1. Memandikan Mayit
Sebelum dimandikan, mayit terlebih dahulu dilenturkan persendiannya agar tidak kaku, kemudian, dalam
kondisi terlentang, kedua tangan disedekapkan di antara dada dan perut (sebagaimana ketika salat). Jika
mata mayat belum tertutup, maka disunahkan menutup kelopak mata mayit, bahkan jika diperlukan
mengikat dagu mayat ke arah bagian atas kepala agar mulut mayit tidak terbuka.
Selanjutnya, siapkan alat dan keperluan memandikan mayit:
a. Alat
1) Ranjang / Meja
2) Satir (kain penutup tempat memandikan)
3) Kain basahan
4) Ember dan gayung
5) Cotton bud
6) Sarung tangan
b. Bahan
1) Air suci dan mensucikan / air mutlak
2) Air daun jambu/ air asam
3) Air sabun
4) Air kapur barus
5) Sampo
b. Bahan:
1) Kapur barus yang dihaluskan
2) Kapas
3) Minyak wangi
c. Langkah-langkah:
1) Letakkan kain kafan dengan urutan sebagai berikut:
2
a) Letakkan 5 helai tali pada 5 tempat, yakni pada bagian atas (ujung kepala), bagian dada, bawah
pantat, lutut, dan bagian bawah kaki. Posisi tali memanjang ke kanan karena akan ditalikan
pada sisi kiri tubuh mayit;
b) Letakkan 3 helai kain (untuk laki-laki) atau 2 helai (untuk perempuan) dengan posisi selang-
seling melebar ke atas agar dapat menutup secara sempurna, karena tubuh mayit bagian atas
lebih besar daripada bagian bawah;
c) Letakkan baju kurung (lubang baju kurung tepat pada bagian leher mayit);
d) Letakkan kain sarung kira-kira mulai dari bagian pusar mayit;
e) Letakkan celana dalam di atas kain sarung;
f) Taburi kain kafan dengan serbuk kapur barus.
2) Letakkan mayit di atas kain dengan posisi yang tepat dengan tetap dalam kodisi tertutup kain;
3) Beri kapas pada bagian kemaluan dan sekitar dubur kemudian pakaikan celana dalam dengan
menekuknya ke arah atas (ke arah perut);
4) Beri kapas pada bagian lutut dan sela-sela jari kaki kemudian pakaikan sarung;
5) Beri kapas pada bagian siku, pergelangan tangan, sela-sela jari tangan dan pusar kemudian
pakaikan baju kurung dan lepaskan kain (jarit) penutup;
6) Berikan kapas pada bagian kening, kedua mata lubang hidung, telinga dan mulut, kemudian
pakaikan sorban/ kerudung. Sebelum ditutup dengan kain penutup seluruh tubuh, biasanya para
ahli waris atau kerabat jenazah diberikan waktu untuk melihat wajah jenazah untuk yang terakhir
kali;
7) Menutupkan kain dengan cara berselang-seling (diutamakan kain penutup yang terakhir adalah
kain pada sisi kanan jenazah);
8) Menalikan kelima tali pada sisi tubuh jenazah bagian kiri untuk memudahkan pelepasan tali saat di
liang lahat;
9) Mengoleskan minyak wangi pada kain kafan jenazah;
10) Menutup jenazah dengan kain (jarit)
11) Memasangkan penutup keranda.
3. Menyalati Jenazah
a. Letakkan jenazah di arah kiblat
b. Posisi imam : jika jenazah laki-laki, imam berdiri di depan kepala jenazah, sedangkan jika jenazah
perempuan, imam berdiri di depan perut jenazah.
c. Salat jenazah sebaiknya minimal terdiri dari tiga baris. Nabi Saw. bersabda:
b. Langkah-langkah
1) Siapkan liang kubur
2) Dua atau tiga orang turun ke liang kubur untuk menerima dan meletakkan jenazah
3) Masukkan jenazah ke dalam liang kubur dari arah selatan dengan posisi kepala di sebelah utara
َ سـلا
yang diawali bacaan: ـم َ صـلاى هللاُ َعـلَ ْي ِه َو ُ ِبس ِْم هللاِ َو َعلَى ِمـلاـ ِة َر
َ ِس ْـو ِل هللا
4) Hadapkan jenazah ke arah kiblat (miringkan ke kanan) pada liang lahat
5) Lepaskan tali kafan
6) Kain kafan bagian muka dibuka
7) Pipi kanan ditempelkan pada tanah
8) Jari kaki dihadapkan ke arah kiblat (Jawa: dipadalke)
9) Kumandangkan adzan
10) Letakkan Gelu (tanah penopang/pengganjal) di bagian : belakang kepala, belakang ketiak,
belakang pinggang, belakang lutut dan belakang tumit
11) Letakkan papan miring 45 derajat untuk menutupi jenazah. Catatan: haram mengubur jenazah
tanpa memasangkan papan/bambu penghalang tanah.
12) Timbun dengan tanah sambil dipadatkan
13) Talqin
14) Do’a
ب
ِ ـوا
َ صَّ َوللاُ أَعْـلَ ُم ِبـال