FIQH MUAMALAH
Oleh : sanusi anwar
(Dinukil
Pengertian
Menurut
33
Obyek
Obyek
44
Substansi
Substansi
55
Substansi
Substansi
" :
"
66
Prinsip-Prinsip dalam
Muamalah
1.
77
:
(
Barang siapa memakan makanan yang baik dan
beramal sesuai sunnah dan orang lain aman dari
keburukannya dia masuk syurga, para sahabat
bertanya:wahai Rasul sesungguhnya ini banyak
pada umatmu sekarang, jawab Rasul: mereka
akan ada sepeninggalku nanti. HR.Imam atTirmidzi.
88
Prinsip-prinsip dalam
Muamalah
2. Meninggalkan perkara yang syubhat:
(
Tinggalkan olehmu sesuatu yang meragukan kepada hal
yang tidak meragukan, karena benar akan memberikan
ketenangan dan kebohongan akan menimbulkan
kegelisahan. HR.Imam Ahmad dan Nasai
99
Prinsip-Prinsip dalam
Muamalah
3. Samahah (mempermudah) dalam
transaksi:
:
-
( , )
Allah merahmati seorang hamba yang bersikap mudah
dalam menjual, mudah dalam membeli, mudah dalam
membayar hutang. (Hadits Bukhari dan Imam Baihaqi)
10
10
Prinsip-Prinsip dalam
Muamalah
3. Samahah (mempermudah) dalam
transaksi:
((
Barang siapa yang menerima penyesalan pembeli ( dia
membatalkan belanjanya) maka Allah pada Hari Kiamat
kelak akan membatalkan kesalahannya ( dia memperoleh
11
11
Prinsip-Prinsip dalam
Muamalah
4. Tidak menipu dan tidak zhalim:
)
( (
Tidak halal bagi seseorang menjual sesuatu (barang)
melainkan dia menjelaskan keadaannya dan tidak halal
bagi seseorang (penjual) yang mengetahui (ada cacat)
melainkan dia harus menjelaskan (cacat) nya.Hadits
Riwayat al-Hakim dan al-Baihaqi.
12
12
Prinsip-Prinsip dalam
Muamalah
4. Tidak menipu dan tidak zhalim:
)
(
Tidak sempurna keimanan seseorang kamu sehingga dia
mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya
sendiri. HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ibn Hibban
13
13
Prinsip-Prinsip dalam
Muamalah
5. Jujur dan menghindari sumpah
palsu:
14
14
:
(
15
15
Pembagian Fiqh
Muamalah
Menurut Ibn Abidin, Fiqh Muamalah dapat
diklasifikasikan sbb:
1. Muawadhah Maliyah ( hukum
kebendaan )
2. Munakahat ( hukum perkawinan )
3. Muhasanat ( hukum Acara )
4. Amanaat dan Ariyah ( titipan dan
pinjaman ).
5. Tirkah ( Harta peninggalan ).
16
16
17
17
Kedua,
Ruang lingkup muamalah dilihat dari sisi materi
muamalahnya,
1. Al- Muawadhat, yaitu adanya saling tukar menukar baik
secara materi atau jasa, seperti jual beli ( al-bai), sewa
menyewa ( al-ijarah), al-jualah, as-samsarah, al-wakalah
as-shulh, as-syufah .
2. Al-musyarakat, yaitu adanya saling bekerja sama dan
kongsi, misalnya akad as-syirkah (perkongsian), almudharabah ( bagi hasil ), menitipkan barang (wadiah),
menyewa tanah (muzaraah, mukhabarah), al-musaqah
dan lainnya.
3. At-Tabarruat, akad atau transaksi non profit oriented,
seperti; hibah, wasiat, wakaf, wadiah, nadzar, dan lainnya.
18
18
20
20
Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh
kecuali ada dalil yang melarangnya
Definisi
Riba
22
22
Jual
100.000
120.000
Pinjaman
Kelebihan Ket.
20.000 Laba
Pinjam
Kembali
100.000
120.000
Kelebihan Ket.
20.000 Riba
23
23
Jenis-jenis
Riba
Jenis-jenis
Riba
Riba Fadhl
Pertukaran antar barang-barang sejenis
dengan kadar/takaran yang berbeda dan
barang yang dipertukarkan termsuk dalam
jenis barang ribawi.
Riba Nasiah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan
jenis barang ribawi dengan jenis barang ribawi25
25
lainnya.
Hanafi
Maliki
Syafii
Hambali
Riba
Fadhl
Kadar (ditimbang
atau ditakar) dan
kesatuan jenis
Sebagai bahan
makanan. Untuk emas
dan perak karena
tsumuniyyah sebagai
pematok harga
barang-barang.
Sebagian
pengikutnya
berpendapat seperti
Hanafi. sebagian lagi
seperti pendapat
Syafiiyah. dan
sebagian lagi berkata
selain dari emas dan
perak, illatnya karena
dapat dimakan.
Riba
Nasiah
Dapat dimakan
Tsumuniyah
Sama
Barang
Ribawi
26
Perbedaan
Bunga
Bagi Hasil
Antara
dan
Bunga
Bunga
Bagi
Bagi Hasil
Hasil
27
27
Alasan
28
28
Alasan
29
29
( 1 ) Darurat
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
30
30
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
( 2 ) Berlipat Ganda
31
31
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
( 3 ) Opportunity Cost
kesempatan
dari proyek
untuk
dengan
32
32
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
( 4 ) Konsumtif - Produktif
33
33
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
( 5 ) Uang sebagai komoditi
( 6 ) Inflasi
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
35
35
( 7 ) Abstinence
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
36
36
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
( 8 ) Time Preference Theory
37
37
Diskusi
Diskusi
Alasan
Alasan
38
38
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Larangan yang terdapat dalam Al Quran
tidak diturunkan sekaligus melainkan
secara bertahap
39
39
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
42
42
Tahapan
Tahapan
Pelarangan
Pelarangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Al Quran
Larangan Riba
Dalam Hadits
Hadits juga merupakan sumber rujukan, selain Al
Quran, bagi umat Islam untuk mengesahkan atau
mendapatkan keterangan lebih lanjut dari nash / teks
peraturan yang telah digariskan Al Quran
44
44
Larangan
Larangan Riba
Riba
Dalam
Dalam Hadits
Larangan Riba
Dalam Hadits
Jabir berkata
orang
yang
MAYSIR
Semua bentuk perpindahan harta ataupun barang dari
satu pihak kepada pihak lain tanpa melalui jalur akad
yang telah digariskan Syariah, namun perpindahan itu
melalui permainan pertaruhan.
Mengapa dilarang? Karena
(1)permainan bukan cara untuk mendapatkan harta.
(2)Menimbulkan dendam kebencian
(3)Tidak sesuai fithrah manusia untuk bekerja
47
47
GHARAR
Suatu yang tidak jelas dan tidak dapat
dipastikan wujudnya secara matematis
dan rasional baik itu menyangkut barang,
harga, ataupun waktu pembayaran dan
penyerahannya.
Contoh : Jual beli ikan di laut, burung di
udara, jual beli mangga pentil yang
masih di pohon.
48
48
Akad-Akad
PENGERTIAN
Secara terminology bahasa akad
berarti ikatan atau simpul(alrabth), al-ahd (janji).
Menurut istilah, akad adalah
ikatan antara ijab dan qabul yang
sesuai dengan syara dan
menimbulkan akibat hukum bagi
objeknya
49
49
Akad-Akad
Pengertian
adalah;
Rukun Akad
Al-aqidain
51
51
Rukun Akad
1.
AKAD
menurut TUJUAN
AKAD
menurut KEABSAHANNYA
Tijari
Dimasudkan untuk
Mencari dan Mendapatkan
Keuntungan dimana
Rukun dan Syarat
telah terpenuhi
Fasid
Sahih
(Valid)
Memenuhi semua
RUKUN & SYARAT
Tabarru
Dimasudkan untuk
menolong dan murni
semata-mata mengharap
Ridha dan Pahala
dari Allah Taala
(Voidable)
Semua RUKUN
terpenuhi, namun
ada SYARAT yang
Tidak dipenuhi
Batal
(Void)
54
54
55
55
Tijari
TABARRU
(Tolong menolong)
(Komersil)
Amanah
Bai
(Jual Beli)
Bai Mutlaq
Syirkah
(Bagi Hasil)
Mutlaqah
Murabahah/BBA Mudharabah
Salam
Isthisna
Sharf
Muqayyadah
Musyarakah
Muzaraah
Ijarah
(Sewa)
Benda
Ijarah
Jualah
(Imbalan)
Wadiah
Dhamanah
Wakalah
Kafalah
Jasa
Ijarah wa Iqtina
Hawalah
Rahn
Qard
Musaqot
57
57
Akad-akad Tijarah
Akad Tijarah
(dilihat dari karakteristik
keuntungan)
TEORI PERTUKARAN
TEORI PERCAMPURAN
58
58
Pertukaran
Titipan
Percampuran
Wadiah
Musyarakah
Memberi
Kepercayaan
Memberi
Izin
Jual Beli
Perbandingan Harga
Jual & Harga Beli
Musawamah
Tauliyah
Murabahah
Muwadhaah
Yad Amanah
Yad Dhamanah
Berdasarkan Barang
Pengganti
Muqayadhah
Mutlaq
Sharf
Ijarah (Usufruct)
Waktu Penyerahan
Barang/Dana
Bai
Bai
Bai
Bai
Bi Thaman Ajil
Salam
Isthisna
Istijrar
Syarikah Amlak
Amlak Jabr
Amlak Ikhtiar
Syarikah Uqud
Inan
Mufawadah
Wujuh
Abdan
Kafalah
(Guarantee)
Hiwalah
(Anjak Piutang)
WAKALAH
Mutlaqah
Muqayyadah
Jualah
(Imbalan)
Mudharabah
Muzaraah
(Hasil Panen)
Musaqaat
(Hasil Panen)
59
59
Berbasis Sewa
Salam
Istishna`
Ijarah/IMB
T
60
60
Dan Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba.
61
61
63
63
Aqidan
(Two Contracting Parties)
Maqud Alayh
(Subject Matters)
Barang dan Harga
Halal (Lawful)
Jelas Jenisnya (Quality)
Jumlah (Quantity)
Waktu Penyerahannya
(Time of Delivery)
Berharga (Valuable)
Dapat diserahterimakan
Syarat Rukun
64
64
SYARAT
1. Penjual (Bai)
1. Pihak yang berakad (Bai & Musytari)
2. Pembeli (Musytari )
cakap hukum dan tidak dalam keadaan
3. Barang Yang
terpaksa.
Diperjual-belikan
2. Barang yang diperjual-belikan (Mabi)
(Mabi)
tidak termasuk barang haram dan jenis
4. Harga Barang
maupun jumlahnya jelas.
(Tsaman)
3. Harga barang (Tsaman) harus
5. Pernyataan Serah
dinyatakan secara transparan (harga
Terima (Ijab-qabul )
pokok dan komponen keuntungan) dan
cara pembayarannya disebutkan
dengan jelas.
4. Pernyatan serah-terima (Ijab-Qabul)
harus jelas dengan menyebutkan
secara spesifik pihak-pihak yang
berakad.
65
65
66
66
Transparansi
Cara Pembayaran Multi Akad
Keuntungan
Amanah
Khusus
Ribh tidak
Diberitahu
Musawamah Mustarsal
Bay Umum
Naqdan
Wafa
Muzayadah
Istighlal
Urbun
Tawarruq
Muathah
Bay at-Tajir
Fudhulli
Sharf
Tauliyah
Bay Muajjal
/BBA
Muawadah
Murabahah
Taqsith
Wadhiah
/Khasarah
Salam
Istishna
68
KHIYAR
(Hak
Opsi)
69
69
Haram
Karena
Ainnya
Keterangan :
Jual beli
Khamar,
rokoh,
Babi,
Narkoba
Haram
Karena
waktu
Jual Beli
Saat azan
Jumat
Haram
Karena
Tempat
Haram
karena
Caranya
/akad
Jual Beli
di dalam
Masjid
Gharar,
bay
al-inah,
Bay
madum,
dll
Haram
Karena
Tujuannya
Menjual
sesuatu
untuk
kemaksiatan,
Jual senjata
pada musuh
70
71
71
Syirkah
Sirkah al-inan,
Syirkah al-mufawadhah,
Syirkah al-wujuh,
Syirkah al-abdan/amal.
72
72
Mudharabah
73
73
76
76
BENTUK-BENTUK PEMBERIAN
KEPERCAYAAN DALAM MUAMALAH
Dalam
muamalah faktor
kepercayaan sangat penting dan
menjadi dasar atau asas dalam
muamalah.
Diantara akad akad yang
berbasis kepercayaan
diantaranya adalah akad alhiwalah, al-ijarah, al-wadiah, ar77
rahn, Jualah dan Kafalah.
77