Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN:
Nama : Siksiana Ambarwati
Kelas : X1 TKR 5
Nomor : 33
Sistem suspensi adalah sebuah rangkaian komponen yang berfungsi menyerap getaran
yang ditimbulkan saat mobil berjalan diatas permukaan jalan, tujuan sistem suspensi adalah
untuk mencegah agar body mobil tidak bergetar saat melintasi permukaan jalan. Sehingga
menambah aspek kenyamanan berkendara.
Prinsip kerja suspensi, yakni dengan memberi sekat antara body dengan roda. Dimana
sekat tersebut memiliki daya elastisitas sehingga gerakan mendadak pada roda ini tidak akan
mempengaruhi body kendaraan. Dan sistem suspensi, berperan sebagai sekat tersebut.
Komponen utama sistem suspensi, adalah pegas. Pegas merupakan komponen yang
terbuat dari baja elastis yang kuat, daya elastisitas pada pegas ini dimanfaatkan untuk
menyerap semua getaran pada permukaan jalan.
Sistem suspensi akan menggabungkan roda-roda pada bodi atau rangka yang secara fisik
menopang kendaraan tersebut.
Meningkatkan kenyamanan pengendaraan, yaitu dengan cara meredam benturan yang
diterima oleh ban-ban dari permukaan jalan.
Kemudian memastikan stabilitas pengendaraan.
Keterangan:
A. Suspensi depan
B. Suspensi belakang
1. Pegas,
2. Peredam kejut
3. Batang stabilisator (Stabilizer bar)
4. Ball joint
1. Pegas
Fungsi dari pegas-pegas adalah untuk menyerap benturan dari permukaan jalan
dan juga mengurangi getaran yang dikirimkan ke bodi kendaraan.
Keterangan:
1. Pegas coil
2. Pegas daun
3. Pegas batang puntiran (Torsion bar
spring)
2. Peredam Kejut
Peredam kejut fungsinya yaitu menahan
pergerakan pegas-pegas dengan oli yang mengalir
melalui alur di piston. Peredam kejut juga akan
menyerap getaran bodi kendaraan, dan
memberikan stabilitas pengendaraan yang baik.
Keterangan:
1. Piston
2. Katup
3. Lubang/mulut (Orifice)
4. Pegas
5. Peredam kejut
3. Ball Joint
Ball joints ini yang membawa beban vertikal dan horisontal, juga berperan
penting sebagai poros bagi buku jari (steering knuckle) ketika roda kemudi diputar.
Keterangan:
1. Tanam (Stud)
2. Karet penutup (Boot)
3. Tempat duduk
4. Rumah
5. Bantalan karet (Rubber cushion)
4. Stabilizer Bar
Meski demikian, dalam dunia otomotif jenis suspensi digolongkan lagi lebih spesifik, antara
lain ;
1. Suspensi Macpherson
Advertisement
Suspensi macpherson adalah jenis suspensi depan yang paling banyak digunakan
saat ini pada kendaraan-kendaraan ringan (MPV, Hatch back, Sedan, Mini-SUV). Tipe
ini tergolong independent suspension karena antara roda kiri dan kanan tidak saling
terpaut.
Tipikal suspensi macpherson, ada pada desain yang cukup simple namun memiliki
kualitas yang tergolong sangat baik. Karena tergolong suspensi independen, jenis ini
mampu menyerap getaran jalan dengan cukup baik. Selain itu, semua komponen pada
macpherson juga tidak terlalu memakan ruang. Sehingga cukup pas untuk kendaraan-
kendaraan kecil.
Komponen pada suspensi macpherson antara lain ;
Pegas coil, pegas yang digunakan umumnya pegas coil (per melingkar) karena
memiliki bentuk yang minimalis serta memiliki daya elastisitas yang lentur.
Shock absorber, terletak didalam pegas coil. Dengan kata lain, pegas coil dan shock
absorber terletak dalam satu unit komponen.
Lower arm, berfungsi sebagai lengan suspensi dimana komponen ini akan
menghubungkan bagian roda dengan body mobil.
Ball joint, merupakan engsel 360 derajat. Maksudnya, engsel ini mampu bergerak
kesegala arah. Terletak pada ujung lower arm, sehingga memungkinkan roda bergerak
kesegala arah yang dikehendaki.
Knuckle arm, merupakan sebuah counter yang berfungsi untuk meletakan semua
komponen suspensi seperti shock breaker, lower arm, roda, dan tie rod.
Stabilizer, stabilizer terletak diantara body dengan tabung shock absorber yang
terhubung ke knuckle arm.
3. Suspensi Rigid
Suspensi rigid merupakan golongan suspensi dependen karena antara roda kiri dan
kanan terletak dalam satu blok kaku. Tipe ini bisa ditemui pada suspensi depan maupu
belakang, kelebihan suspensi rigid ini ada pada ketahanannya.
Secara umum, tipe rigid yang paling kuat menerima beban besar. Hal itu
dikarenakan rigid block yang terpasang untuk menautkan roda kiri dan kanan juga
dijadikan sebagai penyangga body mobil secara keseluruhan. Artinya, tipe ini memang
didesain untuk menerima beban kuat. Oleh sebab itu, kita hanya bisa menemuinya pada
truk dan bus.
Komponen suspensi rigid pun sangat simple ;
Pegas daun, pegas daun berbentuk memanjang biasanya disusun bertingkat untuk
meningkatkan kekuatan pegas.
Shock absorber, terletak antara rigid block dengan body kendaraan.
Rigid block/rigid axle, pada suspensi depan terdapat balok melintang antara roda kiri
dan kanan. Itu disebut rigid block atau beberapa orang menyebutnya ice block.
Sementara untuk roda depan, komponen ini digantikan dengan rigid axle.
Stabilizer bar
4. Suspensi multi-link
Sesuai namanya, tipe ini memiliki beberapa link atau penghubung yang cukup
banyak. Link-link ini berperan layaknya lengan suspensi namun jumlahnya bisa lebih
dari tiga. Link-link tersebut diletakan sedemikian rupa sehingga mampu menunjang
pergerakan roda saat menyerap getaran dengan sempurna. Meski banyak, link-link ini
berukuran cukup kecil sehingga tidak terlalu memakan banyak ruang.
Salah satu sistem yang ada pada kendaraan adalah sistem rem. Sistem rem juga
merupakan salah satu bagian dari casis kendaraan . Casis pada kendaraan sendiri terdiri
dari sistem kemudi, sistem rem, sistem suspensi, roda dan ban.
Komponen-komponen pada sistem rem dapat anda perhatikan pada gambar di bawah ini :
1. Disc brake
Disc brake atau rem cakram yaitu tipe rem yang menggunakan cakram sebagai
media pengereman. Cara kerjanya yaitu cakram akan berputar bersamaan dengan roda,
ketika pedal rem ditekan maka pad rem akan menjepit cakram sehingga kecepatan
putaran cakram akan berkurang atau berhenti.
2. Drum brake
Drum brake atau rem tromol yaitu tipe rem yang menggunakan tromol sebagai
media pengereman. Cara kerjanya yaitu tromol akan berputar bersamaan dengan roda,
ketika pedal rem ditekan maka kanvas rem akan menekan tromol sehingga kecepatan
tromol akan berkurang atau berhenti.
3. Proportioning valve
Proportioning valve atau katup proporsi yaitu katup yang berfungsi sebagai
pengimbang tekanan antara rem pada bagian depan dan rem pada bagian belakang.
4. Brake boster
Brake boster atau boster rem yaitu komponen yang berfungsi memperingan
pengendara ketika menginjak pedal rem.
5. Brake pedal
Brake pedal atau pedal rem yaitu sebagai pedal tempat pengemudi untuk
mengerem.
Keterangan:
1. Rem kaki
2. Rem parkir
Keterangan:
A. Pedal rem
B. Booster rem
C. Master silinder
1. Reservoir
2. Silinder
3. Ke rem-rem depan
4. Ke rem-rem belakang
A. Pedal rem
Dalam pedal rem part-part yang bersangkutan akan dikontrol oleh daya kaki
pengemudi. Daya ini kemudian berubah menjadi tekanan hidrolik, yang akan bekerja
pada sistem rem. Kekuatan daya pengereman ini ditentukan oleh banyaknya penekanan
kaki pada pedal yang dilakukan oleh pengemudi. Disini juga perlu pemeriksaan rutin
untuk memeriksa gerak bebas pedal rem, tinggi, dan jarak cadangan pedal juga sebagai
bagian dari pemeliharaan.
B. Booster rem
Booster rem yaitu sebuah alat untuk meningkatkan daya yang sedang bekerja pada
master silinder dan sesuai dengan banyaknya usaha yang diberikan oleh pengemudi. Ke
vakuman dari asupan mesin dipakai sebagai sumber peningkatan tenaga.
Master silinder
Pada master silinder yaitu terdapat part-part untuk mengubah tekanan pedal
pengemudi menjadi sebuah tekanan hidrolik. Yang terdiri dari reservoir yang
menyimpan fluida rem dan sebuah silinder yang kemudian membangkitkan tekanan
hidrolik.
Master silinder akan mengubah tekanan pedal pengemudi menjadi tekanan hidrolik.
Kemudian tekanan hidrolik diteruskan pada disc brake caliper rem-rem depan dan
belakang, dan ke silinder-silinder roda untuk rem-rem tromol. Penggantian pada fluida
rem termasuk di dalam item-item perawatan.
Rem Piringan
Rem piringan ini akan menekan pad rem piringan melawan rotasi rotor rem piringan
dengan roda-roda, dan akan menciptakan sebuah gesekan. Mengontrol rotasi roda-roda
dengan gesekan.
Keterangan:
A. Sebelum pengoperasian
B. Selama pengoperasian
1. Caliper rem piringan
2. Pad rem piringan
3. Rotor rem piringan
4. Piston
5. Fluida
Rem Tromol
Tromol rem akan berotasi bersama-sama dengan roda. Dan sepatu rem kemudian ditekan
melawan tromol dari dalam. Gesekan ini akan mengontrol rotasi roda. Perlu juga untuk
memeriksa tromol rem dan pelapis sepatu rem. Sepatu-sepatu rem tersebut ditekan melawan
tromol yang berotasi dari dalam untuk menghasilkan tenaga pengereman.
Ketika ditekan ke arah yang sama waktu tromol berputar, sepatu rem masuk ke arah
rotasi oleh gesekan dengan tromol. Akibatnya, yaitu tenaga gesekan menjadi naik, dan inilah
yang disebut "selfenergizing action".
Keterangan:
1. Silinder roda
2. Sepatu rem
3. Pelapis sepatu rem
4. Tromol rem
5. Piston
6. Tutup piston
Keterangan:
1. Booster rem,
2. Silinder master rem
3. Katup proportioning,
4. Rem depan kiri
5. Rem belakang kiri
P & BV, LSPV dan LSPV & BV
Rem Parkir
Rem parkir dipakai terutama ketika kendaraan sedang diparkir. Secara mekanik akan
mengunci roda-roda belakang.
Keterangan:
1. Tuas rem parkir
2. Kabel rem parkir
3. Rem belakang
ABS (Anti-lock Brake System)
Jika roda menjadi terkunci ketika rem difungsikan, ABS memakai komputer untuk
mengontrol tekanan hidrolik yang diberikan pada silinder-silinder roda dan piston rem
piringan. Yaitu dengan cara mencegah roda-roda agar tidak terkunci, pada sistem ini juga
mencegah kendaraan agar tidak slip atau menjadi lebih tidak stabil.
Pengoperasian ABS
Sistem ini akan memonitor kecepatan putaran ke empat roda. Ketika roda hendak
mengunci, sistem ini dengan cepat membebaskan rem pada roda tersebut agar roda bisa
mengembalikan putarannya. Setelah kendaraan yang mau mengunci kembali ke
putarannya, penerapan rem pada roda tersebut kemudian dilanjutkan kembali.
Jika roda mau mengunci kembali, sistem ini akan membebaskan rem dari roda tersebut.
Pada sistem ini juga akan mengulang proses-proses di atas lebih dari belasan kali setiap
detiknya untuk memaksimalkan kemampuan rem, dan juga untuk memastikan stabilitas
dan kemampuan bermanuver kendaraan.
Keterangan:
1. ECU
2. Aktuator