Anda di halaman 1dari 2

"KEUTAMAAN AHLI HADITS"

Muhammad khanifudin 1 ulya


Aku mendapatkan pertolongan, petunjuk dan bimbingan dari Yang Maha Agung. Aku
mencari taufiq dan ridho-Nya, berharap Allah menjadikan amalku ini ikhlas semata - mata
karena-Nya Yang Maha Mulia. Dan berharap Dia menambahkan ilmu-Nya kepadaku, serta
menolongku untuk ta'at kepada-Nya. Dan menyebarkan hadits Rasulullah SAW, karena itu
adalah tujuan muliaku. Maha Suci Allah, kepada-Nya lah tempat berpegang teguh dan
bersandar. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud ra, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda
“Allah akan memberikan “Nadharah” bagi sesorang yang telah mendengarkan ucapanku,
menghafalnya, lalu dia memahaminya dan menyampaikannya. Terkadang orang yang
membawa ilmu agama menyampaikannya kepada orang yang lebih paham darinya.” Telah
meriwayatkan Imam Syafi’i dan Imam Baihaqi. Allah memilihnya karena kebahagiaan dan
kesenangannya berusaha di masa remaja mencari pengetahuan dan menghidupkan sunnah,
Maka Allah memberikan ganjaran dalam doa (beliau) untuknya yang pantas dengan
kondisinya dalam bermuamalah. Dan juga sesungguhnya barang siapa yang menjaga apa
yang dia dengar dan menyakitinya sepertihalnya mendengarnya tanpa mengubah, seolah olah
dia telah membuat maknyanya lembut dan lunak dan beliau menaruh perhatian kepada fiqih,
dengan menyebut tanpa ilmu menunjukan bahwasannya yang terkandung tidak dimuliakan
tanpa pengetahuan. Perkataan Nabi " َّ‫ "رُب‬berfaedah sedikit sekali/menyedikitkan kemudian
kata tersebut dipinjam dalam hadits untuk menperbanyak/banyak sekali. Dan perkataan nabi
sampai pada "orang yg lebih faham darinya" merupakan sifat pada kata rubba (‫ )رب‬yang
tidak butuh jawab karena fiqih adalah ilmu yang berisi pemikiran beberapa ilmu yang detail
seperti halnya qiyas. Ketika Nabi berkata "bukan orang alim" maka tetaplah kebodohannya
artinya banyak sekali orang yang menguasai fiqih menjalankannnya hingga orang2 yang
lebih paham juga menjalankannya, ia tidak memahami apa yang dipahami pembawa.
Dari Ibnu Abas Radhiyallahu 'anhuma, Dia berkata: Nabi, saw, bersabda: " Ya Tuhan,
kasihanilah penerusku ." Kami berkata: Wahai Rasulullah, siapakah penerusmu? Dia berkata:
"Mereka yang datang setelah saya akan meriwayatkan hadits saya dan mengajarkannya
kepada orang-orang ." Diriwayatkan oleh al-Tabarani. Tidak ada keraguan bahwa
melaksanakan Sunnah bagi orang-orang muslim adalah nasihat bagi mereka dari diutusnya
para nabi Saw. Barang siapa yang mendirikan hal-hal tersebut maka dia disebut Khalifah yg
menyampaikan sunah-sunah tersebut dan seperti orang-orang yang lalai dari para nabi yaitu
orang yang tidak melaksanakan sunah dan tidak memberikan nasihat kepada orang lain oleh
karnanya, tidak ada kebaikan bagi orang yang mencari hadis dan orang yang menukil sunah,
para kawan memberi perihal sunah tersebut sedangkan para musuh mencegah hal tersebut.
Jadi ulama Sunnah harus membuat perhatian terbesarnya untuk menyebarkan hadits, karena
Nabi SAW, memerintahkan pelaporan - di mana dia berkata: Beritahu aku, bahkan jika itu
adalah sebuah ayat. Al-Mazhari berkata, artinya sampaikan hadits dari saya, meskipun
sedikit. Imam al-Baidhowi berkata bahwa sesungguhnya Nabi hanya berkata "meskipun satu
ayat", beliau tidak berkata "meskipun satu hadis". Karena menyampaikan hadis itu berarti
memahamkan hadis tersebut dengan cara yang mulia. Sedangkan beberapa ayat beserta
penyebarannya dan banyaknya kandungannya, telah Allah jamin penjagaan dan
perlindungannya dari adanya kehilangan dan penyimpanan makna. Hal ini mengundang para
pembawa hadis-hadis ini untuk mencetak ulang hadis-hadis dan menyebarkan ke beberapa
arah yang berbeda karena mengharap ridho Allah SWT dan berkhidmat kepada agama dan
orang-orang Islam serta karena kecintaan terhadap Nabi SAW. Telah berkata pemimpim para
imam yakni imam Malik rahimakumullah, Telah sampai kepadaku bahwa para ulama akan
dimintai pertanggung jawaban di akhirat akan penyampaian ilmunya seperti halnya para
Nabi. Imama Sufyan Ats-Tsururi berkata: “Aku tidak mengetahui suatu ilmu yang lebih
utama dari ilmu hadits bagi orang yang menginginkan ingin lebih dekat dengan Allah SWT.
Sesunggugnya manusia membutuhkan ilmu kedalam makanan dan minuman mereka, yakni
hal itu itu lebih utama daripada shalat dan puasa karena itu adalah fardhu kifayah.
Dalam hadits Osama bin Zaid radhiyallahu 'anhu, atas otoritas Nabi, semoga Allah
memberkati dia dan memberinya kedamaian, bahwa dia berkata: "Ilmu ini dibawa oleh semua
orang dengan keadilannya, mereka menyangkalnya. penyimpangan dari yang gagah berani,
pemalsuan dari yang salah dan interpretasi dari orang-orang bodoh.” Diriwayatkan oleh
sekelompok Sahabat, semoga Allah meridhoinya. Ilmu dan pelestariannya dan keadilan para
perawinya, dan bahwa Allah SWT memberinya kesuksesan di setiap zaman kebenaran yang
membawanya dan menyangkal distorsi dari itu, agar tidak hilang. Beberapa orang yang tidak
bermoral mengetahui sesuatu dari ilmu hadits, Hadits hanyalah pernyataan bahwa orang yang
adil menanggungnya, bukan orang lain yang tidak tahu apa-apa tentangnya, dan bahwa apa
yang diketahui orang yang tidak bermoral tentang pengetahuan bukanlah pengetahuan yang
benar karena mereka tidak bertindak. Ini ditunjukkan oleh Imam al-Syafi 'i, semoga Allah
meridhoinya, dalam sabdanya: Tiada ilmu kecuali dengan takwa, dan tidak pula akal kecuali
dengan sastra. Ibn al-Qattan berkata: Tidak ada inovator di dunia ini kecuali dia membenci
ahli hadits.
Dari kemulyaan ahlul hadist bahwa abdullah bin mas'ud RA meriwayatkan hadist,
beliau mengatakan: Rosulullah SAW bersabda: ( sesungguhnya paling utama manusia yang
bersama-Ku dihari kiamat adalah manusia yang paling banyak sholatnya), ibnu huban
mengatakan didalam shohihnya menyatakan hadis ini adalah paling shohih karena tidak ada
orang dari ummat ini yang kaumnya paling banyak sholatnya dari mereka.
Abu Al-Yaman Ibn Asaker berkata: “Biarlah Ahli hadits dihinakan, namun Allah SWT
akan tetap memperbanyak manusia yang Ahli Hadits tersebut. Allah SWT telah
menyempurnakan nikmat-Nya atas mereka (Ahli Hadits) dengan keutamaan yang agung.
Mereka (Ahli Hadits) adalah orang-orang yang paling dekat dengan Nabinya (Nabi
Muhammad SAW), insya Allah, dan mereka akan menjadi Wasilah di hari kiamat bagi
Rasulullah SAW. Mereka mengabadikan/terus menerus mengingat Rasulullah SAW dalam
ritual/Ibadah mereka dan memperbarui Sholawat dan salam kepadanya di sebagian besar
waktu Ahli Hadits, dalam diskusi, pembahasan, dan pembelajaran mereka (Ahli Hadits).
InsaAllah mereka (Ahli Hadits) merupakan kelompok yang najjah/menang/berahan.
Semoga Allah SWT menjadikan kami di antara mereka (Ahli Hadits) dan mengumpulkan
kami dalam kelompok mereka (Ahli Hadits). Berilah kami kesuksesan dan hidayah, dan
orang-orang disekitar kami dengan kebaikan dan kebahagiaan. Dan terimalah amalku dan
berikan (balasan dari amalku) itu. Semoga Allah SWT meridhoi Imam Al-Bukhari dan Syekh
Al-Qastalani, mereka adalah sumber karya saya (Mustofa Muhammad ‘Amarah) dan mereka
telah menyempurnakan buku saya.
.‫سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسالم على المرسلين والحمد هلل رب العالمين‬
َ‫ُور َوهُدًى َو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِين‬ ٓ
ِ ‫ٰيََأيُّهَا ٱلنَّاسُ قَ ْد َجٓا َء ْت ُكم َّموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَٓا ٌء لِّ َما فِى ٱلصُّ د‬
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman (Q.S. Yunus: 57).

Anda mungkin juga menyukai