TARIKH : 9.2.2023
MASA : 9.00-12.30
TEMPAT : ARENA NUR LESTARI
PENCERAMAH:
USTAZ JAMALLULAIL BIN ISMAIL
PETUGAS MANDI JENAZAH HOSPITAL SERI MANJUNG
TENTATIF PROGRAM
9.00 -10.00 :TEORI PENGURUSAN JENAZAH
10.00-10.30 : REHAT
10.30-11.30 : PRAKTIKAL MANDI JENAZAH DAN KAPAN
11.30-12.00 : PRAKTIKAL SOLAT JENAZAH
12.00-12.30 : SOAL JAWAB
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Sekalipun mayat itu orang yang membunuh diri, wajib melaksanakan atasnya
fardu kifayah. Apabila telah yakin mati seorang Islam itu, hendaklah
disempurnakan semua perkara itu dengan seberapa segera.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jiwa (roh)
seorang mukmin itu tergantung (tidak sampai menuju hadirat ALLAH) karena utangnya,
hingga dibayar terlebih dahulu utangnya itu”.
[HR. Ahmad dan Turmuzi, hadis hasan]
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Utang itu ada 2
macam. [1] Barangsiapa mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan
membayarnya, maka saya yang akan mengurusnya (menanggungnya). Dan [2] barangsiapa
mati meninggalkan utang, sedangkan ia tidak berniat untuk membayarnya, maka
pembayarannya akan diambilkan dari pahala kebaikannya, karena diwaktu itu (pada hari
kiamat) tidak ada emas dan perak”.
[HR. Thabrani, hadis hasan]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang
meninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka walinya harus berpuasa untuk
membayar tanggungannya”.
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad]
Dari Ibnu Abbas, bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dan ia mempunyai
tanggungan puasa sebulan. Beliau bertanya: “Apa pendapatmu jika ibumu mempunyai utang
kepada orang lain, apakah engkau akan membayarnya?” Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda:
“Utang kepada ALLAH adalah lebih berhak untuk dibayar”.
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad-Darami]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Memandikan mayat sudahlah cukup seperti halnya kita mandi dengan cara
membasuh tubuh mayat itu memakai sabun hingga daki dan kotorannya
hilang. Jika kita sanggup lebih baik dan lebih bersih maka itu lebih baik,
misalnya dengan menggosok giginya dll.
Dari Ummu Athiyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemui kami
dan kami sedang memandikan putrid beliau (Zainab).
Beliau bersabda: “Mandikanlah ia 3 kali atau 5 kali atau lebih daripada itu dengan
air dan Sidr. Dan jadikanlah [bilasan] yang terakhir dengan kapur barus. Apabila
kalian sudah selesai, maka beritahukanlah kepadaku”.
Ketika sudah selesai, kami memberitahu beliau, maka beliau melemparkan sarungnya
kepada kami dan bersabda: “Pakaikanlah [sarung ini] untuknya”.
Ayyub (perawi) berkata: “Hafsah telah menceritakan kepadaku seperti hadis Muhammad”.
Sedangkan dalam hadis Hafsah dikatakan “Mandikanlah ia dalam jumlah yang ganjil”.
Disebutkan pula “Tiga kali, atau lima kali, atau tujuh kali”. Kemudian disebutkan pula
bahwa beliau SAW bersabda: “Mulailah pada bagian kanan dan tempat-tempat
wudu”. Dan dikatakan: “Sesungguhnya Ummu Athiyah berkata: Kami menyisir
rambutnya dan menjadikannya 3 kepang”.
[HR. Bukhari]
Dan masih banyak hadis Bukhari dan Muslim lainnya, namun intinya sama saja. Jadi 1 hadis
ini kita anggap sudah mewakili banyak hadis lainnya, termasuk dari hadis Kitab Sunnan.
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Sifat-sifat yang mesti ada pada seseorang yang hendak menguruskan Jenazah:
1. Berani.
2. Sabar.
3. Amanah.
4. Mempunyai kemahiran dan ilmu yang cukup
Dari Abu Rafi’ Aslam [pelayan Rasulullah SAW], ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memandikan mayat kemudian ia menyembunyikan
rahasianya, maka ALLAH memberi ampunan baginya (tukang mandi mayat) yaitu 40 kali”.
[HR. Baihaqi, hadis hasan. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, menurutnya hadis shahih
sebagaimana persyaratan Muslim]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
1. Kain putih
2. Kapas
3. Papan alas mandi
4. Sabun
5. Akar sintuk
6. Serbuk cendana
7. Minyak atar
8. Air mawar
9. Tikar
10. Gunting
11. Kapur barus
12. Sarung tangan
13. Tuala (handuk) mandi
14. Jug air
15. Kain batik lepas (sarung) atau sebarang kain basahan
16. Sikat
17. Bantal (2 biji)
18. Baldi (ember) & gayung (cebok)
12. Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali
dengan air bersih.
13. Siram sebelah kanan 3 kali.
14. Siram sebelah kiri 3 kali. * semuanya 9 kali
15. Mengiringkan mayat ke kiri, basuh bahagian lambung kanan
16. Mengiringkan mayat ke kanan, basuh bahagian lambung sebelah kirinya pula.
17. Terlentangkan semula mayat, ulangi menyiram seperti bil. 13 hingga 17.
18. Siram dengan air kapur barus.
19. Wudukkan mayat dengan niat untuk mewudukkan mayat itu karena ALLAH ta’ala.
Siram dengan air sembilan kali.
20. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan sempurna
hendaklah dilapkan menggunakan tuala (handuk) pada seluruh badan mayat.
21. Cawatkan bahagian kemaluan mayat dengan cawat (celana) yang disediakan.
22. Usung ke tempat mengkafan dengan menutup seluruh anggota auratnya.
23. Segala apa-apa yang tercabut dari anggota mayat, hendaklah dimasukkan ke
dalam kapan bersama (Contoh : rambut, kuku dll).
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan
air bersih.
Siram sebelah kanan 3 kali.
Siram sebelah kiri 3 kali.
NOTE:
Siram dalam masyarakat kita adalah disiram dengan menggunakan
cebok (gayung), bukan seperti dalam gambar ini yang disiram
dengan selang air semprot.
Foto ini hanyalah sekedar ilustrasi memandikan mayat!!!
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
1. Lelaki sebanyak 3 (Tiga) lapis kain putih, Boleh ditambah dgn sehelai baju &
serban
Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dibungkus kafan dengan tiga
pakaian yang berasal dari Yaman, putih dan halus, yang terbuat dari katun. Tidak ada gamis
dan sorban.
[HR. Bukhari & Muslim]
Dari Laila binti Qanif, ia berkata: “Saya salah seorang yang ikut memandikan Ummi Kalsum
binti Rasulullah SAW ketika ia wafat. Yang pertama kali diberikan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada kami adalah [1] kain basahan, kemudian [2] baju, [3] tutup kepala,
kemudian [4] kerudung, dan [5] sesudah itu dimasukkan ke dalam kain yang lain [yang
menutupi seluruh badannya]”.
Laila berkata: “Sedangkan Nabi SAW berdiri di tengah pintu membawa [semua lima kain]
kafannya, dan memberikannya kepada kami dengan sehelai demi sehelai”.
[HR. Ahmad dan Abu Dawud, hadis hasan]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Dari Sahal bahwa seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan
membawa burdah yang disulam pinggirannya.
Kemudian beliau bersabda: “Tahukah kalian apakah burdah itu?”
Mereka menjawab: “Selimut”.
Beliau bersabda: “Benar”.
Wanita itu berkata: “Aku menyulamnya dengan tanganku sendiri, dan aku datang untuk
memakaikannya kepada Tuan”.
Maka Nabi SAW mengambilnya karena memerlukannya. Kemudian beliau keluar menemui
kami dengan memakai selimut itu. Maka seseorang (si fulan) memujinya dan berkata:
“Berikanlah kepadaku, sungguh indah”.
Orang-orang berkata: “Sikapmu itu tidak baik, Nabi memakainya dan membutuhkannya,
kemudian engkau memintanya padahal engkau tahu bahwa beliau tidak menolak
permintaan”.
Orang itu berkata: “Demi ALLAH, sesungguhnya aku tidak bermaksud meminta untuk
dipakai, melainkan untuk dijadikan kafanku”.
Sahal berkata: “Maka selimut itu menjadi kafannya”.
[HR. Bukhari]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pakaikanlah olehmu kain putih [sebagai
pakaian], karena sesungguhnya kain putih itu sebaik-baiknya kainmu. Dan kafanilah
mayatmu dengan kain putih itu”.
[HR. Turmuzi, hadis hasan]
Dari Jabir, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang
dari kamu mengkafani saudaranya, maka hendaklah kafannya dibaikkan”.
[HR. Muslim]
Dari Ali bin Abu Thalib, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kamu berlebih-lebihan [dengan membeli kain yang mahal] untuk kafan. Karena
sesungguhnya kafan itu akan hancur dengan segera”.
[HR. Abu Dawud, hadis hasan]
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
BANTAL
GULUNG
GULUNG
GULUNG
KAKI KEPALA
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
1. Niat
2. 4 kali takbir (termasuk takbiratul-ihrom)
Membaca Al-Fatihah selepas takbir pertama
Membaca salawat ke atas nabi selepas takbir yang kedua
Membaca doa selepas takbir yang ke tiga
Mengucap salam selepas takbir yang keempat.
…………….bersambung………
KURSUS PENGURUSAN JENAZAH
Terima kasih
Ustaz Mohd Salleh Hj. Mastor
AJK Surau Al-Hikmah, SBZ3
&
Cinta-Rasul-Owner@yahoogroups.com
Bersambung ke…
Bagian ke-3: Shalat Jenazah dan Shalat Gaib
Bagian ke-4: Jenazah & kuburan