Anda di halaman 1dari 12

PAPER

BALANCING,DAN SUSPENSI

DOSEN:

Dr. Hasan Maksum, MT

` OLEH

Muhammad Ardiansyah(19073052)

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

UNVERSITAS NEGERI PADANG

2019/2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang.
Di zaman sekarang ini, rata-rata masyarakat sudah banyak menggunakan
mobil, oleh karena itu, disini kita akan membahasa bagian dari kendaran, yaitu
Suspensi. Apa itu Suspensi? Suspensi ialah suatu campuran fluida yang mengandung
partikel padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat
yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Pada pembahasan kali ini, akan membahas
tentang Spooring dan Balancing.

Rumusan Masalah.
Apa itu Spooring dan Balancing? Dan apa saja yang dilakukan pada Spooring
dan Balancing?

Tujuan.
Mengetahui tentang apa itu Spooring dan Balancing pada kendaraan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. SUSPENSI

Sistem suspensi adalah sebuah rangkaian komponen yang berfungsi menyerap


getaran yang ditimbulkan saat mobil berjalan diatas permukaan jalan, tujuan sistem
suspensi adalah untuk mencegah agar body mobil tidak bergetar saat melintasi
permukaan jalan. Sehingga menambah aspek kenyamanan berkendara.

Secara singkat, seperti diatas pengertian dari sistem suspensi baik pada motor
dan mobil. Untuk sistem suspensi mobil, ada beberapa jenis sistem suspensi serta ada
juga beberapa jenis pegas yang digunakan. Diartikel ini, akan kita kupas secara
mendalam tentang jenis, komponen dan cara kerja sistem suspensi pada kendaraan
roda 4.

Prinsip Kerja Sistem Suspensi

Prinsip kerja suspensi, yakni dengan memberi sekat antara body dengan roda.
Dimana sekat tersebut memiliki daya elastisitas sehingga gerakan mendadak pada
roda ini tidak akan mempengaruhi body kendaraan.

Dan sistem suspensi, berperan sebagai sekat tersebut.


Komponen utama sistem suspensi, adalah pegas. Pegas merupakan komponen yang
terbuat dari baja elastis yang kuat, daya elastisitas pada pegas ini dimanfaatkan untuk
menyerap semua getaran pada permukaan jalan.

Meski demikian, pegas tidak bisa bekerja sendiri dalam sistem suspensi. Tetap
ada beberapa komponen tambahan yang mendukung kinerja pegas antara lain ;

1.Lengan suspensi

Lengan suspensi ini berfungsi untuk menghubungkan roda dengan chasis


mobil. Lengan suspensi, dibuat dengan engsel. Sehingga bisa bergerak secara
vertikal. Gerakan ini akan memungkinkan roda bergerak keatas atau kebawah sesuai
beban yang diterima.

3
2. Shock absorber

Sesuai namanya, shock absorber berperan sebagai penyerap kejut pada sistem
suspensi. Memang, pegas menjadi komponen utama sistem suspensi namun
kelemahan pegas yakni memiliki daya balik yang sama ketika ditekan. Sehingga
meski getaran tidak ada, body mobil akan mengalami oskilasi (bergoyang).

Untuk mengantisipasinya, diletakanlah komponen shock absorber yang dapat


mencegah pergerakan pegsa secara tiba-tiba. Shock absorber ini akan memberi efek
suspensi yang lebih keras namun sangat stabil karena mampu menyerap kejut.

3.Stabilizer

Sesuai namanya, stabilizer berfungsi menstabilkan body kendaraan ketika


terjadi efek suspensi. Secara simple, ketika mobil belok maka mobil akan condong
kearah luar karena terkena gaya sentrifugal. Dan akibatnya mobil dapat terguling.

Namun dengan adanya stabilizer, hal itu bisa diatasi.Apakah hanya tiga ?

Tentu tidak, karena masih banyak komponen didalam sistem suspensi. Namun
komponen-komponen tersebut digolongkan dalam jenis suspensi yang berbeda,
sehingga kita bahas komponen lanjutannya pada Bab jenis suspensi dibawah.

Jenis Jenis Suspensi Pada Mobil

Secara umum, ada tiga jenis suspensi pada mobil. Yakni ;

 Suspensi independent (bebas), dimana roda kiri dan kanan tidak terpaut dalam
satu garis kaku.
 Suspensi dependent (rigid), dimana roda kiri dan kanan terletak dalam satu
poros yang kaku.
 Suspensi semi-independent, merupakan kombinasi dari rigid axle dengan
suspensi independent.

Meski demikian, dalam dunia otomotif jenis suspensi digolongkan lagi lebih spesifik,
antara lain ;

1. Suspensi Macpherson

4
Advertisement

Suspensi macpherson adalah jenis suspensi depan yang paling banyak digunakan
saat ini pada kendaraan-kendaraan ringan (MPV, Hatch back, Sedan, Mini-SUV).
Tipe ini tergolong independent suspension karena antara roda kiri dan kanan tidak
saling terpaut.

Tipikal suspensi macpherson, ada pada desain yang cukup simple namun
memiliki kualitas yang tergolong sangat baik.

Karena tergolong suspensi independen, jenis ini mampu menyerap getaran


jalan dengan cukup baik. Selain itu, semua komponen pada macpherson juga tidak
terlalu memakan ruang. Sehingga cukup pas untuk kendaraan-kendaraan kecil.

Komponen pada suspensi macpherson antara lain ;

 Pegas coil, pegas yang digunakan umumnya pegas coil (per melingkar) karena
memiliki bentuk yang minimalis serta memiliki daya elastisitas yang lentur.
 Shock absorber, terletak didalam pegas coil. Dengan kata lain, pegas coil dan
shock absorber terletak dalam satu unit komponen.
 Lower arm, berfungsi sebagai lengan suspensi dimana komponen ini akan
menghubungkan bagian roda dengan body mobil.
 Ball joint, merupakan engsel 360 derajat. Maksudnya, engsel ini mampu
bergerak kesegala arah. Terletak pada ujung lower arm, sehingga
memungkinkan roda bergerak kesegala arah yang dikehendaki.
 Knuckle arm, merupakan sebuah counter yang berfungsi untuk meletakan
semua komponen suspensi seperti shock breaker, lower arm, roda, dan tie rod.
 Stabilizer, stabilizer terletak diantara body dengan tabung shock absorber
yang terhubung ke knuckle arm.

2.Suspensi Double Wishbone

Tipe double wishbone juga masuk kedalam golongan suspensi independen


untuk suspensi depan. Dilihat bentuknya, memang mirip dengan suspensi macpherson
namun double wishbone terlihat lebih kekar dan lebih rumit.

Hal ini dikarenakan pada double wishbone terdapat dua buah lengan suspensi
yakni lower arm (terletak dibawah) dan upper arm (terletak diatas). Efek dari dua
lengan suspensi ini ada pada gerakan vertikal roda yang seimbang.

Salah satu kelemahan, suspensi macpherson ada pada sudut camber yang

5
berubah ketika suspensi bekerja. Namun pada tipe double wishbone masalah
tersebut bisa diatasi. Umumnya, tipe ini banyak dipakai pada kendaraan berbasis
crossover seperti Big SUV dan Double cabin.

3. Suspensi Rigid

Suspensi rigid merupakan golongan suspensi dependen karena antara roda kiri
dan kanan terletak dalam satu blok kaku. Tipe ini bisa ditemui pada suspensi depan
maupu belakang, kelebihan suspensi rigid ini ada pada ketahanannya.

Secara umum, tipe rigid yang paling kuat menerima beban besar. Hal itu
dikarenakan rigid block yang terpasang untuk menautkan roda kiri dan kanan juga
dijadikan sebagai penyangga body mobil secara keseluruhan. Artinya, tipe ini
memang didesain untuk menerima beban kuat. Oleh sebab itu, kita hanya bisa
menemuinya pada truk dan bus.

Komponen suspensi rigid pun sangat simple ;

 Pegas daun, pegas daun berbentuk memanjang biasanya disusun bertingkat


untuk meningkatkan kekuatan pegas.
 Shock absorber, terletak antara rigid block dengan body kendaraan.
 Rigid block/rigid axle, pada suspensi depan terdapat balok melintang antara
roda kiri dan kanan. Itu disebut rigid block atau beberapa orang menyebutnya
ice block. Sementara untuk roda depan, komponen ini digantikan dengan rigid
axle.
 Stabilizer bar

4. Suspensi multi-link

Sesuai namanya, tipe ini memiliki beberapa link atau penghubung yang cukup
banyak. Link-link ini berperan layaknya lengan suspensi namun jumlahnya bisa lebih
dari tiga. Link-link tersebut diletakan sedemikian rupa sehingga mampu menunjang
pergerakan roda saat menyerap getaran dengan sempurna.

Meski banyak, link-link ini berukuran cukup kecil sehingga tidak terlalu memakan
banyak ruang.

5. Suspensi torsion beam

Bagi sebagian orang, tipe ini sering disebut sebagai suspensi semi-

6
independen, karena pada dasarnya rigid suspension namun diinovasikan dengan
bentuk berbeda untuk menghasilkan efek suspensi yang lebih baik.

Pada tipe rigid, bentuk rigid block hanya memanjang. Namun pada torsion
beam, bentuk rigid block seperti huruf H, sehingga banyak orang juga yang
menyebutnya “H-Shape Suspension”

Pada Suspensi, terdapat 2 pekerjaan, yaitu Spooring dan Balancing, ini adalah
pekerjaan pada kaki-kaki mobil, Keuntungan perawatan pada kaki-kaki, khususnya
spooring dan balancing, yaitu meningkatkan kenyamanan dalam berkendara,
menghemat pemakaian ban, menghindari keausan yang tidak merata pada ban, dan
kendali mobil menjadi lebih stabil.

Berikut adalah pembahasan Balancing:

1.BALANCING

Apa itu Balancing? Balancing adalah proses untuk menyamakan berat dari
seluruh roda sehingga bisa berputar secara lancar. Untuk menyamakan berat
menggunakan besi kecil untuk menyeimbangkan berat velg dan ban. Benda yang
biasanya yang digunakan adalah besi yang ditempelkan pada velg untuk
menghasilkan roda yang seimbang sempurna.

Balancing bisa diartikan, menimbang sisi-sisi ban dan pelek untuk mencapai
bobot seimbang. Manfaatnya untuk menghindari getaran pada lingkar kemudi saat
mobil berjalan, baik pada kecepatan rendah maupun tinggi. Gunanya untuk mengecek
putaran atau getaran yang ditimbulkan di setiap putaran roda. Berat semua pelek
harus sama, jika tak sama bisa menimbulkan getaran pada kemudi. Teknisnya adalah
sebagai berikut :
Gaya Sentrifugal
Kenapa beratnya harus seimbang? Karena pada saat ban berputar, akan terjadi
gaya sentrifugal yang merata. Namun bila ada salah satu roda yang titik beratnya
berbeda, maka gaya sentrifugal akan cenderung ke arah titik yang lebih berat.
Sehingga akan menimbulkan getaran yang pada akhirnya membuat tidak nyaman.
Selain itu akan memperpendek usia komponen suspensi seperti ball joint, sokbreker,
tie rod dan bushing-bushing akibat adanya getaran tersebut.

7
Gejala mobil memerlukan balancing adalah:

Getaran pada roda kemudi pada kecepatan tertentu


Getaran pada lantai mobil atau kursi mobil pada kecepatan tertentu
Roda yang aus terpotong-potong
Apabila getarannya sangat kuat pada roda kemudi maka masalah ada pada roda depan
Apabila getaran terjadi pada kursi maka masalah ada di roda belakang.

Kapan Harus Melaksanakan Balancing ?


Roda yang tidak balance (seimbang berat tiap sisinya) akan menyebabkan
roda bergetar pada kecepatan tertentu. Kurang seimbang 1 ons saja pada roda depan
akan membuat getaran yang cukup mengganggu pada kecepatan 100 km/h.
Untuk melakukan balancing pada roda, teknisi akan menempatkan timah yang
berperekat ke sisi dalam velg mobil sesuai dengan kebutuhannya. Banyak orang yang
terkejut akan efek dari balancing karena mobil sudah tidak bergetar lagi.
Beberapa ban berkualitas tinggi akan mempertahankan kondisi balance mereka
cukup lama dan akan kehilangan balance nya secara gradual. Apabila anda mulai
merasakan getaran yang tiba-tiba terjadi padahal kemarin belum ada, maka ini adalah
gejala timah yang mungkin lepas. Apabila getaran nya sangat kuat pada roda kemudi
maka masalah ada pada roda depan anda. Apabila getaran terjadi pada kursi anda
maka masalah ada di roda belakang anda.

Timah Balanced
Pada proses balancing, untuk memperoleh berat seimbang dipergunakan timah
khusus yang ditempelkan pada velg untuk menambah berat yang kurang (supaya
seimbang). Beratnya berbeda-beda, tidak bisa ditentukan berapa banyak timah yang
diperlukan untuk menyeimbangkan satu velg, baik sisi kiri maupun sisi kanan.
Timah balance ini terbagi 3 model. Pertama, timah balance model tempel,
khusus dipasang pada pelek racing. Kedua, timah balance getok khusus pelek standar
bawaan pabrik dan timah balance getok khusus pelek berbahan besi. Meskipun timah

8
balance tempel bisa dipasang pada semua velg, tapi dianjurkan jangan dilakukan.
Karena akan mempengaruhi tingkat akurasinya. Sebaiknya pakai timah yang sesuai
dengan tipe velg.
Langkah Kerja
Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :
1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada
roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.
2.  Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan
dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.
3.   Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari
kendaraan.
4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya
membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta
segala kotoran pada permukaan peleg.
5. Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin
Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda,
serta memastikan roda sudah terpasang dengan
kuat.                                                        
6. Selanjutnya, menekan tombol selector untuk menentukan tipe penyetelan, apakah
tipe Statis atau tipe     dinamis.

 Tipe Statis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke atas dan ke bawah,
serta menggunakan bobot  balancer pada satu sisi, yaitu pada bagian atas atau
bawah.

 Tipe Dinamis, yakni digunakan pada saat roda bergetar ke arah samping, serta
menggunakan bobot balancer pada dua sisi, yaitu pada bagian dalam dan luar.

7.  Kemudian memilih posisi penempatan bobot balancer pada permukaan peleg roda.

9
8.  Selanjutnya menekan tombol DISTANCE, kemudian mengukur jarak antara roda
dengan body wheel   balancer, yakni dengan meggunakan pengukur distance (jarak),
setelah itu menekan tombol OK.                       
9. Setelah itu, menekan tombol LARGE, kemudian mengukur lebar ban dengan
menggunakan Width Measuring Gauge, setelah itu memasukkan hasil pengukuran
dengan menekan tombol plus (+) atau minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
10.Selanjutnya menekan tombol DIAMETER untuk mengukur diameter ban,
kemudian memasukkan hasil  pengukuran dengan menekan tombol plus (+) atau
minus (-), setelah itu menekan tombol OK.
11. Kemudian, memutar roda dan tutup dengan penutup roda, dan biarkan roda
berputar hingga berhenti.
12. Pada saat putaran roda berhenti, kemudian melihat pengukuran pada layar dengan
nilai dalam satuan gram.
Berikut gambar kerja dari Balancing:

Balancing

BAB III

10
PENUTUP

Setelah mempelajari materi tentang Suspensi, Spooring, dan Balancing, kita


dapat mengetahui apa saja penyebab kerusakan pada ketiga point di atas, dan cara
memperbaikinya. Tidak hanya itu saja, kita juga dapat memahami apa itu Suspensi,
Spooring, dan Balancing beserta cara kerjanya.

Kita sebagai anak Teknik, lebih tepatnya di bidang Otomotif, harus bisa memahami
semua pekerjaan pada Suspensi, tidak hanya di Spooring dan Balancing, tetapi ke
semua intinya, agar saat melakukan praktik, tidak melakukan kesalahan yang bisa
membuat celaka pengendara.

DAFTAR PUSTAKA

11
https://www.viarohidinthea.com/2014/09/spooring-dan-balancing-roda-mobil.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Suspensi

https://www.gooto.com/read/906529/alasan-mobil-perlu-spooring-balancing-secara-
berkala

https://www.nissan.co.id/artikel/artikel-afs/memahami-spooring-balancing-pada-
mobil.html

https://www.autoexpose.org/2018/07/sistem-suspensi-mobil.html

http://afiftkrb.blogspot.com/2016/10/sistem-suspensi-pada-mobil.html

http://otomotifsky.blogspot.com/2016/10/penjelasan-spooring-dan-cara-
spooring.html

http://mahin-official.blogspot.com/2014/09/materi-balancing-pada-roda-mobil.html

12

Anda mungkin juga menyukai