Anda di halaman 1dari 8

Alat Dan Bahan Yang Di Gunakan Untuk Memandikan Jenazah

1. Kain panjang

2. Handuk

3. Ember (3)

4.Gayung

5. Sabun

6.Jeruk Purut

7.Bunga- bungaan

8.Gunting dan Pisau

9.Bedak ,Kapas ,Cutton bat

10.Sikat gigi

11.Kapur Barus

12. Daun pandan

Tata Cara Memandikan Jenazah Sesuai Syariat Islam

Syarat Memandikan Jenazah

Sebelum mengetahui tata cara memandikan jenazah beserta niatnya, Anda perlu mengetahui
syarat orang yang bisa memandikan jenazah dan syarat jenazah yang dimandikan.

Syarat Orang Yang Dapat Memandikan Jenazah

1. Beragama Islam, baligh, berakal atau sehat mental.


2. Berniat memandikan jenazah.
3. Mengetahui hukum memandikan jenazah
4. Amanah dan mampu menutupi aib jenazah.

Syarat Jenazah yang Dimandikan


1. Beragama Islam
2. Ada sebagian tubuhnya, meski sedikit yang bisa dimandikan
3. Jenazah tidak mati syahid
4. Bukan bayi yang meninggal karena keguguran
5. Jika bayi lahir sudah meninggal, tidak wajib dimandikan

Ketentuan Memandikan Jenazah

Berikut beberapa ketentuan yang harus diketahui sebelum tata cara memandikan jenazah
beserta niatnya:

1. Orang yang paling utama memandikan dan mengafani jenazah laki-laki adalah orang
yang diberi wasiat, kemudian bapaknya, kakeknya, keluarga kandungnya, keluarga
terdekatnya yang laki-laki, dan istrinya.
2. Orang yang paling utama memandikan dan mengafani jenazah perempuan adalah
ibunya, neneknya, keluarga terdekat dari pihak wanita serta suaminya.
3. Yang memandikan jenazah anak laki-laki boleh perempuan, sebaliknya untuk jenazah
anak perempuan boleh laki-laki yang memandikanya.
4. Jika seorang perempuan meninggal, sedangkan yang masih hidup semuanya hanya
laki-laki dan dia tidak mempunyai suami. Atau sebaliknya, seorang laki-laki
meninggal sementara yang masih hidup hanya perempuan saja dan tidak mempunyai
istri, jenazah tersebut tidak dimandikan, tetapi cukup ditayamumkan oleh seorang dari
mereka dengan memakai sarung tangan.

Hukum ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam dalam hadis Abu Daud dan
Baihaqi yang berbunyi:

"Jika seorang meninggal di tempat laki-laki dan tidak ada perempuan lain atau laki-laki
meninggal di tempat perempuan-perempuan dan tidak ada laki-laki selainnya, maka kedua
jenazah itu ditayamumkan, lalu dikuburkan karena kedudukannya sama seperti tidak
mendapat air." (H.R Abu Daud dan Baihaqi)

Perlengkapan Memandikan Jenazah


Tempat memandikan jenazah harus di tempat tertutup, jangan biarkan mudah dilihat orang
lain.

Berikut beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk memandikan jenazah:

•Air bersih untuk memandikan jenazah.

•Sabun, air yang diberi bubuk kapur barus dan wangi-wangian tanpa alkohol.

•Sarung tangan untuk memandikan jenazah

•Sedikit kapas

•Potongan atau gulungan kain kecil

•Handuk dan kain khusus basahan

Tata Cara Memandikan Jenazah / Mayat

Salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seorang muslim terhadap saudaranya yang seiman
dan se aqidah adalah dengan memandikan jenazahnya ketika telah meninggal dunia, ada

tata cara cara memandikan jenazah

1. Menghilangkan segala najis serta kotoran yang ada di tubuh simayat itu.

2. Meratakan air keseluruh bagian tubuh dari pada si Mayat.

Memandikan mayat dengan tata cara yang sempurna

1. Sewaktu hendak memandikan mayat buatlah tempat pemandian untuk mayat itu
ditempat yang tidak leluasa dilalui serta dilihat orang yang tidak punya kepentingan.
Seperti membuat diding dan atap. Juga dianjurkan tempat pemandian yang tinggi
seperti tempat tidur, itu lebih baik dari pada mayat tersebut dipangku. Janganlah
membiasakan melihat atau mengintip mayat yang sedang dimandikan hal ini
hukumnya adalah Haram. Diutamakan orang yang memandikan mayat itu dari kaum
kerabatnya dan Ahli warisnya serta yang sejenis dengannya.
2. Dianjurkan sebelum pelaksanaan mandi dimulai mayat dimasukkan kedalam pakaian
Gamis atau baju kurung yang panjang baik mayat laki – laki lebih lebih mayat
perempuan, Karena berpakaian sedemikian itu lebih menutup bagi auratnya. Serta
meletakkan posisi kepala si mayat kearah timur dan kakinya kearah barat
menelantangkan mayyit dengan posisi kaki kearah kiblat. serta meletakkan sesuatu
dibawah kepalannya seumpama bantal.
3. Membasuhkan air kemuka mayat tiga kali sambil membaca Doa yang berikut ini :

‫َّحي ِْم َوا ْمتَا ُز ْاليَوْ م اَيُّهَا ْال ُمجْ ِر ُموْ نَ َسلَ ٌم قَوْ اًل‬ ِ َ‫اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيط‬
ِ ‫ان ال َّر ِجي ِْم بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫ِم ْن َربِّ الَّر ِحي ِْم‬
4. Dilanjutkan dengan mandi bakal ( Pembersihan dari kotoran/istinja’ dari najis).
Dengan cara mendudukkan simayyit dengan meletakkan tangan kanan orang yang
memandikan pada bagian tengkuknya, kemudian ibu jari dimasukan kedalam lubang
yang berada ditengkuknya (tangkok), lalu disandarkan pada lutut kanan orang yang
memandikan, sedangkan tangan kiri membersihkan kotoran mayyit dengan cara
mengurut perut mayyit secara perlahan dan berulang-ulang. Yaitu menyiram air
mulai dari kepala simayat sampai keujung kakinya dengan cara penyiraman yang
perlahan – lahan disertai dengan membaca do’a :

ِ َ‫اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيط‬


ِ ‫ان ال َّر ِجي ِْم بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬
‫صلَيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا اِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى اَ َل‬ َ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ َل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ‫ك َوا ْن َحرْ اِ َّن َشانُِئك‬ َ َ‫ك ْال َكوْ ثَ َر ف‬
َ ِّ‫ص َّل لِ َرب‬ َ َّ‫َسيِّ ِدنَا اِب َْرا ِه ْي َم فِي ْال َعالَ ِم ْينَ اِن‬
َ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اِنَّا اَ ْعطَ ْينَا‬
َ َّ‫َارةً اُ ْخ َرى اِن‬
‫ك‬ َ ‫هُ َو اَْأل ْبتَ ُر اِنَّا هَّلِل ِ َواِنَّا اِلَ ْي ِه َرا ِجعُوْ نَ ِم ْنهَا َخلَ ْقنَا ُك ْم َوفِ ْيهَا نُ ِع ُد ُك ْم َو ِم ْنهَا نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ت‬
َ‫َص ُموْ ن‬ِ ‫ِّت َواِنَّهُ ْم َميِّتُوْ نَ ثُ َّم اِنَّ ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ِع ْندَا َربِّ ُك ْم ت َْخت‬ٌ ‫َمي‬
5. Mayat itu dibaring kembali sebagaimana semula dan dibasuh kemaluannya baik
dubur maupun qubulnya dengan tangan kiri yang telah terbungkus dengan kain.
Dikerjakan yang demikian itu berulang – ulang sampai diyakini semua najis dan
kotoran telah bersih. Untuk perlakuan berikutnya yaitu tutuplah kedua qubul dan
dubur mayat perempuan dan khusus bagi mayat laki – laki.
Dengan niat Istinja' Yaitu :

‫ى هَّلِل ِ تعالى‬
َّ َ‫ت) فَرْ ضًا َعل‬ ِ ِّ‫ْت ااِل ْستِ ْن َجا َء ِمنَ ْال َمي‬
ِ َ‫ت (ال َميِّت‬ ُ ‫ن ََوي‬
6. Gantilah kain basahan dari pada simayat serta bersihkanlah tempat
pemandiannya dari kotoran dan najiz sebelum dilakukan pengambilan air
sembahyang atau wuduknya
7. Sugikanlah / Tutup semua lubang yang ada ditubuh mayat itu seperti mulut,
hidung dan telinga dengan
Niat Bersugi / Tutup
ِ َ‫ت ( لِهَ ِذ ِه ْال َم ْيت‬
‫ت) ُسنَّةً هَّلِل ِ تعالى‬ ِ ِّ‫ْت اَ ْن اَ ْستَاكَ لِهَ َذا ْال َمي‬
ُ ‫ن ََوي‬
Setelah semua najis dan kotoran bersih maka mulailah mewujudkan
sebagaimana wewudukan orang yang hidup. Yaitu dengan membaca tau’z dan
basmallah pada awalnya kemudian pasanglah didalam hati niat wuduk dibawah
ini :
Niat Mewudukan Mayat

ِ َ‫ت ( لِهَ ِذ ِه ْال َميِّت‬


‫ت) ُسنَّةً هللِ تعالى‬ ِ ِّ‫ْت ْالُؤ ضُوْ َء لِهَ َذا ْال َمي‬
ُ ‫ن ََوي‬
Kemudian setelah selesai Wuduk maka dianjurkan untuk membaca do’a yang
berikut ini :
Doa sesudah mewudukan mayat

‫اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ اَللَّهُ َّم‬
َ‫اجْ َع ْلنِى َواِيَّاهُ ( َواِيَّاهَا) ِمنَ التَّ َّوابِ ْينَ َو اجْ َع ْلنِى َواِيَّاهُ ( َواِيَّاهَا) ِمنَ ْال ُمتَطَه ِِّر ْين‬
‫ك اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل‬ َ ‫صلِ ِح ْينَ ُسب َْحانَكَ اَللَّهُ َّم َوبِ َح ْم ِد‬
َّ ‫ك ال‬ َ ُ‫َواجْ َع ْلنِى َواِيَّاه‬
َ ‫(واِيَّاهَا) ِم ْن ِعبَا ِد‬
‫صحْ بِ ِه‬ َ ‫ص َّل هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو‬ َ ‫ك َو‬ َ ‫اِلَهَ اِاَّل اَ ْنتَ اَ ْستَ ْغفِرُكَ َواَتُوْ بُ اِلَ ْي‬
‫َو َسلَّ َم‬
Artinya : Aku naik saksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang pantas untuk
disembah terkecuali Allah dan aku naik saksi bahwa sesungguhnya Muhammad
itu hambaNya dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah aku dan dia sebahagian dari
golongan orang – orang yang taubat dan jadikanlah aku dan dia sebahagian dari
hamba – hamba Mu yang shaleh. Maha suci engkau Ya Allah dan dengan segala
kepujianMu aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan yang pantas
terkecuali Engkau aku mohon ampun dan bertaubat hanya kepada Mu. Mudah –
mudahan rahmat dan kasih sayang Allah tercurah diatas penghulu kami
Muhammad diatas keluarga dan para sahabatnya.
Disiramkan kepala dan jenggot dari pada simayat dengan air limau purut atau
dipangir yang terlebih dahulu diremas dan disaring serta ampasnya dibuang.
Adapun Do’a membelah jeruk purut adalah sebagai berikut :
Do’a membelah jeruk purut

َ ْ‫صفًّا لَهُ ْم ُج ْن ٌد ُمح‬


َ‫ضرُوْ ن‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
Do’a menyiram air limau purut
ِ‫اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ بِس ِْم هللا‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ِ‫َوبِاهللاِ ِو ِمنَ هللاِ َو َعلَى ِملَّ ِة َرسُوْ ِل هللا‬
Sebelum mulai memandikan dengan air sembilan terlebih dahulu pasanglah niat
memandikan mayat dengan menuangkan sedikit air sebagai pertanda pemandian
yang wajib segera dimulai.
Adapun niat memandikan mayat itu berbeda antara laki – laki dan perempuan
dewasa, mayat anak laki-laki dan mayat anak perempuan. Sebagaimana tersebut
dibawah ini :
Niat memandikan mayat laki – laki dewasa

‫ض ْال ِكفَايَ ِة هَّلِل ِ تعلى‬ ِ ِّ‫ْت ْال ُغس َْل لِهَ َذا ْال َمي‬
َ ْ‫ت فَر‬ ُ ‫ن ََوي‬
Niat memandikan mayat perempuan dewasa

‫ض ْال ِكفَايَ ِة هَّلِل ِ تعلى‬


َ ْ‫ْت ْال ُغس َْل لِهَ ِذ ِه ْال َم ْيتَ ِة فَر‬
ُ ‫ن ََوي‬
Niat memandikan mayat anak laki – laki

‫ض ْال ِكفَايَ ِة هَّلِل ِ تعلى‬ ِ ‫ْت ْال ُغس َْل لِهَ ِذ ِه ْال َم ْيتَ ِة ْا‬
َ ْ‫لط ْف ِل فَر‬ ُ ‫ن ََوي‬
Niat memandikan mayat anak perempuan

‫ض ْال ِكفَايَ ِة هَّلِل ِ تعلى‬


َ ْ‫ْت ْال ُغس َْل لِهَ ِذ ِه ْال َم ْيتَ ِة ْال ِط ْفلَ ِة فَر‬
ُ ‫ن ََوي‬
Do’a membaringkan mayat

‫اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ بِس ِْم‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ‫هللاِ َوبِاهللاِ ِو ِمنَ هللاِ َو َعلَى ِملَّ ِة َرسُوْ ِل هللا‬
Setelah point 11 dilakukan maka mulailah memandikan mayat dengan air
sembilan ( 9 ) artinya memandikan mayat sebanyak sembilan kali mulai dari
kepala sampai keujung kaki dengan penyiraman secara perlahan – lahan agar
seluruh bagian tubuhnya terbasuh dengan air. Hendaknya antara do’a dan
penyiraman sekali selesai dan jangan mengulangi penyiraman walaupun satu
kali.
Adapun secara pelaksanaan air sembilan yang lebih sempurna yaitu siapkanlah
air dalm ceret sebanyak tiga ( 3 ) ceret dengan tiga jenis air antara lain :
1. Air yang bercampur dengan air sadar ( Daun Bidara), apabila tidak ada
maka boleh dengan air jeruk purut ( mungkur ).
2. Air bersih
3. Air bersih yang bercampur sedikit dengan kapur barus
Ketiga jenis air ini dipakai masing-masing tiga kali yaitu air pada point pertama
pada nomor urut kesatu, keempat dan ketujuh .Air bersih, pada nomor urut
kedua, kelima dan kedelapan. Adapun air bersih bercamput kapur barus
dipergunakan pada nomor urut ketiga, keenam dan kesembilan. adapun air
sembilan dan Do’anya secara rinci adalah sebagaimana berikut :
a. Posisi Mayat ditelentangkan, siramkan anggota kanan terlebih dahulu dari
pada yang kiri. disertai pembacaan Do’a :

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


‫صلَيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا‬ َ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ َل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ‫اِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى اَ َل َسيِّ ِدنَا اِب َْرا ِه ْي َم فِي ْال َعالَ ِم ْينَ اِنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَه‬
ُ‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬ َ ‫اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫ص ْي ُر اَ ْشهَ ُد اَ ْن‬ِ ‫ك ْال َم‬ َ ‫ار ِح ْي ُم ُغ ْف َرنَكَ َربَّن‬
َ ‫َاواِلَ ْي‬ َ َ‫ارحْ َم ُن ُغ ْف َرنَكَ ي‬َ َ‫ُغ ْف َرنَكَ يَاهللاُ ي‬
ُ‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬
َ ‫اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫ص َراطً ُم ْستَقِي ِْم تَ ْن ِز ْي ُل‬ ِ ‫لح ِكي ِْم اِنَّكَ لَ ِمنَ ْال ُمرْ َسلِ ْينَ َعلَى‬ َ ‫س َو ْالقُرْ َأ ُن ْا‬
ِ َ‫ي‬
ُ‫ْال َع ِزي ِْز ْال َّر ِحي ِْم لتنزرقوماما ازراباؤهم فهم غافلون اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا‬
ُ‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬َ ‫َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬

b. Mayat dibaringkan kesebelah kiri dan siramlah sebelah kanannya mulai dari
kepala sampai keujung kakinya disertai pembacaan Do’a :

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

ُ‫ضلُّ هللاُ الظَّالِ ِم ْينَ َويَ ْف َع ُل هللاُ َمايَ َشا ُء َويَحْ ُك ُم َماي ُِر ْي ُد اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا‬ ِ ُ‫َوي‬
ُ‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬ َ ‫َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫هللاُ َوهَّلِل ِ اَ ْكبَ ُر َواَل َحوْ َل َواَل قُ َّواةَ اِاَّل بِاهللِ‬ ‫ُسب َْحانَ هللاُ َو ْا َ‬
‫لح ْم ُد هَّلِل ِ َواَل اِلَهَ اِاَّل‬
‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ‬
‫هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬ ‫ْال َعلِ ِّي اَل َع ِظي ِْم اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل‬
‫َو َرسُوْ لُهُ‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫لرسُوْ ُل بِ َمااُ ْن ِز َل اِلَ ْيكَ ِم ْن َربِّ ِه َو ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ ُك ٌل َأ َمنَ بِاهللاِ َو َملَِئ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه‬ ‫َأ َمنَ ْا َ‬
‫ك‬ ‫ك َربَّنَا َواِلَ ْي َ‬ ‫ق بَ ْينَ اَ َح ٍد ِم ْن ُر ُسلِ ِه َوقَالُوْ ا َس ِم ْعنَا َو َعطَ ْعنَا ُغ ْف َرانَ َ‬ ‫َو ُر ُسلُ ِه اَل ُنفَرِّ ُ‬
‫مص ْي ُر اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ‬ ‫ْالَ ِ‬
‫َو َرسُوْ لُهُ‬

‫‪c.‬‬ ‫‪Mayat dibaringkan kesebelah kanan dan siramlah sebelah kirinya mulai dari‬‬
‫‪kepala sampai keujung kakinya disertai pembacaan Do’a dibawah ini :‬‬

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫ِم ْنهَا خَ لَ ْقنَا ُك ْم َوفِ ْيهَا نُ ِع ُد ُك ْم َو ِم ْنهَا نُ ْخ ِر ِج ُك ْم تَا َرةً اُ ْخ َرى اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ‬
‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ‬ ‫َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫اِ ْن َشا َء هللاُ تَ َعالَى ِمنَ اَْأل ِمنِ ْي ِن ثَبَتَكَ هللاُ بِقَوْ ِل الثَّابِ ِ‬
‫ت اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللاُ‬
‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ‬
‫َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫ص ِّل لِ َربِّكَ َوا ْن َح َر اِ َّن َشانَِئكَ هُ َو اَْأل ْبتَ َر اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ‬ ‫ك ْال َكوْ ثَ َر فَ َ‬
‫اِنَّا اَ ْعطَ ْينَا َ‬
‫ك لَهُ َواَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ‬
‫اِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬

‫‪Pasanglah kain pengering yang telah disediakan yang dapat menutupi dari kepala‬‬
‫‪sampai keujung kaki simayat dengan cara menekan – nekan seluruh bagian dari pada‬‬
‫‪simayat agar air yang ada pada jasad simayat itu sedikit mengering. Dengan‬‬
‫‪demikian maka selesailah pelaksanaan pemandian yang sempurna selanjutnya‬‬
‫‪pelaksanaan pengapanan mayat.‬‬

Anda mungkin juga menyukai