Anda di halaman 1dari 17

Final ilmu qiraat 2

Dibuat untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah ilmu qiraat 2

Dosen pengampu : Rosliana Arifin M.A

Dibuat oleh :

SAIFUL AKMAL (160303080)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR T.A 2018-2019
2

1. Table tentang hukum lam menurut imam 7


No. kondisi lam Cara baca lam Contoh
1 a. Harakat lam fathah Tagliz
b. Sebelum Lam terdapat huruf ‫ط ظ‬
‫ص‬
c. Salah satu huruf pada poin b
berharakat fathah atau sukun
2 Tidak memenuhi salah satu kondisi pada Tarqiq
poin nomor satu
3 Antara shad dan lam dipisahkan oleh alif Ikhtilaf (tarqiq dan
taghliz)
4 a. Jika memenuhi syarat nomor satu Tarqiq dan taghliz
kemudian lam itu terletak di ujung (taghliz lebih bagus)
kata dan diwaqaf
b. Lam harakat fathah sesudahnya
ada ya, dan sebelumnya ada shad

2. Jelaskan dengan detail waqaf pada akhir kata!


Waqaf (‫ )الوكف‬menurut lugat adalah berhenti menahan dari sesuatu (‫)الكف عن مطلق الشئ‬.
Menurut arti istilah adalah menghentikan sementara bunyi suatu kata, sehingga memungkinkan
untuk bernafas, lazimnya pembaca Al-Qur’an mempunyai niat untuk memulai bacaan lagi pada
lafaz yang terletak setelah lafaz yang di Waqafkan, atau dari lafaz yang terletak sebelumnya.

Kaidah-kaidah yang terdapat pada bab ini sebagai berikut:

A. As Sukun Sebagai Asal Waqaf

Asal waqaf adalah As Sukun, dan waqaf disini bermakna waqaf (berhenti) darimemberi
harakat huruf.

Dalil Syatibiyyahnya:

‫من الوقف عن تحريك حرف تعزال‬, ‫واالسكان اصل الوقف وهواشتقاقه‬

Penjelasannya

Asal waqaf adalah sukun (‫) السكون‬, sedang Ar-Raum (‫ )الروم‬dan Al-Isyam (‫ )االشمام‬adalah
sebagai cabang (Furu’)

Arti waqaf didalam kaidah berhenti dari memberi harakat huruf, berhenti arti waqaf disini
memakai arti lughat.

B. Bacaan Ar-Rum dan Al-Isymam ketika waqaf dipakai oleh seluruh Imam Qiraat.
3

1. ABU ‘AMR dan AL KUFIYYUN memakai bacaan tersebut berdasarkan riwayat yang
baik dan mempunyai dalilnya.

Dalil Syatibiyyah:

‫من الروم واالشمام سمت تجمال‬, ‫وعند ابي عمرو وكوفيهم به‬

2. Diriwayatkan, sebagian besar Ahlul Ada’ memakai bacaan tersebut untuk seluruh
Imam Qiraat.

Dalil Syatibiyyah:

‫لساءرهم اولن العال ءقو مطوال‬, ‫والكسءر اعالم القران يراهما‬

Penjelasannya

Kaidah B-1 dan B-2 dapat disimpulkan bahwa apabila Waqaf pada suatu lafaz seluruh
Imam Qiraat memperbolehkan memakai bacaan Ar-Rum dari Al-Isymam. Hanya saja bagi ABU
‘AMR dan AL KUFIYYUN, (‘ASIM, HAMZAH, AL KISA’I) mempunyai tariq/Nas yang
bagus, sedang Imam Imam yang lain/ BAQIL QURRA’ (yakni NAFT’, BNU KASIR dan IBNU
‘AMR.) Walaupun tidak mempuyai Nas, Namun oleh karena sebagian ahlul Ada’ dari mereka
memakainya, maka bacaan Ar-Rum dan Al-Isyamam masih tetap diberlakukan. 1

C. Definisi Ar-Rum (‫)الروم‬

Ar-Rum adalah memperdengarkan bunyi huruf hidup (yang mengawali akhir kata)
dengan suara lemah ketika waqaf, sehingga orang yang berdekatan masih memungkinkan untuk
mendengarnya.

Dalil Syatibiyyah:

‫بصوت خفي كل دان تنواال‬, ‫ورومك اسماع المحرك واقفا‬

Penjelasannya

Definisi AR-Rum didalam kaidah sudah jelas adanya, Namun ketika kaidah C ini
dicermati, terjadinya bacaan Ar-Rum adalah sebagaimana berikut:

1. Huruf yang menjadi akhir kata harus hidup/berharkat, dan apabila yang menjadi akhir
kata berupa huruf mati/AsSukun, tentu tidak diperbolehkan memakai bacaan Ar-Rum.
2. Adanya bacaan Ar-Rum hanya ketika waqaf.
3. Orang yang berdekatan dengan pembaca Al-Qur’an masih dapat mendengar, diperkirakan
bunyi huruf yang menjadi akhir kata diperlemah sampai kurang lebih tinggal sepertiga.
4.

1
W. Alhafidz Ahsin. 2006. Pengantar Ilmu Qiraat. Jakarta : Media. Hal. 96
4

Catatan: Hakekat bacaan Ar-Rum tidak dapat diketahui oleh orang tuli (tuna rungu)

D. Definisi Al-Isymam )‫(االشمام‬

Al-Isymam adalah memonyongkan kedua bibir ke muka dengan tanpa suara, serta merta
mengiringi sukun-nya huruf.

Tempat-tempat pembacaan ar-Raum dan isymam

1. Apabila waqaf ada kalimat yang akhirnya dhammah atau rafa’ makanya seluruh imam
qiraat membacanya dengan 3 macam, yaitu :
- Sukun
- Al-isymam
- Ar-raum
Contoh :
‫من قبل‬
‫من حيث‬
2. Apabila waqaf ada kalimat yang akhirnya kasrah atau jar makanya seluruh imam qiraat
membacanya dengan 2 macam, yaitu :
- Sukun
- Ar-raum
Contoh :
‫هؤالء‬

3. Apabila waqaf ada kalimat yang akhirnya fatah atau nasab makanya seluruh imam qiraat
membacanya dengan sukun saja, kecuali ulama nahwu (imam sibawaihi) beliau
memberlakukan ar-raum.
Contoh :
‫أين‬
‫أنت‬

Tempat yang tidak boleh dibaca ar-raum dan imalah

1. Ha ta’nis
Contoh :
‫رحمة‬
‫نعمة‬

2. Mim jama’
5

Yaitu bagi para imam yang menshilahkan mim jama’ dengan waw ketika wasal

3. Harakat yang datang kemudian


Contoh :
‫فلينظراالنسان‬

Apakah ha dhamir boleh dibaca ar-raum dan isymam?

Sebelumnya kita perlu mengetahui bahwa ada tujuh keadaan sebelum ha dhamir yaitu

1. Berupa dhammah
Contoh :
‫قلبه‬

2. Wau sukun
Contoh :
‫وشروه‬

3. Kasrah
Contoh :
‫ربه‬

4. Ya sukun
Contoh :
‫فيه‬

5. Fathah
Contoh :
‫نفسه‬

6. Alif
Contoh :
‫تخشاه‬

7. Huruf sahih mati


Contoh :
‫فأهلكته‬

Adapun menurut pendapat mazhab pertama, tidak dibolehkan membaca ar-raum dan
isymam dari poin 1-4 dan dibolehkan pada poin 5-7.
6

Sedangkan menurut pendapat kedua, dibolehkan membaca ar-raum dan isymam pada
semua poin di atas.

3. Kenapa imam qiraat mengikuti rasm usmani?


Para imam qiraat mengikuti rasm usmani, karena rasm usmani itu cocok untuk dimasuki oleh
semua qiraat.
Sebelumnya kita perlu mengerti terlebih dahulu tentang rasm usmani, yaitu al-qur’an yang di
tulis pada masa usman bin affan yang tiada padanya titik dan harakat. Jadi harakat itu bisa saja
menjadi panjang atau pendek tergantung dengan bacaan imam qiraat dan itu cocok semuanya
dengan tulisan huruf hijaiyah yang ada.

4. Jelaskan tentang ya idhafah!

Menurut istilah ulama qiraat, Ya' idhafah adalah ya' yang bukan sebagai huruf ketiga dari kata dasar
dan bukan sebagai kerangka kata dasar.

Tegasnya Ya' idhafah adalah ya' zaidah yang menunjukkan mutakallim.

Contoh : ‫ستجدوني ذكري إني‬

Adapun cara imam tujuh membaca ya idhafah adalah sebagai berikut

a. Seluruhnya membaca sukun padanya

Contoh: ‫خلقني الذى‬

b. Seluruhnya membaca Fatah padanya

Contoh: ‫الني نعمني‬

c. Seluruhnya ikhtilaf pada membaca sukun dan Fatah padanya

5. Jelaskan tentang ya zaidah!


Ya’ Zaidah Menurut imam Qiraat adalah Ya’ yang terletak diujung/akhir kata, dimana ia
sebagai tambahan didalam membaca atas Rasm-nya Masahif Utsmaniyyah; dan tentunya khusus
bagi imam qiraat yang membacaya menggunakan Isbat Ya’. Dengan demikian Ya’ Zaidah tidka
tertulis dalam MasahifUstmaniyyah dan biasanya hanya berbentuk Isim.
7

A. Kaidah Asal/Umum Dari Sebagian Imam Tujuh

i. Ibnu Katsir membaca Isbat Ya’ Zaidah baik ketika washal maupun waqaf.
Sedangkan terjadi ikhtilaf pada bacaan rawi Hisyam, dan khusus tempat pertama
(ketika washal maupun waqaf. Berikut Dalil Syatibiyyahnya :

‫ ِب ُخ ْلفٍ َوأ ُ ْولى النَّ ْم ِل َح ْمزة ُ َك َّمالا‬. ‫َوتَثْبُتُ فِى ال َحالَي ِْن د ًُّرا لَ َو ِامعَا‬

ii. Ketika washal, Abu Amr, Hamzah, Al Kisai dan Nafi’ membaca Isbat Ya’
Zaidah. Berikut Dalil Syatibiyyahnya :

ُ ‫ش ُك ْو ٌر إما ُمه‬
َ ٌ‫ص ِل َح َّماد‬
ْ ‫الو‬
َ ‫َو ِفي‬

Penjelasan :

i. Kaidah Asal Ibnu Katsir dalam membaca Ya’ Zaidah adalah Isbat Ya’ Zaidah baik
ketika washal maupun waqaf. Sedangkan maksud terjadi ikhtilaf pada bacaan rawi
Hisyam ialah dialam membaca Ya’ Zaidah mempunyai 2 wajah bacaan yakni
membaca Isbat Ya’ Zaidah dan membuang Ya’ Zaidah baik ketika washal maupun
waqaf.

ii. Dari Abu Amr Hamzah, Al Kisai dan Nafi’ membaca Isbat Ya’ Zaidah khusus ketika
washal, jadi apabila waqaf mereka membuang Ya’ Zaidah. Adapun jumlah Ya’
Zaidah didalam Al-Qur”an ada 62 tempat.

B. Yang Membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫–أن‬ ْ - ‫ لَئ ْن أَ َّخ ْرتَن‬-‫سر‬
ْ ‫أن تُعَلَّ َمن‬ ْ َ‫ إذَا ي‬- ‫إلى الدَّاع‬
ْ – ‫أن يأْتِيَ ِن‬
‫أن يَ ْه ِديْن – ال ُمنَا ِد – ال َج َو ِار‬ ْ – ‫ ( يُؤْ تِيَ ِن‬yang disurat Al-Isra’) dan ‫ أالتَتَّ ِب َع ِن‬dikalangan
Imam Tujuh.

Ahlu Sama membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫أن‬ ْ – ‫أن يُؤْ تِيَ ِن‬ ْ – ‫أن تُعَلَّ َم ِن‬
ْ - ‫ لَئِ ْن أ َ َّخ ْرت َِن‬-‫ إذَا يَس ِْر‬- ِ‫إلى الدَّاع‬
ْ – ‫ ( يأْتِيَ ِن‬yang disurat Al-Isra’) dan ‫أالتَتَّ ِب َع ِن‬. Berikut Dalil Syatibiyyahnya :
‫أن يَ ْه ِديْن – ال ُمنَا ِد – ال َج َو ِار‬

َ ‫أن تُعَلٌّ َمنِي ِوالَ َوأ َّخ ْرت َِن اإلس َْرا َوتَت َّ ِبعَ ْن‬
‫س َما‬ ِ ‫فَيَسري إلى الدَّاعِ ا َج‬
ْ ‫ ِديَ ْن يُؤْ تِيَ ْن َم ْع‬.‫وارال ُمنَا ِديَه‬

Penjelasan :
8

Yang membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz – ‫أن يأْتِ َي ِن‬ ْ – ‫أن ت ُ َع َّل َم ِن‬
ْ – ‫أن يُؤْ ِت َي ِن‬ ْ - ‫ لَئِ ْن أ َ َّخ ْرت َِن‬-‫ إذَا َيس ِْر‬- ِ‫إلى الدَّاع‬
ْ (ada 9 buah lafaz) adalah Ahlul Sama yakni terdiri dari Nafi’, Ibnu Katsir,
‫أن َي ْه ِديْن – ال ُمنَا ِد – ال َج َو ِار‬
dan Abu Amr. Jadi untuk bacaan dari masing-masing imam ini, dikembalikan pada kaidah
asalnya yang terdapat pada kaidah sebelumnya (A1-A2).

C. Yang Membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫( نَبْغ‬yang disurat Al-Kahfi) ‫َيأت‬
ْ ‫ع الدَّاع – أت ُمد ُّْونَن – اتَّبعُن أ ْهد ُك ْم – َو‬
(yang di surat Hud) ‫إن تَ َرن – دُعاَء‬ ُ ‫ يَ ْد‬dikalangan Imam
Tujuh.

i. Al-Kisai dan Ahlu Sama membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫ نَب ِْغ‬disurat Al-
Kahfi dan ‫ت‬
ِ ‫ يَأ‬di surat Hud.

Berikut Dalil Syatibiyyahnya :

ِ َ ‫ف نَبْغي ِ يأ‬
‫ت في ِ هُودَ ُرفٌال‬ ِ ‫َوفِي ال َك ْه‬

............‫سما‬

ii. Hamzah, Warsy, Abu Amr, dan Al-Bazzy membaca Isbat Ya’ Zaidah pada
lafaz ‫ دُعا َ ِء‬. Berikut Dalil Syatibiyyahnya :

‫و دُعا َ ِءي فِي َجنَا ُح ْل ِو َهدْ ِيه‬......


َ

iii. Ibnu Katsir, Abu Amr, dan Qalun membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫ات َّ ِبعُ ِن‬
‫ أ ْه ِد ُك ْم‬dan ‫إن ت ََر ِن‬
ْ ‫و‬.
َ Berikut Dalil Syatibiyyahnya :

‫َوفِي التَّبِعُ ْوني ِ أ ْهدَ ُك ْم َحقُّهُ بَال‬

.........‫إن ت ََر ِني َع ْن ُه ْم‬


ْ

iv. Ahlu Sama dan Hamzah membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫ أت ُ ِمد ُّْون َِن‬.
Sedangkan Al-Bazzy, Warsy, dan Abu Amr membaca Isbat Ya’ Zaidah pada
ُ ْ‫ َيد‬. Berikut Dalil Syatibiyyahnya:
lafaz ِ‫ع الدَّاع‬

ُ ْ‫ فَ ِريقاا ويَد‬. ‫ ت ُ ِمدُّو َننِي سما‬......


َ‫ع الدَّاعِ هاكا َجنا َ َحال‬

Penjelasan :
9

i. Al-Kisai dan Ahlu Sama membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ِ‫ نَبْغ‬disurat Al-Kahfi
dan ‫ت‬
ِ ‫ َيأ‬di surat Hud. Maka dari itu, bacaan dari masing-masing mereka harus
dikembalikan kepada kaidah asalnya yang terdapat pada kaidah sebelumnya (A1-A2).
Kemudian Imam Qiraat lain selain mereka (Baqil Qurra) membaca dengan
membuang Ya’ Zaidah.

ii. Pada kaidah ini juga dikembalikan kepada kaidah asalnya yang terdapat pada kaidah
sebelumnya (A1-A2). Kemudian Imam Qiraat lain selain mereka (Baqil Qurra)
membaca dengan membuang Ya’ Zaidah.

iii. Untuk kaidah yang ini, imam Qiraat seperti Qalun dan Abu Mar membaca lafaz ‫ات َّ ِبعُ ِن‬
‫ أ ْه ِد ُك ْم‬dan ‫إن ت ََر ِن‬
ْ ‫ َو‬dengan Isbat Ya’ Zaidah ketika Washal dan membuang Ya Zaidah
ketika Waqaf. Sedangkan Ibnu Katsir membacanya Isbat Ya’ Zaidah. Kemudian
Imam Qiraat lainnya (Baqil Qurra) membacanya dengan membuang Ya’ Zaidah.

iv. Pada kaidah ini sudah bahwa Nafi’ dan Abu Amr membaca Isbat Ya’ Zaidah ketika
washal dan membuang Ya’ Zaidah ketika waqaf pada lafaz ‫أت ُ ِمد ُّْون َِن‬, sedangkan Ibn
ُ ْ‫ يَد‬Warsy
Katsir membacanya dengan Isbat Ya’ Zaidah. Begitupun dengan lafaz ِ‫ع الدَّاع‬
dan Abu Amr membaca Isbat Ya’ Zaidah ketika washal dan membuang Ya’ Zaidah
ketika waqaf. Sedangkan Al-Bazzy mmebaca Isbat Ya’ Zaidah. Kemudian imam
Qiraat lainnya ( Baqil Qurra) membaca membuang Ya’ Zaidah .

َ ‫ ب‬disurat Al-Fajr ‫ أك َْر َمن‬dan ‫أ َهاَئن‬


D. Yang Membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫الواد‬
dikalangan Imam Tujuh.

i. Ibnu Katsir, Warsy meng-isbatkan Ya’ Zaidah pada lafaz ‫الوا ِد‬
َ ِ‫ ب‬disurat Al-
Fajr, hanya saja untuk Qunbul ketika waqaf mempunyai 2 wajah bacaan.
Berikut Dalil Syatibiyyahnya:

‫بالوجْ َهي ِْن وافَقَ قُ ْنبُ َل‬


َ ‫ف‬ ِ ‫ َوفِي ا ا َلو ْق‬. ُ‫باالوادِي دَنا َ َجريانُه‬
َ ‫ف الفَجْ ِر‬
ِ ‫َو‬

ii. Nafi’ dan Al-Bazzy membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫ أ ْك َر َم ِن‬dan ‫ئن‬
ِ َ ‫ أ َها‬.
sedangkan Al-Maziny (Abu Amr) ketika membaca washal dikedua lafaz
10

tersebut adala mempunyai 2 wajah bacaan yaitu : membuany Ya’ Zaidah


ُ ْ‫ ال َحذ‬adalah lebih bagus.
dan Isbat Ya’ Zaidah. Akan tetapi wajah bacaan ‫ف‬
Berikut Dalil Syatibiyyahnya :

‫عدَّا ْعدَ َال‬


ُ ‫نى‬ ِ ‫ َو َحذْفُ ُه َما ِل ْل‬. ‫نى َم ْعهُ أهاَن َِن إذَهدى‬
ِ ‫ماز‬ ِ ‫َوأ ْك َر َم‬

Penjelasan :

i. Ibnu Katsir, Warsy meng-isbatkan Ya’ Zaidah pada lafaz ‫الوا ِد‬
َ ِ‫ ب‬disurat Al-Fajr:9.
Hanya saja khusus Qunbul ketika waqaf mempunyai 2 wajah bacaan yaitu Isbat
Ya’Zaidah dan membuang Ya’Zaidah. Imam Qiraat lainnya (Baqil Qurra) membaca
dengan membuang Ya’Zaidah. Perlu diketahui lafaz ini selain ditempat tersebut tidak
masuk kedalam kaidah ini.

ii. Nafi’ dan Al-Bazzy membaca Isbat Ya’ Zaidah pada lafaz ‫ أ ْك َر َم ِن‬dan ‫ئن‬
ِ َ ‫ أ َها‬. sedangkan
untuk bacaan Al-Maziny (Abu Amr) membuang Ya’Zaidah lebih bagus dari pada
membaca Isbat Ya’ Zaidah pada kedua lafaz tersebut ketika washal, berarti beliau
mempunyai 2 wajah bacaan. Kemudian untuk bacaan dari masing-masing imam
qiraat dikembalikan kepada kaidah asal mereka.

6. Jelakan tentang Farsy al-huruf surah al-Fatihah


FARSY AL-HURUF SURAH AL-FATIHAH

1) BACAAN Imam Tujuh pada lafaz ‫ ملك‬dalam ayat ‫ملك يوم الدين‬ dengan ‫ملك يوم الدين‬
surat Al-Fatihah ayat 4.
- AL-KISA’I dan ASIM memaca ‫ملك‬pada ayat ‫ ملك يوم الدين‬dengan ‫ ملك يوم الدين‬. adalah
dengan Isbat Alif sesudah Mim.
Maka dari bacaan BAQIL QURRA’, yakni Imam Tujuh selain “ASIM dan ‘AL-KISA’I
(yakni NAFI, IBNU KASIR,ABU AMR. IBNU ‘AMIR dan HAMZAH) adalah
membuang Alif sesudah Mim ‫ حذف األلف بعد الميم‬yakni ‫ملك يوم الدين‬
2) Bacaan Imam Tujuh pada lafaz ‫( صراط‬Nakirah) surat Al-Fatihah ayat 6 dan ‫الصراط‬
(Ma’rifah) surat Al-Fatihah ayat 5 dan di manapun berada dalam Al-Quran.
Bacaan lafaz ‫ صراط‬dan ‫ الصراط‬adalah sebagai berikut :
11

- QUNBUL membaca dengan ‫ سراط‬dan ‫ السراط‬di manapun berada.


Lafaz ‫ صراط‬dalam AL-Quran ada kalanya dalam bentuk Nakirah misalnya pada ayat ‫وانك‬
‫ لتهدى الى صراط مستقيم‬dan adakalanya berbentuk Makrifah seperti pada -‫اهدنا الصراط المستقيم‬
‫صراتك المستقيم‬-‫صراط الذين‬.
Bacaan Imam Tujuh pada lafaz ‫ صراط‬di manapun berada dalam Al-Quran, baik Nakirah
maupun Makrifah lafaz selain ‫ الصراط‬pada ‫ اهدنا الصراط المستقيم‬adalah sebagai berikut :
1) QUNBUL membaca dengan Sin (‫ )س‬yaitu ‫ سراط‬dan ‫السراط‬.
2) KHALAF membaca Al-Isymam (bunyi campuran antara ‫ ص‬dan ‫ ز‬namun bunyi ‫ص‬
lebih mengalahkan sedikit atas bunyi ‫ز‬.
3) BAQIL QURRA’ membaca dengan ‫ ص‬murni yaitu ‫ صراط‬dan ‫الصراط‬
- KHALAF membaca dengan meng-isymamkan ‫ ص‬dengan ‫ ز‬di manapun berada, sedang
KHALAD membaca Al-Isymam hanya pada tempat pertama dalam Al-Quran.
Lafaz ‫ الصراط‬tempat pertama dalam Al-Quran adalah terdapat pada ayat 6 surat Al-
Fatihah, yaitu pada firman Allah ‫ اهدنا الصراط المستقيم‬bacaan Imam Tujuh padanya adalah
sebagai berikut :
4) QUNBUL membaca dengan ‫ س‬yakni ‫السراط‬
5) KHALAF dan KHALLAD (Biasa disebut Hamzah) membaca Al-Isymam.
6) BAQIL QURRA’ membaca ‫ ص‬murni yaitu ‫ الصراط‬.

7. Buatlah kerangka materi tentang Farsy al-huruf surah al-


Baqarah
FARSY AL HURUF SURAT AL-BAQARAH

1. Bacaan lafaz ‫ َو ما َي َ ٰخ د َ ع ُْو َن‬pada surat Al-Baqarah ayat 9.


a. Ibnu Amir dan Al- kafiyyun mereka membaca dengan bacaan ‫َو ما َي َ ٰخ د َ ع ُْو َن‬
b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ‫َو ما َي ُخ ِد ع ُْو َن‬
2. Bacaan lafaz ‫ ي َ كْ ذِ ب ُْو َن‬pada surat Al-Baqarah ayat 10.
a. Al-kufiyyun membaca dengan bacaan ‫ ي َ كْ ذِ ب ُْو َن‬takfif‫ذ‬
b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ‫ ي ُ ك َ ذ ِ ب ُْو َن‬tasdid‫ذ‬
3. Di antara imam tujuh ada yang membaca Al -isymam pada lafaz ‫ ق ِ ي َل‬surat Al-
Baqarah ayat 11.
12

Isyam adalah memberi dua jenis harakat pada huruf awalnya, yaitu harakat kasrah
dan dhammah.

a. Al-kisai dan Hisyam membaca dengan bacaan ) ‫ ق ِ ي ْ َل‬، ‫ْض‬


َ ‫غي‬
ِ ، ‫) ِج ي ْي َء‬
b. Ibnu Amir dan al-kisai membaca dengan bacaan ( ‫ق‬
َ ْ‫س ي‬
ِ ، ‫) ِح ي ْ َل‬
c. Ibnu Amir, al-kisai dan Nafi' membaca dengan bacaan ) ‫ْى‬ ٔ ‫سي‬ ْ ٔ‫س ي ى‬
ِ ،‫ت‬ ِ )
4. Bacaan imam tujuan pada damir munfasil : ‫و ه َُو‬pada
َ surat Al-Baqarah ayat 29.

a. - Al-kisai, Qalun, Abu Amr mereka membaca dengan bacaan ( ، ‫ ل َ ْه َو‬، ‫ي‬
َ ‫ ف َ ْه‬، ‫ف َ ْه َو‬
َ ‫) ل َ ْه‬
َ ْ‫ َو ه‬، ‫ َو ه ْ َو‬، ‫ي‬
‫ي‬
- baqil qurra' membaca dengan bacaan ) ‫ي‬
َ ِ‫و ه‬،
َ ‫و ه َُو‬،
َ ‫ي‬َ ‫ ل َ ِه‬، ‫ ل َ هُ َو‬، ‫ي‬
َ ‫ ف َ ِه‬، ‫) ف َ هُ َو‬
b. Al-kisai dan Qalun mereka membaca dengan bacaan ( ‫) ث ُمَّ هْ َو‬

c. Baqil qurra' ( ‫) ث ُم َ هْ َو‬

5. Bacaan lafaz ‫ ف َ ا َٔ َز َّل‬pada surat Al-Baqarah ayat 36.

a. Hamzah membaca dengan bacaan‫ ف َ ا َٔ َز ا ل َ هُ َم ا‬takhfif dan tambah Alif di depannya.


b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ‫ ف َ ا َٔ َز ا ل َّ هُ َم ا‬tambah‫ل‬
ٍ ‫ ك َ ل ِ ٰ َم‬pada surat Al-Baqarah ayat 37.
6. Bacaan lafaz ُ ‫ َء ا د َ م‬dan ‫ت‬

ٰ ‫ت‬
a. Ibnu Katsir membaca dengan bacaan) َ‫ا د َ م‬، ٌ ‫) ك َ ل ِ ٰ َم‬
ٍ َ ٰ‫) ك َ ل ِم‬
b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan) ُ‫ ا َ د َ م‬، ‫ت‬
7. Bacaan lafaz ‫ َو ال ي ُ ق ْ ب َ ُل‬pada surat Al-Baqarah ayat 48.

a. Ibnu Katsir dan Abu Amr mereka membaca dengan bacaan ( ‫ َو ال ت ُ ٰق ب َ ُل‬pakai ‫) ت‬
b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ) ‫و ال ي ُ ق ْ ب َ ُل‬pakai
َ ‫)ي‬
8. Bacaan lafaz ‫ َو ع َ د ْ ن َا‬pada surat Al-Baqarah ayat 51.

a. Abu Amr membaca dengan bacaan ‫ َو ع َ د ْ ن َا‬buang Alif sesudah‫و‬


b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ‫ َو ا ع َ د ْ ن َا‬tambah Alif sesudah ‫و‬.
9. Bacaan lafaz ‫ار ى ٕ ك ُ ْم‬
ِ َ ‫ ب‬pada surat Al-Baqarah ayat 54.

a. As-susi membaca dengan bacaan ‫ ب َ ار ٖى ك ُ ْم‬sukun Hamzah


Sukun ra' membaca dengan bacaan ْ‫ ي َ ن ْ صُ ْر ك ُ م‬، ‫ي ُ شْ ِع ْر ك ُ ْم‬
13

b. Ad-Duri membaca 2 wajah - seperti bacaan imam as-susi - membaca ikhtilas


huruf ra' dan huruf Hamzah.
c. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ْ‫ار ىٔ ِ ك ُ م‬
ِ َ‫ب‬
Dhammah ra' membaca dengan bacaan ‫ ي ُ شْ ِع ُر ه ُ ٍم‬، ْ‫ي ُ شْ ِع ُر ك ُ م‬
10. Bacaan lafaz ْ‫ ن َ غ ْ ف ِ ْر ل َ ك ُ م‬pada surat Al-Baqarah ayat 58 dan Al-a'raf ayat 161.

a. Abu Amr, Ibnu Katsir, al-kufiyyun ‫ن َ غ ْ ف ِ ْر‬


b. Nafi' Al-Baqarah membaca dengan bacaan ‫ ي ُ غ ْ ف َ ْر‬Al-a'raf membaca dengan
bacaan ‫ت ُغ ْ ف َ ْر‬
c. Ibnu Katsirmembacadenganbacaan ‫ت ُغ ْ ف َ ْر‬
11. Bacaan lafaz ‫ ال ن َّ ب ِ ي ِ َن‬pada surat Al-Baqarah ayat 61, dan lafaz ‫ي‬
ُّ ِ ‫ال ن َّ ب‬dalam bentuk
mufrad manapun jama'ah di mana pun berada.

a. Imam tujuh selain Nafi' meng-ibdalkan Hamzah dengan ‫ و‬atau ‫ي‬contoh nya
َ ‫ال ن ُّ ب َُّو ة‬- َ ‫ال ن ُّ ب ُْو ءَ ة‬
b. Imam Qalun (riwayat Nafi') meng-ibdalkan Hamzah dengan ‫ي‬contohnya
ِ ‫ ل ِ ل ن َّ ب ِ ي‬-ِ ‫ب ُ ي ُْو ت َال ن َّ ب ِ ي‬
12. Bacaan lafaz ‫ ال صَّ ا ب ِ ىٔ ِ ي ْ َن‬pada surat Al-Baqarah ayat 62.

a. Imam Nafi' membaca dengan bacaan ‫ ال صَّ ا ب ِ ي ْ َن‬tanpa Hamzah setelah ‫ب‬
b. Baqil Qiraa' membaca dengan bacaan ‫الصا ب ِ ىٔ ي ْ َن‬ada Hamzah setelah ‫ب‬
13. Bacaan lafaz ‫ ه ُ ُز او ا‬dan ‫ ك ُ ف ُ او ا‬di surat Al-Baqarah ayat 67.

a. Hamzah membaca dengan bacaan‫ ه ُْز ًٔو ا‬،‫ ك ُ ف ُ ًٔو ا‬ketika wasal dan wakaf.
b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ‫ ه ُ ُز او ا‬،‫ ك ُ ف ُ او ا‬ketika wasal dan wakaf.
14. Bacaan lafaz ‫ ع َ َّم ا ت َع ْ َم ل ُ ْو َن‬surat Al-Baqarah ayat 74 dan 85.

a. Ibnu Katsir membaca dengan bacaan ‫عَ َّم ا ي َ ع ْ َم ل ُ ْو َن‬


b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ‫عَ َّم ا ت َ ع ْ َم ل ُ ْو َن‬
15. Bacaan lafaz ُ ‫ط ي ْ ى َ ت ُه‬
ِ ‫ َخ‬pada surat Al-Baqarah ayat 81 dan ‫ال ي َ ع ْ ب ُ د ُْو َن‬pada ayat 83.

a. Nafi' membaca dengan bacaan ُ ‫ط ي ْ ى َ ت ُه‬ َ ada Alif setelah Hamzah (jama').
ِ ‫خ‬
b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ُ ‫ط ي ْ ى َ ت ُه‬ َ tanpa Alif setelah Hamzah
ِ ‫خ‬
(mufrad).
14

c. Nafi', Ashim, Abu Amr, Ibnu Amir mereka membaca dengan bacaan ‫ال ت َ ع ْ ب ُ د ُْو َن‬
pakai‫ت‬
d. Ibnu Katsir, Hamzah, al-kisai mereka membacadenganbacaan ‫ ال ي َ ع ْ ب ُ د ُْو َن‬pakai‫ي‬
16. Bacaan lafaz ‫ح سْ ن ا ا‬
ُ pada surat Al-Baqarah ayat 83.

a. Hamzah dan al-kisai mereka membaca dengan bacaan ‫ح س َ ن ا ا‬


َ
b. Baqil Qurra' membaca dengan bacaan ‫ح سْ ن ا ا‬ ُ
ٰ ‫ ت‬surat Al-Baqarah ayat 85 dan lafaz ‫َظ هَ َر ا‬
17. Bacaan lafaz ‫َظ هَ ُر ْو َن‬ ٰ ‫ ت‬surat at-tahrim

ayat 4.

ٰ ‫ ت‬- ‫َظ هَ ُر ْو َن‬


a. Al-kufiyyun membaca dengan bacaan ‫َظ هَ َر ا‬ ٰ ‫ ت‬takhfif ‫ظ‬
b. Baqil qurra' membaca dengan bacaan‫ ت َظ هَ َر ا‬- ‫ ت َظ هَ ُر ْو َن‬tasydid ‫ظ‬
18. Bacaan lafaz ‫ ا ُسْ رٰ ى‬dan ْ‫ ت ُ ٰف د ُْو ه ُ م‬surat Al-Baqarah ayat 85.

a. Hamzah membaca dengan bacaan‫ا َٔ سْ َر ى‬


b. Baqil qurra' membaca dengan bacaan ‫ا ُٔ ٰس َر ى‬
c. Nafi', Ashim dan al-kisai mereka membaca dengan bacaan ْ‫ت ُف َ ا د ُْو ه ُ م‬
d. Baqil qurra' membaca dengan bacaan ْ‫ت َف ْ د ُْو ه ُ م‬
19. Bacaan lafaz ‫ال ْ ق ُ د ُس‬surat Al-Baqarah ayat 87.

a. Ibnu Katsir membaca dengan bacaan ‫ ال ْ ق ُ د ْس‬sukun ‫د‬


b. Baqil qurra' membaca dengan bacaan ‫ ال ْ ق ُ د ُس‬dhammah‫د‬
20. Bacaan lafaz ‫ ي ُ ن َز ل‬pada surat Al-Baqarah ayat 90, dan lafaz ‫ ت ُن َز ل‬،‫ ي ُ ن َز ل‬dan ‫ن ُ ن َز ل‬
yang berharakat dhammah awal.

a. Ibnu Katsir dan Abu Amr mereka membaca dengan bacaan


‫ ي ُ ن ْ ِز َل‬، ‫ ن ُ ن ْ ِز َل‬، ‫ت ُن ْ ِز َل‬، ‫ ي ُ ن ْ َز َل‬، ‫ت ُن ْ َز َل‬
b. Baqil qurra' membaca dengan bacaan ‫ ي ُ ن َِز َل‬،‫ت ُن َِز ل‬، ‫ ن ُ ن َِز ُل‬، ‫ ي ُ ن َ َّز َل‬، ‫ت ُن َ َّز َل‬
c. Ibnu Katsir dan Abu Amr membaca dengan bacaan ‫ن ُ ْن ََ ِز ُل‬
d. Baqil qurra' membaca dengan bacaan ‫ن ُ ن َِز ُل‬
e. Ibnu Katsir membaca dengan bacaan ‫ي ُ ن ْ ِز َل‬
f. Baqil qurra'membaca dengan bacaan ‫ي ُ ن َ َّز ُل‬
15

َ ‫يُن َِز ُل ْالغَي‬surat Asy-syura ayat 28 dan


21. Bacaan lafaz. ‫ ُمن َِزلُ َها‬surat Al-Ma'idah ayat 115 dan ‫ْث‬
surat Luqman ayat 34.
a. Ibnu kasir, Abu Amr, Hamzah Al-Kisa'i membaca ‫ يُ ْن ِز ُل‬, ‫ُم ْن ِزلُ َها‬
b. Baqil Qurra'membaca َُُ‫ يُن َِزل‬, ‫ُمن َِزلُ َها‬
22. Bacaan lafaz ‫جب ِْر ْي ُل‬dalam
ِ Al-quran.
a. Ibnu Kasir membaca ‫َجب ِْر ْي ُل‬
b. Syu'bah membaca ‫َجب َْرِٔى ُل‬
c. Hamzah Al-Kisa'i membaca ‫َجب َْرِٔى ْي ُل‬
d. Baqil Qurra'membaca ‫ِجب ِْر ْي ُل‬
23. Bacaan lafaz ‫م ْيكَي َل‬surah
ِ Al-Baqarah ayat 98 dan tempat lainnya dalam Al-Quran.
a. Nafi'membaca ‫ِم ْي َكِٔىل‬
b. Abu Amr dan Hafs membaca ‫ِمي ٰ َْكل‬
c. Baqil Qurra' membaca ‫ِمي ْٰكِٔىيْل‬
24. Bacaam lafaz ‫ َو ٰل ِك َّن‬pada َ‫ش ٰي ِطيْن‬
َّ ‫ َو ٰل ِك َّن ال‬surat Al-Baqarah ayat 102.
a. Ibnu Amir, Hamzah dan Al-Kisa'i membaca ‫َو ٰل ِك ْن‬
b. Baqil Qurra' membaca ‫َو ٰل ِك َّن‬
َ ‫ نَ ْن‬dan ‫ نُ ْن ِس َها‬surat Al-Baqarah ayat 102
25. Bacaan lafaz ‫س ْخ‬
A.) a. Ibnu Amir membaca ‫نُ ْن ِس ْخ‬

َ ‫نَ ْن‬
b. Baqil Qurra' membaca ‫سخ‬

B). a. Nafi', Ibnu Amir dan Al-Kufiyyun membaca ‫نُ ْن ِس َها‬

َ ‫نَ ْن‬
b. Baqil Qurra' membaca ‫سا ْٔ هَا‬

26. Bacaan lafaz ‫ َوقَالُ ْوا‬yang terletak sesudah ‫ َع ِل ْي ٌم‬surat AlBaqarah ayat 116 dan bacaan َ‫ُك ْن فَ َي ُك ْون‬
surat Al-Baqarah ayat 117 atau di manapun berada dalam Al-Quran.
a. Ibnu Nafi' membaca ‫ َع ِل ْي ٌم قَالُ ْوا‬, َ‫فَ َي ُك ْون‬
b. Baqil Qurra' membaca ‫ َع ِل ْي ٌم َوقَالُ ْوا‬, ُ‫فَ َي ُك ْون‬
27. Bacaan lafaz ‫ َوالت ُ ْس َل‬pada ‫ب ْاليَ ِمي ِْن‬ ْ َٔ‫ َوالت ُ ْس َٔى ُل َع ْن ا‬surat Al-Baqarah ayat 119.
ِ ٰ‫صح‬
a. Nafi'membaca ‫َوالتَ ْس َٔى ُل‬
b. Baqil qurra' membaca ‫َوالت ُ ْس َٔى ُل‬
28. Bacaan lafaz ‫ ِإب ْٰر ِهيْم‬dalam Al-Quran.
16

a. Hisyam membaca ‫ِإب ْٰر ٰهم‬


b. Ibnu Zakwan membaca ‫ ِإب ْٰر ٰهم‬dan ‫ِإب ْٰر ِه ْم‬
c. Baqil Qurra' membaca ‫إِب َْرا ِهيْم‬
29. Bacaan lafaz ‫ َوات َّ ِخذ ُ ْوا‬pada ‫امإِب ْٰره َِم‬
ِ َ‫ َواتَّ ِخذ ُ ْو ِام ْن َمق‬surat Al-Baqarah ayat 125.
a. Nafi' dan Ibnu Amir membaca ‫َوات َّ َخذ ُ ْوا‬
b. Baqil Qurra' membaca ‫َواتَّ َخذ ُ ْوا‬
30. Bacaan lafaz ‫ أ َ ِرنَا‬surat Al-Baqarah ayat 260 dan tempat lainnya serta ‫ أَ ِرنِي‬dalam Al-Quran.
a. Ibnu Kasir As-Susi membaca ‫ أَ ِر ِن ْي‬dan ‫ أَ ِرنَا‬kasrah ‫ر‬
b. As-Susi, syu'bah, Ibnu Kasir, Ibnu Amir membaca ‫ أَ ْرنِي‬dan ‫ أَ ْرنَا‬sukun‫ر‬
31. Bacaan lafaz ُ‫ فَا ُ َمتِعُه‬surat Al-Baqarah ayat 126 dan lafaz ‫ َو َوصٰ ى‬surat Al-Baqarah ayat 132.
A.) a. Ibnu Amir membaca ُ‫فَا ُ ْم ِتعُه‬

b. Baqil Qurra' membaca ُ‫فَا ُ َمتِعُه‬

ٰ ‫َوأ َ ْو‬
B.) a. Nafi' dan Ibnu Amir membaca ‫ص‬

b. Baqil Qurra' membaca ‫َو َوص‬

32. Bacaan lafaz َ‫ أَ ْم تَقُ ْولُ ْون‬surat Al-Baqarah ayat 140 dan lafaz ‫ف‬
ُ ‫ َر ُء ْو‬surat Al-Baqarah ayat 143
atau di manapun berada dalam Al-Quran.
A.) a. Ibnu amir, Hafs, Hamzah dan Al-Kisa'i membac َ‫أَ ْم تَقُ ْولُ ْون‬

b. Baqil Qurra' membaca َ‫أَ ْم يَقُ ْولُ ْون‬

B.) a. Abu Amr, Syu'bah, Hamzah dan Al-Kisa'i membaca ‫ف‬


ٌ ‫َر ُٔو‬

b. Baqil Qurra' membaca ‫ف‬


ٌ ‫َر ُٔو ْو‬

33. Bacaan lafaz َ‫ َع َّمايَ ْع َملُ ْون‬surat Al-Baqarah ayat 144.


a. Ibnu Amir, Hamzah, Al-Kisa'i membaca َ‫َع َّماتَ ْع َملُ ْون‬
b. Baqil Qurra' membaca َ‫َع َّمايَ ْع َملُ ْون‬
34. Bacaan lafaz ‫ ُم ُو ِل ْي َها‬surat Al-Baqarah ayat 148.
a. Ibnu Amir membaca ‫ُم ُول َها‬
b. Baqil Qurra' membaca ‫ُم َو ِل ْي َها‬
35. Bacaan lafaz َ‫ َع َّمات َ ْع َملُ ْون‬surat Al-Baqarah ayat 149.
17

a. Abu Amr membaca َ‫ َع َّما َي ْع َملُ ْون‬pakai‫ي‬


b. Baqil Qurra' membaca َ‫ َع َّمات ُ ْع َملُ ْون‬pakai ‫ت‬
36. Bacaan lafaz ‫ع‬ َ َ‫ ت‬surat Al-Baqarah ayat 158 dan 184 serta lafaz ‫الري ْح‬
َ ‫ط َّو‬ ِ surah Al-Baqarah dan
ayat 164 di manapun berada dalam Al-Quran.
َّ َ‫ي‬
A.) a. Hamzah dan Al-Kisa'i membaca ‫ط َّو ْع‬

b. Baqil Qurra' membaca ‫ع‬ َ َ‫ي‬


َ ‫ط َّو‬

B.) a. Hamzah dan Al-Kisa'i membaca ‫ح‬


ِ ‫الر َي‬
ِ

b. Baqil Qurra' membaca ‫الريَ ُح‬


ِ

C.) a. Ibnu Kasir, Hamzah, dan Al-Kisa'i membaca ‫الر ْي ُح‬


ِ

b. Baqil Qurra' membaca ‫الر ٰي َح‬


ِ

37. Bacaan lafaz ‫ َولَ ْويُرى‬dan َ‫ ِإ َي َر ْون‬surat Al-Baqarah ayat 165.


A.) a. Nafi' dan Ibnu Amir membaca ‫َولَ ْوت ََرى‬

b. Baqil Qurra' membaca ‫َولَ ْويَ َرى‬

B.) a. Ibnu Amir membaca َ‫إِذْي َُر ْون‬

b. Baqil Qurra' membaca َ‫ِإذْيَ َر ْون‬

ُ ‫ ُخ‬surat Al-Baqarah ayat 168 dan di manapunberada dalam Al-Quran.


38. Bacaan lafaz ‫ط َوات‬
ُ ‫ُخ‬
a. Hafs, Quabul, Ibnu Amir, Al-Kisa'i membaca ‫ط ٰوت‬
ْ ‫ ُخ‬sukun ‫ط‬
b. Baqil Qurra' membaca ‫ط ٰوت‬
39. Bacaan imam Tujuh pada huruf mati pertama dari 2 (dua) huruf mati yang bertemu di
dalam dua kata.
Hamzah, asim dan abu amr membaca kasrah pada huruf pertama pada huruf pertama dari 2
huruf mati yang bertemu pada dua kata. Dengan demikian, huruf mati pertama ini, oleh
baqil qurra’ dibaca dhammah. Penyebab dibaca dhammah adalah huruf ketiganya dari kata
kedua berharakat. dhammah lazimah. Sedangkn huruf kedua dibaca kalimah.

40. Bacaan lafaz ‫ْس ْالبِ ُّر‬


َ ‫لَي‬surat Al-Baqarah ayat 177.
َ ‫( لَي‬fathah ra')
a. Hamzah dan Hafs membaca ‫ْس ال ِب ُّر‬

Anda mungkin juga menyukai