Anda di halaman 1dari 6

Komponen-komponen Sistem Suspensi

Rahmad Hidayat Chassis Otomotif Sistem Suspensi 12/31/2014

Salah satu fungsi sistem suspensi adalah untuk meningkatkan kenyamanan dalam berkendara
dengan cara menyerap kejutan, oskilasi, atau getaran yang diterima dari permukaan jalan. Suspensi
terdiri dari 2 komponen utama yakni pegas dan shock absorber, dimana kedua komponen tersebut
selalu ada pada setiap sistem suspensi. Suspensi juga terdiri dari beberapa komponen pendukung
lainnya, yang hanya terdapat pada model tertentu saja.

Berikut ini komponen-komponen sistem suspensi dan fungsinya :

1. Pegas (Spring)
Pegas berfungsi untuk menyerap kejutan yang diterima dari jalan dan getaran pada roda-roda agar
tidak sampai ke bodi. Pegas juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan cangkeraman roda
terhadap jalan. Lihat lebih detai di artikel : Macam-macam Pegas pada Sistem Suspensi,

2. Shock Absorber (Peredam Kejut)


Shock absorber berfungsi untuk untuk meredam atau melawan oskilasi (gerak naik turun) yang
disebapkan pegas saat menyerap kejutan dari permukaan jalan. Lebih detai lagi : Shock Absorber
(Shock Breaker) Pada Sistem Suspensi.

3. Ball Joint
Berfungsi untuk menerima beban vertikal maupun lateral dan berfungsi juga sumbu putara pada
saat kendaraan berbelok. Ball joint ada dua upper ball joint dan lower ball joint.

Ball Joint
4. Stabilizer Bar
Stabilizer Bar berfungsi untuk mengurangi traksi ban dan mengurangi kemiringan kendaraan akibat
gaya sentrifugal pada saat kendaraan berbelok.

Stabilizer Bar

5. Strut Bar
Berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju dan mundur pada saat menerima
kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata, bergelombang atau dorongan akibat terjadinnya
pengereman. Ujung strut bar dipasang pada lower arm dan ujung lainnya diikatkan pada cross
member melalui bracket dan karet bantalan.

Strut Bar

6. Lateral Control Rod


Berfungsi untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari arah samping.
Lateral Control Rod

7. Bumper
Bumper terdiri dari bounding dan rebounding bumper yang dipasangang sebagai pelindung frame,
axle, shock absorber, dan lain lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas
maximumnya sehingga tidak terjadi kerusakan pada komponen komponen tersebut. Bounding
bumper bertugas pada saat kendaraan mengerut, dan rebounding bumper bertugas pada saat
kendaraan mengembang.

Bumper

8. Lower arm
Berfungsi untuk menopang roda dan bodi kendaraan.
Gerakan pada sistem suspensi

SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT


Sprung weight adalah berat bodi dan lain-lainnya yang ditopang oleh pegas.
Unsprung weight adalah berat roda dan komponen-komponen mobil yang tidak ditopang oleh pegas

Pada umumnya makin besar sprung weight dari suatu kendaraan akan menjadikan kendaraan lebih nyaman
karena kemungkinan bodi untuk terguncang kecil.

OSKILASI SPRUNG WEIGHT

Oskilasi sprung weight terdiri dari bouncing, yawing, rolling, pitching

- Pitching
Pitching adalah oskilasi turun naik bagian depan dan belakang kendaraan terhadap titik tengah (titik berat)
kendaraan dilihat dari samping kendaraan. Disebabkan oleh pegas-pegas lemah

- Rolling
Rolling terjadi saat kendaraan membelok atau melalui jalan bergelombang, salah satu pegas mengembang
dan pegas lain mengkerut

- Bouncing
Bouncing adalah gerakan naikturun kendaraan secara keseluruhan, saat melalui jalan bergelombang
dengan kecepatan tinggi. Disebabkan oleh pegas-pegas lemah

- Yawing
Yawing adalah gerakan bodi kendaraan ke arah kanan dan kiri terhadap titik tengah kendaraan dilihat dari
atas kendaraan.

OSKILASI UNSPRUNG WEIGHT


- Hopping
Hopping adalah gerakan ke atas ke bawah roda-roda yang biasanya terjadi pada jalan bergelombang pada
kecepatan sedang dan tinggi
- Tramping
Tramping adalah gerakan oskilasi turun-naik pada arah yang berlawanan pada roda kiri dan
kanan. Tramping mudah terjadi pada suspensi tipe rigid.

- Wind Up
Wind up adalah gejala dimana pegas daun melintir disekeliling poros yang disebabkan moment penggerak
kendaraan

Anda mungkin juga menyukai