Jenazah
Kelompok 3:
1. Afrizalwuli A
2. Alvin Randhi W
3. Bagas Wicaksono
4. Felizio Saputra D N
5. Filial Vito Fadil H
6. Hilmy Andrian S
7. Mohammad Syaiful
8. Muhammad Alfino P
9. Surya Hendro F
10. Wildan Aziz
PERAWATAN JENAZAH
Umat islam dianjurkan membimbing orang yang akan meninggal
dengan mengucap kalimat la ilaha illallah.
Kain kafan dibeli menggunakan uang atau harta peninggalan jenazah. Jika
jenazah tidak meninggalkan harta, biaya membeli kain kafan menjadi tanggungan
keluarga yang di tinggalkan. Jika keluarga tidak mampu, biaya membeli kain
kafan dapat diambilkan dari baitul mal. Jika tidak ada baitul mal, uang untuk
membeli kain kafan menjadi tanggungan muslim yang mampu.
MENYALATI JENAZAH
Salat jenazah merupakan salat yang dilakukan untuk mendoakan jenazah
dengan cara berdiri dan 4 kali takbir, tanpa rukuk dan tanpa sujud.
Salat jenazah hanya dilakukan untuk menyalati jenazah muslim. Hukum
salat jenazah adalah fardu kifayah. Syarat bagi jenazah yang harus
dipenuhi antara lain :
• Jenazah beragama islam.
• Jasad ada ditempat. Jika kematianya disebabkan kecelakaan yang
menghancurkan bagian tubuhnya, hendaklah sebagian besar anggota
tubuh jenazah ada saat disalati.
• Hendaknya jenazah ada di hadapan orang-orang yang menyalati.
• Diketahui secara pasti bahwa ia pernah hidup.
• Jenazah itu suci, yaitu telah dimandikan dan di wudhui sebelum
disalati.
• Jenazah meninggal dunia bukan karena mati syahid.
Terdapat syarat-syarat bagi orang akan menyalati jenazah. syarat-syarat tersebut
yaitu:
• Beragama islam.
• Berakal.
• Balig.
• Menutup aurat.
• Suci dari hadas besar dan kecil.
• Menghadap kiblat.
Para ulama berbeda pendapat tentang rukun dalam salat jenazah. Mazhab Maliki
berpendapat rukun salat jenazah ada 5 yaitu niat, takbir empat kali, berdoa
untuk jenazah di antara 4 takbir, berdiri, dan salam. Sementara itu, ulama
mazhab Hanafi berpendapat rukun salat jenazah ada dua yaitu berdiri dan takbir
sebanyak empat kali. dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
rukun salat jenazah yaitu membaca niat, berdiri, takbir 4 kali, membaca Surah Al
Fatihah, membaca sholawat nabi, berdoa, dan salam.
Salat jenazah dapat dilakukan dengan tata cara berikut :
• Jenazah diletakan didepan orang yang akan menyakatkan. Apabila jenazah laki-
laki, imam salat berdiri sejajar dengan kepala jenazah. Akan tetapi apabila
jenazah perempuan, imam salat berdiri sejajar dnegan perut jenazah.
• Imam berdiri paling depan dengan diikuti makmum dengan jumlah saf diusahakan
3 baris.
• Niat, yaitu niat melaksanakan salat jenazah.
Untuk jenazah laki-laki :
Ada beberapa waktu yang dianggap makruh oleh para ulama untuk penguburan jenazah,
yaitu saat matahari terbit, saat matahari tepat berada diatas kepala, dan saat matahari
terbenam. Beberapa ulama juga berpendapat mengubur jenazah boleh dilakukan pada
malam hari jika dapat dipastikan hak-hak jenazah tidak ada yang tertinggal.
Terdapat tata cara penguburan jenazah yang sesuai syariat islam :
a) Membuat liang kubur yang dalam dan luas kurang lebih 2 meter
untuk menutupi bau busuk jenazah dan mecegah agar tidak dimakan binatang buas.
d) Membaringkan dan menghadapkan jenazah kearah kiblat dengan posisi miring ke kanan.
g) Menutup liang lahat dengan papan atau kayu dan ditimbun dengan tanah. Timbunan tanah
pada liang lahat boleh ditinggikan lebih kurang satu jengkal dengan tujuan memberi tanda.
h) Setelah ditimbun, orang yang hadir di sunahkan menaburkan tanah dan bunga kearah
posisi kepala jenazah sebanyak 3 kali.
Memohonkan ampunan bagi si jenazah, sesuai yang diterangkan Rasulullah saw. pada hadits
berikut : “Dari Usman bin Affan r.a ia berkata : Rasulullah saw. ketika beliau selesai dari
mengikuti penguburan jenazah, beliau berhenti ditasnya dan bersabda : Mintalah ampun
untuk saudaramu dan mintalah ketetapan iman untuknya karena ia sekarang dalam
pertanyaan malaikat.” (H.R Abu Daud)