Anda di halaman 1dari 42

1

SAKARATUL MAUT

Apabila keluarga kita , jiran tetangga,


kawan sahabat, yang sedang atau dalam
sakaratul maut (mendekati ajalnya), maka
hendaklah kita men-Talqin-kannya dengan
kalimat Syahadat.

Rasulullah SAW bersabda:


Artinya: Talqinkanlah orang yang mau meninggal diantara
kamu dengan kalimat LA ILAHA ILLALLAH.
(HR. Muslim)

Dalam hadits Rasulullah SAW yang lain,


diriwayatkan oleh Ibn Hibban:
2




Artinya: Barangsiapa yang pada akhir
perkataannya ketika mau mati
mengucapkan LA ILAHA ILLALAH,
niscaya ia masuk surga pada suatu
hari dari suatu masa, sekalipun ia
sebelum itu harus ditimpa musibah.

Talqin itu bukan hanya menyebut syahadat


padanya dan m e m p e r d e n g a r k a n n y a ,
akan tetapi menyuruh mengucapkannya.

TATA CARA MENYELENGGARAKAN


JENAZAH
3

Inilah tata cara menyelenggarakan jenazah


(mayat) seorang muslim/muslimat.
Setelah dipastikan saudara kita meninggal
dunia, maka langkah pertama yang akan kita
lakukan adalah menutup matanya kalau
matanya tersebut terbuka.
Hadits Rasulullah SAW:



Artinya: Rasulullah masuk kepada Abu
Salmah, sedang matanya terbuka,
maka beliau memejamkannya. (HR.
Muslim, Ahmad dll) 2

Kemudian buka pakaiannya dan ganti


dengan pakaian yang lain, kemudian pindahkan
jenazah ketempat lain yang mudah dikunjungi
para pentakziah, tinggikan sedikit dengan
4

menghadap kiblat, yaitu kepalanya ketimur dan


kakinya kebarat dan membaca doa
meletakkannya:


Artinya: Dengan nama Allah dan atas
(tuntunan) agama Rasulullah.

Setelah itu selimuti (tutupi) seluruh tubuhnya,


jangan sesahagian-sebahagian.

MEMANDIKAN JENAZAH (MAYAT)

Memandikan jenazah hukumnya wajib


dilakukan oleh beberapa orang dan yang lebih
baik adalah keluarga dekat si mayat seperti:
suami, isteri, ayah, anak dan seterusnya.
Berkata Aisyah r.a:

3
5


.

Artinya: Kalau aku menghadapi urusanku, aku
tidak m e m b e l a k a n g i n y a
(menghindar). Yang memandikan Nabi
hanyalah isteri-isterinya. (HR. Ibn
Majah, Abu Daud dll)

1. Dengan air limau,


Sapukan ke muka, badan, tangan dan
sampai ke kaki

2. Siram dengan air bersih,


Merata keseluruh tubuhnya dengan
membaca niat:
6



Artinya: Sengaja aku memandikan mayat

untuk menghilangkan hadats, fardhu

kifayah kerana Allah Taala.

3. Siram dengan air sabun,


Dan gosok atau kusuk dengan tangan 4
pada seluruh tubuhnya sampai bersih dan
jangan lupa membersihkan lubang telinga,
lubang hidung, mulut, kuku tangan dan
kuku kaki. Jangan lupa, menyiram air
jangan terlalu tinggi dan menggosok
jangan terlalu kuat. Kemudian siram
dengan air bersih untuk menentukan masih
adanya daki atau tidak. Kalau ada daki
siram kembali dengan air sabun dimana

5
7

daki itu berada dan setelah itu siram lagi


sampai betul-betul bersih.

4. Melaksanakan mempolu,
Artinya membersihkan tempat buang air
besar dan kalau perempuan dibersihkan
juga tempat keluarnya haid dan nifas.
Pembersihan dilakukan dengan tangan kiri
yang dibalut dengan kain putih dan
gosokkan pada tempat yang tersebut tadi,
diiringi dengan siraman air sampai bersih.

5. Sugi,
Artinya menggoreskan kain yang sudah
digulung sebesar rokok. Mula-mula pada
dahi/kening, kemudian pada mata, hidung,
mulut, pusar, kuku tangan dan kuku kaki,
berjumlah sebanyak 7 sugi tanpa doa.

6. Air sembilan kuan,


8

Artinya menjiruskan atau menyiramkan air


oleh seseorang, diikuti oleh orang lain
dengan jirusan yang sama, mulai dari
kepala, ditengah-tengah badan serta
membaca doa:

) ,
(3
Artinya: Aku mohon ampunanMu Ya Allah,
wahai Tuhan kami, kepadaMu-lah kami
semua akan kembali.

Kemudian dari kepala samping kanan


melalui rusuk atau lambung kanan sampai
kekaki sambil membaca doa:

) ,
(3
6
9

Artinya: Aku mohon ampunanMu Ya Rahman,


wahai Tuhan kami, kepadaMu-lah kami
semua akan kembali.

Terakhir, dari kepala samping kiri melalui


rusuk kiri sampai kekaki sambil membaca doa:

) ,
(3
Artinya: Aku mohon ampunanMu Ya Rahim,

wahai Tuhan kami, kepadaMu-lah kami

semua akan kembali.

7. Mengambil air sembahyang untuk si


mayat
Caranya sama dengan kita mengambil air
sembahyang sendiri, hanya diniatkan untuk
10

mayat, atau boleh dengan yang singkat,


seperti membaca niat:


Artinya: Aku mengambil wudhu baginya.

8. Tayammum.
Tayammum dikhususkan bagi mayat 7
kanak-kanak dibawah umur 7 (tujuh) tahun
atau yang belum baligh. Tayammum
bertujuan untuk membersihkan najis atau
kotoran yang berada didalam kelamin
kanak-kanak tersebut. Tayammum ini
dilaksanakan setelah diwudhukan terlebih
dahulu dengan manyapukan debu tanah
yang bersih kemuka dan tangan kanan dan
kiri sebagaimana tayammum untuk diri kita
sendiri dengan doa:
11



Artinya: Sengaja aku bertayammum untuk
mengerjakan sholat fardhu karena
Allah Taala.

Atau dengan niat:



9. Mengkafani.
Mengkafani hukumnya wajib. Maksudnya
menutup atau membungkus tubuh mayat
dengan satu helai kain sekurang- 8
kurangnya dan disunatkan 5 (lima) lapis
bagi mayat leaki-laki, yaitu satu helai
sorban, satu helai baju, satu helai kain dan
dua helai kain yang tidak bertepi atau
berpinggir sebagai hamparan. Bagi mayat
perempuan, disunatkan 7 (tujuh) lapis,
12

yaitu satu helaitelekung atau kerudung,


satu helai baju, satu helai kain dan empat
helai kain yang tidak bertepi atau
berpinggir sebagai hamparan.

Setelah selesai menggunting kain kafan,


bacalah doa ini:

)(
)(

Artunya:Ya Allah, jadikanlah pakaiannya dari
kemuliaan, dan masukkanlah ia
kedalam surga dengan Rahmatmu,
Wahai Ya Allah Tuhan Yang Maha
Pengasih Lagi Maha Penyayang.

10.Mensholatkan. Mensholatkan jenazah,


hukumnya wajib. Nabi SAW bersabda:
13


Artinya: Sholatkanlah mayat sahabatmu ini.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Selesai mengkafani, maka jenazah kita


pindahkan ketempat lain untuk disholatkan dan
diletakkan dengan posisi melintang kiblat,
dengan catatan, kalau jenazah laki-laki,
kepalanya ke selatan dan kakinya ke utara
(disebelah kiri kita kalau kita menghadap kiblat).
Kalau jenazah perempuan, kepalanya ke Utara
dan kakinya ke selatan (disebelah kanan kita
kalau kita menghadap kiblat). Kemudian
susunlah shaf yang lurus dan rapat dan
usahakan shafnya memanjang kebelakang.
Kalau orangnya sedikit, usahakan tiga shaf.
Rasulullah bersabda:

.

10
14

Artinya: Siapa yang disembahyangkan oleh


tiga barisan, maka telah dapat dipastikan. (HR.
Abu Daud & Tarmidzi) Maksudnya disini adalah
simayat memperoleh ampunan dan menerima
permintaan syafaat mereka.

Selesai shaf disusun dengan baik dan bagi


mayat laki-laki, imam berdiri sejajar dengan
bahu mayat dan bagi mayat perempuan imam
beridiri sejajar dengan pinggang mayat.
Imam dan jamaah berdiri dengan tenang dan
berkonsentrasi sementara bilal melantunkan
iqomah:
(3)
dan kali yang ketiga diteruskan dengan

Kemudian kita akan melaksanakan takbir yang
pertama, didahului niat sholat jamaah yang
berbunyi:

11
15


)untuk
(mayat laki-laki


)untuk
(mayat perempuan



)(untuk mayat anak laki-laki


)(untuk mayat anak perempuan
Selanjutnya setelah kita membaca niat dengan
lisan sebagaimana tersebut diatas, dan
12
16

langsung takbir dengan mengangkat tangan


sejajar dengan telinga, diiringi niat didalam hati
aku sembahyang baginya empat takbir
mengikut imam karena Allah Taala.
Selesai takbir yang pertama, kita langsung
membaca surat Al-Fatihah sampai akhir, dan
takbir lagi yang kedua, sesudah takbir yang
kedua ini, kita membaca sholawat atas nabi
yang berbunyi:


Baik kalau dilanjutkan sampai

Seterusnya takbir yang ketiga. Selesai takbir
kita membaca doa untuk mayat yang berbunyi:
( )( )
)( )(
() ()
13
17

)(

)( .
)(
.
artinya:
Ya Allah! Ampunilah dia, dan kasihanilah dia,
sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan
kesalahannya dan luaskanlah tempat
tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan
embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa
sebagaimana kain putih yang bersih dari segala
kotoran dan gantikanlah beginya rumah yang
lebih baik dari rumahnya yang dulu dan
gantikanlah beginya ahli keluarga yang lebih
baik daripada ahli keluarganya yang dulu, dan
peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur
dan azab api neraka.
18

Atau membaca doa yang lebih pendek:


( )( )
)( )(
.()( ) 14



Artinya:
Ya Allah! Ampunilah dia, kasihilah dia,
sejahterakanlah dia, muliakanlah
kehadirannyadan jadikanlah surga sebagai
tempat tinggalnya. Ya Allah! Jadikanlah
kuburnya sebagai suatu taman dari taman-
taman surga dan jangan Engkau jadikan
kuburnya sebagai galian dari galian-galian
neraka.
19

Terakhir takbir yang keempat, selesai takbir kita


membaca doa untuk mayat dan umum berbunyi:
)(
)( )(



Diberitahukan pada takbir yang ketiga untuk
kanak-kanak doa berubah atau diganti dengan:
. )( 15
Artinya:
Ya Allah jadikanlah ia bagi kami sebagai titipan,
imbuhan dan simpanan.

Dan pada takbir yang keempat diganti dengan:


)(
.
20


)(
()
Artinya:
Ya Allah! Jadikanlah anak ini sebagai
keuntungan bagi kedua orangtuanya, juga
kebaikan, simpanan, pengganjaran Itibar, serta
dapat memberi syafaat, juga beratkanlah
timbangan kedua orangtuanya dengan sebab 16
meninggalnya anak ini serta penuhi hati mereka
dengan kesabaran, lagipula janganlah ada
fitnah untuk mereka sepeninggal anaknya, dan
janganlah pula dihalang-halangi kepada mereka
itu pahala mayat ini.

Selesai membaca doa pada takbir keempat ini,


kita langsung mengucapkan salam, dengan
menolehkan muka kekanan sekaligus
menjatuhkan tangan kanan kebawah dengan
ucapan:
21


Kemudian salam kekiri dengan menoleh kekiri
dan menjatuhkan tangan kebawah dengan
ucapan salam yang sama.
Selesai sudah melaksanakan sholat jenazah,
kemudian kita lanjutkan dengan membaca surat
ALFATIHAH, AL-IKHLAS (3x), ALFALAQ (3x),
AN-NAS (3x) dan kembali membaca
ALFATIHAH. Bagus juga dilanjutkan dengan
membaca AYAT KURSI, diikuti dengan TAHLIL
dan disudahi dengan doa-doa

11. Mengubur. Menguburkan jenazah


hukumnya wajib. Maksdunya memasukkan
serta meletakkan mayat kedalam sebuah
lubang yang berukuran lebih kurang 2 x 1,5 x 1
meter. Letakkan mayat kedalam lubang tersebut
dengan menghadap kiblat yaitu miring sedikit
telungkup dengan posisi 17 lambung kanan
dibawah lambung kiri diatas, kepala ke utara
dan kaki ke selatan. Kemudian ganjal mayat
22

dengan kepalan tanah khusus sebanyak tiga


kepalan dengan membaca doa:
Kepalan pertama dengan doa

artinya: Dari tanah Kami jadikan
kamu. Letakkan dikepala.

Kepalan kedua dengan doa:



Artinya: Dan ketanah kami 18
kembalikan kamu. Letakkan di pinggang.
Kepalan ketiga dengan doa:

Artinya: Dan dari tanah pula Kami
keluarkan kamu pada kali yang lain (diwaktu
berbangkit).

Boleh diikuti dengan kepalan yang lain supaya


mayat tidak telentang.
23

Kemudian buka semua ikatan kecuali


pengikat pinggang dan buka muka mayat,
selesai untuk ditimbun.
Perlu diingat, meletak tanda (nisan)
harus sejajar dengan mayat, sebab mayat ada
dua tempat atau posisi didalam kubur yaitu liang
lahat dan liang tepat.
Kalau tadinya mayat dikuburkan dengan
memakai liang lahat, tanda (nisan) ditancapkan
disamping galian sebelah barat. Kalau tadinya
mayat dikuburkan dengan memakai liang tepat,
tanda (nisan) ditancapkan ditengah-tengah
galian.
Selanjutnya menyiram air talqin dengan tiga kali
siraman dari kepala kekaki sambil berdoa: 19
( )( )
( )
Artinya:
24

Semoga Allah menyirami tanahnya dan


menyejukkan tempat tidurnya (peraduannya)
dan menjadikan surga tempat tinggalnya.

Terakhir membaca talqin diikuti dengan


pembacaan takhtim, tahlil dan doa. Perlu diingat
demi kebaikan dan ketertiban beribadah, orang
yang membaca talqin hendaknya berhadapan
dengan mayat, sedang yang membaca doa
sebaiknya menghadap kiblat (dibelakang
mayat).

Demikianlah yang dapat kami susun mengenai


fardhu kifayah ini, apa yang kami terangkan ini,
hanyalah sekedar kemampuan dan
keterbatasan yang ada pada kami sebagai
penyusun yang dhaif (lemah). Kesalahan dan 20
kekhilafan kami yang terdapat didalam
penulisan ini, kami moh maaf yang sedalam-
dalamnya dan sudilah memperbaikinya demi
mengharapkan ridho Allah SWT.
25

Kepada Allah kami berserah diri, mohon ampun


segala dosa dan kesalahan, semoga jua Allah
dapat menerima apa yang kami susun ini
sebagai ibadah yang berpahala. Amin Ya
Rabbal Alamin.

Wassalam

H. SYAHMINAN TAMBUSAI

SEPATAH KATA


21

26



.
Alhamdulillah Wa syukurillah, sega puji bagi
Allah SWT yang dengan Rahmat dan
InayahNya Buku Tuntunan Ringkas Fardhu
Kifayah ini telah selesai kami susun untuk dapat
dibagikan dikalangan masyarakat yang
berminat. Buku ini kami susun dengan maksud
untuk dapat dipelajari bagi yang belum
mengetahui atau yang belum pernah belajar
Fardhu Kifayah.

Dengan menggunakan buku ini semoga kita


dapat melaksanakan pengurusan jenazah dari
memnadikan sampai kepada penguburan.

Kepada para ulama dan ahli yang arif dan


bijaksana, penyusun sangat mengharapkan
27

fatwanya dan tegur sapanya, kritik dan saran


untuk perbaikan buku kecil ini.
Kepada Allah SWT kami memohon taufiq dan
hidayahNya semoga usaha kami ini dalam
keridhoanNya. Amin.

Duri, 04 Safar 1424 H


02 Februari 2004 M

Penyusun

H. SYAHMINAN TAMBUSAI
28

BUKU
TUNTUNAN RINGKAS
FARDHU KIFAYAH

O
29

H. SYAHMINAN TAMBUSAI
30




,
,
, ,
,
, ,
,
,
,



,
, ,
31

,

,
,
.

3
,

,

,
:

,
32



,
,
,
:
,
,
, ,
:
, , ,
, ,
.
33

,

,
,
,
,
,
, ,

, ,

,
.

34


,
.
35



)(



36

.
,
, ,
, .
:

,
,
,
,
).
(
37




,

,
,
.
:
,
, ,
2 .

, ,
38

,
.


)
(



,
,
,
,
.
39

:
,
,
2 .
,
,
).
(



: , ,

40

: -
:
:



) (3
.

:


,
.
41





).
(

:

2
.
42




.
:

- .


.
: ,
.

Anda mungkin juga menyukai