Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
By : Adriya Dewantara,S.Pd
Kegiatan Pembelajaran 5 : SISTEM SUSPENSI
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Sistem Suspensi
Suspensi adalah kumpulan komponen kendaraan yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang
terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan
kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di
antara bodi (rangka) dengan roda.
Prinsip kerja suspensi, yakni dengan memberi sekat antara body dengan roda. Dimana sekat
tersebut memiliki daya elastisitas sehingga gerakan mendadak pada roda ini tidak akan
mempengaruhi body kendaraan. Dan sistem suspensi, berperan sebagai sekat tersebut.
Komponen utama sistem suspensi, adalah pegas. Pegas merupakan komponen yang terbuat
dari baja elastis yang kuat, daya elastisitas pada pegas ini dimanfaatkan untuk menyerap semua
getaran pada permukaan jalan. Meski demikian, pegas tidak bisa bekerja sendiri dalam sistem
suspensi. Tetap ada beberapa komponen tambahan yang mendukung kinerja pegas antara lain
;
1. Lengan suspensi
Lengan suspensi ini berfungsi untuk menghubungkan roda dengan chasis mobil. Lengan
suspensi, dibuat dengan engsel. Sehingga bisa bergerak secara vertikal. Gerakan ini akan
memungkinkan roda bergerak keatas atau kebawah sesuai beban yang diterima.
2. Shock absorber
Sesuai namanya, shock absorber berperan sebagai penyerap kejut pada sistem suspensi.
Memang, pegas menjadi komponen utama sistem suspensi namun kelemahan pegas yakni
memiliki daya balik yang sama ketika ditekan. Sehingga meski getaran tidak ada, body mobil
akan mengalami oskilasi (bergoyang).
3. Stabilizer
Sesuai namanya, stabilizer berfungsi menstabilkan body kendaraan ketika terjadi efek suspensi.
Secara simple, ketika mobil belok maka mobil akan condong kearah luar karena terkena gaya
sentrifugal. Dan akibatnya mobil dapat terguling.
Jenis Jenis Suspensi Pada Mobil
Suspensi independent (bebas), dimana roda kiri dan kanan tidak terpaut dalam satu garis
kaku.
Suspensi dependent (rigid), dimana roda kiri dan kanan terletak dalam satu poros yang
kaku.
Meski demikian, dalam dunia otomotif jenis suspensi digolongkan lagi lebih spesifik, antara lain ;
1. Suspensi Macpherson
Suspensi macpherson adalah jenis suspensi depan yang paling banyak digunakan saat ini pada
kendaraan-kendaraan ringan (MPV, Hatch back, Sedan, Mini-SUV). Tipe ini tergolong
independent suspension karena antara roda kiri dan kanan tidak saling terpaut.
Tipikal suspensi macpherson, ada pada desain yang cukup simple namun memiliki kualitas yang
tergolong sangat baik.
Karena tergolong suspensi independen, jenis ini mampu menyerap getaran jalan dengan cukup
baik. Selain itu, semua komponen pada macpherson juga tidak terlalu memakan ruang. Sehingga
cukup pas untuk kendaraan-kendaraan kecil.
Pegas coil, pegas yang digunakan umumnya pegas coil (per melingkar) karena memiliki
bentuk yang minimalis serta memiliki daya elastisitas yang lentur.
Shock absorber, terletak didalam pegas coil. Dengan kata lain, pegas coil dan shock
absorber terletak dalam satu unit komponen.
Lower arm, berfungsi sebagai lengan suspensi dimana komponen ini akan
menghubungkan bagian roda dengan body mobil.
Ball joint, merupakan engsel 360 derajat. Maksudnya, engsel ini mampu bergerak
kesegala arah. Terletak pada ujung lower arm, sehingga memungkinkan roda bergerak
kesegala arah yang dikehendaki.
Knuckle arm, merupakan sebuah counter yang berfungsi untuk meletakan semua
komponen suspensi seperti shock breaker, lower arm, roda, dan tie rod.
Stabilizer, stabilizer terletak diantara body dengan tabung shock absorber yang terhubung
ke knuckle arm.
2. Suspensi Double Wishbone
Tipe double wishbone juga masuk kedalam golongan suspensi independen untuk suspensi
depan. Dilihat bentuknya, memang mirip dengan suspensi macpherson namun double wishbone
terlihat lebih kekar dan lebih rumit.
Hal ini dikarenakan pada double wishbone terdapat dua buah lengan suspensi yakni lower arm
(terletak dibawah) dan upper arm (terletak diatas). Efek dari dua lengan suspensi ini ada pada
gerakan vertikal roda yang seimbang.
Salah satu kelemahan, suspensi macpherson ada pada sudut camber yang berubah ketika
suspensi bekerja. Namun pada tipe double wishbone masalah tersebut bisa diatasi. Umumnya,
tipe ini banyak dipakai pada kendaraan berbasis crossover seperti Big SUV dan Double cabin.
3. Suspensi Rigid
Suspensi rigid merupakan golongan suspensi dependen karena antara roda kiri dan kanan
terletak dalam satu blok kaku. Tipe ini bisa ditemui pada suspensi depan maupu belakang,
kelebihan suspensi rigid ini ada pada ketahanannya.
Secara umum, tipe rigid yang paling kuat menerima beban besar. Hal itu dikarenakan rigid block
yang terpasang untuk menautkan roda kiri dan kanan juga dijadikan sebagai penyangga body
mobil secara keseluruhan. Artinya, tipe ini memang didesain untuk menerima beban kuat. Oleh
sebab itu, kita hanya bisa menemuinya pada truk dan bus.
Pegas daun, pegas daun berbentuk memanjang biasanya disusun bertingkat untuk
meningkatkan kekuatan pegas.
Rigid block/rigid axle, pada suspensi depan terdapat balok melintang antara roda kiri dan
kanan. Itu disebut rigid block atau beberapa orang menyebutnya ice block. Sementara
untuk roda depan, komponen ini digantikan dengan rigid axle.
Stabilizer bar
4. Suspensi multi-link
Sesuai namanya, tipe ini memiliki beberapa link atau penghubung yang cukup banyak. Link-link
ini berperan layaknya lengan suspensi namun jumlahnya bisa lebih dari tiga. Link-link tersebut
diletakan sedemikian rupa sehingga mampu menunjang pergerakan roda saat menyerap getaran
dengan sempurna.
Meski banyak, link-link ini berukuran cukup kecil sehingga tidak terlalu memakan banyak ruang.
5. Suspensi torsion beam
Bagi sebagian orang, tipe ini sering disebut sebagai suspensi semi-independen, karena pada
dasarnya rigid suspension namun diinovasikan dengan bentuk berbeda untuk menghasilkan efek
suspensi yang lebih baik.
Pada tipe rigid, bentuk rigid block hanya memanjang. Namun pada torsion beam, bentuk rigid
block seperti huruf H, sehingga banyak orang juga yang menyebutnya “H-Shape Suspension”.
Bentuk seperti ini akan menyebabkan ayunan roda yang agak terbebas antara kiri dan kanan.
Sehingga kenyamanan berkendara pun akan lebih nyaman.
D. Aktifitas Pembelajaran
Peserta didik membaca dengan seksama uraian materi, jika ada yang kurang jelas peserta dapat
bertanya/mendiskusikan dengan fasilitator. Peserta mengerjakan tugas dan latihan untuk
mengetahui tingkat pemahaman materi yang dibahas.
E. Tugas
Tugas I
Tugas II
1. Tulislah pekerjaan apa saja yang dilakukan dan kapan waktu perawatan berkala servis
sistem Suspensi dari buku maual kendaraan.
CATATAN : Buku Manual Panduan Perawatan Mobil silahkan cari di internet.
DAFTAR PUSTAKA
Lima masalah yang sering terjadi pada sistem suspensi mobil. (Online) Tersedia :
https://www.suara.com/otomotif/2017/04/24/141241/lima-masalah-yang-sering-terjadi-
pada-suspensi-mobil [30 Maret 2020]