaitu waktu khusus untuk kegiatan bersama yang
disebabkan adanya sebagian calon anggota yang dilibatkan dalam acara diskusi mengenai
topik keagamaan atau peristiwa keagamaan tertentu
6. Berdo’a selama setengah jam
7. Pada hari terakhir dibacakan beberapa do’a suci dan dilakukan pengecekan umum
terhadap segala aktivitas keruhanian atau keuangan yang telah dilakukan selama latihan.
Hal itu dimulai dengan mengheningkan cipta total. Sejak acara ini sampai acara berakhir
seluruh peserta sama sekali tidak diperkenankan berbicara.
8. Sebelum tidur mereka harus memberi’ isyarat tanda salib dengan tangan ke badan lalu
memercikkan air suci ke atas tempat tidur, kemudian berdo’a sejenak dan tidur.

Kedua: Struktur Organisasi Majlis Umum

1.Majlis Umum yang terdiri atas Ketua Umum, Sekjen, Wakil Umum dan beberapa anggota
yang mewakili 14 negara. Majlis inilah yang berwewenang membuat keputusan-keputusan
penting dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi dari semua cabang-cabangnya di
dunia. Organisasi ini mempunyai tiga biro yang sifatnya otonom, yaitu Biro Kependetaan, Biro
Orang-orang Sipil dan Biro Kewanitaan.

2. Pendeta, yang merupakan tingkat keanggotaan tertinggi yang menjadi idaman setiap anggota.

3. Anggota tetap.

4. Pengangkat sumpah setia.

5. Anggota tidak tetap.

6. Pembantu.

Sehubungan dengan itu Gereja Spanyol telah mengakui struktur El Opus Dei sebagai organisasi
semi formal. Pengakuan inilah yang mengukuhkan keberadaannya dan menjadikannya semakin
meluas. Pendirinya mendapatkan perhatian serius dari Vatikan. Inilah yang mendorongnya
pindah dan menetap di Roma. Kemudian ia menjadikan Roma sebagai kantor pusat
organisasinya. Sampai akhir hayatnya, yaitu tahun 1975, masih menjabat sebagai ketua.

Ketiga: Buku-buku Karangannya

Tahun 1934, Escriva menyusun booklet yang diberi judul ‘Gambaran-gambaran Ruhani’. Buku
ini tiba-tiba menghilang dari peredaran dan muncul dengan judul ‘Jalan’ yang kemudian
dipandang sebagai injilnya El Opus Dei. Selain itu Escriva menulis disertasi doktornya, selain
buku-buku kecil yang berisi do’a-do’a resmi mereka.

Di antara buku-buku pegangan organisasinya ialah yang berjudul Nilai-nilai Ketuhanan bagi
Manusia’, tulisan Jose Ortega, yang berisi tentang manusia Katholik Salibi, dan buku ‘Ruhani
Orang-orang Sekular’ oleh Howan Bartisto.
Keempat: Kemampuan Organisasi

Dewasa ini anggota E1 Opus Dei di dunia telah mencapai 72. jiwa dari 78 kewarganegaraan.
Separohnya berada di Spanyol. Selain itu ia memiliki 7 lembaga pendidikan sejak Taman Kanak-
kanak, sampai Perguruan Tinggi serta fasilitas pelajar lainnya seperti asrama pelajar dan
berbagai jenis lembaga kebudayaan. Semuanya tersebar di hampir seluruh dunia. Dari jumlah
tersebut 497 berupa lembaga pendidikan tinggi, universitas dan sekolah tinggi.

Dalam bidang publikasi, organisasi ini memiliki 52 pemancar radio, 12 perusahaan. industri dan
distribusi film, 694 percetakan dan penerbitan, 38 kantor berita. Sedangkan di bidang ekonomi,
mereka memiliki 13 bank, berbagai perusahaan, pabrik dan real estate.

Hampir seluruh anggota Dewan Tertinggi Penelitian Ilmiah Spanyol didominasi oleh anggota
organisasi ini. Di Spanyol saja, E1 Opus Dei memiliki 21 asrama pelajar yang dikelola langsung
oleh organisasi.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Organisasi ini adalah organisasi Kristen Katholik yang menyeru ketnbali kepada kehidupan
kristiani pertama dengan mengambil nilai-nilai positif zaman modern. Orientasinya adalah
agama, politik, ekonomi dan pendidikan. Selanjutnya organisasi ini meyakini segala ideologi
kristiani seperti doktrin trinitas, Tuhan Bapak, Tuhan Anak, Ruhul kudus, baptis, salib,
penebusan dosa, korban, dosa warisan, makan daging babi dan keyakinan-keyakinan yang
dipegang kaum Kristen umumnya.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Hampir di seluruh negeri Kristen memiliki organisasi ini. Keberadaannya telah berkembang luas,
menjangkau lebih dari 50 negara. Keberadaannya telah mempengaruhi bidang-bidang pemikiran,
kebudayaan, politik dan ekonomi negara-negara tersebut.

Kekuatannya terpusat di Spanyol dan Italia. Bahkan Italia merupakan pusat pengendalian
organisasi secara internasional. Di jalan Virla Bruno, Roma terletak kantor pusatnya yang
mengatur urusan manajemen dan organisasi. Untuk kawasan Asia Timur, pengendalian
organisasi dilakukan di Filipina.” Sedangkan untuk kawasan Amerika Latin dipusatkan di
Mexico. Selanjutnya organisasi ini telah merembes ke dalam kehidupan urnum di Columbia,
Chili, Argentina dan Kenya di Afrika, meski kadar perembesan nya tidak sama.

‫البابية والبهائية‬

BABIYYAH DAN BAHA’IYYAH

Ta’rif
Babiyyah dan Baha’iyyah adalah sebuah gerakan keagamaan yang muncul pada tahun 1260 H/
1844 M di bawah asuhan Rusia, Yahudi Internasional dan Kolonialis Inggris dengan sasaran
utamanya penghancuran ‘aqidah Islamiyyah, memecah belah ummat dan memalingkan ummat
Islam dari persoalan-persoalannya yang mendasar.

Sejarah Dan Tokoh-Tokohnya

Gerakan ini didirikan oleh Maraz Ali Muhammad Ridha al-Syairazi (1235—1265 H/ 1819—
1849 M). Tahun 1260 H/ 1844 M ia memproklamirkan dirinya sebagai ‘Bab’ Sepeninggal dia,
kepemimpinan Babiyyah dilanjutkan oleh Mirza Husain Ali yang bergelar ‘Baha’. Karena itu
kemudian gerakannya disebut Baha’ iyyah. Kitab ‘sucinya’ bernama Aqdas, ya’ni maha suci.
Mirza Husain Ali akhirnya meninggal pada tahun 1892 M.

Tokoh-tokoh Baha’iyyah lainnya ialah:

1. Qurrat al-‘ain (1230—1269 H), seorang wanita bejat yang lari dari suaminya dan mengejar
kesenangan bersama laki-laki lain (mut’ah). Tahun 1269 H wanita ini mengumumkan
penghapusan Syari’at Islam dalam Mu’tamar Badisyta. Kemudian ia dihukum mati oleh Syah
pada tahun itu juga.

2. Yahya Ali, saudara kandung Baha’ yang bergelar ‘Azal. Ia berselisih dengan saudaranya
dalam masalah pengganti Bab yang menjadikan dia memisahkan diri. Yahya Ali menulis sebuah
buku berjudul al-Alwah. Akhirnya ia dengan para pengikutnya dibunuh oleh saudaranya.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Kaum Baha’i berkeyakinan bahwa al-Bab adalah pencipta segala sesuatu dengan kata-katanya.
Dialah ‘dasar’ wujudnya segala sesuatu. Meyakini adanya wihdat al-wujud, menyatunya Tuhan
dengan diri manusia. Selain itu mereka juga meyakini adanya reinkarnasi dan keabadian alam
semesta. Pahala dan dosa, kata mereka, hanya untuk ruh, semacam mimpi.

Doktrin angka 19 sangat diperhatikan mereka. Karena itu kaum Baha’i menganggap angka 19
sebagai angka suci, sehingga jumlah bulan dan hari mereka menjadi 19.

Budha, Kong Futse, Brahma, Zoroaster, filosof-filosof India, Cina dan Persia kuno diakui
mereka sebagai nabi-nabi. Khusus tentang penyaliban al-Masih, mereka sependapat dengan
Yahudi dan Kristen.

Dalam memahami al-Qur’an mereka menggunakan metode ta’wil bathini, ya’ni menafsirkan al-
Qur’an dengan ma’na bathin yang disesuaikan dengan madzhab mereka.

Mereka mengingkari mu’jizat para Nabi, hakikat Malaikat, Jin, surga dan neraka.
Sedangkan pandangan mereka terhadap wanita dan harta sama dengan pandangan komunisme.
Karena itu mereka mengharamkan hijab bagi wanita dan menghalkan mut’ah (kawin kontrak).

Selanjutnya mereka berkeyakinan bahwa Bab telah menghapus Syari’at Islam. Karena itu
mereka mengingkari bahwa menurut pandangan mereka, wahyu akan terus berlangsung turun.
Buku-buku mereka pada umumnya sangat bertentangan dengan al-Qur’an.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Mengamati gerakan ini, kita akan menemukan bahwa pemikiran dan sifat ideologi mereka pada
umumnya bersumber dari ajaran-ajaran Budha, Brahma, Zoroaster, Mannu, Mazda, aliran-aliran
kebatinan tertentu, Yahudi, Kristen, atheisme, Syi’ah dan warisan-warisan Persia sebelum
Islam. Sedangkan Yahudi, Kolonialis Inggris dan Rusia merupakan dalang yang memainkan
semua gerak langkah Babiyyah dan Baha’iyyah.

Penyebaran Dan Kawasan-Kawasan Pengaruhnya

Sebagian besar kaum Baha’i tinggal di Iran dan sebagian kecil ada yang tinggal di Iraq, Suriah,
Libanon dan Palestina.

‫البريلوية‬

BAREILAWISME

Ta’rif

Bareilawisme adalah sebuah sekte tashawwuf yang muncul di India pada masa penjajahan
Inggris. Pengikut aliran ini sangat keterlaluan dalam mencintai dan mengkultuskan Nabi-nabi
dan Wali, terutama Nabi Muhammad SAW. Mereka meletakkan atributatribut ketuhanan kepada
para Nabi dan Wali yang sama sekali di luar karakteristik manusia.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Sekte ini didirikan oleh Ahmad Ridha Khan bin Taqli Ali Khan (1272—1340 H/1865—1921 M)
yang menamakan dirinya sebagai Abdulmushthafa. Ia dilahirkan di kampung Bareili, daerah
Atrabardish. Belajar kepada Mirza Ghulam Qadir Bey, saudara tua Mirza Ghulam Ahmad
Qadiyani. Tahun 1295 ia mengunjungi Makkah dan belajar kepada Syaikh-syaikh di sana.
Badannya kurus ceking, pengidap penyakit akut dan berlidah kotor. Ia terkenal orang yang
bertemperamen tinggi dan cepat marah. Buku-bukunya yang paling menonjol ialah Anba’ al-
Mushthafa, Khalish al-l’tiqad, Dawam al A’isyah, Al-amn wa al-‘Ula li Na ati al Mushthafa,
Marja’ al-Ghaib, al-Malfuzhat dan kumpulan sajaknya yang berjudul Hada’iq Bahsyisy.

Dalam wasiatnya disebutkan, “Jika memungkinkan, para sanak famili hendaknya selalu
mengirim sesajen disertai bacaan fatihah dan dilakukan dua atau tiga kali dalam sepekan.
Barang-barang sesajennya harus terdiri,dari susu kering, sate, roti bersamin, biang susu, miju
nasi, jahe, sari apel, sari delima dan eskrim.” Sampai hari ini wasiat tersebut masih dilaksanakan
para pengikutnya. Selain Ahmad Ridha Khan, Deedar Ali termasuk salah seorang tokoh penting
Bareilawisme.

Ia kelahiran Bareilawi Nawab Bor daerah Alor, tahun 1270 H dan meninggal tahun 1935 M.
Bukunya yang terkenal ialah Tafsir Mizan dan ‘Alamah Wahabiyyah. Na’im al-Dien al-Mu’rad
Abadi (13—1367 H/1883—1948 M) adalah salah seorang pendiri dan pemilik Madrasah yang
disebut lnstitut Na’imiyyah. Ia bergelar Shadr al-Afadhil. Buku-buku karangannya antara lain,
Kalimah ‘Ulya dan Fi Aqidah ‘llm al-Ghaib.

Tokoh lainnya ialah Amjad bin Jamaluddin bin Khadabakhsyi. Lahir di Kahusi dan menamatkan
sekolah Hanifiyyah di Janbur tahun 1320 H. la meninggal pada tahun 1367 H/1948 M. Bukunya
yang terkenal adalah Bahar Syari’at. Hasymat Ali Khan adalah tokoh Bareilawisme lain yang
tidak boleh ditinggalkan. Ia lahir di Luknow dan menyelesaikan studi formalnya tahun 1340 H.
Dengan rasa bangga ia menyebut dirinya sebagai ‘anjing’ Ahmad Ridha Khan. Buku
karangannya berjudul Menjauhi Ahli Sunnah. Dia bergelar Ghaizh al-Munafiqun dan meninggal
dunia tahun 1380 H.

Termasuk dalam deretan tokoh Bareilawisme ialah Ahmad Yar Khan (1906—1971 M) yang
dikenal sebagai sangat fanatik terhadap sektenya. Kebenaran Tiba dan Kebathilan Binasa dan
Kekuasaan al-Mushthafa adalah dua bukunya yang paling terkenal.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pengikut Bareilawisme berkeyakinan bahwa Rasulullah SAW berkemampuan mengatur alam


semesta. Amjad AIi berkata, “Rasulullah SAW adalah wakil mutlak Allah SWT. Seluruh alam
semesta berada dalam pengaturannya. Karena itu dia dapat berbuat apa saja menurut
kehendaknya, memberi apa saja kepada yang dikehendakinya dan dapat mengambil apa yang
dikehendakinya. Tidak ada seorang pun yang mengatur kebijaksanaannya di jagat raya ini. Dia
adalah penghulu keturunan Adam. Barangsiapa tidak menjadikannya sebagai raja, maka baginya
haram mendapatkan manisnya sunnah.”

Mereka juga berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad SAW dan para wali sesudahnya mempunyai
kemampuan mengatur alam semesta. Ahmad Ridha Khan berkata, “Wahai juru penyelamat!
(baca Syaikh Abdulqadir Jailani), sesungguhnya kemampuan kata-kata ‘kun’ (jadilah)
merupakan keberhasilan bagi Muhammad dari Tuhannya dan dari Muhammad untukmu. Segala
yang muncul darimu merupakan bukti atas kemampuan. Engkau adalah. penggerak di belakang
hijab yang sebenarnya.”

Mereka sangat berlebihan dalam memandang Rasulullah SAW, sampai mendekati ke tingkat
menuhankan. Dalam bukunya ‘Taman Bahsyisy’ jilid II halaman I04, Ahmad Ridha Khan
berkata, “Wahai Muhammad! Aku tidak menyatakan engkau sebagai Tuhan, tetapi aku tidak
dapat membedakan engkau berdua. Karena itu persoalanmu dikembalikan kepada Allah. Dialah
yang maha tahu tentang hakikatmu.”

Selain itu mereka juga sangat berlebih-lebihan dalam mensifati Rasulullah r dengan sifat-sifat
yang tidak benar. Misal, Muhammad maha tahu terhadap hal-hal gha’ib. Dalam kaitan ini
Ahmad Ridha Khan dalam bukunya berjudul ‘Kemurnian ‘Aqidah’ halaman 33 menyatakan,
“Allah Yang Maha Agung dan Maha Tinggi telah memberi kepada pembawa al-Qur’an,
Muhammad r, segala yang ada di Lauh Mahfuzh. ”

Mereka berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad SAW dan Waliwali mengetahui apa yang
diketahui Allah. Dalam bukunya ‘Kemurnian ‘Aqidah’ halaman 53-54, Ahmad Ridha Khan
berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak ada rahasia lagi baginya lima hal yang
disebutkan dalam al-Qur’an. Bagaimana beliau tidak mengetahui hal itu, sedangkan tujuh orang
tokoh wali dari ummatnya saja mengetahuinya, misalnya Abdul Qadir Jaelani. Apatah lagi
penghulu orang-orang dahulu dan orang-orang terakhir, yang karenanyalah alam semesta dengan
segala isinya ini diciptakan dan dari dialah semua itu tercipta.”

Mereka memiliki ‘aqidah yang disebut dengan ‘Aqidah Kesaksian’. Yaitu bahwa Rasulullah
SAW, menurut pandangan mereka, kapan dan di mana saja selalu hadir dan menyaksikan segala
perbuatan makhluk. Dalam bukunya ‘Kebenaran Telah Datang’ jilid I halaman I60, Ahmad Yar
Khan berkata, “Pengertian Syar’i dari hadir dan nazhir ialah bahwa pemilik kekuatan suci
(sakral) mampu melihat alam semesta yang baginya hanya seluas telapak tangannya, mendengar
suara yang dekat dan yang jauh, mampu mengelilingi j agat raya dalam tempo sekejap mata,
menolong orang-orang tertindas dan mengabulkan permohonan orang-orang yang meminta.”

Selanjutnya Ahmad Sa’id dalam bukunya ‘Taskin al-Khawatir, halaman 85, menyatakan,
“Rasulullah SAW senantiasa hadir dalam setiap ruang dan waktu.” Mereka juga meyakini tokoh
lain yang memiliki sifat hadir dan nazhir ini, semisal Ahmad Ridha Khan sendiri. Ia dalam
bukunya ‘Cahaya-cahaya Ridha’, halaman 246, berkata, “Ahmad Bareilawi tetap hidup dan hadir
di tengah-tengah kita, menolong dan menyelamatkan kita.”

Sebaliknya mereka mengingkari sifat kemanusiaan Rasulullah SAW. Menurut mereka


Muhammad adalah cahaya Allah. Dalam bukunya ‘Nasihat-nasihat Na’imiyyah’, halaman 14,
Ahmad Yar Khan berkata, “Rasulullah SAW adalah cahaya Allah. Semua makhluq merupakan
bagian dari cahayanya.” Sedangkan Ahmad Ridha Khan dalam Kumpulan Sajaknya mengatakan,
“Apalah artinya tanah liat dan air, jika cahaya Allah tidak menempati diri manusia.”

Para pengikut mereka dianjurkan agar meminta tolong kepada para Nabi dan Wali. Barangsiapa
tidak mau, ia dicap sebagai atheis. Karena itu Amjad Ali, dalam bukunya ‘Bahar Syari’at, jilid I
halaman I22 menyatakan, “Siapa saja yang tidak meminta tolong kepada Nabi dan Wali serta
kuburan mereka, ia adalah atheis.”

Sebagai konsekuensi pengagungan mereka terhadap kuburan, mereka menembok, membangun


dan menyalakan lampu dan lilin di kuburan-kuburan yang mereka anggap keramat. Mereka
bernadzar untuk kuburan, meminta berkah, menyelenggarakan upacara penghormatan kuburan,
menaburi bunga serta menutupinya dengan tirai. Para pengikutnya diseru untuk thawaf
berkeliling di sekitar kuburan agar mendapatkan berkahnya.

Mereka sangat berlebih-lebihan dalam mengkultuskan Abdulqadir Jailani. Selain itu mereka juga
mengagungkan Wali-wali lain yang tergolong tokoh shufi. Kepada mereka selalu dihubung
hubungkan dengan perbuatan khayali yang luar biasa yang dirangkai dengan cerita khurafat dan
mithos.

Di antara keyakinan mereka yang tidak dapat diterima akal sehat ialah seperti yang tercantum
dalam buku ‘Malfuzhat’ karangan Ahmad Ridha Khan, jilid III, halaman 276. Dalam buku
tersebut dikatakan, “Para nabi telah disuguhi isteri-isteri pengikutnya. Kemudian Nabi-nabi
tersebut menidurinya.”

Mereka juga meyakini apa yang disebut ‘isqath’, semacam penebusan dosa. Yaitu sedekah yang
dikeluarkan untuk orang yang sudah mati yang berfungsi sebagai penebus dosa, sesuai dengan
kadar ‘ibadah yang ditinggalkannya selama hidupnya, seperti shalat, shiyam dan lain sebagainya.

Ukuran sedekah setiap ‘ibadah yang ditinggalkannya sebesar zakat fithrah. Tetapi dalam
prakteknya sering dilakukan dengan curang. Misal, mereka membagikan kadar sedekah tertentu
untuk membayar satu tahun penuh. Kemudian sedekah tersebut diminta kembali sebagai hadiah
dan seterusnya dibagikan lagi sebagai ‘lsqath’. Begitu seterusnya dilakukan berulang-ulang
sampai diperkirakan dapat melunasi tebusan terhadap ‘ibadah wajib yang ditinggalkannya
selama hidupnya.

Hari besar yang paling dirayakan kaum Bareilawisme ialah hari peringatan kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Pada hari itu mereka mengeluarkan harta secara besar-besaran. Sebab, bagi
mereka, hari itu merupakan hari suci. Dialunkannya lagu-lagu yang mengagungkan Rasulullah
SAW dalam lirik dan bait-bait syair yang sarat dengan khurafat dan mithologi. Pada hari itu juga
dibacakan buku ‘Surur al-Qulub fi Dzikri al-Maulud al-Mahbud , karangan Ahmad Ridha Khan.
Dalam buku ini sarat dengan cerita mithos dan khurafat.

Al-A’ras, semacam upacara riung kubur adalah upacara berkunjung dan berkumpul di sekitar
sebuah kuburan, seperti kuburan Syaikh Syah Warits di kampung Dewah, kuburan Khawajah
Mu’in al-Din Jasyti. Di makam tersebut berjuta-juta manusia berkumpul campur aduk, pria dan
wanita. Tak pelak lagi upacara ini menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan dan
kemungkaran.

Mereka berkeyakinan bahwa orang yang meninggalkan shalat atau syiyam masih dapat
diselamatkan. Tetapi dosa orang yang terlambat atau tidak mengikuti upacara peringatan maulid
Nabi, fatihah dan ‘aras, tergolong dosa besar dan tidak dapat diselamatkan. Menurut pandangan
mereka, ummat Islam yang bukan pengikut Bareilawisme adalah kafir. Perkumpulan-
perkumpulan Islam dan pribadi-pribadi tertentu juga tidak luput dicap kafir oleh mereka.

Di dalam buku-buku mereka, jika seseorang telah dicap sebagai kafir oleh mereka, sering
disebutkan, “Barangsiapa yang tidak mengkafirkannya (mengkafirkan orang yang telah
dikafirkan kaum Bareilawisme, pen.) maka ia adalah kafir.” Sedangkan orang yang termasuk
dituduh kafir oleh mereka antara lain pengikut Diyabandi, anggota Nadwah al-‘Ulama
(Nadawiyyin), tokoh-tokoh pendidikan, gerakan ishlah dan tokoh-tokoh kemerdekaan India.
Termasuk di dalamnya Syaikh Isma’il Dahlawi, salah seorang ulama terkenal di India yang gigih
memberantas bid’ah dan khurafat, Dr. Muhammad Iqbal, Presiden Ziaul Haq dan sejumlah
menteri-menterinya.

Syaikh al-Islam Ibnu Taymiyyah juga orang yang dituduh kafir, pendusta yang rusak akal dan
semacamnya. Begitu juga Ibnul Qayyim al-Jauziyyah: Musuh lahir batin yang paling dibenci
Bareilawisme di muka bumi ini ialah Syaikh Muhammad bin Abdulwahhab. Beliau dikafirkan
dan dicaci maki dengan kata-kata keji dikarenakan ketegasannya dalam memberantas segala
bentuk bid’ah dan khurafat serta ketangguhannya dalam menyeru tauhid murni.

Mereka senantiasa berupaya memecah belah barisan ummat, melumpuhkan potensi dan
melemahkannya dengan menyuntikkan ajaran bid’ah dan khurafat ke dalam tubuh ummat.

Di antara khurafat yang menjadi amalan utama mereka ialah perbuatan bid’ah mencium kedua
buah ibu jari tangan ketika adzan kemudian diusapkan ke bawah kedua alis mata. Perbuatan ini
dianggap sebagai amalan paling pokok yang sama sekali tidak boleh ditinggalkan. Orang yang
tidak melakukan amalan tersebut dicap sebagai musuh Rasulullah SAW. Mereka berkeyakinan
bahwa perbuatannya itu akan menjadikan mata mereka sehat selama-lamanya. Untuk lebih
jelasnya, lihat buku mereka berjudul ‘Munir al-‘Ainain fi Taqbil allbhamain’, Penerang Mata
dalam Mencium Kedua Ibu Jari Tangan.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Pada mulanya sekte ini merupakan sempalan dari Jama ah Sunniyyah bermadzhab Hanafi. Tetapi
kemudian keyakinan mereka tercemari oleh ‘aqidah-‘aqidah lain yang bersumber dari ajaran
Kristen, seperti upacara peringatan Maulid Nabi yang dilakukannya. Upacara itu merupakan
peniruan terhadap upacara natal dan tahun baru Masehi, dan pengkultusan diri Rasulullah SAW,
sebagai bid’ah dan khurafat, yang mencerminkan pengkultusan kaum Kristiani terhadap pribadi
Isa al-Masih.

Karena mereka hidup di anak benua India yang kaya dengan berbagai aliran agama dan
kepercayaan, maka pemikiran-pemikiran Hindu dan Budha pun masuk ke dalam keyakinan-
keyakinan mereka. Selain itu pemikiran Syi’ah juga turut mengeruhkan keyakinan mereka. Ini
tercermin pada pemberian sifat-sifat, yang mirip dengan sifat-sifat yang diberikan kepada Imam-
imam kaum Syi’ah, terhadap Rasulullah SAW dan para Wali.
Kaum Bareilawisme juga telah mentransformasi ‘aqidah-‘aqidah Shufi ghulat (extrem) ke dalam
keyakinan-keyakinannya. Juga ajaran aliran-aliran kepercayaan yang mengagung-agungkan
kuburan dan ajaran kemusyrikan lainnya, seperti ajaran wihdatulwujud dan semacamnya,
sehingga kepercayaankepercayaan sesat tersebut menyatu di dalarn keyakinan mereka.

Dari ramuan berbagai keyakinan dan kepercayaan sesat tersebut, maka muncullah sifat
extremitas kaum Bareilawisme seperti tercermin dalam sikap mereka di bawah ini :

1. Sangat extrem dan berlebih-lebihan dalam menggambarkan pribadi Rasulullah SAW dan para
Nabi. Ini jelas produk ramuan keyakinan kaum Musyrikin.

2. Menghapus kewajiban ‘ibadah hajji.

3. Merasa benar dalam menyerang dan menuduh ‘pendusta’ terhadap Syaikh al-Islam Ibnu
Taymiyyah, Syaikh Imam Muhammad bin Abdulwahhab dan para penganjur ‘aqidah yang murni
lainnya.

4. Mudah mengkafirkan orang Islam dikarenakan semata-mata berbeda pendapat dengan mereka.

5. Upaya yang terus menerus memecah belah persatuan dan merontokkan kekuatan ummat
Islam. Meski demikian, tetap diperlukan da’i-da’i yang dapat menerjuni mereka, menerangi
jalannya, dan membersihkan mata para pengikutnya dari segala kabut kebodohan, khurafat dan
keterbelakangan, sehingga mereka kembali ke jalan yang benar.

Penyebaran Dan Kawasan-Kawasan Pengaruhnya

Ajaran ini pertama kali muncul di Bareili, Uttar Pradesh, India. Kemudian disiarkan ke seluruh
anak benua India dan Pakistan. Para pengikutnya ada yang tinggal di Inggris. Di Inggris mereka
mendirikan perkumpulan yang disebut Perkumpulan Ahli Sunnah dan Perkumpulan Tabligh
lslami. Kegiatannya lebih-banyak bersifat pengrusakan terhadap kegiatan-kegiatan organisasi
Islam, menyebarkan kegaduhan dan kekacauan di tengah-tengah ummat Islam. Akibatnya pernah
terjadi bentrokan berdarah antar ummat Islam di Inggris pada tahun I980 (Lihat, Guardian,
Agustus I980).
‫البالليون‬

THE BILALIANS

Ta’rif

‘Ummat Islam’ adalah sebutan terhadap gerakan yang muncul di tengah-tengah masyarakat
Muslim kulit hitam di Amerika. Mereka mengadopsi Islam dengan pemahaman-pemahaman
tersendiri yang didominasi semangat rasialisme. Gerakan ini kemudian dikenal dengan nama
‘Bilalians’, setelah sebagian doktrin-doktrinnya diperbaiki.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Gerakan ini pertama kali didirikan oleh Wallace D. Fard, seorang kulit hitam yang tidak jelas
keturunannya. Secara tiba-tiba ia muncul di Detroit tahun I930, menyeru orang-orang kulit hitam
mengikuti madzhabnya. Juni I934 ia menghilang secara misterius. Setelah Elijah Pool atau Elijah
Muhammad (I898—1975) masuk ke pergerakan ini, kegiatannya semakin meningkat,
berkembang pesat dan populer. Sehingga ia menduduki beberapa posisi penting, malah
menggantikan kedudukan Wallace D. Fard, sebagai ketua pergerakan. Tahun I959 ia
mengunjungi Saudi Arabia. Kemudian mengelilingi Turki, Ethiopia, Sudan dan Pakistan. Dalam
kunjungannya itu ia didampingi puteranya, Wallace Muhammad yang sekaligus menjadi
penerjemahnya.

Malcolm X (Malik Syabbaz), salah seorang tokoh Bilalians. yang pernah menjabat ‘Menteri’
(istilah yang digunakan untuk seorang imam di tempat peribadatannya) untuk kuil No. 7 di New
York. Ia dikenal sebagai seorang orator dan pemikir. Pernah melakukan tour ke negara-negara
Timur Tengah dan beribadah hajji tahun I963. Setelah kembali, ia tidak mengakui prinsipprinsip
gerakan rasialisme dan menyatakan keluar dari gerakan. Kemudian ia membentuk sebuah
kelompok yang disebut ‘Jama’ah Ahli Sunnah’. Tetapi akhirnya dia sendiri diculik dan dibunuh
pada tanggal 2I Februari 1965.

Tokoh lain yang cukup terkenal ialah Louis Farrakhan. la masuk Islam pada tahun 1950.
Kemudian ia menggantikan Malcolm X sebagai ‘Menteri’ untuk kuil No. 7 di New York. Dia
juga termasuk seorang orator, penulis dan penceramah. Tokoh ini dinilai sangat erat dengan
Kolonel Muammar Qaddafi. la menyerukan berdirinya sebuah negara merdeka bagi orang-orang
kulit hitam di Amerika, selama mereka tidak mendapat hak-hak sosial dan politiknya secara
utuh.

Wallace W. Muhammad, kelahiran Detroit 30 Oktober 1933 ini, menamakan dirinya


Waratsuddin Muhammad.
Tahun I958—1960 ia menjabat ‘Menteri’ pada kuil di Philadelpia. Tahun I967 ia menunaikan
ibadah hajji. Setelah itu ia berulang kali mengunjungi Saudi Arabia.

Tahun I964 ia memisahkan diri dari pergerakan dan membuang habis prinsip-prinsip yang dianut
ayahnya. Tetapi ia kembali lagi bergabung ke dalam pergerakan lima bulan sebelum ayahnya
meninggal dunia dengan harapan ia dapat memasukkan ide-ide perbaikan dari dalam terhadap
pergerakan. Desember 1975 ia mengunjungi Islamic Centre di Washington.

Tahun 1397 H/ I977 M ia menghadiri Mu’tamar yang diselenggarakan Rabithah Alam Islami di
New York di daerah New Jersey. Tahun I977 juga ia menghadiri Konferensi Islam, sebagai
ketua delegasi, yang dilaksanakan di Kanada. Setiap kali menghadiri konferensi ia selalu
menyatakan ketulusannya dalam berupaya memahami Islam secara benar dan mengubah
jama’ahnya dari pemahaman-pemahaman keliru.

Tahun 1976 ia mengunjungi Saudi Arabia, Turki dan sejumlah negara Timur serta menghadap
tokoh-tokoh Islam negara yang dikunjunginya.

Tahun 1975 ia mengumumkan tokoh-tokoh pendamping selama ia memimpin jama’ah. Mereka


adalah :

1. Karim Abdulaziz dan Dr. Na’im Akbar : Asisten Khusus.


2. Abdulhalim Farrakhan: Juru Bicara Organisasi.
3. Dr. Abdulalim Syabbaz, Dr. Fathimah Ali dan Fahmiyyah Sulthan: Dewan Penasihat
Bidang Kebudayaan.
4. John Abdulhaq: Sekretaris Jenderal.
5. Elijah Muhammad II: Komandan Militer.
6. Reymond Syarif: Ketua Departemen Kehakiman setelah menjadi Komandan Tertinggi
Pengawal Pergerakan yang disebut Fruit of Islam disingkat FOI, didirikan tahun 1937.
7. Aminah Rasul: Ketua Departeman Kewanitaan yang disebut MGT.
8. Dr. Michael Ramadhan: Delegasi dari seluruh Dewan Masjid dan Komisi Pengarahan.
9. Thiroon Mandi (Bergabung ke dalam organisasi tahun I967), menjabat sebagai kepala
team pembedah kerusakan dan penyakit sosial di kalangan anggota pergerakan yang
dibentuk tahun I976 dengan nama Blight Arrest Pioneer Patrol, disingkat BAPP. Badan
ini sebagai pengganti FOI.
10. Ibrahim Kamaluddin: Pengawas New Earth Team (NET), semacam proyek perumahan
bagi kepentingan anggota organisasi di selatan Chicago.
11. Sulthan Muhammad, cucu Elijah Muhammad, dipandang sebagai tokoh organisasi yang
pemahaman keislamannya baik. Ia adalah imam untuk memimpin peribadatan di
Washington.
12. Muhammad Ali Clay, petinju dunia termasyur ini pernah mengatakan bahwa Malcolm X
yang menyebabkan ia tertarik dan bergabung ke dalam pergerakan ini. la termasuk salah
satu anggota dewan yang dibentuk Wallace Muhammad setelah ia menjadi pemimpin
pergerakan. Dewan termaksud bertujuan untuk menyusun perencanaan jama’ah yang
matang.
Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Perlu dicatat, pemikiran pergerakan ini berkembang secara bertahap sesuai dengan kepribadian
pemimpin yang mempengaruhinya. Karena itu kita mungkin dapat membaginya kepada tiga fase.

Pertama: fase Wallace D. Fard Pertama kali berdiri organisasi ini dikenal dengan sebutan
‘Ummat Islam’ (Nation of Islam). Sering pula disebut sebagai ‘Kembalinya Ummat Islam yang
Hilang’. Dalam fase ini ide yang sangat menonjol ialah menekankan kepada seruan kebebasan,
persamaan, keadilan dan berjuang meningkatkan nasib anggota. Arah semuanya terfokus kepada
ketinggian ras kulit hitam dan keasliannya, menekankan kepada keterikatan mereka dengan
kemurnian bangsa Afrika dan menyerang orang-orang kulit putih sebagai syetan-syetan.

Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut mereka bekerja keras mengubah pedoman hidup para
pengikutnya dari Bibel kepada al-Qur’an. Karena itu dibentuklah dua buah organisasi, Muslim
Girls Training (MGT), organisasi khusus wanita, dan Fruit of Islam (FOI), sebuah organisasi
khusus kaum pria yang arahnya lebih menjurus kepada sebuah pasukan kuat yang dapat
melindungi pergerakan dan mengamankan pusat sosial dan politiknya.

Kedua : fase Elijah Muhammad Elijah Muhammad mengumumkan bahwa Tuhan bukan sesuatu
yang ghaib, tetapi harus terjelma pada diri seseorang. seseorang termaksud ialah Fard, manusia
yang telah ditempati unsur-unsur ketuhanan. Dialah yang layak dimintai do’a dan diibadahi.
Dengan demildan ia telah menyuntikkan faham-faham kebathinan kepada jama’ahnya.
Sedangkan dia sendiri menempati posisi Nabi, sehingga ia digelari ‘Massager of Allah, ‘Utusan
Allah’.

Pengikutnya dilarang memakai kutek, meminum khamr, merokok berlebihan dalam makan,
berzina, bercampur baur antara pria dan wanita. Mereka dianjurkan supaya menikah antara
sesama anggota. Selanjutnya para pengikutnya dilarang pula bersantai-santai (mengunjungi)
tempat-tempat hiburan dan warung kopi.

Organisasi ini berusaha keras mengangkat ras kulit hitam. Bahkan dianggap sebagai sumber
segala ma’na kebaikan. Berbarengan dengan itu mereka tidak henti-hentinya menghina
bangsabangsa kulit putih, sebagai orang-orang hina dan rendah. Tidak syak lagi bahwa
pergerakannya hanya terbatas pada orang-orang kulit hitam. Keterbatasan ini sangat jelas tampak
dalam doktrindoktrinnya.

Elijah hanya mempercayai sesuatu yang dapat diraba. Karena itu, ia tidak mempercayai adanya
Mala’ikat dan Hari Kebangkitan. Sebab, menurutnya, yang dimaksud dengan kebangkitan itu
ialah kebangkitan berfikir orang-orang kulit hitam di Amerika.

Ia juga menolak bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir. Malah dia memproklamasikan
dirinya sebagai Rasul terakhir dengan alasan tidak ada seorang Rasul-pun yang datang dengan
bahasa kaumnya kecuali dia. Maka dialah, Elijah Muhammad telah datang sebagaiNabi yang
membawa wahyu dari Fard dengan bahasa kaumnya, yaitu bahasa orang-orang berkulit hitam.
Dia, selain percaya kepada kitab-kitab samawi, juga mempercayai satu kitab khusus yang akan
turun kepada kaumnya, orang-orang berkulit hitam. Kitab ini merupakan kitab samawi terakhir
yang turun untuk ummat manusia.

Pada masa Elijah Muhammad, shalat lebih bersifat pembacaan surah al-Fatihah, do’a-do’a
ma’tsur disertai dengan menghadap qiblat dan menghadirkan gambar Fard dalam fikiran. Shalat
semacam itu dilakukan lima kali dalam satu hari satu malam.

Setiap tahun mereka berpuasa pada bulan Desember, sebagai pengganti puasa Ramadhan. Selain
itu anggotanya diwajibkan membayar iuran sebesar sepersepuluh dari penghasilannya untuk
kepentingan organisasi.

Dia menyusun beberapa buku yang menggambarkan ide dan fikirannya. Antara lain, Massage to
the Blackman, Our Saviour has Arrived, Supreme Wisdom, The Fall of Amerika dan How to Eat
to Life?. Untuk melengkapi publikasinya mereka menerbitkan sebuah buletin, ‘Muhammad
Speaks’, dalam bahasa mereka. Ketiga: fase Waritsuddin Muhammad Tanggal 24 November
1975, nama organisasi diubah menjadi ‘Bilalians’, dinisbatkan kepada Bilal al-Habsyi, mu
adzdzin Rasulullah SAW. Tanggal 19 Juni I975 Waritsuddin menghapus peraturan yang
melarang orang kulit putih bergabung ke dalam organisasi.

Dampaknya, 25 Februari I975, dalam sebuah pertemuan terbuka, tampak sejumlah orang-orang
kulit putih bergabung bersama mereka duduk berdampingan. Bendera Amerika diletakkan
berdampingan dengan bendera organisasi. Sebelumnya bendera Amerika dipandang sebagai
lambang kulit putih, bermata biru, syetan dan dedemit.

Tanggal 29 Agustus I975 dikeluarkan sebuah keputusan perlunya penyelenggaraan puasa


Ramadhan dan upacara ‘ldulfithri.

Tanggal I4 November I975, buletin Muhammad Speaks diubah menjadi ‘Bilalians News’.
Kemudian menyusul pengumuman bahwa Imam organisasi disebut Imam Akbar, pengganti
Perdana Menteri. Kata-kata ‘Menteri Kuil’ diubah menjadi Imam, yang tugas utamanya
mengurusi soal-soal keagamaan. Sedangkan urusan lainnya diserahkan kepada Pengurus
Pimpinan Pusat Organisasi. Seterusnya kuil-kuil mereka direnovasi supaya sesuai dengan
kepentingan penyelenggaraan shalat.

Tanggal 3 Oktober I975 dikeluarkan sebuah instruksi agar shalat dilakukan dengan benar, seperti
yang dilakukan ummat Islam, lima kali dalam satu hari satu malam. Lalu memperkokoh akhlaq
Islam dalam tatakrama, perasaan, bersikap dan berhijab bagi wanita.

Para da’i organisasi melakukan kunjungan ke penjara-penjara, menyiarkan da’wah kepada


penghuninya. Sehubungan dengan program ini, para penjaga keamanan penjara telah mencatat
beberapa kemajuan bahwa pesakitan orang kulit hitam, yang terkenal dengan kenakalan
danpembangkangannya, setelah masuk Islam, mereka menjadi orang yang berdisiplin tinggi dan
patuh. Dengan demikian bagian keamanan penjara merasa sangat berterima kasih dengan adanya
kegiatan para da’i di penjara.
Dalam rangka perbaikan organisasi, pimpinan terus menerus melakukan perbaikan terhadap
pemahaman keislaman anggotanya.

Hal tersebut tidak berarti bahwa organisasi ini telah berorientasi pada Islam yang benar seratus
persen. Tetapi, jika dibandingkan dengan keadaan masa sebelumnya, periode Waritsuddin telah
menampakkan arah perbaikan yang nyata dalam beberapa segi, baik mengenai pemikiran
ataupun aqidahnya. Karena itu, organisasi ini masih sangat memerlukan perbaikan-perbaikan di
bidang aqidah dan penerapannya sehingga benar-benar menjadi aqidah dan penerapan Islam
yang murni.

Sering terjadi keguncangan di kalangan pimpinan organisasi ini. Salah satu akibatnya, tanggal”
25 Mei 1985, Waritsuddin mengumumkan pemecahan organisasi dan membiarkan setiap Biro
Organisasi bekerja sendiri-sendiri. Setiap hari ada saja sesuatu yang baru mengenai nasib
organisasi ini.

Ada pula upaya-upaya yang dilakukan Mu’ammar Qaddafi dan Iran untuk menyetir dan
mengarahkannya supaya mengikuti kepentingan mereka. Di dalam organisasi ini sering muncul
tokohtokoh baru, selain tokoh-tokoh lama yang tenggelam entah ke mana. Kadang-kadang
muncul pula perpecahan yang mengancam keutuhan organisasi secara keseluruhan.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Gerakan ini muncul dibayang-bayangi oleh dua kekuatan besar yang tampil di tengah-tengah
orang-orang kulit hitam. Dua kekuatan itu ialah :

1. Gerakan Moorisme yang diserukan oleh Negro Amerika yang bernama Timothi Drew Ali
(I886-I929). Gerakan yang didirikan tahun I913 ini adalah sebuah gerakan da’wah yang
ajarannya merupakan campuran antara prinsip-prinsip sosial. dan aqidah keagamaan yang
ada di Asia. Mereka menganggap dirinya sebagai kaum Muslimin. Namun gerakan ini
praktis lumpuh setelah kematian pimpinannya.
2. Organisasi Marcus Garvey (1887—I940). Tahun 19I6 Marcus Garvey mendirikan sebuah
organisasi politik untuk orang orang kulit hitam dengan nama Universal
Negrolmprovement Association. Organisasi ini dinyatakan sebagai gerakan Kristen
dengan keyakinan bahwa Al-Masih dan ibunya sebagai orang Negro. Kemudian tahun
I925 pemimpin organisasi ini dibuang dari Amerika. Peristiwa inilah yang
mengakibatkan kemunduran organisasi.

Karena itu The Bilalians dapat dikatakan sebagai gerakan yang memandang Islam sebagai
warisan ruhani yang mampu menyelamatkan orang-orang Negro dari dominasi kulit putih dan
mendorong mereka membentuk satu bangsa yang tersendiri, yang memiliki hak, kepentingan dan
kedudukannya.
Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Jumlah orang Negro di Amerika lebih dari 35 juta jiwa. Sekitar satu juta dari mereka adalah
Muslim. Masjid mereka disebut ‘Temples’ (kuil). The Bilalians memiliki sekitar 80 cabang yang
tersebar di berbagai kota di Amerika dan memiliki lebih dari 60 lembaga pendidikan. Jam
pertama dari jadwal pelajaran setiap harinya dikhususkan untuk pelajaran agama Islam.

Ummat Islam Negro berpusat di Detroit, Chicago dan Washington. Mereka memimpikan
berdirinya sebuah negara merdeka. Di antara mereka terjalin persaudaraan yang erat, seperti
tampak pada cara penyelesaian persoalan-persoalan umum organisasi dan masyarakat Negro
Muslim.

‫بناي برث أو أبناء العهد‬

B’NAI B’RITH

Ta’rif

B’nai B’rith adalah salah satu perkumpulan Freemasonry modem termaju. Perkumpulan ini
merupakan sayap Freemasonry yang paling extrem. Prinsip dan tujuan tidak banyak berbeda
dengan Freemasonry. Hanya keanggotaannya terbatas untuk putera-puteri Yahudi.
Pengabdiannya, pada dasarnya, berupa dukungan penuh terhadap gerakan Zionisme
Internasional.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya


Tanggal I3 Oktober I843, seorang Yahudi Jerman asal Hamburg, Henry Jones, memimpin
sepuluh orang Yahudi berimigrasi ke New York. Mereka memperoleh izin mendirikan sebuah
perkumpulan. Sejak tahun I865 perkumpulannya itu berupaya keras agar dapat wujud di
Palestina. Maka tahun 1888 didirikanlah perkumpulan Yahudi pertama, B.Nai B’rith dengan
menggunakan bahasa rasmi Ibrani. Di antara tokoh-tokohnya ialah, Nahum Socolov,Dasnicov,
Chaim Nachman, David Yellin, Meir Berlin, Chaim Weizmann dan Jad Framkin.

Mereka berjuang mendirikan semacam koloni kecil Yahudi di Palestina. Perkampungan Yahudi
pertama yang mereka dirikan ialah kampung Mutsa di dekat al-Quds pada tahun I894. Dengan
demikian mereka telah membentuk cikal bakal negeri Israel yang wujud sekarang ini.

Tahun I895, Sigmund Freud, seorang Yuhudi yang dikenal sebagai tokoh ilmu jiwa (I856—
1939) bergabung ke dalam perkumpulan ini. Dia termasuk orang yang rajin.menghadiri setiap
pertemuan organisasi.

Tahun I913 M, sebuah perkumpulan untuk memerangi gerakan pencemaran, penghinaan dan
perusakan nama baik Yahudi didirikan. Philip Kluznick dipilih menjadi ketuanya yang pertama.
Ia ditunjuk sebagai Duta Amerika untuk Majlis Umum PBB pada masa pemerintahan Presiden
Amerika Eisenhower.

John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat tahun I958, adalah seorang Kristen
Protestan yang turut hadir dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh organisasi ini pada
tanggal 8 Mei 1956. Dalam pertemuan tersebut dia berkata, “Peradaban Barat, pada dasarnya,
tegak di atas landasan keyakinan Yahudi mengenai tabiat ruhani manusia. Karena itu negara-
negara Barat harus mengerti akan kewajiban membela peradaban yang berpusat di Israel ini
dengan sungguh-sungguh.” Para Presiden Amerika Serikat sering memuji segala kegiatan dan
aktivitas organisasi ini.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pertama : slogan-slogan yang diketengahkan

1. Cinta kebaikan dan bekerja mewujudkan kesej ahteraan ummat manusia.

2. Menolong orang-orang lemah, lanjut usia dan yang memerlu kan pertolongan serta
membangun rumah sakit-rumah sakit.

3. Membangun asrama-asrama di seluruh penjuru dunia.

4. Membela hak asazi manusia.

5. Mencegah penghinaan terhadap Yahudi.

6. Kasih sayang sesama Yahudi yang tertindas.


7. Mengembangkan tukar menukar kebudayaan dan memperhati kan keperluan kebudayaan dan
keagamaan bagi pelajar dan mahasiswa Yahudi melalui Yayasan The Hillel Fondation.

8. Memberi pengarahan di bidang latihan keterampilan.

9. Membuka dialog dengan pejabat-pejabat pemerintahan di sekitar masalah hak sipil, imigrasi
dan penindasan.

Kedua : sasaran yang sebenarnya

1. Mereka adalah orang-orang Yahudi. Karena itu satu-satunya tugas mereka dalam gerakan ini
ialah mengangkat bangsa Yahudi agar menguasai dunia.

2. Mendukung gerakan Freemasonry Internasional dalam seluruh rencana dan programnya.

3. Mendukung eksistensi Israel di Palestina dan mendorong orangorang Yahudi sipaya


berimigrasi ke sana.

4. Berusaha menghancurkan moral para pemimpin agama dan pemimpin nasional selain Yahudi.

5. Bekerja sama dengan Freemasonry dan Zionisme dalam menyulut api peperangan dan fitnah.
Karena itu. mereka telah memainkan peranan sangat besar dalam perang dunia pertama.

6. Menyerang Hitler dan pemerintahannya ketika ia tampil memegang kendali kekuasaan.

7. Peranan mereka sangat berbahaya dalam prolog perang dunia kedua.

8. Menghimpun berita dan menduduki pusat-pusat yang sangat sensitif di berbagai negara. Di
samping itu mereka juga memiliki organisasi bawah tanah dalam negeri dan jaringan kaki
tangannya.

9. Menembus jauh ke dalam struktur kehidupan Amerika dan Inggris. Bahkan mampu
mengendalikan urusan sosial, politik dan ekonomi kedua negara tersebut.

10. Mempergunakan harta kekayaan, sex dan propaganda terencana dalam mencapai tujuan-
tujuannya.

11. Membendung setiap usaha menyaingi Yahudi dan menculik para penulis yang dianggap
merusak citra mereka. Sehingga semua orang tunduk kepada “kehebatan” Yahudi.

12. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Kota Biel Swis tahun 1897, ketua delegasi B’nai
B’rith mengatakan: “Pada suatu masa pasti akan datang di mana orang-orang Masehi sendiri
akan segera meminta kepada Yahudi untuk menerima kendali kekuasaan”.

13. B’nai B`rith mendapatkan kursi delegasi di PBB melalui keanggotaannya dalam Badan
Koordinasi Organisasi-Organisasi Yahudi.
14. Pimpinan puncak organisasi dipilih setiap tahun. Hal itu ditentukan oleh Dewan Tertinggi
yang terdiri dari utusan daerah (lokal). Ada pula komisi organisasi dan administrasi serta para
direktur yang turut dalam administrasi organisasi.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

B`nai B’rith sebuah organisasi Yahudi yang poros aqidah dan pemikirannya adalah Talmud.
Sedangkan landasan pokok operasional untuk mencapai tujuan-tujuannya ialah Protokolat
Hakim-hakim Zionis. Masalah sangat asasi yang harus diwujudkan oleh organisasi ini ialah
terwujudnya ambisi Freemasonry.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

B’nai B’rith didirikan di New York. Kemudian tersebar -ke seluruh Amerika Serikat, Inggris,
Jerman dan Perancis. Pengaruh organisasi ini sangat kuat di negara-negara tersebut.
Cabangcabangnya tersebar sampai Australia, Afrika dan sebagian negaranegara Asia.

Di Mesir telah didirikan dua buah perkumpulan, yaitu Maghin David No: 436 yang Anggaran
Dasarnya ditulis dalam bahasa Arab, dan Memont No : 365 yang Anggaran Dasarnya ditulis
dalam bahasa Jerman.

‫البوذية‬

BUDHISME

Ta’rif

Budhisme adalah sebuah agama yang muncul di India, sesudah Brahmaisme, pada abad kelima
sebelum Masehi. Pada mulanya agama ini cenderung memperhatikan manusia, di samping
kepada pembersihan dan kehalusan jiwa, hidup sederhana, cinta kasih, toleransi dan perbuatan
baik Akan tetapi tidak lama kemudian, setelah pendirinya meninggal, agama ini berubah menjadi
kepercayaan – bathil yang penuh dengan nilai-nilai berhalaisme. Bahkan para pengikutnya
sangat mengkultuskan pendirinya sampai ke tingkat menuhankannya.
Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Budhisme didirikan oleh Sidharta Gautama (560—480 SM) yang bergelar Budha, orang yang
berpengetahuan luas. Selain itu ia digelari ‘Sakiya Muni’, yang bersemedi. Sidharta Gautama
dibesarkan di sebuah kampung di perbatasan Nepal. Ia adalah seorang Pangeian yang hidup
dalam kemewahan. Menikah pada usia I9 tahun. Kemudian pada umur 26 tahun ia pergi
meninggalkan isterinya, bertapa meninggalkan segala keni’matan duniawi. Selanjutnya ia
menjalani kehidupan yang sangat sederhana, merenungi alam, melatih jiwa dan bercita-cita ingin
menyelamatkan manusia dari penderitaan yang bersumber dari hawa nafsu. Kemudian ia
menyeru manusia agar mengikuti arah pemikirannya. Akhirnya ia mendapit banyak pengikut.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pemeluk Budha percaya bahwa Budha adalah anak Tuhan, penyelamat manusia dari segala
tragedi dan penderitaan. Dialah yang menanggung segala kesalahan manusia. Mereka juga
berkeyakinan bahwa penjelmaan Budha terjadi melalui proses persenyawaan antara ruh suci
dengan perawan ‘maya’. Mereka mengatakan, kelahiran Budha ditandai dengan munculnya
sebuah bintang di langit yang disebut Bintang Budha.

Ketika Budha lahir kedunia, menurut keyakinan mereka, tentara-tentara langit bergembira ria,
para Mala’ikat mengalunkan lagu cinta, menyambut kelahirannya yang penuh berkah.
Sebenarnya orang-orang bijak telah mengetahui tentang kelahiran dan sifat-sifat ketuhanan
Budha. Karena itu baru saja satu hari setelah kelahirannya, manusia sudah berduyun-duyun
menyambutnya. Bahkan ketika Budha masih bayi, ia berkata kepada ibunya bahwa dirinya
adalah manusia paling agung.

Pada suatu hari Budha masuk ke salah satu candinya. Kemudian patung-patung yang ada di
dalam candi tersebut bersujud di hadapannya. Syetan telah gagal memalingkannya.

Oleh pengikut Budha diyakini pula bahwa hari-hari terakhir dalam kehidupannya telah terjadi
perubahan pada dirinya. Misal, seberkas cahaya turun mengitari kepalanya dan jasadny disinari
cahaya yang terang benderang. Sehingga orang-orang yang menyaksikannya berkata, “Ini bukan
manusia. Dia adalah Tuhan Yang Agung.”

Penganut Budha bersembahyang menyembah Budha. Mereka berkeyakinan bahwa Budha dapat
memasukkan ke nirwana. Sembahyang, menurut mereka, harus dilaksanakan dalam upacara
pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang Budha yang banyak.

Ketika Budha meninggal, para pengikutnya berkata, “Ia naik ke langit bersama jasadnya setelah
menyelesaikan tugasnya di bumi.”
Selain itu, pengikut Budha meyakini kembalinya Budha ke bumi untuk kedua kalinya, untuk
memulihkan kedamaian dan keberkahan. Menurut mereka Budha adalah Yang Agung, Tunggal
dan Amali. Budha adalah zat dari cahaya yang bukan cahaya biasa. Dialah yang akan menghisab
orang-orang yang sudah mati atas amal perbuatan mereka. Budha telah meninggalkan ajaran-
ajaran yang wajib dikerjakan manusia sampai qiyamat. Dikatakan, Budha telah mendirikan
kerajaan agama di muka bumi ini.

Beberapa orang peneliti mengatakan bahwa Budha sendiri mengingkari ketuhanan manusia dan
jiwa manusia. Dia mengatakan adanya reinkarnasi. Dalam ajarannya terdapat seruan cinta kasih,
toleransi, bergaul dengan baik, bersedekah kepada fakir miskin,

• meninggalkan kemewahan, hidup sederhana, berhati-hati kepada wanita dan harta dan
mendorong manusia agar menjauhkan diri dari perkawinan.

• Orang Budha harus terikat kepada 8 hal, sehingga ia mampu mencapai kemenangan dan
mengalahkan hawa nafsunya. Delapan hal tersebut ialah :

1. Cenderung kepada yang benar dan lurus serta kosong dari pengaruh syahwat dan kelezatan. Ini
semua harus terjelma pada waktu akan melakukan perbuatan apa saja.

2. Bersifat benar dan lurus, tidak terpengaruh hawa nafsu.

3. Berpenampilan benar dan lurus.

4. Keyakinan yang lurus yang dibarengi ketenangan dan ketentraman jiwa terhadap apa yang
dilakukannya.

5. Sesuai antara ucapan dengan apa yang di dalam hati.

6. Sesuai antara prilaku dan kalbu serta lisan.

7. Kehidupan yang benar, yang bersendikan meninggalkan segala kelezatan.

8. Usaha yang benar yang mengarah kepada kelurusan hidup berdasarkan ilmu dan kebenaran
serta meninggalkan segala kelezatan duniawi..

• Menurut ajaran Budha, kesengsaraan terjadi dikarenakan 3 hal utama :

1. Menyerah kepada kelezatan duniawi dan hawa nafsu.

2. Niat yang buruk dalam mencari sesuatu.

3. Dungu dan tidak mampu menangkap masalah secara benar.

• Beberapa wasiat Budha :


1. Jangan membunuh makhluq bernyawa.

2. Jangan mencuri dan merampas.

3. Jangan berdusta.

4. Jangan memakan dan meminum yang memabukkan.

5. Jangan berzina.

6. Jangan memakan makanan yang masak sebelum waktunya.

7. Jangan menari, mengundang penari dan menghadiri pertemuan yang ada nyanyiannya.

8. Jangan memakai wangi-wangian.

9. Jangan memakai kasur atau bantal dari kapas.

10. Jangan memakai emas dan perak.

Kaum Budha terpecah menjadi dua golongan, Budha yang taat beragama dan Budha awam.
Budha taat ialah orang Budha yang menjalankan seluruh ajaran Budha dan wasiat-wasiatnya.
Sedangkan Budha awam ialah orang Budha yang menerapkan sebagian ajaran dan wasiat-
wasiatnya.

Menurut Budha, manusia itu sama, tidak ada yang lebih mulia kecuali dengan ma’rifat dan
penguasaan hawa nafsu.

Budhisme mempunyai dua aliran, aliran utara dan aliran selatan. Aliran Utara ialah pengikut
Budha sampai menuhankannya. Sedangkan aliran Selatan ialah pengikut Budha yang agak wajar
dalam memandang Budha.

Sekarang, hubungan kaum Budha dengan ummat Islam tidak menampakkan permusuhan hebat.
Karena itu sangat dimungkinkan untuk dijadikan ladang subur bagi da’wah Islamiyah.

Kitab-kitab Budhisme bukan tergolong Kitab Samawi. Mereka pun tidak mengklaim demikian.
Kitab-kitab mereka lebih banyak terkait dengan pribadi Sidharta Gautama, kisah-kisah
perbuatannya atau amalan-amalannya yang direkam oleh sebagian pengikutnya.

Teks-teksnya berbeda disebabkan perbedaan aliran. Kitabkitab Budha Utara banyak mengandung
khurafat dan mithologi yang terkait dengan pribadi Budha. Sedangkan Kitab-kitab Budha Selatan
kekhurafatannya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan Kitab-kitab Budha Utara.

Kitab-kitab Budha terbagi menjadi tiga bagian :

1. Kumpulan peraturan-peraturan Budhisme.


2. Kumpulan pidato-pidato Budha.

3. Kitab yang berisi sumber aliran dan pemikiran asli Budha.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Hampir dapat dipastikan bahwa Budhisme mempunyai akar pemikiran dan keyakinan yang sama
dengan agama-agama buatan manusia terdahulu atau yang semasa dengannya. Persamaan
tersebut tampak pada Hinduisme dalam hal keyakinan adanya reinkarnasi dan kecenderungan
pembersihan jiwanya, pada Khon Fu Tzeisme dalam hal perhatiannya kepada manusia dan
penyelamatan dari kesengsaraan (samsara).

Perlu diperhatikan, di dalam Budhisme ada kemiripan yang cukup menonjol dengan
Kristianisme. Khususnya dalam masalah situasi kelahiran dan kehidupan Al-Masih dengan
situasi kelahiran dan kehidupan Sidharta Gautama. Semua itu memperkuat dugaan bahwa Budha
banyak mempengaruhi ajaran keyakinan Kristiani.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Agama Budha tersebar luas di negara-negara Asia. Seperti tersebut di muka, agama ini
mempunyai dua aliran :

1. Aliran Utara yang kitab-kitab sucinya ditulis dalam bahasa Sansekerta. Aliran ini berkembang
di Cina, Jepang, Nepal dan Sumatera (pada masa Kerajaan Sriwijaya, pen).

2. Aliran Selatan yang kitab-kitab sucinya ditulis dalam bahasa Pali, tersebar di Birma, Sailan
dan Siam.
‫جماعة التبليغ‬

JAMA’AH TABLIGH

Takrif

Jama’ah Tabligh adalah sebuah jama’ah Islamiyyah yang da’wahnya berpijak kepada
penyampaian (tabligh) tentang keutamaan-keutamaan ajaran Islam kepada setiap orang yang
dapat dijangkau. Jama’ah ini menekankan kepada setiap pengikutnya agar meluangkan sebagian
waktunya untuk menyampaikan dan menyebarkan da’wah dengan menjauhi bentuk-bentuk
kepartaian dan masalah-masalah politik. Barangkali cara demikian lebih cocok mengingat
kondisi ummat Islam di India yang merupakan minoritas dalam sebuah masyarakat besar.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Jama’ah ini didirikan oleh Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi (1303—I364). la dilahirkan di
Kandahlah, sebuah desa di Saharnapur, India. Mula-mula ia menuntut ilmu di desanya, kemudian
pindah ke Delhi sampai berhasil menyelesaikan pelajarannya di Sekolah Deoband. Sekolah ini
merupakan sekolah terbesar untuk pengikut Imam Hanafi di anak benua India yang didirikan
pada tahun I283 H/I867 M.

Para Syaikh Jama’ah Tabligh Yang Terkenal

Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi, pendiri jama’ah dan merupakan Amir pertamanya.
Pertama kali ia belajar kepada kakak kandungnya, yaitu Syaikh Muhammad Yahya, seorang guru
di Madrasah Mazhahir al-Ulum Saharnapur.

Syaikh Rasyid Ahmad Kankuhi (I829—I905) yang dibaiat menjadi anggota jama’ah pada.tahun
I3I5 H oleh Syaikh Muhammad Ilyas. Kemudian ia memperbaharui baiatnya kepada Syaikh
Khalil Ahmad Saharnapuri. Syaikh ini mempunyai hubungan dekat dengan Syaikh Abdurrahim
Ra’i Fauri dan banyak menimba ilmu dan pendidikan darinya. Ia juga berguru kepada Syaikh
Asraf Ali al-Tahanawi (1280—I364 H/ I863—1943 M) yang bergelar Hakim Ummat dan kepada
Syaikh Muhammad Hasan (I268—1339 H/I851—I920 M), salah seorang tokoh ulama Madrasah
Deoband dan pemimpin Jama’ah Tabligh.

Sedangkan teman-teman dekat Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi antara lain :

1. Syaikh Abdurrahim Syah Deoband al-Tablighi yang menghabiswaktunya untuk urusan tabligh
bersama-sama Syaikh Muhammad Ilyas dan puteranya Syaikh Muhammad Yusuf.

2. Syaikh Ihtisyam Kandahlawi yang menikah dengan saudara perempuan Syaikh Muhammad
Ilyas. Beliaulah orang kepercayaan khusus Syaikh. Ia menghabiskan usianya untuk memimpin
Jama’ah dan mendampingi Syaikh Muhammad Ilyas.

3. Syaikh Abu al-Hasan Ali al-Hasani al-Nadawi, Direktur Dar al-Ulum, Nadwah Ulama di
Lucknow, India. Beliau adalah seorang penulis Islam besar dan mempunyai hubungan kuat
dengan jama’ah.

Sepeninggal Syaikh Muhammad Ilyas Kandahlawi kepemimpinan Jama’ah diteruskan oleh


puteranya, Syaikh Muhammad Yusuf Kandahlawi (I9I7—I965). Ia dilahirkan di Delhi. Sering
berpindah-pindah mencari ilmu dan menyebarkan da’wah. Berkalikali ia mengunjungi Saudi
Arabia, menunaikan hajji, dan Pakistan. Beliau wafat di Lahore dan jenazahnya dimakamkan di
samping orang tuanya di Nizham al-Din, Delhi.

Kitabnya yang terkenal ialah Amani Akhbar, berupa komentar kitab Ma’ani al Atsar karya
Syaikh Thahawi dan Hayat al-Shahabah. Beliau meninggalkan seorang putera yang mengikuti
jejak dan langkahnya, yaitu Syaikh Muhammad Harun.

Sedangkan teman-teman dekatnya dalam Jama’ah ialah

1. Syaikh Zakariya Kandahlawi (13I5—I364 H), sepupu Syaikh Yusuf dan sekaligus menjadi
adik iparnya. Beliau adalah ahli hadits dan Musyrif tertinggi Jama’ah Tabligh. Tetapi akhirakhir
ini ia tidak aktif lagi di dalam Jama’ah.

2. Syaikh Muhammad Yusuf Banuri, Direktur Sekolah Arab di New Town, Karachi, ahli hadits,
direktur majalah bulanan berbahasa Urdu dan salah seorang tokoh ulama I)eoband dan Jama’ah
Tabligh.

3. Maulana Ghulam Ghauts Hazardi, salah seorang tokoh ulama Jama’ah Tabligh yang menjadi
anggota parlemen pusat.

4. Mufti Muhammad Syafi’i Hanafi, Mufti Agung Pakistan. Pernah menjadi Direktur Sekolah
Dar al-Ulum Landhi, Karachi dan pengganti Asyraf Ali Tahnawi (Hakim Ummat) serta sebagai
tokoh Jama’ah terkemuka.
5. Syaikh Manzhur Ahmad Nu’mani, termasuk barisan. ulama besar Jama’ah, pengikut Syaikh
Zakariya, kawan akrab Ustadz Abu al-Hasan al-Nadawi dan tennasuk tokoh ulama Diobond.

Amir Jama’ah yang ketiga ialah In’am Hasan. Jabatan ini dia pegang sejak Syaikh Muhammad
Yusuf wafat sampai sekarang. Beliau adalah teman akrab Syaikh Muhammad Yusuf ketika
samasama belajar dan perlawatannya. Usia mereka saling berdekatan. Keduanya sangat dekat
dalam da’wah dan pergerakan. Para pendampingnya antara lain :

1. Syaikh Muhammad Umar Bannaburi yang menjadi penasihat khususnya.

2. Syaikh Muhammad Baasyir, pemimpin Jama’ah Tabligh Pakistan yang berpusat di Roywand,
pinggiran kota Karachi.

3. Syaikh Abdulwahhab, salah seorang tokoh Jama’ah Tabligh di kantor pusat di Pakistan.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Oleh pendiri Jama’ah telah ditetapkan 6 prinsip yang menjadi asas da’wahnya, yaitu :

1. Kalimah agung.

2. Menegakkan shalat.

3. Ilmu dan dzikir.

4. Memuliakan setiap Muslim.

5. Ikhlas.

6. Berjuang fi sabilillah.

Metode da’wah mereka menempuh jalan berikut :

1. Sebuah kelompok dari kalangan Jama’ah, dengan kesadaran sendiri, bertugas melakukan
da’wah kepada penduduk setempat yang dijadikan obyek da’wah. Masing-masing anggota
kelompok tersebut membawa peralatan hidup sederhana dan bekal serta uang secukupnya. Hidup
sederhana merupakan ciri khasnya.

2. Begitu mereka sampai ke sebuah negeri atau kampung yang hendak dida’wahi, mereka
mengatur dirinya sendiri. Sebagian ada yang membersihkan tempat yang akan ditinggalinya dan
sebagian lagi keluar mengungjungi kota, kampung, pasar dan warung-warung, sambil berdzikir
kepada Allah. Mereka mengajak orang-orang mendengarkan ceramah atau bayan (menurut
istilali Jama’ah)
3. Jika saat bayan tiba, mereka semua berkumpul untuk mendengarkannya. Setelah bayan selesai,
para hadirin dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang da’i
dari Jama’ah. Kemudian para da’i tersebut mulai mengajari cara berwudhu’, membaca fatihah,
shalat atau membaca al-Qur’an. Mereka membuat halaqat-halaqat seperti itu dan diulanginya
berkali-kali dalam beberapa hari.

4. Sebelum mereka meninggalkan tempat da’wah, masyarakat setempat diajak keluar bersama
untuk menyampaikan da’wah ke tempat lain. Beberapa orang secara sukarela menemani mereka
selama satu sampai 3 hari atau sepekan, bahkan ada yang sampai satu bulan. Semua itu
dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing sebagai realisasi firman Allah: “Kalian
adalah sebaik-baik ummat yang ditampilkan ke tengah-tengah manusia.” (Q.S, Ali ‘Imran : 110)

5. Mereka menolak undangan walimah (kenduri) yang diselenggarakan penduduk setempat.


Tujuannya agar tidak terganggu oleh masalah-masalah di luar da’wah dan dzikir serta amal
perbuatan mereka tulus karena Allah semata.

6. Dalam materi da’wah, mereka tidak memasukkan ide penghapusan kemungkaran. Sebab,
mereka meyakini bahwa sekarang ini masih berada dalam tahap pembentukan kondisi kehidupan
yang Islami. Perbuatan mendobrak kemungkaran, selain sering menimbulkan kendala dalam
perjalanan da’wah mereka, juga membuat orang lari.

7. Mereka berkeyakinan, jika pribadi-pribadi telah diperbaiki satu persatu, maka secara otomatis
kemungkaran akan hilang.

8. Keluar, tabligh dan da’wah merupakan pendidikan praktis untuk menempa seorang da’i.
Sebab seorang da’i harus dapat menjadi qudwah dan harus konsisten dengan
da’wahnya. Mereka memandang taqlid kepada madzhab tertentu adalah wajib. Konsekwensinya
mereka melarang ijtihad dengan alasan sekarang ini tidak ada ulama yang memenuhi syarat
sebagai seorang Mujtahid.

Dalam bebererapa hal mereka terpengaruh oleh cara-cara, sufisme yang tersebar di India. Karena
itu mereka menerapkan praktek-praktek sufistik seperti berikut :

1. Setiap pengikutnya diharuskan melakukan bai’at kepada Syaikhnya. Barangsiapa meninggal,


dan ditengkuknya tidak ada bai at maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah. Sering bai’at kepada
Syaikh ini dilakukan di tempat umum dengan cara membeberkan selendang-selendang lebar
yang saling terkait sambil mengumandangkan bai’at secara serentak. Bai’at semacam ini sering
pula dilakukan di hadapan massa wanita.

2. Sangat berlebihan dalam mencintai Syaikh. Apalagi kepada Rasulullah SAW, mereka
melakukan hal-hal yang di luar tatakrama yang harus diiltizami dalam menghormati Rasulullah.

3. Menjadikan mimpi-mimpi menduduki kenyataan-kenyataan kebenaran sehingga mimpi-mimpi


tersebut dijadikan landasan beberapa masalah yang mempengaruhi perjalanan da’wahnya.

4. Meyakini tashawwuf sebagai jalan terdekat mewujudkan rasa manisnya iman di dalam kalbu.
5. Senantiasa menyebut-nyebut nama tokoh-tokoh tashawwuf seperti Abdulqadir Jailani (Lahir
di Jailan tahun 470 H), Suhrawardi, Abu Manshur Maturidi (Wafat tahun 332 H) dan Jalaluddin
al-Rumi (Lahir tahun 604 H) pengarang kitab Al-Matsani.

Metode da’wah mereka berpijak kepada tabligh dalam bentuk targhib (memberi kabar gembira)
dan tarhib (mengancam) serta sentuhan-sentuhan emosi. Mereka telah berhasil menarik banyak
orang ke pangkuan iman. Terutama orang-orang yang tenggelam dalam kelezatan dan dosa.
Orang-orang tersebut diubah ke dalam kehidupan penuh ibadah, dzikir dan baca Qur’an.

Jama’ah Tabligh selalu menjauhi pembicaraan masalah politik. Bahkan anggota Jama’ahnya
dilarang keras terjun ke gelanggang politik. Setiap orang yang terjun ke politik mereka kecam.
Barangkali inilah pokok perbedaan mendasar antara Jama’ah Tabligh dengan Jama’ah
Islamiyyah yang memandang perlu berkonfrontasi menentang musuh-musuh Islam di Anak
Benua tersebut.

Beberapa Catatan Dan Manfaat Yang Dapat Diambil

Mereka memperluas diri secara horizontal-kuantitatif. Tetapi mereka lemah dalam mencapai
keunggulan kualitatif. Sebab mencapai keunggulan kualitatif memerlukan pemeliharaan dan
ketekunan yang berkesinarnbungan. Inilah yang tidak dimiliki Jama’ah Tabligh. Sebab, orang
yang mereka da’wahi hari ini belum tentu akan mereka jumpai sekali lagi. Malah tidak jarang
orang yang telah mereka da’wahi kembali lagi ke dalam kehidupan semula yang penuh
gemerlapan dan kemewahan.

Orang-orang yang mereka da’wahi tidak diikat dalam satu struktur organisasi yang rapi. Ikatan
lebih dititik beratkan kepada semacam kontak antar pribadi dengan da’i yang berlandaskan saling
pengertian dan cinta kasih.

Dalam kontek penegakan hukum Islam dalam kehidupan nyata dan dalam menghadapi aliran-
aliran berfikir yang telah mengerahkan segala potensi dan kemampuan untuk merusak dan
memerangi Islam dan ummatnya, gerakan mereka sama sekali tidak memadai.

Pengaruh da’wahnya lebih membekas secara jelas kepada para pengurus Masjid. Sedangkan
kepada orang-orang yang sudah mempunyai pemikiran dan ideologi tertentu, hampir-hampir
pengaruhnya tidak ada.

Dapat juga dikatakan bahwa mereka mengambil Islam sebagian dan meninggalkan sebagiannya.
Memilah-milah hakikat Islam jelas bertentangan dengan watak Islam yang utuh.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya


Jama’ah Tabligh adalah jama’ah Islam yang sumber utamanya adalah Qur’andan Sunnah.
Sedangkan thareqatnya Ahlussunnah wa al-Jama’ ah. Jama’ah ini banyak dipengaruhi ajaran
tasauf dan thareqat seperti thareqat Jusytiyyah di India. Mereka mempunyai pandangan khusus
terhadap tokoh-tokoh tasauf dalam masalah pendidikan dan pengarahan. Di antara mereka ada
yang berkeyakinan bahwa pemikirannya diambil dari Jama’ah al-Nour di Turki.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Pertama kali muncul di India kemudian tersebar ke Pakistan dan Bangladesh, negara-negara
Arab dan ke seluruh dunia Islam. Jama’ah ini mempunyai banyak pengikut di Suriah, Yordania,
Palestina, Libanon, Mesir, Sudan, Iraq dan Hijaz. Da’wah mereka telah tersebar di sebagian
besar negara-negara.Eropa, Amerika, Asia dan Afrika. Mereka memiliki semangat dan daya
juang tinggi serta tidak mengenal lelah dalam berda’wah di Eropa dan Amerika.

Pimpinan pusatnya berkantor di Nizhamuddin, Delhi. Dari sinilah semua urusan da’wah
internasionalnya diatur. Dana kegiatannya dipercayakan kepada para da’i sendiri. Ada pula dana
yang dikumpulkan secara terpisah-pisah, tidak terorganisasi, dari beberapa donatur langsung,
atau dengan cara mengirim da’i atas biaya donatur tersebut.

‫التجانية‬

TIJANIYYAH

Ta’rif

Tijaniyyah adalah sebuah aliran tashawwuf yang selain meyakini sejumlah pemikiran dan
kepercayaan tashawwuf, juga memiliki keyakinan khusus yang menjadi cirinya. Seperti tampak
dalam keyakinannya bahwa orang sekarang dapat bertatap muka dengan Rasulullah SAW secara
fisik dan menjumpainya di dunia ini dalam alam perasaan. Mereka juga meyakini bahwa
Rasulullah SAW telah memberikan ajaran khusus kepada pengikut Tijaniyyah berupa ‘Shalawat
Fatih’, yang menurut mereka dengan shalawat tersebut akan mendapatkan kedudukan tinggi.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Aliran ini didirikan oleh Ahmad bin Muhammad bin Mukhtar bin Ahmad bin Muhammad Salim
Tijani. Hidup antara tahun 1150-1230 H/1737-18I5 M. Ia lahir di kampung ‘Ain Madhi, sebuah
kampung di padang pasir Aljazair sekarang. Ia belajar ilmu keislaman berpindah-pindah antara
Fez, Tilmisan, Tunisia, Kairo, Makkah, Madinah dan Wahran.
Pada tahun 1196 H ia mendirikan thariqatnya di sebuah desa yang disebut Abi Samghaun.
Kemudian ia menjadikan kota Fez sebagai pusat Thariqatnya. Dari pusat inilah da’wahnya
dilancarkan sampai menyebar ke seluruh Afrika. Peninggalan yang paling menonjol yang
diwariskan kepada pelanjutnya ialah Zawiyyah Tijaniyyah di Fez dan dua kitabnya yang
terkemuka, Jawahir al-Ma’ani dan Bulugh al Amani fi Faidhi Abi al-Abbas al-Tijani yang telah
diedit oleh Ali Harazim, murid utamanya.

Sedangkan tokoh-tokoh Tijaniyyah yang termasyhur antara lain:

1. Ali Harazim Abu al-Hasan bin Arabi Buradah al-Maghribi al-Fazi yang meninggal di
Madinah.
2. Muhammad bin Masyri al-Hasani al-Sabihi (wafat tahun 1224 H). Ia adalah pengarang
kitab AI-Jami’ lima Iftaraqa min al Ulum dan kitab Nusrat al-Syurafa’fi Raddi ala Ahli al
jafa.’
3. Ahmad Sukairij al-Iyasyi (1295—1363 H), lahir di Fez dan belajar di Universitas
Qarawiyyin. Setelah lulus ia diangkat menjadi dosen di Universitas tersebut.

Pernah menjadi hakim dan mengunjungi sejumlah kota-kota besar di Marokko. Tahun 1318 H ia
menulis kitab Al-Kaukab al-Wahhaj dan Kasyf al-Hijab ‘an Man Talaqi Ma’a Sayyidi Ahmad
Tijani min al-Ashhab.

1. Umar bin Sa’id bin Usman al-Futi al-Sinegali, lahir tahun 1797 M di desa Far, daerah
Dimar Sinegal. Ia pernah belajar di Universitas al-Azhar. Ketika pulang ke negerinya, ia
menyebarkan ilmunya ke tengah-tengah masyarakat penganut berhalaisme. Ia terkenal
sebagai pejuang gigih dalam melawan penjajahan Perancis. Setelah ia wafat tahun 1283
H, kepemimpinan aliran Tijani digantikan kepada dua orang pengikutnya. Karya tulisnya
yang paling terkenal ialah Rimah Hizb al-Rahim ‘ala Nuhur Hizb al-Rajim.
2. Muhammad Hafizh bin Abdullathif bin Salim al-Syarif al-Hasani al-Tijani al-Mishri
(1315—1398 H) seorang Imam Tijaniyyah di Mesir yang telah meninggalkan sebuah
perpustakaan. Sekarang perpustakaannya berada di Zawiyyah Tijaniyyah Kairo. Kitab
peninggalannya berjudul Al-Haq fi al Haq wa al-Khalq, Al-Hadd al Ausath baina Man
Afratha wa Man Faratha dan Syuruth al-Thariqat al-Tijaniyyah. Ia juga pernah
menerbitkan sebuah majalah Thariq al-Haq pada tahun 1370 H/1950 M.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pada dasarnya mereka tergolong orang-orang yang percaya kepada Allah SWT. Tetapi dalam hal
berpegang kepada kepercayaan, pemikiran dan filsafat shufistik mereka sama dengan kaum shufi
umumnya. Antara lain mereka mempercayai adanya Wihdatulwujud (Lihat Jawahir al-Ma’ani I,
halaman 259) dan fana’ yang mereka sebut Wihdatusysyuhud (Lihat pula Jawahir al-Ma’ani I,
halaman 191).
Menyoroti masalah gha’ib, mereka membagi menjadi gha’ib muthlaq, yaitu yang mengetahuinya
hanya Allah, dan gha’ib muqayyad, yaitu sesuatu yang gha’ib bagi sebagian makhluq tetapi tidak
gha’ib bagi makhluq lainnya. Mereka meyakini bahwa yang mengetahui hal-hal gha’ib tidak
hanya Allah SWT, tetapi juga para Nabi dan Syaikh-syaikh mereka.

Tentang kehebatan Ahmad Tijani, mereka mengatakan, “Di antara kesempurnaannya ialah
kewibawaan mata hatinya yang Rabbani dan ketajaman firasatnya yang tampak secara utuh
dalam mengetahui tingkah laku manusia dan menampakkan yang tersembunyi, memberitakan
yang gha’ib, mengetahui semua hal-hal yang diperlukan dan akibat-akibatnya, apakah mashlahat
atau madharat. Selain itu ia mengetahui tentang peristiwa-peristiwa apa saja.”

Ahmad Tijani sendiri pernah mengaku telah berjumpa dengan Rasulullah SAW secara fisik dan
intuisi, berdialog dengan beliau secara langsung serta belajar Shalawat Fatih dari beliau.
Shalawat itu berbunyi : “Ya Allah! Curahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad
SAW, pembuka yang tertutup, penutup para Nabi dan Rasul terdahulu, pembela kebenaran
dengan yang benar, pemberi petunjuk ke jalan Mu yang lurus. Curahkan rahmat-Mu kepada
keluarga beliau yang mulia, dan agung. ” Tentang shalawat ini mereka berkeyakinan:

1. Rasulullah SAW telah memberitahu bahwa nilai satu kali membaca shalawat tersebut sama
dengan membaca al-Qur’an 6 kali tamat

2. Rasulullah SAW juga memberitahu bahwa nilai 2 kali membaca shalawat fatih sama dengan
membaca semua dzikir dan do’a besar dan kecil dan membaca al-Qur’an 6 kali (Al-Jawahir I,
halaman 136)

3. Keutamaan shalawat tersebut hanya dapat dicapai oleh orangorang yang sudah mendapatkan
‘ijazah’ untuk membacanya. Artinya urut-urutan ‘ijazah’ tersebut harus sampai kepada Ahmad
Tijani, yang katanya, berjumpa langsung dengan Rasulullah SAW

4. Shalawat tersebut termasuk firman Allah. Kedudukannya setingkat dengan hadits qudsi (AI-
Durrah al-Faridah IV, halaman 128).

5. Bandingan orang yang membaca shalawat fatih 10 kali dengan seseorang yang benar-benar
arif terhadap Allah dan hidup beribu-ribu tahun tetapi tidak membacanya, tetap orang yang
membaca shalawat tersebut yang lebih besar pahalanya.

6. Barangsiapa yang membaca sekali, maka akan dihapuskan segala dosa-dosanya. Nilainya
sama dengan 6 kali membacatasbih, do’a dan dzikir (Lihat kitab Musytaha al-Kharif al-Jani,
halaman 299-3).

Perlu dicatat, ada kecenderungan di kalangan mereka untuk membesar-besarkan urusan kecil dan
mengecilkan urusan besar sekehendak mereka. Akibatnya berkembang kemalasan di kalangan
mereka, santai dalam melakukan ibadah dan bahkan cenderung meremehkannya. Sebab mereka
memandang pahala dan balasan besar bisa didapat hanya dengan melakukan amal perbuatan
ringan.
Mereka mempunyai keyakinan bahwa golongan Tijaniyyah memiliki keistimewaan yang
mengangkat mereka melebihi derajat orang lain pada hari qiyamah nanti, seperti :

1. Diringankan dalam sakaratulmaut.

2. Mendapatkan perlindungan Allah dengan payung dari ‘Arasy-Nya.

3. Mempunyai Barzah tersendiri yang menjadi tempat perlindungannya.

4. Berada dalam pintu surga bersama orang-orang yang selamat. Kemudian mereka masuk surga
dalam rombongan pertama bersama Rasulullah SAW dan para shahabatnya.

Mereka juga menyatakan bahwa Rasulullah SAW telah melarang Ahmad Tijani berdo’a dengan
menyebut Asma al-Husna. Sebaliknya ia memerintahkan membaca shalawat fatih. Ini jelas
bertentangan dengan firman Allah “Allah mempunyai Asma’ al-Husna, maka bermohonlah
kepadaNya dengan menyebut Asma al-Husna. (Q. S, al A’raf :180).

Mereka membuat-buat tuduhan palsu bahwa Rasulullah r telah menyembunyikan sebagian


wahyu kepada ummat Islam. Wahyu yang disembunyikan tersebut disimpannya sampai tiba
saatnya untuk dibuka. Hal ini diberitahukan hanya kepada Syaikh Ahmad Tijani. Wahyu yang
disimpan tersebut antara lain shalawat fatih. Ini jelas bertentangan dengan firman Allah: “Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu ni’mat-
Ku dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. ” (Q.S, al Ma’idah: 3).

Dalam beberapa hal mereka tidak berbeda dengan aliran thariqat shufiyyah lainnya. Misal, dalam
persoalan tawassul dan bergantung kepada diri Rasulullah SAW dan orang-orang shalih, seperti
kepada Syaikh Abdulqadir Jailani dan Ahmad Tijani sendiri. Padahal cara tawassul mereka jelas
dilarang dalam hukum Islam.

Dalam kitab-kitab mereka gelar-gelar tashawwuf seperti Nujaba,’ nuqaba,’ abdal dan autad
sering disebut-sebut berulang kali. Mereka mensinonimkan kata ghauts dan quthb sebagai
sebutan bagi orang-orang sempurna yang dilindungi Allah dari hukum alam.

Ahmad Tijani oleh mereka diyakini sebagai penutup para Wali, seperti Rasulullah SAW sebagai
penutup para Nabi. Ahmad Tijani pernah berkata, “Barangsiapa yang bermimpi berjumpa
denganku, ia akan masuk surga.” Malah diyakini, barangsiapa bermimpi (melihat) dia pada hari
Senin atau Jumat, pasti akan masuk surga. Ditegaskan kepada para pengikutnya, bahwa
Rasulullah SAW sendiri telah menjamin dia dan para pengikutnya masuk surga tanpa hisab.

Para pengikutnya selalu mengutip ucapan Tijani yang berbunyi, “Segala apa yang diberikan
kepada setiap orang yang arif terhadap Allah, telah diberikan kepadaku.” Juga ucapan yang
berbunyi, “Sehelai rambut dari pengikutnya tidak dapat ditimbang sekalipun dengan tokoh-tokoh
ummat Muhammad, apalagi diri pribadi Ahmad Tijani.”

Ahmad Tijani menyatakan, “Kedua telapak kakiku berada di tengkuk semua para wali, sejak
Adam sampai sangkakala ditiup.”
Mereka mempunyai wirid dan amalan khusus yang harus dibaca pagi dan petang setiap hari.
Selain itu mereka juga mempunyai dzikir khusus yang harus dibaca setiap hari Jumat sehabis
‘ashar sampai matahari terbenam. Pelaksanaan amalan dan dzikir tersebut memerlukan thaharah
(bersuci) dengan air. Masih banyak wirid-wirid lainnya yang berkaitan dengan berbagai upacara.

Aturan mengenai wirid ini telah ditentukan. Misal, barangsiapa yang telah mengambil sebuah
wirid, maka ia harus mengamalkannya secara terus menerus, konsisten dan sama sekali tidak
boleh meninggalkannya. Jika tidak mematuhi aturan tersebut, ia akan celaka atau mendapat
bencana besar.

Ahmad Tijani telah menempatkan dirinya pada derajat kenabian di hari qiyamah. Ia berkata,
“Untukku telah disediakan sebuah mimbar dari cahaya pada hari qiyamat. Lalu seseorang
memanggilmanggil sehingga terdengar oleh semua orang yang berada di tempat pemberhentian
itu, “Wahai penghuni tempat pemberhentian! Inilah pemimpin (imam) kalian yang kalian mintai
pertolongan tanpa kalian sadari.” (Lihat kitab Al-Ifadhah Ahmadiyyah, halaman 74).

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Yang pasti, sebagian besar pemikiran Tijaniyyah diadopsi dari ajaran-ajaran tashawwuf dan
diramu dengan pemikirannya sendiri.

Pemikirannya banyak menyerap dari kitab-kitab karangan Syaikh Abdul Qadir Jailani, Ibnu
Arabi, Hallaj dan tokoh-tokoh shufi lainnya.

Dalam proses perjalanannya, sebelum terbentuk menjadi sebuah thariqat, Ahmad Tijani telah
menjumpai sejumlah besar tokoh shufi meminta ijazah dan wirid dari mereka. Qadariyyah dan
Khalwatiyyah adalah thariqat yang paling banyak mempengaruhi thariqatnya.

Dalam mengemukakan pemikiran-pemikiran shufistiknya, ia banyak mengambil manfaat dari


kitab Al-Maqshad al-Ahmad fi al-Ta’rif bi sayyidina Abi Abdillah Ahmad, karya Abu
Muhammad Abdussalam bin Thayyib al-Qadiri al-Husaini, dicetak di Fez tahun 1351 H.
Kebodohan di kalangan ummat Islam mempunyai andil besar dalam perkembangan thariqat ini
di tengah-tengah masyarakat Muslim.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Gerakan ini dimulai dari Fez kemudian tersebar luas sampai mempunyai banyak pengikut di
negara-negara Marokko, Sinegal, Nigeria, Afrika Selatan, Sudan, Mesir dan negara-negara
Afrika lainnya. Ali bin Muhammad al-Dakhil Allah, pengarang buku Tijaniyyah, pada tahun
1401 H/1981 M, memperkirakan jumlah pengikut Tijaniyyah di Nigeria saja mencapai tidak
kurang dari 10 juta orang.
‫حزب التحرير‬

HIZB AL-TAHRIR

Ta’rif

Hizb al-Tahrir adalah sebuah partai politik Islam yang da’wahnya berpijak di atas keharusan
mengembalikan Khilafahlslamiyyah dengan bertopang kepada fikrah (ide) sebagai sarana paling
pokok dalam perubahan. Partai ini telah mengeluarkan ijtihad-ijtihad syar’i yang kontroversial
dan mengundang kecaman ulama-ulama Islam.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Partai ini didirikan oleh Syaikh Taqiyuddin Nabhani (1909—1979 M) kelahiran Ij zim, sebuah
kampung di daerah Haifa Palestina. Mendapat pendidikan di kampung halamannya, kemudian
melanjutkan pelajarannya ke al-Azhar dan Dar al-Ulum Kairo. Pernah menjadi dosen dan hakim
di beberapa kota di Palestina.

Setelah peristiwa tahun 1948, ia bersama keluarganya meninggalkan kampung halaman menuju
Beirut. Kemudian dia diangkat menjadi anggota di Mahkamah Banding Bait al-Maqdis
(Yerusalem). Ia juga pernah menjadi dosen pada Islamic College di Amman.

Tahun 1952 Taqiyuddin Nabhani mendirikan partainya. Dengan konsentrasi penuh ia memimpin
partai, menerbitkan buku dan brosur-brosur yang secara keseluruhan merupakan sumber
pengetahuan pokok partai. Dia hidup berpindah-pindah antara Yordania, Suriah dan Libanon. Ia
kemudian wafat dan dimakamkan di Beirut.

Amat sulit mengenal tokoh-tokoh pimpinan partai yang terkemuka dikarenakan aktifitasnya yang
sangat rahasia. Sepeninggal Nabhani Hizib dipimpin oleh Abdul Qadim Zallum, kelahiran kota
Khalil Palestina, penulis buku Hakadza Hudimat aL-Khilafah.

Atas permohonan Ali Fakhruddin, Thalal Bisath, Mushthafa Nahhas, Mushthafa Shalih dan
Manshur Haidar, tanggal 19/ 10/ 1378 H, cabang Hizb al-Tahrir Libanon didirikan.

Dalam pada itu pimpinan cabang Hizb Yordania dijabat oleh Syaikh Ahmad Da’ur. Pada tahun
1969 ia ditangkap setelah percobaan kudetanya yang gagal. Ia dijatuhi hukuman mati tetepi
kemudian dicabut kembali.

Bulan Agustus 1984, 32 orang aktifis Hizb al-Tahrir Mesir diajukan ke meja hijau dengan
tuduhan merencanakan kudeta. Disebutkan orang-orang yang dituduh sebagai pimpinan kudeta
ialah, Ir Abdulghani Jabir Sulaiman, Dr. Shalahuddin Muhammad Hasan (keduanya tinggal di
Austria), seorang doktor elektro keturunan Palestina yang dijuluki Abu Lihyah (sekarang
bermukim di Jerman Barat) dan ‘Alauddin Abdulwahhab Hajjaj (mahasiswa Universitas
Kairo). Tokoh Hizb al-Tahrir lainnya ialah Abdurrahman Maliki dari Suriah, salah seorang
tokoh Dewan Pimpinan Partai dan penulis buku al-‘Uqubat.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrin

Da’wah mereka tergolong salah satu dari Jama’ah Islamiyyah yang membawa pemikiran Ahlu
Sunnah wa al-Jama’ah. Tujuan mereka terfokus kepada penerapan kehidupan Islami dengan
jalan, terlebih dahulu, menegakkan negara Islam di negerinegeri Arab, kemudian di negara-
negara Islam lainnya. Baru setelah itu tugas da’wah dilancarkan ke negara-negara bukan Islam
melalui ummat Islam yang sudah terbentuk.

Ciri utama Hizb al-Tahrir ialah konsentrasinya yang sangat besar kepada aspek tsaqafah
(keilmuan) dan menjadikannya sebagai landasan pembentukan pribadi Muslim dan ummat Islam.
Hizb sangat serius mengembangkan aspek tsaqafah ini terhadap anggota-anggotanya.

Selain itu Hizb berupaya keras mengembalikan kepercayaan terhadap Islam melalui aktifitas
keilmuan di satu sisi dan melalui jalur politik di sisi lain. Hal itu terumuskan seperti berikut:

1. Melalui aktifitas tsaqafah dengan cara mendidik berjuta-juta manusia secara massal dengan
tsaqafah dan ilmu-ilmu Islam. Karena itu Hizb harus tampil di tengah-tengah massa untuk
berdiskusi, berdialog, tanya jawab dan semacamnya sehingga mereka bersenyawa dengan Islam
(Lihat, Mafahim al-Asasiyyah, halaman 87).

2. Sedangkan melalui aktifitas politik mereka rumuskan dengan cara merekam dan
menginventarisasi segala kejadian dan peristiwa. Kemudian dijadikannya pembicaraan yang
mengacu kepada kebenaran pemikiran dan hukum-hukum Islam dalam rangka meraih
kepercayaan massa (Lihat Nida al-Harr, halaman 96)

Dalam mencapai tujuannya Hizb berfilsafat, manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat
tertentu, pada hakikatnya berada di antara dua buah tembok yang kokoh; tembok aqidah dan
pemikiran, dan tembok sistem yang mengatur hubungan serta cara hidup manusia. Jika ingin
melakukan perubahan total terhadap anggota masyarakat, maka serangan harus dilancarkan
kepada tembok luar (menyerang pola fikirnya). Tindakan ini akan menimbulkan konflik
pemikiran yang akan melahirkan perubahan pemikiran secara mendasar. Kemudian disusul
perubahan politik”

Dalam melakukan perubahan, Hizb membagi langkahnya menjadi tiga tahap:

Tahap pertama ialah tahap konflik (pertarungan) pemikiran. Hal ini berlangsung dengan cara
melakukan lontaran-lontaran tsaqafah dari Hizb.
Tahap kedua adalah tahap revolusi berfikir. Ini berlangsung dengan adanya interaksi masyarakat
melalui aktifitas tsaqafi siyasi.

Tahap ketiga adalah tahap mengambil alih kekuasaan melalui gerakan massa. Pengambilan
kekuasaan ini harus menyeluruh.

Hizb al-Tahrir berpendapat, gerakannya dalam tahap ketiga harus meminta bantuan kepala
negara, panglima militer, pimpinan satu jama’ah, ketua suku, duta besar atau semacamnya.

Dalam garis perjuangannya, Hizb menentukan limit waktu 13 tahun sejak didirikannya. Artinya
Hizb sudah harus mencapai tampuk pemerintahan selambat-lambatnya 13 tahun. Kemudian limit
waktu tersebut diperpanjang sampai tiga dasawarsa karena pertimbangan kondisi dan adanya
tekanan yang bertubi-tubi. Tetapi sekarang sudah 30 tahun lebih masih juga belum kelihatan
tanda-tanda tercapainya tuj uan menduduki pemerintahan yang telah digariskannya.

Hizb al-Tahrir melalaikan aspek ruhani. Ruhani dipandang hanya sebagai ide. Hizb berpendapat,
“Di dalam diri manusia tidak ada gejolak ruhani dan kecenderungan jasadi. Di dalam diri
manusia hanya ada kebutuhan dan instink yang harus dipenuhi. Apabila kebutuhan fisik dan
instink ini terpenuhi oleh sistem dari Allah SWT, ia akan otomatis berjalan dengan ruh. Apabila
kebutuhan tersebut dipenuhi dengan sistem yang bukan dari Allah, berarti pemenuhannya
bersifat materialistik. Ini jelas akan membawa penderitaan kepada manusia.”

Tentang hambatan-hambatan yang dihadapi dalam menegakkan Islam, Syaikh Taqiyuddin


Nabhani berpendapat; “Sekurangkurangnya ada 8 penghambat tegaknya Islam di negara-negara
Islam, yaitu :

1. Adanya pemikiran-pemikiran tidak Islami yang menyerbu dunia Islam.

2. Berkembangnya program pendidikan yang berpola kolonial.

3. Berlanjutnya penerapan sistem pendidikan kolonialis.

4. Adanya sikap mendewakan sebagaian ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan menganggapnya
sebagai ilmu universal.

5. Berkembangnya kehidupan masyarakat yang tidak Islami di dunia Islam.

6. Adanya kontradiksi antara kenyataan kehidupan ummat Islam dengan hukum Islam, terutama
dalam masalah politik pemerintahan dan ekonomi. Kontradiksi tersebut sangat berpengaruh
sehingga menimbulkan kelemahan pandangan kaum Muslimin terhadap kehidupan.

7. Adanya pemerintahan di negara-negara Islam yang menerapkan sistem demokrasi dan


kapitalis secara utuh di tengah-tengah masyarakat.

8. Berkembangnya pendapat umum tentang kebangsaan, nasionalisme dan sosialisme.


Hizb al-Tahrir melarang anggotanya percaya kepada siksa kubur dan munculnya Dajjal. Menurut
mereka orang yang mempercayainya dipandang se’ iagai pendosa.

Tokoh-tokoh Hizb memandang tidak. perlu adanya usaha amar ma’ruf dan nahi munkar.
Menurut mereka, usaha tersebut pada saat ini merupakan salah satu kendala tahapan pergerakan.
Sebab kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar merupakan salah satu tugas negara Islam, jika
telah berdiri. Dustur Hizb al-Tahrir terdiri atas 187 fasal yang dipersiapkan untuk sebuah negara
Islam yang diperjuangkannya. Undangundang Dasar tersebut telah ditafsirkan secara rinci.
Tetapi kenyataannya perjuangan tersebut tidak lebih daripada pemborosan ide yang jauh dari
kenyataan.

Beberapa Catatan Tentang Hizb Al-Tahrir

Masalah Da’wah :

1. Perhatiannya bertumpu kepada aspek ideologis dan politis serta meremehkan aspek
pendidikan dan keruhanian.

2. Anggota Hizb disibukkan oleh berbagai diskusi dan perdebatan dengan aliran-aliran Islam
lain.

3. Menempatkan akal secara berlebihan dalam membina kepribadian dan bahkan dalam aspek
‘aqida atau keyakinan.

4. Mengandalkan kekuatan luar dalam mencapai kekuasaan, melalui permintaan bantuan.


Akibatnya tidak jarang munculnya keruwetan yang tak terduga sebelumnya.

5. Meninggalkan tugas amar ma’ruf dan nahi munkar untuk saat ini.

6. Tergambar bahwa cita-cita utama Hizb adalah merebut kekuasaan.

7. Keterbatasan tujuan dan malah mempersempit tujuan-tujuan Islam.

8. Konsep pengambilalihan kekuasaan Hizb (penambahan tsaqafah, interaksi dengan tsaqafah


Hizb dan pengambilalihan kekuasaan) bertentangan dengan Sunnatullah berupa ujian da’wah dan
bertentangan dengan kenyataan bahwa dalam perjalanan da’wah selalu berhadapan dengan
beribu tantangan.

9. Bersikap permusuhan terhadap semua sistem kendatipun mereka sendiri bergerak di


lingkungan sistem tersebut.
Inilah barangkali yang mengakibatkan mereka terus menerus dikejarkejar dan ditangkap. Tidak
mustahil sikap kerahasiaannya yang keterlaluan dan ambisinya yang besar untuk merebut
kekuasaan menjadikan sistem-sistem yang ada ketakutan kepada Hizb dan mengambil sikap
keras terhadapnya.

Masalah Fiqh :

Hizb telah mengeluarkan fatwa-fatwa dan menentukan hukumhukum fiqh yang kontroversial
bahkan terasa asing bagi tradisi fiqh dan rasa keislaman. Tetapi para pengikut dan anggotanya
dianjurkan untuk mengamalkan, menyebarkan dan menjadikannya sebagai dasar perbuatan.
Fatwa-fatwa itu antara lain :

1. Orang kafir diperbolehkan menjadi anggota Hizb dan wanita diperbolehkan menjadi
anggota Majlis Syura.
2. Boleh memandang gambar-gambar porno.
3. Boleh berciuman dengan wanita asing (bukan isteri), baik dengan disertai nafsu ataupun
tidak. Demikian pula bersalaman antara laki-laki dengan wanita bukan isterinya.
4. Wanita diperbolehkan memakai cemara (wig) dan celana panjang. Jika seorang isteri
tidak mentaati suaminya untuk berpakaian seperti itu, ia tidak termasuk wanita jalang.
5. Orang kafir diperbolehkan menjadi panglima di sebuah negara Islam.
6. Negara Islam diperbolehkan membayar jizyah (upeti) kepada negara kafir.
7. Diperbolehkan berperang di bawah bendera seorang agen negara kafir selama peperangan
tersebut melawan orang kafir.
8. Seorang astronot Muslim digugurkan dari kewajiban shalat.
9. Penduduk kutub Utara dan Kutub Selatan digugurkan dari kewajiban shalat dan shaum.
10. Seorang laki-laki atau perempuan yang menikah dengan salah seorang muhrimnya harus
dipenjara selama 10 tahun.
11. Lalu lintas air, termasuk terusan Suez, adalah lalu lintas umum. Karena itu Hizb tidak
membenarkan adanya larangan kendaraan air manapun yang akan melewatinya.
12. Mengendarai sarana angkutan (laut, udara dan darat) milik perusahaan asing
diperbolehkan. Sedangkan kalau sarana angkutan tersebut milik perusahaan (sarikah)
seorang Muslim, maka haram mengendarainya. Sebab, kata Hizb, tidak memenuhi syarat
ta’aqud.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Tampak adanya pola pemikiran nasionalisme pada pendiri partai ini. Hal ini terlihat ketika ia
menerbitkan sebuah buku berjudul Risalah Arab pada tahun 1950. Dalam buku ini dinyatakan
keharusan adanya skala prioritas menegakkan Daulah Islamiyyah di negara-negara Arab terlebih
dahulu dan kemudian di negara-negara Islam lainnya.

Syaikh Taqiyuddin Nabhani pernah bersentuhan dengan Ikhwanul Muslimin Yordania. Di dalam
pertemuan-pertemuan ia sering memberikan ceramah dan memuji-muji Ikhwan serta pendirinya,
Imam Hasan al-Banna. Tetapi tidak berapa lama ia mendirikan Hizb al-Tahrir dan dinyatakannya
sebagai partai independent, baik dalam pendirian atau dalam pandanganpandangannya.

Orang-orang moderat banyak yang mendukung da’wah Hizb ini, antara lain Sayyid Quthb ketika
berkunjung ke Quds pada tahun 1953. Dalam kunjungan tersebut dilakukan berbagai dialog dan
ajakan menyatukan perjuangan. Tetapi Nabhani tetap pada sikapnya. Akhirnya Sayyid Quthb
mengatakan, “Biarkan mereka. Mereka akan berhenti pada apa yang pernah dirintis Ikhwan.”

Penyebaran Dan Kawasan-Kawasan Pengaruhnya

Awal aktifitasnya terpusat di Yordania dan Suriah serta Libanon. Kemudian berkembang ke
berbagai negara Islam. Bahkan kini telah mencapai Eropa, terutama Austria dan Jerman
Barat. Al-Hadharah adalah berita pekanan yang menyuarakan Hizb.

Kegiatan Hizb di tingkat regional disebut Wilayah. Setiap Wilayah Organisasi dipimpin oleh
Lajnah Khusus yang disebut Lajnah Wilayah. Anggotanya terdiri dari 3 sampai 10 orang. Lajnah
Wilayah ini tunduk kepada Dewan Pimpinan Rahasia.

PARTI AL-BA’ATS (PARTAI BA’ATS SOSIALIS ARAB)

Ta’rif

Hizb al-Ba’ats adalah sebuah partai nasionalis sekular yang menyerukan revolusi total dalam
konsep dan nilai-nilai kearaban untuk dilebur dan dialihkan ke pangkuan sosialisme.

Slogan yang dikumandangkannya berbunyi, “Bangsa Arab yang satu, memiliki missi yang satu.”
Missi termaksud adalah missi partai. Sedangkan sasaran-sasarannya tercermin dalam slogan
“persatuan, kebebasan dan sosialisme”.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Michael Aflaq, seorang Kristen yang komited kepada Gereja Timur dan Shalah al-Baithar,
seorang Muslim Sunni, setelah menyelesaikan studinya di Paris pada tahun 1932, kembali ke
Damaskus dengan membawa ide-ide nasionalisme dan kultur asing. Keduanya menjadi dosen
dan menyebarkan ide-idenya ke tengahtengah rekan seprofesinya, mahasiswa dan para pemuda.

Kemudian mereka mendirikan sebuah himpunan. Bersamasama kaum Komunis Marxis mereka
menerbitkan majalah ‘Al-Thali ah’ tahun I934. Mereka menamakan kelompoknya dengan Jama
ah lhya al-Arabi.. April I947 berdiri sebuah partai dengan nama ‘Hizb al-Ba ats al-Arabi’. Para
pendirinya antara lain, Michael Aflaq, Shalah al-Baithar, Jalal Sayyid dan Zaki Arsuzi.
Kemudian mereka menerbitkan sebuah majalah yang diberi nama ‘AI Ba’ats’.

Setelah Suriah mencapai kemerdekaannya tahun 1946, mereka berperan aktif dalam
pemerintahan darurat Suriah. Pemerintahan-pemerintahan itu ialah :

1. Pemerintahan Syukri Quetli, I946—29 Maret I949

2. Pemerintahan Husni Za’im yang memangku jabatan hanya beberapa bulan dari tahun I949

3. Pemerintahan Brigjen Sami Hanawi yang kekuasaannya kurang dari satu tahun, yaitu tahun
I949

4. Pemerintahan Adib Syaisykli yang berlangsung sampai tahun 1954

5. Pemerintahan Syukri Quetli yang kedua kalinya. Pemerintahannya berlangsung sampai


penandatanganan kesepakatan persatuan dengan Mesir tahun 1958

6. Pemerintahan persatuan di bawah pimpinan Jamal Abdunnashr, tahun 1958—1961

7. Pemerintahan terpisah di bawah pimpinan Dr. Nazhim Qudsi. Suriah memisahkan diri dari
Persatuan Arab sejak 28 September 196I sampai 8 Maret I963. Gerakan pemisahan ini dipimpin
oleh Abdulkarim Nahlawi.

8. Sejak 8 Maret I963 sampai hari ini Suriah berada di bawah kekuasaan Hizb al-Ba ats.

Urut-urutan kekuasaan Ba ats berlangsung seperti berikut :

a. Pemerintahan Komando Revolusi, tahun I963. Shalah al-Baithar muncul sebagai Perdana
Menteri.

b. Pemerintahan AminHafizh, tahun 1963—I966.

c. Pemerintahan Nuruddin al-Atasi, I966—I970. Dalam pemerintahan ini muncul dua tokoh yang
sangat berpengaruh, yaitu Shalah Jadid, Sekretaris Jenderal Partai dan Hafizh Asad, Menteri
Pertahanan.

d. Pemerintahan Hafizh Asad, 1970 sampai sekarang.

Tokoh-tokoh partai yang paling menonjol dan tampil dalam sejarah kepartaian ialah :

1. Sami Jundi, Menteri Penerangan setelah terjadinya kudeta tahun I963.


2. Hammud Syaufi, Sekretaris Umum Pimpinan Regional Pertama, Maret I964 bersama
pendukungnya ia memisahkan diri dari Partai. Kini ia tinggal di Iraq.

3. Munif Razzas (Muslim Sunni Yordania), Sekretaris Jenderal Partai, April I965—Februari
I966.

4. Mushthafa Thallas, seorang Muslim Sunni kelahiran tahun I932. Ia belajar pada Akademi
Militer di Himsh. Tahun I947 ia bergabung menjadi anggota Partai. Kemudian sejak tahun 1963
ia diangkat menjadi Pimpinan Pengadilan Keamanan Negara untuk Propinsi Tengah. Selain itu ia
juga pernah menjabat Kepala Staf Barisan Lapis Baja ke-5, I964—1966. Februari I967 ia
diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Suriah. Tahun I968—1972 ia diangkat
menjadi wakil Menteri Pertahanan. Maret I973 sampai sekarang ia menjabat Menteri Pertahanan.

5. Brigjen Yusuf Syakur, pengganti Mushthafa Thallas sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata.
Ia berasal dari wilayah Himsh.

6. Brigjen Naji Jumail dari daerah Dir Zur. Sejak November I970 sampai Maret I978 ia menjabat
Kepala Staf Angkatan Udara.

7. Salim Hathum, seorang tokoh Partai yang pada tahun I966 mencoba melakukan kudeta tetapi
gagal. Tahun I967 ia dihukum mati.

8. Zaki Arsuzi, termasuk salah seorang anggota Dewan Pendiri bersama Michael Aflaq. Bahkan
ia merupakan saingan beratnya.

9. Syibli Isami, lahir tahun I930. Pernah menjabat Menteri Rehabilitasi Pertanian, Menteri
Pendidikan dan Menteri Kebudayaan dan Pengarahan Nasional, tahun I963-I964. Tahun I965 ia
menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Ba’ats.

10. Abdul Karim Jundi, seorang pendukung Shalah Jadid yang digantung pada tahun I969.

11. Sulaiman Isa, seorang Jenderal yang tergolong konseptor, pemikir dan penyair.

12. Ahmad Khathib, seorang tokoh Partai yang menerima Mandat Kepresidenan sejak November
I970 dan diminta meletakkan jabatan pada bulan Februari I97I yang merupakan masa transisi
antara pemerintahan Nuruddin Atasi dan pemerintahan Hafizh Asad. Ia pernah menjadi anggota
Pimpinan Regional, tahun I965 dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

13. Yusuf Za’im, kelahiran Bokmal tahun 193I, adalah seorang dokter yang pernah menjadi
Menteri Rehabilitasi Pertanian pada tahun 1963-1964. Ia juga pernah menjadi Duta Besar di
Inggris. Tahun I965 ia terpilih menjadi anggota Pimpinan Regional sampai tahun 1966.
Kemudian ia diangkat menjadi Perdana Menteri sampai tahun 1970.

14. Jalal Sayyid, salah seorang pendiri Partai Ba’ats berasal dari kota Dir Zur. Sekarang ia telah
meninggalkan urusan kepartaian tetapi masih giat dalam bidang politik di Suriah.
15. Abdulhalim Khaddam, kelahiran Banyas I932. Alumni Fakultas Hukum di Damaskus.
Pernah menjadi Gubernur Himah, Qumitharah dan Damaskus, tahun 1964. Tahun 1969 ia
menjabat Menteri Ekonomi. Kemudian menjadi Menteri Luar Negeri pada tahun 1970. Sejak
tahun 1969 ia menjadi anggota Pimpinan Regional Partai. Kemudian dinaikkan menjadi Wakil
Presiden Urusan Politik pada tahun 1984 sampai sekarang.

16. Hafizh Asad, kelahiran Qardahah, sebuah desa di kawasan Ladzaki’yah tahun 1930. Tahun
1955 ia menamatkan studinya di Akademi Militer Himsh. Tahun 1963 ia menjadi Komandan
Angkatan Udara. Pada tahun 1964 ia mengepalai Pasukan Penerbang Militer. Kemudian pada
tahun 1965 ia mulai bergabung dengan Dewan Nasional Komando Revolusi dan tahun
berikutnya, 1966, ia bergabung bersama Shalah Sayyid dalam melakukan kudeta. Ia kemudian
diangkat menjadi Menteri Pertahanan (1966-1967). November 1970 ia diangkat menjadi
Presiden Suriah. Setelah itu ia terus melejit namanya dengan gerakan reformasinya yang
mengantarkan dia ke puncak kekuasaan.

17. Zuhair Masyariqah, kelahiran Haleb yang sekarang ditunjuk menjadi Wakil Presiden Urusan
Kepartaian.

Pada tahun 1953 Partai Ba’ats dan Partai Sosialis Arab telah bergabung menjadi satu partai yang
disebutHizbal-Ba’ats al-Arabi al-lsytiraki (Partai Ba’ats Sosialis Arab).

Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Hizb al-Ba’ats al-Arabi al-lsytiraki sebuah partai nasionalis sekular revolusioner yang
mempunyai gagasan-gagasan pemikiran yang sangat bermacam-macam dan sulit dipadukan,
apalagi dapat memuaskan. Tentang keadaan partai dan tokoh-tokohnya, telah banyak ditulis
orang dan telah dibahas panjang lebar. Tetapi permasalahannya menjadi sulit disebabkan
banyaknya kontradiksi antara ucapan dan praktek sebelum mereka berkuasa dengan ucapan dan
praktek sesudah mereka berkuasa.

Ikatan nasional, menurut pandangan Partai, adalah satu-satunya ikatan yang tegak di negeri Arab
yang menjamin keharmonisan antara penduduk negeri dan pendukung-pendukung mereka dalam
satu wadah yang dapat melebur seluruh fanatisme aliran, madzhab, golongan qabilah, suku dan
daerah serta bersatu dalam garis perjuangannya.

Dalam bidang politik pendidikan partai dinyatakan bahwa Partai berupaya membentuk generasi
Arab baru yang percaya kepada persatuan bangsanya, keabadian missinya, mampu berfikir
ilmiah, bebas dari segalabentuk khurafat, tradisi kuno dan keterbelakangan, penuh semangat
optimistis, militansi dan solidaritas sesama penduduk negeri dalam mewujudkan Revolusi Arab
Total dan kemajuan kemanusiaan.

Rekomendasi Umum Keputusan Mu’tamar Nasional Partai Ke IV


Dalam Mu’tamar ke IV Partai Ba’ats Sosialis Arab telah memutuskan bahwa kaum reaksioner
agama merupakan salah satu bahaya laten yang mengancam periode tinggal landas menuju
kemajuan sekarang ini. Karena itu mu’tamar meminta kepada Dewan Pimpinan Nasional Partai
agar lebih berkonsentrasi kepada aktivitas kultural dan melipatgandakan gerakan sekularisasi
partai, khususnya di daerah-daerah rawan yang di sana terdapat kelompok yang sering merusak
aktivitas politik partai.

Sedangkan di dalam rekomendasi kesembilan dinyatakan, “Cara terbaik untuk menjelaskan ide
nasionalisme kita ialah, menjabarkan dan menampilkan pengertian ide progresivisme sekular dan
menjauhi metode romantik tradisional. Karena itu perjuangan kita pada fase ini terfokus kepada
sekularisasi pergerakan kita yang berintikan sosialisme untuk membentuk basis kebangsaanyang
tidak berasaskan golongan, tetapi terdiri dari semua golongan dan lapisan masyarakat.

Mengenai persatuan, mereka berkata, “Persatuan Arab tidak hanya sekedar ikatan dan bahan
perekat, tetapi ia merupakan peleburan dari berbagai bagian yang menyatu. Karena itu, persatuan
adalah sebuah revolusi segala segi, arti dan tingkatannya. Ia adalah revolusi, sebab persatuan
merupakan penggusuran total terhadap kepentingan-kepentingan kedaerahan yang telah hidup,
timbul dan tenggelam sepanjang sejarah. Persatuan adalah revolusi, karena ia akan menjadi front
terhadap berbagai kepentingan dan kelas-kelas penentang dan penghalang persatuan (Dasar-
dasar teoritis Mu’tamar Nasional ke-VI).

Sedangkan yang dimaksud dengan sosialisme oleh mereka ialah upaya mendidik setiap warga
negara dengan pendidikan sosialisme ilmiah untuk membebaskannya dari berbagai belenggu
tradisi masyarakat turun-temurun yang telah ketinggalan zaman demi terciptanya manusia Arab
baru berdasarkan kepada akal ilmiah terbuka, berkepribadian moral sosialisme baru dan percaya
kepada nilai-nilai kebersamaan.

Maksud tugas abadi diinterpretasikan oleh Partai sebagai tugas bangsa Arab yang tampak dalam
bentuknya yang baru, aktual dan integral dalam berbagai fase sejarah yang mengacu kepada
pembaharuan nilai-nilai kemanusiaan, lompatan kemajuan manusia dan menumbuhkan
keseimbangan dan kerja sama antar bangsa.

Beberapa Catatan Mengenai Dustur Partai

1. Kata-kata dien (agama) sama sekali tidak tercantum dalam dustur (konstitusi).

2. Dalam membentuk rumah tangga, tidak disebut haramnya zina dengan segala dampak
negatifnya.

3. Secara umum, kata-kata beriman kepada Allah tidak terdapat dalam inti dustur, baik dalam
rincian penjelasannya ataupun di dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangganya.

4. Mengenai politik luar negeri tidak tersebut satu isyarat agar berhubungan dengan dunia Islam.
5. Tidak disebut-sebut sejarah Islam yang telah mengangkat bangsa Arab menjadi terhormat di
tengah-tengah bangsa lain.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Partai Ba’ats bersandar kepada ide nasionalisme yang muncul dan tampil setelah jatuhnya
Daulah lslamiyyah di dunia Arab. Ide ini selain dikumandangkan Eropa, juga dikumandangkan
Sathi’ Hushari, pelopor nasionalisme Arab di dunia Arab saat ini.

Partai Ba’ats berpegang kepada ide sekular yang melemparkan aqidah agama jauh-jauh dan
mempersetankannya. Ia menggusur aqidah dari pemikiran partai, anggota dan dari praktek
amalinya.

Partai ini sangat dipengaruhi ide sosialisme dan mengikuti langkah Marxis. Perbedaannya,
Marxis bersifat kerakyatan, sedangkan Partai Ba’ats bersifat nasionalisme. Selebihnya,
pemikiran-pemikiran Marxis tercermin dalam tulang punggung pemikiran Ba’ats dan doktrin-
doktrinnya.

Partai Ba’ats merupakan pengayom bagi kelompok-kelompok Droze, Nushairiyyah, Isma’iliyyah


dan kaum Kristen. Mereka bergerak dengan motivasi kebathinan yang dilontarkan dan
diterapkan di bawah slogan, “revolusi, persatuan, kebebasan, sosialisme dan kemajuan.”
Kelompok Nushairiyyah adalah kelompok yang mampu mengeksploatasi partai untuk mencapai
tujuan-tujuannya dan memantapkan eksistensinya.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Anggota partai tersebar di seluruh negara-negara Arab. Sebagian bekerja secara terang-terangan
dan sebagian lagi secara sembunyi-sembunyi. Keberadaan dan pengaruh mereka berbeda di
masing-masing negara, sesuai dengan watak negara dan sistem pemerintahannya. Partai Ba’ats
Sosialis Arab berkuasa di Iraq dan Suriah, dua negara Arab yang penting.

Partai ini selalu memantau setiap peralihan kekuasaan seluruh negara Arab. Sebab, hal demikian
merupakan bagian tak terpisahkan dari ambisi mereka yang begitu jauh.

‫التغريب‬

WESTERNISASI

Ta’rif
Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, kultural dan
teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan bangsa-bangsa, terutama kaum Muslimin,
dengan gaya Barat. Dengan cara menggusur kepribadian Muslim yang merdeka dan
karakteristiknya yang unik. Kemudian kaum Muslimin dijadikan tawanan budaya yang meniru
secara total peradaban Barat.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 orang-orang yang berpandangan Timur, di dunia
Islam, mulai memodernisasi dan memperkuat tentara mereka dengan cara mengirim kader-
kadernya ke negara-negara Eropa, atau dengan mendatangkan para ahli dari Barat untuk
mengajar dan membuat perencanaan bagi kebangkitan modern. Hal ini dilakukan dalam rangka
menghadapi usaha keras orang-orang Barat dalam memperluas pengaruh kolonialisme mereka
sesudah masa kebangkitan Eropa. Sultan Mahmud II telah menguasai janizari (prajurit Turki
pada masa khilafah) Osmaniyah tahun 1826 M dan menginstruksikan kepada orang-orang militer
dan sipil supaya memakai pakaian Eropa.

Tahun 1255 H/1839 M Abdul Majid, salah seorang penguasa kesultanan Osmani, mengedarkan
sebuah brosur yang isinya memperbolehkan nonmuslim menjadi anggota dinas ‘militer.

Malah Sultan Salim III mendatangkan para teknisi dari Swedia, Perancis, Hongaria dan Inggris
dalam rangka mendirikan sebuah Akademi Militer dan Angkatan Laut.

Muhammad Ali, Gubernur Mesir yang berkuasa tahun 1805 M, membentuk pasukan tentara
sistem Eropa. Selain itu ia sengaja mengirim tenaga-tenaga Al-Azhar ke Eropa untuk mendalami
berbagai disiplin ilmu. Ahmad Basya Bey I membangun tentara reguler di Tunisia. Kemudian ia
membangun Akademi Militer yang pengajarnya dari perwira-perwira Perancis, Italia dan Inggris.

Tahun 1852 M dinasti Qajar di Iran membuka sebuah akademi model Barat, yaitu Akademi
Science dan Seni.

Perjalanan westernisasi dapat ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai
aktifitasnya di Libanon melalui para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir
di bawah naungan Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari
Eropa. Selanjutnya pada tahun 1284 H/1867 M, Khudaiwi Ismail menemui Sultan Utsmani
Abdul Aziz di Perancis ketika memenuhi undangan Raja Napoleon III menghadiri acara Festival
Perancis. Mereka berdua berjalan mengikuti arus peradaban Barat.

Rifa’ah Thahthawi dikirim untuk belajar di Perancis. Di sana ia tinggal selama 5 tahun (1826—
1831 M). Sarjana lain yang bertugas belajar di Perancis ialah Khairuddin al-Tunisia.

Di Perancisia menghabiskan waktu 4 tahun (1852—1856 M). Setelah kembali keduanya


menyebarkan ide-ide untuk menata masyarakat dengan dasar sekularisme rasional.
Sejak tahun 1830 M para sarjana lulusan Eropa yang telah kembali ke negeri masing-masing
mulai menerjemahkan buku-buku Voltaire, Rousseau, Montesquieu dan lain-lain. Penerjemahan
ini bertujuan menyebarkan pemikiran Eropa yang memberontak menentang agama, yang muncul
pada abad ke-18. Cromer mendirikan Akademi Victoria di Iskandariyah. Tujuannya ialah untuk
mendidik generasi anak-anak para pejabat, tokoh dan pembesar dengan pola Inggris agar mereka
bisa menjadi alat transformasi dan penyebaran peradaban Barat di masa mendatang.

Lord Loyd, Gubernur Jenderal Inggris di Mesir, ketika meresmikan Akademi tersebut pada tahun
1836 mengatakan, “Untuk menginggriskan mereka tidak memerlukan waktu lama, terutama jika
ada 10 orang yang terpercaya diantara dosen dan mahasiswa-mahasiswanya.”

Orang-orang Nashrani Syam adalah orang yang pertama kali melakukan kontak dengan para
zending dan missi Kristen serta menerima kebudayaan Perancis dan Inggris. Mereka juga
menggalakkan sekularisme liberalistik. Mengapa demikian? Mereka tidak memiliki loyalitas
kepada Daulah Utsmaniyah. Hal itu mewujud dalam kekaguman mereka terhadap Barat dan
seruan mereka supaya mengekor dan mengikuti cara-cara Barat. Fenomena itu muncul pada
surat-surat kabar yang mereka terbitkan.

Nashif Yazji (18—1871 M) dan anaknya, Ibrahim Yazji (1847—1906 M) mempunyai hubungan
kuat dengan para missionaris Anglikan Amerika.

Butrus Bustani (1819—1883 M) pada tahun 1863 M.mendirikan sebuah sekolah bahasa Arab
dan science modern. Dengan demikian ia adalah orang -Masehi pertama yang menyeru kepada
Arabisme dan nasionalisme. Slogan yang didengungkannya ialah, “Cinta tanah air sebagian dari
iman.” Ia menerbitkan sebuah harian berbahasa Arab Al-Janan pada tahun 1870 M. Harian ini
sempat hidup selama 16 tahun. Resminya ia menjadi penerjemah pada Konsulat Amerika di
Beirut. Bersama dua orang Amerika, Smith dan Van Dyck, ia menerjemahkan Protestanisme
bagi Taurat.

Tokoh lain ialah Jurji Zaidan (1861—1914 M), seorang pendiri majalah terkenal Al-Hilal di
Mesir tahun 1892 M. Ia dikenal sebagai orang yang luas hubungannya dengan missionaris
Amerika. Ia merupakan penulis roman dan novel sejarah yang penuh dusta dan membuat
tuduhan palsu terhadap Islam dan ummatnya. Sulaiman Taqla, pendiri harian Al Ahram di
Mesir. Ia merupakan anak didik Van Dyck , seorang zending Kristen di Libanon. Kemudian pada
tahun 1884 harian tersebut pindah ke Mesir.

Jamaluddin Al-Afghani (1838—1897 M), seorang laki-laki yang peranan-peranannya dipandang


aneh. Kehidupannya penuh misteri. Ia banyak melanglang buana di dunia Islam, baik di timur
ataupun di barat. Ia termasuk orang yang berhasil memasukkan sistem perkumpulan rahasia
modern ke Mesir dan menjadi salah satu anggota perkumpulan Free Massonry. Selain itu ia
dikenal sebagai orang yang sangat erat hubungannya dengan Mr. Blunt dari Inggris.

Tentang Jamaluddin Al-Afghani, Rasyid Ridha berkata, “Ia cenderung kepada faham wihdatul
wujud. Sedangkan persepsinya tentang asal usul manusia ia berteori mirip dengan Darwin.”
Muhammad Abduh (1849—1905 M), salah seorang murid Afghani yang paling menonjol dan
pembantu dekatnya dalam mengasuh majalah Al-‘Urwatu al-Wutsqa. Dia dikenal sebagai orang
yang punya hubungan baik dengan Lord Cromer dan W.S. Blunt.

Aliran Muhammad Abduh, termasuk di antaranya Rasyid Ridha adalah menyeru penghantaman
taqlid dan menuntut supaya hukum Islam ditinjau kembali. Dari fatwa-fatwa mereka muncul
pula beberapa pendapat yang bersandar pada ta’wil terhadap nash-nash yang jauh dari batas
toleransi. Tampaknya Abduh ingin menta’wil nash-nash yang dapat mendekatkan Islam dengan
peradaban Barat.

Selain itu ia juga menyerukan dimasukkannya materi science modern ke Universitas Al-Azhar.
Sebuah upaya mengembangkan dan memodernisasi Al-Azhar, katanya.

W.S. Blunt, seorang orientalis kenamaan yang tak asing bagi dunia Arab. la bersama isterinya
berkeliling di dunia Arab dengan memakai pakaian Arab dan menyeru nasionalisme Arab serta
mendirikan ‘Khilafah’ Arabiyah sebagai upaya menghancurkan persatuan Islam.

Qasim Amin (1865—1908 M), salah seorang murid Abduh, menyerukan pembebasan wanita dan
membolehkan bekerja secara aktif di berbagai instansi dan lapangan-lapangan kerja lainnya. Ia
telah menulis buku Tahriru al-Mar ah (Kebebasan Wanita) pada tahun 1899 M dan buku AI–
Maratu al-Jadidah (Wanita Modern) pada tahun 19 M.

Sa’ad Zaghlul, Menteri Pendidikan Mesir tahun 1906 ini, banyak dipengaruhi pemikiran Abduh.
Ia dikenal sebagai orang yang benar-benar menerapkan ide usang Cromer.

Ia juga menyerukan didirikannya Sekolah Peradilan Islam. Tujuannya ialah untuk membuat
saingan Ai-Azhar dalam pengembangan pemikiran Islam.

Ahmad Luthfi Sayyid (1872—1963 M), salah seorang tokoh pendiri partai Al-Ahrar al-
Dusturiyyin (Orang-orang Konstitusi Bebas) yang secara politis memisahkan diri dari Sa’ad
Zaghlul. Ia terkenal sebagai orang yang bersemangat menyerukan fanatisme kedaerahan yang
sempit. Dialah pencetus sebuah slogan yang populer pada tahun 1909 di Mesir, “Mesir untuk
Mesir.” Ia pernah menjadi Pejabat Urusan Persatuan Mesir sejak pemerintah Mesir
menyerahkannya pada tahun 1916 sampai kira-kira tahun 1941 M.

Tokoh lain yang tidak asing lagi bagi ide pembaratan di dunia Islam ialah, Thaha Husen (1889—
1973 M). Ia merupakan murid langsung Durkheim. Dua bukunya berjudul Al-Syi’ru al-Jahili dan
Mustaqbal al-Tsaqafah fi Mashr (Syair Jahiliyah dan Masa Depan Kebudayaan di Mesir) dinilai
mengandung ide-ide dia yang paling berbahaya yang disebarkannya.

Dalam Al-Syi’ru al-Jahili halaman 26 ia berkata, “Taurat telah menceritakan kepada kita tentang
Ibrahim dan Isma’il. Juga al-Qur’an. Tetapi diceritakannya dua nama tersebut di dalam Taurat
dan Qur’an belum cukup menjadi bukti keberadaan dua tokoh tersebut secara historis.”
Selanjutnya dia menyatakan, “Orang-orang Quraisy benar-benar siap menerima mitologi ini pada
abad ke-8 Masehi.” Di tempat lain, dalam bukunya itu, dia meniadakan mata rantai nasab
Rasulullah r kepada pembesar-pembesar Quraisy.

Dalam satu ceramahnya tentang sastera dan bahasa, ia mengawali dengan memuji Allah dan
membaca shalawat untuk Rasulullah SAW. Kemudian ia berkata, “Sebagian pendengar mungkin
akan mentertawakan saya setelah mendengar ceramah ini. Karena saya mengawali ceramah ini
dengan memuji Allah dan membaca shalawat untuk Rasulullah SAW. Suatu hal yang
bertentangan dengan tradisi zaman modern.” (Majalah Al-Hilal, edisi Oktober dan November
1911 M).

Kemajuan westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai


pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M.

Kemudian pada tahun 1924 M pemerintahan Turki baru yang dipimpin Kamal Ataturk
menghapus sistem khilafah Utsmaniyyah. Perubahan inilah yang menyeret Turki ke jurang
sekularisme modern. Dengan keras dan kejam gerakan westernisasi dalam segala bentuknya
dipaksakan di bumi Turki.

Pada tahun 1925 buku Ali Abdu al-Raziq berjudul Al-Islam wa Ushul al-Hukmi (Islam dan
Pokok-pokok Pemerintahan) terbit di Mesir. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dan Urdu. Di dalam buku ini pengarang berusaha keras meyakinkan pembaca bahwa
Islam hanyalah agama, bukan negara.

Tetapi pemikiran semacam itu tidak berkembang di dunia Islam. Misalnya Smith menunjuk dia
ketika mengatakan bahwa kebebasan sekularistik dan internasionalisme tidak akan berkembang
di dunia Islam kalau tidak ditafsirkan secara Islam yang dapat diterima.

Buku Al-Islam wa Ushul al-Hukmi telah dilarang terbit dan pengarangnya dinyatakan harus
dihukum oleh ulama Al-Azhar pada tanggal 12/8—1925. Fikirannya mendapat tantangan keras
dari kelompok ulama. Ia pernah memimpin majalah Rabithah Syarqiyyah dan mengadakan
upacara penganugerahan penghargaan untuk Ernest Renan di Universitas Mesir. Upacara ini
diselenggarakan dalam rangka memperingati seratus tahun meninggalnya oerientalis tersebut.
Ernest Renan adalah orientalis yang gigih menyerang orang-orang Arab dan kaum Muslimin.

Mahmud ‘Azmi, salah seorang propagandis firaunisme terbesar di Mesir ini, belajar tentang
orientalisme kepada Durkheim. Ia pernah berkata kepada Muhammad ‘Azmi, “Jika Anda
berbicara masalah ekonomi, maka jangan sebut-sebut syari’ah. Jika Anda membicarakan
syari’ah, jangan sebut-sebut ekonomi.”

Pendukung Westernisasi lain ialah Manshur Fahmi (1886—1959 M). Ia pernah mengajukan
disertasi doktornya kepada Levy Bruhl yang berisi serangan terhadap sistem perkawinan dalam
Islam. Temanya ialah tentang keadaan wanita dalam tradisi Islam. Di dalam disertasinya itu ia
berkata, “Muhammad telah membuat undang-undang untuk semua manusia. Tetapi untuk dirinya
sendiri banyak perkecualiannya. “Lebih lanjut dia menyatakan, “Hanya saja ia (Muhammad)
telah meringankan mahar dan saksi untuk dirinya sendiri.”
Tetapi pada tahun 1915 dia sendiri mengeritik gerakan westernisasi. Ia mengakui terus terang
terhadap kesalahan-kesalahan pemikirannya yang telah dibawa oleh Thaha Husein bersama
alirannya.

Ismail Mazhhar, salah seorang tokoh aliran westernisasi (Majalah Al-‘Ushur) yang kemudian
berubah menjelang masa kebangkitan modern.

Salah seorang murid Thaha Husein yang terkemuka ialah Zaki Mubarak. la banyak belajar
kepada orang-orang orientalis. Ia pernah menulis desertasi tentang Ghazali dan Ma’mun. Dalam
disertasinya itu ia menyerang Ghazali habis-habisan. Tetapi kemudian ia sadar kembali dan
menulis sebuah artikel yang terkenal, sebagai kritik atas disertasinya sendiri, berjudul Ilaika
A’tadziru Ayyuha al-Ghazali (Aku Mohon Maaf padamu Wahai Ghazali).

Muhammad Husein Haikal (1888—1956 M), pemimpin redaksi Harian Siyasah. Ia termasuk
tokoh westernisasi yang menonjol. la dikenal sebagai seorang yang mengingkari peristiwa Isra’
dan Mi’raj, baik dengan ruh ataupun dengan jasad. Pengingkarannya itu bertolak dari pandangan
rasionalistik (Hayatu Muhammad). Tetapi kemudian dia dinilai berubah menjadi sangat moderat.
Dalam kata pengantar buku Fi Manzili al-Wahyi ia mengungkapkan orientasi barunya di dalam
pemikiran Islam.

Amin Khuli adalah dosen ilmu tafsir dan balaghah di Universitas Mesir yang selalu
mempromosikan ide-ide Thaha Husein dalam mempropagandakan pengkajian al-Qur’an melalui
pendekatan sastera murni, tanpa mengindahkan aspek keagamaan. Sepak terjangnya berjalan
sampai tahun_ 1949 dan berakhir setelah dibongkar habis oleh Mahmud Syalthut.

Syibli Syumail (1860—1917 M) seorang penganjur sekularisme yang menggebu-gebu dalam


menyerang nilai-nilai agama dan akhlaq.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pertama: Indikasi adanya ide westernisasi

Rasulullah r bersabda: “Kamu pasti akan mengikuti tradisi orang sebelum kamu sejengkal demi
sejengkal atau sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke lubang biawak sekalipun
kamu akan ikut masuk sekali.” Ibnu Khaldun berkata: Orang kalah selalu berkeinginan
mengikuti yang menang dalam segala hal; dalam berpakaian, berperilaku dan adat
kebiasaannya.”

Seorang orientalis Inggeris H.A.R Gibb dalam bukunya Wither Islam berkata, “Di antara
fenomena penting politik westernisasi di dunia Islam ialah tumbuhnya perhatian membangkitkan
kembali peradaban-peradaban klasik.” Ketika Lord Allenby memasuki al-Quds tahun 1918 ia
berteriak, “Sekarang tamatlah perang salib.”

Lawrence Brown berkata, “Ancaman hakiki terhadap peradaban barat terkandung di dalam
sistem Islam dan kemampuan expansinya, ketundukan dan dinamika ajarannya. Islam adalah
satu-satunya tembok penghalang bagi kolonialisme Barat.”

Munculnya berbagai imbauan yang menyerukan dunia Islam supaya mengikuti pola peradaban
Barat. Adanya penggalakan ide pembentukan pemikiran Islam yang maju, yang menjustifikasi
model Barat. Tujuannya ialah menghapus keunikan karakteristik keperibadian Islam, agar
kemantapan hubungan antara Barat dan dunia Islam terwujud, dan mengabdi kepada kepentingan
Barat.

Bermunculnya seruan yang bersifat nasionalistik dan pengkajian sejarah kuno serta ajakan
kebebasan yang dipandang sebagai asas kemajuan bangsa. Berbarengan dengan itu
ditonjolkannya sistem ekonomi Barat dengan penuh pesona dan kekaguman serta diulang-
ulanginya perbicaraan mengenai poligami dalam Islam, pembatasan thalaq dan ikhtilath
(percampuran) antara pria dan wanita.

Tersebarnya ide internasionalisme dan humanisme yang oleh pendukungnya dianggap sebagai
jalan menuju kesatuan ideologi bagi seluruh ummat manusia yang mampu menghakis segala
perbedaan agama dan etnis dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia. Agar bumi ini menjadi
satu negara yang beragama dan berbahasa satu serta berbudaya sama.

Tipu daya tersebut merupakan upaya pengebirian pemikiran Islam dan mengeliminasinya dari
kenyataan hidup, serta menempatkannya pada salon-salon yang dikuasai para pendukung
ideologi dunia yang sedang berkuasa.

Tersebarnya ideologi nasionalisme merupakan langkah menuju westernisasi pada abad ke-19.
Ideologi ini ditransfer dari Eropa ke Arab, Iran, Turki, Indonesia dan India. Tujuannya untuk
merobekrobek kesatuan dunia Islam dan mencingcangnya menjadi bagianbagian kecil
berdasarkan ikatan geografis. Akibatnya bermunculan negara-negara nasional berdasarkan asal
usul ras, darah dan keturunan yang sama.

Meningkatnya perhatian orang dalam membangkitkan peradaban klasik, H.A.R. Gibb berkata,
“Di antara fenomena penting politik westernisasi di dunia Islam ialah tumbuhnya perhatian untuk
membangkitkan kembali peradaban-peradaban klasik yang berkembang pesat di berbagai negara,
yang dewasa ini cukup menyibukkan kaum Muslimin. Perhatian dunia Islam sekarang ini masih
terbatas pada kuatnya permusuhan terhadap Eropa. Tetapi di masa mendatang tidak mustahil hal
itu akan memegang peranan penting di dalam memperkuat nasionalisme-nasionalisme lokal dan
memperkokoh sendi-sendinya.”
Rockefeller, Yahudi fanatik ini, pernah mengeluarkan dana 10 juta dolar Amerika untuk
pembangunan musium peninggalan Fir’aun di Mesir dan mendirikan sebuah Akademi Arkeologi
di negeri itu. Munculnya perhatian orang untuk mengkaji tokoh (pribadi) misterius di dalam
sejarah Islam, seperti Sukhrowardi, Ibnu Rowandi dan Abu Nawas.

Louis Massignon, seorang orientalis terkenal, telah melakukan penelitian terhadap kehidupan Al-
Hallaj. Pada tahun 1912 hasil penelitiannya diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Al-Hallaj al-
Shufi al-Syahid fi al-Islam (Al-Hallaj adalah shufi syahid di dalam Islam). Kitab-kitab Al-Hallaj
kemudian ditahqiq dan diedarkan secara meluas. Demikian juga kumpulan puisinya.

Munculnya perhatian di dunia Islam untuk menyebarkan dan mendukung gerakan-gerakan sesat
seperti qadianisme, bahaisme, chauvinisme, fir’aunisme, finiqisme dan barbarisme.

Kemudian muncul pula kecenderungan untuk menghidupkan kembali aliran-aliran, seperti


qaramithah dan gerakan negro, dengan dalih bahwa semua itu’merupakan gerakan kemerdekaan
revolusioner di dunia Islam. Selain itu disanjung-sanjung pula pribadipribadi yang berbahaya
seperti Sir Sayyid Ahmad Khan (1817—1898 M), Amir Ali (1849—1928 M), Namiq Kamal
(1840—1888 M), Abdul Haq Hamid (1851—1937 M), Taufiq Fikrat (1870—1915 M) dan
Sanggulaji (1890—1943).

Kolonialisme, Orientalisme, Komunisme, Free Massonry dengan seluruh cabang-cabangnya,


Zionisme dan para propagandis penyatuan agama, semuanya bersatu mendukung gerakan
westernisasi. Tujuannya ialah untuk menghancurkan dunia Islam menjadi berkeping-keping,
menundukkannya hingga menjadi makanan yang empuk bagi mereka.

Fenomena lain ialah tersebarnya aliran-aliran yang merusak Islam seperti Freudisme.
Darwinisme, Marxisme, slogan pengembangan moral (Levy Bruhl) dan pengembangan
masyarakat (Durkheim). Juga berkembangnya perhatian terhadap existensialisme, sekularisme,
liberalisme, pengkajian tentang tashawuf Islam, seruan nasionalisme, sukuisme dan kebangsaan.

Selain itu tumbuh kecenderungan berkembangnya ide pemisahan antara agama dan negara,
upaya pendangkalan agama, penyerangan terhadap Islam, wahyu, Rasul dan sejarah Islam.
Kemudian lahir pula sikap ragu terhadap nilai-nilai Islam dan seruan membebaskan orisinalistas
dan keunikan Islam serta menumbuhkan takut mati dan kemiskinan. Semua itu bertujuan
mencabut fikrah jihad dari akal dan kalbu kaum Muslimin. Berbarengan dengan itu disebarkan
pula isu bahwa penyebab kemunduran bangsa Arab dan ummat Islam adalah Islam.

Munculnya anggapan bahwa al-Qur’an merupakan luapan akal budi disertai dengan sanjungan
terhadap kejeniusan Muhammad SAW, kecemerlangan dan kebersihan jiwanya. Semua itu
disifati adalah sebagai akibat kecemerlangan ruhaninya. Ini merupakan langkah awal untuk
menghapus sifat kenabian yang ada pada diri Muhammad.

Kedua: Konferensi-konferensi tentang westernisasi


1. Konferensi Baltimore yang diselenggarakan pada tahun 1942. Dalam konferensi ini
direkomendasikan supaya digalakkan pengkajian Islam dan mengintodusir gerakan-gerakan
rahasia ke dalam tubuh ummat.

2. Pada tahun 1947 di Universitas Princeton, Amerika Serikat diselenggarakan sebuah konferensi
yang bertujuan melakukan pengkajian terhadap masalah-masalah kultural dan sosial di Timur
Dekat. Hasil konferensi diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Terjemahan ini. menduduki urutan
ke 116 dari proyek pengadaan 1 buah buku di Mesir. Dalam konferensi ini hadir antara lain T.
Cuyler Young, Habib Kurani, Abdul Haq Edward dan’ Louis Thomas.

3. Konferensi tentang kebudayaan lslam dan kehidupan modern di Universitas Princeton pada
musim panas tahun 1953 M. Hadir dalam konferensi ini para pemikir, seperti Mill Broze, Harold
Smith, Raphael Patai, Harold Allen, John Croswell, Syaikh Mushthafa Zarqa, Kenneth Cragg,
lsytiyaq Hussein dan Fazlur Rahman dari lndia.

4. Konferensi ke-III direncanakan di Lahore, Pakistan tahun 1955, tetapi gagal. Rencananya ‘
akan mengikut sertakan pakarpakar dan peneliti Muslim serta para orientalis dalam mengarahkan
kajian-kajian tentang lslam.

5. Tahun 1953 diselenggarakan konferensi gabungan Islam—Kristen di Beirut Lebanon.


Kemudian di lskandariyah, lalu berturut-turut diselenggarakan di Roma dan negara-negara lain
berupa pertemuan dan seminar-seminar dengan maksud yang sama.

Ketiga: Buku-buku tentang westernisasi yang berbahaya

1. Islam Modern History karangan W.C. Smith, Direktur Institute of Islamic Studies dan guru
besar llmu Perbandingan agama pada Mc. Gill University Kanada. la meraih gelar doktor dari
Princeton University tahun 1948 di bawah bimbingan orientalis terkenal H.A.R. Gibb. la pernah
menjadi mahasiswanya ketika Smith belajar di Cambridge University. Buku ini menyerukan
liberalisme, sekularisme dan pemisahan antara agama dan negara.

2. Wither Islam karangan H.A.R. Gibb yang diterbitkan di Libanon pada tahun 1932. Buku ini
disusun bersama sejumlah orang-orang orientalis. Isinya berupa kajian penting tentang
sebabsebab terhambatnya proses westernisasi, cara mengembangkan dan memajukannya.

3. Protokolat Hakim-hakim Zionisme yang muncul di seluruh dunia pada tahun 1902 M. Buku
ini pernah dilarang masuk ke Timur Tengah dan dunia lslam sampai kira-kira tahun 1952 M,
yakni beberapa tahun setelah berdirinya negara lsrael di jantung dunia Arab dan lslam. Dapat
dipastikan, pelarangannya itu berkaitan erat dengan pengkhidmatan Yahudi terhadap gerakan
westernisasi secara umum.

4. Buku-buku yang berisi gambaran tentang figur-figur sebagian tokoh Islam dalam bentuk
usang, cabul dan palsu. Seperti gambaran dalam buku Seribu Satu Malam, Harun al-Rasyid,
kisah yang ditulis Jurji Zaidan. Demikian pula buku-buku yang bersandar pada mitologi klasik
yang diramu ke dalam sejarah lslam seperti buku Ala Hamisi al-Sirah oleh Thaha Husein dan
bukubuku yang mengingkari kenabian dan wahyu seperti buku Muhammad Rasulu al-Hurriyah
(Muhammad Rasul Pembebas) oleh Syarqawi.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Pasukan Salib telah menderita kekalahan berulang kali setelah perang Hiththin. Orang-orang
Turki Osmani menaklukkan ibu kota Bizantium dan pusat gereja mereka pada tahun 1453 M.
Kemudian kota tersebut dijadikan ibu kota Turki dan namanya diubah menjadi lstambul, yakni
Dar al-lslam (Negara Islam). Selain itu pasukan lslam Turki dapat sampai ke Eropa dan
menggempur Wina pada tahun 1529 M. Penggempuran ini berlangsung sampai tahun 1683 M.
Semua itu diawali dengan jatuhnya Andalusia yang dijadikan pusat pemerintahan dinasti
Umawiyah.

Peristiwa-peristiwa tersebut mendorong munculnya westernisasi sebagai upaya menebus


kekalahan yang mereka derita selama itu. Sedangkan Kristenisasi menjadi bagian tak terpisahkan
dari westernisasi. Tujuan utamanya tidak lain yaitu untuk menghancurkan dunia lslam dari
dalam.

Westernisasi pada hakikatnya merupakan perwujudan dari konspirasi Kristen-Zionis-Kolonialis


terhadap ummat lslam. Mereka bersatu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu membaratkan
dunia lslam agar kepribadian lslam yang unik terhapus dari muka bumi ini.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Gerakan westernisasi telah mampu merembes hampir di setiap negara di dunia lslam dan negara-
negara Timur. Dengan diam-diam masyarakatnya terseret ke dalam peradaban Barat yang
materialistik dan modern. Akibatnya mereka terikat oleh roda peradaban Barat. Pengaruh
westernisasi ini berbeda-beda antara satu negara dengan negara lain. Hal itu tampak jelas di
Mesir, lraq, Palestina, Suriah, Yordania, Turki, lndonesia dan Marokko.

Gerakan ini merembes ke seluruh dunia Islam. Akibatnya tidak ada satu negeri Muslim atau
negeri Timur yang tidak dirembesi oleh gerakan ini.

‫التنصير‬

KRISTENISASI

Ta’rif
Kristenisasi adalah sebuah gerakan keagamaan yang bersifat Politis kolonialis. Muncul akibat
kegagalan Perang Salib sebagai upaya penyebaran agama Kristen ke tengah-tengah bangsa-
bangsa di dunia ketiga, terutama di tengah-tengah ummat Islam. Sasarannya mencengkeramkan
kekuasaan terhadap bangsa-bangsa tersebut.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Raymond Lull adalah orang Kristen pertama yang mengumandangkan kristenisasi, menyusul
kegagalan kaum Kristiani pada Perang Salib. Dengan sungguh-sungguh ia mempelajari bahasa
Arab dan berkeliling ke negara-negara Syam, berdiskusi dengan para ulama di sana.

Para zending Katholik telah masuk Afrika sejak abad XV dan ketika Portugal menemukan
negara-negara baru. Setelah itu zending-zending Kristen Protestan dikirim dari Inggris, Jerman
dan Perancis. Peter Heling sejak dini sudah terjun ke tengah-tengah ummat lslam di pantai
negara-negara Afrika.

Sedangkan Baron du Betez, sejak tahun 1664, menyalakan emosi orang-orang Kristen sehingga
ia mampu mendirikan sebuah akademi yang menjadi pusat pengajaran zending Masehi.

Mr. Cary dalam karier gerakan kristenisasi melebihi para pendahulunya. la muncul menjelang
akhir abad XVllI dan awal abad XlX.

Penginjil Henry Martin (meninggal tahun 1812) sangat besar andilnya dalam pengiriman zending
Kristen ke negara-negara Asia Barat. Dia telah menerjemahkan Bibel ke dalam bahasa India,
Persia dan Armenia.

Tahun 1795 M Dewan Gereja Protestan bersepakat dengan orang-orang Kopti di Mesir untuk
mendirikan sebuah Missi Kristen yang bertugas menyebarkan Injil di Afrika. David Livingstone
(1813 -1873), seorang pelancong lnggris, telah melakukan penerobosan ke jantung Afrika.
Sebelum menerobos benua itu ia dikenal sebagai seorang penginjil.

Kemudian tahun 1849 M missi-missi kristen mulai dikirim ke negara-negara Syam. Penugasan
mulai dilakukan intensif untuk menggarap beberapa wilayah di kawasan negara-negara
tersebut. Tahun 1855 M sebuah organisasi Pemuda Masehi didirikan. Anggotanya terdiri dari
orang-orang lnggris dan Amerika. Tugasnya terbatas pada upaya menanamkan keyakinan
Ketuhanan Almasih pada diri mereka masing-masing.

Tahun 1895 M organisasi Persatuan Mahasiswa Kristen lnternasional didirikan. Organisasi ini
memperhatikan studi terhadap problematika murid-murid sekolah di berbagai negara.
Berbarengan dengan itu dilancarkan pula gerakan penanaman jiwa ‘cinta kasih’ (ajaran kristiani)
kepada mereka.

Samuel Zwemer, Ketua Missi Kristen untuk negara-negara Arab di Bahrain dan Ketua
Persekutuan Kristen di Timur Tengah, pernah memimpin majalah Muslim World berbahasa
lnggris. Majalah ini didirikan tahun 1911. Sampai sekarang majalah ini masih diterbitkan oleh
Hartford.

Zwemer masuk Bahrain tahun 1890 M. Sejak tahun 1894 gereja-gereja reformasi Amerika
mendukungnya secara penuh. Hasil dari aktivitas kemanusiaan Zwemer yang paling menonjol
antara lain berdirinya lembaga-lembaga kedokteran missi di kawasan negara-negara Teluk.
Disusul dengan dibukanya Puskesmas-puskesmas di Bahrain, Kuwait, Musqat dan Amman.
Zwemer ini dapat dikatagorikan sebagai salah seorang tokoh gerakan kristenisasi terbesar di abad
modern ini.

Kenneth Cragg, pengganti Zwemer dalam memimpin majalah Muslim World, pernah menjadi
dosen Universitas Amerika di Kairo dan menjadi Kepala Bagian Theologi Masehi di Lembaga
Missi Kristen Hartford Bukunya yang terkenal,Panggilan Menara Adzan, terbit tahun 1956.

Louis Massignon, penasihat gerakan kristenisasi di Mesir. Ia termasuk anggota Lembaga Bahasa
Arab di Mesir. Pernah menjadi penasihat Departmen Kolonialisme Perancis untuk Urusan Afrika
Selatan. Daniel Bills berkata, “Perguruan Tinggi Robert di lstambul (sekarang Universitas
Amerika) tidak lagi menjadi perguruan tinggi yang exclusive, baik pengajaran ataupun fasilitas
kemahasiswaan yang disediakannya. Sekarang telah menjadi perguruan tinggi Kristen yang
benar-benar terbuka. Pendirinya adalah seorang missionaris Kristen. Malah sampai sekarang
pimpinannya harus seorang missionaris.”

Pendeta Syantor pada masa pendudukan Perancis menjadi Kepala Akademi Yesuit di Beirut
dalam waktu yang relatif lama. Mr. Nibrouse, Rektor Universitas Beirut Amerika tahun 1948 M
berkata: “Fakta telah membuktikan, pendidikan adalah sarana paling mahal yang telah diperalat
para missionaris Amerika untuk mengkristenkan Suriah dan Libanon.”

Don Huk Crey, tokoh terbesar dalam konferensi Kristen Louzon th. 1974 M, adalah seorang
penganut Protestan. Menjadi missionaris di Pakistan selama 20 tahun. Pernah menjadi
mahasiswa Fuller School of International Mission. Setelah konferensi Kristen di Colorado th.
1978 M, ia menjadi direktur Lembaga Samuel Zwemer. Lembaga ini juga bergerak dalam bidang
penerbitan untuk menyebarkan kajian-kajian khusus tentang masalah-masalah kristenisasi
terhadap Ummat Islam. Kantornya berpusat di California. Berbagai penataran dan pengkaderan
dipersiapkan untuk mencetak para missionaris dengan segala keahliannya.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pertama: Pemikiran-pemikiran mereka:

1. Tentang Persatuan Islam Kardinal Simon berkata, “Persatuan Islam menghimpun cita-cita
Ummat Islam dan membantu melicinkan upaya untuk mendominasi Eropa. Maka gerakan
Kristenisasi adalah satu unsur yang sangat dominan untuk memecah gerakan Persatuan Islam.
Untuk itu, kita harus membelokkan orientasi persatuan Ummat Islam dengan gerakan
kristenisasi.”
Lawrance Brown berkata, “Apabila ummat lslam bersatu dalam sebuah kerajaan Arab, pasti
mereka akan menjadi malapetaka yang paling berbahaya di dunia, atau bisa juga akan menjadi
dewa penyelamat. Tapi apabila mereka dibiarkan terpecah-belah, pasti mereka akan tetap tidak
bernilai dan tidak berpengaruh.” Mr. Bills berkata, “Agama lslam adalah sebuah benteng
penghalang paling kokoh terhadap perjalanan gerakan kristenisasi di Afrika.”

2. Tentang Penyebaran Islam Missionaris Nelson berkata, “Pedang Islam satu demi satu telah
menaklukkan bangsa-bangsa di Afrika dan Asia.”

Henry Jesups, missionaris Amerika berkata, “Orang-orang Islam sebenarnya tidak memahami
agama dan tidak pula menghargainya. Mereka adalah pencuri, pembunuh dan terbelakang.
Sesungguhnya gerakan kristenisasi akan tetap berupaya membina mereka agar menjadi bangsa
yang berkebudayaan.” Luthfi Livonian, berkebangsaan Armenia, pengarang beberapa buku
Islam berkata: “Sejarah Islam adalah sebuah cerita berseri yang mengerikan tentang
pertumpahan darah, peperangan dan pembantaian.”

3. Tentang Muhammad Addison berkata, “Muhammad tidak mampu memahami agama Nashrani
karena di dalam khayalnya hanyalah gambaran buram. Gambaran-gambaran ini menjadi pijakan
agamanya (lslam) yang disebarkan kepada orang-orang Arab.”

Missionaris Nelson beranggapan bahwa lslam itu jiplakan. Apa yang terbaik di dalam ajarannya
adalah hasil adopsi dari ajaran Kristen. Sedangkan ajaran-ajaran lainnya merupakan jiplakan
utuh atau sebagian dari berhalaisme. Missionaris’ F.J. Harber berkata : “Muhammad pada
hakikatnya adalah penyembah patung sebab persepsinya tentang Allah dalam kenyataannya
hanya merupakan karikatur.”

4. Tentang Ajaran lslam Missionaris Henry Jesups berkata, “Islam lebih banyak berpijak pada
landasan hadits daripada al-Qur’an. Jika haditshadits yang palsu itu dibuang, maka Islam tak
akan tersisa sedikitpun. Ia juga menyatakan, “Islam itu sangat dangkal. Wanita menurut lslam
adalah budak.” Sedangkan missionaris John Takly berkata, “Kita harus memperlihatkan kepada
orang bahwa yang benar di dalam al-Qur’an bukanlah sesuatu yang baru. Sedangkan yang baru
di dalam Islam juga bukan sesuatu yang benar.”

Kardinal Samuel Zwemer dalam bukunya Dunia Islam Dewasa ini berkata : Kita harus
meyakinkan umrnat lslam bahwa orang-orang Kristen bukanlah musuh mereka.

Kitab suci (Injil) harus disebarkan dalam bahasa-bahasa ummat lslam sebab lnjil adalah asas
gerakan Masehi yang paling penting.

Mengkristenkan ummat lslam harus dengan perantaraan seorang utusan dari mereka sendiri dan
dari dalam barisan mereka, sebab sebatang pohon itu harus ditebang oleh salah seorang
anggotanya.

Missionaris Kristen tidak boleh berkecil hati melihat lemahnya hasil missi mereka dalam
mengkristenkan ummat lslam, sebab pada dasarnya di dalam kalbu ummat lslam telah tumbuh
suatu kecenderungan terhadap ilmu-ilmu Eropa dan pembebasan wanita.” ‘
Samuel Zwemer dalam Mu’tamar Kristen di Quds th. 1935 M juga berkata: “…..tetapi tugas
missionaris Kristen di negara-negara lslam yang telah didukung oleh negara-negara Kristen
bukanlah berupaya untuk mengkristenkan ummat lslam, sebab hal ini merupakan suatu petunjuk
dan penghormatan bagi mereka. Tetapi tugas kalian yang teipenting ialah memurtadkan orang
lslam dari agama mereka agar menjadi orang yang sama sekali tidak mempunyai hubungan
dengan Allah. Kemudian tidak mempunyai hubungan dengan moral yang telah menjadi landasan
hidup seluruh bangsa:”

Kemudian di bagian lain dia mengatakan, “Kalian telah mempersiapkan suatu generasi yang
tidak mengenal hubungan dengan Allah dan tidak mau tahu tentang itu. Kalian harus
mengeluarkan seorang Muslim dari agamanya. Dia tidak usah dimasukkan ke dalam agama
Kristen. Kelak akan datang suatu generasi yang mentalnya persis yang dikehendaki penjajah.
Generasi tersebut tak perduli terhadap masalah-masalah besar, tetapi suka bersantai-santai dan
malas. Dengan demikian apabila ia melakukan sesuatu, hanya karena ingin popularitas. Jika
belajar, hanya karena ingin popularitas. Jika menduduki posisi tinggi, hanya karena popularitas.
Ia akan mengerahkan apa saja demi popularitas.”

Kedua: Konferensi-konferensi

Sampai sekarang mereka terus menyelenggarakan konferensikonferensi, baik nasional, regional


ataupun internasional.

Konferensi Kairo tahun 1324 H/1906 M. Dalam konferensi ini Zwemer menyerukan agar
diselenggarakan sebuah konferensi yang menghimpun organisasi-organisasi missi Kristen
Protestan untuk memikirkan tentang penyebaran lnjil di kalangan ummat lslam. Konferensi
Kairo ini dihadiri oleh 62 orang anggota laki-laki dan perempuan. Zwemmer berperan sebagai
pemimpin konferensi.

Konferensi Missi Kristen lnternational di Edinburgh Scotland th. 1328 H/1910 M. Hadir dalam
konferensi ini utusan-utusan dari 159 organisasi missi kristen di dunia.

Konferensi Missi Kristen di Lucknow, lndia th. 1339 H/ 1911 M. Dalam konferensi ini Samuel
Zwemer juga hadir. Setelah konfrensi usai, semua peserta mendapat sebuah vandel kenang-
kenangan. Pada satu sisi vandel itu tertulis: “Kenangkenangan Lucknow tahun 191 1 “. Pada sisi
sebelahnya tertulis: “Ya Allah! Dunia lslam bersujud kepada-Nya lima kali dalam sehari
semalam penuh khusuk. Pandanglah bangsa-bangsa lslam itu dengan penuh kasih. llhamilah
mereka dengan kedamaian Yesus Kristus.”

Konferensi Beirut tahun 1911 M. Konferensi Missi Kristen al-Quds: Konferensi tahun 1343 H/
1924 M. Konferensi tahun 1928 M yang berperingkat internasional. Konferensi tahun 1935 M
yang dihadiri oleh 12 delegasi. Konferensi tahun 1380 H/1961 M. Konferensi Gereja Protestan
tahun 1974 di Louzon, Swiss.

Konferensi Colorado 15 Oktober 1978 tergolong konferensi paling berbahaya. Tema konferensi
ialah Konferensi Amerika Selatan untuk Mengkristenkan Ummat Islam. Pesertanya sekitar 50
orang mewakili organisasi-organisasi Kristen paling aktif di dunia. Konferensi ini berlangsung
secara tertutup selama dua pekan. Dalam konferensi ini berhasil dibuat satu strategi yang
dirahasiakan karena dipandang sangat berbahaya. Antara lain diputuskan anggaran biaya sebesar
satu miliar dolar AS untuk program kristenisasi. Dana sebesar itu benar-benar terkumpul dan
didepositokan di salah satu bank terbesar di Amerika Serikat.

Konferensi lnternasional Untuk Kristenisasi. Konferensi ini diselenggarakan di Swedia pada


bulan Oktober 1981 M di bawah pengawasan Dewan Federal Lutherian. Dalam konferensi
dibahas hasil konferensi Louzon dan Colorado. Konferensi menelorkan sebuah kajian kritis
tentang gerakan kristenisasi untuk kawasan negara-negara Pakistan, India dan Bangladesh.
Gerakan Kristenisasi dititikberatkan kepada negara-negara dunia ketiga.

Konferensi-konferensi lainnya ialah: – Konferensi lstambul. – Konferensi Halwan di Mesir. –


Konferensi Missionaris Libanon. – Konferensi Missionaris Baghdad. – Konferensi Missionaris
Konstantinopel di Aljazair (sebelum merdeka). – Konferensi Chicago.

Konferensi Missionaris Madras di negara lndia. Konferensi ini diselenggarakan setiap sepuluh
tahun sekali.

Konferensi Baltimore di Amerika Serikat tahun 1942 M. Konferensi ini tergolong sangat
berbahaya. Dihadiri oleh Ben Gurion dari Yahudi.

Kristen telah menyusun sistem konferensi baru setelah perang dunia kedua. Konferensi gereja-
gereja itu diselenggarakan satu kali setiap 6 atau 7 tahun, dengan berpindah-pindah dari satu
negeri ke negeri lain. – Konferensi th. 1948 M (Belanda). – Konferensi th. 1954 M (Amerika). –
Konferensi th. 1961 M (India). – Konferensi th. 1967 M (Eropa). – Konferensi th. 1975 M
(lndonesia). Konferensi ini dihadiri 3 peserta dari missionaris kristen.

Ketiga: Pusat dan Lembaga Kristenisasi yang Termasyhur

Lembaga Samuel Zwemer di kawasan California. Lembaga ini didirikan berdasarkan


rekomendasi dari keputusan-keputusan konferensi Colorado.

International Centre for Studies and Mission di California. Lembaga ini bergerak di bidang
penyediaan biaya dan tenagatenaga manusia yang aktif untuk mempersiapkan konferensi
Colorado. Selain itu Lembaga juga mempersiapkan segala unsur pendukung untuk
mensukseskan konferensi tersebut.

Universitas Amerika di Beirut (dahulu Akademi Injil Simia). Didirikan tahun 1865 M.
Universitas Amerika di Kairo. Didirikan untuk menyaingi Universitas Al Azhar. Akademi
Perancis di Lahore. Persekutuan Missionaris Gereja lnggris. Sebuah organisasi Protestan yang
sangat penting. Berdiri sejak hampir dua abad lalu.

Lembaga Missionaris Amerika, terutama Persekutuan Missionaris Amerika. Berdiri sejak tahun
1810 M.
Persekutuan Missionaris Kristen Jerman Timur. Didirikan oleh seorang pendeta Labsious tahun
1895 M. Aktifitasnya secara nyata dimulai sejak tahun 19 M.

Pada tahun 1809Inggris mendirikan Persekutuan London Untuk Penyiaran Kristen di Kalangan
Yahudi. Aktifitasnya diarahkan agar orang-orang Yahudi yang terpencar-pencar di berbagai
belahan bumi masuk ke wilayah Palestina.

Keempat: Beberapa Buku Tentang Kristenisasi

Kumpulan kertas kerja Konferensi Kairo tahun 1906 M yang berjudul “Sarana Kristenisasi di
Kalangan Ummat Islam “. Zwemer menyusun sebuah buku yang merupakan kumpulan dari
beberapa laporan tentang missi. Buku tersebut diberi judul Dunia Islam Dewasa ini. Buku ini
membicarakan sarana-sarana praktis untuk bersentuhan dengan bangsa-bangsa non Masehi
dalam rangka menarik mereka ke pangkuan Masehi. Di dalamnya ditulis pula penjelasan
mengenai langkah-langkah yang harus diikuti setiap missionaris. Sejarah Missionarisme karya
Edwin Bulls seorang missionaris protestan.

Buku Mr. Fardner yang berisi kajian yang lebih difokuskan kepada masalah-masalah Afrika dan
cara penyebaran Kristen di kawasan itu. Diketengahkan pula tantangan-tantangan yang dihadapi
dan upaya penyelesaiannya.

Majalah Missionaris Kristen Protestan diBiel, Swiss. Majalah ini membahas konferensi
Edinburgh tahun 1910 M. Majalah Masehi Timur berbahasa Jerman yang
diterbitkan Perseketuan Missionaris Jerman Timur sejak tahun 1910 M. Ensiklopedi lslam dan
lkhtisarnya. Buku ini telah diterbitkan dalam berbagai bahasa yang hidup.

Kelima: Sarana dan Fasilitas

1. Medis

Melalui pelayanan-pelayanan kesehatan mereka lancarkan Kristenisasi. Aktivitas tersebut


dijadikan sarana utama Kristenisasi.

Paul Harison dalam bukunya “Dokter di Negara-negara Arab berkata, “Kami siap berada di
negara-negara Arab untuk menggiring penduduknya menjadi Kristen.”

S.A. Morisson redaktur majalah MUSLlM WORLD berkata, “Waktu itu kesempatan sangat
terbuka lebar. Para dokter Kristen membawa missinya di tengah-tengah mayoritas ummat lslam
di desa-desa seluas negara Mesir”. Seorang missionaris wanita, Eide Harris mengatakan, “Dokter
Kristen harus memanfaatkan kesempatan dalam prakteknya untuk memasukkan missi Kristiani
ke telinga dan hati ummat lslam”. Mr. Harber menyatakan perlunya diperbanyak missi
kesehatan. Sebab, kata dia, para tenaga medis berhadapan langsung dengan massa. Mereka
berpengaruh besar terhadap ummat Islam. Pengaruh mereka lebih besar daripada tenaga missi
(zending) lain”. (Konferensi Kairo 1906 M).
Di antara dokter missionaris yang terkenal ialah, An Asawodge, Frost, Cornelius Van Dyck,
George Post, Charles Kalhoon, Mary Owey dan Dr. Thomson.

2. Pendidikan

Segala potensi dan fasilitas mereka dikerahkan untuk menjadikan pendidikan sebagai sarana
kristenisasi yang mereka canangkan. Karena itu mereka mendirikan sekolah, akademi,
universitas, sekolah tinggi,panti asuhan, taman kanak-kanak, sekolah-sekolah persiapan masuk
SD, SMP dan SMA.

Selama 150 tahun mereka telah membagi-bagikan tidak kurang dari 1 juta eksemplar Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru yang telah diterjemahkan ke dalam 1130 bahasa. Juga brosur dan
majalah yang harganya mencapai 7 milyard dollar As.

Di bidang pendidikan ini orientalisme dan kristenisasi bekerjasama dalam mencapai tujuan
bersama.

3. Aktifitas Sosial

– Menyediakan perumahan-perumahan mahasiswa dan mahasiswi.

– Mendirikan klub-klub.

– Membuat hostel, panti jompo, penampungan anak yatim dan gelandangan.

– Memperhatikan aktivitas-aktivitas hiburan dan menghim pun orang-orang yang menyukai


aktivitas semacam ini.

– Mendirikan perpustakaan-perpustakaan missionaris dan menjadikan pers sebagai alat


kristenisasi secara luas.

– Menyelenggarakan camping-camping kepramukaan. Aktifitas ini dij adikan ajang utama


kristenisasi.

– Mengunjungi nara pidana dan orang-orang sakit di rumah sakit. Mereka diberi hadiah dan
pelayanan yang baik. Mrs. Almost Wilson dan Mrs. Hilday dalam konferensi Kairo tahun 1906
M berbicara tentang’peranan wanita missionaris dalam melakukan missi kristen di kalangan
wanita-wanita ummat lslam.

4. Keluarga Berencana

Dalam pertemuan Pendeta Shinode tanggal 5 Maret 1973 M yang dihadiri para uskup dan orang-
orang kaya di Gereja Marqus di Alexandria Mesir, diketengahkan beberapa keputusan
konferensi. Antara lain tentang ketidakharusan berkeluarga berencana di kalangan masyarakat
gereja, baik berupa pembatasan atau pengaturan kelahiran.

Malah mereka diberi stimulus untuk memperbanyak keturunan dengan dorongan dan bantuan
material dan spiritual. Di antara mereka sangat didorong untuk kawin muda. Pada saat yang sama
pembatasan dan pengaturan kelahiran diwajibkan bagi ummat Islam secara ketat. Sebab mereka
tahu bahwa 65% lebih dari para dokter dan tenaga medis yang bergerak dalam pelayanan
kesehatan adalah masyarakat gereja.

5. Fitnah dan Peperangan

Orang-orang Kristen aktif mendorong timbulnya peperangan dan fitnah di kalangan kaum
Muslimin. Tujuannya adalah untuk melemahkan bangsa-bangsa lslam.

Membangkitkan ketidakstabilan dan keguncangan-keguncangan di masyarakat dengan


menyalakan api permusuhan. Caranya antara lain membangunkan jiwa nasionalisme, kedaerahan
dan sektarianisme sempit, seperti fir’aunisme di Mesir, finiqisme di Syam, Palestina dan
Libanon, Asyurisme di Irak, dan Barbarisme di Afrika Utara.

Dalam konferensi Missionaris Lucknow di lndia tahun 1911 M, Zwemer berkata, “Pembagian-
pembagian politik di dunia lslam dewasa ini merupakan suatu bukti nyata bahwa tangan Tuhan
telah berperan dalam sejarah untuk membangkitkan agama Masehi yang kini sedang aktif itu.”

6. Potensi dan Kemampuan

Di Indonesia orang-orang Kristen menguasai media massa. Mereka memiliki siaran-siaran radio
amatir missionaris dan koran-koran nasional. Dalam sensus tahun 1975 M di lndonesia terdaftar
9819 buah gereja milik Kristen Protestant, 3897 orang pastur, 8504 orang missionaris sukarela.
Sedangkan Katholik memiliki 7250 buah gereja, 2630 orang pastur dan 5393 orang missionaris
sukarela. Mereka telah membuat rencana untuk mengkristenkan lndonesia selambatlambatnya
pada tahun 2 M.

Di Bangladesh terdapat banyak sekali organisasi missi dan zending untuk mengkristenkan
ummat lslam di negeri itu.

Kenya dicanangkan menjadi Kristen penuh pada tahun 2 M. Gerakan Kristenisasi ini juga
menyerbu Malaysia, negara-negara Teluk dan Afrika.

Dalam konferensi negara-negara non blok di Kuala Lumpur disebutkan bahwa di Malaysia
terdapat sekitar 25 pemancar radio amatir yang terdiri dari 63 bahasa daerah yang melancarkan
serangannya secara lantang dan tajam dalam upaya memusuhi lslam. Jumlah organisasi missi
kristen yang ada di 38 negara Afrika mencapai 111. buah. Sebagian memiliki pesawat terbang
untuk mengangkut para dokter, obat-obatan, dan para perawat untuk mengobati orang-orang
sakit di hutan-hutan dan gunung-gunung.
Sekarang ini di dunia terdapat lebih dari 220 ribu missionaris (137. Katolik dan 82. Protestant).
Di Afrika saja terdapat 119. missionaris laki-laki dan perempuan. Anggaran mereka sebesar 2
milyard dollar AS tiap tahun.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Kristenisasi mulai bergerak setelah orang-orang kristen mengalami berbagai kekalahan selama
dua abad (1099—1254 M). Mereka mengerahkan segala dana dan tenaganya dalam upaya
menguasai Bait al-Maqdis, sekaligus merebutnya dari genggaman ummat Islam.

Pendeta Kristen Mibez berkata, “Perang salib yang telah dimulai missionaris-missionaris kita
pada abad ke 17 M masih berlangsung sampai hari ini. Pastur-pastur pria dan wanita Perancis
masih banyak bertebaran di Timur.” Becker seorang orientalis Jerman berpendapat, “Terdapat
sikap permusuhan yang tajam antara Kristen dan lslam. Sebab ketika Islam tersebar pada abad
pertengahan, agama ini telah membangun sebuah benteng pertahanan yang kokoh di
tengahtengah upaya penyebaran Kristen. Kemudian lslam tersebar ke berbagai negara yang
sebelumnya pernah bertekuk lutut di bawah kekuasaan Kristeh.”

Kristenisasi pada dasarnya bertujuan untuk memantapkan pengaruh Kristen Barat di negara-
negara lslam. Kristenisasi merupakan awal dan landasan kokoh bagi penjajahan. Juga merupakan
penyebab langsung lumpuhnya serta melemahnya potensi ummat lslam.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Kejayaannya Kristenisasi tersiar secara luas di negara-
negara dunia ketiga.

Kristenisasi mendapatkan sokongan internasional yang melimpah dari negara-negara Eropa,


Amerika, gereja-gereja, lembagalembaga, universitas-universitas dan organisasi-organisasi
internasional.

Kristenisasi mengerahkan segala daya dan kemampuannya secara intensif di dunia Islam. Saat
ini Kristenisasi terfokus di Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Pakistan dan Afrika secara umum.
‫الجماعة اإلسالمية في شبه القارة الهندية –الباكستانية‬

JAMA’AT ISLAMI

(DI ANAK BENUA INDIA — PAKISTAN)

Ta’rif

Jama’at lslami (di Anak Benua lndia—Pakistan) adalah sebuah jama’ah lslam modern yang
memfokuskan aktifitasnya untuk menegakkan syari’at lslam dan menerapkannya dalam
kehidupan nyata. Jama’at lslami tergolong gigih membendung berbagai bentuk aliran
sekularistik yang berusaha keras mendominasi seluruh negeri.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Pertama: Pendiri

Abu al-A ‘la al-Maududi (1321—1399 H/1903—1979 M) adalah pendiri Jama’at lslami. Ia
dilahirkandi kota Aurangabad (Deccan) di wilayah Hyderabad. Memulai pendidikannya di
bawah asuhan orang tuanya sendiri, Sayid Ahmad Hasan. Keturunannya dari keluarga Qutb al-
Din. Maudud. Keluarga ini terkenal dengan keteguhannya dalam memegang agama dan
kedudukan rohaninya yang tinggi.

Aktifitas da’wah Maududi berawal di dunia jurnalistik pada tahun 1918 M. Pada tahun 1920 M
beliau membentuk sebuah front jurnalistik yang bertujuan memerdekakan ummat lslam dan
menyampaikan Islam. Karir jurnalistiknya sering berpindah-pindah dalam berbagai surat kabar.
la pernah menjadi penulis, direktur dan pemimpin redaksi.

Bukunya Jihad Dalam Islam yang beredar tahun 1928 M berpengaruh luas dan mendalam dalam
membangkitkan semangat perlawanan menentang lnggris, kaum berhalaisme dan musuh-musuh
Islam dimana saja.

Tahun 1933 M ia menerbitkan majalah Turjuman al-Qur’an dari Hyderabad, Deccan. Motto
majalah ini ialah, “Wahai ummat lslam, embanlah da’wah al-Qur’an, bergeraklah dan terbanglah
menjelajah dunia.” Melalui majalah ini Maududi mentransfer pemikir-pemikirannya ke segenap
ummat lslam di anak benua lndia—Pakistan. Ini merupakan langkah awal yang meratakan jalan
menuju berdirinya Jama’at lslami di kemudian hari.

Tahun 1937—1938 M Maududi tinggal di Lahore memenuhi panggilan Dr. Mohammad Iqbal.
Di Bathankot ia bersama lqbal mendirikan sebuah Lembaga Research lslam. Lembaga ini
menjadi tempat pengkaderan dan tempat dia mengarang buku. Namun beberapa lama kemudian,
sejak kedatangan Maududi, Iqbal berpulang menghadap llahi.

Melalui majalah Turjuman al-Qur an, Maududi menyerukan para ulama dan tokoh-tokoh Islam
supaya menghadiri konferensi yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 1941 M/1360 H di
Lahore. Konferensi ini dihadiri 75 orang delegasi, yang mewakili beberapa negara bagian di
lndia. Dalam konferensi inilah Jama’at lslami didirikan dan Maududi terpilih menjadi
pemimpinnya.

Ketika itu Anak Benua lndia dikuasai lnggris. Maududi mengeluarkan fatwanya yang berani. Ia
mengharamkan bekerja untuk berbakti kepada kekuatan penjajah. Fatwa inilah yang
menyebabkan Jama’at lslami menghadapi serangan dahsyat dari fihak penjajah sejak awal
berdirinya.

Tanggal 28 Agustus 1947 M Pakistan lahir sebagai negara merdeka yang memisahkan diri dari
India, negara berhala. Kemudian disusul dengan munculnya kepemimpinan Jama’at lslami baru
di lndia. Jama’at menyatakan kemerdekaan dengan sendirinya. Tujuannya tak lain adalah untuk
memudahkan urusan-urusan administratif.

Jama’at lslami, dengan berdikari mendirikan kampkamp penampungan Muhajirin Muslimin dan
kepada mereka diberi bantuan sampai merasa aman dan damai. Dalam hidupnya, Maududi
berkali-kali dijebloskan ke dalam penjara karena keberanian dan sikapnya melawan orang-orang
yang menentang penerapan hukum Islam di Pakistan. Ia pernah dijatuhi hukuman mati, tetapi
kemudian mendapatkan keringanan.

Penjara demi penjara dimasukinya, namun tidak membuatnya mundur dari sikap dan
perjuangannya. Bahkan hal itu semakin memperkuat keyakinannya terhadap da’wah dan prinsip-
prinsip Islam. Jama’at Islami banyak membantu Mujahidin Kasmir dalam perjuangannya
melawan India. Mereka dilengkapi dengan amunisi, puskesmas-puskesmas dan kamp-kamp
pengungsi.
November 1971 M Pakistan pecah menjadi dua. Bagian barat tetap disebut Pakistan, sementara
bagian timur dikenal dengan Bangladesh. Perpecahan itu telah mengguncang Maududi.

Sejak November 1972 M, atas permohonan sendiri, Maududi mengundurkan diri dari jabatan
Ketua Jama’at, karena pertimngan kesehatannya. Beliau selanjutnya lebih banyak menekuni
studi dan menulis, terutama merampungkan kitabnya Tafhum al-Qur’an. Jabatan Ketua Jama’at
sesudahnya dipegang oleh Miyan Thufail Muhammad.

27 Februari 1979 M ia mendapat hadiah King Faisal Fondation dalam bidang pengkhidmatan
terhadap Islam. Hadiah tersebut didonasikan untuk membangun sebuah Lembaga Ilmu
Pengetahuan Islam di Lahore.

1 Dzulqa’dah 1399 H/22 September 1979 M Maududi wafat, setelah menjalani operasi di New
York. Jenazahnya dibawa ke Lahore. Ucapan ta’ziyah pun berdatangan dari seluruh dunia lslam.

Dalam bidang da’wah Maududi telah mewariskan kader-kader, kepustakaan dan karya tulis yang
tidak sedikit. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dicetak
berulang kali.

Kedua: Tokoh-tokohnya yang Menonjol

1. Di Pakistan Miyan Thufail Muhammad, lahir pada tahun 1914 M. Sebagai salah seorang
anggota pendiri Jama’at, Thufail menjadi Sekjen pada masa Maududi sejak tahun 1968 M. Sejak
tahun 1972 M beliau menduduki jabatan Amir (imam) jama’at. Tahun 1977 ia terpilih kembali
menjadi Amir. Ia pernah dijeboloskan ke dalam penjara bersama Maududi. Sering mengikuti
konferensi-konferensi dan berbagai pertemuan, baik di dalam ataupun di luar Pakistan. Beliau
memiliki ijazah dan penghargaan tinggi di bidang fisika, matematika dan hukum.

Khursyid Ahmad, Wakil Amir Jama’at, Tahun 1978 ia menjadi menteri dan anggota parlemen
Pakistan. Qadhi Husain Ahmad, Sekjen Jama’at lslami sekarang. Kini ia menjadi anggota
parlemen mewakili jama’at. Khalil Ahmad al-Hamidi, Direktur al-Arubah dan Internasional of
Maududi Institute for Islamic Studies. Muhammad Asalam Sulaimi, Wakil Sekjen Jama’at.
Kharm Yah Murad, Direktur lslamic lnstitute Leister di Inggris dan Amir Jama’at Islami
Pakistan Timur (sebelum menjadi Bangladesh).

Amin Ahsan Ishlahi, salah seorang tokoh Ulama. Ia pernah ditangkap bersama Maududi. Amin
pernah meninggalkan Jama’at karena terjun langsung ke gelanggang politik praktis. Kendati
beliau sibuk dalam bidang politik, namun buku-bukunya masih tetap dipelajari dan menjadi
kerangka manhaj pendidikan Jama’at. Prof. Abdul Ghafur Ahmad, Amir Jama’at cabang
Karachi, anggota parlemen pusat dan menteri perindustrian dan pertambangan dalam kabinet
tahun 1978 M.

Mahmud A’zham Faruki yang pernah menjadi anggota Parlemen pusat dan menjadi Menteri
Penerangan tahun 1978. Sayyid As’ad Jailani, Amir Jama’at propinsi Punjab. Pernah menjadi
anggota Parlemen pusat mewakili Jama’at Islami. Beliau menerbitkan lebih dari 80 buku dalam
berbagai lapangan kehidupan lslam.
2. Di lndia Abu Laith Islahi al-Nadawi, Amir Jama’at Islami pertama di lndia. Ia pernah
mengundurkan diri, tetapi dipilih kembali untuk kedua kalinya. Sampai kini menduduki jabatan
tersebut. Syaikh Muhammad Yusuf yang pernah menjadi Amir Jama’at pada masa-masa pertama
setelah Abu Laith. Syaikh Hamid Husein, salah seorang tokoh dan orator yang terkenal. Ia wafat
setelah melakukan ibadah haji tahun 1405 H di Jiddah.

Afdhal Husein, Sekjen Jama’at Islami sekarang. Beliau dikenal sebagai ahli pendidikan dan telah
mengarang buku di bidang pendidikan sekitar 30 judul. Sayid Ahmad Arwaj al-Qadiri, Wakil
Amir Jama’at Islami sekarang, pimpinan Dewan Redaksi majalah Zandaukai (hidup). Selain itu
ia juga merupakan juru bicara Jama’at Islami India.

3. Di Bangladesh Abul Kalam Muhammad Yusuf, Amir pertama Jama’at Islami di Bangladesh
(setelah negara ini memisahkan diri dari Pakistan tahun 1972). Abbas Ali Khan, Amir Jama’at
Islami sekarang.

Ghulam A’zham yang hidupnya tanpa kewarganegaraan, kendati dia tinggal di negeri sendiri.
Karena gerakan dan aktivitasnya, pemerintah Bangladesh mencabut hak kewarganegaraannya. Ia
dituduh oleh pemerintah sebagai orang yang mengganggu stabilitas nasional. Ia pernah menjadi
Amir Jama’at lslami di Pakistan Timur (sebelum wilayah ini memisahkan diri menjadi
Bangladesh).

4. Di tempat-tempat lain Di Sri Lanka dan Kasymir banyak terdapat tokoh-tokoh Jama’at
terkenal. Di negara-negara tersebut terdapat cabangcabang Jama’at lslami.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Ahlu al-Sunnah wa al Jama’ah merupakan aqidah yang diyakini Jama’at. Secara umum
pemikirannya dalam menyeru kepada tauhid, berpegang teguh kepada al-Qur’an dan al-
Hadits. Dalam menegakkan syari’at lslam dalam realitas kehidupan, mereka berusaha keras
tidak keluar dari aqidah tersebut.

Pemikiran Maududi yang terkenal ialah, “Islam bukan -suatu sistem filsafat kehidupan semata.
Islam adalah sistem hidup universal dan total. Selama kita belum mewujudkan sistem Islam
secara nyata, maka kita tidak akan mampu memberikan pengabdian kepada Islam melalui kata-
kata dan pembicaraan.”

Program da’wah perbaikan Maududi terdiri atas empat point :

1. Pembersihan dan penyucian pemikiran.

2. Perbaikan pribadi.

3. Perbaikan masyarakat.
4. Perbaikan sistem pemerintahan.

Maududi memusatkan tenaga dan kesungguhannya untuk menentang empat kenyataan yang
tidak Islami:

1. Menentang teori satu bangsa di lndia. Teori satu kebangsaan ini merupakan propaganda
yang dikibarkan oleh Partai Kongres yang menyerukan kebangsaan bersama antara orang
orang Hindu dan ummat lslam. Berkenaandengan ini Maududi menulis dua buah buku
berjudul: a. Kaum Muslimin dan Pertarungan Dewasa lni b. Masalah Nasionalisme.
2. Menentang dominasi peradaban Barat.
3. Menentang kepemimpinan yang membawa ide-ide yang bertentangan dengan Islam dan
pemikiran lslam.
4. Menentang pemikiran yang menimbulkan kejumudan agama yang melembaga.

Untuk menopang gerakannya Maududi menekankan tiga hal:

1. Para pendukung perjuangannya tidak cukup hanya kuat aqidah, tetapi juga harus
memiliki kredibilitas dalam perilaku individualnya.
2. Sistem da’wah harus ketat, tidak boleh ada peluang untuk diremehkan dan disepelekan.
3. Dalam dunia da’wah harus ada dua unsur praktisi da’wah:

a. Praktisi da’wah yang memiliki tsaqafah Islamiyah lama.

b. Praktisi da’wah yang memiliki tsaqafah lslamiyah baru.

Dalam pidato yang disampaikan di Fakultas Hukum Universitas Lahore (19 Februari 1948),
Maududi menyampaikan empat pokok tuntutannya yang menjadi tujuan berdirinya negara
Pakistan, yaitu :

1. Bahwa kedaulatan negara di Pakistan hanya bagi Allah. Pemerintah Pakistan berkedudukan
hanya sebagai pelaksana kedaulatan tersebut dalam mencapai ridha-Nya.

2. Syari’at Islam ialah konstitusi negara Pakistan.

3. Menghapus semua bentuk perundang-undangan yang bertentangan dengan syari’at lslam. Di


masa mendatang tidak dapat dibenarkan adanya penetapan undang-undang yang menghapus
syari’at lslam.

4. Pemerintah Pakistan, dalam menjalankan roda pemerintahannya, berada dalam ruang lingkup
ketentuan yang telah ditentukan syari’at lslam. Gema tuntutan tersebut bergaung luas sehingga
mengundang dukungan dan pernyataan serupa. Bahkan beribu-ribu surat dukungan dari berbagai
penjuru Pakistan berdatangan.
Pada mulanya pemerintah menolak tuntutan tersebut. Akibatnya Maududi dan teman-teman
seperjuangannya ditangkap. Namun setelah terlihat kegigihan mereka, Jam’iyyah Ta’sisiyyah
pada bulan Maret 1949 mengeluarkan sebuah keputusan yang terkenal dengan deklarasi tujuan
negara. Sampai sekarang deklarasi ini menjadi asas orientasi Islam di negara Pakistan.

Dalam da’wahnya, Maududi memfokuskan beberapa uslub sebagai berikut:

1. Uslub untuk para petani

2. Uslub untuk para dokter.

3. Uslub untuk umum (mahasiswa, pelajar, pekerja, buruh, petani, advokat, dokter dan lain
sebagainya).

4. Uslub berdasarkan prinsip skala prioritas.

5. Uslub qudwah (melalui keteladanan) sebelum ucapan.

Jama’at Islami aktif membentuk organisasi pergerakan mahasiswa Muslim. Organisasi ini
terkenal dengan nama Islami Jam’iyat Thalabah. Sebuah organisasi independen, baik aktivitas
ataupun struktur administrasinya.

Organisasi ini telah menggusur mahasiswa-mahasiswa sosialis, komunis dan sekularis dalam
kepemimpinan kemahasiswaan di Pakistan. Akibatnya aktifis Islami Jam’iyat Thalabah berhasil
menduduki kursi mayoritas di berbagai organisasi kemahasiswaan. Sebab organisasi ini
mendapat dukungan luas dari rakyat.

Khusus mengenai sikapnya terhadap pengungsi dan Mujahidin Afghan, Jama’at Islami
sepenuhnya berdiri di belakang mereka. Karena itu Jama’at mendirikan kamp-kamp untuk para
pengungsi, rumah sakit dengan segala peralatannya dan fasilitas lain yang diperlukan oleh para
pengungsi dan kaum Mujahidin. Aktivitas ini sampai sekarang masih menyibukkan Jama’at.

Jama’at telah terjun ke dalam kancah pertarungan melawan kaum sosialis, Hindu dan sekularis
selama 9 tahun (1947-1956). Pertarungan ini mereda setelah terbentuknya konstitusi baru tahun
1956 yang menyatakan kemenangan di pihak Islam. Tetapi kemudian muncul pertarungan baru
yang dihadapi Jama’at sampai sekarang.

Dalam dustur (konstitusi) Jama’at Islami Pakistan antara lain disebutkan:

1. Perjuangan Jama’at Islami dalam mencapai tujuannya tidak mengenal gerakan bawah tanah
seperti gerakan-gerakan bawah tanah di dunia. Ia bergerak dengan segala kemampuannya secara
terang-terangan bagaikan matahari di siang hari.

2. Jama’at Islami menjadikan al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai sumber asasi dan dijadikan
sebagai hujjah serta landasan dalam berbagai macam persoalan hidup.
3. Jama’at Islami senantiasa menempuh cara-cara konstitusional dalam melakukan perbaikan
yang selalu dikumandangkannya dan perubahan mendasar yang hendak dicapainya. Selain itu
Jama’at berupaya untuk memperoleh dukungan massa dalam melakukan perubahan-perubahan
terhadap kondisi yang terjadi.

Akar Pemikiran Dan Doktrinnya

Abu A’la al-Maududi mendasarkan da’wahnya kepada al-Qur’an dan al-Sunnah. Dalam
da’wahnya tampak jelas pengaruh da’wah yang dibawakan Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahab. Syaikh ini sangat terkenal dalam kekerasan dan kegencarannya membersihkan aqidah
dari debu-debu kemusyrikan dan perlunya kembali kepada sumber Islam yang murni. Dalam
segala masalah harus dikembalikan kepada dalil yang benar. Berbarengan dengan itu pula harus
dibasmi segala macam bentuk bid’ah dalam agama yang telah berkarat di dalam kehidupan kaum
Muslimin.

Maududi juga sedikit banyak terkena pengaruh filosof Muslim terkenal Muhammad Iqbal yang
telah melahirkan gagasan pemindahan Pakistan dari India, negara berhala. Ia sangat mengagumi
Iqbal. Selama hidupnya hanya 3 kali berjumpa dengan Iqbal. Dalam pertemuan-pertemuan
mereka terlontar berbagai ide yang sama.

Terdapat suatu proses interaksi antara Jama’ah Islami dan da’wah Ikhwanul Muslimin. Sehingga
buku-buku produk kedua jama’ah ini dipelajari bersama dalam sistem pembinaan kadernya.
Dalam buku Jihad dalam Islam, dikemukakan kesamaan antara pemikiran-pemikiran Hasan al-
Banna dengan pemikiran Maududi dalam masalah jihad. Bahkan Maududi menyatakan
kekaguman terhadapnya.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Jama’at Islami terpusat di anak benua India-Pakistan. Gerakan ini berpusat di Mansyurah,
Lahore Pakistan. Dalam perkembangannya jama’ah ini menelorkan kepemimpinan di
Bangladesh, India, Sri Lanka, Kasymir dan lain-lain, yang masing-masing berbeda dalam
administrasi. keorganisasiannya.

Tetapi mereka sama dalam orientasi pemikirannya. Tak ada perbedaan antara satu wilayah
dengan wilayah lainnya.

Jama’at Islami di Pakistan sangat berakar dan berpengaruh luas serta mendapat dukungan besar
dari kalangan rakyat. Wakil-wakilnya banyak yang duduk dalam pemerintahan.
‫الحزب الجمهوري في السودان‬

AL-HIZB AL-JUMHURI

(PARTAI REPUBLIK DI SUDAN)

Ta’rif

Al-Hizb al-Jumhuri adalah sebuah partai politik di Sudan yang didirikan oleh Mahmud
Muhammad Thaha. la menyerukan pembentukan Negara Federal Demokratik Sosialis Sudan
yang menerapkan sistem pemerintahan berdasarkan undang-undang kemanusiaan. Prinsip-
prinsipnya merupakan campuran dari berbagai pemikiran dan filsafat ditambah dengan sesuatu
yang tak jelas dan absurd. Maksudnya, pertama untuk menyembunyikan beberapa kebenaran dan
kedua untuk menarik perhatian kalangan intelektual.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Partai ini didirikan oleh Ir. Mahmud Muhammad Thaha (1911 M). Ia adalah lulusan Universitas
Khartum pada masa penjajahan Inggris 1936 M. Waktu itu nama universitas masih Akademi
Khartum Monumental.

AI-Hizb al-Jumhuri muncul di arena politik pada masa penjajahan Inggris di Sudan. Sejak
didirikannya, tahun 1945, partai ini diketuai oleh Ir. Mahmud sampai ia wafat. Pada masa
penjajahan Inggris ia pernah dijebloskan ke dalam penjara. Setelah itu ia mengurung diri
beberapa tahun lamanya. Kemudian ia tampil dengan pemikiran-pemikiran politiknya yang
menyerukan perlunya diwujudkan suasana saling pengertian dengan Israel.

Selain itu ia mengeluarkan pemikiran-pemikiran keagamaan yang bercampur dengan pendapat-


pendapat pribadinya. Pendapatpendapatnya tentang agama tidak pernah terucapkan oleh
ulamaulama atau imam-imam manapun. Ia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam
berdebat dan bersilat lidah.

Menjelang akhir hayatnya ia masih sempat masuk penjara. Tetapi kemudian ia dibebaskan.
Setelah keluar dari penjara ia terus memimpin aksi kekerasan menentang diterapkannya hukum
Islam di Sudan dan mendorong orang-orang Kristen supaya menentang pemerintah atas
penerapan hukum tersebut. Karena itu ia dan empat orang pendukungnya dijatuhi hukuman mati
dengan tuduhan zindiq dan menentang syari’at Islam.

Sebelum waktu eksekusi tiba ia diberi kesempatan 3 hari untuk bertaubat, tetapi ia tidak mau.
Jum’at pagi, 27 Rabi’ul al-Tsani 1405 H/18 Januari 1985 ia dihukum gantungdi depan 4 orang
pengikutnya:

1. Tajuddin Abdu al-Razaq (35 tahun), seorang buruh di salah satu pabrik tenun

2. Khalid Bakir Hamzah (22 tahun), mahasiswa Universitas Kairo cabang Khartum

3. Muhammad Shalih Basyir'(36 tahun) pegawai pada perusahan al-Jazirah

4. Abdu al-Lathif Umar (51 tahun), wartawan surat kabar al-Shihafah.

Keempat orang tersebut menyatakan taubat 2 hari setelah pelaksaan hukuman terhadap Mahmud.
Dengan demikian mereka selamat dari kematian di tiang gantungan.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Al-Hizb al-Jumhuri memiliki pemikiran, ide dan keyakinan aneh dan sangat jauh dari Islam.
Sebagaimana telah digariskan oleh pemimpin mereka, tujuan yang hendak dicapai ialah sebagai
berikut:

1. Membentuk pribadi-pribadi bebas yang berfikir sekehendaknya, berkata sekehendak


fikirannya dan bekerja sesuai dengan yang dikatakannya.

2. Membentuk sebuah masyarakat “shalih”, yaitu masyarakat yang tegak di atas prinsip
persamaan ekonomi, politik dan sosial. Persamaan ekonomi dimulai dari sosialisme dan terus
berkembang menuju komunisme. Persamaan politik dimulai dari demokrasi perwakilan langsung
dan berakhir pada kebebasan pribadi secara mutlak, di mana setiap pribadi memiliki aturan
sendiri-sendiri. Sedangkan persamaan sosial mewujud dalam penghapusan diskriminasi kasta,
ras, keturunan, warna kulit dan kepercayaan.

3. Memerangi rasa takut. “Rasa takut yang menjadi biang keladi setiap kerusakan moral dan
kejelekan perilaku ialah takut kepada Tuhan. Jiwa kesatria seseorang tidak akan sempurna
selama ia masih dijangkiti rasa takut. Jiwa kewanitaan seorang wanita tidak akan sempurna
selama ia masih dijangkiti rasa takut, apapun bentuk dan tingkatannya. Sebab kesempurnaan
hanya dapat dicapai dengan terlepasnya seseorang dari rasa takut.” (Risalatu al-Shalah, halaman
62).

Agama, menurut keyakinan mereka, tumbuh dari rasa takut. Mahmud berkata, “Ketika manusia
pertama menemukan dirinya dalam lingkungan alam yang diciptakan Allah, makhluk ini
dikurung oleh musuh dan lawan-lawannya dari berbagai penjuru. Lalu ditempuh beberapa jalan
pemikiran dan amal untuk memelihara kehidupannya. Dengan akal dan kalbunya Allah
memberinya petunjuk untuk membagi kekuatan yang mengelilinginya itu menjadi kawan dan
lawan. Lawan ini ada yang menjadi musuh yang memberi potensi dan kemampuannya. Ada pula
yang menjadi lawan yang berpotensi luar biasa dan melemahkan kekuatannya.

Sedangkan musuh-musuhnya yang membuat dia berpotensi dan kuat adalah binatang buas dan
semacamnya serta manusia yang menjadi lawannya. Maka manusia sengaja melakukan saling
serang di dalam urusan mereka.

Adapun kawan-kawan besar dan musuh-musuh telah mendapatkan caranya mencari muka dan
menjilat kepada mereka dengan mendekatkan qurban-qurban dan melahirkan ketundukan dan
berpura-pura.

Dalam menghadapi sahabat-sahabatnya, manusia membela diri dengan harap. Sedangkan


menghadapi musuh-musuhnya ia membela diri dengan rasa takut. Sejak itulah munculnya
tandatanda pengabdian dan aama.” (Risalah al-Shalah, halaman 3I).

Cara mencapai tujuannya ialah melalui aktivitas pembentukan pemerintahan Sudan dengan
sistem Republik Federal Demokrasi Sosialis. Jika sasaran itu terwujud maka mereka akan
memerintah berdasarkan konstitusi kemanusiaan. Setidak-tidaknya berlakunya undang-undang
dasar yang intinya menghapus mandat dari lakilaki dan wanita, sebagaimana mereka katakan.

Pimpinan mereka sering mengatakan, “Di dalam al-Qur’an tidak terdapat konstitusi. Malah al-
Qur’an menekankan bahwa syari’at Islam pada hakikatnya berdiri di atas mandat (wasiat).

Karena ummat ini lalai, maka Nabi sebagai mandataris sampai kepada laki-laki. Karena itu peran
laki-laki,sepanjang kelalaian mereka, sebagai mandataris terhadap kaum wanita. Kini telah tiba
saatnya untuk menghapus mandat tersebut dari kaum laki-laki dan wanita setelah manusia
sampai kepada ‘Risalah Kedua’ yang dibawa pemimpin partai ini.

Nabi Muhammad SAW menerima risalah Allah melalui Jibril. Suasana itu (proses penerimaan
risalah melalui wahyu) disebut suasana “Penangkapan Syafa’at”. Sebab tiupannya dari luar dan
perasaan takut tetap menyelimutinya. Sedangkan da’wah al-Hizb al-Jumhuri, yang dianggap
diperoleh langsung dari Allah atas hasil perjuangannya sendiri dan tanpa perantara, adalah proses
pengenalan ikatan di mana dorongan berada di dalam, bukan karena takut.

Agama itu, menurut pandangan al-Hizb al-Jumhuri, karatan dan kotor. Semuanya terjadi
dikarenakan depresi berat yang menahun sejak munculnya ummat manusia sampai sekarang ini.
Agama tegak di atas landasan praduga dan berbagai asumsi, khurafat dan kebathilan yang
mengeruhkan pengenalan kita tentang Allah dan hakikat sesuatu, serta segala kewajiban yang
harus dilakukan untuk diri sendiri, Allah dan jama’ah. Dikatakannya, tingkatan syari’at yang
fundamental sama dengan tingkatan ‘risalah Islam kedua’, yaitu risalah yang telah disebarkan
dan dipropagandakan oleh pemimpin partai ini. Sampai ia menghabiskan umurnya demi risalah
yang dibawanya.

Dia menganggap bahwa Muhammad r sebagai satu-satunya manusia yang di tengah-tengah


ummatnya memiliki syari’at sendiri berdasarkan pokok-pokok ajaran Islam. Sementara syari’at
ummatnya berdasarkan ‘furu”.

Al-Hizb al-Jumhuri memandang komunisme berbeda dengan sosialisme. Seakan-akan sosialisme


merupakan tahap tertentu menuju komunisme. Pendiri partai ini (yang ‘ma’shum’) telah
menghayati komunisme sampai puncaknya, seperti disebutkan dalam bukunya Risalah Tsaniyah
halaman I47. Wanita-wanita al-Hizb al-Jumhuri didorong supaya tampil mengusung jenazah.
Jika kaum pria terpaksa shalat, maka seorang wanita al-Hizb al-Jumhuri harus adzan
mengundang laki-laki.

Anggota partai ini tidak mengenal walimah dalam upacara perkawinan mereka. Tak ada pula
qurban dalam ‘Id al-Adhha. ini jelas merupakan satu penyelewengan terang-terangan dari
Sunnah.

Di dalam buku Risalah Tsaniyah halaman 164—165 pemimpin partai ini mengomentari dua
kalimah syahadat, “Ketika memasuki pintu kesaksian dua kalimah syahadat (Sesungguhnya tidak
ada Ilah ygng berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah), ia
berjuang meningkatkan tradisi itu dengan tekun, sehingga dengan kesaksian tauhidnya itu ia
benar-benar meningkat sampai ke martabat lepas sama sekali dari syahadat. ia tak melihat
kecuali yang bersaksi itu adalah yang dipersaksikannya. Ketika itu ia berdiri diambang pintu dan
berbicara sebagai perjuangan tanpa hijab. Katakanlah Allah, kemudian biarkanlah mereka
bermain-main dalam ketenggelamannya.”

Shalat menurut arti dekat ialah shalat menurut syari’at yang memiliki gerakan-gerakan seperti
yang dikenal sekarang ini. Shalat menurut arti jauh ialah berkomunikasi dengan Allah tanpa
perantara, atau sebuah shalat murni. Mereka berpendapat, taklif (bebas melakukan perintah
syar’i) dalam satu tahap tertentu dapat gugur dari manusia karena untuk menyempurnakan
kebaikannya. Dengan demikian pada saat itu manusia tidak wajib beribadah.

Pendiri partai ini berkata, “Pada hari itu seorang hamba tidak musayyar (dibentuk dan
ditentukan, pen.) akan tetapi mukhayyar (bebas menentukan, pen.). Ia mentaati Allah sehingga
Allah taat kepadanya sebagai penolakan terhadap perbuatannya. Karena itu manusia hidup
seperti hidupnya Allah, berkuasa seperti berkuasanya Allah, berkehendak seperti
berkehendaknyaAllah dan dialah (manusia itu) Allah.

Berkata pemimpin partai ini, “Jibril tertinggal oleh Nabi r Kemudian Nabi berjalan tanpa
perantara karena hadirnya Syuhud Dzati. Sebab kesaksian tentang dirinya sendiri itu tidak dapat
terlaksana kalau melalui perantara. Nabi yang sekaligus berkedudukan Jibril itu terbang bersama
kami ke Shidrat al-Muntaha. Yah kita semua.

Seterusnya di ujung jagad raya tersebut Nabi berdiri seperti Jibril berdiri. Sehingga terjadilah
pertemuan antara seorang hamba yang suci dengan Allah tanpa perantara. Karena itu setiap
hamba yang suci dari ummat Islam mendatang akan mengambil syari’atnya, puasanya, zakatnya
dan syahadatnya untuk dirinya sendiri.

Zakat, hijab dan poligami mereka pandang sebagai ajaran yang bukan dari Islam. Mereka
mempunyai pemahaman tentang insan kamil yang akan menghisab manusia menggantTcan
Allah pada hari qiyamat. Karena qiyamat, menurut mereka, adalah ruang dan waktu. Sedangkan
Allah SWT maha suci dari ruang dan waktu. Pemahaman Hizb tentang sunnah yang bersifat
falsafi menyebutkan, “Di antara karangan manusia ialah bahwa sunnah Nabi itu meliputi ucapan,
keputusan dan amal perbuatannya. Padahal pemahaman seperti itu salah. Sebab ucapan dan
perbuatan Nabi itu bukan sunnah tetapi syari’ah. Sunnah adalah perbuatan Nabi yang khusus
untuk dirinya sendiri.”

Tokoh partai ini memandang, “Susuatu yang halus lahir dari sesuatu yang kental. Berdasarkan
rumusan ini, maka Injil telah keluar dari Taurat. Sebagaimana ummat Islam juga akan keluar dari
orang-orang yang beriman. Begitu pula risalah Ahmadiyah (maksudnya al-Hizb al-Jumhuri)
keluar dari shahabat.” Mahmud Taha memandang, “Al-Qur’an adalah sebuah musik kelas
tinggi. Kitab ini mengajarkan kepada Anda tentang segala sesuatu. Tetapi tidak mengajarkan
sesuatu kepada Anda dengan sendirinya.

Al-Qur’an telah membangkitkan potensi perasaan dan mempertajam segala jaringan inderawi.
Kemudian Kitab ini memisahkan Anda dari alam material agar Anda mengenalnya dengan cara
Anda sendiri. Itulah al-Qur’an.

Secara terang-terangan penganut ajaran al-Hizb al-Jumhuri menyatakan, “Al-Qur’an adalah


sebuah syair yang konsisten. Yang dibuang al-Qur’an hanyalah ketidakjujuran dan
ketidakkonsistenan.” Karena itu mereka berkata, “Apa yang dibuang Allah dari al-Qur’an
bukanlah karena kesyairan kitab itu, akan tetapi karena kerancuan syiar dalam
ketidakkonsistenan dan ketidakjujurannya”. Kemudian berkata lebih lanjut, “Jika Anda meneliti
rahasia al-Qur’an, maka Anda akan yakin bahwa ia adalah syair.” Partai ini mempunyai
pemahaman tersendiri tentang syirik dan tauhid.

Syirik, menurut mereka, adalah tekanan yang menyebabkan jiwa manusia terbagi menjadi aqal
sadar dan aqal bathin. Kedua unsur ini saling bertentangan.

Pandangan mereka tentang tauhid menyatakan, “Pemikiran tidak akan benar dan lurus kecuali
bila bertemuanya dua unsur yang saling bertentangan tadi; aqal sadar dan aqal bathin dalam satu
titik. Itulah tauhid.” Tentang Islam, mereka berkata, “Islam dalam pokok-pokok ajarannya
(ushul) mencakup undang-undang manusia. Tetapi dalam furu’ (cabang) ajarannya, masih
melekat sebagian tandatanda hukum rimba.”
Mereka berpegang pada ayat Makiyah dan ayat-ayat Madaniyah yang berjiwa Makiyah. Mereka
sebut dengan ayat-ayat pokok.

Risalah Nabi adalah risalah pertama. Dalam risalah itu Nabi SAW berpijak kepada syariat yang
pokok (ushul), sedangkan ummatnya (ummat Islam) berpijak pada yang furu’.

Sedangkan Risalah Kedua adalah risalah al-Hizb al-Jumhuri yang dibawa oleh Mahmud Thaha.
Risalah ini berdiri sendiri berdasarkan ushul. Mereka berkeyakinan bahwa shahabat adalah
mereka yang berada di sekeliling Nabi SAW. Sedangkan para pengikut yang meyakini seruan al-
Hizb alJumhuri disebut Ikhwan (saudara). Mereka bersandar kepada sebuah hadits riwayat Ibnu
Majah dalam Kitab al-Zuhud dari Abu Hurairah dari Nabi r bersabda : “Kami sungguh sangat
senang melihat ikhwan (saudara) kami.

Mereka berkata, “Wahai Rasulullah SAW! Bukankah kami ini saudara-saudaramu?” Rasulullah
SAW menjawab, “Kalian adalah shahabat-shahabatku dan saudara-saudaraku ialah yang datang
kemudian setelahku, dan aku mendahului kalian ke telaga. ”

Perkawinan ala al-Hizb al-Jumhuri tercermin dalam bukunya yang berjudul Tathwiru Syari’ah
al-Ahwal al-Syakhshiyyah (Pengembangan Hukum Perdata) halaman 68. Dalam buku tersebut
dikatakan, “Manusia sempurna ialah orang yang pertama menerima kejelasan-kejelasan cahaya
Dzat Maha Qadim (Dzat Ketuhanan). Dengan demikian ia adalah suami Dzat tersebut.”

Lebih lanjut dikatakan, “Manusia sempurna pada hakikatnya merupakan pasangan Tuhan. Sebab
pada dasarnya ia berada pada maqam ‘ubudiyyah. Sedangkan maqam ‘ubudiyyah adalah maqam
(kedudukan) yang pasif (dipengaruhi). Suatu saat maqam rububiyyah akan menempati maqam
perbuatan.

Oleh karena itu Tuhan adalah subjek, sedangkan hamba (manusia) adalah yang dipengaruhi
(objek perbuatan Tuhan). Kemudian dari manusia sempurna itu diturunkan isterinya. Maka
kedudukan isterinya sama dengan kedudukannya terhadap Dzat Ketuhanan. Sebab ia (isteri) itu
yang dipengaruhi. Sementara ia adalah subjeknya. Inilah hakikat tingkat hubungan seks antara
laki-laki dan perempuan.”

Selanjutnya dikatakan, “Ketika keturunan lahir, sebenarnya itu merupakan hasil hubungan
seksual antara kami dan perempuanperempuan kami. Ini merupakan buah hubungan antara Dzat
Yang Maha Qadim dengan pasangannya yaitu insan, kamil (melalui ilmu laduni).

Maka daya pengaruh ‘ubudiyyah terhadap rububiyyah dapat menghilangkan selubung yang
dilupakan jiwa yang menjadi asal usul kita, yaitu jiwa Tuhan. Ketika terjadi pertemuan antara
asangan tersebut, yakni Dzat Ilahiyyah dan insan kamil (anggota al-Hizb al-Jumhuri, laki-laki
dan wanitanya) maka terpancarlah ilmu laduni di dalam sebuah luapan air yang membanjiri
hamba shalih dari berbagai penjuru. Dari ilmu laduni ini terpancarlah laki-laki dan perempuan.

Disebutkan pula, “Dari kondisi hubungan antara Dzat Ilahiyyah dengan insan kamil
(dipengaruhinya ‘ubudiyyah dengan rububiyyah) mendatangkan kondisi antara laki-laki dengan
perempuan, yaitu dipengaruhinya wanita dengan laki-laki. Itulah hubungan seksual menurut
kami.”

Juga dikatakan, “Terpengaruhnya perempuan oleh laki-laki, yang menurut pandangan kami
disebut hubungan seksual, secara langsung menghasilkan pendalaman terhadap kehidupan,
penjauhan dan penyambungannya dengan Tuhan tanpa hijab. Inilah yang disebut puncak
kelezatan.”

Dalam buku tersebut juga dikatakan, “Tuhan tidak memiliki gambar yang dapat kita buat dan
tidak memiliki batas akhir yang dapat kita tuju. Akan tetapi ketentuannya Ia harus terus-menerus
membentuk dirinya dengan memperbarui kehidupan pemikiran dan perasaan-Nya di setiap detik.
Ke’arah itulah ibadah ditujukan.’

Lebih lanjut dikatakan, “Pengertian kawin menurut mereka ialah sebuah persekutuan antara
pasangan yang bersekutu dan setaraf di dalam hak dan kewajibannya yang sedang tidak berada di
dalam mandat (wishayah) laki-laki atau sebaliknya. Mereka berdua sama-sama berhak memasuki
perkawinan dengan keorisinalan jiwa mereka berdua dan dengan kemutlakan daya ikhtiar
mereka berdua. Mereka juga mempunyai hak yang sama untuk keluar dari pasangannya.”

Dalam buku tersebut juga dinyatakan, “Dalam perkawinan tidak ada mahar (mas kawin) dan
wali. Sedangkan thalak merupakan salah satu hak wanita (isteri), sebagaimana juga hak suami
(laki-laki).

Akar Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pemikiran partai ini merupakan sintesis yang kacau dan membingungkan dari berbagai agama,
pemikiran dan bermacammacam aliran modern dan klasik Pemikiran pendirinya bersandar
kepada pemikiran-pemikiran Muhyiddin bin Arabi di dalam bukunya Fushush al-Hikam
(Mutiara Hikmah). Beberapa kritikus berkeyakinan bahwa mereka adalah sebuah gerakan
tasliawuf kebatinan. Terbukti dengan upacara pembakaran kemenyan, menari di jalan dengan
diiringi musik merangsang dalam halaqah-halaqah dzikir anggota partai.

Sebagian pemikirannya diadopsi dari pemikiran Freud dan Darwin. Bisa jadi partai ini juga
dipengaruhi Kristen, ketika membicarakan ide insan kamil yang akan menghisab manusia
menggantikan Tuhan. Pemikiran semacam itu diambil dari buku Insan Kamil karangan Abdul
Karim al-Jilli.

Dalam menentukan batas-batas ide tentang Negara Mendatang, bersandar kepada pemikiran
Sosialis-Marxis. Ide Negara Mendatang inilah yang selalu menjadi bahan propaganda
mereka. Dalam beberapa hal pemikiran mereka ada kesamaan dengan Bahaisme dan
Qadiyanisme.
Kendati demikian, seperti tersebut di atas, dalam menerbitkan buku-bukunya, partai ini banyak
mengutip ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadits untuk mendukung seruannya, Tetapi justru
sebenarnya merupakan bentuk kemurtadan.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Partai ini tumbuh dan berkembang di Sudan. Pendukungnya telah mencapai ribuan. Tetapi kini
semakin merosot terutama setelah pemimpin mereka dihukum mati. Para pengikutnya terdapat
kaum intelektual yang fikiran-fikirannya sama sekali nol dari wawasan Islam. Diharapkan partai
ini benar-benar akan hancur akibat semakin hebatnya kebangkitan Islam di Sudan.

‫الجينية‬

JINISME

Ta’rif

Jinisme adalah sebuah agama sempalan Hinduisme. Didirikan oleh Mahawhira sekitar abad ke-6
SM. Sampai sekarang agama ini masih memiliki pengikut. Ajarannya didasarkan kepada rasa
takut terhadap reinkarnasi. Membebaskan diri dari setiap ikatan kehidupan dengan cara
menjauhkan dari segala nilai, seperti nilai baik buruk, cela dan dosa.

Agama ini ditegakkan di atas sistem olah raga yang berat dan renungan-renungan kejiwaan yang
mendalam untuk memadamkan nyala kehidupan di dalam jiwa pemeluknya.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Mahawhira dipandang sebagai pendiri Jinisme yang sebenarnya. Doktrin-doktrin Jinisme


semakin mengkristal oleh pengaruh Mahawhira yang menyebabkari agama ini masih wujud
sampai sekarang.

Mahawhira berasal dari kasta kesatria yang bertugas khusus mengatur urusan politik dan
peperangan. Ayahnya bernama Sidharta, gubernur kota Bihar. Ia dilahirkan tahun 599 SM.
sebagai putera kedua.

Kehidupan pertamanya berada di bawah asuhan ayahnya. Ia meni’mati segala pelayanan dan
kelezatan normal. Ia tergolong manusia yang sangat hormat kepada kedua orang tuanya.
Mahawhira mempunyai seorang putera dari isterinya. Tetapi ketika ayahnya meninggal dunia, ia
meminta izin kepada kakaknya untuk melepaskan diri dari kedudukannya sebagai putera
mahkota dan tidak bersedia menjadi raja serta melepas seluruh gelar yang disandangnya.
Kemudian ia membotaki kepalanya, melepas seluruh perhiasan dan pakaian kebesarannya. Ia
memulai hidup zuhud, menyendiri dan menjadi resi. Ketika itu ia berusia 30 tahun. la berpuasa
dua setengah hari dan mencabuti bulu tubuhnya. Sering melakukan kontemplasi di dalam negeri
dalam keadaan telanjang sambil melakukan olah raga berat dan perenungan mendalam.

Nama asli Mahawhira ialah Wardhamata, tetapi para pengikutnya memanggilnya Mahawhira.
Mereka meyakini nama tersebut merupakan pilihan para dewa untuknya, yang berarti pahlawan
agung. Kadang-kadang mereka menyebut Mahawhira sebagai Jina. Artinya yang mampu
menundukkan libido seksual dan mengalahkan gejolak materi.

Para pengikutnya meyakini, agama’ ini dipimpin oleh 23 orang guru dan Mahawhira dipandang
sebagai Jiniyah yang ke-24. Mahawhira belajar di bawah asuhan Barsuwanath, Jiniyah ke-23.
Dari tokoh inilah Mahawhira menggali prinsip-prinsip Jinisme. Kemudian dalam beberapa hal ia
menggantikan kedudukan gurunya. Seterusnya ia menyempurnakan dan melengkapi ajaran
gurunya dengan berbagai pengalamannya.

Inilah yang mengantarkan dia menjadi pendiri agama ini. Mahawhira menghabiskan waktunya
untuk bermeditasi, menjadi pendeta dan berkontemplasi sambil telanjang bulat selama 13 bulan.
Berbarengan dengan itu ia terus-menerus mengontrol dirinya dengan berdiam diri. Ia hidup
dengan sedekah dari orangorang yang memberinya. Setelah melewati proses ini, ia langsung
mencapai peringkat ke-4. Sebelumnya ia telah dibekali dengan tiga peringkat dasar sebagaimana
mereka katakan. Kemudian ia melakukan perjalanan tanpa perasaan yang dapat memastikan
dirinya mencapai peringkat ke-5, yaitu peringkat ilmu mutlak, yang berarti ia sampai ke tahap
kemenangan.

Setahun setelah menjalani tahap konflik dan pembersihan jiwa, ia berhasil mencapai peringkat
guru. Dengan demikian dimulailah tahap menyerukan keyakinannya. Kemudian ia menyeru
kepada keluarga, teman-teman dekat dan masyarakat sekotanya. Seterusnya seruannya diarahkan
kepada para raja dan pemimpin. Seruannya mendapat sambutan luas dari kalangan rakyat dan
dipandang sebagai revolusi terhadap kaum Brahmana. Mahawhira terus melancarkan seruannya
sampai berusia 72 tahun. Ia meninggal pada tahun 527 SM. Dia mewariskan berbagai khutbah,
pengikut dan aliran-aliran.

Sepeninggal Mahawhira Jinisme terpecah menjadi dua:

1. Dijamira, yakni yang disebut orang-orang yang memiliki pakaian langit yang telanjang.
Mereka merupakan kasta khusus yang cenderung hidup sederhana dan zuhud. Umumnya terdiri
para pendeta, dukun dan petapa yang menjadikan kehidupan Mahawhira sebagai teladannya.

2. Suitambra, yakni orang-orang yang berpakaian putih. Mereka adalah kasta orang-orang awam
yang moderat yang menjadikan awal kehidupan Mahawhira di bawah asuhan kedua orang tuanya
sebagai landasan hidup mereka. Yaitu pada saat Mahawhira meni’mati kehidupan yang penuh
pelayanan dan kesenangan. Karena itu mereka melakukan apa saja yang mengandung nilai
kebaikan dan meninggalkan apa saja yang mengandung nilai keburukan atau perbuatan yang
inembinasakan ruh makhluq yang bernyawa. Mereka memakai pakaian dan menerapkan prinsip-
prinsip umum Jinisme pada diri mereka.
Ketika para raja dan pemerintah di India menerima aliran ini pada masa Widya Hindusia I
dipandang sebagai satu kemenangan. Kemenangan ini dikarenakan ajaran ini mengumandangkan
pelarangan menyakiti semua makhluq yang bernyawa. Selain itu Jinisme mewajibkan kepada
rakyat supaya mentaati rajanya dan menghukum bunuh bagi siapa saja yang membangkang
penguasa atau mengingkari perintahnya. Karena itu aliran ini berpengaruh besar di hadapan para
raja dan penguasa pada masa-masa abad pertengahan.

Mereka mendapat penghormatan dan penghargaan pada masa pemerintahan Islam di India.
Bahkan lebih dari itu, pada tahun 1556-1605, penguasa India Sultan Akbar telah murtad dari
Islam dan memeluk sebagian keyakinan Jinisme dan dikawinkan dengan ajaran-ajaran Hindu.
Kemudian diangkat seorang guru Jinisme, Hirawijaya yang bergelar ‘Guru Dunia’.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

I. Kitab

Sebelum meninggal, Mahawhira mampir di kota Binaburi propinsi Tabna menyampaikan 55


khutbah dan menjawab 36 pertanyaan. Khutbah dan jawaban-jawaban ini kemudian dijadikan
kitab sucinya.

Kemudian khutbah-khutbahnya dilengkapi dengan khutbahkhutbah dan pesan-pesan yang


dinisbatkan kepada pendeta, petapa dan kaum agamawan Jinisme. Pewarisan peninggalan-
peninggalan mereka dilakukan secara lisan.

Pada abad ke-4 SM telah diupayakan membukukannya, tetapi gagal menyatukan masyarakat
dalam persepsinya terhadap tulisan tersebut, sehingga penulisannya ditangguhkan sampai tahun
57 M.

Pada abad ke-5 M para tokoh Jinisme menyelenggarakan pertemuan di kota Wilabehi untuk
membukukan warisan-warisan Jinisme dalam bahasa Sangsekerta. Sedangkan aslinya dalam
bahasa Ardha Majdi.

II. Tuhan

Pada dasarnya Jinisme merupakan pemberontakan terhadap Brahmanaisme. Karena itu mereka
tidak mengakui keturunan dari ajaran Hindu Trimurti (Brahma, Wisynu dan Syiwa). Dasar inilah
yang menyebabkan mereka digolongkan sebagai gerakan atheisme. Jinisme tidak mengakui
‘Ruh Akbar’ atau Pencipta Agung alam semesta. Tetapi mengakui keberadaan ruh yang kekal.

Jinisme meyakini, setiap ruh yang kekal terpisah dari ruh-ruh lainnya dan berlaku
reinkarnasi. Mereka tidak mampu membebaskan diri sebebasnya dari ide ketuhanan. Karena itu,
Mahawhira dijadikan Tuhan yang disembah. Selain itu mereka menyertakan 23 Jinisme lain
untuk menyempurnakan gambaran agama di dalam hati mereka dan untuk menutupi kekosongan
yang diakibatkan tidak adanya pengakuan terhadap Tuhan Yang Esa di kalangan mereka.

Sifat suka damai dan keramahtamahan, mendorong mereka untuk mengakui tuhan-tuhan ajaran
Hindu (selain tuhan yang tiga) dan mereka mengagungkannya. Tetapi mereka tidak sampai ke
tingkat mensucikan Brahmana. Mereka juga mengajak menghormati kasta Brahmana di kalangan
Hindu: Sebab kasta ini dianggap mempunyai kedudukan tersendiri dalam agama Hindu.

Di kalangan mereka tidak dikenal sembahyang, berkurban dan sistem kasta. Malah mereka boleh
dikatakan sebagai pemberontak terhadap sistem kasta. Sebaliknya di kalangan mereka dikenal
golongan khusus dan golongan umum. Mereka yang tergolong khusus ialah para pendeta. Tetapi
kekhususan mereka tidak menjadikan mereka memiliki keistimewaan-keistimewaan yang
menyebabkan kependetaannya itu mempunyai keberatan, pengorbanan dan beban diri.

III. Sebagian Keyakinan Mereka

1. Karma Karma, menurut mereka, adalah sebuah wujud materi yang bercampur dengan ruh dan
mengehlinginya. Tidak. ada jalan bagi ruh untuk melepaskan diri dari wujud materi kecuali
dengan melakukan kesahajaan hidup yang luar biasa dan menahan dari segala kelezatan.

Manusia akan selalu lahir dan mati selama karma bergantung kepada ruhnya. Jiwa manusia tidak
akan suci kecuali ia bersih dari karma, di mana segala keinginannya habis. Maka ketika itulah ia
akan hidup abadi di surga kemenangan.

2. Kemenangan Kemenangan artinya sukses meraih kebahagiaan abadi yang bersih dari rasa
sedih, pedih dan gelisah. Kemenangan artinya bersih dari kekotoran nafsu hewani yang
materialistik. Kemenangan adalah terbebas dari terulangnya kelahiran dan kematian serta
reinkarnasi.

Jalan mencapai kemenangan adalah berpegang teguh kepada perbuatan baik dan menjauhkan diri
dari perbuatan j ahat, salah dan dosa. Manusia tidak akan mencapai kemenangan kecuali setelah
melalui penderitaan dan kegetirannya hidup dengan membunuh perasaan dan nafsu syahwatnya.

Tempat orang yang menang berada di atas alam semesta. Ia merupakan kemenangan yang kekal
dan abadi.

3. Mensucikan Semua Makhluk Bernyawa Mereka memandang suci semua makhluk bernyawa
dengan cara aneh. Sebagian pendeta mereka selalu memegang sapu untuk membersihkan jalan
atau tempat-tempat tertentu karena dikhawatirkan dihinggapi sesuatu yang bernyawa. Sebagian
mereka terus-menerus menutupi wajahnya selama bernafas karena dikhawatirkan menghirup
sesuatu yang bernyawa yang sedang terbang di udara.

Pada umumnya mereka tidak mau bekerja di ladang. Sebab dikhawatirkan dapat membunuh
cacing-cacing dan binatang kecil lainnya yang ada di dalam tanah. Mereka tidak mau
menyembelih hewan dan tidak mau memakan dagingnya. Karena itu mereka tergolong bangsa
vegetarian.

Selain itu mereka tidak mau berperang karena khawatir dapat menumpahkan darah, membunuh
makhluk hidup, termasuk manusia. Mereka lebih suka berdamai dan menjauhi bentuk-bentuk
kekerasaan.

4. Cinta Rasa cinta dan perasaan semuanya harus ditindas. Sehingga seorang pendeta tidak
memiliki rasa cinta dan benci, sedih dan gembira, panas dan dingin, takut atau malu, baik atau
buruk dan lapar atau haus. Karena itu semua, perasaan cinta kemanusiaan harus mencapai titik
beku di dalam dirinya. Anda dapat melihat mereka ketika mencabuti bulu badannya. Mereka
tidak menampakkan rasa sakit atau pedih sama sekali.

5. Telanjang Puncak pembunuhan rasa cinta ialah jika telah mencapai tingkat telanjang yang
menjadi ciri Jinisme paling menonjol. Pada tingkat ini, seseorang berjalan di jalan tanpa busana
dan tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuhnya. Dalam ketelanjangannya itu ia tidak merasa
malu sedikit pun.

Para pendetanya hidup telanjang. Ketelanjangan ini tumbuh dari ide melupakan rasa aib dan
malu. Sesuatu yang akan membawa mereka mampu mengarungi kehidupan yang dapat
mengantarkannya kepada kemenangan dankeabadian.

Jika orang yang telanjang tersebut masih ingat akan rasa malu, baik dan buruk, berarti ia masih
bergantung kepada dunia sebagai penghalang menuju kemenangan. Perasaan malu mengandung
persepsi tentang dosa. Tidak merasa malu artinya tidak adanya persepsi tentang dosa. Karena itu
barangsiapa ingin hidup bersih dan jauh dari kesengsaraan, tak ada jalan lain kecuali ia harus
hidup telanjang di mana langit dan udara yang menjadi pakaiannya.

6. Bunuh Diri Secara Pelan-pelan Para pendeta dan pertapa meninggalkan makanan dan segala
yang menjadi santapan jasmani dikarenakan hilangnya rasa lapar dan putusnya segala ikatan
yang mengikat mereka dengan kehidupan. Sikap ini mengantarkan mereka kepada tindakan
bunuh diri secara pelan-pelan dengan jalan melaparkan diri.

Orang yang telah mencapai tingkat ini berarti ia telah keluar ,dari dominasi jasadnya yang fana.
Karena itu ia mencabuti seluruh rambutnya dan menyerahkannya kepada fenomena karakter
yang keras serta melaparkannya sampai mati.

Bunuh diri adalah tingkatan yang hanya bisa dicapai oleh para pendeta Jinisme yang paling
exklusif. Mereka melakukan hal itu karena ingin mencapai keabadian dan kemenangan.
Sedangkan tingkat ini hanya dicapai setelah memakan waktu 13 tahun berada dalam prinsip-
prinsip Jinisme dengan segala ajarannya yang keras dan mengerikan.

Penganut Jinisme biasa dicukupkan untuk tidak membunuh jiwa dan memakan daging, tidak
menyakiti orang dan binatang dan mengekang keinginan yang bersifat materi.
IV. Pemikiran dan Keyakinan-keyakinan Lainnya

Ruh akan tetap berada di dalam derita kematian dan kelahiran sehingga mencapai tahap cahaya
dan kebahagiaan. Pada waktu itu di dalamnya terdapat kelezatan yang tidak pernah dirasakan
selama di dunia. Jalan mencapai cahaya dapat ditempuh oleh manusia dengan menerapkan hal-
hal berikut:

1. Keyakinan yang benar terhadap pemimpin-pemimpin Jinisme yang berjumlah 24 orang dan
bersih dari segala dosa yang melekat pada jiwanya.

2. Ilmu yang benar tentang pengenalan alam semesta dari segi material dan spiritual.

3. Akhlak yang benar dengan menghiasi diri dengan kebaikan dan melepaskan diri dari kejahatan
serta berpegang teguh kepada kehalusan jiwa dan zuhud.

Menurut Jinisme tingkatan ilmu ada lima:

1. Pengenalan lewat indera.

2. Tahu dengan jalan piagam-piagam suci.

3. Tahu dengan intuisi terbatas, yaitu mengenal dengan ruh setelah bersih dari segala kekotoran.

4. Tahu dengan intuisi yang universal,yaitu mengenal dengan ruh setelah melewati waktu dan
jarak yang panjang.

5. Tahu dengan ungkapan rahasia hati nurani dan konsepsikonsepsi. Manusia tidak akan
mencapai derajat ini kecuali setelah melakukan latihan yang berat. Mahawhira pada mulanya
dibekali tiga dari lima ilmu tersebut. Kemudian ia berhasil mencapai dua yang lainnya. Akhirnya
ia menjadi guru dan penyeru alirannya.

Kuil adalah sesuatu yang sangat dipentingkan bagi masyarakat Jinisme dan meramaikannya
merupakan kewajiban agama mereka.

Akar Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Jinisme merupakan pemberontakan terhadap Hinduisme dengan cara mengingkari semua tuhan
dan kasta-kasta agama Hindu. Tetapi aliran ini tidak mampu melepaskan sama sekali
kehinduannya yang umum dan sifat-sifat khasnya. Karena itu Jinisme membuat tuhan-tuhan
khusus untuk dirinya.

Pada dasarnya pemikiran Jinisme berdiri di atas landasan pemikiran-pemikiran Hinduisme


seperti karma, kemenangan, reinkarnasi dan seruan negatifisme disertai pelarutan dengan warna
Jinisme dan perkembangannya untuk disesuaikan dengan keyakinan dan doktrin Jinisme.
Jinisme mengaku bahwa filsafatnya kembali kepada manusia Jinian pertama yang lama hidup
dalam sejarah. Selain kembali kepada para tokoh Jinisme sesudahnya sampai yang ke-23
(Barsunath) dan yang ke-24 (Mahawhira) yang ditangannyalah mantapnya ajaran agama ini.
Kemudian baru menemukan bentuknya setelah melewati kurun waktu yang cukup lama.
Munculnya Jinisme merupakan mata rantai bagi munculnya Budhisme. Sebab keduanya
merupakan revolusi dalam pemikiran Hinduisme.

Diyakini, Kristianisme telah mengambil ide pantangan terhadap semua jenis makhluk bernyawa.
Sebab mereka berpantang memakan daging dan semua yang berasal dari hewan dalam
waktuwaktu tertentu. Selama itu mereka akan memakan makanan yang bersifat nabati.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Jinisme hanya berkembang di India. Kuil-kuil mereka tersebar di Kalkuta dan Dalwara. Mereka
memiliki kuil di Kahjura dan gunung Abu yang dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia baik
ornamennya ataupun ukirannya.

Gua agung mereka yang bernama Hati Kamba dipahat pada abad ke-11 Masehi. Selain itu
mereka memiliki gua-gua yang bertebaran di seluruh India. Ini membuktikan kehebatan mereka
dalam mengukir patung dan gelang kaki mereka dalam bentuk arsitektur kuil yang dihiasi
berbagai lukisan dan ukiran serta ornamen yang menakjubkan.

Sekarang ini pengikut Jinisme diperkirakan. berjumlah sekitar 1 juta jiwa. Pada umumnya
mereka menjadi pedagang dan bankir. Mayoritas mereka terdiri para hartawan yang membantu
mereka dalam menyebarkan buku-buku dan mempengaruhi kebudayaan India.

‫الحشاشون‬

ASSASIN

Ta’rif

Assasin adalah sebuah sekte Isma’iliyah Fathimiyah Masyriqiyah yang memisahkan diri dari
kaum Fathimiyyun. Sekte ini menyerukan keimanan Nisar bin Mustanshirbillah dan para
keturunannya di kemudian hari. Didirikan oleh Hasan bin Shabah.

Benteng al-Maut dijadikan pusat penyebaran da’wahnya dan pusat pemantapan sendi-sendi
negaranya. Sekte ini mempunyai ciri khas berupa profesi pembunuhan dan penculikan dalam
mencapai tujuan politik dan fanatisme keagamaan. Kata assasin digunakan orang-orang Eropa
untuk berbagai konotasi yang berarti pembunuhan karena perampokan atau pengkhianatan dan
pembunuh bayaran yang profesional.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

1. Hasan bin Shabah Dilahirkan di Ray pada tahun 430 H dan dibesarkan di dalam lingkungan
Syi’ah.

Ketika ia berusia 17 tahun ia membuat thariqat Isma’iliyyah Fathimiyah. Tahun 471 H/1078 M
ia berangkat mengunjungi imamnya, Mustanshirbillah, untuk berhaji. Kemudian ia kembali
untuk menyebarkan da’wahnya di Persia. Tokoh ini dikenal telah membobol beberapa benteng
terkenal antara lain benteng al-maut yang kemudian dijadikan ibu negaranya.

Pada masa Hasan bin Shabah, imam Mustanshirbillah wafat (487 H/1094 M). Perdana Menteri
Badar al-Jamali kemudian membunuh putera mahkota dan putera tertuanya, Nizar. Tujuannya
agar keimanan dipegang oleh puteranya yang terkecil al-“Musta’li yang juga menjadi adik ipar
Badar al-Jamali. Dengan demikian Fatimiyah pecah menjadi Nizariyah Masyriqiyah dan
Musta’liyah Maghribiyah.

Hasan bin Shabah mengajak kepada keimaman Nizar dengan dalih imamah telah beralih kepada
cucu Nizar yang dihadirkan ke al-Maut secara rahasia. Sedangkan ketika itu cucu Nizar masih
dalam keadaan bayi yang diselundupkan dari Mesir ke Persia.

Dalih lain yang digunakan Hasan bin Shabah, bahwa permaisuri Nizar telah hamil, lalu dibawa
ke al-Maut sampai melahirkan di sana. Persoalan imam ini tetap disembuhyikan dan
rahasia. Hasan al-Shabah wafat pada tahun 518 H/ 1124 M tanpa meninggalkan keturunan
karena ia telah berani membunuh kedua anaknya pada masa hidupnya.

2. Kyabzerk Amid Berkuasa sejak tahun 318 H/ 1124 M sampai dengan tahun 532 H/ 1138 M.

Karier dalam Assasin dimulai ketika umur 20 tahun. Waktu itu ia telah menjadi panglima
benteng Lamasar. Selama memerintah ia sering melakukan pertempuran melawan tetangganya,
orang-orang Saljuki. Ia juga dikenal orang yang cukup toleransi dan pemahaman politiknya
daripada Hasan al-Shabah.

3. Muhammad bin Kyabzerk Amid Berkuasa sejak tahun 532 H/1138 sampai dengan tahun 1162
M.

Ia dikenal sebagai orang yang mementingkan propaganda keimaman disamping mewajibkan


penghormatan extern bagi kewajiban-kewajiban Islam. Banyak pengikutnya yang dibunuh,
disiksa dan diusir dikarenakan meyakini keimaman anaknya.

4. Hasan II bin Muhammad (1162 M—1166 M)


Ramadhan 559 H ia pernah memaklumkan kiamat, menghapus syari’at, menggugurkan taklif
(beban kewajiban syar’i) dan memperbolehkan meninggalkan puasa Ramadhan.

Kemudian ia mengklaim dirinya, secara lahiriah, cucu Kyabzerk. Tetapi pada hakikatnya.ia
adalah imam zamannya dan putera imam terdahulu dari dinasti Nizari.

5. Muhammad II bin Hasan II (561 H/1166 M—607 H/1210 M)

Ia dikenal sebagai orang yang mengembangkan dan mengokohkan teori kiamat. Krisis dan
kelemahan dinasti Saljuk membantu secara tidak langsung kekuasaannya. Demikian pula
munculnya Turkeman dan awal perluasan Turki.

6. Jalaluddin Hasan III bin Muhammad II (607 H/1210 M—1221 M)

Ia dikenal sebagai tokoh yang mengingkari keyakinan nenek moyangnya tentang kiamat. Bahkan
ia mengutuk dan mengkafirkannya. Kitab-kitab nenek moyangnya dibakar dan ia menonjolkan
keislaman dirinya.

Hubungannya dengan dunia Islam disambung kembali. Karena itu ia mengirim surat kepada
Khalifah Abbasiyah Nashir li Dinillah Syah, Sultan Saljuki Hawarizmi Syah, para raja dan
kepala-kepala negara untuk meyakinkan mereka atas kebenaran da’wahnya menyerukan ajaran
Islam. Dengan demikian negara-negara Islam merasa gembira. Para pengikutnya kemudian
diperkenalkan dengan kaum Muslimin baru tersebut.

7. Muhammad III bin Hasan III atau Ala’uddin Mahmud (1121 M—1225 M)

Ia menggantikan ayahnya ketika berumur 9 tahun. Sebagai menteri ayahnya ia tetap berkuasa di
al-Maut. Pada masa Alauddin ini pengikut Assasin kembali lagi melakukan perbuatanperbuatan
haram, dosa bahkan mengingkari Tuhan.

Anak-anak yang berumur 5 atau 6 tahun mulai diarahkan untuk menjadi pembunuh profesional
dan dilakukan pencucian otak terhadap mereka. Akibatnya pencurian, perampokan dan tindak
kejahatan meraja lela.

8. Ruknuddin Khursyah (1255—1258 M)

Tahun 1256 Hulako memimpin penyerbuan dan bentengbenteng Isma’iliyah menjadi sasarannya.
Panglima Mongol ini terus mengalami kemajuan sampai Ruknuddin menyerah dan kemudian
menyerahkan benteng al-Maut pada tahun 654 H. Setelah itu diserahkan pula 40 benteng lainnya.
Hulako merasa puas dengan keberhasilannya. Kemudian Ruknuddin dinikahkan dengan seorang
gadis Mongol. Pada tahun 1258 Ruknuddin terbunuh. Maka secara politis berakhirlah negara
Assasin di Persia.

9. Syamsuddin Muhammad bin Ruknuddin Menurut riwayat Isma’iliyah, Ruknuddin


menyembunyikan puteranya, Syamsuddin Muhammad yang melarikan diri dari kekejaman
Hulako ke suatu tempat di selatan Qauqaz. Kemudian.ia menetap di desa Angguda di dekat jalan
antara Ashfahan dan Hamadzan sampai meninggal pada pertengahan abad ke-8 hijriyah.
Penggantinya adalah keturunan para imam yang ada pada abad keke-19 M. Antara lain
muncullah keluarga Agha Khan.

Sepeninggal Syamsuddin, Assasin terpecah menjadi dua kelompok:

Kelompok pertama adalah orang-orang yang menyeru kepada kepemimpinan Muhammad Syah
dan sekaligus mengakui kepemimpinannya. Kemudian menyusul imam-imam dari keturunan
mereka sampai berakhir pada pertengahan abad ke-I0 hijriyah. Sebagai iman terakhir adalah
imam Zhahir Syah III yang dikenal dengan sebutan Dikny. Ia hijrah ke India sampai meninggal
di negeri itu pada tahun 950 H. Secara praktis kelompok ini berakhir dengan kematian Dikny
meskipun pengikutnya masih ada sampai sekarang, terutama di Masyraf, Qadmus dan Suriah.

Kelompok kedua ialah yang meyakini kepemimpinan Qasim Syah. Kelompok ini menjadi
mayoritas. Kebanyakan mereka berhijrah dan menetap di dataran tinggi sungai Jihun.

Orang-Orang Assasin Di Negeri Syam

Di negeri Syam muncul sejumlah besar pemimpin mereka seperti Bahram Ustrabadi dan Isma’il
al-Farisi. Mereka telah memanfaatkan kecenderungan Ridhwan bin Tissi, gubernur Aleppo
(Halab) yang bersimpati kepada aliran ini. Karena itu berdatangan sejumlah besar orang-orang
Isma’iliyah Persia ke Aleppo yang menyebabkan kekuasaan mereka semakin kokoh di Syam.

Tokohnya yang paling menonjol ialah Syaikh Jabal Sinan bin Sulaiman bin Muhammad yang
terkenal dengan nama Rasyiduddin yang dibesarkan di Bashrah. Ia memulai pelajarannya di
benteng al-Maut dan sekaligus menjadi sahabat karib putera mahkota Hasan bin Muhammad
yang diperintahkan ke Syam ketika dia diberi kekuasaan.

Rasyi dudin pindah ke Syam dan mulai menghimpun orangorang Isma’iliyah di sekitarnya yang
menyebabkan mereka memiliki wibawa dan otoritas. Masyarakat mengakui kepemimpinannya.
Tetapi sepeninggal dia pengikut Rasyiduddin kembali taat kepada imam yang ada di al-Maut.
Tokoh yang satu ini dikenal sangat angker. Tetapi para pengikutnya menyebutkan seorang tokoh
agung yang tidak ada bandingannya.

Mereka memiliki sejumlah benteng dan melakukan perlawanan terhadap pasukan Jengis Khan.
Mereka berusaha berkali-kali untuk menculik Shalahuddin al-Ayyubi. Sepeninggal dia
keimaman dipegang oleh para pangeran yang lemah. Hal inilah yang menyebabkan mereka
mudah dihancurkap. Benteng-benteng mereka di negeri Syam antara lain, benteng Banyas,
Qadmus, Misyaf, Khafi, Khawabi, Muniqa dan Qali’a.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrin


1. Secara umum, keyakinan Assasin sama dengan keyakinan Isma’iliyah. Terutama segi perlunya
keberadaan imam yang ma’shum yang secara tekstual dinyatakan bahwa putera tertua harus
menjadi imam pengganti.

2. Pemimpin-pemimpin Assasin yang muncul ke permukaan sebenarnya hanya merupakan dalih


dan propaganda bagi imam yang tersembunyi, kecuali Hasan II dan puteranya. Sebab mereka
berdua telah dipropagandakan sebagai imam dari dinasti Nizar.

3. Imam Assassin di negeri Syam, Rasyiduddin Sinan bin Sulaiman, berbicara tentang ide
reinkarnasi, terutama tentang keyakinan orang-orang Isma’iliyah yang mereka percayai. Selain
itu, Rasyiduddin juga mengklaim bahwa dirinya mengetahui segala yang ghaib.

4. Hasan II bin Muhammad: mempermaklumkan kiamat, menghapuskan syari’at, dan


menggugurkan kewajiban.

5. Menurut mereka ibadah haji pada lahirnya menuju Baitil Haram, tapi pada hakekatnya menuju
imam zamannya, baik yang muncul ke permukaan ataupun yang tersembunyi.

6. Slogan mereka dalam berbagai tahapannya berbunyi “Tidak ada hakikat di alam wujud, dan
apa saja mubah (boleh)”.

7. Sarana yang mereka tempuh adalah penculikan yang terorganisasi, yaitu dengan cara melatih
anak-anak untuk taat membuta dan percaya kepada apa saja yang dikemukakan kepada mereka.
Ketika lengan tangan mereka semakin kuat, mereka dilatih menggunakan senjata-senjata populer
terutama pisau. Mereka juga diajari ilmu sekuriti dan intelijen. Seorang yang berjiwa berani mati
(pejuang) harus membunuh diri jika ia dipaksa untuk membongkar rahasia mereka. Dengan
demikian, mereka telah mempersiapkan satu pasukan berani mati yang pernah mengejutkan
Dunia Islam.

8. Mereka sangat kuat berada dalam rangkaian benteng-benteng pertahanan. Mereka tidak bakal
meninggalkan satu tempat yang terang kecuali di tempat itu sudah dipersiapkan sebuah benteng.
Mereka juga pantang meninggalkan sebuah benteng kecuali telah diletakkannya sebuah tonggak
di depan mata mereka untuk dikuasainya. Seorang sejarawan, Kamaluddin bin ‘Adim berkata
tentang Assassin, “Pada tahun 572 H/1176 M penduduk gunung Sammaq tenggelam dalam
perbuatan dosa dan kefasiqan. Mereka menamakan dirinya orang-orang suci.

Bercampur-baur antara laki-laki dan perempuan dalam pesta-pesta minuman. Seorang laki-laki
tidak menghiraukan lagi apakah dengan saudara perempuannya atau anak perempuannya sendiri.
Wanita-wanita memakai pakaian laki-laki. Salah seorang dari mereka mempermaklumkan,
bahwa Sinan adalah tuhannya.”

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya


Fondasi utama pemikiran dan ‘aqidah mereka adalah syi’ah, kemudian Isma’iliyah. Dengan
wafatnya Imam Mustanshir Billah, mereka menyerukan kepada kepemimpinan (imamah)
putranya tertua, Nizar yang terbunuh bersama putranya sebelum keimamannya itu diserahkan
nya.

Ide mendidik pasukan berani mati diadopsi oleh Hasan bin Shabah dari Imamnya, yaitu
Mustansyir ketika sang imam ini dikunjunginya. Pembunuhan, dan penculikan merupakan sarana
politis dan agamis untuk memantapkan keyakinan mereka dan menyebarkan (menanamkan) rasa
takut di hati musuh-musuhnya.

Ide reinkarnasi yang dikumandangkan oleh Rasyiduddin Sinan diadopsi dari Nushairiyah.

Penyebaran Dan Kawasan-Kawasan Pengaruhnya

Da’wah mereka mulai dilancarkan dari Karman Wizd sampai ke tengah-tengah Iran, Isfahan,
Khuziztan, kemudian ke Hadhbah Dilm, sampai bercokol di benteng “‘Al Maut”. Di bagian
timur, mereka sampai ke Mazindran kemudian Qazwin sampai menduduki kawasan Rudbar,
Lamasar, dan Kuhistan. Mereka banyak menduduki benteng-benteng yang terbentang luas
sampai ke sungai Jihun.

Da’wah mereka sampai ke Siria. Benteng dan kubu pertahanan negeri itu, yang begitu panjang
dan luas sepanjang dan seluas negeri itu sendiri, dikuasai dan dimilikinya, antara lain: benteng
Banyas, Nishyaf, Qadmus, Kahfi, Khouwabi dan Salmiah.

Di Iran, mereka hancur di tangan Hulako dari Mongol. Dan di Siria, dihancurkan oleh Dhohir
Bebris. Sampai sekarang, pengikut mereka berada di Iran, Siria, India dan di sebagian negeri
yang kini dikuasai Uni Soviet.

‫الدروينية‬

DARWINISME

Ta’rif

Darwinisme adalah sebuah gerakan pemikiran yang dinisbatkan kepada seorang pemikir Inggris
Charles Darwin yang telah menyebarkan bukunya berjudul The Origin pada tahun 1859. Dalam
buku ini ia melontarkan teori tentang proses perkembangan dan pertumbuhan yang telah
mengguncang nilai-nilai agama dan meninggalkan pengaruh negatif terhadap pemikiran dunia.
Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Charles Darwin, pencetus teori darwinisme, adalah seorang pemikir Inggris. Pada tahun 1859 ia
menulis sebuah buku The Origin. Dalam buku ini diketengahkan sebuah teori perkembangan dan
pertumbuhan (evolusi) yang mengatakan bahwa kehidupan itu berasal dari satu sel yang berada
di dalam rawa sejak berjutajuta tahun lalu. Kemudian sel ini berkembang dan berproses melewati
beberapa fase. Antara lain fase kera yang berakhir menjadi manusia. Dengan teorinya itu Darwin
menggusur pemikiran agama yang menisbatkan kejadian manusia kepada Adam dan Hawa
sebagai manusia pertama:

Arthur Keith, penganut darwinisme yang fanatik ini mengakui bahwa teori darwin sampai
sekarang tidak terbukti kebenarannya. Karena itu, kata dia, teori itu harus ditulis kembali. Ia
berkata, “Sesungguhnya teori perkembangan dan pertumbuhan sampai kapanpun tidak akan
mempunyai bukti dan akan terus demikian. Sebab satu-satunya yang membuat kita percaya
kepada teori ini ialah alternatif satu-satunya yang mungkin dapat menggantikan teori ini yaitu
kepercayaan kepada penciptaan langsung. Sedangkan ini sama sekali tidak diketemukan.”

Julian Huxley, seorang atheis penganut darwinisme ini muncul pada abad ke-20. Tentang teori
ini ia berkata, “Begitulah, ilmu hayat telah menempatkan manusia pada pusat perbandingan
terhadap segala anugerah dan ni’mat sebagai makhluk termulia seperti dikatakan agama.”

Pada tempat lain ia mengatakan, “Sesuatu yang tidak dapat dipungkiri ialah bahwa manusia pada
saat sekarang ini adalah tuan dari segala makhluk yang ada. Tetapi kedudukannya itu sering
ditempati seekor anjing atau tikus.”

Selanjutnya ia menganggap, manusia telah membuat-buat ide tentang Tuhan ketika ia masih
lemah dan bodoh. Tetapi sekarang manusia telah terpelajar dan dirinya telah mampu
mendominasi alam. Karena itu sekarang tidak perlu kepada Tuhan. Dengan demikian, manusia
pada saat yang sama adalah seorang pemuja (hamba) dan sekaligus yang dipuja (yang
disembah). Lebih lanjut Huxley berkata, “Setelah teori darwin manusia tidak akan dapat lagi
menyingkirkan anggapan dirinya sebagai hewan,”

Le Comte de Nuwaile yang dikenal sebagai salah seorang tokoh pembaharu teori evolusi yang
masyhur. Tetapi sebenarnya ia seorang pencetus teori evolusi tersendiri. D. H Scott, pengikut
darwinisme sangat fanatik ini berkata, “Teori evolusi datang untuk menjadi sebuah teori baku.
Kita tidak mungkin dapat melepaskan diri dari teori ini meskipun hanya sebagai suatu
pengamalan dari sebuah keyakinan.”

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

I. Teori Darwin

Teori ini berkisar pada beberapa pemikiran dan hipotesis yang antara lain:
1. Darwin berhipotesis, semua makhluk organik dan memiliki berjuta-juta sel berasal dari satu
makhluk yang hina bersel satu.

2. Evolusi kehidupan terjadi pada setiap makhluk hidup organik dari yang sederhana sampai
kepada yang rumit dan komplek.

3. Semua makhluk berevolusi dari yang terendah kepada yang tertinggi secara bertahap.

4. Alam telah menganugerahkan berbagai jenis kekuatan sebagai unsur pelestarian, pertumbuhan
dan penyesuaian diri dengan lingkungan untuk survive. Kemudian menaiki tangga kemajuan
yang memberikan kebaikan jenis secara terus-menerus. Hal itu melahirkan berbagai jenis
makhluk baru yang unggul seperti monyet dan jenis-jenis yang lebih tinggi dari itu, yang
tercermin pada manusia.

Sedangkan kita menemukan alam telah merampas potensi kemampuan dari jenis makhluk yang
lemah. Akibatnya potensi tersebut hilang, gugur dan punah. Darwin menyandarkan teorinya
kepada teori ‘seleksi alam’ Malthus.

5. Perbedaan-perbedaan individual, termasuk satu jenis, akan melahirkan macam-macam jenis


baru bersamaan proses pergantian yang panjang.

6. Alam memberi dan melarang secara acak dan asal jadi. Garis evolusi sendiri zigzag dan kacau,
tidak berjalan di atas general rule yang logis.

7. Inti teori darwin ialah hipotesis biologis lebih jauh dari teoriteori filsafat.

8. Teori darwin berpijak pada dua prinsip yang berdiri sendiri.

a. Makhluk hidup wujud dalam proses sejarah yang bertahap, tidak wujud sekali jadi. Teori ini
mungkin dapat dibuktikan.

b. Makhluk hidup ini berlanjut secara turun-temurun, yang satu dengan yang lainnya saling
mewarisi melalui proses evolusi yang sangat lamban dan panjang. Sampai kini teori ini tidak
dapat dibuktikan keshahihannya dikarenakan adanya mata rantai yang hilang (missing link)
dalam silsilah evolusi yang dianggapnya.

9. Teori darwin berhipotesis, bahwa setiap fase dari proses evolusi mewarisi yang sebelumnya
secara pasti. Artinya faktorfaktor luarlah yang menentukan jenis fase ini. Akan halnya garis
perjalanan proses itu sendiri, dengan seluruh fasenya, adalah garis yang kacau, tidak berjalan
menuju tujuan yang digariskan atau sasaran jauh dikarenakan alam yang menciptakannya itu
tidak berakal dan tidak sadar. Bahkan ia berjalan secara serampangan.

II. Pengaruh-pengaruh yang Ditinggalkannya


Sebelum teori darwin muncul orang-orang menyerukan kebebasan berkeyakinan akibat adanya
revolusi Perancis. Tetapi setelah munculnya teori ini mereka memproklamasikan keilhadan
mereka yang menyebar dengan cara aneh dan berpindah dari Eropa ke seluruh dunia.

Tak ada lagi ma’na apapun bagi arti kata Adam, Hawa, surga, pohon yang buahnya dimakan
Adam dan Hawa dan dosa (menurut keyakinan Kristiani, Al-Masih telah disalib untuk menebus
dosa warisan yang terus-menerus menimpa manusia sejak Adam sampai disalibnya Isa AI-
Masih).

Pemikiran-pemikiran materalistik telah mendominasi akal kaum intelektual dan memberikan


inspirasi untuk membendakan manusia serta manusia tunduk kepada hukum materi. Sebagian
besar manusia melepas sama sekali atau setengahsetengah imannya kepada Allah.

Munculnya penyembahan terhadap alam, Darwin berkata, “Alam telah menciptakan segala-
galanya dan kemampuannya mencipta tidak ada batasnya”. Lebih lanjut ia mengatakan,
“Sesungguhnya interpretasi pertumbuhan dan perkembangan dengan campur tangan Allah sama
dengan memasukkan unsur luar biasa secara otomatis kepada alam.

Tidak berguna lagi membahas akhir dan tujuan keberadaan manusia. Sebab Darwin telah
membuat garis satu keturunan antara manusia dan kera. Bahkan ia menganggap nenek moyang
manusia sebenarnya ialah sebuah sel kecil yang hidup di rawa-rawa beku sejak jutaan
tahun. Ilmu-ilmu barata secara keseluruhan telah meremehkan ide ‘finality’ dengan alasan ide
tersebut tidak penting bagi seorang ilmuwan dan berada di luar lingkup aktivitasnya.

Merajalelanya rasa putus asa dan kehilangan harga diri serta lahirnya generasi bingung dan
kacau penuh kehausan ruhani.

Kekacauan aqidah menyesatkan kehidupan. Akibatnya zaman ini dilanda kegelisahan dan
kehilangan nilai.

Teori Darwin merupakan bidan yang melahirkan teori psychoanalysis Sigmund Freud dan teori
moral baru Bridgestone, teori existensialisme Sartre serta teori materialisme Karl Marx. Semua
teori tersebut mengambil manfaat dari asas yang telah diletakkan oleh Darwin dan berpegang
kepadanya dalam titik tolak dan penafsirannya tentang manusia, kehidupan dan perilaku.

Darwin menganggap manusia sebagai binatang seperti binatangbinatang lainnya. Suatu anggapan
yang mengguncangkan perasaan dan keyakinan.

Manusia menurut mereka hanyalah sebuah cermin yang memantulkan berbagai erubahan alam
secara mendadak, acak dan tidak sistematik.

Ide evolusi mengilhami faham kebinatangan manusia. Sedangkan teori proses evolusi
mengilhami kematerialan manusia.

Teori evolusi biologis telah menjadi ide filosofis yang menyerukan evolusi mutlak terhadap
segala sesuatii, evolusi yang tiada batas dan tujuannya. Ini jelas bertentangan dengan agama,
nilainilai dan tradisi. Akibatnya berlakulah sebuah keyakinan bahwa etiap keyakinan atau sistem
atau moral akan menjadi lebih utama dan lebih sempurna dari yang lainnya, selama
keberadaannya mengikuti perkembangan zaman.

Bertrand Russell berkata, “Tidak ada kesempurnaan yang tetap dan tidak ada kebijaksanaan yang
tidak tegak sesudahnya. Keyakinan apa saja tidak ada yang abadi sepanjang masa.

Andaikata kita menghayal bahwa keyakinan itu mengandung kebenaran abadi, maka zaman pasti
akan mentertawakannya.” Marx mengambil teori Darwin tentang kematerian manusia. Tuntutan
manusia di dalam hidup ini terbatas dalam upaya mendapatkan makanan, tempat tinggal dan sex.
Dengan demikian semua unsur keruhanian pada manusia diabaikan sama sekali.

Sedangkan Freud mengambil teori kebinatangan manusia dari Darwinisme. Dari sanalah teori
psychoanalysisnya dibangun. Freud menjelaskan perilaku manusia berdasarkan dorongan sexual
satusatunya. Karena itu manusia, menurut Freud adalah seekor binatang sexual yang hanya
memiliki kepasrahan untuk memenuhi dorongan instink. Jika tidak demikian maka ia akan
menjadi mangsa tekanan jiwa yang dapat melumpuhkan saraf-saraf.

Sedangkan Durkheim mengambil teori kebinatangan dan kematerian manusia sekaligus.


Kemudian memadukannya menjadi satu teori yang disebut teori collective mind.

Bertrand Russell dalam penafsirannya tentang moral juga mengambil dari darwinisme.
Menurutnya moral berkembang dari yang tabu sampai kepada moral ketaatan yang bersifat
ketuhanan dan seterusnya kepada moral masyarakat ilmiah.

Teori perkembangan menurut Freud dapat menjadi penjelas. bagi agama melalui penjelasan
sexiologis.- “Agama adalah sebuah perasaan menyesal akibat pembunuhan yang dilakukan anak
terhadap orang tuanya dikarenakan dilarang berbuat mesum dengan ibunya. Penyelesaian ini
menjadi penyembahan kepada orang tua laki-laki. Seterusnya kepada totem, lalu kepada
kekuatan gaib dalam bentuk agama samawi. Seluruh peredaran tersebut bersumber dan terpusat
pada pangkalnya.

III. Peranan Yahudi dan Kekuatan Perusak dalam Menyebarkan Teori Darwin

Darwin sendiri bukan seorang Yahudi. la adalah seorang Nashrani. Tetapi orang-orang Yahudi
dan gerakan perusak menemukan celah-celah kesesatan yang dicari-cari mereka. Karena itu
mereka memanfaatkan teori ini untuk menghancurkan nilai nilai di dalam kehidupan manusia.

Protokolat Hakhom-hakhom zionisme menyatakan, “Janganlah kalian beranggapan bahwa


pernyataan-pernyataan kami sebagai kata-kata kosong. Perhatikanlah, keberhasilan Darwin,
Marx, Nitze telah kami persiapkan sebelumnya. Pengaruh tidak bermoral bagi orientasi ilmu-
ilmu ini di dalam pemikiran bangsa-bangsa pasti akan semakin jelas bagi kita.” Kecepatan
penerapan teori ini merupakan satu bukti adanya tangan-tangan tersembunyi yang memanfaatkan
penyebarannya. Padahal teori evolusi merupakan satu teori yang tak pernah memiliki bukti-bukti
kebenaran.

Pengkultusan dan pemujaan luar biasa terhadap Darwin, sebagai pembebas pemikiran
kemanusiaan, melahirkan julukan penakluk alam bagi dirinya, Kecenderungan pers secara bulat-
bulat mendukung gerakan darwinisme menentang gereja dan mempopulerkan melalui
penentang-penentangnya merupakan salah satu taktik Yahudi untuk menyebarkan teori ini.
Secara umum lembaga-lembaga pers dimiliki kaum Yahudi.

IV. Para Kritikus Teori Darwin

Agasize (Inggris) dan Owen (Amerika) mengkritik teori Darwin. “Pemikiran darwinisme
semata-mata khurafat yang berkedok ilmu. Ia pasti akan cepat dilupakan orang.”

Senada dengan dua orang pemikir di atas Hashl, seorang ahli falak, dan sejumlah guru besar di
berbagai universitas pada abad lalu i uga mengeritik keras teori Darwin. Cressy Morrison
berkata,”Orang-orang yang menyuarakan teori evolusi sebenarnya sama sekali tidak mengetahui
tentang unit-unit kelahiran. Mereka itu berhenti di tempat mereka justru ketika evolusi benar-
benar mulai, yakni ketika menjadi sel.”

Antony Standen, penulis buku Ilmu adalah Seekor Sapi Suci, menyoroti apa yang disebut
missing link sebagai kelemahan darwinisme yang tidak dapat dipungkirinya. Antony berkata,
“Barangkali lebih mendekati kebenaran jika kita katakan bahwa bagian terbesar dari missing link
itu bukanlah satu link (mata rantai). Tetapi malah saya meragukan adanya mata rantai itu
sendiri.”

Sedangkan C.C. Stewart berkata “Para ahli biologi mendukung secara sektoral tentang kisah
Adam dan Hawa seperti yang dikisahkan agama. Padahal kisah tersebut keseluruhannya benar.”
Austin Clark menyatakan, “Tidak ada satu indikasi pun yang mengacu kepada keyakinan bahwa
kejadian binatang besar itu berproses dari jenis lainnya.

Sesungguhnya setiap tahap mempunyai wujudnya sendiri yang khas akibat proses penciptaan
yang spesifik. Manusia lahir di bumi dengan tiba-tiba dalam bentuknya yang seperti kita lihat
sekarang ini.” Pastur telah merontokkan mitologi kelahiran sendiri (tidak dilahirkan). Semua
hasil penelitian merupakan pukulan telak bagi teori Darwin.

V. Neodarwinisme

Pendukung neodarwinisme bingung mengliadapi kritik ilmiah yang ditujukan kepada teori
Darwin. Mereka tidak mampu memberikan jawaban. Akhirnya mereka keluar dari teori asal
dengan membawa pemikiran-pemikiran baru untuk mendukung teori itu. Ini merupakan bukti
atas kefanatikan merekayangberlebihan terhadap teori tersebut.
Karena itu mereka telah mengetengahkan sebuah rangkaian alternatif teori itu. Antara lain:

1. Mereka menetapkan, hukum perkembangan alam tidak mencakup interpretasi proses evolusi.
Maka diganti dengan sebuah hukum baru yang disebut hukum perubahan mendadak atau
lompatan-lompatan. Mereka juga tampil dengan membawa pemikiran kebetulan.

2. Mereka terpaksa mengakui adanya bermacam-macam asal-usul, yang darinya,seluruh macam


jenis bercabang-cabang bukanlah dari asal yang satu seperti yang telah banyak diyakini orang.

3. Mereka terpaksa harus menetapkan tentang keunikan manusia secara biologis, walaupun
terdapat kemiripan yang nyata antara manusia dengan kera. Ini merupakan satu point yang
tercecer bagi Darwin dan orang-orang yang hidup semasanya.

4. Apa yang dibawa para penganut neodarwinisme hanyalah pemikiran dan teori-teori usang
yang tidak mampu untuk menafsirkan sistem kehidupan dan sistem alam semesta yang berjalan
begitu teliti dan rapih di bawah kontrol dan kendali Yang Maha Bijaksana. “Yang telah
memberikan kepada tiaptiap sesuatu bentuk kejadiannya kemudian memberinya petunjuk” (QS,
Thaha : 50)

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

Sebelum Darwin, pemikiran semacam itu telah dikenal. Para ahli telah mencatat, banyak jenis
binatang yang muncul belakangan lebih tinggi daripada jenis-jenis sebelumnya. Para ahli itu
antara lain Roy Parkinson dan Lino.

Mereka berkata, “Bahwa evolusi itu merupakan sebuah program yang terencana, yang
mengandung rahmat bagi alam semesta”. Akan tetapi teori mereka dicap sebagai teori ketuhanan.
Karena itu teori tersebut terlupakan ketika berada dalam laboratorium biologi.

Dalam teorinya Darwin diilhami oleh studi kependudukan dan teori Malthus. Karena itu ia telah
mengambil hukum Malthus dalam pemulihan dan penyaringan, dan yang berkisar di sekitar
pengrusakan alam bagi orang-orang yang lemah untuk kepentingan orang yang kuat.

Juga mengambil hasil penelitian “Laile” tentang geologi, dimana ilmuwan ini mampu meramu
sebuah teori mekanik untuk evolusi.

Teori Darwin secara kebetulan mendapatkan sebuah kondisi yang tepat, dimana ia lahir setelah
lenyapnya dominasi gereja dan agama dan datang setelah Revolusi Perancis dan Revolusi
Industri. Pada saat itu jiwa manusia sudah siap untuk menafsirkan kehidupan secara materialistik
murni, selain telah siap untuk menerima pemikiran apa saja yang dilontarkan. Termasuk
pemikiran yang membawa kepada atheisme dan jauh dari tafsiran-tafsiran ketuhanan, baik benar
ataupun salah.
Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Darwinisme mulai muncul pada tahun 1859 M. Pertama kali tersebar di Eropa, kemudian
menjalar ke seluruh penjuru dunia. Sampai hari ini teori Darwin masih dipelajari di berbagai
Universitas di dunia. Di samping itu di dunia Islam pengikut teori ini banyak ditemukan. Mereka
ada yang terdidik secara barat dan ada yang mempejajarinyadi universitas-universitas Eropa dan
Amerika.

‫الدروز‬

DROZE

Ta’rif

Droze adalah sebuah sekte kebatinan yang menuhankan Khalifah Fathimiyah al-Hakim bi Amri
Allah. Keyakinankeyakinan besarnya diambil dari Isma’iliyah. Droze dinisbatkan kepada
Nasytakin al-Druzi.

Sekte ini pertama kali muncul di Mesir. Kemudian pindah ke Syam. Keyakinannya merupakan
campuran dari berbagai agama dan aliran pemikiran. Selain itu Droze meyakini kerahasiaan
pemikirannya. Karena itu tidak boleh disebarkan dan diajarkan kepada orang meskipun kepada
anaknya sendiri kecuali setelah mencapai umur 40 tahun.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Khalifah Fathimiyah, Abu Ali al-Manshur bin al-Aziz bi Allah bin al-Mu’iz li Dini Allah yang
bergelar al-Hakim biAmiri Allah dijadikan poros keyakinan Droze. Tokoh ini lahir tahun 375 H/
985 M dan meninggal tahun 411 H/I021 M. Ia dikenal sebagai orang yang sangat aneh
pemikirannya. Perilaku dan tindak-tanduknya sangat kasar, kontradiktif dan pendendam terhadap
siapapun. Karena itu banyak orang yang dibunuh dan disiksa tanpa sebab dan kesalahan yang
jelas.

Hamzah bin Ali bin Muhammad al-Zouzni (375—430 H) dipandang sebagai pengasas keyakinan
Droze yang sebenarnya. Dialah yang memproklamirkan ketuhanan al-Hakim pada tahun 408 H
dan menyerukannya. Ia menyusun buku-buku keyakinan Droze dan dipandang suci oleh para
pengikutnya sama dengan kedudukan Nabi Muhammad SAW di kalangan kaum Muslimin.

Muhammad bin Ismail al-Druzi, terkenal dengan Nasytakin bersama-sama dengan Hamzah
meletakkan dasar-dasar keyakinan Droze. Hanya saja Nasytakin terlalu cepat memproklamirkan
ketuhanan al-Hakim (tahun 407 H) yang menyebabkan Hamzah marah dan massa memberontak
kepadanya. Akibatnya ia lari ke Syam. Di negeri itu.lah ia menyerukan alirannya sehingga lahir
sekte Droze yang dikaitkan dengan namanya, kendati sebagian pengikutnya mengutuk dia karena
ia keluar dari ajaran Hamzah, perekayasa pembunuhan dia pada tahun 41I H.

Husein bin Haidarah al-Farghani, terkenal dengan nama Akhram atau Ajda’. Dia dikenal sebagai
seorang propagandis ajaran Hamzah.

Sedangkan Baha’uddin Abu al-Hasan bin Ahmad al-Samuqi yang terkenal dengan nama al-
Dha’if, merupakan tokoh lain yang sangat terkenal di kalangan Droze. Ia sangat berpengaruh
dalam menyebarkan Droze ketika Hamzah tiada. Ia banyak menyusun brosur-brosur seperti
Risalah al-Tanbih wa al-Ta’nib wa al-Taubikh, Risalah al-Ta’nif wa al-Tahjin dan lain-lainnya.

Dia pula yang telah menutup pintu ijtihad dalam alirannya. Tujuannya untuk melestarikan
pokok-pokok ajaran yang telah dibuatnya bersama Hamzah dan al-Tamimi. Abu Ibrahim Ismail
bin Hamid al-Tamimi, menantu dan sekaligus tangan kanan Hamzah dalam menyerukan faham
Droze. Kedudukannya dalam sekte ini dibawah Hamzah.

Pemimpin Droze Dewasa Ini

1. Kamal Jumblat, tokoh politisi Libanon pendiri Partai Progresif Sosialis. Pada tahun 1977
ia terbunuh.
2. Walid Jumblat, pengganti ayahnya dalam memimpin Droze dan partainya.
3. Dr. Najib Asrawi, Ketua Ikatan Droze Brazilia.
4. Adnan Basyir Rasyid, Ketua Ikatan Droze Australia.
5. Sami Makarim, pemikir Droze yang mempunyai andil besar dalam pembelaannya
terhadap Droze melalui karangan dan tuli san-tulisannya.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Orang-orang Droze meyakini ketuhanan Hakim bi Amri Allah. Ketika Khalifah ini wafat,
mereka mengatakan sedang ghaib dan nanti pasti akan kembali lagi. Seluruh Nabi dan Rasul
diingkarinya, bahkan mereka memberinya gelar Iblis. Sedangkan Hamzah diyakini sebagai Al-
Masih.

Seluruh ummat beragama mereka benci, terutama Islam. Darah, harta dan menipu ummat Islam
dihalalkan. Droze, menurut keyakinan mereka, telah menghapus semua agama sebelumnya.
Karena itu mereka mengingkari semua hukum, ibadah dan pokok-pokok ajaran Islam.
Beberapa tokoh pemikir Droze modern pergi hajji ke India karena mereka menganggap
keyakinannya bersumber dari ilmu India. Mereka meyakini reinkarnasi. Sedangkan mengenai
pahala dan dosa lianyalai merupakan perpindahan ruh dari jasadnya ke jasad yang lebih bahagia
atau lebih merana. Mereka mengingkari surga, neraka, pahala dan siksa akhirat.

Tentang al-Qur’an mereka mengatakan sebagai karangan Salman al-Farisi. Mereka memiliki
mushhaf khusus untuk mereka yang disebut Istimewa dengan Sendirinya.

Keyakinan mereka dikembalikan kepada zaman kuno. Karena itu mereka merasa bangga
menghubungkan dirinya dengan fir’aunisme dan filosof kuno India. Sejarah, menurut mereka,
dimulai sejak tahun 408 H, tahun di mana Hamzah memproklamirkan ketuhanan al-Hakim bi
Amri Allah.

Kiamat, menurut keyakinan Droze, adalah kembalinya Hakim ke dunia untuk memimpin mereka
menghancurkan ka’bah dan membasmi ummat Islam dan Kristen di seluruh dunia. Merekalah
yang akan memerintah dunia untuk selama-lamanya. Selain Droze, mereka akan diwajibkan
membayar upeti, termasuk ummat Islam.

Menurut keyakinan Droze, Hakim telah mengutus 5orang nabi, yaitu: Hamzah, Ismail,
Muhammad, Abu al-Khair dan Baha’uddin. Dalam sistem keluarga, mereka mengharamkan
menikah dengan orang diluar kelompoknya, beristeri lebih dari satu dan rujuk setelah terjadi
perceraian. Memberikan sedekah dan bantuan kepada orang lain juga termasuk perbuatan yang
dilarang.

Droze tidak menerima orang lain masuk ke dalam agamanya dan orang Droze tidak
diperkenankan keluar dari Droze.

Dari segi keagamaan, orang-orang Droze modern (seperti halnya mereka dahulu) terbagi dua:

1. Ruhaniyyin yang memegang rahasia sekte Droze. Kalangan ruhaniyyin ini terdiri atas
para ketua, kaum inteligensia dan orang-orang pilihan.
2. Jatsinaniyyin yaitu orang-orang yang memperhatikan urusan keduniaan. Mereka terdiri
atas pegawai dan orang-orang awam.

Dari sisi sosial mereka tidak mengakui pemerintahan yang ada. Yang menguasai mereka adalah
Syaikh al-‘Aql dan para utusannya sesuai dengan birokrasi keagamaan. Mereka berkeyakinan
menurut keyakinan para filosof, bahwa Tuhan mereka menciptakan akal universal. Dengan
perantaraan akal ini ditemukan jiwa universal.Darinya pula timbul aneka ragam makhluk hidup.

Mereka melontarkan tuduhan keji kepada para shahabat Rasululah SAW. Antara lain mereka
mengatakan bahwa yang dimaksud al-fahsya’ dan al-munkar ialah Abu Bakar dan Umar Ra.

Menyembunyikan dan menutup-nutupi prinsip keyakinan mereka bukan termasuk bab taqiyyah,
tetapi termasuk prinsip yang telah digariskan dan merupakan pokok ajaran agama mereka.
Kawasan mereka tidak memiliki masjid dan sepi dari dzikir kepada Allah. Padahal mereka
mengaku, untuk kepentingan mereka, sebagai Muslim.

Seorang penganut Droze hanya mempelajari dan tidak menyampaikan keyakinannya. Juga tidak
ada beban mempelajarinya kecuali setelah umur 40 tahun. Usia ini menurut mereka adalah usia
akil baligh.

Beberapa Buku Droze

1. Mereka memiliki risalah suci yang disebut Rasa’il al-Hikmah yang berjumlah I11 risalah.
Risalah-risalah ini karangan Hamzah, Baha’uddin dan al-Tamimi.

2. Mushhaf mereka disebut Al.Munfarid li Dzatihi.

3. Kitab lain yang terkenal ialah Al-Muqath wa al-Dawa’ir, karangan Taqiyuddin al-Ba’qali yang
terbunuh pada tahun 9 H.

4. Piagam Waliyu al-Zaman ditulis oleh Hamzah bin Ali. Buku inilah yang dijadikan acuan
aqidah dan keyakinan Droze.

5. Al-Naqdh al-Khafi merupakan buku karangan Hamzah yang berisi pengguguran seluruh
syari’at Islam, terutama rukun Islam yang lima.

6. Dr.Sami Makarim menulis sebuah buku berjudul Adhwa’ ‘ala Maslak al-Tawhid.

Akar Pemikiran Dan Sifat Ideologinya

1. Mereka sangat terpengaruh ajaran kebathinan, khususnya kebathinan Yunani yang tercermin
pada Aristoteles, Plato dan pengikut-pengikut Pitaghoras. Filosof-filosof ini dipandang sebagai
pemimpin ruhani mereka.

2. Semua keyakinannya diambil dari sekte Isma’iliyah.


3. Pendapat mereka tentang kehidupan abadi sangat terpengaruh pemikiran kaumdahiriyyin
(materialis).

4. Sedangkan dalam banyak hal pemikiran mereka terpengaruh oleh Budhisme.

5. Selain itu para filosof Persia, India dan Fir’aun kuno cukup mempengaruhi pemikiran dan
keyakinan mereka.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

Sekarang ini Droze hidup di Libanon, Suriah dan Palestina. Mayoritas mereka tinggal di Libanon
dan sebagian tinggal di Palestina dan menjadi warga negara Israel. Malah sebagian menjadi
tentara Israel. Selain itu mereka juga memiliki ikatan di Brazilia, Australia dan negara-negara
lain

Pengaruh mereka di Libanon cukup kuat di bawah pimpinan Walid Jumblat. Mereka memiliki
sebuah partai besar, yaitu Partai Progresif Sosialis. Mereka berperan besar dalam perang Libanon
dan permusuhan mereka terhadap kaum Muslimin. Hal itu sudah bukan menjadi rahasia lagi.

‫الرأسمالية‬

KAPITALISME

Ta’rif

Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yang filsafat sosial dan politiknya didasarkan kepada
azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya serta perluasan faham kebebasan.
Sistem ini telah melahirkanbanyak malapetaka terhadapdunia. Tetapi ia terus melakukan
tekanan-tekanannya dan campur tangan politis, sosial dan kultural terhadap bangsa-bangsa di
dunia.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Eropa pernah diperintah kerajaan Romawi yang telah me wariskan sistem feodalistik. Dalam
rentang waktu antara abad ke-14 sampai abad ke-16 muncul apa yang disebut kelas bourgeois
(borjuis) mengiring tahap feodal, dimana keduanya saling mengisi. Kemudian sejak awal abad
ke-16, secara bertahap, fase borjuis disusul dengan fase kapitalisme.

Maka yang pertama kali muncul ialah seruan kebebasan (liberation) menyusul seruan-seruan
nasionalisme sekular dan penciutan dominasi spiritual Paus. Di Perancis kemudian muncul
aliran bebas (naturalisme) pada pertengahan abad ke-18 yang melahirkan kaum naturalis (les
phisiocrates). Para propagandisnya antara lain yang terkenal ialah:

1. Francois Quesnay (1694-1774). Ia lahir di Versailes Perancis dan bekerja sebagai dokter di
istana Louis XV. Tetapi ia lebih mengutamakan bidang ekonomi dan mendirikan aliran les
phisiocrates. Pada tahun 1756 ia menerbitkan dua buah makalah tentang para petani dari Selatan.
Pada tahun 1758 ia menerbitkan tabel ekonomi yang disebut La Tableau Economique yang di
dalamnya digambarkan peredaran uang di dalam masyarakat sebagai peredaran darah. Tentang
tabel tersebut Mirabeau berkata di dunia ini terdapat 3 penemuan besar, yaitu tulisan, mata uang
dan tabel ekonomi.”

2. John Locke (1632-1704) meramu teori naturalisme liberal. Tentang hak milik ia berkata, “Hak
milik pribadi adalah salah satu hak alam dan instink yang tumbuh bersama pertumbuhan
manusia. Karena itu tak ada seorang pun yang mengingkari instink ini.”

3. Turgot, Mirabeau dan J.B. Say tergolong sebagian tokoh yang mewakili aliran ini.

Setelah itu muncul aliran klasik yang pemikiran-pemikirannya mengkristal pada sejumlah ahli
fikir menonjol antara lain:

1. Adam Smith (1723-1790) adalah penganut aliran klasik terkenal. Ia lahir di kota Kirkcaldy
Scotlandia. Belajar filsafat dan pernah menjadi guru besar logika di Universitas Glasgow. Tahun
1766 ia pergi ke Perancis dan bertemu dengan para penganut liberalisme. Tahun 1776 ia
menerbitkan Penelitian Alam dan Sebab-sebab Kekayaan Manusia. Buku inilah yang dikatakan
kritikus Edmund Burke sebagai karya tulis teragung yang pernah ditulis manusia.

2. David Ricardo (1772-1823) yang membahas hukum pembagian hasil percapita dalam ekonomi
kapitalisme. Teorinya yang terkenal ialah Hukum Pengurangan Penghasilan. Kata orangia
berorientasi falsafi yang bercampur dengan dorongan moral. Hal ini didasarkan kepada
ucapannya, “Segala perbuatan dipandang menghilangkan moral jika bukan keluar dari perasaan
cinta kepada orang lain.

3. Robert Malthus-( 1766-1834), seorang ekonom Inggris klasik yang dikenal pesimistis. Ia
penemu teori kependudukan yang populer bahwa jumlah penduduk berkembang menurut deret
ukur sedangkan produksi pertanian berkembang menurut deret hitung.

4. John Stuart Mill (1806-1873) yang dipandang sebagai penghubung aliran individualisme
dengan aliran sosialisme. Tahun 1836 ia menerbitkan buku yang berjudul Prinsip-prinsip
Ekonomi Politik.

5. Lord Keynes (1883-1946), teorinya berkisar tentang pengangguran dan lapangan kerja. Teori
ini telah melampaui teori-teori yang lain. Karena itu dialah yang berjasa dalam menciptakan
lapangan kerja secara utuh hagi suatu kekuatan aktif di masyarakat kapitalis. Teoriteorinya itu
disebut dalam bukunya yang berjudul Teori Umum Tentang Lapangan Kerja, Bursa dan Mata
Uang. Buku ini beredar pada tahun 1930.
6. David Hume (1711-1776), penemu teori pragmatisme yang integratif. Ia mengatakan, hak
milik khusus adalah tradisi yang dianut masyarakat yang harus diikuti. Sebab di sanalah manfaat
mereka. Edmund Burke, salah seorang pembela hak milik pribadi atas dasar teori historisme
atau teori preskripsi hak milik.

Pemikiran Dan Dokrin-Dokrinnya

I. Prinsip-prinsip Kapitalisme.

1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana, kecuali yang terang-terangan dilarang
negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.

2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebarlebarnya agar setiap orang
mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meaingkatkan kekayaan dan
memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturanperaturan yang
cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam
kehidupan ekonorni kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum
dalam rangka mengokohkan keamanan.

3. Perfect Competition (Persaingan dan Kompetisi Pasar).

4. Price system (System harga bebas) sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan
bersandar pada peraturan harg: yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan
penjualannya.

II. Bentuk Kapitalisme

1. Kapitalisme perdagangan yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal.
Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkut hasil produksinya dari satu tempat ke tempat
lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara antara
produsen dan konsumen.

2. Kapitalisme industri yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan
mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah
membangkitkan revolusi industri di Inggris dan Eropa, menjelang abad ke-19. Kapitalisme
industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh, ya’ni antara manusia dan
mesin.

3. Sistem Kartel, yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran


internasional. Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan
seluasluasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.
4. Sistem Trust, yaitu sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan
yang hersaing, agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk
mengontrol dan menguasai pasar.

III. Pemikiran dan Keyakinan-keyakinan lainnya.

Aliran naturalisme yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal
tersebut:

1. Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia. Dengan
sifat seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara simultan.

2. Tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya
untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara.

3. Kebebasan ekonomi bagi setiap individu, di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan
memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan
dalam sebuah prinsip yang sangat masyhur dengan semboyan, “Biarkan ia bekerja dan biarkan ia
berlalu.”

4. Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan
keyakinan dan prilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda dunia
sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan ruhani.

5. Rendahnya upah dan tuntutan yang tinggi mendorong setiap anggota keluarga bekerja.
Akibatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.

6. Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan
perekonomian, kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin pada:

a. Kebebasan individu yang memberikan seseorang bebas memilih pekerjaannya, sesuai dengan
kemampuannya yang dapat mewujudkan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya.

b. Kebebasan berdagang, di mana produktivitas, peredaran produksi dandistribusinyaberlangsung


dalam iklim persaingan bebas.

c. Kaum kapitalis memandang, kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk
menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebab kebebasan itu adalah suatu
kekuatan pendorong bagi produksi karena ia benar-benar menjadi hak manusia yang
menggambarkan kehormatan kemanusiaan.

IV.Segi-segi Negatif Kapitalisme.


1. Sistem buatan Manusia.

Sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar.untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa


menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.

2. Egoistik

Dalam sistem kapitalisme, individu atau sekelompok kecil pribadi mendorninasi pasar untuk
mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati
kepentingan umum.

3. Monopolistik.

Dalam sistem kapitalisme, seorang kapitalis memonopoli komoditas dan menimbunnya. Apabila
barang tersebut habis di pasar, ia mengeluarkannya untuk dijual dengan harga mahal yang
herlipat ganda, mencekik konsumen dan orang-orang lemah.

4. Terlalu berpihak kepada hak milik pribadi:

Kapitalisme terlalu mengagungkan hak milik pribadi. Sedangkan komunisme malah


menghilangkan hak milik pribadi.

5. Persaingan.

Sistem dasar kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga. Semua orang
berlomba mencari kemenangan. Sehinga kehidupan dalam sistem kapitalisme berubah menjadi
riba, di mana yang kuat menerkam yang lemah. Hal ini sering menimbulkan kebangkrutan pabrik
atau perusahaan tertentu.

6. Perampasan tenaga produktif.

Kapitalisme membuat para pekerja sebagai barang komoditas yang harus tunduk kepada hukum
permintaan dan kebutuhan yang menjadikan dia sebagai barang yang dapat ditawarkan setiap
saat. Pekerja ini bisa saja sewaktu-waktu diganti dengan orang lain yang upahnya lebih rendah
dan mampu bekerja lebih banyak dan pengabdiannya Iebih baik.

7. Pangangguran.

Suatu fenomena umum dalam masyarakat kapitalis ialah munculnya pengangguran yang
mendorong pemilik perusahaan untuk menambah tenaga yang akan memheratkannya.

8. Kehidupan yang penuh gejolak

Ini adalah akibat logis dari persaingan yang berlangsung antara dua kelas. Yang satu
mementingkan pengumpulanuang dengan segala cara. Sedangkan yang satu lagi tidak diberi
kesempatan mencari sendiri kebutuhan pokok hidupnya, tanpa 1kenal belas kasihan.
9. Penjajahan

Karena didorong mencari bahan baku dan mencari pasar baru untuk memasarkan hasil
produksinya, kapitalisme memasuki petualangan penjajahan terhadap semua bangsa. Pada
mulanya dalam bentuk penjajahan ekonomi, pola pikir, politik dan kebudayaan. Kemudian
memperbudak semua bangsa dan mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif demi kepentingan
penjajahan.

10. Peperangan dan Malapetaka.

Ummat manusia telah menyaksikan berbagai bentuk pembunuhan dan pembantaian luar biasa
biadabnya. Itu terjadi sebagai akibat logis dari sebuah penjajahan yang menimpa umrnat manusia
di bumi yang melahirkan bencana paling keji dan kejam.

11. Didominasi hawa nafsu.

Orang kapitalis berpegang kepada prinsip demokrasi politik dan pemerintahan. Pada umumnya
demokrasi yang rnereka gembargemborkan dibarengi dengan hawa nafsu yang mendominasi dan
jauh dari kebenaran dan keadilan.

12. Riba.

Sistem kapitalisme tegak di atas landasan riba. Sedangkan riba merupakan akaY penyakit yang
membuat seluruh dunia menderita.

13. 13. Tidak bermoral.

Kapitalisme memandang manusia sebagai benda materi. Karena itu manusia dijauhkan dari
kecenderungan ruhani dan akhlaknya. Bahkan dalam sistem kapitalisme antara ekonomi dan
moral dipisahkan jauh-jauh.

14. Kejam.

Kapitalisme sering memusnahkan begitu saja komoditas yang lebih, dengan cara dibakar atau
dibuang ke laut karena khawatir harga akan jatuh disebabkan banyaknya penawaran. Mereka
berani melakukan itu padahal masih banyak bangsa-bangsa yang menjerit kelaparan.

15. Boros.

Orang-orang kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-besaran, tanpa


peduli kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang mereka cari keuntungan belaka.

16. Tidak Berperikemanusiaan.


Orang kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh karena alasan tenaganya kurang
produktif. Tetapi kekejaman ini mulai diperingan akhir-akhir ini dengan adanya perbaikan dalam
tubuh kapitalisme.

V. Perbaikan-perbaikan Kapitalisme.

Inggris, sampai tahun 1875, merupakan negara kapitalis. terbesar dan termaju. Tetapi pada
perempat akhir abad ke-19 muncul Amerika Serikat dan Jerman. Menyusul Jepang setelah
perang dunia ke-2.

Pada tahun 1932 di Inggris,negara mulai langsung melakukan campur tangan secara besar-
besaran. Di Amerika, campur tangan negara mulai ditingkatkan sejak tahun 1933. Sedangkan di
Jerman, campur tangan negara dimulai sejak Hitler. Tujuannya tidak lain hanyalah memelihara
kesinambungan kapitalisme.

Campur tangan negara ini terutama dalam bidang perhubungan, pengajaran dan perlindungan
terhadap hak-hak warga negara dan masa, peraturan yang bersifat sosial seperti asuransi sosial
dan orang-orang jompo, pengangguran, orang lemah, pemeliharaan kesehatan, perbaikan
pelayanan dan peningkatan taraf hidup.

Kapitalisme mulai berorientasi kepada perbaikan sektoral disebabkan munculnya kaum buruh
sebagai kekuatan produktif di negara-negara demokrasi, tekanan dari komite hak-hak azasi
manusia dan untuk membendung ekspansi komunisme yang berpura-pura menolong kaum buruh
dan mengklaim sebagai pembelanya.

Akar Pemikiran Dan Keyakinannya

Akar kapitalisme, dalam beberapa hal, bersumber dari filsafat Romawi kuno. Hal itu muncul
pada ambisinya untuk memiliki kekuatan dan meluaskan pengaruh serta kekuasaan.

Kapitalisme berkembang secara bertahap dari feodalisme, bourgeoisme sampai kepada


kapitalisme. Selama proses itu berlangsung telah berkembang berbagai pemikiran dan ideologi
yang melanda dalam arus yang mengarah kepada pengukuhan hak milik pribadi dan seruan
kebebasan.

Pada dasarnya kapitalisme tegak di atas pemikiran aliran bebas dan aliran klasik. Kapitalisme
pada dasarnya memerangi agama. Pada mulanya bersifat pembangkangan terhadap kekuasaan
gereja. Akhirnya membangkang setiap peraturan yang mengandung moral.

Kapitalisme tidak mementingkan peraturan bermoral, kecuali menimbulkan manfaat pada


dirinya, khususnya dari segi ekonomi. Pemikiran dan pandangan yang muncul akibat revolusi
industri di Eropa, berperan menonjol dalam membatasi gejala-gejala kapitalisme.
Kapitalisme menyeru dan membela liberalisme. Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi
kebebasan moral dan sosial. Selanjutnya berubah menjadi permisifisme.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Pengaruhnya

Kapitalisme tumbuh subur di Inggris, Perancis, Jepang, Amerika Serikat dan sebagian besar
dunia Barat. Banyak negara-negara yang hidup dalam iklim membebek, baik kepada sistem
komunisme ataupun sistem kapitalisme. Tingkat keterikatan mereka berbeda-beda, antara
campur tangan langsung, atau dengan bersandar kepada keduanya, baik dalam urusan politik
ataupun sikapsikap internasionalnya.

Sistem kapitalisme dalam hersikap, sama dengan sistem komunisme. Keduanya berdiri di
belakang Israel dalam bentu k dukungan langsung ataupun tidak langsung.

‫الروتاري‬

ROTARY CLUB

Ta’rif

Rotary adalah sebuah organisasi mantel Free Massonry yang sepenuhnya dikendalikan Yahudi
Internasional. Organisasi ini lebih populer dengan sebutan Rotary Club, dari kata-kata in
rotation. Sebuah ungkapan yang dibarengi dengan pertemuan-pertemuan utama bagi para
anggotaclub yang dilaksanakan di kantor-kantor mereka secara bergilir.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Paul Harris, seorang advokat pertama kali mendirikan Rotary Club di Chicago pada tahun 1905.

Tiga tahun kemudian Shirley Barry bergabung ke dalam club ini dan memperluas gerakannya
dengan cepat. Ia kemudian menjadi sekretaris club dan kemudian mengundurkan diri dari club
ini pada tahun 1942.

Paul Harris meninggal tahun 1947 setelah gerakannya berkembang ke 80 negara dan mempunyai
68 club serta 327. anggota.

Kemudian pusat gerakan ini pindah ke Dublin Irlandia pada tahun 1911 atas jasa seorang aktifis
yang bernama Mr.Moore. Ia pernah mempersoalkan komisi dari setiap anggota baru organisasi
ini yang tersebar di Inggris.
Pada tahun 1921 Rotary Club berdiri di Madrid. Tetapi kemudian dibekukan dan dilarang
melakukan aktifitas di seluruh Spanyol. Pada tahun 1921 Rotary Club berdiri di Palestina.
Ketika itu negara masih menjadi impian zionis. Ia merupakan salah satu cabang Rotary yang
paling lama berdiri di kawasan negara-negara Arab.

Tahun 30-an berdiri cabang-cabang Rotary di Aljazairdan Maroko dibawah perlindungan


penjajahan Perancis. Di Tripoli Barat terdapat cabang Rotary. Anggota Dewan administrasinya
antara lain John Robinson dan Von Krieg.

Jacob Barzef adalah ketua Rotary Club Israel pada tahun 1974. Pada tanggal 14 Maret 1973 ia
bertolak menuju ke kota Taormina di Sisilia untuk menghadiri sebuah konferensi yang
diselenggarakan Rotary Club Italia. Dalam konferensi itu ia menyatakan akan terjadinya sebuah
konferensi Arab-Israel. Sebab di dalam konferensi itu telah hadir delegasi berbagai negara Arab
dan delegasi Israel. Pembicara pertama dalam konferensi itu ialah Mukhtar Aziz, utusan Rotary
Club Tunisia. Kemudian disusul dengan utusan Israel, Jacob Barzef, seorang Yahudi militan.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

• Agama tidak dijadikan standar dalam pemilihan anggota atau dalam hubungan sesama anggota.
Juga tidak dipermasalahkan tentang kewarganegaraan seseorang. Rotary Club mencekoki
anggotanya agar mengikuti agama yang diakui atas dasar persamaan sesuai urutan abjad, seperti
Budha, Islam, Yahudi, Masehi, dan seterusnya. Dalam urutan terakhir tersebut Taoisme, sebuah
keyakinan orang-orang Tionghowa yang muncul pada abad ke-6 SM. Agama ini meyakini
bahwa kebahagiaan dapat terpenuhi dengan tercapainya kebutuhan instink manusia dan
kemudahan hubungan sosial dan politik sesama manusia.

Menggugurkan anggapan `agama’ memenuhi perlindungan kepada Yahudi dan memudahkan


mereka merasuk ke dalam berbagai aktifitas kehidupan. Terbukti dengan dianggap perlunya
keberadaan minimal 2 orang Yahudi dalam setiap Cluh.

Menurut mereka amal kebaikan harus dilaksanakan tanpa harus menunggu balasan materi atau
nonmateri. Ini jelas bertentangan dengan konsep agama yang mengaitkan pekerjaan sukarela
dengan pahala berlipat ganda di sisi Allah.

• Mereka mengadakan pertemuan mingguan. Setiap anggota harus hadir minimal 60% dalam
setahun. Keanggotaan tidak terbuka untuk semua orang. Orang yang bernunat menjadi anggota
harus menunggu undangan Club untuk bergabung dengannya sesuai dengan prinsip selektifitas.

Klasifikasi keanggotaan didasarkan kepada pekerjaan pokok yang mencakup 77 macam jenis
pekerjaan Para pekerja (buruh) tidak dibenarkan menjadi anggota club. Club hanya memilih
orang yang memiliki status sosial tinggi.

Tingkat usia anggota sangat diperhatikan. Mereka bekerja menghidupkan organisasi dengan cara
merekrut kaum laki-laki berusia produktif. Dalam setiap club harus ada seorang wakil dari
setiap profesi. Aturan ini sering dijadikan kesempatan untuk mengangkat anggota yang disukai
dan menyingkirkan yang tidak disukai. Dalam Dewan Administrasi Club, harus ada satu atau
dua orang ketua club lama, sebagai pewaris langsung rahasia Rotary sejak Paul Harris.

• Charles Marden yang pernah menjadi anggota Rotary selama tiga tahun, telah melakukan studi
terhadap organisasi ini. Kemudian ia mengemukakan beberapa data berikut :

1. Setiap 421 orang anggota Rotary Cluh, 159 orang diantaranya mempunyai keterikatan kuat
dengan Freemasonry I.c )yalitas mereka terhadap Free Massonry melebihi cluh-nya.

2. Dalam beberapa hal keanggotaan Rotary hanya terbatas untuk orangorang Free Massonry,
seperti di Edinburgh Inggris pada tahun 1921.

3. Dalam sebuah perkumpulan yang disebut Nan’s di Perancis di sebutkan, “Jika orang-orang
Frcemasonry membentuk organisasi yang bekerja sama dengan golongan lain, maka urusan
organisasi tidak boleh berada di tangan orang lain. Personil organisasinya harus dipegang orang-
orang Freemasonry dan harus berjalan sesuai dengan prinsip Freemasonry

4. Ketika Freemasonry nicngalauii penyusutan, justru Rotary mendapat dukungan sangat besar
dan aktilitasnya semakin kuat. Hal ini dikarenakan orang-orang Freemasonry mengalihkan
segala aktifitasnya kepada club Rotary sampai tekanan-tekanan terhadap mereka hilang dan
kondisinya kemhali seperti semula.

5. Rotary didirikan 1905, yaitu tahun-tahun menjelang aktifnya Free Masonry di Amerika. Ada
beberapa club yang ide dan caranya sangat mirip Rotary, yaitu Lions, Kiwany, Exchange, Meja
Bundar, Pulpen dan B’Nai B’Rith. Bentuk dan aktifitas club-club ini hampir sama dengan
Rotary. Begitu juga tujuannya, kendati dalam beherapa hal terdapat perbedaannya. Tetapi hal itu
hanyalah untuk memperbanyak cara penyebaran ide dan penyedotan pendukung.

Di antara programnya ialah diselenggarakan kunjungan antar club. Di heherapa kotadibentuk


Dewan Pimpinan Club sebagai koordinator antar club.

Akar-Akar Pemikiran Dan Keyakinannya

• Dalam soal agama dan tanah air serta keteguhannya memegang prinsip selektifitas mempunyai
persamaan besar antara Rotary Club dengan Free massonry. Untuk menjadi anggota Rotary
maupun Free massonry atau simpatisannya harus menunggu panggilan dari pengurus club.

• Pemahaman tentang nilai dan semangat yang membentuk jiwa seseorang antara Free Masonry
dan Rotary Club sama. Seperti ide egaliti, fraterniti, semangat humanisme dan kerja sama
internasional. Ini adalah semangat yang sangat berbahaya yang diarahkan untuk mengikis
karakteristik bangsa-bangsa dan menguburkan segala bentuk loyalitas. Sehingga pribadi-pribadi
akan kehilangan identitas dan harga diri serta hidup dalam kebingungan. Akibatnya tak ada lagi
kekuatan yang dominan kecuali orang-orang Yahudi yang terus menerus berambisi mendominasi
dunia.

• Rotary dan club-club yang sejenis dengannya bekerja aktif sesuai rencana Yahudi di bawah
naungan dominasi Free Masonry dan orangorang yang berperan aktif dalam Yahudi
internasional, baik secara teoritis maupun secara praktis. Keuntungan organisasi ini dengan
segala aktifitasnya, sepenuhnya untuk kepentingan Yahudi.

• Dalam kepemimpinan antara Rotary dan Free Massonry tidak sama. Ketua dan Pimpinan Free
Masonry tetap misterius. Sebaliknya mungkin saja Rotary dapat ditelusuri asal-usulnya, baik
pendiri maupun pimpinan-pimpinan terasnya. Tetapi untuk mendirikan cabang Rotary di mana
saja, tidak boleh sembarangan, kecuali dengan pengukuhan dari pucuk pimpinan internasional
dan di bawah pengawasan kantor lama.

• Dalam rangka kemudahan hubungan dengan berbagai sekte dan golongan Rotary berpura-pura
aktif demi kamanusiaan. Selain itu ia berpura-pura mem.batasi aktifitasnya dalam masalah-
masalah sosial dan kultural.

• Cazapencapaiansasarannyamelaluipertemuan-pertemuanberkala, seminar, ceramah yang


mengarah kepada upaya mendekatkan antar agama dan menghapus segala perbedaan keagamaan.

• Sedangkan motivasi Rotary yang sebenarnya ialah membaurkan orang-orang Yahudi dengan
bangsa lain dengan mengatasnamakan kasih dan persaudaraan. Melalui jalan ini mereka mampu
mengumpulkan berbagai ma’lumat yang dapat membantu mereka dalam membantu tujuan
mereka yang bersifat ekonomis dan politis. Juga membantu mereka dalam menyebarkan tradisi
tertentu yang akan memastikan timbulnya kemerosotan (degenerate) sosial. Ini dapat kita lihat
melalui persyaratan keanggotaan yang hanya diberikan kepada orang-orang penting dan
menonjol di masyarakat.

Tempat Tersiar Dan Pangaruhnya

Pertama kalinya Rotary tumbuh di Amerika pada tahun 1905. Kemudian pindah ke Inggris dan
menyebar ke beberapa negara Eropa lainnya. Dari benua itu club ini kemudian menyebar dan
memiliki cabangnya di hampir seluruh dunia.

Ia mempunyai cabang di Israel dan club-club di negara-negara Arab seperti Mesir, Yordania,
Tunisia, Aljazair, Libiya, Marokko dan Libanon. Beirut merupakan pusat perkumpulan tersebut
di TimurTengah.

‫الروحية الحديثة‬
RUHANI BARU

Ta’rif

Ruhani baru adalah sebuah sekte perusak dan gerakan tendensius yang didasarkan kepada magic.

Gerakan ini mengaku mampu mendatangkan ruh orang-orang yang sudah mati dengan cara-cara
ilmiah. Sasarannya menumbuhkan tasykik (keragu-raguan) trhadap agama dan keyakinan serta
membawa aliran agama baru dengan segala atributnya.

Gerakan ini pertama kali muncul di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Di belakangnya
adalah orang-orang Yahudi. Aliran ini kemudian tersebar di dunia Arab dan Islam.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Gerakan ini tidak dikenal pendirinya, baik di Eropa ataupun di Amerika sendiri. Tetapi
seruannya telah aktif sejak awal abad ke 20 ini. Tokoh-tokoh terkenalnya antara lain :

1. J. Arthur Fendlay, penulis buku Di Sekitar Dunia Ether.


2. Adi n Frederick Bourez, penulis buku FenomenaRuang Menghadirkan Ruh.
3. Arthur Conan Doyle, penulis buku Di Sekitar Yang Misterius.
4. David Wajid, seorang Yahudi terkenal.
5. Mrs. Wood Smith.

Di negara-negara Amerika dan Eropa muncul pula lembagalembaga milik gerakan ini seperti
Lembaga Internasional untukPenelitian Ruh di Amerika dan Persekutuan Ruhani di Inggris.

Di dunia Islam terdapat tokoh-tokoh yang bersemangat mengibarkan panji-panji gerakan ini,
antara lain:

1. Prof. Ahmad Fahmi Abul Khair, sekjen Lembaga Penelitian Ruh Mesir. Ia menerbitkan
sebuah majalah yang diberi nama Dunia Ruh. Majalah ini berbicara atas nama
aliran. Aktifitasnya dimulai sejak tahun 1937 M dan telah menerjemahkan buku Fendlay
dan Bowers.
2. Prof. Wahid Dous, ketua Lembaga Penelitian Ruh yang meninggal pada tahun 1985.
3. Dr. Abdul Jalil Radhi, ketua Perkumpulan Ruhani Ahram. Penulis buku Kesaksianku
Terhadap Persekutuan Ruhani London.
4. Hasan Abdul Wahab, sekretaris Lembaga Penelitian Ruh Mesir.
5. Penyair Libanon Halim Damous yang pernah mendewa-dewakan seorang dajjal magic
yang bernama Dahisy. Ia mengangkat Dahisy sebagai nabi. Risalah Yang Mengejutkan
adalah salah satu artikelnya yang ditulis di dalam majalah Dunia Ruh.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya


Mereka mengatakan dapat menghadirkan ruh, meminta du’a kepada orang-orang yang sudah
meninggal untuk meminta pendapat mereka dalam persoalan ghaib dengan segala
problematikanya. Selain itu mereka juga meminta tolong kepada ruh-ruh orang yang sudah
meninggal itu untuk mengobati berbagai penyakit jasmani dan ruhani. Juga menunjuki orang-
orang yang berbuat dosa serta menyingkap tentang kegaiban dan meramal masa depan.

Ruh, menurut mereka, dapat ditangkap dan menjelma serta dapat diraba. Mereka juga mengakui
bahwa ruh-ruh tertentu menyangka pemiliknya selalu hidup. Menurut mereka ruh selalu siap
melayani dan memenuhi segala perintah yang diisyaratkan kepadanya. Mereka berkeyakinan
bahwa ruh yang diminta hadir sebagai utusan dari Tuhan kepada manusia sebagaimana Tuhan
mengutus para rasul. Sedangkan ajaran mereka lehih tinggi kedudukannya daripada ajaran para
rasul.

Mereka beranggapan bahwa ruh-ruh dapat membantu membongkar kejahatan dan menemukan
tanda-tanda peninggalan kuno. Mereka juga mengaku dapat mengobati penyakit jiwa.melalui
ruh-ruh itu.

Mereka mengaku dapat mengumpulkan gambar ruh-ruh di dalam sinar infra merah. Untuk
mengelabui orang mereka menggunakan selubung ilmiah dalam aktifitasnya. Padahal
kenyataannya yang dilakukan sematamata magic dan trik serta daya tarik magnetis yang dapat
mempengaruhi penonton. Atau mereka mengunakan kontak dengan jin. Di dalam prakteknya
mereka tidak meminta syarat-syarat yang jelas, selain tidak dapat diulangi di depan setiap orang.
Ini jelas bertentangan dengan percobaan-percobaan ilmiah.

Mereka biasa menghadirkan ruh di kamar-kamar khusus yang remang-remang dalam cahaya
kemerah-merahan. Segala pengakuan mereka seperti penjelmaan ruh dan dialog dengannya,
tidak dapat dilihat oleh penonton. Tetatpi dipindahkan kepada mereka melalui seorang perantara.
Dan ia adalah orang paling penting dalam praktek penghadiran ruh.

Menurut mereka perantara dapat melihat segala sesuatu yang tidak tampak, mendengar sesuatu
yang tidak terdengar, mampu menulis langsung (tanpa ditulis dengan tangan dan menggunakan
telepati. Mereka menetapkan kepada para nabi dan rasul hanya sebagai perantara.

Orang yang menghadirkan ruh ditentukan oleh mereka, baik jumlah atau jenisnya. Jika di antara
yang hadir itu terdapat wanita, maka duduknya diatur di depan pria kemudian wanita dan
seterusnya. Selain itu mereka juga sering mengalunkan musik untuk memalingkan perhatian
penonton dari apa yang sebenarnya sedang berlangsung. Mereka meyakini, setiap acara selalu
ada satu ruh yang menjaga dan memelihara upacara itu.

Mu’jizat para nabi, menurut keyakinan mereka, hanyalah sebuah gejala keruhanian, seperti apa
yang terjadi di kamar tempat menghadirkan ruh. Mereka mengatakan mampu menghadirkan
kembali mu’jizat para nabi. Untuk menyebarkan ide-idenya mereka menyampaikannya kepada
setiap orang sesuai dengan keadaan orang yang menjadi sasaran. Karena itu merekasering
menggunakan nash-nash kitab samawi setelah orang tersebut terbius patuh.
Mereka menolak wahyu dan menganggap di dalam agama tidak ada sesuatu yang sah untuk
diikuti. Karena itu_mereka mengejek orangorang yang patuh beragama.

Mereka mengatakan, tuhan mereka lebih nyata daripada Tuhan para rasul. Tuhan mereka lebih
sedikit sifat-sifat kemanusiaannya dan lebih banyak sifat-sifat ketuhanannya. Selogannya,
kemanusiaan, persaudaraan, kebebasan dan persamaan. Tetapi selogan-selogan tersebut hanya
untuk mengelabuhi orang.

Segala aktifitasnya ditumpukan untuk mengguncang keyakinan beragama dan sendi-sendi moral.
Mereka mengatakan terang-terangan bahwa ruhiyah adalah agama baru yang menyeru
internasionalisasi dan melempar semua agama. Ritual keagamaan dan kewajiban-kewajiban
Ruhani Baru terbatas untuk melatih orang supaya berkonsentrasi kepada kekuatan ruhiyah. Dan
ia datang dengan cara baru bagi kehidupan dan pemikiran baru tentafig Tuhan.

Ruh-ruh itu, menurut mereka, berbicara langsung dengan mereka, hidup tenang dan bahagia
meskipun orangnya kafir. Dengan demikian menafikan keyakinan hari kebangkitan dan
pembalasan. Kata mereka pintu taubat selalu terbuka sampai melewati kematian. Sorga dan
neraka adalah kondisi mentaliti yang dijelmakan oleh pemikiran dan dibuat oleh khayalan.

Mereka memiliki teks-teks yang menjunjung tinggi orang-orang komunis, penganut berhala,
kaum Fir’aun dan orang Indian. Menurut keyakinan Ruhani Baru, mereka orang-orang yang kuat
ruhnya.

Para kriminal dibebaskan dari dosa dengan alasan, mereka terpaksa melakukan. Karena itu
mereka tidak dapat disiksa. Mereka berusaha menjamin dominasi Yahudi terhadap dunia, agar
negara mereka tegak di atas reruntuhan puing-puing kerusakan secara menyeluruh.

Majalah Scientific American mengumumkan hadiah uang dalam jumlah besar bagi orang yang
mampu memberikan alasan yang benar, yang dapat membuktikan tentang kebenaran gejala-
gejala keruhanian. Tetapi sampai sekarang masih ditunggu pemenangnya. Demikian pula hadiah
yang ditawarkan oleh seorang ahli hipnotis Amerika Danger untuk tujuan yang sama. Ini adalah
bukti-bukti benar atas ketidakbenaran ajaran-ajaran tersebut

Akar Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Terbukti, ajaran ini mempunyai hubungan pribadi dan ideologis dengan Free Massonry dan
Saksi Yehova. Rotary Club sangat mendukung fenomena ini dan memberikan bantuan dan
melindungi sepak terjangnya. Dalam banyak hal, keyakinannya sangat dipengaruhi oleh Yahudi.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Pengaruhnya


Ruhani Baru mempunyai pengaruh yang spektakuler, khususnya di Amerika dan Inggris. Sebab
tidak ada satu kota pun di kedua negara tersebut yang tidak memiliki cabang agama baru ini.
Banyak surat kabar dan majalah yang menjadi suara resmi aliran tersebut di kedua negara itu. Di
Amerika terdapat sebuah lembaga yang disebut Lembaga Internasional untuk Penelitian Ruh,
juga di sebagian dunia Arab dan Islam.

Kepesatan penyebarannya mengundang kekaguman orang. Khususnya di Mesir, di mana terdapat


begitu banyak perkumpulan, majalah dan surat kabar yang mempopulerkan aliran ini. Misal,
majalah Shabah al-Khair, Akhir al Sa’ah, Al-Mushawwir, Al-Mugthathaf dan surat kabar AI-
Ahram, selain majalah Alam al- Ruh yang merupakan majalah resmi aliran ini.

‫الزيدية‬

ZAIDIYAH

Ta’rif

Zaidiyah adalah salah satu sekte Syi’ah yang paling dekat dengan Ahlu Sunnah wal Jama’ah.
Sekte ini tergolong moderat, tidak exstrim dan tidak berlebih-lebihan. Nama Zaidiyah
dinisbatkan kepada pendirinya, yaitu Zaid bin Ali Zainal Abidin yang telah menyusun teori
politik dan pemerintahan Syi’ah tersendiri. Ia telah berjuang demi sekte ini dan terbunuh dalam
menegakkannya.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Zaidiyah adalah sekte yang dinisbatkan kepada nama pendirinya, Zaid bin Ali Zainal Abidin bin
Husein bin Ali Ra (80-122 H). Ia pernah memimpin satu revolusi Syi’ah di Irak melawan
Umawiyyun pada masa Hisyam bin Abdul Malik.

Penduduk Kufah mendorongnya untuk memimpin revolusi tersebut. Tak lama kemudian, setelah
ia maju memimpin pemberontakan, ia ditinggalkan dan dihinakan oleh penduduk Syi’ah Kufah
karena diketahui Zainal Abidin menghormati dan meridhai Abu Bakar dan Umar RA serta tidak
mengutuk keduanya. Maka ia terpaksa berhadapan dengan tentara Umawiyah, padahal
pasukannya hanya sekitar 5 orang terdiri dari pasukan berkuda. Dalam pertempuran yang sama
sekali tidak seimbang tersebut ia terkena panah di pelipisnya yang menyebabkan kematiannya.

Kehidupannya sering berpindah-pindah antara Syam dan Irak. Pertama bertujuan mancari ilmu
dan kedua mencari hak ahlul bait dalam imamah (kepemimpinan). Zaiddikenal sebagai orang
yang sangatbertaqwa, wara’, alim, fadhil, ikhlas dan berani. Selain rupanya tampan, gagah, takut
kepada Allah dan aktif menekuni Kitabullah dan Sunnah Rasul- Nya. Belajar ilmu dan riwayat
kepada kakak sulungnya, Muhammad Baqir yang dipandang sebagai salah seorang Imam 12
menurut Syi’ah Imamiyah.

Ia punya hubungan baik dengan Washil bin Atha, pemimpin Mu’tazilah dan sekaligus menjadi
muridnya. Karena itu ia banyak terpengaruh oleh kepribadian Washil bin Atha dan pemikiran
pemikirannya yang sebagiannya ditransfer ke dalam pemikiran Zaidiyah.

Abu Hanifah al-Nu’man sendiri berguru kepadanya dan banyak menimba ilmu darinya. Karya-
karyanya yang terkenal antara lain Al-Majmu’ al-Kabir, sebuah kitab yang berisi kumpulan
hadits dan fiqh. Keduanya diriwayatkan oleh muridnya yang bernama Abu Khalid Umar bin
Khalid al-Wasithi al-Hasyimi yang dikenal sangat setia kepadanya. Ia wafat pada perempat
ketiga abad ke 20 Hijriyah.

Puteranya yang bernama Yahya bin Zaid pernah bertempur bersama ayahnya, tetapi ia sempat
melarikan diri ke Khurasan. Tetapi nasibnya tidak begitu beruntung karena ia pun dibunuh oleh
tentara Umawiyah di negeri itu pada tahun 125 H.

Sepeninggal Yahya, segala urusandiserahkankepada Muhammad dan Ibrahim. Muhammad


keluar dari Madinah dan dibunuh oleh Isa bin Mahan, seorang pegawai di kota itu.

Sedangkan Ibrahim keluar ke Bashrah dan ia terbunuh atas perintah al-Manshur. Ahmad bin Isa
bin Zaid, cucu Zaid, tinggal di Irak dan belajar kepada murid-murid Imam Abu Hanifah. Ia
adalah salah seorang yang terpengaruh dengan madzhab ini dan aktif
mengembangkannya. Qasim bin Ibrahim al-Mursi bin Abdullah bin Husein bin Ali bin Abi
Thalib adalah seorang di antara ulama Zaidiyah yang hidup antara tahun 170-232 H. Ia
membentuk sekte Zaidiyah Qasimiyah.

Sepeninggal Qasim digantikan oleh cucunya Yahya bin Husein bin Qasim yang bergelar al-Hadi
ila al-Haq (245-298 H). Ia diangkat menjadi Imam di Yaman. Dialah di antaranya yang
memerangi orangorang Qaramithah di negerinya. Kemudian ia membentuk sekte sendiri yang
dikenal dengan Hadiwiyah. Sekte ini tersebar di Yaman, Hijaz dan sekitarnya.

Di negeri Dailam dan Jailan muncul seorang Imam Husaini di kalangan Zaidiyah, yaitu Abu
Muhammad al-Hasan bin Ali bin Hasan bin Zaid bin Amar bin Husein bin Ali Ra. Ia bergelar
Al-Nashir al-Kabir (230-304 H), terkenal dengan sebutan A1-Atraousi. Imam ini pada mulanya
datang ke negeri itu sebagai da’i yang menyerukan kepada faham Islam Zaidiyah. Karena itu
banyak orang yang menganut mazhab tersebut.

Da’i Zaidiyah lain ialah Shahib Thabrastan Hasan bin Zaid bin Muhammad bin Isma’il bin
Hasan bin Zaid bin Hasan bin Ali Ra. Ia kemudian mendirikan negeri Zaidiyah di Selatan Laut
Hazr pada tahun 250 H.

Muhammad bin Ibrahim bin Thabathaba’i adalah salah seorang Imam Zaidiyah yang terkenal. Ia
mengutus para da’i ke Hijaz, Mesir, Yaman dan Bashrah. Tokoh Zaidiyah yang cukup menonjol
ialah Muqatil bin Sulaiman bin Muhammad bin Nashr dan Abu Fadhl bin ‘Amid serta Shahib bin
`Ubad dan beberapa amir dari Bani Buwaih.
Zaidiyah melahirkan 4 sekte. Salah satunya termasuk kelompok yang menghina Abu Bakar dan
Umar. Salah satunya lagi cenderung menganggap imamnyalah yang lebih utama. Ketiga sekte itu
ialah :

1. Jarudiyah, pengikut Abu al-Jarud Ziyad bin Abu Ziyad.


2. Sulaimaniyah, pengikut Sulaiman bin Jarir.
3. Shalihiyah, pengikut Hasan bin Shalih bin Hay.
4. Batriyah, pengikut Kutsair bin Nawi al-Abtar.

Sekte Shalihiyah dan Batriyah boleh dikatakan satu pandangan dan tidak ada perbedaan yang
menonjol. Pada umumnya sekte-sekte tersebut tidak mempunyai kedudukan menonjol di
kalangan Zaidiyah modern yang mengikuti jalan Imam Zaid dalam segi kesederhanaan dan
kemoderatannya.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Zaidiyah memperbolehkan semua keturunan dari Fathimah untuk menjadi Imam, baik dari Hasan
ataupun dari Husein. Menurut mereka imamah tidak dengan nash. Karena itu tidak disyaratkan
Imam terdahulu menunjuk Imam yang akan datang. Artinya keimaman tidak berdasarkan
warisan, tetapi atas dasar bai’ah. Maka siapa saja keturunan Fathimah berhak menjadi Imam,
asalkan ia memenuhi syarat sebagai Imam.

Imam tidak boleh misterius, karena Imam harus dipilih oleh Ahlul Halli wal `Aqdi. Pemilihan
tidak boleh berlangsung apabila calon Imam belum diumumkan bahwa ia berhak dan memenuhi
syarat untuk menjadi Imam.

Dalam waktu yang sama diperbolehkan adanya dua Imam untuk dua negara yang
berbeda. Zaidiyah memperbolehkan pengangkatan seorang Imam utama, padahal ada yang lebih
utama. Sebab tidak disyaratkan seorang Imam harus orang terbaik dari seluruh manusia.

Bahkan diperbolehkan wujudnya seorang Imam, yang kualitas keutamaannya biasa-biasa saja,
padahal masih ada orang yang lebih utama dari dia, yang semestinya dijadikan rujukan dalam
masalah hukum, berhukum dengan hukumnya, di dalain masalah-masalah yang dikemukakan
olehnya.

Mayoritas penganut Zaidiyah mengakui kekhalifahan Abu BAkar dan Umar Ra, tidak mengutuk
keduanya seperti kelompok Syi’ah lain. Bahkan Zaidiyah merestui dan menyatakan sahnya
kekhalifahan Usman bin Affan Ra, kendati ada beberapa hal yang kurang disetujuinya.

Dalam pemikiran keagamaan mereka cenderung kepada pemikiran Mu’tazilah, terutama dalam
hal yang berkaitan dengan Dz at Allah, qadha dan qadar. Para pelaku dosa besar dipandang oleh
Zaidiyah akan ditempatkan di antara dua tempat, sama dengan pendapat Mu’tazilah, tetapi
mereka tidak akan kekal di neraka. Mereka akan disiksa di neraka sampai dosanya bersih.
Setelah bersih dari dosa mereka akan dipindahkan ke surga.
Zaidiyah sama sekali menolak tashawuf Berkenaan masalah nikah, Zaidiyah berbeda dengan
kaum Syi’ah umumnya. la menolak perkawinan mut’ah. Tentang zakat seperlima (khumus) dan
pembolehan taqiyah jika diperlukan, mereka sama dengan faham Syi’ah.

Secara umum hampir tidak ada perbedaan antara Zaidiyah dan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah,
khususnya dalam masalah ibadah,masalahmasalah yang fardhu. Hanya ada perbedaan sedikit
dalam masalah furu’seperti :

1. Dalam adzan ada kata-kata Hayya’ala khairil ‘amal.


2. Shalat jenazah harus lima kali takbir.
3. Tidak sedekapdalam shalat.
4. Shalat hari raya tidak mesti berjama’ah.
5. Shalat tarawih berjama’ah dikategorikan bid’ah.
6. Tidak sah shalat dibelakang orang yang penuh dosa.
7. Fardhu wudhu ada sepuluh.

Berkenaan dengan masalah ijtihad, mereka menyakini bahwa pintu ijtihad masih terbuka untuk
siapa saja yang mampu. Barangsiapa yang tidak mampu ijtihad dia harus taqlid. Taqlid kepada
Ahlul Bait lebih utama daripada taqlid kepada orang lain. Wajib keluar dari Imam zhalim dan
tidak wajib mentaatinya.

Zaidiyah tidak meyakini Imam sebagai ma’shum dari segala dosa dan kesalahan. Selain itu
mereka tergolong tidak berlebih-lebihan dalam menghormati Imam, tidak seperti kaum Syi’ah
umumnya.

Tetapi sebagian orang yang terikat dengan Zaidiyah menetapkan adanya 4 orang Ahlul Bait yang
ma’shum, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husein.

Zaidiyah tidak mempercayai Imam Mahdi yang dinanti-nantikan. Kaum Zaidiyah mengingkari
teori primitif yang dikemukakan oleh Mukhtar Tsaqafi yang menyusun sajak mantra. Jika datang
satu persoalan yang bertentangan dengan apa yang dia katakan,ia berdalih` Telah tampak bagi
Rabb kamu tentang perubahan ilmu-Nya”.

Zaidiyah menetapkan bahwa ilmu Allah itu bersifat azali, langgeng dan tidak berubah. Segala
sesuatu telah tertulis di dalam Lauh Mahfuzh. Qadha dan qadar merupakan keyakinan yang
wajib diimani. Sebab, kata Zaidiyah, manusia itu bebas memilih dalam mentaati atau
mendurhakai Allah. Dengandemikian mereka memisahkan antara iradah dan mahabbah atau
ridha. Ini mirip pemahaman beberapa kalangan ulama Ahlu Sunnah Wal Jama’ah.

Sumber-sumber dalil menurut kaum Zaidiyah ialah Al-qur’an,AISunnah, qiyas termasuk


mashalih al-mursalah dan akal. Dengan demikian apa yang menurut akal jelas
jelasbenar,makaharusdikerjakan.Sedangkan apa-apa yang menurut akal. jelas-jelas salah,maka
wajih ditinggalkan.
Akar pemikiran dan keyakinannya.

Mereka berpegang teguh terhadap beberapa hal yang diyakini Syi’ah. Misalnya ahlul bait lebih
berhak menjadi Imam dan Khalifah, hadits-hadits yang diriwayatkan Ahlul Bait kedudukannya
lebih utama, taqlid kepada Ahlul Bait, zakat seperlima dan l ain sebagainya. Jadi ciri-ciri ke
Syi’ahan Zaidiyah tetap tanpak jelas,kendati tergolong moderat.

Zaidiyah banyak terpengaruh Mu’tazilah dalam bidang pemikirannya. Kemu’tazilahan Washil


bin Atha terlihat kental dalam pemikiran Zaidiyah. Terutama terlihat dalam penghargaan mereka
terhadap akal yang mendudukkannyasebagai sumberdalil. Akal diberikan peran besar dalam
masalah aqidah, penerapan hukum dan dalam menentukan baik buruknya sesuatu, terutama
analisa-analisa mereka tentang jabr dan ikhtivar, pelaku dosa besar dan keabadian di neraka.

Abu Hanifah pernah berguru kepada Zaid. Sedangkan cucu Zaid berguru kepada Abu Hanifah di
Irak. Madzhab Hanafi yang sunni dan Zaidiyah yang syi’i bertemu di Irak dan Transoxiana. Hal
inilah yang menjadikan keduanya saling mempengaruhi di kedua kawasan tersebut.

Penyebaran Dan Kawasan Pengaruhnya

1. Negara Zaidiyah pertama kali didirikan oleh Hasan bin Zaid tahun 250 H di Dailam dan
Thabristan.

2. Al-Hadi ila al-Haq kemudian mendirikan negara Zaidiyah ke-2 di Yaman pada abad ke-3
Hijriyah.

3. Zaidiyah tersebar ke Timur sampai ke negara-negara Hazr (Wilayah Afghanistan), Dailam,


Thabristan dan Jailan. Sedangkan ke barat tersebar sampai negara-negara Hijaz dan Mesir.
Yaman tergolong pusat Zaidiyah. Sampai sekarang sekurang-kurangnya dua pertiga penduduk
Yaman adalah penganut Zaidiyah.
‫حزب السالمة الوطني‬

HIZBUS SALAMAH AL-WATHANI (TURKI)

Ta’rif

Hizbus Salamah adalah sebuah partai politik Islam Turki yang aktif membangun kembali
kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Ia memilih jalur politik sebagai sarana
mewujudkan cita-cita dan ideidenya secara nyata. Segala potensi dan kekuatan dikerahkan untuk
membendung arus sekularisasi yang melanda Turki setelah Khilafah Ustmaniyah lenyap dari
peredaran sejarah.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Hizbus Salamah didirikan oleh Najmuddin Arbikan. Ia lahir di kota Sinub, dekat Laut Hitam
pada tahun 1926. Keturunannya berasal dari keluarga bangsawan kuno. Lulus fakultas taknik di
Istambul pada tahun 1948. Kemudian pada tahun 1953 ia meraih gelar doktor bidang elektro
termodinamic dari Universitas Achen Jerman Barat. Studinya selalu mengungguli teman-
temannya dalam berbagai tingkat pendidikan yang pernah dialaminya.

Di Universitas Teknik Jerman ia tercatat sebagai mahasiswa yang selalu mengerjakan shalat dan
menyelesaikan proyek-proyek dengan gemilang.

Di negerinya ia pernah menduduki sejumlah kedudukan akademis yang tinggi. Ia menerbitkan


berbagai hasil penelitian ilmiahnya di bidang motorik dan teknik mesin. Pertama kali tertarik
politik pada tahun 1968 ketika ia menjadi anggota Dewan Administrasi Kamar Dagang dan
Industri Turki. Pada Pemilu tahun 1969 Arbikan menjadi calon bebas dari Qunia. Ia
memenangkan suara mayoritas dengan dukungan puluhan ribu pemuda alumni lembaga-lembaga
pendidikan agama.

Najmuddin Arbikan berkali-kali menyelenggarakan musyawarah dengan para tokoh Islam Turki.
Setelah itu bersama rekan seperjuangannya ia membentuk Hizbun Nizham nl-Wathnni tanggal
26 Januari 1971. Partai inilah yang mengorbitkan dia ke permukaan dan memastikan dirinya
tampil ke depan.

April 1971, dengan tuduhan yang dibuat-buat, ia dihadapkan ke meja hijau. Disusul dengan
pembubaran partai oleh mahkamah dan perampasan kekayaannya serta pelarangan tokoh-
tokohnya aktif di partai politik manapun. Padahal partai ini baru berdiri sekitar 16 bulan. Selain
itu mereka juga dilarang mendirikan partai baru, atau mencalonkan diri, kendati sebagai calon
bebas.

Pada awal tahun 1971 gelombang kekerasan dan ketidakpastian melanda Turki. Pemerintah
menganggap, bahwa kembalinya aktifis Muslim ke panggung politik nanti akan dapat
mewujudkan tceseimbangan di berbagai persoalan. Karena Arbikan tidak mungkin akan
mendapatkan dispensasi untuk mengajukan partai politik baru, maka ditampilkanlah beberapa
tokoh antara lain :

1. Abdul Karim Denghar, direktor PT Azwat yang kemudian menjadi menteri teknologi.

2. Tourghan Akyul, salah seorang ekonom.

Kemudian tanggal 11 Oktober 1972 didirikanlah Hizbus Salamah secara resmi dan diakui
pemerintah.

Setelah Pemilu 14 Oktober 1973, partai Salamah bersama partai Rakyat membentuk kabinet
koalisi. Arbikan menduduki jabatan Wakil Perdana Menteri. Selain itu, 7 departemen diduduki
oleh partai ini. Yaitu menteri negara, departemen dalam negeri, kehakiman, perdagangan, bea
cukai, pertanian, urusan logistik dan perindustrian.

Kabinet ini tidak berumur panjang, hanya berlangsung selama sembilan bulan setengah.
Kemudian Hizbus Safamah bergabung dengan Partai Pergerakan dan Partai Keadilan untuk
membentuk kabinet koalisi yang baru pada 1 Agustus 1977.

5 Desember 1978 Jaksa Agung Turki menuntut agar Arbikan direkol, dengan tuduhan
mengeksploitasi agama untuk kepentingan politik. Ini berarti bertentangan dengan prinsip
sekular Attaturk.

Tanggal 12 September 1980 Jendral Kan’an Evrin memimpin sebuah kudeta yang memastikan
Angkatan Bersenjata mengendalikan pemerintahan.

Kemudian Najmuddin Arbikan dengan 33 orang pimpinan partai dan tokoh yang menonjol
lainnya ditangkap. Tanggal 24 April 1981 mereka diajukan ke Mahkamah Militer.
Awal tahun 1985 Arbikan keluar dari penjara dan masih berstatus tahanan luar. Status ini baru
berakhir di penghujung tahun 1985. Kemudian ia datang ke Makkah melakukan Umrah pada
awal tahun 1986. Setelah itu ia aktif kembali dalam partainya yang baru yang bernama Partai
Kemakmuran.

Tokoh Hizbus Salamah yang lain ialah Hasan Aqshoy yang pernah menjabat menteri urusan
agama.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Tidak ada perbedaan antara pemikiran Hizbun Nizham al-Wathani dengan Hizbus Salamah.
Perubahan nama yang dilakukan tidak mengubah bentuknya.

Sasaran Hizbus Salamah terfokus pada lima prinsip, yaitu :

1. Keamanan dan ketentraman dalam negeri.

2. Menyatunya ummat dengan daulah.

3. Membangun kembali Turki yang agung.

4. Kebangkitan akhlaq.

5. Kebangkitan materi.

Tanggal 26 April 1980 Najmuddin Arbikan berpidato di Parlemen Turki. Dalam pidatonya itu ia
menyerukan :

1. Dibentuknya PBB khusus untuk negara-negara Islam.

2. Dibentuknya Pasar Bersama Islam.

3. Dibentuknya mata uang Islam (Dinar Islam).

4. Dibentuknya sebuah angkatan bersenjata untuk membela dunia Islam.

5. Dibentuknya lembaga-lembaga kebudayaan yang membangun kesatuan budaya dan pemikiran


atas dasar prinsip-prinsip Islam.

Di antara pandangan dan pemikiran Hizbus Salamah ialah :

1. Keharusan mengembalikan lembaga-lembaga penting kepada yang berhak.

2. Mengembalikan manusia kepada fitrahnya.


3. Menjadikan pemerintahan sebagai sarana untuk mendapatkan ridha Allah dan sebagai
pelayanan kepada ummat.

4. Memperbaiki pendidikan dan pengajaran agar berfungsi sebagai pembentuk akhlaq mulia.

5. Membangun pabrik-pabrik di Anadhul dan merekrut para pemuda untuk bekerja di pabrik-
pabrik tersebut sebagai alternatif untuk mencegah larinya para pemuda Turki bekerja di Eropa
yang dapat merusak agama dan akhlaq mereka.

6. Perlu diadakan pemboikotan Pasar Bersama Eropa.

7. Memperbaiki media komunikasi dan publikasi agar dapat melayani ummat dan
mengembangkan kebudayaannya.

8. Harus didirikan industri-industri berat dan pabrik senjata.

Ketika partai ini memerintah, slogan yang dikumandangkannya ialah “Pabrik untuk semua
wilayah.” Slogan ini dirancang untuk dilaksanakan. Tetapi pelaksanaannya baru tahap memulai.

Partai ini dapat dikatakan aktif membangkitkan emosi keagamaan di Turki, melalui cara :

1. Membuka sekolah-sekolah imam dan khatib.

2.Menjadikan pelajaran akhlaq sebagai matapelajaran wajib di sekolahsekolah.

3. Memperkenankan orang Turki pergi haji lewat darat.

4. Memberikan amnesti politik terhadap tahanan politik, termasuk aktifis Muslim.

5. Menyerukan penghapusan riba dengan segala bentuknya.

6. Meyerukan supaya kembali menulis dengan huruf Arab dan membuang huruf Latin.

7. Membangun masjid-masjid di kota-kota dan desa-desa serta membentuk lembaga yang kuat
untuk wakaf-wakaf Islami.

Mengenai masalah Palestina, partai ini sepenuhnya mendukung perjuangan pembebasan


Palestina dan menganggapnya sebagai persoalan Islam. Hal itu tampak jelas dalam sikap-sikap
berikut :

1. Menentang kehadiran Israel dalam pemerintahan Turki.

2. Menuntutpemutusan hubungan Turki-Israel, setelah Israel menyatakan Al-Quds sebagai ibu


kotanya. –
3. Dilancarkannya mosi tak percaya kepada Menteri Luar Negeri Turki, Khairuddin Arkeman,
yang menyebabkan dia terjungkal dari jabatan tersebut karena loyalitasnya yang berlebihan
kepada Barat dan Israel.

4. Mu’tamar Islam Qunia yang dihadiri oleh sekitar 1. Muslim pada tanggal 6 September 1980.
Dalam Mu’tamarini dikumandangkan slogan-slogan Islam, menuntut pembebasan Al-Quds dari
tangan Yahudi dan dibukanya pintu jihad untuk membebaskan kota tersebut.

5. Membuka kantor PLO di Turki.

6. Mendukung sikap Abdul Hamid dalam menghadapi persoalan Palestina.

Selain itu partai ini berusaha menumbuhkan rasa kebanggaan dengan komitmen mereka kepada
ummat Islam. Sikap Hizbus Salamah tentang istilah kiri, kanan dan tengah tetap mereka anggap
sebagai perangkap musuh Islam. Istilah tersebut hanya merupakan wajah lain bagi agen
sekularisme yang bersatu padu membendung arus Islamiyah. Hizbus Salamah menegaskan
bahwa ide Partai Keadilan sama rusaknya dengan Partai Rakyat dan sama bobot tantangannya
terhadap Islam dalam sikap dan posisinya yang memusuhi Islam.

Najmuddin Arbikan pernah berkata, “Mereka telah menuduh kami reaksioner dan ketinggalan
zaman. Tetapi mereka akan merasa malu, jika mereka mengetahui, bahwa wakil-wakil Hizbus
Salamah di Parlemen yang jumlahnya 50 orang itu merupakan 95 % dari cendekiawan dan
intelektual Dewan.

Hizbus Salamah dengan terang-terangan menentang adanya gerakan Free Masonry dan menuntut
peninjauan kembali terhadap clubclub semacam itu serta membongkar kebobrokan organisasi
yang merusak agama dan negara itu. Ketika partai ini duduk dalam pemerintahan, Angkatan
Bersenjata Turki mengintervensi Syprus dan mendapatkan kemenangan gemilang.

Hizbus Salamah berjuang mengubah konstusi dan undang-undang warisan Kemal


Attaturk. Januari 1975 partai mengusulkan kepada Parlemen supaya mengeluarkan undang-
undang diizinkannya keluarga Ustmani kembali ke negeri Turki, setelah diusir oleh Ataturk
melalui surat keputusannya tanggal 3 Maret 1924. Melly Gazette dan Uni Daur adalah dua
suratkabar yang merupakan corong ide-ide Hizbus Salamah. Berkaitan dengan masalah
pendidikan, partai telah menghimpun dana besar untuk membiayai aktifitas pendidikan dan
semacamnya.

Akar Pemikiran Dan Keyakinannya

Pemikiran dan keyakinan Hizbus Salamah adalah Islami yang dibangun dari al-Qur’an dan al-
Sunnah. Mereka adalah pengikut Ahli Sunnah wal Jama’ah dalam menetapkan wawasan
keagamaan. Hizbus Salamah memanfaatkan rasa keagamaan yang tumbuh subur hasil da’wah
Jama’ah a1-Nnur. Partai berusaha memperkuat dan memeliharanya di Turki, kendati tidak semua
anggota al-Nour menjadi anggota Hizbus Salamah. Hizbus Salamah dipandang sebagail
kelanjutan Hizbun Nizham al-Wathani. Partai Kemakmuran sekarang dipandang perpanjangan
dari Hizbus Salamah.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Pengaruhnya

Hizbus Salamah tersebar di Turki. Ia telah berhasil membangkitkan semangat Islam dan
memelihara warisan-warisan Islam di negeri ini, setelah cahayanya hampir pudar akibat
westernisasi dan sekularisasi besar-besaran.

Dengan aktifnya Hizbus Salamah jumlah sekolah Islam meningkat tinggi, mencapai 280 buah
sekolah khusus untuk menghafal al-Qur’an, 172 buah untuk sekolah imam dan khatib dan 4 buah
perguruan tinggi yang dapat menampung 24 ribu mahasiswa dan mahasiswi, selain 5 buah
sekolah khusus studi tentang akhlaq yang intinya adalah pendidikan agama di Turki.

‫الشيوعية‬

KOMUNISME

Ta’rif

Komunisme adalah sebuah aliran berfikir berlandaskan kepada atheisme, yang menjadikan
materi sebagai azas segala-galanya. Ditafsirkannya sejarahberdasarkan pertarungan kelasdan
faktorekonomi. Aliran ini lahir di Jerman di bawah asuhan Marx dan Engels, kemudian
menjelma dalam bentuk revolusi Bolsheviks di Rusia pada tahun 1917 M. dengan planning dari
Yahudi.

Lalu berkembang melakukan ekspansinya dengan tangan besi dan kekerasan. Ummat Islam
banyak terluka oleh ideologi ini, dan banyak bangsa-bangsa yang hilang dari peredaran sejarah
lantaran ulah aliran ini.
Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Yang telah meletakkan dasar-dasar pemikiran komunisme secara teoritis adalah Karl Marx,
seorang Yahudi berkebangsaan Jerman (1818-1883 M.). Dia adalah cucu seorang tokoh Yahudi
yang terkenal dengan Mordechai Marx. Karl Marx adalah seorang yang egoistis, tidak punya
prinsip yang jelas, pendendam, dan materialistis. Karya-karyanya antaza lain :

* Manifesto Komunis, muncul pada tahun 1848 M.

* Das Capital muncul pada tahun 1767 M.

Dalam membuat teorinya, Karl Marx dibantu oleh Friedrich Engels (1820-1895 M.) kawan
akrabnya sendiri, yang telah membantu pula dalam menyebarkan madzhabnya. Dan dialah pula
yang telah membiayai hidup Marx dan keluarganya sampai akhir hayatnya. Karya-karya Engels
antara lain :

* Asal usul keluarga.

* Orang-orang khusus dan negara.

* Dualisme Dalam Alam.

* Sosialisme Khurafat dan Sosialisme Ilmiah.

Lenin, nama sebenarnya ialah Vladimir llich Ulyanov. Dialah pemimpin revolusi berdarah,
Bolsheviks di Rusia tahun 1917 M., dan seorang diktator yang ditakuti. Tokoh ini berhati kejam,
diktator dalam memaksakan pendapatnya, dan dendam terhadap ummat manusia. Ia lahir pada
tahun 1870 M., dan wafat tahun 1924 M. Ada beberapa study yang mengatakan, bahwa Lenin
asal usulnya adalah orang Yahudi, pernah membawa nama Yahudi, kemudian digantinya dengan
nama Rusia yang dikenal sampai sekarang. Ia hampir mirip dengan Trotsky.

Dan Leninlah yang telah menjabarkan Komunisme dalam praktek nyata. Ia memilki banyak
buku, pidato, dan brosur. Tetapi yang terpenting adalah kumpulan karangannya, yang disebut
“Bunga Rampai Karangan Besaz”. Joseph Stalin (1879-1954 M.) Sekretaris Partai Komunis dan
pemimpin tertinggi setelah Lenin. Dia terkenal bengis, kejam, sadis, diktator, dan keras kepala.

Dalam menyingkirkan lawan-lawannya, dilakukan dengan cara pembantaian, pembunuhan, dan


pembuangan. Dari perilaku dan sikapnya, membuktikan bahwa dia siap untuk mengorbankan
seluruh rakyatnya demi kepentingan dirinya sendiri. Dan pernah satu kali ia diperingatkan oleh
istrinya sendiri, namun istrinya itu dibunuhnya. Trotsky: Lahir tahun 1879 M. dan dibunuh
tahun 1940 M.

Pembunuhan itu diotaki oleh Stalin. Dia adalah seorang Yahudi yang menempati kedudukan
penting dalam partai,.dan telah menjabat urusan luaz negeri setelah revolusi, kemudian urusan
perang. Kemudian ia dipecat dari partai karena dituduh melakukan hal-hal yang melawan
kepentingan partai, agar Stalin mendapatkan suasana yang pas untuk mengatur pembunuhannya.
Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

– Diingkarinya wujud Allah dan segala yang ghaib. Dikatakannya bahwa materi adalah asas
segala-galanya. Slogan mereka : Percaya kepada 3 : Marx, Lenin, dan Stalin; dan mengingkari 3,
yaitu : Allah, agama, dan hak milik pribadi.

– Ditafsirkannya sejarah ummat manusia dengan pertarungan antara kaum borjuis dengan kaum
proletar. Pertarungan itu, – menurut mereka – berakhir dengan kediktatoran kaum proletar.

– Diperanginya agama, dan dianggapnya sebagai candu masyarakat dan babunya kapitalis,
imperialis, dan exploitasi. Dikecualikannya agama Yahudi. Sebab, orang-orang Yahudi adalah
bangsa tertindas yang butuh kepada agamanya untuk mengembalikan hak-haknya yang direbut
pihak lain.

– Diperanginyahakmilikpdbadi,dandiproklamirkannyakomunisme dalam mengatur dan


dihapuskannya hukum waris.

Amal perbuatan – menurut mereka – tak ada harganya sama sekali di depan kepentingan materi
dan usaha-usaha produktifitas.

– Segala perubahan yang terjadi di dunia ini, – menurut mereka – adalah sebagai akibat yang
pasti, karena berubahnya sarana produksi. Pemikiran, peradaban, dan kultur adalah hasil
daripada lajunya perkembangan ekonomi.

– Dikatakannya, bahwa morai itu relatif. Moral adalah sebuah akibat daripada alat-alat produksi.

– Diperintahnya rakyat dengan tangan besi dan kekerasan. Tak ada kesempatan bagi mereka
untuk mengaktifkan daya fikirnya. Sebab, menurut mereka “tujuan menghalalknn cara”.

– Diyakininya, bahwasanya tidak ada akhirat, siksa, dan tidak pula balasan kecuali di dunia
ini. Dipercayainya keazalian materi. Dan faktor-faktor ekonomi adalah unsur penggerak pertama
bagi pribadi dan kelompok.

– Diakuinya kediktatoran kelas yang sedang berkuasa, dan diimpikannya pemerintahan komunis
Internasional.

– Komunisme percaya kepada pertarungan dan kekerasan, dan berupaya untuk memancing rasa
dendam dan benci di kalangan para pekerja (buruh) dan yang lainnya.

– Negara adalah partai, dan partai adalah negara.

– Pemimpin Politik Pusat yang Pertama dalam revolusi Bolsheviks terdiri dari empat orang.
Semuanya orang Yahudi, kecuali satu. Ini menunjukkan sejauhmana keterikatan antara
komunisme dengan agama ‘ Yahudi.
– Dianggapnya bahwa Al-Qur’an disusun pada masa pemerintahan Utsman r.a., kemudian
beberapa kali mengalami perubahan sampai abad kedelapan. Dicapnya, bahwa Al-Qur’ an adalah
senj ata untuk menebarkan candu bagi masyarakat.

– Marxisme mengingkari ikatan-ikatan keluarga, dan dianggapnya bahwa itu mengandung


dukungan terhadap masyarakat borjuis, yang kemudian harus digantikan oleh kekacauan seksual.

– Tidak melarang perbuatan apapun, betapapun kejamnya, demi tercapainya tujuan mereka.
Yaitu agar dunia ini menjadi Komunis di bawah dominasi mereka. Lenin berkata : “Hancurnya
tiga perempat dunia tidak menjadi persoalan, sebab yang penting ialah agar sisanya yang
seperempat lagi menjadi komunis”. Rumus ini diterapkannya di Rusia pada masa revolusi.
Sesudah itu, diterapkan pula di Cina, dan di negara-negara lain, di mana berjuta-juta manusia
dipunahkan. Intervensinya ke Afghanistan, juga dilakukan setelah melakukanintervensi ke
negara-negara Islam lainnya, seperti Bukhara dan Samarkand. Jelas semuanya terangkum dalam
rumusan yang ganas tersebut di atas.

– Dihancurkannya masjid-masjid dan disulapnya menjadi tempattempat hiburan dan pusat-pusat


partai. Dilarangnya orang-orang Islam untuk menonjolkan slogan-slogan agamanya. Menyimpan
Al-Qur’an dianggapnya sebagai perbuatan kriminal berat,dan hukumannyadipenjaza 6 tahun.

– Expansi yang telah mereka lakukan telah banyak menelan korban ummat Islam. Mereka telah
menduduki negara-negara Islam, membinasakan rakyatnya, merampok harta bendanya, dan
menginjakinjak kehormatan agama dan kesucian umat Islam.

– Mereka tidak segan-segan melakukan penipuan, pengkhianatan, dan pembunuhan untuk


melenyapkan lawan-lawannya, meskipun dari anggota partainya sendiri.

Akar Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Komunisme tidak menyembunyikan langkah-langkah dan aktivitasnya yang dilakukan bersama


orang-orang Yahudi,dalam mencapai tujuan mereka. Seminggu setelandirevolusi, semenjak itu
pula dikeluarkan sebuah keputusan yang mempunyai dua sisi kepentingan demi untuk memenuhi
hak Yahudi:

a. Memerangi bangsa Yahudi dianggapnya sama dengan memerangi bangsa kelas tinggi, dan
dihukum oleh undang-undang.

b. Mergakui hak-hak Yahudi untuk mendirikan negaranya di Palestina. Marx mengatakan bahwa
dirinya telah berhubungan dengan seorang filosof Zionist, peletak dasar-dasar teori zionisme,
yaitu Moshe Hiss, gurunya Herzl, seorang pemimpin zionisme terkenal. Kakeknya Marx adalah
tokoh terkemuka Yahudi, yang terkenal di kalangan agama yahudi dengan Mordechai Marx.

Di samping terpengaruh dengan pemikiran Yahudi, Marxisme juga terpengaruh pula dengan
sejumlah pemikiran dan teori-teori atheisme, antara lain : * Ajaran rasionalis idealis dari Hegel
* Ajaran perasaan dari August? Comte

* Ajaran Feuerbach tentang filsafat alam kemanusiaan

* Ajaran Bakunin, penemu aliran orang kacau yang rancu.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Pengaruhnya

Dewasa ini, komunisme memerintah di negara-negara, antara lain:

1. Uni Soviet 7. Jerman Timur

2. Cina 8. Rumania

3. Cekoslovakia 9. Yugoslavia

4. Hongaria 10. Albania

5. Bulgaria 11. Kuba

6. Polandia

Adalah maklum, bahwa komunisme masuk ke negara-negara tersebut dengan tangan besi,
kekuatan dan penjajahan. Oleh sebab itu, negara-negara tersebut, sebagian besar menjadi gelisah
setelah mengenal komunis yang sebenarnya. Karena komunis bukanlah sorga seperti yang
digambarkan sebelumnya. Kemudian mulailah pemberontakan-pemberontakan dan revolusi di
mana-mana. Seperti yang terjadi di Polandia, Hongaria dan Cekoslovakia. Sebagaimana anda
juga tak pernah menyaksikan dua buah negara komunis yang selalu damai.

– Di dunia Islam , mereka telah mengambil manfaat dari kebodohan sebagian penguasanya, dan
ambisinya untuk mendukung kursi mereka, walaupun harus mengorbankan agama.

– Negara-negara komunis membagikan berjuta-juta buku kecil, dan brossur dengan cuma-cuma
ke seluruh dunia Islam, mengumandangkan madzhabnya.

– Komunisme telah membentuk partainya di negara-negara Arab dan negara-negra Islam. Dapat
di temui di Mesir, Irak, Siria, Palestina, Yordania, Tunis, dan negara-negara lainnya.

Mereka sangat percaya kepada nasionalisme-nasionalisme, dan berupaya untuk mewujudkan


impiannya dengan pemerintahan internasional yang mereka dambakan.

‫السيخية‬

SIKHISME
Ta’rif

Sikhisme adalah sebuah kelompok keagamaan orang-orang India yang muncul pada penghujung
abad ke-15 dan awal abad ke-16 M. Kelompok ini mengumandangkan sebuah agama baru yang
sedikit mengandung ajaran Islam dan Hindu, di bawah semboyan “Bukan Hindu dan bukan
Muslim”. Sepanjang sejarahnya mereka telah memusuhi ummat Islam dan orang-orang Hindu
dengan cara kekerasan, dalam upaya mendapatkan sebuah neg;,ri yang khusus untuk mereka.
Untuk mencapai hal itu, mereka memberikan loyalitas yang tinggi terhadap orang Inggris ketika
menjajah India.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Pendirinya adalah Nanak, yang nama panggilannya “Guru’. Dilahirkan pada tahun 1469 M. di
kampung Ribuidi, Talvandi, yang jaraknya 40 mil dari kota Lahore. Ia dibesarkan dalam agama
Hindu Tradisional. Ketika menjadi pemuda, ia bekerja sebagai kasir pada pemimpin
Afghanistan di Sultanbur. Di kota itu ia berkenalan dengan sebuah keluarga Muslim “Mardana’,
yang waktu itu mejadi pembantu pemimpin Afghanistan tersebut. Pada saat itu, Nanak sudah
mulai menyusun lagu-lagu keagamaan, disamping membuat sebuah tempat pesta untuk
orangorang Islam dan Hindu yang menyelenggarakan jamuan makan.

Nanak mempelajari ilmu-ilmu agama, dan berpetualang ke manca negara, berkunjung ke


Makkah dan Madinah, dan mengunjungi negara-negara di dunia yang sudah dikenalnya. Ia
mengklaim, telah melihat Tuhan, yang telah memerintahkannya untuk berda’wah kepada umat
manusia. Kemudian dengan sembunyi-sembunyi, ia mandi di sebuah kolam, lalu menghilang
selama 3 hari. Setelah itu ia muncul kembali dengan menyerukan “Bukan Hindu dan Bukan
Muslim”.

Di satu sisi ia menyukai Islam. Tapi di sisi lain ia sangat terpengaruh oleh pendidikan dan asal-
usulnya yang Hinduistik. Sesuatu yang mendorongnya untuk melakukan upaya pendekatan
antara Islam dengan Hindu, dengan mendirikan sebuah agama baru di India. Sehagian peneliti
melihat, bahwa Nanak pada mulanya adalah Muslim, tetapi kemudian ia menemukan
madzhabnya itu.

Nanak mendirikan “Puri Pertama” untuk kaum Sikh Ji Kartabur (Pakistan sekarang). Dan
sehelum wafat pada tahun 1539 M., ia telah menunjuk salah seorang pengikutnya untuk menjadi
penggantinya. Ia dimakamkan di desa “Dirah B aha Nanak”, salah satu daerah hasil gencatan
senjata (Punjab sekarang). Ia masih mempunyai baju yang dipelihara sampai sekarang,
bertuliskan surat Al Fatihah dan beberapa surat-surat pendek dari Al Qur’ an.

Sepeninggalnya, ada 10 orang pengganti (guru). Yang terakhir adalah Ghuband Singh (1675-
1708 M.) yang telah mempermaklumkan berakhirnya matarantai “Guru”. Setelah itu para
pemimpin mereka menjadi dikenal dengan “Maha raja”. Antara lain adalah Maharaja Ranggit
Singh yang wafat pada tahun 1839 M.
Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Pertama : Latar Belakang Pemikiran

Menyeru kepada tauhid, dan sejalan dengan orang Islam dalam mengharamkan penyembahan
terhadap berhala. Dikukuhkan kemahaesaan Allah, Maha Pencipta, Maha Hidup, Tidak Mati,
Yang tidak mempunyai bentuk, dan diserangnya pemahamanpemahaman manusia selain tersebut
di atas, dan dipergunakannya pula nama-nama Hinduistis dan Islam tentang Tuhan, antara lain :
“Wah Guru”, “Al-Jab”. Di antara nama paling mulia menurut Nanak ialah “Al-Khaliq Al-Haq”
(Pencipta yang Haq). Selain itu hanyalah dugaandugaan belaka (maya).

Dilarangnya menggamhar Tuhan dengan lukisan (foto). Tidak ditetapkannya penyembahan


terhadap matahari. Sungai dan pohonpohon yang disemhah nleh orang-orang Hindu, tidak perlu
mensucikan diri dan pergi haji ke sungai Gangga. Secara herangsur-angsur mcrcka memisahkan
diri dari masyarakat Hindu, sehingga mereka mempunyai ciri khas keagamaan tersendiri yang
spesitik.

Nanak memholehkan Khamr (minuman keras) dan daging bahi. Diharamkannya daging sapi
seperti yang berlaku di kalangan orang Hindu.

Pokok-pokok agama menurut mcrcka ada lima (Bank Khakha) artinya lima K, yaitu diawali
dengan huruf K dalam bahasa Kurmaki, yaitu :

1. Membiarkan rambut gondrong tanpa dicukur, sejak lahir sampai mati. Suatu upaya untuk
mencegah masuknya orang-orang yang tak dikenal mcrcka, dengan tujuan mata-mata.

2. Orang laki-laki harus memakai gelang hesi di kedua pergelangan tangannya, dengan maksud
merendahkan diri dan mengikuti jejak para pendeta.

3. Orang laki-laki harus memakai sempak (semacam pakaian renang) di bawah celana, schagai
lamhang kehalusan jiwa.

4. Orang laki-laki harus mcletakkan schuah sisir kecil si ramhut kepalanya. Suatu upaya untuk
menyisir ramhut, merapikan dan menghaluskannya.

5. Seorang Sikh harus selalu menyandang sebuah tombak kecil atau hadik. Sesuatu yang
memberinya kekuatan dan percaya diri, untuk menjaga dirinya apabila perlu. Diyakininya,
bahwa kelima point itu bukanlah buatan Nanak,. tetapi buatan penggantinya yang ke 10, yaitu
Ghuhand Singh, yang juga mengharamkan rokok kepada pengikutnya. Kelima ajaran agama itu
dimaksudkan untuk membedakan antara orang Sikh dengan orang lain.

Para “Guru” Sikh mengingkari mu’jizat dan kisah-kisah khurafat yang mengandung mitos.
Meskipun demikian Sikh telah mengabadikan “Goa Duara” sehagai tempat ibadah mereka,
berdasarkan kisah-kisah yang bercerita tentang mu’jizat-mu’jizat yang pernah terjadi.
“Guru” mempunyai kedudukan yang tinggi, setaraf di bawah Tuhan. Menurut mereka, Gurulah
yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar dan sejati. Mereka juga menyembah Allah
dengan tembang lagu-lagu keagamaan (sekramen-sekramen) yang disusun oleh para Guru.

Diyakininya, bahwa menyebut-nyebut Asma Allah akan membersihkan manusia dari segala dosa
dan sumber-sumber kejahatan di dalam jiwa. Mengalunkan lagu-lagu keagamaan (Kirata), dan
menghayati pengarahan Guru, membawa manusia untuk berkomunikasi dengan Allah.

Diyakininya, bahwa ruh setiap Guru, berpindah-pindah dari yang satu kepada Guru berikutnya
yang datang kemudian. Ada beberapa prediksi, yang namanya Sansaki, yaitu seratus cerita yang
dinisbatkan kepada guru Ghuband Singh, berkisar tentang kudetakudeta terhadap pemerintah
yang sedang berkuasa, dan datangnya seorang juru penyelamat yang akan menyebarkan
Sikhisme ke seluruh penjuru dunia.

Diyakininya kelahiran dan kematian manusia kemudian kelahirannya kembali (karma), di mana
kehidupan masa depan seorang manusia ditentukan menurut kehidupannya yang dahulu. Dan
keselamatannya akan berakhir pada tahapan karma tersebut.

Pengarahan guru adalah fondasi untuk mencapai merdeka (Muka). Dikultuskan angka 5, yang
mempunyai konotasi tasawuf di bumi (Punjab), ya’ni sungai yang lima. Perbedaan-perbedaan
keagamaan diselesaikannya oleh Dewan Keagamaaan yang diselenggarakan di Amritsar.
Keputusan-keputusan dewan tersebut mempunyai kekuatan rohani.

Mereka tidak mempunyai kasta-kasta keagamaan seperti Brahmananya orang-orang Hi ndu.


Oleh sebab itu, mereka pada umu mnya menolak sistem kasta dalam Hindu. Ditentangnya pula
dominasi kasta Brahmana terhadap pengajaran-pengajaran keagamaan.

Mereka membagi-bagi dirinya atas dasar ras, antara lain : Gat (kelompok tani) dan non gat, dan
orang-orang yang menyendiri, dan mereka yang terbuang (jelata), tetapi nasib mereka jauh lebih
baik daripada nasib (jelata) di kalangan orang-orang Hindu. Mereka kawin dengan satu istri saja.

Hari-hari besar Sikh adalah juga hari-hari besarnya orang-orang Hindu di India Utara, ditambah
dengan hari lahirnya Guru pertama dan terakhir, dan hari peri`ngatan gugurnya guru yang ke-5
dan yang ke-9.

Kedua : Bakhta (Orang Pilihan)

Sikh telah mengalami penindasan orang-orang Mongol, yang telah menewaskan 2 orang guru
mereka. Di antara mereka yang paling keras menentang Mongol yang telah menyerang mereka
adalah Nadir Syah (1738-1839 M). Hal itu telah memaksa mereka untuk mencari perlindungan di
lereng-lereng gunung dan lembah.

Ghuband Singh, guru yang ke 10, telah mendirikan sebuah organisasi Bakhta, artinya yang
murni. Yang laki-laki disebut “hitam”, dan yang perempuan disebut “singa betina”. Tujuan para
pemuda Sikh adalah menjadi orang-orang yang profesional agar menjadi orang-orang Bakhta.
Mereka aktif mengkaji ajaran-ajarannya.

Bakhta adalah kumpulandari sejumlahpemuda yang telah mengikat diri dengan sebuah disiplin
aktifitas keagamaan yang keras, di mana mereka aktif sembahyang dan berjuang demi kebenaran
dan keadilan yang diyakininya, dengan menjauhkan diri dari heroin, segala yang memabukkan,
minuman keras, dan tembakau.

Setelah Mongol tidak berdaya sejak tahun 1761 M, orang-orang Sikh menjadi penguasa di
Punjab. Dan mereka telah menduduki Lahore pada tahun 1799 M. Pada tahun 1819 M,
kekuasaan mereka berkembang sampai ke negeri Bhutan. Dan pada masa Maharaja Ranggit
Singh (wafat th. 1839 M), kekuasaan mereka melebar sampai ke perbatasan Khaibar,
mengalahkan orang-orang Afghanistan.

Ketika Inggris datang, terjadilah pertarungan sengit antara Inggris dan Sikh, yang memaksa Sikh
mundur dan berhenti di sungai Sutlej. Dan itu merupakan batas bagi negara Sikh untuk kawasan
bagian Tenggara Timur.

Setelah itu perlawanan mereka patah dan mundur lebih jauh lagi. Mereka dipaksa oleh Inggris
untuk memhayar upeti yang besar dan menyerahkan Jammu dan Kasymir. Selain itu, ditentukan
pula, bahwa Lahore dijadikan tempat tinggal seorang penguasa Inggris yang memerintah sisa-
sisa kekuasaan Sikh.

Orang-orang Sikh telah berubah menjadi kaki tangan Inggris untuk mematahkan gerakan-
gerakan pembangkang pada tahun 1857 M.

Dari Inggris, mereka mendapatkan keistinmewaan-keistimewaan yang tidak sedikit. Antara lain:
mereka diberi tanah pertanian, dibuatkannya saluran irigasi ke tanah tersebut lewat berbagai
kanal. Hal itu telah membuat mereka menjadi makmur dalam bidang material, suatu kelebihan
yang tidak dimiliki oleh orang lain yang bermukim di kawasan itu. Dalam perang dunia
pertama, lebih dari 20 % tentara gabungan antara Inggris-India adalah orang-orang Sikh.

Mereka bergabung dengan gerakan Mahatma Gandhi dalam menuntut kemerdekaan. Itu terjadi,
setelah timbulnya persoalan-persoalan antara mereka dengan Inggris. Setelah tahun 1947 M,
mereka terpecah-pecah di antara kedua negara, yaitu India dan Pakistan. Kemudian dua setengah
juta dari mereka terpaksa meninggalkan Pakistan menuju India setelah terjadinya bentrokan
dengan ummat Islam.

Pemerintah India telah menghapuskan hak-hak istimewa orangorang Sikh yang diperolehnya dari
Inggris. Hal itu telah mendorong mereka untuk menuntut kawasan Punjab sebagai tanah air
mereka.

Setelah terjadinya bentrokan yang terus menerus antara orangorang Hindu dengan Sikh, Indira
Ghandi, perdana menteri India pada bulan Juni 1984 M, menginstruksikan untuk menggusur
“Kuil Emas” di Amritsar. Hal itu telah mengakibatkan terjadinya bentrokan sengit antara kedua
belah pihak yang menelan korban terbunuhnya 15 orang Sikh dan 5 orang tentara India.
Pada tanggal 31 Oktober 1984 M, orang-orang Sikh telah membunuh Indira Ghandi, perdana
menteri India, sebagai balas dendam atas digusurnya kuil tersebut. Dan setelah pembunuhan itu,
terjadilah bentrokan-bentrokan antara kedua belah pihak yang mengakibatkan terbunuhnya
beribu-ribu orang Sikh, yang diperkirakan hampir mencapai 5 orang.

Selama berkuasa, Sikh terkenal sadis, kejam, biadab, dan keras terhadap ummat Islam. Misalnya,
ummat Islam dilarang melakukan kewajiban-kewajiban agamanya, dilarangnya adzan dan
membangun masjid di desa-desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, terutama setelah
terjadinya bentrokan-bentrokan bersenjata antara kedua belah pihak, yang mengakihatkan
terbunuhnya orang-orang Islam yang tidak bersalah.

Ketiga : Kitab-kitab mereka

1. Kitab “Adi Grant” adalah kumpulan lagu-lagu keagamaan yang dikarang oleh Lima Guru
yang pertama. Lagu-lagu itu mencapai 6 judul lagu keagamaan. Ditambah pula oleh guru
terakhir, Ghuband Singh sebanyak 115 buah judul yang digubah oleh ayahnya, Tigh Bah Dur.
Buku itu memuat pula lagu-lagu yang digubah oleh para Bakhta (orang-orang murni) dan
beherapa orang Islam sufi, seperti Ibnu Faridh secara khusus, dan sebagian besar oleh penyair-
penyair istana (guru). Kitab ini adalah kitab suci yang dianggap sebagai sumber kekuasaan
rohani bagi mereka.

2. Sebuah sumber yang paling dahulu tentang kehidupan Nanak, yaitu buku- buku yang muncul
setelah ia wafat antara 50 sampai dengan 80 tahun. Kebanyakan ulama Sikh tidak mau menerima
sebagian besar dari pada cerita-cerita yang termuat dalam sumber tersebut.

3. Catatan-catatan historis Sikh sejak abad 18 hingga abad ke-19.

4. Kitab RahatNamamengandung tradisi-tradisi Bakhta dan ajaranajarannya.

5. Karantah Shahib, yaitu kitab suci yang ditulis dengan bahasa Karmak.

Akar Pemikiran Dan Keyakinannya

Gerakan Sikh, pada dasar.lya dikembalikan kepada munculnya gerakan Visnava Bhakti, yang
mulai lahir di kalangan orang-orang Hindu di wilayah Tamil, dan sampai ke selatan dibawa oleh
Ramanuja (1050-1137 M).

Pada abad ke 14 dan ke 15, setelah membaur dengan ummat Islam, gerakan itu tersebar di
lembah Gangga. Oleh sebab itu, dikatakan, bahwa Nanak bukanlah orang yang pertama dalam
madzhabnya yang Sikhisme itu, tetapi didahului oleh seorang sufi lainnya yang bernama
“Agung” (1440-1518 M. ). Dia belajar agama Islam dan Hindu, dan dipertemukannya kedua
agama tersebut, di mana ia mengakulturasikannya lewat jalan pengarahan dan penghayatan
tashawuf.

“Agung” pernah mempermudah dalam menerima bermacam-macam keyakinan Hindu, dan


digabungkannya dengan Islam yang pada dasarnya merupakan rekaman daripada keabadian
tauhid, tetapi ia tidak berhasil. Sehingga niadzabnya itu menjadi surut ke belakang setelah ia
wafat, dengan meninggalkan sejumlah syair dalam bahasa Punjab yang nampak mensintesakan
dua buah keyakinan yarig berbeda, yaitu: Hindu dan Islam, yang diikat dengan tali tashawuf
untuk dijadikan satu. Dasar teori mereka tentang alam diadopsi dari teks-teks Hinduisme.
Mereka membakar orang-orang mati, seperti orang Hindu.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Pengaruhnya

– Mereka memiliki sebuah negeri yang mereka anggap suci, tempat diselenggarakannya
pertemuan-pertemuan penting mereka, yaltu kota Amritsar di wilayah Punjab. Ketika pembagian
terjadi, kota ini masuk ke wilayah India.

– Ada empat orang pengantin wanita yang meni’mati kesucian (Akal Takhta’), yaitu di Amritsar,
Anandabur, Batna, dan Pandad.

– Di kota Amritsar, mereka mempunyai kuil terbesar yang menjadi tempat haji mereka, disebut
“Darbar Shabib” ya’ni pusat majelis paduka raja. Adapun kuil-kuil lainnya disebut “Karwa
Dawara” artinya pusat guru.

– Orang-orang Sikh, mayoritas bertempat tinggal di Punjab. Sebanyak 80% pengikut Sikh, hidup
di kota tersebut. Sementara sisanya tinggal di wilayah Haryana, Delhi, dan daerah-daerah yang
terpencar-pencar di India. Mereka sebagian ada yang tinggal di Malaysia, Singapore, Afrika
Timur, Inggris, Amerika Serikat, dan Canada. Sebagian lagi ada yang pergi ke negara-negara
Teluk Arab untuk bekerja.

– Mereka mempunyai sebuah “komite” yang berkumpul setiap tahun sejak th. 1908 M. Komite
ini mendirikan sekolah-sekolah dan berusaha menduduki kursi-kursi di Universitas dan
perguruan tinggi, untuk mengajarkan agama Sikh dan mengajarkan sejarahnya.

– Sikh terpecah menjadi dua. Ada yang berorientasi umum, yaitu para pengikut putra Nanak
yang sulung, yang disebut “Adwasi”. Mereka ini berorientasi kepada tasawuf. Adapun orang-
orang murni (Bakhta), mereka tidak percaya kepada berakhirnya keturunan guru “Ghuband
Singh” ke-10. Justeru diyakininya, bahwa ada seorang guru yang hidup di tengah-tengah
masyarakat, yang masih ada sampai sekarang.

Mereka mempunyai keyakinan yang kuat tentang perlunya sebuah negara untuk mereka. Dan itu
merupakan salah satu rukun iman mereka. Di mana mereka setiap kali mengakhiri ibadahnya
(sembahyangnya) menyanyikan sebuah lagu yang ada kata-kata “Akan berkuasa orangorang
bakhta”. Mereka juga memimpikan Shandhighar sebagai ibukota mereka.
– Jumlah orang Sikh sekarang ini kira-kira ada 15 juta jiwa, baik di dalam ataupun di luar India.

‫شهود يهوه‬

SAKSI YEHOVA

Ta’rif

Saksi Yehova adalah sebuah organisasi Internasional yang berdasarkan kepada prinsip
merahasiakan organisasi, dan memunculkan ide ke permukaan, baik yang bersifat agamis
ataupun politis. Muncul di Amerika Serikat pada pertengahan kedua abad ke 19. Organisasi ini
mengklaim sebagai organisasi Masehi. Tapi dalam kenyataannya adalah organisasi yang terang-
terangan di bawah dominasi Yahudi, dan aktif atas biaya mereka. Organisasi ini lebih dikenal
sejak tahun 1931 M. Dan secara resmi telah diakui di Amerika Serikat, sebelum kemunculannya
dengan nama tersebut pada tahun 1844 M.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

1. Didirikan pada tahun 1874 M. oleh seorang pendeta, Charles T. Russell (1862-1916 M). Pada
waktu itu dikenal dengan nama “Aliran Raselisme” dan “Pengkaji-pengkaji Baru lnjil”.

2. Pucuk pimpinannya kemudian digantikan oleh Franklin Rutherford (1869-1942 M.), yang
pada tahun 1917 M, mengarang sebuah buku “JatuhnyaBabil”. Babil adalah sebuah lambang
bagi semua organisasi yang ada di dunia.

3. Kemudian datang Northon Harmer Knower (1905 M.). Pada masa dia, organisasi ini menjadi
sebuah negara dalam negara.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

Diyakininya, bahwa Yahudi adalah Tuhan bagi mereka, dan Isa adalah Presiden bagi Kerajaan
Allah. Diyakininya kitab sucinya orang-orang Kristen, tetapi ditafsirkannya menurut
kepentingan mereka sendiri. Taat buta kepada pemimpin-pemimpin
mereka. Dieksploitasikannya nama Al Masih dan kitab suci untuk mencapai tujuan mereka,
yaitu menegakkan sebuah negara agama duniawi untuk menguasai dunia.

Tidak dipercayainya akhirat dan neraka. Diyakininya, bahwa sorga itu akan berada di dunia,
dalam kerajaan mereka.
Diyakininya, sudah dekatnya masa perang pembebasan yang dipimpin oleh Yesus Kristus,
sementara mereka adalahprajurit-prajuritnya yang akan menghancurkan semua penguasa yang
ada di bumi.

Dipetiknya dari kitab suci, bagian-bagian yang menumbuhkan rasa cinta kepada Israel dan
Yahudi, kemudian disebarkannya.

Tidak dipercayainya ruh dan keabadianya. Dan mereka mempunyai kuil khusus untuk mereka
sendiri yang disebut “Aula Kerajaan” atau “Rumah Tuhan”.

Persaudaraan ummat menusia hanya terbatas pada mereka sendiri tanpa adanya manusia lain.
Diperanginya sistem dan perundang-undangan buatan manusia, dan dikumandangkannya sikap
membangkang. Dimusuhinya semua agama kecuali agama Yahudi. Dan ketua-ketua mereka
semuanya adalah Yahudi.

Diakuinya kesucian kitab-kitab yang dianggap suci oleh Yahudi, yaitu 19 buah
kitab. Diyakininya trinitas, dan ditafsirkannya dengan : Yehova, Tuhan Anak, dan Ruhul
Qudus. Seorang anggota dalam organisasi ini melewati beberapa tahapan yang sulit, dan untuk
mencapinya harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang kejam dan berat.

Ciri-cirinya :

1. Membangun sebuah menara, ya’ni sebuah kubah yang berpojok tujuh, yang menjadi
lambang Yahudi, baik lambang agama ataupun lambang nasional.
2. Membangun bintang enam, yang juga merupakan lambang Yahudi.
3. Membangun nama “Yehova”, dan ditulisnya dengan bahasa Ibrani. Yehova adalah Tuhan
menurut Yahudi.

Diantara kitab-kitab Organisasi Saksi Yehova

1. Sebuah majalah yang terbit dengan nama “Monumen Pengawasan Zionis” berbicara atas
nama mereka. Kemudian majalah itu dirubah namanya menjadi “Monumen Pengawasan”
untuk menyembunyikan kata Zionis.
2. Berita Yang Baik Tentang Kerajaan (maksudnya adalah kerajaan mereka yang
diimpikan).
3. Dasar Kepercayaan terhadap Dunia Baru.
4. Telah Dekat Masanya Pengobatan Ummat.
5. Hidup dengan mengharapkan sistem yang adil dan baru.

Akar Pemikiran Dan Keyakinannya

– Mereka bisa dikategorikan sebagai sekte Masehi yang menyendiri dalam sebuah faham yang
spesifik. Tetapi dalam kenyataannya, mereka berada dalam dominasi Yahudi secara nyata, dan
mengadopsi keyakinan-keyakinan Yahudisme secara keseluruhan, dan bekerja aktif untuk
kepentingan Yahudi.

– Mereka terpengaruh dengan para filosof kuno, khususnya para filosof Yahudi.

– Mereka mempunyai hubungan yang erat dengan Israel,dan organisasiorganisasi Yahudi


Internasional, seperti Massonisme.

– Mereka mempunyai hubungan kerjasama dengan organisasi-organisasi missionaris Kristen,


organisasi-organisasi Komunis dan Sosialis Internasional.

– Mereka mempunyai hubungan yang erat dengan orang-orang yang berpengaruh dari Yunani
dan Amerika.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Pengaruhnya

– Hampir tak ada satu negarapun didunia ini yang terlepas dari aktifitas organisasi bawah tanah
yang berbahaya ini.

– Markas mereka berpusat di Amerika, distrik Broklyn-New York, dengan alamat : 124
Columbia Heights, Brooklyn I ,New York, USA.

– Negera-negara yang ada aktifitas mereka sampai tahun 1955 M, mencapai 158 negara, waktu
itu anggotanya berjumlah 632.929 orang. Propagandisnya berjumlah 1.814 orang. Oleh karena
itu, berapakah gerangan jumlah mereka sekarang?.

Sebagian negara yang tahu bahaya aktifitas mereka. Oleh karena itu, segala aktifitas mereka
dilarangnya. Negara-negara itu antara lain : Singapore, Lebanon, Cote d’lvoire, Philipina, Irak,
Norwegia, Kamerun, Cina, Turki, Swiss, Rumania, dan Belanda. Namun mereka masih
mempunyai aktifitas di negara-negara tersebut dengan cara khusus dan rahasia. Adapun di
negara-negara Afrika dan dunia Islam, pada umumnya mereka bekerjasama dengan organisasi-
organisasi missionaris Kristen.

– Ditebitkannya beribu-ribu buku, brosur dan surat kabar dan dibagi-bagikannya dengan cuma-
cuma. Sesuatu yang menunjukan kekuatan asset keuangan mereka.

– Mereka mempunyai sekolah khusus untuk mereka sendiri, perkebunan, penerbitan dan pers.
Masing-masing biro itu mempunyai managemen sendiri-sendiri.

– Mereka mempunyai kantor-kantor penterjemah dan pengarang, dan mempunyai team ahli
keagamaan untuk mentafsirkan kitab-kitab suci sesuai. dengan kepentingan mereka.

– Mereka mempunyai kerjasama yang besar dengan organisasiorganisasi kedutaan, yang bekerja
aktif untuk kepentingan Yahudi.
– Organisasi ini, bisa mengambil manfaat dari anggotanya untuk aktif sebagai intel, mata-mata
dan agen propaganda.

) ‫الشيعة اإلمامية ( اإلثنا عشرية‬

SYI’AH IMAMIYAH (DUA BELAS)

Ta`rif

Syi’ah Imamiyah Dua belas adalah sebuah kelompok ummat Islam yang berpegang teguh kepada
keyakinan, bahwa Ali lah yang berhak mewarisi khalifah, dan bukan Abu Bakar, Umar, dan
Usman R.A. Diyakininya ada 12 Imam. Imam yang terakhir -kata mereka- menghilang, masuk
dalam goa di Samara. Sekte Imamiyah inilah yang bertentangan dengan Ahlussunnah Wal
Jamaah dalam pemikiran dan ide-idenya yang spesifik. Mereka sangat berambisi untuk
menyebarkan madzhabnya ke segenap penjuru dunia Islam.

Sejarah Berdiri Dan Tokoh-Tokohnya

Dua belas Imam yang dijadikan Imam oleh dan untuk mereka, berantai secara berurutan sebagai
berikut:

1. Ali bin Abi Thalib r.a, digelari dengan Al Murtdha, khalifah keempat khulafa `urrasyidin,
menantu Rasulullah SAW, terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljim di masjid Kufah pada
tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H.
2. Hasan bin Ali r.a., digelari Al Mujtaba.
3. Husein bin Ali r.a., digelari “al Syahid” (yang mati syahid).
4. Ali Zainal Abidin bin Husein (80-122 H.), digelari Assajjad’.
5. Mohammad Baqir bin Ali Zainal Abidin (wafat th. 114 H.) digelari “Baqir”.
6. Ja’far Shodiq bin Mohammad Baqir (wafat th. 148 H.) digelari “As-shodiq” (sejati).
7. Musa Kadzim bin Ja’far Shadiq (wafat th. 183 H.), digelari “Kadzim”. (yang mampu
menahan diri).
8. Ali Ridha bin Musa Kadzim (wafat th. 203 H.) digelari “Ridha”.
9. Muhammad Jawwad bin Ali Ridha (195-226 H.) digelari “Taqi”. (yang banyak taqwa).
10. Ali Hadi bin Muhammad Jawwad (212-254 H.) digelari “Naqiy” (suci bersih).
11. Hasan Askari bin Ali Hadi (232-260 H.) digelari Zaki (yang suci).
12. Muhammad Mandi bin Muhammad Al Askari yang digelari “Imam Muntadhar” (Imam
yang dinantikan).

Diyakininya, bahwa Imam yang ke duabelas telah masuk ke dalam goa di rumah ayahnya di kota
Surro Man Ro’a, dan tidak kembali. Ketika Imam ini menghilang, mereka berselisih tentang
usianya. Ada yang mengatakan 4 tahun, dan ada yang berpendapat 8 tahun. Tetapi mayoritas
peneliti, cenderung berpendapat, bahwa Imam itu sama sekali tak ada. Itu adalah sesuatu yang
dibuat-buat oleh orang-orang Syi’ah, kemudian digelari dengan “Imam yang Tiada atau Imam
Yang Diduga-duga”.

• Secara historis, di antara tokoh-tokohnya yang menonjol ialah Abdullah bin Saba’. Seorang
Yahudi dari Yaman, yang berpura-pura memeluk Islam. Ditransfernya apa-apa yang
ditemukannya dalam ideide Yahudi kepada Syi’ah. Seperti “raj’ah” (munculnya kembali imam),
tidak mati, menjadi raja di bumi, berkemampuan untuk melakukan sesuatu yang tak ada
seorangpun mampu melakukannya, mengetahui apa yang tak diketahui orang, ditetapkan sifat
berpermulaan dan sifat lalai hagi Allah.

Adalah Abdullah bin Saba’ yang pernah berkata ketika ia masih menganut agama Yahudi, bahwa
Yusha bin Nun telah mendapat wasiat daripada Musa a.s., sebagaimana di dalam Islam, bahwa
Ali r.a. juga telah mendapat wasiat dari Muhammad SAW.

Abdullah bin Saba’ telah berpindah pindah dari Madinah ke Mesir, Kufah, Fusthath, dan Basrah;
kemudian berkata kepada Ali r.a.: “Engkau, Engkau !”. Maksudnya: Engkaulah Allah. Sesuatu
yang mendorong Ali r.a. memutuskan diri untuk membunuhnya, tetapi Abdullah bin Abbas r.a.
menasehatinya, agar keputusan itu tidak dilaksanakan. Kemudian, tokoh itu dibuang ke Madain.

• Mansyur Ahmad bin Abi Thalib Al Thabrassyi, wafat th. 588 H., pengarang buku “Al Ihtijaj”
(Sehuah Protes), dicetak di Irak tahun 1302H.

• Kulaini, pengarang kitab “al Kafi”, dicetak di Iran pada tahun 1278 H. Buku tersebut, di
kalangan mereka, setazaf dengan kitab Shahih Bukhari di kalangan Ahli Sunnah. Diyakininya,
bahwa di dalam kitab itu terdapat 16199 buah hadits. Dan hadits shahih yang diriwayatkan dari
Rasulullah SAW. kira-kira 6 buah hadits. Di dalam kitab itu banyak terdapat hal-hal yang
khurafat dan palsu.

• Haj Mirza Husein bin Muhammad Taqi An Nuri At Thabrasyi, wafat tahun 1320 H.
dimakamkan di pemakaman syuhada pilihan di Nejev, pengarang buku “Fashl Khitab Fi Istbati
Tahrifi Kitab Rab El Arhab”. Di dalam buku ini, diyakinnya, bahwa Al Qur’an yang ada
sekarang ini banyak ditambah-tambahi dan dikurangi. Antara lain – kata mereka – di dalam surat
“Insyirah”, dikurangi kalimat: (Dan kami dijadikan Ali menantu mu). Naudzu billah. Buku
tersebut telah dicetak di Iran pada tahun 1289 H.

• Ayatullah Al Mamaqani, pengarang buku “Tangih Al lylagal Fi Ahwali Ar Rijal”. Tokoh ini
menurut mereka, adalah dedengkotnya “Jarh Wat Ta’dil”*). Di dalam buku tersebut, terdapat
sesuatu yang menggelari Abu Bakar dan Umar r.a. dengan gelar “Tukang Sihir/Dukun dan
Thaghut”. silakan periksa buku itu juz 1 hal. 207 cetakan tahun 1352 H. percetakan
Murtadowiyah di Nejev.

• Abu Ja’far Al Tusyi, pengarang buku “Tandzib Al Ahkam”; dan Muhammad bin Murtadha
yang dipanggil dengan Mala Muhsin Al Kasyi, pengarang buku ‘Al Wafi”; dan Muhammad bin
Hasan Hur ‘Amily, pengarang buku “Wasail Syi’ah Ila Ahadist As Syari’ah; dan Muhammad
Baqir bin Syeikh Muhammad Taqiy, yang dikenal dengan “Al Majlisi”, pengarang buku
“Biharul Anwar Fi Ahadist An Nabi Wal A’immah Al Athhaz”; dan Fathullah Al Kasyani,
pengarang buku “Manhaj As Shadiqin”; dan Ibnu Abi Hadid, pengarang buku “Syarah Nahjul
Balaghah”.

• Ayatullah Khumaini, salah satu tokoh Syi’ah kontemporer, pemimpinrevolusi Syi’andi Iran,
yang mengendalikan rol pemerintahan. Ia mengarang buku “Kasyful Asror”dan “Pemerintahan
Islam”. Walaupun ia menyatakan tentang ide wilayatul faqih, dan menjunjung tinggi slogan-
slogan Islam secara umum pada awal revolusi, namun ternyata ia masih menanamkan akar-akar
syi’ah fanatik yang sempit, yang mengendalikan negara dan membawa kepada sebuah
peperangan yang kejam kontra tetangganya sendiri, Irak.

Pemikiran Dan Doktrin-Doktrinnya

• Imamah : Harus dengan tekstual. Imam terdahulu harus menentukan imam penggantinya secara
tekstual dan langsung ditunjuk orangnya, bukan dengan bahasa isyarat. imamah sesuatu yang
sangat penting, yang tidak boleh terpisahkan antara Rasulullah SAW dengan ummat.

Dan tidak boleh dibiarkan masing-masing orang menyampaikan pendapatnya tentang imamah
sendiri-sendiri. Justru harus ditentukan seseorang yang menjadi tempat bertanya dan
rujukan. Mereka berdalil, bahwa dalam imamah, Rasulullah SAW. telah menentukan Ali bin
Abi Thalib r.a. menjadi imam setelah beliau secara tekstual yang nyata pada hari “Ghadir
Kham”.

Diyakininya, bahwa Ali r.a. juga telah menentukan kedua putranya Hasan dan Husein secara
tekstual, dan begitu seterusnya, bahwa setiap imam menentukan imam berikutnya dengan wasiat
daripadanya. Mereka itu disebut “Aushia” (penerima wasiat).

• ‘Ishmah : Setiapimam terpelihara (Ma’shum) dazi segala kesalahan, kelalaian, dan dosa, baik
dosa besar ataupun dosa kecil.

• `Ilmu: Setiap imam dititipi ilmu dari Rasulullah SAW. untuk menyempurnakan syari’at Islam.
Imam memilki ilmu ladunni. Tak ada perbedaan antara imam dengan Rasulullah SAW. Yang
membedakan, bahwa Rasulullah mendapat wahyu. Rasulullah SAW. telah menitipkan kepada
mereka rahasia-rahasia syari’at Islam, agar mereka mampu memberikan penjelasan kepada
manusia sesuai dengan kebutuhan zamannya.

• Sesuatu Yang Luar Biasa : Peristiwa yang luaz biasa boleh terjadi pada diri imam. Itu disebut
`mu’jizat. Jika tidak ada satu teks tertulis dari imam sebelumnya, maka dalam kondisi seperti itu
penentuan imam harus berlangsung berdasarkan sesuatu yang luar biasa itu.

• “Al Ghaibah” (Menghilang) : Diyakininya, bahwa zaman tidak pernah kosong dari sebuah
argumentasi yang membuktikan Allah, baik secara logika maupun secara hukum. sebagai
konsekwensi logisnya, bahwa Imam yang ke 12 telah menghilang di sebuah goa (dalam
rumahnya). Diyakininya pula, bahwa imam tersebut memilki “ghaibah shugra” *)dan “ghaibah
kubra”. Ini adalah salah satu mitos mereka.
• Roj’ah (muncul kembali): Diyakininya, bahwa Imam Hasan Al Askari akan datang kembali
pada akhir zaman, ketika Allah mengutusnya untuk tampil. Oleh sebab itu, setiap malam setelah
shalat maghrib, mereka berdiri di depan pintu goa itu, dan mereka telah menyediakan sebuah
kendaraan, kemudian mereka pergi, dan mengulanginya Iagi perbuatannya itu pada malam
berikutnya. Mereka berkata, bahwa ketika kembali, imam itu akan memenuhi bumi dengan
keadilan, sebagaimana bumi sedang dibanjiri oleh kekejaman dan kedzoliman. Dan ia akan
melacak lawan-lawan Syi’ah sepenjang sejarah. Syi’ah Imamiah ini benar-benar berkata, bahwa
Imam itu pasti akan datang kembali, bahkan sebagian sekte-sekte Syi’ah yang lainnya
menyatakan, bahwa sebagian mereka yang matipun akan datang kembali.

• Taqiyah: Dianggapnya sebagai salah satu pokok ajaran agama. Barang siapa yang
meninggalkan taqiyah, sama hukumnya dengan meninggalkan shalat. Taqiyah adalah suatu
kewajiban yang tidak boleh dihapuskan, sampai yang berwenang tampil. Barangsiapa yang
meninggalkannya sebelum ia tampil, maka ia telah keluar dari agama Allah dan dari agama
Imamiah. Mereka mengambil dalil kepada firman Allah: “Kecuali karena(siasat) memelihara
diridari sesuatu yang ditakuti dari mereka ” (Q.S. 3 : 28). Dihubung-hubungkannya dengan Abu
Ja’ far, Imam yang kelima, dengan ucapannya : “Taqiah adalah agamaku dan agama nenek
moyangku. Tak ada imannya seseorang yang tidak memiliki taqiah”. Diperluasnya pemahaman
taqiah itu sampai kepada batas dusta dan haram.

• Mut’ah : Dipandangnya, bahwa memut’ah wanita adalah adat yang terbaik dan pengorbanan
yang paling afdhal,berdasarkan kepada ayat : “Maka isteri-isteri yang telah kamu ni’mati
(campuri) diantara mereka,berikanlah kepada mereka maharnya(dengan sempurna),sebagai suatu
kewajiban. ” (Q.S. 4 : 24). Padahal Islam telah mengharamkan sistem perkawinan tersebut.
Suatu perkawinan yang persyaratannya dibatasi dengan waktu tertentu, yang menurut
Ahlussunnah, syaratnya harus menghadirkan niat untuk mengekalkannya (kawin seterusnya).
Kawin muth’ ah mempunyai banyak dampak negatif di tengah-tengah masyarakat.

• Diyakininya, ada mushhaf versi mereka, yang namanya “Mushhaf Fathimah”. Dalam bukunya,
“Al Kafi”, halaman 57, cetakan tahun 1278 H., Kulaini meriwayatkan dari Abi Basyir, ya’ni
“Ja’far Shodiq” : “Bahwasanya kami mempunyai Mushhaf Fathimah r.a., seraya berkata, Kataku
: Apa itu Mushhaf Fathimah? Ia berkata : Sebuah Mushhaf yang isinya seperti Qur’an kalian 3
kali, Demi Allah, tidak ada satu hurufpun isinya dari Qur’an kalian”.

• “Lepas Tangan” : Mereka lepas tangan daripada ketiga orang khalifah Rasulullah r. Abu Bakar,
Umar, dan Utsman r.a., dan memberi mereka sifat-sifat yang tercela. Sebab, -menurut keyakinan
mereka -, ketiga orang khalifah itu telah merampas khalifah dari orang yang paling berhak untuk
menerimanya. Mereka juga mela’nat Abu Bakar dan Umar r.a., dalam mengawali segala amal
perbuatan yang baik, sebagai ganti daripada membaca “Basmalah”. Mereka juga tidak
segansegan untuk melaknat sebagian besar para sahabat Rasulullah SAW. Dan tidak ketinggalan
pula untuk melaknat dan menghina Ummul mu’minin ‘Aisyah r.a.

• “Berlebihan”: Sebagian mereka sangat berlebihan dalam menokohkan Ali bin Abi Thalib r.a.
Bahkan ada yang mengangkatnya sampai pada derajat “Tuhan” seperti sekte Sabaisme. Sebagian
mereka ada yang berpendapat, bahwa Jibril telah keliru dalam menyampaikan risalah, lalu
diturunkannya kepada Muhammad sebagai ganti daripada Ali r.a. Sebab Ali r.a. itu hampir
serupa dengan Rasulullah SAW. seperti serupanya seekor burung beo dengan beo yang lain.
Oleh sebab itu, yang berkeyakinan seperti itu disebut Ghurabiah (Beoisme).

• Hari Besar Ghadir Khom : Yaitu hari raya mereka yang jatuh pada tanggal 18 Dzulhijjah. Hari
ini lebih mulia daripada Iedil Adha dan Iedil Fithri. Hari itu disebut Hari Raya Agung (Akbar).
Berpuasa pada hari itu hukumnya sunnah mu’akkad. Pada hari itu, menurut pengakuan mereka,
bahwa Rasulullah r. telah memberi wasiat tentang khalifah kepada Ali r.a. untuk menggantikan
beliau.

• Diagungkannya hari Nairuz, yaitu hari tahun barunya bangsa Persia. Sebagian mereka ada yang
berpendapat, bahwa mandi pada hari itu adalah sunnah.

• Mereka juga mempunyai hari agung yang diselenggarakan pada tanggal 9 Rab. Awwal, yaitu
hari raya “Bapak” mereka “Baba Syuja’ Uddin”, sebuah gelar daripada “Abu Lu’lu’ah Al
Majusi” yang telah membunuh Umar bin Khattab r.a.

• Diselenggarakannya pesta-pesta hiburan, kematian, kesedihan, berfoto-foto, dan menepuk


dada, dan perbuatan-perbuatan terlarang lainnya yang dipentaskan oleh mereka pada 10 hari
pertama bulan Muharram, dcngan keyakinan, bahwa itu semua dalam rangka mendekatkan diri
kepada Allah, menghapuskan dosa dan kesalahan mereka; dan barangsiapa yang menyaksikan
mereka pada pameran suci di Karbela, Nejev, dan Qum, pasti akan melihat sesuatu yang aneh-
aneh.

Akar Pemikiran Dan Keyakinannya

– Sebagian mereka ada yang memulangkan asal usul Syi’ah kepada peristiwa perang “Jamal”.
Sebagian lagi ada yang mengembalikannya kepada sejarah terbunuhnya Utsman, dan ada lagi
yang berpendapat, bahwa Syi’ah dimulai sejak peristiwa perang Shiffien.

– Asal usul timbulnya Syi’ah adalah sebagi akibat daripada pengaruh keyakinan-keyakinan
orang Persia yang menganut agama raja dan warisan nenek moyang. Orang-orang Persia telah
mempunyai andil besar dalam proses pertumbuhan Syi’ah untuk membalas dendam terhadap
Islam yang telah menghancur-luluhkan kekuatan mereka dengan mengatasnamakan Islam
sendiri.

– Ide Syi’ah bercampur aduk dengan ide-ide yang datang dari keyakinan-keyakinan di Asia,
seperti Budhisme, Manaisme, Brahmaisme, dan mereka-mereka yang berkeyakinan kepada
reinkarnasi dan pantheisme

– Syi’ah mengadopsi ide-idenya dari Yahudisme yang telah membawa tapak-tapak berhalaisme
Asyurisme dan Babilisme.
– Pendapat mereka tentang Ali r.a., para imam, dan Ahlul Bait (keluarga Rasulullah r)
mendapatkan titik temu dengan pendapat- pendapat orang Kristen tentang Isa a.s. (Yesus
Kristus).

Orang-orang Syi’ah hampir mirip dengan orang-orang Kristen dalam memperingati hari-hari
besar, memperbanyak gambar dan patung, dan membuat-buat sesuatu yang luar biasa dan
mengembalikannya kepada imam.

Tempat Tersiar Dan Kawasan Pengaruhnya

Sekte Syi’ah Imamiah Duabelas, dewasa ini tersebar di Iran, dan berpusat di negara ini. sebagian
mereka banyak pula terdapat di Irak. Keberadaan mereka terbentang luas sampai ke Pakistan. Di
samping itu, mereka juga mempunyai sekte di Libanon. Adapun di Siria, jumlahnya sedikit,
tetapi mempunyai hubungan yang kuat dengan Nushairiyah yang juga termasuk Syi’ah yang
extrim.

‫الدعوة السلفية الشيخ محمد بن عبد الوهاب‬

DAKWAH SALAFIYAH SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB

Ta’rif

Dakwah salafiyah adalah pelopor gerakan-gerakan ishlah (reformasi) yang muncul menjelang
masa-masa kemunduran dan kebekuan pemikiran dunia Islam. Dakwah ini menyerukan agar
aqidah Islam dikembalikan kepada asalnya yang murni, dan menekankan pada pemurnian arti
tauhid dari syirik dan segala manifestsinya.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

Muhammad bin Abdul Wahhab Al-Masyrafi Al-Tamimi An-Najdi (1115-1206 H/1703-1791 M).
Ia dilahirkan di Desa Uyainah, dekat kota Riyadh. Mulai belajar kepad orang tuanya sendiri
tentang fiqh Hambali, tafsir dan hadits. Sudah hafal Al-Qur’an sejak berusia 10 tahun. Kemudian
ia ke Madinah untuk menuntut ilmu syari’ah. Di kota Rasul ini ia bertemu dengan Syaikh
Muhammad Hayat Al-Sindi (ia wafat tahun 1165 H), penulis hasyiyah Shahih Bukhari.

Setelah kembali ke Uyainah, ia kemudian berangkat menuju Irak pada tahun 1136 H/1724 M
untuk mengunjungi Bashrah, Baghdad dan Maushil. Di setiap kota tersebut ia bertemu dengan
para syaikh dan ulama untuk menuntut ilmu dari mereka.
Ia terpaksa harus meninggalkan Bashrah menuju Al-Ahsa’, dan kemudian pindah lagi ke
Huraimala, setelah ayahandanya berpindah ke kota ini untuk bekerja sebagai qadhi. Di kota
inilah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menggelar dakwahnya menyerukan tauhid dengan
lantang pada tahun 1143 H/1730 M. Namun, tak lama kemudian ia segera meninggalkan kota
tersebut karena adanya konspirasi beberapa orang penduduk untuk membunuhnya.

Ia kembali ke ‘Uyainah dikemukakannya dakwahnya kepada Amir (penguasa) kota itu, yaitu
Utsman bin Mu’ammar, yang kemudian bersama beliau menghancurkan bangunan-bangunan
kuburan dengan segala kuncub-kuncubnya. Amir itulah yang membantu Syaikh untuk merajam
seorang wanita yang datang kepada Syaikh dan mengaku telah berzina.

Amir Al-Ahsa, yaitu Urai’ir bin Dujain mengirim kurir kepada penguasa Uyainah agar melarang
dakwah Syaikh tersebut. Maka Syaikh pun meninggalkan ‘Uyainah agar tidak menyusahkan
penguasa negeri itu. Lalu Syaikh berangkat menuju Dir’iyah pusat keamiran keluarga Su’ud,
beliau singgah ditempat ini menjadi tamu Muhammad bin Suwailim Al-‘Uraini tahun 1158 H.
Syaikh pun disambut dan dihormati bersama murid-muridnya.

Pangeran Muhammad bin Su’ud, berkuasa tahun 1139-1179 H mengetahui kehadiran Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab, maka didatanginya dengan penuh antusias, dan berjanji untuk
menjaga dan mendukungnya.

Kemudian Pangeran memberikan dua syarat kepada Syaikh, yaitu;

1. Hendaknya Syaikh tidak meninggalkan mereka, dan mereka pun tidak diganti oleh orang
lain.
2. Hendaknya Syaikh tidak melarang penguasa untuk memungut yang biasa dipungutnya
dari penduduk Dir’iyah pada musim panen.

Mengenai syarat pertama, Syaikh berkata kepada pangeran: Bentangkanlah tanganmu, aku
berbai’at kepadamu. Darah harus dibayar dengan darah, dan perang dengan perang. Mengeani
syarat kedua, Syaikh berkata: Semoga Allah I membukakan kemenangan-kemenangan yang
banyak kepada tuan, sehingga tuan mendapat ganti yang lebih baik lagi dari pada hasil rampasan
perang.

Pangeran dan Syaikh menyebarkan dakwahnya di daerah Nejed. Setelah pangeran mangkat,
digantikan oleh putranya, yaitu pangeran Abdul Aziz bin Muhammad (1111-1218 H) untuk
melanjutkan dukungan dan membela dakwah Islam bersama Syaikh yang wafat dan dimakamkan
di Dir’iyah itu.

Di antara para pendukung, murid, anak dan cucu Syaikh yang menjadi tokoh pendukung dakwah
ini adalah:

– Su’ud bin Abdul Aziz bin Muhammad bin Su’ud yang telah bermulazamah dan
sekaligus menimba ilmu kepada Syaikh.

– Husein bin Muhammad bin Abdul Wahhab: Qadhi Negeri Dir’iyah.


– Ali bin Muhammad bin Abdul Wahhab: Ulama besar yang wara’ dan sangat takut
kepada Allah I.

– Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab (1165-1242 H). menjadi qadhi’
Dir’iyah pada masa raja Su’ud bin Abdul Aziz bin Muhammad bin Su’ud. Ia sangat teliti dan
alim, meninggal di Mesir.

– Ibrahim bin Muhammad bin Abdul Wahhab. Seorang ulama besar dan peneliti.

– Abdurrahman bin Khumais: Imam masjid Istana “As-Su’ud” di Dir’iyah dan qadhi
pada masa Abdul Aziz dan putranya yaitu Su’ud.

– Husein bin Ghannam, pengarang kitab “Raudhatul Afkar” seorang ulama yang sangat
luas ilmunya.

– Syaikh Abdul Lhatif bin Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul
Wahhab, pengarang kitab “Ta’sisu Al-Taqdis Fir Raddi ‘Ala Dawud bin Jirjis” dan buku
“Misbah Adz-Dzalam Fi Ar-Radd ‘Ala Syaikh Al-Imam”.

– Sulaiman bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab (1200-1233H), sangat
jenius dan pemberani. Dibunuh oleh Ibrahim Basya setelah jatuhnya Dir’iyah, pengarang kitab
“Taisirus Aziz Al-Hamid Fi Syarhi Kitabit Tauhid.

– Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab (1193-1285 H), seorang
instruktur yang alim, banyak menimba ilmu dari kakeknya sendiri. Aktif menjadi qadhi dan
dosen. Pengarang buku “Al-Radd An-Nafis ‘Ala Syubuhat Dawud bin Jirjis.

– Syaikh Muhammad bin Ibrahim adalah salah satu cucu Syaikh yang pernah menjadi
mufti pada zaman Raja Faishal. Beliau dikenal sebagai orang alim, berkepribadian kuat, dan
istiqamah dalam berbagai persoalan agama dan dunia.

– Di antara tokoh-tokoh Dakwah Salafiyah yang menonjol adalah Syaikh Abdul Aziz
bin Baz, mufti umum dan ketua Lembaga Penelitian, Fatwa dan Dakwah Kerajaan Saudi Arabia.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Dalam studi-studinya bermadzhab Hambali, tetapi dalam fatwa-fatwanya tidak terikat dengan
madzhab itu, apabila ditemukan dalil berbeda yang lebih rajih. Oleh karena itu, salafiiyah bisa
disebut “La Madzhabiyah” dalam ushul dan bermadzhab Hambali dalam furu’.

Dakwah salafiyah menyerukan dibukanya pintu ijtihad setelah lama tertutup sejak jatuhnya
Baghdad pada tahun 656 H. ditekankan perlu merujuknya pada Al-Qur‘an dan Sunnah serta tidak
menerima persoalan apapun dalam masalah aqidah yang tidak bersandar kepada dalil yang
langsung dan jelas dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Berpegang teguh kepada manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam memahami dalil dan
berdasarkan kepadanya. Menyeru kepada pemurnian tauhid dengan menuntut kepada umat Islam
agar mengembalikan tauhid kepada apa yang dipahami umat Islam pada generasi awal.

Tauhid asma dan sifat adalah menetapkan asma dan sifat-Nya sebagaimana telah ditetapkan-Nya
untuk diri-Nya sendiri dan telah ditetapkan pula oleh Rasul-Nya tanpa Tamtsil, takyif dan ta’wil
(interpretasi).

Ditekankannya pemahaman tauhid ubudiyah berdasarkan ayat Al-Qur’an yang berbunyi,


“Sembahlah Allah saja dan jauhilah Thagut.”(An-Nahl: 36).

Dihidupkannya kewajiban jihad, dihancurkan berbagai bentuk bid’ah dan khurafat yang waktu
itu merajalela karena kebodohan dan kemunduran umat Islam.

Dibaginya tawasul menjadi dua bagian;

– Tawasul yang dianjurkan: Ialah tawasul yang dilakukan dengan menyebut


asma Allah I.

– Tawasul bid’ah yang dilarang: Ialah tawasul yang dilakukan dengan menyebut
nama orang-orang shalih, seperti Bijah Ar-Rasul (kebesaran Rasul), keramatnya Syaikh Fulan
dan sebagainya.

Dilarang membangun kuburan, menyelimutinya, memberinya lampu dan segala bentuk bid’ah
lainnya. Ditentangnya segala bentuk ungkapan dan petualangan thariqat sufistik yang dimasuk-
masukkan ke dalam agama yang tak pernah ada sebelumnya. Dilarangnya berkata tentang Allah I
tanpa ilmu. Berdasarkan ayat, “…dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui.” (Al-A’raf: 33).

Segala sesuatu yang didiamkan oleh hukum syara’ adalah dimaafkan. Tak ada seorang pun yang
berhak untuk mengharamkan, mewajibkan, mensunahkan, atau memakruhkannya. Berdasarkan
ayat,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang
jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al
Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang
hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (Qs. Al-Ma’idah: 101).

Meninggalkan dalil yang jelas dan beristidlal kepada kata yang mutasyabihat adalah jalannya
orang-orang zindik, seperti kaum Rafidhah dan Khawarij. Berdasarkan firman Allah I, “Allah
Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi
mereka siksa yang amat berat.” (Qs. Al-Baqarah: 7).

Syaikh telah menjelaskan macam-macam syirik dengan segala tingkatannya, yaitu;

1. Syirik Akbar: Ialah syrik dalam ibadah, niat, ketaatan dan kecintaan.
2. Syirik Ashghar: Ialah riya.
3. Syirik Khafi: Ialah syirik yang menyebabkan seorang muslim bisa terperosok ke
dalamnya tanpa diketahuinya, berdasarkan sabda Rasul r, “Syirik pada umat ini lebih
tersembunyi daripada getaran seekor semut hitam yang berjalan di atas batu hitam pada
malam yang gelap gulita.”

Di antara karangan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah;

– Kitab Tauhid

– Kitab Al-Iman

– Kasyfusy Syubuhat dan lainnya.

AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDEOLOGINYA

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah mengikuti tiga orang tokoh besar, yaitu;

– Imam Ahmad bin Hambal (164-241 H)

– Ibn Taimiyah (661-728 H)

– Muhammad ibn Qayyim Al-Jauziyah (691-751 H)

PENYEBARAN DAN KAWASAN-KAWASAN PENGARUHNYA

Tersebar di daerah Nejed, kemudian masuk ke Riyadh tahun 1187 H. Kemudian tersebar ke
seluruh jazirah Arabia bersamaan dengan perkembangan pemerintahan tersebut. Masuk ke
Makkah pada tahun 1219 dan ke Madinah pada tahun 1220 di tahun itulah para penduduk kota
Rasul itu berbai’at.

‫الصابئة المندائيون‬

SHABI’AH MANDAEAN

TA’RIF

Shabi’ah mandaean adalah satu-satunya kelompok Shabi’ah yang masih ada sampai sekarang.
Kelompok ini menganggap nabi Yahya sebagai Nabi mereka. Para pengikutnya mengkultuskan
dan mengagung-agungkan planet dan bintang. Mengarah ke arah bintang kutub utara dan
membabtis diri di air yang mengalir, yang dianggapanya sebagai suatu ciri terpenting dalam
agama ini. Mayoritas umat Islam membolehkan mengambil jizyah dari mereka untuk menjadi
contoh bagi ahlul kitab, orang-orang Yahudi dan Nashrani.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

Shabi’ah Mandaean mengklaim bahwa agama mereka kembali pada zaman Nabi Adam q.

Mereka menghubung-hubungkan diri dengan Sam bin Nuh As. Oleh sebab itu, mereka adalah
orang-orang Syam. Dahulu mereka pernah tinggal di Al-Quds. Sesudah masehi, mereka diusir
dari Palestina, kemudian pindah ke kota Harran. Di tempat itu mereka mempengaruhi orang-
orang sekitarnya dan pada saat yang sama, mereka juga terpengaruh dengan penyembah-
penyembah bintang dan planet dari Shabi’ah orang-orang Harran.

Dari Harran mereka pergi ke negeri mereka sekarang, di bagian selatan kota Irak dan Iran.
Mereka masih ada sampai sekarang, tapi mereka lebih dikenal dengan nama Shabi’ah Batha’ih.

Di antara mereka adalah Kanzebra Syaikh Abdullah bin Syaikh Sam, yang tinggal di Baghdad
tahun 1969 M. Tokoh tersebut adalah pemimpin spiritual mereka. Pada tahun 1954 M dia pernah
tinggal di sebuah rumah yang bertetangga dengan kedutaan Inggris di Kruch, Baghdad.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Pertama: Kitab-kitab mereka

Kitab suci mereka ditulis dalam bahasa Samiyah, hampir mirip dengan bahasa Suryani. Kitab-
kitab itu adalah;

1. Kanzariba: yaitu sebuah kitab agung, yang diyakininya sebagai suhufnya Nabi Adam As.
Isinya banyak menceritakan tentang penciptaan alam semesta, dihisabnya makhluk, do’a
dan kisah-kisah. Satu buku tersebut yang lengkap sekarang berada di museum Irak.
Dicetak di Copenhagen tahun 1815 M dan dicetak ulang di Leipzig tahun 1867 M.
2. Drosyah Indihya: Artinya ajaran-ajaran Yahya. Isinya mengandung ajaran dan riwayat
hidup nabi Yahya As.
3. Falstha: Artinya kitab “Ikatan perkawinan”. Berhubungan dengan upacara-upacara
(pesta), nikah secara hukum, dan pidato-pidato.
4. Sidrat Indensyamatha, berkisar sekitar pembabtisan, penguburan, duka cita, dan peralihan
ruh dari jasad ke bumi kemudian ke alam cahaya. Di dalam Museum Irak, ada satu
naskah yang haru dari buku ini, yang ditulis dalam bahasa Minda.
5. Kitab Diyunan: Mengandung kisah-kisah dan riwayat hidup bagi para rohaniawan,
lengkap dengan gambar-gambarnya.
6. Kitab Ishfar Milwasyah: Artinya kitab “Bintang” untuk mengetahui peristiwa-peristiwa
tahun depan, lewat ilmu falak dan ramal.
7. Kitab Niyani: Artinya lagu-lagu Mars dan dzikir-dzikir keagamaan. Satu naskah dari
buku ini, sekarang terdapat di Museum di Irak.
8. Kitab Qamaha Dzulhaiqil Ziwa: Terdiri dari 200 baris, dan merupakan sebuah hijab, yang
menurut keyakinan mereka, bahwa yang membawanya akan kebal.
9. Tafsir Baghrah: Spesial ilmu tentang anatomi tubuh manusia, dan makanan yang sesuai
dengan segala musim. Sesuatu yang diperbolehkan bagi pengikut kelompok ini untuk
mendapatkannya.
10. Kitab Tarsiser Alf Syiyalah: Kitab 12 ribu pertanyaan tentang kekeliruan-kekeliruan
dalam sekramen-sekramen keagamaan dan cara pengampunan-pengampunannya, juga
slogan-slogan ritual tentang itu.
11. Antologi sekramen (upacara penyucian diri): Kitab yang menjelaskan cara-cara
pembabtisan dengan segala bentuknya dalam bentuk antologi.
12. Kitab Kandawa Kadviata, artinya kitab perlindungan.

Kedua: Tingkatan-tingkatan kaum Agamawan

Secara urut, tingkatan agamawan itu sebagai berikut:

1. Khalaly: Disebut Koster (penjaga gereja), mengurusi jenazah, menyelenggarakan acara-


acara penyembelihan binatang untuk khalayak, dan tidak kawin kecuali dengan perawan.
Jika kawin dengan janda, maka jatuhlah derajatnya, dan dilarangnya untuk aktif dalam
pekerjaannya, kecuali apabila ia dan istrinya sudah dibabtis sebanyak 360 kali di air
sungai yang mengalir.
2. Tirmidah: Apabila seorang Khalaly sudah mendalami 2 buah kitab suci Sirdah
Insyamotha dan Niyani, yakni kitab pembabtisan dan dzikir. Maka ia membabtis dirinya
dengan merendam diri di air yang ada di hadapan Mindi. Kemudian ia selama tujuh hari
dilarang tidur atau sekejappun tidak boleh memejamkan mata, sehingga tidak bermimpi.
Setelah itu seorang Khalaly itu meningkat menjadi seorang Tirmidah. Pekerjaannya
terbatas pada mengawini wanita-wanita masih gadis.
3. Abisaq: Seorang Tirmidah yang spesial mengawini janda kembang, berubah menjadi
abisaq. Dan ia tidak berpindah lagi dari martabat tersebut.
4. 4. Kanzebra: Tirmidah yang mulia, yang sama sekali tidak kawin dengan janda-janda,
bisa berubah menjadi Kanzebra; yaitu apabila ia hapal Kitab Kanzaribba, yang pada
waktu itu menjadi penafsir kitab tersebut. Ia boleh melakukan sesuatu yang tidak
boleh dilakukan oleh orang lain. Andaikan ia membunuh orang demi anggota kelompok
(agama) ini, ia tidak terkenan sanksi hukum, sebab ia adalah wakil Tuhan dalam agama
tersebut.
5. Reisy Umat: Artinya ketua ummat. Pemilik kata-kata yang paling dominan dalam agama
ini. Sekarang ini tak ada seorangpun dalam agama tersebut yang telah mencapai tingkatan
ini. Sebab tingkatan ini membutukan ilmu yang luas dan kemampuan yang tinggi.
6. Rabbani: Yang sampai pada derajat ini hanyalah Yahya bin Zakaria As. Dan tidak boleh
ada dua orang pada saat yang sama mencapai derajat ini. Seorang Rabbani melambung
tinggi untuk bertempat tinggal di alam cahaya, dan turun ke bawah untuk menyampaikan
ajaran-ajaran agama kepada kelompok agama ini. Kemudian kembali melambung tinggi
ke alam Rabbani yang penuh cahaya.

Ketiga: Tuhan

Secara prinsip, mereka meyakini adanya Tuhan. Tetapi di samping Tuhan tersebut, mereka
menjadikan 360 orang sebagai oknum yang melaksanakan kehendak-kehendak Tuhan, dan
bukan malaikat yang mengoperasikan seperti petir, kilat, hujan, matahari, siang, dan malam dan
sebagainya. Mereka mengetahui hal-hal yang ghaib. Dan mereka mempunyai kerajaannya
sendiri-sendiri di alam cahaya.

Mereka yang 360 orang itu bukanlah seperti makhluk-makhluk seperti makluk lain. Tetapi Allah
I memanggil mereka dengan nama-nama mereka. Maka demikianlah mereka diciptakan, dan
kawin dengan wanita-wanita dari golongan mereka sendiri. Mereka berketurunan. Seorang dari
mereka cukup mengucapkan satu kata, maka istrinya langsung hamil, dan melahirkan dbayinya
dari mereka.

Diyakininya, bahwa planet adalah tempat tinggalnya malaikat. Oleh sebab itu, diagung-
agungkannya dan dianggap suci.

Keempat: Mindi

Yaitu tempat ibadahnya orang Shabi’ah. Di tempat itulah kitab-kitab suci mereka disimpan. Di
tempat itu pula kaum agamawan mereka dibaptis, diberdirikan di tepi sungai sebelah kanan yang
mengalir. Mindi ini mempunyai satu pintu menghadap ke selatan, dimana orang yang ada di
dalamnya menghadap bintang kutub utara. Dan di dalamnya harus ada saluran yang
menghubungkan ke air sungai. Kaum wanita dilarang masuk ke dalamnya. Dan pada saat-saat
aktif bekerja harus dipasang bendera Yahya q di atasnya.

Kelima: Sembahyang

Dilakukan tiga kali sehari; sebelum matahari terbit, setelah matahari gingsir (siang) dan sebelum
matahari terbenam. Disunatkan sembahyang pada hari ahad dan hari raya. Perbuatan-perbuatan
dalam sembahyang mereka adalah berdiri, ruku’, dan duduk di atas lantai (tanah) tanpa sujud.
Sembahyang mereka kira-kira memakan waktu satu seperempat jam.
Selama sembahyang, seseorang yang sedang melakukannya menghadap ke arah anak kambing
(yang baru berumur 10 tahun) dengan pakaian yang suci, melepas alas kaki, membaca bacaan-
bacaan tujuh kali, mengagungkan Tuhannya, meminta tolong kepadanya, memohon dimudahkan
untuk berhubungan dengan dunia cahaya.

Keenam: Puasa

Shabi’ah sekarang mengharamkan puasa. Sebab puasa merupakan suatu yang haram yang
dihalalkan Allah. Mereka berpantang memakan daging yang dibolehkan untuk mereka selama 36
hari secara terpisah-pisah selama satu tahun.

Dalam “Fahrasynya” (kamus) Ibn Nadim (wafat tahun 385 H.) dan Ibn Abri (wafat tahun 685
H.), dalam sejarah singkat tentang “Negara-negara” dinyatakan bahwa, puasa dahulu
diwajibkan kepada mereka 30 hari setiap tahun.

Ketujuh: Thaharah

Bersuci adalah wajib bagi laki-laki dan perempuan tanpa diskriminasi. Bersuci harus dari air
yang hidup (mengalir), yang tidak terputus dari sumbernya yang alami. Junub itu wajib bersuci,
yaitu dengan merendam diri di dalam air 3 kali angkatan sambil niat mandi tanpa membaca apa-
apa. Sebab, bacaan-bacaan itu tidak diperbolehkan bagi seseorang yang sedang junub.

Setelah berendam diri di dalam air, diharuskan berwudhu. Dan wudhu itu wajib dilakukan setiap
shalat. Posisi seorang yang sedang berwudhu menghadap ke arah bintang kutub.
Dilaksanakannya dengan cara-cara yang hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh umat
Islam, dibarengi dengan do’a khusus.

Yang membatalkan wudhu adalah: buang air kecil, buang air besar, keluar angin, dan
menyentuh orang haid atau nifas.

Kedelapan: Pembabtisan dan jenis-jenisnya

Pembabtisan dilakukan di air yang hidup, upacaranya dilakukan dengan cara merendam diri di
dalam air, baik pada musim dingin maupun panas.

Pembabtisan harus dilakukan oleh kaum agamawan. Di antara jenis-jenis pembabtisannya


adalah:

1. Baptis kelahiran
Seorang bayi dibaptis setelah berumur 45 hari. Bayi itu dimasukkan ke dalam air mengalir
sampai batas dengkulnya, sambil diarahkan ke arah bintang kutub. Di tangannya diletakkan
sebuah cincin hijau dari myrtle (bunga).

1. Baptis perkawinan

Baptis ini berlangsung pada hari Ahad, dan dihadiri oleh Tirmidah dan Kazebra. Dilaksanakan
dalam 3 kali (babak) dalam air, disertai dengan bacaan-bacaan dari kitab Falstha dengan pakaian
khusus, kemudian mereka (pasangan pengantin) itu minum dari sebuah botol yang diisi dengan
air sungai yang disebut “Mambuhat“, kemudian diberi makanan “Buhtha”, dan dahinya diberi
minyak wangi dari pelanduk (kijang). Dan itu dilaksanakan oleh masing-masing pasangan
pengantin. Setelah itu mereka tidak saling bersentuhan selama tujuh hari, karena dalam keadaan
najis. Setelah tujuh hari dari perkawinannya itu, mereka dibaptis kembali, sekaligus dengan
segala perabot rumah tangganya.

1. Pembabtisan Kolektif

Dilaksanakan setiap hari raya Panca, setiap tahun kabisat, selama lima hari. Berlaku untuk
semua penganut agama ini tanpa kecuali, yaitu dengan cara merendam diri dalam air mengalir
sebanyak tiga kali sebelum makan setiap hari selama lima hari dalam pelaksanaan pembaptisan
itu berlangsung. Maksudnya untuk menghapuskan dosa dan kesalahan yang dilakukannya selama
satu tahun yang lewat. Pembaptisan hari raya “Panca” itu boleh pada malam dan siang hari.
Sedangkan pada musim-musim lainnya hanya boleh dilaksanakan pada siang hari dan pagi hari
saja.

1. Pembabtisan Hari-hari besar.

Hari Raya Agung adalah hari rayanya Raja Cahaya. Pada hari itu mereka berdiam di rumah
mereka masing-masing selama 36 jam berturut-turut, tidak memejamkan mata sekejappun,
karena khawatir disambar setan. Setelah itu mereka langsung berendam diri. Hari raya itu
berlangsung selama 4 hari. Disembelihnya kambing dan ayam dan selama itu mereka tidak
melaksanakan aktivitas-aktivitas duniawi.

Hari Raya Kecil: Secara hukum, hanya satu hari. Kadang-kadang sampai tiga hari, untuk saling
kunjung mengunjungi. Hari itu jatuh pada 118 hari dari hari raya agung.

Hari Raya Panca: Telah disebutkan di atas.

Hari Raya Yahya: satu hari dan merupakan hari raya paling suci. Jatuh setelah 60 hari dari hari
raya Panca. Pada hari itu nabi Yahya As. Nabi yang dianggap khusus untuk mereka, lahri pada
hari tersebut.

1. Pembabtisan orang yang sedang dalam detik-detik kematiannya dan penguburannya.

Barangsiapa yang mati tanpa dibaptis, maka ia najis dan haram untuk disentuh. Ketika
pembaptisan berlangsung, ia dimandikan dengan menghadap arah bintang kutun utara, kemudian
dikembalikan ke rumahnya, didudukkan di atas tempat tidurnya, dimana ia menghadap ke arah
bintang kutub utara juga, sampai hembusan nafasnya yang terakhir. Setelah 3 jam dari
kematiannya, ia dimandikan, dikafani, dan dikubur di daerah mana ia meninggal. Barangsiapa
yang mati mendadak, maka tidak boleh dimandikan dan disentuh. Kanzebralah yang
berkewajiban membaptisnya.

Seorang Shabi’ah dikubur dengan terlentang, sementara wajah dan kakinya menghadap ke arah
anak kambing, sehingga apabila dibangkitkan, dengan sendirinya ia menghadap ke arah bintang.

Di mulut mayat diletakkan sedikit tanah liat dari cukilan pertama ketika kuburan itu digali.
Keluarga si mayat dilarang bersedih dan menangis. Sebab kematian menurut mereka sebuah
panggilan menuju kebahagiaan. Hari pemakaman adalah hari yang paling berbahagia, sesuai
dengan wasiat Yahya as. kepada istrinya.

Mereka tidak mengenal “Abadi” dalam neraka. Justru ketika manusia meninggal dunia, ada dua
pilihan. Pindah ke syurga atau dicuci, dimana ia disiksa sesuai dengan kadar dosa-dosanya yang
sampai bersih. Kemudian ruhnya pindah ke alam yang lebih tinggi. Maka ruhnya kekal dan
jasadnya fana.

Kesembilan: Pemikiran dan kepercayaan-kepercayaan lainnya.

Keperawanan: Ibunya kanzebra atau istrinya, mencari setiap gadis yang masih perawan setelah
dibaptis dan sebelum diserahkan kepada mempelai laki-laki (calon suaminya). Hal itu untuk
meyakinkan kegadisan atau keperawanannya.

Kesalahan: Apabila seorang wanita terjerumus zina, ia tidak dibunuh, tapi diasingkan. Dan
penghapusan dosanya dilakukan dengan merendam diri dalam air yang mengalir

Thalaq: Agama mereka tidak mengenal thalak. Kecuali apabila terjadi penyelewengan-
penyelewengan moral yang sangat berbahaya, bisa cerai (pisah) lewat Kanzebra.

Tahun Mandaean: 360 hari dalam 12 bulan. Setiap bulan 30 hari ditambah dengan 5 hari
kabisat, dimana pada hari itu dirayakan Hari Raya Panca.

Mereka meyakini penanggalan hijriyan dan menggunakannya, munculnya Nabi Muhammad


disebut-sebut dalam kitab-kitab suci mereka.

Diagungkannya hari ahad dan dianggapnya suci, mereka tidak melakukan apa-apa pada hari itu.

Mereka menghindar dari warna biru nila, dan sama sekali tidak mau menyentuhnya.

Seorang laki-laki yang tidak kawin, tidak akan mendapatkan syurga, baik didunia maupun di
akhirat.
Diantisipasinya segala peristiwa yang bakal terjadi, lewat renungan terhadap langit, bintang dan
perhitungan falak.

Diyakininya reinkarnasi, dan diterapakannya dalam beberapa aspek keyakinan mereka.

AKAR PEMIKIRAN DAN AQIDAHNYA

Sekte Shabi’ah yang dahulu yang termashur ada 4, yaitu;

Para penganut ruhaniyat

Para penganut candi

Para penganut tokoh-tokoh perorangan

Para penganut pantheisme

Mereka dalam Al-Qur’an berada dalam jajaran Yahudi, Nashrani, Majusi dan orang-orang
Musyrik. Qs. Al-Baqarah ayat 62, Al-Ma’idah ayat 69, dan Al-Hajj ayat 17.

Mereka terpengaruh dengan agama Yahudi, Masehi dan Majusi.

Juga terpengaruh oleh orang-orang Harrani. Kemudian diadopsinya penyembahan terhadap


planet dan bintang, atau paling tidak diagung-agungkannya planet dan bintang-bintang itu.
mereka terpengaruh oleh orang-orang Harran dalam menekuni ilmu falaq dan menghitung
bintang.

Mereka juga terpengaruh oleh New Platoisme yang filsafatnya mengakar di Syiria, seperti
keyakinan terhadap “dominasi ruhani terhadap dunia materialisme.”

Terpengaruh oleh filsafat Yunani yang memisahkan diri dan agama.

Shabi’ah memiliki serenceng paganisme dan berhalaisme kuno, yang tampak dalam cara mereka
mengagung-agungkan planet dan bintang dalam bentuk gambar dan patung.

PENYEBARAN DAN KAWASAN-KAWASAN PENGARUHNYA


Tersebara di dataran rendah sungai Tigris dan Eufrat. Mereka tinggal di daerah Ahwar dan Syet
Al-Arab. Banyak juga yang tinggal di kota-kota Amarah, Nashiriyah, Bashrah, Benteng Shalih,
Halfayeh, Zakiyah, Pasar Syuyukh, dan Kornet, yaitu tempat titik temunya sungai Tigris dan
Eufrat.

Banyak pula yang di Nashiriah Muntafak, Syarisy, Nahr Shalih, Jabaisyh dan Sulaimaniyah.

Juga di Iran, perbatasan sungai Karoon, dan Doze. Tinggal pula di dataran Iran dan kota-kotanya.
Seperti Mahmarah, Nashiriyah, Kwaz, Syasytar, dan Dazbul.

‫الصوفية‬

SUFISME

TA’RIF

Tasauf adalah sebuah gerakan keagamaan yang tersebar di dunia Islam setelah semakin luasnya
daerah penaklukkan Islam, dan semakin pesatnya kemajuan ekonomi. Gerakan ini merupakan
reaksi yang kontradiktif terhadap kehidupan masyarakatnya yang sedang tenggelam dalam suatu
peradaban yang serba mewah. Hal itulah yang mendorong masyarakat bersikap zuhud. Lama-
kelamaan terbentuklah suatu cara (thareqat) tersendiri, yang kemudian dikenal dengan sufisme.
Sebuah thareqat, dimana sengaja mereka dirikan untuk membina dan mendidik jiwa dalam upaya
mencapai ma’rifat Allah dengan kasyf (membuka tabir) dan musyahadah (menyaksikan
langsung), bukan dengan cara taqlid atau istidlal (menarik kesimpulan). Akan tetapi setelah itu,
mereka cenderung mencari jalan sendiri, sehingga thareqat mereka dimasuki oleh filsafat-filsafat
India, Persia, Yunani, dan filsafat-filsafat lainnya.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

– Ibn Jauzi (wafat tahun 597 H) berpendapat bahwa sufisme dinisbatkan kepada seorang
yang disebut Sufah, namanya Al-Ghauts bin Mor, yang muncul pada zaman jahiliyah.

– Dahulu, Al-Biruni dan berikutnya Joseph Von Hammer berpendapat, bahwa sufisme
sebenarnya berasal dari kata “Sophia” -bahasa Yunani- yang berarti bijak, arif. Pendapat ini
mendukung mereka yang berpandangan, bahwa tasauf Islam adalah anak yang lahir pada filsafat
Platoisme.

– Dikakatakan, bahwa Sufisme berasal dari kata shauf (sutera), karena mereka dikenal
sebagai pemakai sutera. Ada juga yang berpendapat, bahwa sufisme berasal dari kata shuffah,
yaitu serambi masjid Rasulullah r. Ada yang berpendapat, berasal dari kata shafaa. Ada pula
yang berpendapat, dari kata shaff awwal (barisan pertama).
– Abu Sa’id Kharraz berkata, “Sufi itu adalah: Barangsiapa yang Allah bersihkan
qalbunya dengan cahaya, dan orang yang tenggelam dalam kelezatan nama Allah. Tokoh ini
melarikan diri ke Mesir, ketika sufisme terkena musibah di Baghdad.

– Abu Muhammad Al-Jariri (wafat pada tahun 311 H) berkata, “Tasauf adalah termasuk
ke dalam semua akhlak yang mulia, dan keluar dari semua akhlak yang hina.

– Abu Bakar Al-Kattani (wafat tahun 322 H) berkata: Bahwa tasauf itu adalah akhlaq.
Karena itu, barangsiapa yang meningkatkan diri agar lebih berakhlak, maka sesungguhnya ia
telah berhasil meningkatkan diri menjadi orang yang lebih bersih. Ia berkata lebih lanjut: Tasauf
adalah kesucian dan kesaksian.

– Ja’far Al-Khuldy (wafat tahun 348 H) berkata: Tasauf itu melemparkan jiwa ke dalam
‘ubudiyah, dan keluar dari sifat-sifat kemanusiaan, untuk melihat Dia Yang Maha Haq secara
universal.

– Asy-Syibly berkata, “Tasauf itu awalnya mengenal Allah, dan akhirnya mentauhidkan
Allah.”

– Basyar bin Harits berkata, “Seorang sufi adalah orang yang hatinya bersih karena
Allah.”

– Qusyairi, pengarang buku “Risalah Qusyairi” berkata, “Wara’ itu meninggalkan yang
syubhat.”

– Di antara tokoh sufi yang termasyhur adalah Rabi’ah Al-Adawiyah (717-801 M). Tokoh
wanita ini telah terkumpul pada dirinya sifat zuhud dan cinta, atau yang dikenal dengan “Isyq
Ilahi” (tenggelam dalam kerinduan Allah). Ia juga telah memberi andil besar dalam memperkaya
khazanah kesusasteraan tasauf.

– Ibrahim bin Adham (wafat tahun 161 H). Ditinggalkannya kerajaan dan kekuasaan,
kemudian ia mengambil sikap zuhud dan tasauf.

– Sufyan Ats-Tsauri (97-161 H) adalah salah satu ulama yang zuhud. Ia berkata: Di dunia
adalah istana cita-cita, bukanlah menyantap makanan yang keras, dan bukan pula memakai
jubah.

– Dzun-Noun dari Mesir (wafat tahun 245 H) dari sekolah zuhud, ia melesat dari asal-
usulnya sebagai seorang Kristen Koptik atau Noubi; menjadi seorang sufi. Dialah orang pertama
yang membidani lahirnya madzhab ma’rifat dalam tasauf. Ia berkata, “Aku mengenal Tuhanku
dengan Tuhanku. Kalaulah tidak tidak karena Tuhanku, aku tak akan mengenal Tuhanku”.

– Abul Qasim Al-Junaid (wafat tahun 297 H) berasal dari Nawahind, dilahirkan dan
dibesarkan di Irak. Ia adalah muridnya Harits Al-Muhasibi. Abul Qasim berkata, “Tasauf adalah
engkau dimatikan oleh Dia yang Maha Haq dari engkau, dan engkau dihidupkan oleh-Nya
dengan-Nya”. Ia pernah ditanya tentang ahli ma’rifat yang shalatnya tidak bergerak sama sekali
karena demi kebaikan dan taqarubnya kepada Allah Swt. Ia menjawab, “Ini sebenarnya adalah
kata-kata mereka yang tidak berbicara tentang tidak berlakunya amal perbuatan; padahal amal
perbuatan itu menurut saya adalah sesuatu yang agung. Orang yang mencuri dan berbuat zina,
lebih baik dari pada mereka yang berkata demikian itu”.

– Abu Yazid Al-Busthami wafat antara tahun 234 – 261 H. Kakeknya adalah seorang
Majusi, dan ayahnya pengikut Zoroaster. Diriwayatkan, bahwa ia pernah pergi ke seorang yang
terkenal zuhud. Kemudian ia menyaksikan orang itu memercikkan ludahnya ke arah kiblat, lalu
ia pergi dari orang tersebut tanpa mengucapkan salam, sambil berkata, “Orang ini bukan orang
terpercaya dalam menjalankan salah satu tatakrama Rasulullah Saw maka bagaimana mungkin ia
akan menjadi orang terpercaya dalam segala yang diakuinya.

– Abu Mughits Al-Husein bin Mansur Al-Hallaj (244-309 H). Dilahirkan di Persia,
seorang cucu dari penganut Zoroaster, dibesarkan di Irak. Tokoh inilah yang dinamakan dengan
“Hululiyin” dan “Ittihadiyin”. Ia dituduh kafir, dibunuh dan disalib karena 4 perkara yang
dituduhkan kepadanya:

1. Karena berhubungan dengan orang-orang Qaramithah.


2. Karena ucapannya: Aku adalah Tuhan Yang Hak.
3. Karena pengikutnya meyakini akan ketuhanan dirinya.
4. Karena pendapatnya tentang haji, bahwa haji ke Baitullah tidak termasuk suatu kewajiban
yang harus dilaksanakan.

Tentang kepribadiannya, banyak hal-hal yang tidak jelas. Pertama sikapnya yang sangat keras
kepala, membangkang dan extrim. Ia mengarang buku “Ath-Thawasim” yang diteliti dan
diterbitkan kembali oleh Louis Massignon.

– Abu Hamid Al-Ghazali, bergelar “Hujjatul Islam” (450-505 H). Dilahirkan di ‘Ihus, di
daerah Khurasan. Ia berkelana ke Jurjan dan Naysabur. Aktif bekerja di Nidzamul Muluk, dan
menjadi guru besar di Universitas Nidzamiyah di Baghdad. Beri’tikaf di menara masjid
Damaskus, lalu berkelana ke al-Quds, terus ke Hijaz, kemudian kembali ke negeri asalnya. Telah
mengarang sejumlah buku antara lain: “Tahafutul Falasifah” (Hancurnya Para Filosof), “Al-
Munqidz Min Adholal” (Penyelamat Dari Kesesatan), yang terpenting ialah “Ihya Ulumuddin”
(Menghidupkan Kembali Ilmu-ilmu Agama). Al-Ghazali dapat dikatakan sebagai bapak sekolah
“Kasyf” dalam ma’rifat. Di antara karya-karyanya yang terbesar ialah dihancurkannya filsafat
Yunani dan dibeberkannya segala skandal kebatinan.

– Abul Futuh Syihabuddin Al-Sahrudi (549-587 H). Dilahirkan di Sahrud, Iran. Ia sering
berpindah-pindah. Pendiri ajaran filsafat “Isyraq” yang dasar-dasarnya adalah gabungan antara
pemikiran-pemikiran yang diadopsi dari agama-agama di Persia kuno dengan segala
madzhabnya tentang Dwi Tuhan, dengan filsafat Yunani dalam bentuk Platoisme Modern
bersama alirannya tentang kelahirannya yang terus menerus. Tokoh ini telah diadili dan dihukum
mati dengan fatwa seorang ulama di Haleb di Syria. Buku-bukunya antara lain: “Hikmat Al-
Isyraq”, “Hayakil Al-Nur” (kerangka cahaya), “Talwihat al-Arsyiyah”, dan Al-Maqomat”.
– Muhidin bin Arabi, yang digelari “Syeikh Akbar” (560-638 H). Ia adalah bapak sekolah
“Wihdatul Wujud”, yang menganggap dirinya sebagai nabi terakhir. Dilahirkan di negeri
Andalus, berkelana ke Mesir, pergi haji, berkunjung ke Baghdad, dan menetap di Damaskus,
sampai ia wafat dan dikebumikan di kota itu. Dialah yang melontarkan teori tentang “Manusia
sempurna”. Sebuah teori yang berpijak pada ide, bahwa manusialah satu-satunya makhluk di
antara makhluk yang ada, mungkin bisa nampak di dalam dirinya segala keesaan Allah SWT.
Tokoh ini mempunyai banyak karangan yang dibukukan, yaitu hampir mencapai 400 buah buku
dan risalah. Yang masih dalam bentuk tulisan tangan ada yang tersimpan di perpustakaan Yusuf
Agha di Ghouniah dan perpustakaan-perpustakaan lainnya di Turki. Bukunya yang paling
terkenal ialah “Ruhul Qudus”, dan “Turjumah al-Asywaq”. Dan yang paling menonjol adalah
“Al-Futuhat Al-Makkiyah” dan “Fushush al-Hikam”.

– Abul Hasan Al-Syadaeli (593-656 H). Pencetus “Thareqat Syadzeliyah”. Ucapan-


ucapannya antara lain: “Kita memandang Allah dengan mata hati iman dan keyakinan. Karena
itu, kita tidak butuh dalil dan buku”.

– Empat tokoh wali: Abdul Qadir Jaelani, Ahmad Rifa’i, Ahmad Badawi dan Ibrahim
Dasuqi.

– Termasuk pula filosof Prancis, Renier Ghinaut yang masuk Islam dan menjadi sufi di
Eropa, menamakan dirinya dengan “Abdul Wahid Yahya“. Tokoh ini telah membela rohani
Islam, dengan menjelaskan ketinggian Tasauf Islam (menurut pendapatnya). Buku-bukunya
antara lain: “Krisis Dunia Modern”, “Lambang Salib” dan “Timur dan Barat”.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Pertama: Pokok-pokok dan Rumusan-rumusan

– Diyakininya, bahwa agama adalah syari’at dan hakikat. Syari’at adalah sesuatu yang
nampak daripada agama, dan syari’at adalah pintu masuknya semua orang. Sedangkan hakikat
adalah yang batin. Tak ada orang yang sampai pada derajat ini, kecuali orang-orang yang baik
dan pilihan.

– Tasauf menurut mereka adalah thariqat dan hakikat sekaligus. Dalam tasauf, harus ada
pengaruh rohani dari syaikh, dari mana ia mengambil tarekatnya, karena hal itu bias dicapai
lewat perantara syaikhnya.

– Harus pula berdzikir, melakukan renungan rohani dan memusatkan pikiran tentang Allah.
Derajat tertinggi menurut mereka ialah derajat “Wali”.

– Perlunya konsistensi terhadap perintah-perintah syara’:


 Sahal Tasatturi berkata, “Pokok-pokok thariqat kami ada tujuh: Berpegang teguh kepada
Al-Qur’an, meneladani Sunnah, makan yang halal, tidak menyakiti orang lain, menjauhi
maksiat, terus menerus bertaubat, dan menjalankan hak.”
 Abul Hasan Asy-Syadzeli berkata, “Apabila kasyf anda bertentangan dengan Al-Qur’an
dan Sunnah, maka berpegang teguhlah kepada Al-Qur’an dan Sunnah, dan tinggalkanlah
kasyf.” Ia berkata lagi, “Jika seorang sufi tidak aktif secara terus menerus dalam shalat
lima waktu dengan berjama’ah, maka shalatnya itu tidak mengisinya.
 Abu Yazid Al-Busthami berkata, “Jika kalian mendapatkan seseorang dikaruniais satu
karamah sehingga ia bisa terbang ke angkasa, maka kalian janganlah merasa bangga
terhadap orang tersebut, sehingga kalian melihat atau mengetahui bagaimana ia
memerintah terhadap sesuatu dan melarangnya, bagaimana ia memelihara hukum, dan
menjalankan syari’at.” Ia juga berkata, “Andaikan ada seserang yang membentangkan
tempat shalatnya di atas air, dan duduk bersila di udara, jangan kalian merasa bangga
terhadap orang tersebut, sehingga kalian menemukan dia dalam mentaati perintah dan
menjauhi larangan.”
 Al-Ghazali berkata, “Andaikan anda melihat seseorang yang terbang di angkasa dan
berjalan di atas air, tetapi memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan syari’at,
maka ketahuilah bahwa dia adalah syetan.”

– Al-Ghazali berpendapat, bahwa akal saja tidak cukup untuk dijadikan sarana menuju
ma’rifat. Tetapi harus ada satu kekuatan lain di balik kekuatan akal yang bias membuka mata
hati, dimana manusia bisa melihat sesuatu yang ghaib dan yang akan terjadi di masa mendatang.
Itu semua tidak bisa dicapai, kecuali oleh orang yang mempunyai iman seperti imannya orang-
orang arif yang bisa menyaksikan dengan cahaya keyakinan. Hal itu berdasarkan pada keajaiban-
keajaiban mimpi yang sejati dari Nabi SAW tentang hal-hal yang ghaib dan masalah-masalah
mendatang.

– Orang-orang tasauf berbicara tentang ilmu “Ladunni”, yang menurut mereka ada pada
para Nabi dan para wali. Seperti yang dialami Hidhir As. Sebagaimana yang diberitakan oleh
Allah SWT dalam Al-Qur’an: “Kami ajari dia dari haribaan Kami suatu ilmu.” (Qs. 18: 65)

– Fana: Abu Yazid Al-Busthami, dikategorikan sebagai penyeru dalam Islam, yang
mengumandangkan ide tersebut. Telah dinukil dari syaikhnya, yaitu Abu Ali Sindi, dimana
menenggelamkan diri dalam Allah secara universal; dan ia sama sekali dalam perasaan hamba
itu sendiri. Seorang musyahid (penyaksi) itu menjadi fana, sampai ia lupa akan dirinya sendiri
dan segala sesuatu selain Allah. Qusyaifi berkata: “Barangsiapa yang didominasi oleh kekuatan
hakekat, sampai ia tidak menyaksikan segala sesuatu selain Dia, baik dzat-Nya ataupun
bekasnya, tidak gambar-Nya dan tidak pula singgasana-Nya, maka sebenarnya ia telah fana dari
makhluk dan tinggal bersama Yang Maha Haq. Tingkatan fana yang tertinggi adalah apa yang
mereka sebut dengan “Maqam Jam’il Jam’i” yaitu fananya seseorang dari alam nyata, dengan
menenggelamkan dirinya dalam wujud Yang Maha Haq”. Derajat fana adalah sebuah suasana,
dimana gambaran seseorang yang sedang melakukannya merasa leluasa di antara dua kutub yang
saling berlawanan, yaitu pemurnian dan pembersihan diri di satu sisi, dan hulul (pantheistis) dan
tasybih di sisi lainnya.
Kedua: Tingkatan-tingkatan Suluk

– Ada perbedaan antara seorang sufi, ahli ibadah, dan orang yang zuhud. Masing-masing
mempunyai sistem dan tujuan sendiri-sendiri.

– Maqam: “Tingkatan rohani yang dilalui oleh seorang pelaku tasauf untuk menuju kepada
Allah.” Ia berhenti pada saat-saat tertentu, bermujahadah dalam ruang lingkup tingkatan rohani
tersebut sampai ia pindah kepada tingkatan yang kedua. Setiap kenaikan tingkatan tersebut, harus
dibarengi dengan mujahadah dan pembersihan jiwa.

– Ahwal: “Sebenarnya adalah angin kecil yang berhembus kepada seorang pelaku tasauf,
kemudian jiwanya menjadi segar, beberapa saat kemudian meletup-letup, kemudian berlalu
meninggalkan parfum yang membuat ruh sangat rindu untuk kembali kepada hembusan angin
yang semerbak”. Al-Junaid berkata: “Hal seperti ini adalah sesuatu yang turun bersama kalbu.
Oleh karena itu, ia tidak kekal”. Ahwal adalah suatu anugerah, kedudukan, dan keberuntungan.
Tentang hal tersebut, digambarkannya dengan kata-kata: Ahwal itu berasal (dating) dari Dzat
Yang Maha Pemurah. Sedangkan maqamat, bisa dicapai dengan usaha yang keras.

– Tingkatan suluk pertama adalah mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya. Manualnya adalah
meneladani Rasulullah SAW dan suri tauladan yang baik. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagi kamu sekalian.”

– Taubat: Yaitu dengan menjauhkan diri dari segala maksiat sama sekali, menyesali diri
atas segala perbuatan maksiat, bertekad untuk tidak mengulanginya kembali, dan membersihkan
diri dari yang bersangkutan, apabila berkaitan dengan seseorang.

– Wara’: Ialah ditinggalkannya segala sesuatu yang mengandung syubuhat oleh seorang
pemohon, baik dalam ucapan, maupun hati dan perbuatan.

– Zuhud: Artinya, dunia yang ada nampak di tangannya, tetapi hatinya terpaut dengan apa
yang ada di tangan Allah. Salah seorang sufi berkata tentang orang yang zuhud: “Si fulan itu
jujur, hatinya telah dibersihkan Allah dari dunia, dijadikan-Nya dunia itu ditangannya dan di atas
pundaknya”. Sering didapati orang yang kaya dan zuhud sekaligus, dimana zuhud itu bukanlah
berarti fakir; dan tidak setiap orang yang fakir adalah zuhud; tidak pula setiap orang yang zuhud
adalah fakir”.

– Tawakkal: Dikatakan, bahwa tawakal adalah permulaan, menyerah diri adalah


pertengahan, dan menyerhkan segala-galanya adalah yang terakhir, apabila yang dipercaya oleh
Allah itu mempunyai akhir. Sahal at-Tasturi berkata: Tawakal adalah berlama-lama dengan
Allah berdasarkan apa yang dikehendaki-Nya.

– Mahabbah: Hasan Al-Bashri (wafat tahun 110 H) berkata, “Indikasi mahabbah adalah
menyesuaikan diri dengan yang dicintai, dan segala pola dan caranya serasi dalam berbagai segi,
dan mendekatkan diri kepada-Nya secara langsung dan menjauhkan diri dari segala apa yang
tidak membantunya terhadap madzhabnya.”
– Ridha: Salah seorang tasauf berkata: Ridha kepada Allah Yang Maha Agung dan syurga
dunia, yaitu jika hati seorang hamba merasa tentram di bawah naungan hukum Allah”. Yang lain
berkata, “Ridha adalah tingkatan terakhir, kemudian setelah itu diikuti oleh hal ihwal dari para
pemilik hati, menelaah hal-hal ghaib menghaluskan nurani, untuk membersihkan dzikir dan
hakekat ihwal”.

Ketiga: Aliran-aliran Tasawuf (sufisme)

– Aliran zuhud: Orang-orangnya terdiri dari para pertapa, zuhud, ahli ibadah, dan yang
suka menangis. Antara lain adalah; Rabi’ah Al-Adawiyah, Ibrahim bin Adham, dan Sufyan Ats-
Tsauri.

– Aliran Kasyf dan Ma’rifat: Yaitu yang berpijak pada sebuah anggapan, bahwa logika akal
saja tidaklah cukup mencapai ma’rifat dan mengetahui hakekat yang ada. Dalam aliran ini,
seseorang mengembangkan dirinya dengan riyadhah dan kejiwaan, sehingga lewat mata hatinya
(bashirahnya) terbukalah kedok kebodohan, dan nampak jelas di hadapannya hakekat-hekekat
yang serasi dengan jiwanya dengan mengaca-diri di depan mata hatinya. Tokoh aliran ini adalah
Imam Abu Hamid Al-Ghazali.

– Aliran Wihdatul Wujud: Tokohnya adalah Muhyiddin bin Arabi. Di antara pengikutnya
pada kurun terakhir ini adalah Jamaluddin Al-Afghani (lihat: Risalah al-Waridat). Aliran ini
berpijak pada suatu keyakinan, bahwa Allah itu ada di mana-mana. Dan Dialah segala sesuatu
itu. Oleh karena itu, tak ada sesuatu pun di alam raya ini kecuali Ia berhak dianggap suci dan
diagungkan. Ibn Arabi berkata: “Telah terbukti dari para peneliti, bahwa dalam wujud ini
hanyalah Allah. Dan kita, andaikan kita ini ada, maka keberadaan kita hanyalah dengan Allah.
Tidaklah nampak dalam alam ini bersama yang wujud itu, kecuali Yang Haq. Oleh karena itu
keberadaan Yang Haq adalah Tunggal. Maka di sana tidak ada yang memiliki sesuatu yang
menyerupainya. Sebab, tidak benar bahwa di sana ada dua wujud yang berbeda dan hampir
sama.

– Aliran ittihad dan Hulul: Tokohnya adalah Al-Hallaj. Dalam aliran ini, nampak
terpengaruh oleh tasauf India dan Kristen. Menurut aliran ini, seorang sufi menggambarkan,
bahwa Allah telah manunggal dalam dirinya, dan telah menyatu dengan Allah. Di antara ucapan-
ucapan mereka adalah “Aku adalah Yang Haq (Allah)”, dan “Di dalam sorga hanyalah Allah”.

Keempat: Thareqat-thareqat Sufisme

– Qadiriyah: Dinisbatkan kepada Abdul Qadir Jaelani (470-561 H) ia dimakamkan di


Baghdad dan dijiarahi setiap tahun oleh sebagian pengikutnya untuk dimintai barakahnya. Ia
dianugerhi 49 anak, sementara di antara mereka telah membawa ajaran-ajarannya yang
disebarkannya ke segala penjuru dunia Islam.
– Rifa’iyah: Dinisbatkan kepada Ahmad Al-Rifa’I (wafat 580 H). Dari keturunan Rifa’ah,
salah satu kabilah Arab. Para pengikutnya menggunakan pedang dan keris dalam membuktikan
keaneka ragaman karamahnya. Tokoh ini banyak melakukan riyadhah kejiwaan. Tereqatnya
tersebar di Asia Barat.

– Ahmadiyah: Dinisbatkan kepada Ahmad al-Badawi, seorang wali terbesar di Mesir (596-
634 H). Dilahirkan di Fez, kemudian menetap di Tantha sampai wafatnya dan di sanalah ia
dimakamkan. Makam itu dipuja dan dimintai sesuatu oleh para peziarah. Tokoh ini terkenal ahli
berkuda, beri’tikaf dalam ibadah, dan tidak mau kawin. Para pengikutnya tersebar luas di seluruh
pelosok Mesir. Mereka mempunyai cabang-cabang seperti Bayuni, Syanawi, putra-putra Nuh,
dan Syaibah. Ciri-ciri mereka adalah sorban merah.

– Dasuqiyah: Dinisbatkan kepada Ibrahim Ad-Dasuqi (633-676 H). Tareqatnya mengajak


keluar dari jiwa dengan segala nasibnya. Modal mereka adalah, mencintai segala makhluk,
pasrah, dan membisu di bawah kemauan dan perintah syeikhnya. Tareqatnya juga mengajak
berilmu dan beramal tanpa diharuskan menyendiri kecuali apabila diperitnahkan oleh syeikhnya.

– Akbariyah: Dinisbatkan kepada Syeikh Akbar Muhyiddin bin Arabi. Tareqatnya berpijak
pada prinsif diam, ‘uzlah, lapar, dan begadang. Thareqat ini memiliki 3 macam sifat: Sabar
menghadapi cobaan, bersyukur atas segala nikmat, dan ridha kepada keputusan Allah.

– Syadzeliyah: Dinisbatkan kepada Abul Hasan Al-Syadzeli (593-656 H) yang dilahirkan


di sebuah desa dekat Mursiah. Kemudian pindah ke Tunis. Ia meninggal di Sahara ‘Aidzab
dalam perjalanannya menuju Makkah untuk beribadah haji. Thareqatnya berpijak pada banyak
ilmu dan dzikir, bukan banyak bermujahadah. Thareqat ini tersebar luas di Mesir, Yaman, dan
Negara-negara Arab lainnya. Tersebar juga di daerah Maroko, Aljazair bagian barat, Afrika
Utara, dan Afrika Barat secara umum.

– Bikdasyiah: Thareqat ini lebih dekat kepada Syi’ah dari pada Thareqat sunnah.
Bikdasyiah juga mempunyai peranan besar dalam penyebaran Islam di kalangan orang-orang
Turki dan Mongol. Di samping itu, thareqat ini mempunyai pengaruh besar terhadap penguasa
Usmaniyah.

– Maulawiyah: Dilahirkan oleh seorang penyair Persia, Jalaluddin Rumi (wafat 672 H),
dimakamkan di Qunia. Mereka memasukkan dansa dan musik-musik merangsang dalam
halaqah-halaqah dzikir. Mereka tersebar di Turki dan Asia Barat. Pada saat sekarang mereka
hampir tidak ada, kecuali orang-orang Tukaya di Turki, Haleb dan beberapa daerah di beberapa
Negara Arab bagian timur.

– Naqsyabandiyah: Dinisbatkan kepada Syeikh Bahauddin Muhammad bin Muhammad Al-


Bukhari, yang bergelar Syah Naqsyabandi (618-791 H). Thareqat ini sangat mudah, semudah
Thareqat Syadzeliyah. Tersebar di Persia, Negara-negara India, dan Asia Barat.

– Mulamitiyah: Didirikan oleh Abu Shaleh Hamadun bin Ahmad bin Ammar, yang dikenal
dengan Al-Qasshar (wafat tahun 271 H). Sebagian pengikutnya memperbolehkan melawan
dengan hawa nafsu dalam upaya memerangi hawa nafsu dengan segala kekurangannya. Di Turki
sekarang telah muncul dari kalangan mereka, perilaku sangat berlebih-lebihan dalam bentuk
permisifisme (faham serba boleh) terutama dalam mengumbar hawa nafsu, untuk melakukan
perbuatan apa saja tanpa memperdulikan hukum-hukum syara’.

Kelima: Kelancangan-kelancangan Sufisme

– Di antara mereka ada yang menempuh cara menghadirkan ruh dengan keyakinan, bahwa
itu dari tasauf. Sebagian lagi ada yang menempun cara mistik dan magis. Mereka memberi
perhatian khusus pada kuburan para wali.

– Sebagian ada yang berpendapat, tentang tidak berlakunya taklif bagi seorang wali.
Artinya, bahwa ibadah tidaklah menjadi keharusan bagi seorang wali, sebab ia sudah mencapai
suatu tingkatan, dimana ia tidak perlu lagi melakukan kewajiban-kewajiban itu.

– Kritik Ghazali terhadap mereka yang telah diselimuti oleh sifat sombong, antara lain
mereka kelompok-kelompok berikut ini:

 Mereka yang merasa bangga terhadap pakaian, sikap dan logika.


 Mereka yang mengklaim ilmu ma’rifat, menyaksikan Yang Haq, dan melampaui maqam
dan ahwal.
 Mereka terjerumus kepada perilaku permisif, melipat hamparan syara’, menolak ahwal,
dan menganggap sama antara yang halald dan yang haram.
 Mereka yang berkata: “Beramal secara fisik tidak mempunyai nilai sama sekali. Sebab
yang dilihat itu, hatinya. Sedangkan hati menurut kami sangat rindu mencintai Allah,
sebagai perekat bagi ma’rifat Allah. Kami hanya terjun di dunia ini dengan tangan-tangan
kami, sementara hati kami terdiam dalam rububiyah Allah. Oleh karena itu, kalaulah
kami masih punya keinginan, itu hanyalah dalam lahir, bukan dalam hati.”

– Banyak kata-kata yang dinisbatkan kepada Abu Yazid Al-Busthami. Tetapi Abdullah
AL-Harawi (wafat tahun 481 H), dan seorang Orientalis, R.A. Nicholson meragukan hubungan
ucapan-ucapan tersebut dengan Abu Yazid. Kata-kata itu antara lain:

 Maha suci aku, betapa agungnya kedudukanku.


 Sesungguhnya aku, tidak ada tuhan selain aku, maka sembahlah aku.
 Kuselami lautan, sementara para Nabi hanya berada di pinggirannya saja.
 Aku naik ke langit, dan kupukulkan kubahku di depan ‘arasy.

– Al-Hallaj di anggap sebagai pencetus aliran Ittihad dan Hulul yang mengelurakan ucapan,
antara lain:

 Aku adalah Dia yang paling mencintai

Dan Dia yang paling mencintai adalah aku


Kami adalah dua ruh yang menyatu dalam satu tubuh

Apabila Dia melihatku, akupun melihatnya

Dan apabila aku melihat-Nya, maka Dia pun melihat kami.

 Kau baurkan ruh Engkau dengan ruhku

Bak tuah yang membaur dalam air

Jika Engkau disentuh sesuatu, maka akupun disentuhnya

Karena itu, maka Engkau adalah aku dalam segalanya.

– Orang sufi menggunakan kata-kata “Ghouts dan Ghiyats” (pertolongan). Tetapi Ibn
Taimiyah dalam kumpulan fatwanya pada kitab “Tasauf” halaman 473, mengatakan, “Kata-kata
‘Ghauts dan Ghiyats’ yang berhak memilikinya hanyalah Allah. Dialah penolong orang-orang
yang meminta pertolongan kepada selain Allah itu, baik malaikat, atau pun Nabi, dan juga Rasul.

– Semua thareqat telah sepakat tentang pentingnya dzikir. Yaitu dzikir yang menurut
Naqsyabandiyah adalah mengucapkan kata “Allah” dibarengi dengan menghayati artinya.
Menurut Syadzeliyah dzikir itu ialah mengucapkan “La Ilaaha Illallah.” Dan menurut yang
lainnya, sama seperti itu dibarengi dengan istighfar dan membaca shalawat kepada Nabi.
Sebagian lagi ada yang mengatakan, ketika dzikir itu memuncak, maka cukup dengan kata-kata
“Huwa-huwa.” Artinya “Dia-dia.”

– Tetapi Ibn Taimiyah dalam kitab suluk dari kumpulan fatwanya, halaman 299
mengatakan, “Berdzikir dengan satu kata, baik dengan bersuara ataupun tersembunyi, tidak
berdasar sama sekali. Apalagi dzikirnya orang-orang khusus dan arif. Justru itu adalah suatu
sarana yang mengacu kepada bid’ah dan segala bentuknya, dan kesesatan; serta mengacu kepada
gambaran perilaku orang-orang atheis dan penganut ilmu kebatinan yang rusak.

– Pada halaman 277, dalam buku yang sama, Ibn Taimiyah berkata, “Barangsiapa yang
mengucapkan ‘Ya huwa…Ya huwa’ atau ‘Huwa-huwa’ dan semacamnya, nuraninya hanya
kembali kepada apa yang digambarkan oleh kalbu. Sedangkan kalbu itu kadang-kadang
mendapat petunjuk dan kadang-kadang tersesat.”

– Sebagian mereka yang mempunyai hubungan dengan tasauf melakukan perbuatan-


perbuatan yang aneh dan luar biasa. Ibn Taimiyah dalam kitab “Tasauf” halaman 494
mengatakan, “Membuka kepala, menganyam rambut, dan membawa ular bukanlah daripada
lambang orang-orang yang shalih; bukan pula dari shahabat, tabi’in dan syaikh-syaikh umat
Islam; bukan pula dari para ulama terdahulu atau yang datang kemudian; dan tidak pula dari
syaikh Ahmad Rifa’i. tetapi semua itu merupakan suatu bid’ah yang timbul setelah rentang
waktu yang lama dari saat wafatnya Syaikh Ahmad Rifa’i itu sendiri.”
– Dalam kitab “Tasauf” halaman 504, Ibn Taimiyah berkata, “Nadzar terhadap orang-orang
mati, baik itu para Nabi, Syaikh, dan orang-orang lainnya, atau terhadap orang-orang yang
tinggal di kuburan mereka, adalah nadzar yang syirik dan maksiat kepada Allah.”

– Dalam kitab yang sama halaman 505, Ibn Taimiyah berkata, “Mempersaudarakan antara
laki-laki dengan perempuan asing, berkhalwat dengan mereka, dan memandang perhiasan dalam
dirinya (wanita) adalah haram menurut kesepakatan semua Ulama Islam. Barangsiapa yang
memandang perbuatan tersebut di atas termasuk agama, maka itu adalah saudaranya setan.

– Mengenai tingkatan “Fana” tentang menyaksikan selain tuhan, yaitu fana dari sifat
berkehendak, dalam kitab suluk halaman 337, Ibn Taimiyah berkata, “Dalam fana semacam itu,
seorang sufi kadang-kadang berkata, ‘Aku adalah Al-Haq” atau ‘Maha suci aku’ atau ‘Di
jubahku hanya Allah’. Jika ia fana yang dengan yang diwujudkannya daripada perwujudannya,
atau dalam tingkatan fana seperti itu, yaitu suatu tingkatan dimana terjadinya sakr (mabuk) yang
menggugurkan kesadaran disertai dengan adanya kelezatan iman. Orang seperti itu secara hukum
dapat divonis; jika akalnya hilang lantaran sesuatu yang tidak haram, maka mereka tidak berdosa
dalam melontarkan segala ucapan dan perbuatan-perbuatan yang terlarang. Bahkan mereka
dalam hal-hal tertentu adalah seperti orang yang lupa diri dan gila dalam beban-beban (taklif)
yang lahir.

– Tingkatan dari “fana” dari “Wujud Yang Lurus”, dalam kitab Suluk halaman 337, Ibn
Taimiyah berkata pula: Yang ketiga adalah fana dari wujud yang lurus. Artinya ia melihat bahwa
Allah adalah sebuah wujud, dan tidak ada wujud lagi selain Dia, tidak dengan-Nya, dan tidak
pula dengan selain Dia. Ucapan dan keberadaan orang-orang Ittihadiyah adalah Qonuwi, dan
semacamnya yang membuat hakikat, bahwa Allah adalah sebuah substansi yang ada dan hakikat
segala yang wujud ini, dan tidak ada wujud selain Dia.

AKAR PEMIKIRAN DAN AKIDAHNYA

– Mujahadah sufisme, sebenarnya kembali jauh sekali ke masa silam, sejak manusia
merasa perlu untuk melatih jiwa dan mengalahkan hawa nafsunya.

– Tidak ragu lagi, bahwa zuhud, wara’, taubat dan ridha yang diserukan oleh para sufi
adalah sebagian ajaran Islam.

– Namun, mereka telah mencapa tingkatan hulul, ittihad, fana, dan menempuh cara
mujahadah yang sulit; mereka mengambil sumber dalam hal itu dari luar, seperti Hinduisme,
Jainisme, Budhisme, Platoisme, Zoroaster, dan agama Masehi.

– Orientalis John of Sevila mengkaitkan asal-usul tasauf kepada kitab Wedanya orang-
orang Hindu.

– R.A. Nicholson mengatakan, bahwa tasauf adalah hasil daripada akulturasi antara
pemikiran Yunani dengan agama-agama timur atau tasauf adalah merupakan perpaduan antara
New Platoisme dengan agama Masehi serta aliran-aliran yang hampir mati. Sedangan Orientalis
berpendapat, bahwa tasauf sebenarnya berasal dari tradisi kepasturan negeri Syiria.

– Menggugurkan taklif dan melampaui batas dalam syari’at dalam syari’at adalah sesuatu
yang dikenal dalam Brahmaisme.

– Pendapat Al-Hallaj tentang “hulul” dan pendapat Ibn Arabi tentang “Manusia Sempurna”
sama persis dengan madzhab orang-orang Kristen tentang Isa As.

TEMPAT DAN KAWASAN KEJAYAANNYA

– Mereka melakukan penyebaran di kawasan yang penyebaran Islamnya tidak dilakukan


dengan peperangan. Hal itu karena mereka (para sufi) mempunyai pengaruh rohani yang disebut
dengan “daya tarik”, seperti terjadi di Indonesia, sebagian besar Afrika, dan negeri-negeri
lainnya.

– Tokoh sufi antara lain: Ahmad Badawi, Ibrahim Dasuqi, dan Syadzeli.

– Sekte sufi telah tumbuh di Mesir, Irak, Afrika Utara, Afrika Barat, Asia Barat, Asia
Tengah, dan Asia Timur.

– Mereka telah meninggalkan pengaruh yang sangat besar dalam hal sya’ir, essei, musik,
seni suara, dan lagu. Mereka juga mempunyai pengaruh dalam pondok tasauf, tempat pelarian,
rumah sakit dan tempat nyantri.

– Ajaran rohani seperti ini juga mempunyai pengaruh dalam menarik orang-orang Barat
yang materialistis itu ke dalam Islam. Mereka yang tertarik antara lain: Marthyn Linges yang
berkata, “Aku adalah orang Eropa yang telah menemukan kebersihan dan keselamatan ruhku di
dalam tasauf.

– Sufisme mulai mundur sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Setelah itu tak
pernah lagi memiliki otoritas seperti yang pernah mereka capai pada masa sebelumnya.

‫القاديانية‬

QADIYANISME

Ta’rif

Qadiyanisme adalah sebuah gerakan yang muncul pada tahun 1900 M, yang dibidani oleh
penjajah Inggris di benua India dengan tujuan merusak dan menjatuhkan umat Islam dari segi
ajarannya sendiri, khususnya dari segi jihad, sehingga mereka tidak menghadapi penjajah dengan
mengatasnamakan Islam.
Sejarah berdiri dan tokoh-tokohnya

Mirja Ghulam Ahmad Al-Qadiyani (1839-1908 M) adalah pelaksana utama bagi terwujudnya
Qadiyanisme. Tokoh ini mempunyai kaitan erat dengan sebuah keluarga yang terkenal sebagai
penghianat terhadap agama dan negara.

Tokoh ini dikenal pengikutnya dengan perawakan kerempeng, sering sakit-sakitan dan pecandu
narkotika. Mirza Ghulam Ahmad menulis buku lebih dari 50 judul, brosur-brosur dan makalah-
makalah. Di antara bukunya yang terpenting adalah: “Izalatul Auham” (menghilangkan
prasangka), “I’jaz Ahmady (Mukjizat Ahmadiyah), Barahin Ahmadiyah “ (Bukti-bukti
Ahmadiyah), “Anwarul Islam” (Cahaya Islam), “I’jazul Masih” (Mukjizat Al Masih), “At-
Tabligh” dan “Tajaliyat Ilahiyah” (Bukti-bukti ketuhanan).

Para khalifah dan tokoh qadiyanisme

– Nuruddin: Orang-orang Inggris meletakkan mahkota khilafah di atas kepalanya,


kemudian diikuti oleh para pendukungnya.

– Muhammad Ali: Amir Qadiyanisme Lahore. Tokoh ini menjadi otak Qadiyanisme dan
mata-mata penjajah, yang bekerja pada sebuah majalah propaganda Qadiyanisme. Ia telah
mengeluarkan sebuah terjemahan Al-Qur’an yang telah diselewengkan dalam bahasa Inggris. Di
antara karya-karya tulisnya adalah “Haqiqatul Ikhtilaf” dan “An-Nubuwah fil Islam”.

– Muhammad Shadiq: Mufti Qadiyanisme. Karangannya antara lain: Khadimu Khatamun


Nabiyin.

– Basyir Ahmad bin Ghulam. Di antara karya-karyanya adalah “Siratul Mahdi” dan
kalimatul Fashl (kata pemisah).

– Muhammad Ahmad bin Ghulam sebagai khilafah kedua. Di antara karya-karyanya


adalah: Anwarul Khilafah, Tuhfatul Muluk (persembahan para raja) dan Hakikatun Nubuwah.

Pemikiran dan doktrin-doktrinnya

Diyakininya bahwa Mirja Ghulam Ahmad adalah Al-Masih yang dijanjikan. Diyakininya bahwa
Allah I itu berpuasa, shalat, tidur, bangun, menulis, dan membuat tanda tangan, bersalah dan
berkumpul.

Mereka yakin bahwa kenabian tidak berakhir pada Nabi Muhammad r, tetapi masih tetap
berlangsung. Allah I mengutus Rasul sesuai dengan kebutuhan. Dan Ghulam Ahmad adalah Nabi
yang paling mulia dari semua Nabi.
Mereka yakin bahwa jibril turun kepada Ghulam Ahmad, memberi wahyu dan ilham kepadanya
seperti Al-Qur’an. Dikatakannya bahwa tidak ada Al-Qur’an, kecuali yang disampaikan oleh Al-
Masih yang dijanjikan (Ghulam Ahmad), dan tidak ada hadits, kecuali yang datang dari ajaran-
ajarannya, dan tidak ada Nabi kecuali di bawah naungan Ghulam Ahmad.

Diyakininya bahwa mereka adalah penganut agama yang baru, independent, dengan syari’at
yang spesifik pula. Dan diyakininya pula bahwa rekan-rekan Ghulam Ahmad seperti para
sahabat Rasulullah r.

Diyakini bahwa “Qadiyan” seperti Madinah Al-Munawarah dan Makkah, bahkan lebih mulia
dari kedua kota tersebut. Dan tanah Qadiyan adalah tanah haram. Itulah kiblat dan tempat haji
mereka. Dihapuskannya aqidah jihad, dan mereka taat tanpa reserve kepada pemerintah Inggris.
Sebab, menurut mereka pemerintah Inggris itu adalah yang berkuasa menurut nash Al-Qur’an.
Setiap orang Islam menurut mereka adalah kafir, sampai mereka masuk kepada Qadiyanisme.
Dan yang kawin dengan non Qadiyanisme dianggap kafir.

Dihalalkannya Khamer, candu, heroin, dan minuman-minuman keras yang memabukkan.

Akar pemikiran dan sifat ideologinya

Gerakan westernisasi Sir Sayyid Ahmad Khan telah turut membidani lahirnya Qadiyanisme,
akibat pemikiran-pemikiran menyeleweng yang dilontarkannya.

Untuk mengeksploitasi gerakan tersebut, maka Inggris membuat sebuah gerakan Qadiyanisme.
Untuk memimpin gerakan tersebut, dipilihlah seorang laki-laki dari keturunan yang berpengaruh
di antara kaki tangan Inggris.

Qadiyanisme mempunyai hubungan yang kuat dengan Israel. Negeri ini telah membuka jalan
bagi orang-orang Qadiyani untuk mendirikan markas-markas dan sekolah-sekolah, mendorong
mereka untuk membuat sebuah majalah yang menjadi corong Qadiyanisme, mencetak buku-
buku dan brosur-brosur untuk mendistribusikan ke seluruh dunia.

Mereka terpengaruh oleh agama Masehi, Yahudi, dan gerakan-gerakan kebatinan.

Tempat tersiar dan kawasan pengaruhnya

Sekarang mereka hidup di India dan Pakistan. Dan sebagian kecil mereka tinggal di Israel dan
dunia Arab.

‫الماسونية‬
MASSONARY

Ta’rif

Massonary (Freemasonry) menurut bahasa artinya Himpunan tukang-tukang batu bebas. Sedang
menurut istilah ialah sebuah gerakan Yahudi bawah tanah, terorisme yang sulit dilacak, karena
memiliki kontrol organisasi yang rapi. Tukuannya mengupayakan Yahudi untuk mendominasi
dunia. Menyeru kepada atheisme, permisifisme, dan kerusakan. Semua anggotanya terdiri dari
orang-orang terkenal di dunia, dan mereka melakukannya dengan apa yang disebut
“Perkumpulan-perkumpulan” untuk bersatu membuat rencana, dan membagi tugas.

Sejarah berdiri dan tokoh-tokohnya

Organisasi ini telah didirikan oleh Herodes Agripa I (wafat tahun 44 M.), dengan dibantu oleh
dua orang penasihatnya, orang Yahudi yaitu: Heram Abioud; wakil presiden dan Moab Leumi;
Pemegang rahasia utama.

Freemasonry pada hari pertamanya telah didirikan di atas dasar makar, tipu daya dan teror,
dimana mereka telah memiliki rumus, nama, dan tanda-tanda untuk menuduh dan
mengintimidasi. Perkumpulan mereka disebut “Candi Ursyalim” untuk mengelabui, bahwa itu
adalah candinya Sulaiman q.

Hakim Lekewise berkata, “Freemasonry adalah sebuah gerakan Yahudi baik itu sejarahnya,
tingkatan-tingkatannya, ajaran-ajarannya, kata-kata rahasia di dalamnya, ataupun penjelasan-
penjelasannya. Ya…. pokoknya Yahudi dari awal sampai akhirnya.”

Adapun sejarah kelahirannya banyak pendapat tentang itu, karena terlalu ketatnya rahasia
gerakan tersebut. Yang lebih mendekati kebenaran, bahwa Freemasonry lahir pada tahun 43 M.,
dinamakan “Kekuatan Tersembunyi.” Tujuannya adalah memusuhi orang-orang Kristen,
menculik dan mengusir mereka, serta melarang penyebaran agama mereka.

Ketika didirikan, organisasi ini dinamakan “Kekuatan tersembunyi.” Sejak beberapa abad yang
lalu, mereka sengaja memakai nama-nama samaran Freemasonry, agar secara operasional,
tokoh-tokoh mereka bebas mengembangkan bagian-bagian penting yang akan diaktifkan bagi
gerakan mereka dengan menggunakan nama-nama samaran juga.

Itulah tahapan pertama. Adapun tahapan kedua bagi Massonary, dimulai sejak tahun 1770 M.,
lewat jalan Adam Wisewhite, seorang Kristen yang atheis dan direkrut oleh Freemasonry dengan
tujuan menguasai dunia. Proyek tersebut berakhir pada tahun 1776 M. perkumpulan pertama
yang dibuat ialah “Perkumpulan Cahaya”, dinisbatkan kepada syetan yang dianggap suci.

Mereka telah berhasil menipu 2000 orang tokoh-tokoh politik dan ahli pikir. Bersama para tokoh
itu, mereka mendirikan sebuah perkumpulan utama yang disebut “Perkumpulan Timur Tengah.”
Dalam perkumpulan tersebut, mereka mampu menundukkan para politikus itu untuk mengabdi
kepada kepentingan Freemasonry. Dikumandangkannya slogan-slogan mentereng, yang
menyembunyikan hakikat mereka. Maka banyaklah orang-orang Islam yang tertipu.

Adam Wisewhite adalah seorang Kristen Jerman (wafat tahun 1830 M), dia menyusun dan
menerapkan planning modern untuk Massonary.

Giuseppe Mazzini (1805-1872 M), seorang Italia yang telah mengembalikan pokok persoalan
pada pangkalnya setelah Wisewhite wafat.

Comte De Mirabeau, salah satu tokoh pemimpin revolusi Perancis yang masyhur. Seorang
jenderal Amerika, Albert Pike, telah dipecat dari kesatuannya, tapi kemudian menuangkan rasa
dendamnya kepada seluruh bangsa lewat Freemasonry. Dialah yang telah membuat rencana
destruktif yang siap untuk dilaksanakan.

Leon Blum, seorang Perancis yang mendapat tugas untuk menyebarkan permisifisme, telah
menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Perkawinan”, sebuah buku yang terkenal amat cabul.

Kuidir Lose, seorang Yahudi yang menulis sebuah buku “Hubungan-hubungan Berbahaya.”

Di antara tokoh-tokoh yang tak kalah pentingnya adalah: Jean Jacques Rousseau, Voltaire, Jurji
Zaidan, dan Karl Mark.

Pemikiran dan sifat ideologinya

Diingkarinya Allah I, para Rasul, kitab, dan segala sesuatu yang ghaib. Dianggapnya bahwa itu
semua adalah cerita-cerita lucu dan khurarat.

Aktif menjatuhkan pemerintahan-pemerintahan yang sah, dan menghapuskan peraturan-


peraturan dan konstitusi nasional di berbagai Negara dalam rangka menguasai negara itu.

Dihalalkannya kebebasan sek, dan dipergunakannya wanita sebagai sarana mendominsi dunia.

Aktif mempetakan bangsa-bangsa non Yahudi untuk dipecah belah sampai muncul kelompok
bangsa yang terbuang, sehingga mereka menjadi bermusuhan terus menerus. Selanjutnya
mempersenjatai kelompok-kelompok bangsa tersebut dan mengendalikan konflik-konflik
mereka, menjaring dan memanfaatkannya.

Menebarkan racun perpecahan di dalam tubuh suatu negara, dan menghidupkan semangat
minoritas agar menjadi golongan yang mempunyai kekuatan nyata. Menghancurkan prinsip-
prinsip moral, pola pikir dan agama, serta menyebarkan huru-hara, kerusuhan, teror, dan
atheisme.

Menggunakan uang dan seks sebagai “pelicin” kepada semua orang, khususnya kepada mereka
yang mempunuyai kedudukan yang sensitif, agar mereka mau bergabung dan mengabdi demi
kepentingan Freemasonry. Menurut mereka untuk mencapai tujuan boleh menghalalkan segala
cara.

Melingkari seseorang yang sedang berada dalam jebakan mereka dengan jendela-jendela kaca,
agar dapat dikontrol penguasaan terhadap orang tersebut, dan menyetirnya. Dengan demikian ia
berlutut di depan Freemasonry dan siap melaksanakan segala perintahnya.

Orang yang mau menerima ajakan untuk bergabung bersama Freemasonry disyaratkan supaya
melepaskan diri dari segala ikatan agama, moral atau kewarganegaraan, sehingga loyalitasnya
menjadi penuh. Apabila seseorang menyalahi prinsip, atau menentang masalah tertentu, maka ia
akan mereka buatkan sesuatu skandal besar, bahkan bisa jadi dibunuh. Setiap orang yang sudah
dimanfaatkan oleh Freemasonry, ia akan dipecat dengan berbagai cara.

Aktif berusaha untuk menguasai presiden-presiden dan kepala pemerintahan agar mereka bisa
melindnugi tujuan-tujuan mereka yang destruktif. Menguasai propaganda, baik media cetak dan
elektronika ataupun lainnya untuk dimanfaatkan sebagai senjata ampuh yang sangat efektif.

Menyebarkan bermacam-macam berita, kebatilan, serta desas-desus bohong, sampai opini


masyarakat menganggap bahwa berita-berita itu suatu fakta. Ini adalah upaya mengalihkan opini
massa dan menghapus jejak destruktif mereka.

Mengundang para pemuda dan pemudi untuk ditenggelamkan dalam lumpur kenistaan. Untuk itu
disediakan segala sarana yang diperlukan. Hubungan suami istri dilecehkan dan tali
kekeluargaan dihancurkan. Dipropagandakan dan digalakkannya KB di kalangan umat Islam.
Dikuasainya organisasi-organisasi Internasional, dan dipimpinnya organisasi itu oleh salah
seorang anggota Freemasonry, seperti organisasi PBB, Organisasi Peneropong Bintang
Intenasional, Organinasi-organisasi Mahasiswa dan organisasi-organisasi Pemuda Internasional.
Mereka mempunyai tiga tingkatan:

1. Freemasonry Symbolik (Freemasonry Majelis Rendah); maksudnya adalah orang-orang


Freemasonry yang baru direkrut.
2. Freemasonry Royal (Freemasonry Majelis Menengah); tingkatan ini hanya bisa dicapai
oleh mereka yang secar utuh telah mengingkari agamanya, negeri dan bangsanya semata-
mata untuk Yahudi. Dari tingkatan ini, ia bisa dicalonkan untuk bisa mencapai tingkatan
ke-33 seperti Churchil dan Balfour.
3. Freemasonry Universal (Freemasonry Majelis Tinggi) yaitu tingkatan puncak.
Tingkatannya di atas para uskup agung, para raja, dan kepala negara. Dan setiap
pemimpin Zionisme masuk dalam tingkatan massonary universal, seperti halnya Herzl.
Merekalah yang membuat rencana untuk pengendalian dunia internsional demi
kepentingan Yahudi.

Penerimaan anggota baru, berlangsung dalam suasana yang mengerikan. Dimana ia dihadapkan
kepada ketua dengan menutup kedua matanya. Ketika disumpah untuk menjaga rahasia, kedua
matanya dibuka, sehingga ia dihadapkan dengan kejutan-kejutan pedang terhunus disekitar
lehernya. Dihadapannya ada kitab Perjanjian Lama. Disekelilingnya ada sebuah kamar yang
remang-remang, yang berisikan banyak tengkorak manusia dan alat-alat pertukangan yang dibuat
dari kayu. Itu semua untuk menanam rasa takut dalam jiwa anggota baru.

Freemasonry, seperti kata sebagian ahli sejarah adalah sebuah alat pancingan yang ada di tangan
Yahudi. Dengan alat tersebut, mereka adu domba para politisi dan ditipunya bangsa-bangsa yang
bodoh.

Freemasonry selalu berada dibelakang layar sejumlah peristiwa yang menimpa umat Islam, dan
dibelakang layar semua revolusi yang pernah terjadi di dunia. Mereka pulalah yang berperan
dibelakang layar dihapuskannya khilafah Islamiyah dan ditumbangkannya Sultan Abdul Hamid.
Mereka pula yang berada dibelakang layar revolusi Perancis, dan revolusi Bolshevik.

Mereka mempunyai banyak brosur-brosur rahasia. Bukunya yang paling dahulu adalah
“Perundang-undangan” karangan O. James Anderson, seorang Yahudi. Buku itu dicetak pada
tahun 1723 M, dan buku “Wasiat-wasiat kuno” tahun 1734 M, disusun oleh David Kasley.

Akar Pemikiran dan Sifat Ideologinya

Akar pemikiran Freemasonry adalah Yahudi tulen, baik ditinjau dari segi pemikiran, ataupun
tujuan, sarana, filsafat pola pikirnya.

Tempat tersiar dan kawasan pengaruhnya

Sejarah tak pernah mengenal satu organisasi rahasia yang begitu berwibawa seperti
Freemasonry. Sebabnya ialah:

– Massonary mempunyai wibawa besar di dunia, sebab di kalangan para pemimpin telah
berhasil mereka jaring. Sehingga mereka bagaikan darah yang ada dalam pembuluh Freemasonry
yang selalu khawatir terhadap keselamatan dirinya dan kedudukannya.

– Freemasonry mempunyai bermacam-macam perkumpulan di dunia. Masing-masing


perkumpulan dipimpin oleh tokoh-tokoh yang ada di negara itu, sehingga Freemasonry dengan
mudah mengusai negara itu.

– Freemasonry mendominasi organisasi-organisasi pemuda untuk mengendalikan jalannya


roda dunia menurut kehendak mereka, dan agar segala keputusan-keputusan dari segala
organisasi tersebut berada di tangannya.

– Komoditi ekspor dan sarana-sarana produksi serta ekonomi di dunia ada dalam
genggaman mereka.
– Mereka mempunyai banyak jaringan terorisme untuk melakukan praktek-praktek
kriminal dalam upaya menyapu bersih siapa saja yang menghalang-halangi jalan mereka, baik
disengaja ataupun tidak.

‫المهاريشية‬

MAHARISHISME

TA’RIF

Maharishisme adalah sebuah sekte Hindu yang pindah ke Amerika dan Eropa, dengan
menggunakan mantel pemikiran modern, tetapi tidak menyembunyikan hakikatnya yang asli.
Sekte ini menyeru kepada sekramen-sekramen kepasturan, seperti meditasi yang berlebihan
dalam upaya mencapai kebahagiaan rohani.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

Sekte ini didirikan oleh seorang Hindu yang miskin, bernama (Maharishi Mahesh Yogi) dimana
bintangnya bersinar pada tahun enam puluhan. Ia pindah ke India untuk hidup di Amerika
Serikat, menyebarkan pikiran-pikirannya di kalangan pemuda gelandangan yang mencari
kepuasan rohani, setelah mereka bosan bergelimang dalam kehidupan materialistik yang tak
menentu.

Maharishi tinggal di Amerika Serikat selama 13 tahun. Kemudian ia pergi ke Eropa untuk
menyebarkan ide-idenya dan ke berbagai negara di dunia.

Pada tahun 1981, putra Rockefeler, mantan walikota New York, masuk dalam sekte ini.
Keluarga Yahudi Rockefeler itu sangat terikat dengan gerakan Zionisme dan organisasi-
organisasi Freemasonry.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Mereka hanya kenal Maharishi sebagai Tuhan dan alam semesta. Tidak dipercayainya agama-
agama samawi, dan diingkarinya semua akidah dan madzhab. Mereka hanya konsisten terhadap
keyakinan Maharishisme yang telah memberikan mereka kekuatan rohani. Oleh karena itu,
mereka selalu mengumandangkan,”Tidak ada Tuhan dan tidak ada agama.”

Sebenarnya mereka adalah atheis. Tetapi di mata masyarakat ditonjolkannya tujuan-tujuan yang
mentereng demi menutupi hakikat sebenarnya. Di antara tujuan yang ditonjolkannya adalah
menyeru kepada persekutuan demi “ilmu pengetahuan” atau “ilmu kecerdasan berdaya cipta.”

Hal itu ditafsirkannya sebagai berikut;


Ilmu: mengacu kepada penelitian empirik yang sistematis.

Kecerdasan: ditinjau dari segi sifat utama alam semesta yang tercermin dalam tujuan dan sistem
untuk dirubah.

Daya Cipta: ditinjau dari segi sarana-sarana potensial yang mampu menciptakan perubahan-
perubahan, kapan saja dan dimana saja.

Mereka dapat mencapai hal itu lewat jalan meditasi (menurut keyakinan mereka). Meditasi ini
dapat terlaksana dengan jalan menghaluskan diri, dan melepaskan kendali berpikir, nurani dan
perasaan, sehingga manusia merasakan kelegaan mendalam yang merasuk ke dalam dirinya.

Pengikut aliran ini, patuh mengikuti latihan-latihan meditasi selama empat babak yang terbagi
dalam empat hari. Setiap ronde memakan waktu setengah jam. Setelah itu, seseorang mulai aktif
melakukan meditasi secara mandiri, dengan syarat setiap babak tidak kurang dari 20 menit, yang
dilakukan setiap pagi dan sore hari secara teratur.

Jika memungkinkan mereka melakukan meditasi itu secara kolektif, bisa juga dilakukan oleh
para karyawan pabrik. Hal ini akan menyingkirkan kendala-kendala kerja dan menolong mereka
unguk meningkatkan produksi. Meditasi ini dilaksanakan dalam suasana upacara pastoral.

Mereka berjalan-jalan di jalan raya sambil memukul-mukul gendang, bernyanyi tanpa merasa
malu, aib dan semacamnya. Digondrongkannya rambut dan jenggot mereka, meskipun sebagian
ada juga yang kepalanya botak sendiri. Tingkah mereka kotor dan dekil, sebagai manifestasi
kebebasan mereka dari segala ikatan.

Maharishi telah menggantikan kenabian dan wahyu dengan meditasi-meditasinya sendiri. Dan
mengganti Allah dengan mengosongkan jiwa-jiwa yang ditemuinya. Dengan demikian
digugurkannya anggapan mereka terhadap konotasi kenabian, wahyu dan ketuhanan.

Dikalangan mereka telah dikenal apa yang disebut dengan bankers dan jenis kelamin ketiga.
Diserunya para pemuda untuk melepaskan diri dari ikatan kerja, etnis dan tanah air, sehingga
yang ada hanyalah keyakinan terhadap Maharishisme.

Didorongnya pemuda untuk menggunakan heroin (narkotik) seperti mariyuana dan ganja,
sehingga jiwa mereka lepas dari ikatannya dan berenang di lautan kebahagiaan yang semu.
Diserukannya para pengikut mereka taat buta kepada pimpinan Maharishi. Mereka hanya pasrah
dan tunduk kepadanya. Sebab, dialah satu-satunya yang mampu melakukan apa saja.

Tujuan dan program kerja mereka dapat disimpulkan dalam tujuh poin yang mentereng, sehingga
mampu mendorong gerakan mereka pada satu iklim yaitu semangat ilmiyah kemanusiaan
internasional:

1. Mengembangkan segala kemampuan pribadi.


2. Meningkatkan kualitas proyek-proyek pemerintah.
3. Merealisir pengajaran dn pendidikan tinggi.
4. Melepaskan diri dari segala problem kriminalitas dan kejahatan masa silam, dan dari
segala perilaku yang mengakibatkan umat manusia menderita.
5. Melakukan eksploitasi lingkungan secara cerdas.
6. Mencapai ambisi ekonomi, baik individu maupun masyarakat.
7. Menjaga motivasi rohani umat manusia.

Sarana terampuh untuk mencapai motivasi tersebut di atas ialah:

1. Membuka universitas-universitas di kota-kota, dan desa.


2. Mendorong kajian tentang ”Ilmu kecerdasan daya cipta” dan diserukan agar diterapkan di
kalangan pribadi, pemerintahan, pengajaran, serta dalam berbagai lingkungan sosial.
3. Menyediakan televisi berwarna internasional untuk menyuarakan ajarannya dari berbagai
pusat dunia.

AKAR PEMIKIRAN DAN KEYAKINANNYA

Agama tersebut merupakan sintesa dari Yoga dan olah raga-olah raga yang dikenal di kalangan
orang-orang Hindu. Akidahnya merupakan campuran antara Budhisme dan Hinduisme serta
diwarnai dengan upacara-upacara sufisme.

Madzhab mereka terpengaruh oleh teori Plotinisme Alexander dalam filasafat Plato modern.
Padahal mencari kebenaran lewat meditasi sendiri adalah terori usang dalam filsatat Yunani.
Filsafat ini muncul kembali di tangan McMiller, Herbert Spencer, Bridgestone, Descrates, E.
Gibbon, Augeste Comte dan lain-lain. Filasafat Freud dan teorinya tentang psikoanalisa dan
pemikirannya tentang stress dan cara penanggulangannya, mendapat porsi yang besar dalam
keyakinan agama ini, dimana mereka mencari kebahagiaan dengan cara memuaskan nafsu
seksual dalam segala bentuknya.

TEMPAT TERSIAR DAN KAWASAN-KAWASAN PENGARUHNYA

Pendiri ajaran ini tidak mendapat tempat di India, kemudia ia imigrasi ke Amerika dan
mendirikan sebuah perguruan tinggi di California. Ketika ia pindah ke Eropa ia mendapat banyak
pengikut di sana. Lalu ia membawa ajarannya ke Afirka untuk mendirikan bumi “Maharishisme”
di Salisburg. Dan dakwahnya bergaung sampai ke Teluk Arabia dan Mesir, serta menanamkan
bibit pengikut disana-sini, dan bergerak dengan setumpuk kekayaan yang melimpah.

Pada tahun 1971 M, pemimpin Maharishisme telah mendirikan sebuah universitas, bernama,
“Universitas Maharish Internasional”. Ia menyatakan bahwa, hal itu dilakukannya setelah
merasakan bahwa madzhabnya telah mendapatkan sambutan lebih dari 600 buah akademi dan
perguruan tinggi di seluruh dunia.
Pada tahun 1974 M, diproklamasikan berdirinya pemerintahan internasional zaman kebangkitan
di bawah pimpinan Maharishi Mahesh Yogi yang berpusat di Swiss. Pada bulan Desember 1978
M, mereka mengaku, bahwa pemerintahan Maharishme telah mengutus 400 orang gubernur
sebagai delegasi ke Israel untuk menyelenggarakan sebuah penataran untuk 300 orang, sampai-
sampai membuat rakyat di sana lebih giat kehidupan sosialnya, dan mengurangi kerawanan
sosial dan ketegangan.

Tahun 1978, menurut mereka dianggap sebagai tahun perdamaian. Dimana pada tahun tersebut,
mereka telah memproklamirkan bahwasannya tak ada lagi suatu bangsa yang tertindas setelah
berakirnya tahun tersebut. Pada tahun itu, mereka diundang menghadiri sebuah konfrensi di
Salzburg untuk menyusun sebuah undang-undang tidak menindas bangasa manapun. Dalam
konfrensi itu, dibentuk pula Dewan Perwakilan Masa Kebangkitan.

Buku-buku dan barang cetakan mereka ditulis dengan tinta emas. Mereka mempunyai pabrik-
pabrik besar dan beberapa real estate di Eropa. Mereka membeli istana di Inggris untuk
membentuk ibu kota mereka yang baru di negeri itu.

Maharishi dibantu oleh 7.000 orang tenaga ahli. Manusia yang pada mulanya miskin itu telah
membeli berpuluh-puluh istana yang megah.

Sebenarnya dalam ajaran Maharishisme, Yahudi telah mendapatkan tambahan sarana terbaik
untuk menyebarkan kekacauan dan kerusakan.

Sebagian ada yang sampai ke Kwait, mengajukan izin tinggal di negeri itu, dengan alasan bahwa
mereka adalah anggota oraganisasi sosial yang non komersial.

Maharishis diusir dari Jerman setelah jelas menimbulkan pengaruh yang negatif di kalangan
pemuda.

Rabhitah alam islami di Makkah telah mengeluarkan sebuah statement tentang bahayanya
madzhab ini terhadap Islam dan umatnya, dengan menegaskan bahwa aliran tersebut mempunyai
hubungan yang erat dengan jaringan-jaringan Freemasonry dan Zionisme.

‫النصرانية‬

KRISTEN

TA’RIF

Kristen adalah agama Masehi yang diturunkan kepada Nabi Isa q untuk menyempurnakan
ajaran-ajaran (risalah) Musa q yang dalam Taurat, ditujukan kepada Bani Israel, yang
menyerukan kepada upaya menghaluskan perasaan dan mengngatkan (mempertinggi) nurani dan
jiwa. Tetapi agama ini cepat sekali kehilangan prinsip-prinsip dasarnya. Hal itu telah membantu
meluasnya campur tangan manusia untuk merubahnya, sehingga agama tersebut telah
menyimpang jauh dari bentuk aslinya yang samawi, karena sudah dimasuki aneka ragam
keyakinan dan filsafat-filsafat berhalaisme.
SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

1. Zakaria q: adalah salah satu daripada Nabi Bani Israel, Ia telah mentahbiskan dirinya
untuk berbakti kepada Haikal Suci di Palestina.
2. Yahya (Johanes): salah satu dari Nabinya Bani Israel, pernah membabtis masyarakat di
sungai Yordan untuk membersihkan mereka dari segala dosa. Ia juga telah membabtis Isa
q. Ia mati terbunuh atas perintah raja Yahudi di Palestina, bernama Herodes, karena
Yahya menentang keinginan raja untuk dikawinkan dengan putri saudaranya
(keponakannya).
3. Maryam putri Imran: Imran adalah salah seorang pembesar Bani Israel. Istrinya pernah
mandul, tetapi kemudian Allah I menganugerahkan seorang putri, bernama Maryam.
Oleh karena itu ia bernadzar untuk berbakti kepada Haikal dan beribadah di dalamnya.
4. Isa q: dilahirkan di Bethlehem dari ibunya Maryam, tanpa ayah. Di antara mukjizat Nabi
Isa adalah;

– Isa q pernah membuat sebuah bentuk burung dari tanah liat untuk mereka, kemudian
ditiupnya, sehingga ia benar-benar menjadi seekor burung dengan izin Allah I.

– Ia q menyembuhkan seorang yang buta sejak lahir dan berpenyakit sopak dengan izin
Allah I.

– Menghidupkan orang yang sudah mati dengan izin Allah I.

– Ia pernah mengabarkan kepada masyarakat tentang apa-apa yang mereka makan dan apa
yang mereka simpan dengan izin Allah I.

– Allah I juga memperkokohnya dengan sebuah hidangan makanan dari langit,yang


diturunkan kepada mereka agar menjadi hari raya untuk pertama dan terakhir bagi mereka.

5. Orang Yahudi membencinya, sehingga ia dihadapkan kepada penguasa Romawi. Pada


mulanya penguasa Romawi berpura-pura tidak mengenal mereka, tetapi mereka berdusta
dan membuat-buat berita palsu, sehingga penguasa Romawi mengeluarkan instruksi agar
Isa q ditangkap dan dihukum mati.
6. Allah I telah membuat Yudas Iskariot (seseorang di antara murid-muridnya) hampir mirip
dengan Isa q. Dengan demikian, hukuman mati dijatuhkan kepada Yudas Iskariot,
sementara Isa q telah diwafatkan oleh Allah I setelah peristiwa itu dan diangkat kesisi-
Nya.
7. Para Hawariyin (pengawal Nabi Isa q) yang 12 orang, disebutkan di dalam Injil Matius
sebagai berikut:

1. Simon yang terkenal dengan Petrus


2. Andreas, saudara Simon
3. Yakobus anak Zebedeus
4. Yohanes saudaranya Yakobus
5. Filipus
6. Bartolomeus
7. Tomas
8. Matius pemungut cukai
9. Yakobus anak Alfeus
10. Tadeus
11. Simon orang Zelot
12. Yudas Iskariot

8. adapula para Rasul yang berjumlah 70 yang dikatakan, bahwa al-Masih telahmemilih
mereka, kemudian mengutus mereka untuk mengajarkan agama masehi.
9. Ada lagi 120 orang Rasul yang dikatakan, bahwa Petrus telah berkhotbah di hadapan
mereka, kemudian mereka terisi dengan ruh setelah khotbah Petrus, dan pergi
menyerukan kristen. Lewat cara itulah mereka menentukan pengganti Yahuda dengan
cara diundi. Undian itu jatuh ke tangan Matius yang telah menyempurnakan keberadaan
ke-12 Rasul.
10. Paulus (Saulus): Yahudi jahat yang masuk kristen ini mempunyai peranan besar dalam
menghancurkan wawasan agama masehi yang benar, dengan dimasukkannya ide Trinitas,
ketuhanan al-Masih, bangkitnya al-Masih dari orang-orang mati kemudian naik untuk
duduk di samping Bapaknya. Paulus juga membuat khurafat “Komuni”, penebusan dosa
yang diadopsi dari filsafat-filsafat Yunani dan berhalaisme, menyeru kepada ketuhanan
ruhul Qudus, tidak perlunya sunat (khitan) dan membuat kisah juru selamat. Dialah yang
telah merubah agama masehi dari agama yang khusus untuk Bani Israel, menjadi agama
untuk seluruh dunia. Paulus telah menulis 14 buah kitab ajaran, yang berasal dari 21
risalah yang menjadi kumpulan risalah-risalah yang dianggap sumber hukum bagi
kristen.

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

1. I. Kitab-kitab dan Injil-injilnya.

– Taurat yaitu perjanjian lama yang dikategorikan sebagai dasar autentik agama kristen.

– Injil (Perjanjian Baru)

Injil yang dianggap sah dan diakui oleh gereja pada abad ke-3 M. ada 4, yaitu;

1. Injil Matius. Matius menulis injil dalam bahasa Ibrani atau Suryani. Naskah injil yang
pertama kali ditemukan adalah berbahasa Yunani. Dan di sana banyak perbedaan-
perbedaan tentang siapa yang menulis injil dan siapa pula yang menerjemahkannya.
2. Injil Markus: penulisnya adalah Yohanes yang terpilih dari 70 orang. Ia adalah seorang
aktifis yang menyebarkan Kristen di Antakya, Afrika Utara, Mesir, dan Roma. Ia telah
terbunuh sekitar tahun 62 M.
3. Injil Lukas: Seorang Yahudi yang menjadi dokter dan pelukis. Ia menemani Paulus dalam
memecahkan berbagai macam masalah dalam perjalanannya. Ia tidak termasuk muridnya
Isa q.
4. Injil Yohanes. Ia adalah Warai bin Shaiyad. Al-Masih sangat mencintainya. Sebagian
orang ada yang berkata bahwa ia adalah pribadi yang misterius. Ialah yang lain sendiri
dalam pernyataannya tentang Trinitas, tentang Yesus sebagai Tuhan, pada saat awal
sekali dalam sejarah agama Kristen.

Perlu dicatat, bahwa injil yang empat tersebut bukanlah didikte langsung oleh al-Masih q. Para
penulisnya juga bukanlah orang yang telah mencapai taraf berkompeten untuk menjadi ulama
agama. Di samping itu, asal usul Injil tersebut telah hilang, dan sedikitpun tidak membawa apa-
apa yang selayaknya diperlukan sebagai persyaratan sebuah riwayat yang harus dipenuhi oleh
sebuah kitab samawi. Sebaliknya risalah-risalahnya, yang berupa kitab-kitab pengajaran yang
menjelaskan tentang “Kristen Kontemporer” justru lebih banyak daripada Injil. Dan risalah
tersebut telah ditulis oleh para tokoh yang masyhur. Risalah itu maksudnya adalah tafsir dari
perilaku-perilaku nyata dan macam-macam sekramen dalam kehidupan Kristen.

Injil Barnabas. Ia dikenal sebagai putra seorang juru nasihat, yaitu orang Lawi dari Siprus. Ia
dikenal sebagai seorang yang suci dan bersih. Naskah Barnabas pertama kali ditemukan di
perpustakaan Paus Sixtus V di Roma. Akan tetapi kitab ini berbeda dengan kitab Injil yang
empat dalam hal-hal berikut;

 Allah –menurut Barnabas- adalah Tuhan alam semesta, pencipta langit.


 Putra Ibrahim yang disembelih adalah Isma’il, bukan Ishaq.
 Barnabas memberi kabar gembira tentang kenabian Muhammad r.
 Tidak dikatakan tentang penyaliban al-Masih, tapi malah mengukuhkan bahwa Allah
telah membuat keserupaan dengan Isa pada Iskariot.
 Dianjurkannya khitan (sunat).
 Menganggap Isa q tidak lebih dari seorang Nabi.

1. II. Konsili-konsili Kristen

Yaitu Dewan Permusyawaratan yang pada saat-saat tertentu diselenggarakan untuk membuat
keputusan-keputusan dan mengelarkan fatwa. Lembaga tersebut adalah yang berwenang untuk
menghalalkan dan mengharamkan. Di antara konsili-konsili terpenting adalah:

1. Konsili Nicea tahun 325 M. Dalam konsili ini ditetapkan, bahwa al-Masih adalah Tuhan.
2. Konsili Konstantinopel I pada tahun 381 M. Di dalam konsili ini ditetapkan bahwa ruhul
Qudus adalah Tuhan.
3. Konsili Efeus I tahun 431 M. Dalam konsili ini ditetapkan bahwa al-Masih mempunyai
dua tabi’at, yaitu tabi’at kemanusiaan dan tabi’at ketuhanan.
4. Konisili Kaledonia, tahun 451 M. Dalam konsili ini ditetapkan bahwa al-Masih
mempunyai dua tabi’at dan dua kehendak.
Konsili-konsili berikutnya terus berlangsung berturut-turut, dan masih berjalan sampai konsili
Roma tahun 1869 M. yang diselenggarakan untuk menandatangani sebuah piagam antar sekte
untuk bersekutu dalam menghadapi umat Islam dalam satu suara dalam berbagai pertemuan dan
konsili-konsili internasional.

III. Sekte-sekte Kristen

– Penganut Monotheisme, ialah:

 Pengikut Arius yang pernah berkata, bahwa Bapak satu-satunya adalah Allah dan putra
adalah makhluq-Nya.
 Paulus Syamsyati dan kawan-kawannya di Antakya. Mereka berkata, bahwa Isa q adalah
hamba Allah dan Rasul-Nya dan ia adalah salah satu dari para Nabi.

– Nashturian. Mereka adalah pengikut Nashtur, Patrik Iskandariyyah, tahun 431 M. yang
mengatakan bahwa Maryam tidak melahirkan kecuali manusia. Dengan demikian, maka Maryam
adalah ibunya manusia dan bukan ibunya Tuhan. Madzhab ini telah meletakkan landasan tentang
dua tabi’at pada diri Al-Masih q.

– Aliran gereja-gereja timur Otodhox. Adalah suatu reaksi terhadap aqidah Nashturian
yang telah mempermaklumkan diri di konsili yang diselenggarakan di Efeus-Anatolia, tahun 431
M. Dalam konsili itu, mereka menyetujui aqidah Paus Kirles, Petrus Iskandariyyah. Aliran inilah
yang mengatakan, bahwa al-Masih mempunyai satu tabi’at dan satu kehendak.

– Aliran Katholik; yaitu aliran dua tabi’at dan dua kehendak yang terpengaruh dengan
aliran Nasthurian. Roma telah memeluk madzhab ini, dan dalam konsili Kaledonia tahun 451 M.
Roma telah membuat suatu keputusan untuk menganut madzhab tersebut.

– Aliran Yacobite: Aliran ini mengatakan, bahwa Al-Masih mempunyai satu tabi’at, yaitu
perpaduan antara unsur ketuhanan dan unsur kemanusiaan.

– Aliran Maronet: yaitu sebuah aliran yang dinisbatkan kepada seseorang yang bernama
Johanes Maron, yang pada tahun 667 M. mempermaklumkan, bahwa Al-Masih mempunyai dua
tabi’at tapi mempunyai satu kehendak, yaitu karena perpaduan antara dua tabi’at dalam satu
oknum.

– Aliran Protestan. Gereja mereka disebut “Injilisme”, dimana mereka hanya mengikuti
injil saja tanpa yang lainnya. Pemahaman mereka tentang Injil tidak terbatas hanya untuk orang-
orang gereja saja. Aliran ini merupakan revolusi dalam pemikiran Kristen yang di masa silam
diawali oleh Arius dengan melewati Nasthur dan diakhiri dengan lahirnya banyak tokoh, di
antaranya yang paling menonjol adalah Luther King (1482-1529 M). Mereka mengingkari
penebusan dosa, komuni, sembahyang untuk orang mati, dan dilarangnya menggunakan bahasa
yang tidak bisa dipahami dalam sembahyang.
Setelah diselenggarakan Konsili ke-8 tahun 879 M. gereja terbagi menjadi dua bagian besar:

1. Gereja Latin Barat Petrus, kepalanya adalah Paus di Roma.


2. Gereja Timur Yunani Orthodox, ketuanya adalah Patrik Konstantinopel.

Pembagian itu terjadi, disebabkan oleh adanya pertanyaan berikut, “Adakah Ruhul Qudus itu
terpancar dari Bapak.” Ini pendapat Gereja Timur.

“Ataukah Ruhul Qudus itu terpancar dari Bapak dan Anak sekaligus?” ini pendapat Gereja Barat.

1. IV. Tentang Keyakinan

– Ketuhanan dan Trinitas: Mereka yakin adanya Tuhan Maha Pencipta Yang Agung. Sebab
mereka pada dasarnya adalah ahlu kitab, akan tetapi mereka menyekutukan Allah dengan anak
(Isa) dan Ruhul Qudus (Jibril).

– Hari pembalasan: Diyakininya, bahwa hisab (perhitungan) di akhirat akan diserahkan


kepada Isa bin Maryam. Karena pada diri Isa terdapat sesuatu dari unsur manusia. Sesuatu yang
membantunya dalam menghisab manusia atas segala amal perbuatan mereka.

– Salib: Menurut pandangan mereka, Al-Masih telah mati disalib untuk menebus dosa umat
manusia. Ini terjadi karena Allah sangat cinta kepada manusia di satu sisi, dan karena
keadilannya pada sisi lainnya. Maka Allah mengutus putranya yang satu-satunya itu untuk
menyelamatkan alam semesta dari kesalahan Adam ketika makan buah terlarang. Setelah disalib,
Al-Masih dikuburkan, dan setelah tiga hari dari penguburannya, ia bangkit mengalahkan maut,
kemudian naik ke langit.

– Mensucikan Tanda Salib: Tanda salib adalah sebuah lambang bagi mereka. Ia adalah
tempat pensucian bagi kebanyakan orang.

– Puasa: Yaitu menjaga diri dari makanan yang berlemak dan sedikit mengandung daging
hewan atau yang berasal dari binatang, dengan mencukupkan dirinya hanya makan sayur –
sayuran dan buah-buahan.

– Sembahyang: Tidak ditentukan dengan bilangan yang jelas, tetapi dengan konsentrasi
terhadap sembahyang subuh dan sore. Sembahyang adalah do’a-do’a tasbih dan nyanyi-
nyanyian. Namun hal ini tidak diwajibkan.

– Baptis: Yaitu merendam diri dalam air atau menyiramnya dengan air, dengan
mengatasnamakan Bapak, Anak dan Ruhul Qudus, sebagai pernyataan mensucikan diri dari
segala kesalahan dan dosa.

– Pengakuan: Yaitu menyerahkan diri kepada ahli agama dengan mengakui segala yang
telah diperbuat oleh dirinya dari segala kesalahan dan dosa. Pengakuan itu menggugurkan dosa
bagi seorang manusia, bahkan membersihkan dari segala dosa. Sebab dengan demikian ia telah
mengakui bahwa agamawan itulah yang telah memohonkan ampun kepada Allah untuk dirinya.

– Komuni: Mereka yakin Al-Masih pernah mengumpulkan para pengikutnya (Hawariyyin)


pada malam menjelang ia disalib. Diyakini pula, bahwa Al-Masih telah membagikan khamer dan
roti yang dipotong-potongnya kepada mereka untuk diambilnya. Khamer itu menunjukkan
kepada darahnya, sedangkan roti menunjukkan kepada jasadnya.

– Kurban (Transubstantiation): Barangsiapa yang makan roti dan minum khamer dari
gereja pada hari Paskah, maka perbuatannya itu telah merubah dirinya, yang berarti ia pada hari
itu telah memasukkan kepada dirinya sepotong daging Al-Masih dan tetesan darahnya. Dengan
demikian ia telah terlebur ke dalam ajaran Al-Masih.

– Dihalalkannya daging babi, padahal daging babi diharamkan dalam Taurat.


Diharamkannya pula khitan, padahal khitan ada pada syari’at mereka. Dan diperbolehkannya
pula riba dan minum khamer. Mereka juga tidak tegas dalam mengharamkan poerbuatan zina,
makan binatang yang tidak disembelih, dan yang disembelih oleh penyembah berhala.

– Di antara ajaran pokok agama mereka adalah “Kependetaan” yaitu tidak boleh kawin.
Tetapi hal itu dibatasinya hanya untuk kaum agamawan saja. Dan manusia hanya diperbolehkan
mempunyai satu istri saja, dilarang berpoligami yang pada masa-masa awal agama masehi
diperbolehkan.

– Cerai: Seorang laki-laki tidak boleh mencerai istrinya, kecuai apabila ia berbuat zina. Di
sini pasangan suami istri tidak boleh kawin sekali lagi. Adapun perpisahan karena kematian,
maka diperbolehkan bagi yang hidup untuk kawin lagi. Dan cerai juga diperbolehkan, apabila
salah satu dari pasangan suami istri itu bukan orang kristen.

– Memperbanyak anak dan keturunan: Kristen menganjurkan jema’atnya agar


memperbanyak kuantitas. Hal itu menjadi wajib di negeri-negeri yang Kristennya minoritas.

– Aspek-aspek Ruhani: Agama Kristen pada dasarnya telah datang untuk mendidik nurani
dan mempertajam aspek-aspek perasaan, menyeru pada kehidupan zuhud, tidak berupaya
membalas dendam serta mengingkari penyimpangan kaum Yahudi yang terhanyut dalam
gelombang materiaslime. Injil mereka berkata, “Barangsiapa yang memukul pipi anda yang
kanan, maka sodorkanlah pipi anda yang sebelahnya lagi. Dan barangsiapa yang mengambil
selendang anda, maka janganlah anda melarang dia untuk mengambil baju anda.” (Lukas: 6/28).
Tetapi sejarah mereka dipenuhi dengan pembunuhan dan pertumpahan darah.

– Bursa penebusan dosa: Yaitu sebuah kartu, yang apabila dibeli, akan mengampuni segala
dosa dan kesalahan para pembelinya, baik dosa-dosa terdahulu ataupun yang akan datang.

– Huru-hara dan pemberantasannya: Gereja telah memerangi ilmu pengetahuan, penemuan-


penemuan baru, dan upaya-upaya baru untuk memahami kitab suci. Busur panahnya diarahkan
kepada setiap kritik. Gereja menuduh semua itu dengan predikat pengacau dan diperanginya
pandangan-pandangan itu dengan kejam dan sadis.
AKAR PEMIKIRAN DAN KEYAKINANNYA

– Landasan (asas) Kristen adalah Taurat yang dinamakan “Perjanjian Lama.” Di dalam
perjanjian lama itu, terpantul pula semangat dan ajaran-ajaran Yahudi. Hal itu terjadi karena
Kristen telah datang untuk menyempurnakan agama Yahudi, yaitu khusus untuk domba-domba
Bani Israel yang sesat, seperti disebutkan oleh Injil.

– Ammonius Saccas yang wafat 242 M. Telah memasukkan ide-ide berhalaisme ke dalam
agama Kristen setelah ia memeluk agama itu. Akan tetapi kemudian ia murtad dari agama
tersebut untuk selanjutnya menganut berhalaisme Romawi.

– Ketika orang-orang Romawi masuk Kristen, mereka transfer ke dalam agama tesebut
kajian-kajian filsafat dan kebudayaan-kebudayaan berhala, yang mereka ramu dengan ajaran
Masehi, sehingga menjadi suatu sintesa dari segala ajaran Kristen yang sudah ada.

– Pemikiran Trinitas yang telah ditetapkan oleh konsili Nicea tahun 325 M adalah suatu
pantulan daripada New Platoisme yang sebagian pemikirannya di diadopsi dari pemikiran filsafat
Timur. Plotinus yang wafat tahun 270 M itu mempunyai pengaruh yang menonjol terhadap
aqidah-aqidah Kristen. Sebab itu Plotinus yang pernah menjadi murid di Iskandariyah itu pernah
pergi ke Persia dan India. Setelah itu ia kembali dengan membawa ide-ide yang merupakan
perpaduan dari berbagai kebudayaan. Sejak itulah ia mengatakan bahwa alam semesta ini,
pengawasan dan gerakannya tunduk kepada tiga perkara:

1. Pencipta pertama yang azali.


2. Akal yang terpancar dari-Nya.
3. Ruh yang menjadi sumber terpecahnya semua ruh yang ada.

Dengan demikian Plotinus telah menetapkan dasar-dasar Trinitas, dimana pencipta pertama itu
ialah Allah, akal ialah Anak, dan Ruh ialah Ruhul Qudus.

– Agama Kristen terpengaruh oleh agama Matras yang pernah ada di Rusia sekitar 6 abad
SM. Agama itu mengandung kisah dramatis yang menyangkut cerita “Komuni.”

– Di dalam ajaran Hindu juga ada ajaran trinitas, oknum dan penyaliban untuk menebus
dosa, zuhud, kepasturan, dan membersihkan diri dari harta benda untuk masuk ke alam kerajaan
langit. Dalam agama Hindu tuhan itu ada tiga: Brahma (Pencipta), Wishnu (Pemelihara) dan
Syiwa (Perusak). Semua ajaran ini telah berpindah ke dalam ajaran agama Kristen setelah agama
ini berhasil diselewengkan.

– Budhisme yang lahir lima abad lebih dahulu dari Kristen, sebagian pemikiran dan
akidahnya telah pindah pada Masehisme.
– Akidah orang Babylonia kuno campur aduk dengan ajaran Kristen. Sebab, ada kesamaan
antara proses hukuman yang dilakukan terhadap anak sapi, tuhan matahari dengan tuhan Al-
Masih.

– Dapat dikatakan bahwa Kristen dalam perkembangannya telah mengadopsi dari sebagian
besar agama-agama dan keyakinan-keyakinan yang ada sebelumnya. Hal itulaha yang telah
membuat agama Kristen kehilangan bentuk aslinya yang fundamental, yang dibawa oleh Isa q
dari Allah I.

TEMPAT TERSIAR DAN KAWASAN-KAWASAN PENGARUHNYA

– Dalam skala yang besar, Katholik telah tersebar di Italia, Belgia, Perancis, Spanyol dan
Portugal.

– Gereja Timur Orthodox, sebagian besar tersebar di Rusia, Balkan, Yunani, dan daerah
aslinya yang bertempat di Konstantinopel, kemudian diikuti oleh sejumlah gereja-gereja Timur
yang berdiri sendiri.

– Adapun Protestan, Pusat penyiarannya adalah Jerman, Inggris, Denmark. Swiss,


Norwegai, dan Amerika Selatan.

———–kalo ngeprint dari halaman 218 ya—————

‫المهدية‬
MAHDISME

TA’RIF

Ia adalah salah satu gerakan revolusi yang menonjol. Ia muncul pada dunia Arab yang islami
pada penghujung abad ke-19 dan awal abad ke-20 M. Gerakan ini meliputi gerakan keagamaan
dan politik yang tumbuh dalam situasi maraknya penyelewengan-penelewengan akidah dan pola
piker. Anak cucu Al-Mahdi beserta para pendukungnya masih berupaya agar mereka mempunyai
peran penting dalam kehidupan beragama dan politik di Sudan.

SEJARAH BERDIRI DAN TOKOH-TOKOHNYA

Pertama: Pendirinya

Muhammad Ahmad Al-Mahdi bin Abdullah (1260-1302 H/ 1845-1885 M). Lahir di kepulauan
Lubab, selatan kota Dangkalah. Dikatakan bahwa nasabnya berakhir pada para pembesar. Ia
sudah hafal Al-Qur’an sejak kecil. Dibesarkan dalam lingkungan beragama, berguru kepada
Syaikh Muhammad Asy-Syinqithty, mengikuti tareqat tasauf Syaikh Saman Qadiriyah, dengan
belajar langsung kepada gurunya, Muhammad Syarif Nur Ad-Daim.

Muhammad berpisah dengan Syaikhnya, karena ia melihat, bahwa Syaikhnya tersebut banyak
tidak bersikap serius dalam beberapa masalah. Maka ia pindah pada Syaikh Al-Qursyi dan Az-
Zein di kepulauan itu juga, dan memperbaharui bai’atnya kepada Syaikh tersebut. Dan perlu
dicatat bahwa kedua syaikhnya itu adalah dua orang tasauf yang sangat terkenal pada waktu itu.

Pada tahun 1870 M, ia menetap di kepulauan Aba bersama keluarganya. Ia aktif di sebuah gua
untuk merenung dan tafakur. Pada tahun 1297 H/1880 M, Syaikh Al-Qursyi wafat. Maka Al-
Mahdi membangun kuburnya dengan kontruksi bangunan yang berkubah, sekaligus ia menjadi
penggantinya, sehingga datang orang-orang yang membai’at untuk memperbarui loyalitas
thariqat itu kepadanya.

Pada tahun 1881 M, Al-Mahdi mengelurakan sebuah fatwa, yaitu mempermaklumkan jihad
melawan orang kafir, penjajah Inggris. Ia aktif meluaskan pengaruhnya ke seluruh penjuru Sudan
bagian barat. Ia bersemedi selama 40 hari di sebuah goa di kepulauan Aba. Dan pada awal
Sya’ban 1298 H/29 Juni 1881 M., ia mempermaklumkan kepada para fuqaha dan ulama serta
masyarakat, bahwa dirinya adalah Mahdi Muntadzar (Juru selamat yang ditunggu), yang akan
membajiri bumi dengan keadilan, sebagaimana telah dibanjiri dengan kedzaliman dan
penindasan. Dihadangnya tentara pemerintah yang diutus untuk memadamkan gerakannya itu
tanggal 16 Ramadhan 1298 H/Agustus 1881 M. Dalam pertempuran itu ia mengalami
kemenangan. Kemenangannya itu semakin memperkokoh langkah dan gerakannya. Ia hijrah ke
gunung “Masah” dan mengibarkan panji-panji di tempat itu. Ia menentukan empat orang
penggantinya. Mereka itu adalah:
1. Abdullah Al-Ta’ayisyi, pembawa bendera kuning, digelarinya dengan Abu Bakar.
2. Ali Wad Halw, pembawa bendera hijau, digelari dengan Umar bin Khattab.
3. Muhammad Mahdi As-Sanusi, kepala thareqat Al-Sanusiah yang berpengaruh besar di
Libiya. Ia diminta Al-Mahdi untuk menduduki khalifah Utsman bin Affan t, tetapi Sanusi
pura-pura tidak tahu, dan tidak memberikan jawaban.
4. Muhammad Syarif, yaitu keponakan Al-Mahdi sendiri, yang membawa bendera merah,
digelari dengan Ali bin Abi Thalib pada tahun 1882 M., ia berhadapan dengan pasukan
Syalali, yang menjalankan tugas dari Gigler, wakilnya Hakamdar Abdul Qadir Hilmi.
Syalali menemui ajalnya pada pertempuran tersebut.

Pada kesempatan selanjutnya tentara Al-Mahdi berhadapan dengan tentara jenderal Gordon di
Khartoum. Pada tanggal 26 Januari 1885 M., pertempuran semakin sengit, dan Gordon terbunuh,
dan kepalanya dipenggal dan dikirimkan kepada Al-Mahdi, yang sebelumnya ingin menangkap
hidup-hidup untuk ditukarkan dengan Ahmad Arabi yang dipaksa meninggalkan Mesir untuk
menuju tempat pembuangan.

Jatuhnya Khartoum ke tangan Al-Mahdi waktu itu, merupakan lampu hijau bagi berakhirnya
masa kekuasaan Otsmani di Sudan. Sejak itu, Al-Mahi tidak mempunyai saingan berat. Maka ia
membangun negaranya, dimulai dengan membangun sebuah masjid khusus, yang selesai
dibangun tanggal 17 Jumadil Ula 1305 H.

Kehakiman diserahkannya kepada Syaikh Muhammad Jabbarah, yang digelari “Hakim Islam.”
Pada tanggal 9 Ramadlan

Kedua: Tokoh-tokoh lainnya

Ketiga: Cucu-cucu Al-Mahdi

PEMIKIRAN DAN DOKTRIN-DOKTRINNYA

Kritik-kritik yang dihadapkan kepada ijtihad-ijtihad Al-Mahdi

AKAR PEMIKIRAN DAN SIFAT IDEOLOGINYA

TEMPAT TERSIAR DAN KAWASAN PENGARUHNYA

MORMON

MOONISME ATAU GERAKAN PERSATUAN SUN MOON


NUSHAIRIYAH

AN-NOURSIYAH DI TURKI

HINDUISME

EXISRTENSIALISME

YAZIDISME

YAHUDI DUNMAH

YUDAISME

TAOISME

SEKULARISME

FREUDISME

QARAMITHAH

NASIOANALISME ARAB

PARTAI NASIONAL SYIRIA

KONG FU TSE

INTERNATIONAL ASSOCIATION OF LIONS CLUB

MARONISME

Anda mungkin juga menyukai