(KAIFIYAT
KAIFIYAT PENGURUSAN JENAZAH)
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH
TAMBAHAN
1. Ada kemungkinan selama kita memandikan mayit, mayit itu bergerak
atau lainnya dari itu yang seakan-akan hidup kembali. Maka kamu
perlu menghadapinya dengan membaca:
“YA AYYUHAL LAZINA AMANUSBIRU WA SOBIRU WA
ROBITU. WATTAQULLAHA LA’ALLAKUM TATTAKUN”
Baca 3x lalu tiupkan ke air lalu cucurkan ke mukanya terus ke
seluruh tubuhnya.
Jika bacaan ini tiada mempan, maka baca olehmu akan ini bacaan.
Insya Allah mayit itu akan mati kembali seperti semula:
“DAF DUF DAM MALLA I, AH MATI MIN KULLI MATI
BARKAH LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR
RASULULLAH, KULLU NAFSIN ZA IQOTUL MAUT,
INNAKA MAYYITUN WA INNAHUM MAYYITUN”
Baca 3x lalu tiupkan ke air lalu cucurkan ke mukanya terus ke
seluruh tubuhnya.
2. Apabila selama memandikan, ada rambut rontok atau kuku lepas atau
yang lainnya dari bagian tubuhnya, hendaknya di ambil dan
dimasukan dan disatukan dalam kain kafan pada saat mengafani
mayit itu.
3. Tiada mengapa menyisir rambut mayit itu.
4. Tiada mengapa menangisi mayit karena bentuk rasa cinta kepada
orang yang meninggal karena Rasulullah Saw menitikkan air matanya
pada saat meninggal anak Beliau Sayyidina Ibrahim. Menangis yang
dilarang adalah menangis dengan ratapan (keluh kesah dimulut) dan
hati tidak rida dengan takdir Allah Swt. Serta dilarang menangisi
orang kafir (bukan Islam) yang meninggal dunia.
5. Tiada mengapa jika air mata jatuh kepada tubuh mayit. Tidak akan
menjadi sebab di azab mayit oleh air mata tersebut karena Allah Swt
berfirman yang artinya “Setiap makhluk akan
mempertanggungjawabkan atas apa yang ia perbuat”. Jika ada satu
hadis yang melarang untuk menangisi mayit oleh sebab mayit dan
keluarga mayit itu akan ditimpa azab, maka hadis tersebut ditujukan
bagi orang yang akan meninggal berwasiat apabila ia telah meninggal
dunia, ia meminta agar seluruh keluarganya menangisi kematiannya.
6. Yang memandikan mayit laki-laki hendaklah adalah laki-laki dan
mayit perempuan adalah perempuan juga dari kalangan ahli waris
atau orang yang telah diberi amanah.
7. Tiada mengapa jikalau yang memandikan mayit laki-laki adalah
perempuan atau sebaliknya dengan syarat adalah mahramnya.
Contohnya suami memandikan istri atau sebaliknya dan orang tua
memandikan anak atau sebaliknya (mahram).
MASALAH KAIN KAFAN
(PEMBUNGKUS MAYIT)
TAMBAHAN
“Al-Faqir Saifullah”
RISALAH TALKIN MAYYIT
Bismillahirrahmanirrahim
Alhmadulillahil munfaridil qidami wal baqa’. Alqodi baina khalqihi bil
mauti wal fana’. Wa qola ta’ala, kullu syain halikun illa wajhah lahul
hukmu wa ilaihi turja’un. Kullu nafsin dzaiqatul maut, tsumma ilaina
turja’un. Minha khalaqnakum, wafiha nu’idukum, waminha
nukhrijukum taratan ukhra. Bismillah, wabillah, waminallah, wa’ala
millati rasulillahi sallallahu ‘alaihi wasalam. Hadza ma
wa’adarrahmanu wasadaqal mursalun. Inkanat illa soihataw
wahidatan faidzahum jami’ulladaina muhdhorun.
Wahai ……………… bin/binti …………… (sebutkan nama mayit itu)
Mudah-mudahan Allah memberi rahmat akan engkau, sesungguhnya
telah hilang dari engkau oleh kesenangan dan perhiasan dunia, dan
engkau sekarang berada di dalam satu tempat yang dinamakan dengan
barzakh daripada segala tempat. Maka oleh itu janganlah engkau
lupakan perjanjian yang engkau telah bercerai akan kami dinegeri dunia.
Dan engkau telah berdahulu dari kami dengan janji itu ke negeri akhirat,
iyalah perjanjian mengucap syahadat : Asyhadu alla ilaha illallah wa
asyhadu anna muhammadarrasulullah, yang artinya naik saksi aku
bahwasanya tiada tuhan yang disembah dengan sebenarnya melainkan
Allah dan naik saksi aku bahwasanya nabi Muhammad itu pesuruh
Allah.
Maka apabila datang akan engkau oleh dua orang malaikat yang
diwakili Tuhan untuk menanya engkau, dan makhluk yang seumpama
engkau, maka janganlah engkau terkejut dan jangan gemetar melihat
akan kedua orang malaikat itu, karena keduanya itu adalah makhluk
tuhan sebagaimana engkaupun adalah makhluk tuhan juga. Maka
apabila kedua orang malaikat itu sudah berada disisi engkau dan
menanya engkau dengan perkataan:
Siapa Tuhan engkau? Siapa nabi engkau? Apa I’tikad engkau? Dan atas
perkataan apakah engkau ketika mati?
Maka jawablah:
Allah itu tuhanku, Muhammad nabiku, ahlussunnah wal jama’ah itu
I’tikadku, dan aku sudahi perkataanku dengan kalimat syahadat: laa
ilaha illallah, muhammadurrasulullah.
Maka apabila mengulangi kedua orang malaikat menanya engkau, maka
jawablah seperti jawaban yang dahulu tadi. Dan apabila bertanya pula
kedua malaikat itu kepada engkau dengan katanya:
Siapa Tuhan engkau? Siapa nabi engkau? Apa agama engkau? Apa
imam engkau? Apa kiblat engkau? Dan siapa saudara-saudara engkau?
Maka jawablah dengan lidah yang fasih dengan tidak merasa takut
sedikitpun juga, kata oleh engkau:
Allah itu tuhanku, Muhammad nabiku, Islam agamaku, qur’an itu
imamku, baitullah itu kiblatku, sekalian kaum muslimin itu saudaraku,
nabi Ibrahim al-khalil itu bapaku pada agama dan aku selama hidup
sampai kepada matiku adalah aku berpegang atas dua kalimat: laa ilaha
illallah, muhammadurrasulullah. Tiada tuhan yang disembah dengan
sebenarnya melainkan Allah dan bermula Muhammad itu pesuruh
Allah. Berpeganglah engkau dengan ini jawaban.
Dan ketahuilah bahwa engkau bertetap di dalam ini tempat hingga
sampai hari kiamat. Maka apabila dikata orang kepada engkau: “Siapa
laki-laki yang dijadikan rasul pada kamu dan seluruh makhluk jin dan
manusia?”
Maka kata oleh engkau: “Laki-laki itu adalah Nabi Muhammad yang
datang kepada kami dengan membawa petunjuk kepada jalan yang
benar.” Maka berimanlah aku dengan dia, dan kami mengikut akan dia,
dan kami membenarkan akan dia dengan kerasulannya.
Maka jika para malaikat itu meninggalkan engkau, maka kata oleh
engkau: “hasbiyallahu laa ilaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa
rabbul arsyil ‘azhim.”
Ketahuilah bahwasanya mati itu sebenarnya, bertempat di dalam kubur
itu sebenarnya, pertanyaan dua orang malaikat munkar dan nakir di
dalam kubur itu sebenarnya, hidup kedua kalinya pada hari kiamat itu
sebenarnya, berhitung amal baik dan amal jahat itu sebenarnya,
ditimbang seluruh amal itu sebenarnya, melalui titian siratal mustakim
itu sebenarnya, surga sebenarnya, neraka sebenarnya dan bahwasanya
hari kiamat itu sebenarnya, dan bahwasanya Allah Ta’ala akan
mengeluarkan seluruh orang yang berada di dalam kubur.
Maka kami tinggalkan akan engkau hal keadaan engkau bersendirian.
Hanya kami mendo’akan kepada Tuhan yang Pengasih lagi Penyayang:
“Mudah-mudahan engkau mendapat rahmat didalam kubur ini. Hai
Tuhan kami, jinakanlah oleh-Mu akan mayit ini karena tidak ada yang
menjinakkan mayit ini melainkan hanya Engkau. Dan berilah rahmat
akan mayit ini dalam kuburnya, karena tidak adalah yang dapat
memberi rahmat akan dia melainkan Engkau.
Fa anta khairurrahimin. Wasalallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa
‘ala alihi wasahbihi wasallama, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.
TAMBAHAN
Doa Setelah Talkin Mayit
ﲪ ِﻦ اﻟ ﱠﺮِﺣ ْﻴ ِﻢ
ٰ ْ ﺑِ ْﺴ ِﻢ ا ِّٰ اﻟ ﱠﺮ
ِ ِّاِ ْﻋﺘِ ْﻖ ِرﻗَﺎﺑـﻨَﺎوِرﻗَﺎب ٰﻫ َﺬااﻟْﻤﻴ. اَﻟ ٰﻠّ ُﻬ ﱠﻢ ِﲝَ ِّﻖ اﻟْ َﻔﺘِﺤ ِﺔ. ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ%َ ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪو َﻋ ٰﻠﻰ ٰا ِل ﺳﻴِّ ِﺪ%َ ﺻ ِﻠّﻰ َﻋ ٰﻠﻰ ﺳﻴِّ ِﺪ
ﺖ ٰ
َ اَﻟﻠّ ُﻬ ﱠﻢ
َ َ َ َ َ َ َ َ
اﺟ َﻌ ْﻞ
ْ ﺖ( َو ِ ِّ× اَﻟ ٰﻠّ ُﻬ ﱠﻢ اَﻧْ ِﺰِل اﻟ ﱠﺮ ْﲪَﺔَ واﻟْﻤﻐْ ِﻔﺮةَ َﻋ ٰﻠﻰ ٰﻫ َﺬاﻟْﻤﻴ٣ﺖ( ِﻣﻦ اﻟﻨﱠﺎ ِر
ِ َﺖ ) ٰﻫ ِﺬﻩِ اﻟْﻤﻴِّﺘ ِ َ) ٰﻫ ِﺬﻩِ اﻟْﻤﻴِّﺘ
َ َ َ َ َ َ َ
◌ٖ ﺻﻠﱠﻰ ا ُّٰ َﻋ ٰﻠﻰ َﺧ ِْﲑ َﺧﻠ ِْﻘﻪ ِ ِ ِ ِ ِ َ ﻗَـﺒـﺮﻩ ٗ◌)ﻫﺎ(رو
َ َو. َوﻻََﲡْ َﻌﻠْﻪُ ﻟَﻪ ٗ◌ ) َﳍَﺎ( ُﺣ ْﻔ َﺮًةﻣ َﻦ اﻟﻨّْﻴـ َﺮان.ﺿﺔًﻣ َﻦ ا ْﳉَﻨﱠﺔ َْ َ َ ْ
ِِ ِ ِ ٍ ِ
َ ْ ب اﻟ َْﻌﺎﻟَ ِﻤ
ﲔ َ ْ ﺻ ْﺤﺒِﻪ ٖ◌ اَ ْﲨَﻌ
ِّ ﲔ َوا ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ّٰ َر َ ُﳏَ ﱠﻤﺪ َوٰاﻟﻪ ٖ◌ َو%َ َﺳﻴِّﺪ