Anda di halaman 1dari 21

HUKUM

 Fardhu KIFAYAH;
 Bagi Orang Yang masih HIDUP.
sabda Nabi saw. tentang orang yang sedang berihram
yang mati karena terlempar dari ontanya,
“Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara!”
(Muttafaqin ‘alaih : Fathul Bari III : 135 no: 1265)
 Yang Dimandikan;
 Mayit MUSLIM yang bukan mati SYAHID
 Mati SYAHID adalah Orang yang mati karena
dalam pertempuran fi sabilillah melawan
kaum kafir.
ORANG YANG MATI SYAHID DUNIA AKHIRAT
 TIDAK DIMANDIKAN & TDK DISHALATKAN
Sabda Rasulullah SAW.,
‫ح ِّمسكًا يَو َم‬ ّ َ‫سلُوا ُهم ف‬
ُ ‫إن َك َّل َجرحٍ أو ُك َّل د ٍَم يَفُو‬ ّ ِّ ‫التُغ‬
)‫ (رواه أحمد عن جابر‬.‫علَي ِّهم‬ َ ‫ص ِّ ّل‬َ ُ‫ال ِّقيَا َم ِّة َولم ي‬
“Jangan kamu mandikan mereka, karena sesungguhnya setiap luka dan
setiap darah akan semerbak bau kasturi pada hari kiamat, dan tidak usah
mereka di shalati.” (HR. Ahmad dari Jabir)

ORANG YANG MATI SYAHID AKHIRAT


 DIMANDIKAN & DISHALATKAN
(Maraji’  Ibnu Qudamah, Al-Mughni 3: 476-477)
MACAM-2 ORANG YANG
MATI SYAHID AKHIRAT
ُ
,‫المطعون شهي ٌد‬ : ‫الشهادة سب ٌع سوى القت ِل في سبيل هللا‬
,‫ والمبطون شهي ٌد‬,‫ وصاحب ذات الجنب شهي ٌد‬,‫والغريق شهي ٌد‬
ُ‫ والمرأة‬,‫الهدم شهي ٌد‬ِّ ُ‫ والذي يموتُ تحت‬,‫وصاحب الحرق شهي ٌد‬
)‫ (رواه أحمد وأبوداود والنّسائ‬.ٌ‫تموتُ بجمحٍ شهي ٌدة‬
Kesyahidan itu ada 7, selain TERBUNUH FI SABILILLAH, orang yang MATI KARENA
WABAH adalah syahid, orang yang MATI TENGGELAM adalah syahid, orang yang
MATI KARENA PENYAKIT DALAM adalah syahid, orang yang MATI KARENA SAKIT
PERUT adalah syahid, orang yang MATI TERBAKAR adalah syahid orang yang MATI
TERTIMPA RERUNTUHAN adalah syahid, perempuan yang MATI KARENA
MELAHIRKAN adalah syahid.
(HR. Ahmad, 2:522 ; Abu Dawud 3111 ; Nasa’I dari Jubair bin Atik,
Muslim 1914; Bukhori 2829, (Hadits shahih fii Aun Al-Ma’bud)).
SIAPA ORANG YANG
MEMANDIKAN JENAZAH...?

 AFDHALNYA (UTAMANYA);
 Yang memandikan adalah yang lebih mengerti tentang sunnah &
dari Keluarga Terdekat dari Jenazah.
 DIMANDIKAN OLEH SESAMA JENIS;
 Mayat laki-laki dimandikan oleh laki-laki dan mayat Perempuan oleh
Perempuan.
 SUAMI boleh MEMANDIKAN ISTRINYA begitu juga sebaliknya.
 ANAK KECIL (BELUM BALIGH) BOLEH DIMANDIKAN OLEH
LAWAN JENIS.
DALIL HADITS
SUAMI-ISTRI BOLEH SALING MEMANDIKAN

ُ َّ‫صل‬
‫يت‬ َ ‫سلت ُ َك َو َكفّنت ُ َك ث ُ َّم‬ َّ ‫ض ّر َك لَو ُم‬
َ َ‫ت قب ِلى فغ‬ َ ‫ما‬
)‫ إبن ماجة والبيهقي عن عائشة‬,‫ (رواه أحمد‬.‫ك‬ َ ُ ‫ليك َو َدفَّنت‬
َ ‫ع‬َ
Dari Aisyah r.a. berkata, (Suatu hari) Rasulullah saw. datang kepadaku sesuai
mengantar jenazah ke kuburan Baqi’. Ketika itu aku menderita sakit kepala dan
kukatakan kepadanya sambil mengeluh, “KEPALAKU PUSING,“ MAKA
RASULULLAH BERKATA, “BAHKAN AKUPUN DEMIKIAN PULA, KEPALAKU
PUSING, APAKAH YANG MENYUSAHKANMU SEANDAINYA ENGKAU MATI
SEBELUM AKU, LALU AKU MEMANDIKANMU DAN MENGKAFANI, DAN
KEMUDIAN AKU MENSHALATIMU DAN MENGUBURMU.
(HR. Ahmad, ibnu Majah, baihaqi dari Aisyah ra)
PERHATIAN …

 Sebelum memandikan  Selalu membersihkan diri


jenazah, ketahui dl (anggota yg terkena
Penyakit penyebab air/darah) dengan
kematiannya, atau surat desinfeksi, Kemudian
kematiannya, surat cuci dengan sabun dan
keterangan dokter/RS. Air bersih.
 Prinsip memegang  Jenis-2 Obat desinfeksi,
jenazah harus dengan seperti: Phenol, Karbol,
sarung tangan (tidak Lysol, Savlan, Dettol.
tangan telanjang).
HAL-2 PENTING YANG HARUS DI KETAHUI
SEBELUM MEMANDIKAN JENAZAH
A. REKAM MEDIS PENYEBAB
KEMATIANNYA;
 Kondisi Biasa / awal sehat
 Sakit Non INFEKSIUS

 Sakit INFEKSIUS

 Conto-2 Penyakit Infeksius;


 HIV AIDS – Hepatitis - TBC - Disentri Amoeba
(basiler) = perdarahan usus - Cholera, Muntaber
(Cholera Eltor) - Syipilis (lues) - Dsb….
NEXT ...

B. KEADAAN JASAD JENAZAH;


 Meninggal NORMAL (Baik, utuh & tidak bau
Busuk)
 Korban PEMBUNUHAN (Mautilasi)

 Korban KLL (Pecah kepala, Patah tulang).

 Korban TENGGELAM (Membengkak & Bau


busuk).
 Korban KEBAKARAN (gosong)

 Korban KECELAKAAN PESAWAT (Hancur


Anggota Tubuhnya),
 dll.
NEXT ...

C. PASTIKAN DULU 2 HAL:


 KUBUR telah digali

 Peralatan Mengkafan Mayat Telah


Disiapkan

Contoh Peralatan Mengkafani;


 Kain KAPAN
 Kapas
 Serbuk Cendana & Kapur barus
 Minyak wangi (Minyak Attar)
 Gunting,
 dll (lihat di pembahasan Mengkafani jenazah)
MEMANDIKAN JENAZAH

KAIFIYAH MEMANDIKAN AKHLAK MEMANDIKAN JENAZAH


JENAZAH : 1. Menutupi/tidak melihat aurat jenazah
1. NIAT & BASMALAH 2. Yang memandikan harus orang yang
2. BERSIHKAN NAJISNYA terpercaya
3. WUDHUKAN 3. Tidak dihadiri selain oleh orang yang
4. MEMBASUH & memandikan
4. Tdk membicarakan aurat dan aib nya
MERATAKAN AIR
5. Mayit dihadapkan ke qiblat
KESELURUH TUBUH
6. Lembut ketika memandikan
JENAZAH MULAI DARI 7. Memandikan dengan jumlah ganjil.
KANAN 8. Laki-2 oleh laki-laki & bgitu jg sebaliknya
PERALATAN
MEMANDIKAN JENAZAH

1. Tempat Mandi
13. Gunting, Sisir &
2. Sabun Mandi Meteran
3. Shampo, 14. Alkohol
4. Air campur Kapur 15. Clemek
Barus 16. Spatu Boat
5. Daun bidara
17. Gayung & Ember
9. Handuk
18. Pembersih kuku
10. Kain Jarik
19. Kendi/ ceret/
11. Masker Selang/ keran
12. Sarung Tangan
CARA MEANDIKAN JENAZAH

1. Siapkan semua peralatan memandikan jenazah.


2. Jenazah diangkat ke tempat pemandian yang tertutup.
3. Jenazah diletakan di meja pemandian dan
dihadapkan ke Kiblat.
4. Posisi kepala lebih tinggi dari kaki
5. Dilepas semua Pakaian, perhiasan, ikat rambut &
lainnya.
6. Aurat jenazah di tutup.
7. Persendian-persendiannya dilemaskan, kecuali yang
sudah kaku.
Next …

8. Kemudian membasuh ANGGOTA WUDHU


secara tertib 3 kali.
9. SELANJUTNYA, niat memandikan & Menyiram
Seluruh badan mayit. Dari bagian Kanan atas
kepala, pundak sampai ke kaki hingga
merata.
10. Menggososk seluruh tubuh dengan sabun,
Membersihkan kotoran & najis.
11. Mengurut perut mayit dengan pelan-pelan,
agar kotorannya keluar. Kecuali mayit
perempuan hamil.
Next …

12. Orang yang memandikan sebaiknya


pakai waslap (kain pelapis
tangannya).
13. Bersihkan rongga mulut, gigi, lubang
hidung, lubang telinga, mata, kuku jari,
ketiak, tangan, kaki, dsb.
14. Membasuh rata seluruh tubuh mayit 3
kali, 5 kali, atau lebih dengan ganjil.
Diantaranya dicampur dengan daun
BIDARA. Yang terkhir di campur
dengan Kapur Barus.
Next …

15. Setelah dimandikan, kemudian tubuh


mayit dikeringkan dengan handuk
(misalnya).
16. Kemudian rambutnya di sisir dan bagi
mayat perempuan, rambutnya di
kelabang menjadi 3. yaitu sebelah kiri,
kanan dan di ubun-ubun. Kemudian di
urai kebelakang.
17. Kemudian Jenazah di angkat dari
tempat pemadian untuk di KAFANI.
BEBERAPA DALIL
‫سلُ َها ِّإبدَأن‬ ُ َ‫سلّ َم قا َل لنَا َون‬
ّ ِّ َ‫حن نُغ‬ َ ‫صلّ َى هللاُ عَلي ِّه َو‬
َ ِّ ‫ي‬ ّ ‫سلنا ِّبنتَ النّب‬ َ ‫غ‬ َ ‫ل ّما‬
)‫ (رواه الجماعة عن أ ِ ّم عطية‬.‫وء َمن َها‬ ُ ‫الو‬
ِّ ‫ض‬ ُ ‫اض َع‬ ِّ ‫ام ِّن َها َو َم َو‬
ِّ َ‫ِّب َمي‬
Sewaktu kami memandikan puteri Nabi SAW., Beliau Bersabda;
Mulailah dengan anggota sebelah kanannya dan tempat-tempat
anggota wudlu dari padanya.” (HR. Jama’ah dari Ummu ‘Athiyah)

‫سح َمس ًحا َرقِّيقًا إن لم‬ َ ‫غسل َها فليَبد‬


َ ‫َأن بِّبَطنِّ َها فليَم‬ َ َ‫اذا ت ُ ُوفّيَت ال َمرأةُ ف‬
َ ‫أرادُوا‬
)‫سلَيم‬
ُ ‫تَكُن ُحبلَى فإن كانَت ُحبلى فال يُ َح ِّ ّركنَ َها (رواه ال َخالل عَن أ ُّم‬
“Apabila seorang perempuan wafat, lalu mereka hendak memandikannya, maka
hendaklah mereka yang memandikan memulai dengan mengurut perutnya. Maka
hendaklah di urut dengan halus, kalau dia tidak hamil. Tetapi apabila dia hamil, maka
jangan di urut perutnya. (HR. Al-Khalal dan Ummu Sulaim)
Sabda Rasul…
“Rasuullah masuk pada saat puteri beliau meninggal, lalu
bersabda: “Mandikanlah dia 3 kali, atau 5 kalai atau lebih dari
itu dengan air dan bidara. Dan pada kali yang terakhir berilah
kapur barus. Kemudian setelah kamu selesai beritahukanlah
aku”. Maka setelah kami selesai, kami beritahu beliau . Maka
beliau memberikan kain beliau pada kami, lalu bersabda :
Pakaikanlah dia langsung ke badannya! Artinya kain sarungnya.
(HR. Jama’ah)

‫ إغ ِسلنَ َها ثالثا أو‬: ‫ين ت ُ ُوفيت إبنَتُهُ فقا َل‬ َ ‫ ِح‬.‫م‬.‫هللا ص‬ ِ ‫سو ُل‬ ُ ‫َدخ َل َعلينا َر‬
ً ُ‫ير ِة َكاف‬
‫ورا‬ َ ‫األخ‬
ِ ‫لن ِفي‬ َ َ‫در َوجع‬ ٍ ‫أكثر ِمن ذالك إن َرأَيت ُ َّن ِب َماءٍ َو ِس‬
َ ‫سا أو‬ ً ‫خم‬
: ‫فرغنا أذنّاهُ فأعطانا ِحفوهُ فقال‬ َ ‫ فل ّما‬,‫ فإذا فرغت ُ َّن فأ ِذنَنِي‬,‫ور‬ ٍ ُ‫أوشيئا ِمن كف‬
.‫إزاره‬
َ ‫ِإش ِعرن َها إيَّاهُ ِيع ِني‬
)‫(رواه الجماعة‬
MEWUDHUKAN JENAZAH …?

 Kalau kita teliti, tidak ada hadis


Rasululullah yang menerangkan
bahwa mayit harus di wudhukan, baik
sebelum mapun sesudah dimandikan.
 Hadis Ummu Athiyah di atas, hanya
memerintahkan supaya dalam
memandikan mayit itu di dahulukan
menyiram anggota badan sebelah
kanan dan anggota wudhu.
MENTAYAMUMKAN JENAZAH …?

 Mayat di tayamumkan sebagai ganti


dari memandikannya, APABILA:
1. Tidak ada air
2. Kuatir jasad mayit akan semakin hancur
jika dimandikan/terkena air.
3. Jika laki-laki meninggal ditempat yang tidak
ada laki-laki lain, atau sebaliknya bagi
perempuan. (HR. Abu Daud)
ANJURAN BAGI YANG SUDAH
MEMANDIKAN JENAZAH

1. Dilarang MEMBUKA RAHASIA Mayit.


“Barang siapa memandikan mayit, lalu dia melakukan
tugas dengan baik & TIDAK MEMBUKA RAHASIANYA,
dia DIAMPUNI DOSA-DOSANYA seperti hari dia
dilahirkan dari perut ibunya” (HR. Ahmad & Ibnu Majah).
2. DIANJURKAN MANDI.
“Barang siapa telah MEMANDIKAN mayit hendaknya dia
MANDI, dan barang siapa MENGANGKATNYA hendaknya
dia BERWUDLU”. (HR. Ahmad, Abu Dawud & Tirmidzi)

Anda mungkin juga menyukai