Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH SISTEM SUSPENSI

NAMA : AHMAD KUSUMA WARDANA

KELAS : XII TKRO 2

SMK NEGERI 1 GADINGREJO

TAHUN AJARAN 2019/2020


Sistem Suspensi Mobil – Pengertian, Jenis,
Komponen, dan Cara Kerja
Sistem suspensi adalah sebuah rangkaian komponen yang berfungsi menyerap getaran yang
ditimbulkan saat mobil berjalan diatas permukaan jalan, tujuan sistem suspensi adalah untuk
mencegah agar body mobil tidak bergetar saat melintasi permukaan jalan. Sehingga menambah
aspek kenyamanan berkendara.

Secara singkat, seperti diatas pengertian dari sistem suspensi baik pada motor dan mobil. Untuk
sistem suspensi mobil, ada beberapa jenis sistem suspensi serta ada juga beberapa jenis pegas
yang digunakan. Diartikel ini, akan kita kupas secara mendalam tentang jenis, komponen dan
cara kerja sistem suspensi pada kendaraan roda 4.

Prinsip Kerja Sistem Suspensi

Prinsip kerja suspensi, yakni dengan memberi sekat antara body dengan roda. Dimana sekat
tersebut memiliki daya elastisitas sehingga gerakan mendadak pada roda ini tidak akan
mempengaruhi body kendaraan.

Dan sistem suspensi, berperan sebagai sekat tersebut.

Komponen utama sistem suspensi, adalah pegas. Pegas merupakan komponen yang terbuat dari
baja elastis yang kuat, daya elastisitas pada pegas ini dimanfaatkan untuk menyerap semua
getaran pada permukaan jalan.

Meski demikian, pegas tidak bisa bekerja sendiri dalam sistem suspensi. Tetap ada beberapa
komponen tambahan yang mendukung kinerja pegas antara lain ;
1. Lengan suspensi

Lengan suspensi ini berfungsi untuk menghubungkan roda dengan chasis mobil. Lengan
suspensi, dibuat dengan engsel. Sehingga bisa bergerak secara vertikal. Gerakan ini akan
memungkinkan roda bergerak keatas atau kebawah sesuai beban yang diterima.

2. Shock absorber

Sesuai namanya, shock absorber berperan sebagai penyerap kejut pada sistem suspensi.
Memang, pegas menjadi komponen utama sistem suspensi namun kelemahan pegas yakni
memiliki daya balik yang sama ketika ditekan. Sehingga meski getaran tidak ada, body mobil
akan mengalami oskilasi (bergoyang).

Untuk mengantisipasinya, diletakanlah komponen shock absorber yang dapat mencegah


pergerakan pegsa secara tiba-tiba. Shock absorber ini akan memberi efek suspensi yang lebih
keras namun sangat stabil karena mampu menyerap kejut.

3. Stabilizer

Sesuai namanya, stabilizer berfungsi menstabilkan body kendaraan ketika terjadi efek suspensi.
Secara simple, ketika mobil belok maka mobil akan condong kearah luar karena terkena gaya
sentrifugal. Dan akibatnya mobil dapat terguling.

Namun dengan adanya stabilizer, hal itu bisa diatasi.

Apakah hanya tiga ?


Tentu tidak, karena masih banyak komponen didalam sistem suspensi. Namun komponen-
komponen tersebut digolongkan dalam jenis suspensi yang berbeda, sehingga kita bahas
komponen lanjutannya pada Bab jenis suspensi dibawah.

Jenis Jenis Suspensi Pada Mobil

Secara umum, ada tiga jenis suspensi pada mobil. Yakni ;

 Suspensi independent (bebas), dimana roda kiri dan kanan tidak terpaut dalam satu garis
kaku.
 Suspensi dependent (rigid), dimana roda kiri dan kanan terletak dalam satu poros yang
kaku.
 Suspensi semi-independent, merupakan kombinasi dari rigid axle dengan suspensi
independent.

Meski demikian, dalam dunia otomotif jenis suspensi digolongkan lagi lebih spesifik, antara
lain ;

1. Suspensi Macpherson
Advertisement

Suspensi macpherson adalah jenis suspensi depan yang paling banyak digunakan saat ini pada
kendaraan-kendaraan ringan (MPV, Hatch back, Sedan, Mini-SUV). Tipe ini tergolong
independent suspension karena antara roda kiri dan kanan tidak saling terpaut.

Tipikal suspensi macpherson, ada pada desain yang cukup simple namun memiliki kualitas yang
tergolong sangat baik.

Karena tergolong suspensi independen, jenis ini mampu menyerap getaran jalan dengan cukup
baik. Selain itu, semua komponen pada macpherson juga tidak terlalu memakan ruang. Sehingga
cukup pas untuk kendaraan-kendaraan kecil.

Komponen pada suspensi macpherson antara lain ;

 Pegas coil, pegas yang digunakan umumnya pegas coil (per melingkar) karena memiliki
bentuk yang minimalis serta memiliki daya elastisitas yang lentur.
 Shock absorber, terletak didalam pegas coil. Dengan kata lain, pegas coil dan shock
absorber terletak dalam satu unit komponen.
 Lower arm, berfungsi sebagai lengan suspensi dimana komponen ini akan
menghubungkan bagian roda dengan body mobil.
 Ball joint, merupakan engsel 360 derajat. Maksudnya, engsel ini mampu bergerak
kesegala arah. Terletak pada ujung lower arm, sehingga memungkinkan roda bergerak
kesegala arah yang dikehendaki.
 Knuckle arm, merupakan sebuah counter yang berfungsi untuk meletakan semua
komponen suspensi seperti shock breaker, lower arm, roda, dan tie rod.
 Stabilizer, stabilizer terletak diantara body dengan tabung shock absorber yang terhubung
ke knuckle arm.

2. Suspensi Double Wishbone

Tipe double wishbone juga masuk kedalam golongan suspensi independen untuk suspensi depan.
Dilihat bentuknya, memang mirip dengan suspensi macpherson namun double wishbone terlihat
lebih kekar dan lebih rumit.

Hal ini dikarenakan pada double wishbone terdapat dua buah lengan suspensi yakni lower arm
(terletak dibawah) dan upper arm (terletak diatas). Efek dari dua lengan suspensi ini ada pada
gerakan vertikal roda yang seimbang.

Salah satu kelemahan, suspensi macpherson ada pada sudut camber yang berubah ketika
suspensi bekerja. Namun pada tipe double wishbone masalah tersebut bisa diatasi. Umumnya,
tipe ini banyak dipakai pada kendaraan berbasis crossover seperti Big SUV dan Double cabin.

3. Suspensi Rigid

Suspensi rigid merupakan golongan suspensi dependen karena antara roda kiri dan kanan terletak
dalam satu blok kaku. Tipe ini bisa ditemui pada suspensi depan maupu belakang, kelebihan
suspensi rigid ini ada pada ketahanannya.

Secara umum, tipe rigid yang paling kuat menerima beban besar. Hal itu dikarenakan rigid block
yang terpasang untuk menautkan roda kiri dan kanan juga dijadikan sebagai penyangga body
mobil secara keseluruhan. Artinya, tipe ini memang didesain untuk menerima beban kuat. Oleh
sebab itu, kita hanya bisa menemuinya pada truk dan bus.

Komponen suspensi rigid pun sangat simple ;

 Pegas daun, pegas daun berbentuk memanjang biasanya disusun bertingkat untuk
meningkatkan kekuatan pegas.
 Shock absorber, terletak antara rigid block dengan body kendaraan.
 Rigid block/rigid axle, pada suspensi depan terdapat balok melintang antara roda kiri dan
kanan. Itu disebut rigid block atau beberapa orang menyebutnya ice block. Sementara
untuk roda depan, komponen ini digantikan dengan rigid axle.
 Stabilizer bar

4. Suspensi multi-link
Sesuai namanya, tipe ini memiliki beberapa link atau penghubung yang cukup banyak. Link-link
ini berperan layaknya lengan suspensi namun jumlahnya bisa lebih dari tiga. Link-link tersebut
diletakan sedemikian rupa sehingga mampu menunjang pergerakan roda saat menyerap getaran
dengan sempurna.

Meski banyak, link-link ini berukuran cukup kecil sehingga tidak terlalu memakan banyak ruang.

5. Suspensi torsion beam

Bagi sebagian orang, tipe ini sering disebut sebagai suspensi semi-independen, karena pada
dasarnya rigid suspension namun diinovasikan dengan bentuk berbeda untuk menghasilkan efek
suspensi yang lebih baik.

Pada tipe rigid, bentuk rigid block hanya memanjang. Namun pada torsion beam, bentuk rigid
block seperti huruf H, sehingga banyak orang juga yang menyebutnya “H-Shape Suspension”.

Bentuk seperti ini akan menyebabkan ayunan roda yang agak terbebas antara kiri dan kanan.
Sehingga kenyamanan berkendara pun akan lebih nyaman.

Anda mungkin juga menyukai