Main Concept:
Cinta-Rasul-Owner@yahoogroups.com
Dan masih banyak hadis Bukhari dan Muslim lainnya, namun intinya sama saja. Jadi 1 hadis ini kita anggap sudah mewakili banyak hadis lainnya, termasuk dari hadis Kitab Sunnan.
Yang berhak untuk memandikan mayat adalah: > Suami atau istri > Muhrim si mayat > Keluarga > Orang yang diamanahkan atau bertugas sebagai tukang memandikan mayat [hadis riwayat Ahmad]
HADIS TENTANG ORANG YANG BERHAK MEMANDIKAN MAYAT & KEUTAMAAN TUKANG MANDI MAYAT
Dari Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa memandikan mayat dan dijaganya percayaan, tidak dibukakannya (diceritakan) kepada orang lain tentang apa-apa yang dilihatnya pada mayat itu, maka bersihlah ia dari segala dosa, sebagaimana keadaannya ketika dilahirkan oleh ibunya. Kemudian Beliau bersabda: Yang memimpin [memandikan mayat] hendaknya keluarga yang terdekat kepada mayat. Apabila ia (keluarga) itu tidak pandai, maka siapa saja orang yang dipandang berhak karena wara-nya atau karena amanah atasnya (tugasnya). [HR. Ahmad, hadis hasan] Dari Abu Rafi Aslam [pelayan Rasulullah SAW], ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa memandikan mayat kemudian ia menyembunyikan rahasianya, maka ALLAH memberi ampunan baginya (tukang mandi mayat) yaitu 40 kali. [HR. Baihaqi, hadis hasan. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, menurutnya hadis shahih sebagaimana persyaratan Muslim]
9.
10. Selepas itu siram atau basuh seluruh anggota mayat dengan air sabun juga. 11. Kemudian bilas dengan air yang bersih seluruh anggota mayat sambil berniat untuk memandikan mayat karena ALLAH taala. Niat sudah cukup diucapkan dalam hati atau diucapkan dengan bahasa ibu (tidak harus dengan bahasa Arab)
Angkat sedikit bahagian kepalanya sehingga paras dadanya. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit perutnya secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan sarung tangan agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh dengan air sabun sahaja dahulu.
12. Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air bersih. 13. Siram sebelah kanan 3 kali. 14. Siram sebelah kiri 3 kali. * semuanya 9 kali
19. Wudukkan mayat dengan niat untuk mewudukkan mayat itu karena ALLAH taala. Siram dengan air sembilan kali.
20. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna hendaklah dilapkan menggunakan tuala (handuk) pada seluruh badan mayat. 21. Cawatkan bahagian kemaluan mayat dengan cawat (celana) yang disediakan. 22. Usung ke tempat mengkafan dengan menutup seluruh anggota auratnya. 23. Segala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke dalam kapan bersama (Contoh : rambut, kuku dll).
Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan air bersih. Siram sebelah kanan 3 kali. Siram sebelah kiri 3 kali.
NOTE: Siram dalam masyarakat kita adalah disiram dengan menggunakan cebok (gayung), bukan seperti dalam gambar ini yang disiram dengan selang air semprot.
Orang ragu-ragu untuk memakaikan sepasang pakaian yang dibeli untuk kafan beliau, kemudian [pakaian itu] ditinggalkan saja, dan beliau hanya dikafani dengan 3 lapis kain putih dari katun. Sedangkan sepasang pakaian itu tadi diambil Abdullah bin Abu Bakar, katanya akan disimpan untuk kafannya sendiri. Kdm Abdullah berkata: Kalau ALLAH ridha untuk menjadi kafan Nabi-NYA, tentu sudah dikafankan kepada beliau. Akhirnya sepasang baju itu dijual oleh Abdullah, dan uangnya kemudian disedekahkannya. [Muslim]
GULUNG
GULUNG GULUNG
KAKI
KEPALA
.bersambung
Terima kasih
Ustaz Mohd Salleh Hj. Mastor
AJK Surau Al-Hikmah, SBZ3 & Cinta-Rasul-Owner@yahoogroups.com
Bersambung ke Bagian ke-3: Shalat Jenazah dan Shalat Gaib Bagian ke-4: Jenazah & kuburan