(1/3)
Sistem Suspensi Osilasi dan Kenyamanan Berkendara
2.Osilasi dari berat
dilepaskan
Osilasi dan kenyamanan berkendara
(1) menghempas (pitching)
2. Osilasi dari berat yang diangkat
Osilasi dari berat yang diangkat dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
(1) Menghempas (pitching)
Hempasan adalah osilasi depan dan belakang kendaraan ke
atas dan ke bawah, sehubungan dengan pusat gravitasi
kendaraan.
(2) Menggelinding (rolling)
Hal ini terjadi khususnya ketika kendaraan melaju melalui lubang
yang besar dan jendulan di jalan atau ketika berkendara melalui
jalanan tidak beraspal yang sukar dan penuh dengan lubang-
lubang/berlubang-lubang.
Hempasan juga timbul lebih cepat pada kendaraan denga pegas
yang lebih lembut (mudah ditekan) daripada kendaraan dengan
(3) Melambung (bouncing)
pegas yang lebihkeras.
(2) Menggelinding (rolling)
Ketika berbelok atau ketika mengemudi di atas jalan yang
berjendul-jendul, pegas pada salah satu sisi kendaraan meluas,
sedangkan pegas pada sisi yang lain berkontraksi.
Hal ini menyebabkan badan menggelinding dengan arah lateral
(sisi ke sisi) (4) Oleng (yawing)
(3) Melambung (bouncing)
Melambung adalah gerakan keseluruhan badan mobil ke atas
dan ke bawah.
Ketika kendaraan melaju pada kecepatan tinggi pada permukaan
jalan yang bergelombang, lambungan sangat mungkin terjadi.
Lambungan juga mudah terjadi ketika pegas lembut.
(4) Oleng (yawing)
Gerakkan oleng adalah gerakan ke kanan dan ke kiri dari garis
tengah yang membujur dari kendaraan, sehubungan dengan
pusat gravitasi kendaraan. (2/3)
Pada jalanan dimana hempasan terjadi, gerakkan oleng juga
sangat mungkin terjadi.
Sistem Suspensi Osilasi dan Kenyamanan Berkendara
3.Osilasi dari berat tidak
dilepas
Osilasi dan kenyamanan berkendara (1) Meloncat (hopping)
3. Osilasi dari berat yang tidak dilepas
Osilasi dari berat yang tidak dilepas dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
(1) Meloncat (hopping)
Meloncat adalah lambungan roda ke atas dan ke bawah yang biasa
terjadi ketika berkendara dengan kecepatan sedang dan tinggi pada
jalanan berombak/bergelombang.
(2) Berderap (tramping)
Berderap adakah osilasi roda kiri dan kanan ke atas dan ke bawah (2) Berderap (tramping)
pada arah yang berlawanan, menyebabkan roda melompati
permukaan jalan.
Hal ini mudah terjadi pada kendaraan dengan suspensi poros As yang
rigid.
(3) Memutar (wind-up)
Memutar adakah fenomena dimana penambahan gas atau kerja rem
katup penghambat pada lembaran pegas berusaha memutar lembaran
pegas ke sekeliling poros As.
Getaran memutar memiliki pengaruh yang tidak menyenangkan bagi (3) memutar (wind-up)
kenyamanan berkendara.
Petunjuk:
Ukuran-ukuran untuk mencegah pemutaran:
•Lembaran pegas asimetris
Pemutaran dikurangi dengan mengimbangi poros As belakang
sehingga ia terletak sedikit di depan dari pusat lembaran pegas. Hal ini
juga berfungsi untuk mengurangi gerakan badan ke atas dan ke
bawah selama penambahan gas dan pengurangan gas.
•Lokasi shock absorber
Pemutaran dapat dikurangi dengan memasangkan shock absorbers
(3/3)
jauh dari pusat pemutaran dan dengan pemasangan mereka secara
miring. Yaitu dengan memasangkan satu di depan dan satu di
belakang poros As.
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
(1/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(1) Suspensi poros As rigid
Kedua roda disangga oleh tempat poros As atau
tiang poros As. Oleh karena itu, roda kiri dan
kanan bergerak bersamaan. Karakteristik dari
suspensi poros As rigid adalah:
•Jumlah bagian-bagiannya kecil dan (1) Suspensi poros As rigid (2) Suspensi independen
konstruksinya sederhana. Dengan demikian
perawatan mudah dilakukan.
•Cukup tahan untuk penggunaan pembawaan
beban yang berat (heavy-duty).
•Ketika berbelok/menikung, terjadi sedikit
kemiringan pada badan.
•Ada sedikit perubahan pada garis roda karena
gerakan roda yang naik dan turun. Oleh karena
itu, sedikit sekali terjadi roda yang aus.
•Karena berat yang tidak dilepaskan besar,
kenyamanan berkendara tidak bagus.
•Karena gerakan roda kiri dan kanan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain, gesekan
dan osilasi mudah terjadi.
(1/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(2) Suspensi independen
Setiap roda disangga oleh sebuah lengan
independen, yang dipasangkan ke badan
kendaraan. Oleh karena itu, roda kanan dan kiri
bergerak secara independen. Karakteristik dari
suspensi independen adalah: (1) Suspensi poros As rigid (2) Suspensi independen
•Berat yang tidak dilepaskan rendah dan
kenyamanan berkendara bagus.
•Pegas tidak ada hubungannya dengan posisi
roda, sehingga pegas yang lebih lembut dapat
digunakan.
•Karena tidak ada poros As yang menghubungkan
roda kiri dan kanan, posisi lantai dan mesin yang
dipasang dapat direndahkan. Hal ini berarti pusat
gravitasi kendaraan akan lebih rendah.
•Konstruksi agak rumit.
•Tapak dan garis arah roda berubah sesuai
dengan gerakan roda ke atas dan ke bawah.
•Banyak model yang diperlengkapi dengan batang
stabilizer untuk mengurangi penggelindingan
selama menikung dan meningkatkan kenyamanan
berkendara.
(1/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(1) Tipe lengan penarik dengan tiang pemuntir
Tipe ini umumnya digunakan pada suspensi belakang dari (1) Tipe lengan penarik dengan tiang pemuntir
kendaraan FF (front-engine front-wheel drive), dan memakai
struktur yang terdiri dari lengan suspensi dan batang
stabilizer dilas ke tiang poros As yang bisa diputar (ada
beberapa model yang tidak memakai batang stabilizer). Lenganpenarik
Tiang pemuntir
Karena kesederhanaan strukturnya dan ukurannya yang padat,
berat yang tidak dilepaskan dapat dikurangi untuk Batang stabilizer
pengemudian yang lebih baik. Sebagai tambahan, tipe ini
juga dapat menjamin tempat bagasi/barang yang luas/besar.
Ketika kendaraan menggelinding selama penikungan dan ketika
melaju pada jalan yang sukar, batang stabilizer terpilin
dengan batang poros As. Sebagai hasilnya, penggelindingan
dikurangi karena adanya tindakan batang stabilizer. Dengan
demikian mempertahankan kestabilan kendaraan.
Ketika mendongkrak kendaraan, jangan mengangkat bagian
tiang pemuntir dengan dongkrak atau yang sejenisnya.
Tidak terangkat
(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(2) Tipe lembaran pegas paralel
Tipe suspensi ini digunakan untuk suspensi depan pada truck
dan bus, dll., dan untuk suspensi belakang pada kendaraan (2) Tipe lembaran pegas sejajar
komersial.
Karakteristik:
•Konstruksi dari suspensi sederhana namun cukup kuat.
•Sulit menggunakan pegas yang sangat lembut, oleh karena itu
kenyamanan berkendara tidak begitu bagus. Poros belakang
Pegas daun
(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Lengan utama
Batang kontrol lateral
Suspensi depan
Batang kontrol
lateral
Lengan penarik
Suspensi belakang
(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Stabilizer
(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Lengan suspensi
(3/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Anggota suspension
REFERENCE:
Spring offset (3/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe-tipe dan karakteristik suspensi
(2) Tipe tulang garpu ganda (double wishbone)
Tipe ini banyak digunakan untuk suspensi depan dari truck kecil
dan untuk suspensi depan dan belakang kendaraan penumpang. Lengan sebelah atas
Karakteristik :
•Di tipe suspensi ini, roda dipasang ke badan melalui lengan Pegas lilitan
sebelah atas dan sebelah bawah. Geometri suspensi dapat
didisain seperti keinginan sesuai dengan panjang dari lengan Lengan bagian bawah
bagian atas dan lengan bagian bawah dan sudut
pemasangannya.
Misalnya, jika lengan sebelah atas dan bawah paralel dan
mempunyai panjang yang sama, tapak dan ban yang
mengelilingi camber ban akan berubah. Sebagai akibatnya, tidak
mungkin mencapai performan menikung yang tepat. Sebagai
tambahan, perubahan di tapak akan menyebabkan pemakaian
ban yang berlebihan.
Untuk mengatasinya, suatu disain biasanya dipasang dimana
lengan sebelah atas diperpendek dari pada lengasebelah bawah
sehingga tapak dan ban yang mengelilingi camber ban lebih Camber ban
sedikit berubah-ubah. ke tanah
REFERENSI:
•Tipe lengan semi-menarik (semi-trailing arm)
Tipe lengan semi-menarik digunakan untuk suspensi belakang di
beberapa model. Tapak
Dengan suspensi ini, jumlah dimana sudut kaki (toe angle) dan
perubahan camber (karena gerakan roda ke atas dan ke bawah)
dapat dikendalikan pada tahap disain, untuk menentukan
karakteristik penanganan kendaraan.
Tapak
(3/3)
Pegas-pegas Karakteristik
1.Elastisitas/
1. Elastisitas
2.Rata-rata pegas (konstanta)
Karakteristik Bebas
1. Elastisitas
Jika tenaga (beban) diberikan kepada materi seperti karet, ia
akan menciptakan tekanan (deformasi) pada objek tersebut.
Ketika tenaga tersebut dilepaskan, objek tersebut akan kembali
ke bentuk semula. Kita sebut karakter ini “elastisitas”
Pegas-pegas pada kendaraan menggunakan prinsip elastisistas 2. Konstanta pegas
untuk melindungi dengan bantalan badan dan penghuni
W
kendaraan dari goncangan jalan. K= Where W = tenaga eksternal (beban), di N
a
Pegas baja menggunakan elestisitas pelekukan dan pemutaran. a = jumlah kontraksi
REFERENSI:
(deformasi), dalam mm
Bahkan bila suatu objek mempunyai elastisitas, jika tenaga yang
diberikan kepadanya sangat besar, batas elastisitas akan k = konstanta pegas, dalam N/mm
terlampaui, dengan demikian mencegah objek dari kembali ke
bentuk semula secara sempurna. Hal ini disebut “plastisitas” W1 a1
a2
2. Rata-rata pegas (konstan) W2 a3
W3
Pembelokkan pegas bervariasi dalam proporsinya terhadap
tenaga (beban) yang diberikan kepadanya. Yakni, nilai yang
dicapai dengan membagi tenaga (w) dengan jumlah
pembelokkan (a) adalah konstan. Nilai konstan ini (k) disebut
“rata-rata pegas” atau “konstanta pegas”
Suatu pegas dengan konstanta pegas yang rendah dikatakan W1 W2 W3
= k (konstan)
“lembut” sedangkan suatu pegas dengan konstanta pegas yang a1 a2 a3
tinggi disebut “kokoh/kuat”
(1/2)
Pegas-pegas Karakteristik
3.Osilasi pegas
Karakteristik 3. Osilasi pegas
3. Osilasi pegas
Jika roda-roda dari kendaraan membentur jendulan, pegas- Pola osilasi
pegas kendaraan akan secara cepat tertekan. Karena setiap
pegas berusaha untuk segera kembali ke panjang semula, untuk
Luas ayunan
melepas energi tekanan ia akan memperpanjang melebihi
panjang semula. Kemudian pegas akan berespon terhadap
pantulan dengan berusaha kembali ke panjang semula dan akan
berkontraksi ke panjang yang kurang dari pada panjang semula.
Proses ini, yang disebut osilasi pegas, diulang berkali-kali
sampai pegas akhirnya kembali ke panjang semula. Waktu
Jika osilasi pegas dibiarkan tidak terkendali, hal ini akan
menyebabkan tidak hanya ketidak-nyamanan berkendara,
namun juga akan mengarah ke penanganan stabilitas. Untuk
mencegah hal ini, maka dipasang shock absorbers.
(2/2)
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas
1.Kerangka
Pegas lembaran
Pegas logam Pegas kumparan/lilitan
Tipe-tipe pegas Pegas batang puntiran
Pegas suspensi
1. Kerangka
Pegas karet
Dalam sistem suspensi otomotif, pegas-pegas Pegas non-logam
Pegas udara
yang digunakan adalah pegas-pegas logam dan
pegas-pegas non-logam.
•Pegas-pegas logam
•pegas-pegas lembaran Pegas lembaran Pegas batang puntiran
•Pegas-pegas kumparan/lilitan Pegas kumparan/lilitan Ujung tetap
•Pegas batang puntiran dari batang
•Pegas-pegas non-loga puntiran
•Pegas karet
•Pegas udara
2.Lembaran pegas
Tipe-tipe pegas
2. Pegas lembaran Alat peyangga
Pegas-pegas lembaran dibuat dari sejumlah pita melengkung dari pegas baja,
disebut “lembaran”, saling bertumpuk dengan urutan dri yang paling pendek mata Baut pusat
jepitan
sampai yang paling panjang. Tumpukkan lembaran-lembaran ini diikat
bersamaan di tengah dengan sebuah baut pusat atau sebuah paku pancang dan
untuk mencegah lembaran ke luar dari tumpukannya, lembaran-lembaran ini
ditahan oleh klip di beberapa tempat. Kedua ujung dari lembarang yang
terpanjang (lembaran utama) dibengkokkan untuk membentuk mata pegas, Rentang
digunakan untuk mengaitkan pegas ke kerangka atau ke anggota struktural
seperti anggota samping.
Umumnya, semakin panjang pegas lembaran, semakin lembut jadinya. Juga,
semakin banyak lembaran pada pegas lembaran, semakin besar beban yang
dap[at ditanggung, namun bila sebaliknya, pegas akan menjadi lebih kaku dan Nip
kenyamanan berkendara akan terganggu.
Karakteristik :
•Karena pegas sendiri memilki kekauan tertentu untuk mempertahankan poros
As pada posisi yang tepat, maka tidak diperlukan menggunakan penghubung
untuk ini.
•Mereka berfungsi mengendalikan osilasi mereka sendiri melalui gesekan antar
lembaran.
•Mereka mempunyai daya tahan yang cukup untuk penggunaan kerja berat
(heavy-duty).
•Karena adanya gesekan antar lembaran, sangat sulit bagi mereka untuk
menyerap getaran sesaat dari permukaan jalan. Oleh karena itu, pegas lembaran
umumnya digunakan untuk kendaraan komersial besar yang membawa beban
yang berat dan untuk itu daya tahan sangat diutamakan.
Lekukkan dari setiap lembaran disebut "nip". Karena nip dari tiap lembaran
semakin besar lembaran semakin pendek, setiap lembaran melengkung lebih
Camber
tajam daripada lembaran di atasnya di dalam tumpukkan.
Ketika baut pusat dikencangkan, lembaran merata, seperti yang ditunjukkan
pada ilustrasi di sebelah kiri, menyebabkan ujung-ujung lembaran tertekan
sangat ketat terhadap satu sama yang lainnya. (2/6)
Keseluruhan lekukkan dari pegas lembaran disebut “camber”. Akan tetapi,
gesekan ini juga menyebabkan pengurangan kenyamanan berkendara, karena
gesekan ini mencegah pegas melentur dengan mudah.
Pegas-pegas
Tipe-tipe Pegas
(3/6)
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas
3.Pegas lilitan
Tipe-tipe pegas
3. Pegas lilitan/kumparan Batang pegas
Pegas kumparan/lilitan dibuat dari batang-batang dari pegas baja
khusus yang dibentuk seperti kumparan. Ketika beban
ditempatkan pada pegas kumparan/lilitan, seluruh batang berpilin
ketika pegas berkontraksi. Dengan cara ini, energi dari tenaga
eksternal disimpan, dan goncangan dilindungi dengan bantalan.
Karakteristik : Pegas progresif
beban beban
•Angka penyerapan energi per unit dari berat lebih besar
dibandingkan dengna pegas lembaran.
•Pegas yang lembut dapat dibuat.
•Karena tidak ada gesekkan antar lembaran seperti pada pegas
lembaran, tidak ada pengendalian osilasi oleh pegas itu sendiri,
maka perlu digunakan shock absorber bersama pegas ini. Pegas lilitan yang meruncing
•Karena tidak ada hambatan terhadap tenaga lateral, mekanisme
penghubung untuk menyangga poros As (lengan suspensi,
batang kendali lateral, dll) diperlukan.
Pegas progresif
Jika suatu pegas kumparan terbuat dari sebuah batang pegas Puncak pegas yang tidak Pegas berbentuk kerucut
baja yang memiliki diameter yang sama, seluruh pegas akan setara
melentur secara seragam dalam proporsi terhdapa perubahan
pada beban. Hal ini berarti bahwa jika suatu pegas lembut Pegas progresif
digunakan, ia tidak akan cukup kaku untuk menangani beban
yang berat, sedangkan bila suatu pegas yang keras digunakan,
Beban
ia akan memberikan berkendara yang keras walaupun beban
ringan.
Akan tetapi, jika sebuah batang memiliki diameter yang berubah
secara konstan digunakan, seperti yang ditunjukkan di kiri,
ujung-ujung pegas akan memiliki angka pegas yang lebih rendah
dri pada pusat. Sebagai akibatnya, pada beban yang ringan,
ujung-ujung dari pegas akan berkontraksi dan menyerap kelenturan
goncangan jalan, Di lain sisi, bagian pusat dari pegas akan
menjadi cukup kaku untuk menangani beban yang berat.
Pegas dengan puncak yang tidak sama, pegas berbentuk (4/6)
kerucut, dll mempunyai efek yang sama.
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas
6.Pegas udara
Tipe-tipe pegas
6. Pegas udara
Pegas udara memanfaatkan fakta bahwa udara memiliki
elastisitas “kepegasan” ketika ditekan.
Karakteristik :
Kamar udara
•Mereka sangat lembut ketika kendaraan tidak berbeban, tapi
konstanta pegas dapat ditingkatkan seiring dengan penambahan
beban dengan menambah tekanan udara di dalam ruangan. Hal
ini memberikan kenyamanan berkendara yang optimum baik
ketika kendaraan berbeban ringan dan ketika berbeban berat. Rongga yang
•Ketinggian kendaraan dapat dibuat konstan, bahkan jika beban menggulung
berbah, dengan menyesuaikan tekanan udara.
Akan tetapi, di suspensi udara yang menggunakan pegas udara,
alat-alat untuk mengendalikan tekanan udara dan kompresor
untuk menekan udara, dll., sangat penting, jadi suspensi menjadi
rumit.
Sekarang ini, suspensi udara yang diatur secara elektronik,
yangbekerja-sama dengan tipe pegas udara ini, ditawarkan
sebagai pilihan di beberapa model.
(6/6)
Shock Absorbers Gambaran
Gambaran
Ketika kendaraan berhadapan dengan goncangan dari
permukaan jalan, pegas suspensi menyerap goncangan-
goncangan tersebut. Akan tetapi, karena pegas memiliki
karakteristik meneruskan osilasi, dan karena perlu waktu yang
panjang untuk osilasi berhenti, kenyamanan berkendara menjadi
buruk.
Kerja dari shock absorber adalah untuk menyerap osilasi ini. Pegas Shock absorber
Shock absorber tidak hanya meningkatkan kenyamanan Ban
berkendara, tapi juga memberikan ban karakteristik penanganan Penghubung suspensi
jalan yang lebih baik dan meningkatkan kestabilan setir. & poros As
Luas ayunan
dengan Shock absorber
Waktu
(1/1)
Shock Absorbers Gambaran
1.Prinsip kerja
1. Prinsip kerja Lubang/mulut
Description
1. Prinsip kerja
Di otomobil, telescopic shock absorbers digunakan yang
mempekerjakan cairan/gas khusus, disebut shock absorber
fluid, sebagai media kerja. Tipe shock absorber ini, tenaga Piston
pengurangan dibangkitkan oleh aliran hambatan yang
disebabkan oleh cairan/gas yang dipaksa melalui
lubang/mulut (lubang kecil) oleh gerakkan sebuah piston.
(1) Tenaga pengurangan (damping force) Pentil
Semakin kuat tenaga pengurangan (damping force), semakin <1> Ekspansi <2> Ekspansi
cepat osilasi dari badan dikurangi, namun goncangan dari
Tenaga damping
Tenaga damping
efek pengurangan juga menjadi lebih besar.
Tenaga pengurangan juga berubah dengan kecepatan piston.
Ada beberapa tipe shock absorber, yang berbeda tergantung Kecepatan piston Kecepatan
dari bagaimana tenaga pengurang berubah, sebagai berikut: piston
<1> Tipe yang memiliki tenaga pengurangan proporsional
terhadap kecepatan piston Kompresi Kompresi
<2> Tipe dengan dua tingkatan tenaga pengurangan <3> Expansion Tinggi (kaku)
Sedang (sports)
Tenaga damping
berdasarkan kecepatan piston
Rendah (lembut)
<3> Tipe dimana tenaga pengurangan bervariasi sesuai dengan
pola berkendara Kecepatan piston
Sistem suspensi dengan tipe <1> dan <2> tenaga pengurangan Rendah (lembut)
digunakan hampir di semua kendaraan. Sistem tipe <3> Sedang (sports)
digunakan pada kendaraan dengan EMS (Electronic Tinggi (kaku)
Kompresi
Modulated Suspension)
(1/1)
Shock Absorbers Gambaran
2.Tipe-tipe
Diidi gas
(1/1)
Shock Absorbers Kostruksi dan Cara Kerja
(1/4)
Shock Absorbers Kostruksi dan Cara Kerja
Konstruksi dan kerja
(3) Operasi
<1> Selama melambung (kompresi) <1> Selama melambung (kompresi)
Selama gerakkan kompresi, batang psiton bergerak ke bawah,
meyebabkan tekanan dari cairan/gas menjadi lebih tinggi pada
ruangan sebelah bawah daripada di ruangan sebelah atas. Oleh
karena itu, cairan/gas di ruangan sebelah bawah dipaksa ke
dalam ruangan sebelah atas melalui pentil piston. Pada saat
yang bersamaantenaga pengurangan dibangkitkan oleh
hambatan aliran di pentil.
Gas dengan tekanan tinggi mendesakan tekanan yang besar
pada gas/cairan di ruangan sebelah bawah, memaksanya untuk
mengalir secara cepat dan halus ke dalam ruangan sebelah atas
selama gerakkan kompresi. Hal ini menjamin tenaga
pengurangan yang stabil.
<2> Selama memantulkan (ekspansi)
Selama gerakkan ekspansi, batang piston bergerak ke atas, <2> Selama memantulkan (ekspansi)
menyebabkan tekanan cairan/gas pada ruangan sebelah atas
menjadi lebih tinggi daripada tekanan di ruangan sebelah bawah.
Oleh karena itu, cairan/gas di ruangan sebelah atas dipaksa ke
dalam ruangan sebelah bawah melalui pentil piston, dan
hambatan yang didesakkan oleh pentil bekerja sebagai tenaga
pengurang.
Karena batang bergerak ke atas, sebuah bagian darinya
bergerak keluar silinder, sehingga volume cairan/gas yang
digantikan olehnya berkurang. Sebagai gantinya, piston bebas
didorong ke atas (oleh gas tekanan tinggi di bawahnya) ke jarak
yang sama dengan volume ini.
Karena shock absorber tipe DuCarbon adalah tipe tabung
tunggal, tabung tidk boleh menjadi berubah bentuk (deformed)
karena gerakkan bebas dari piston dan piston bebas akan
terganggu bila hal ini terjadi. Sebagai tambahan, karena suatu
pelindung disediakan untuk mencegah perubahan bentuk (2/4)
(deformasi) oleh batu yang melayang (flying stones), tempelkan
pelindung tersebut sehingga ia menghadap bagian depan
kendaraan ketika pemasangan shock absorbers.
Shock Absorbers
2.Tipe tabung ganda
Konstruksi dan kerja
Kostruksi dan Cara Kerja
2. Tipe tabung ganda (twin-tube)
(1) Konstruksi
Di dalam cangkang absorber (tabung sebelah luar), ada sebuah silinder
(tabung tekanan), dan di dalamnya ada sebuah piston yang bergerak ke
atas dan ke bawah. Di dasar batang piston dipasangkan pentil piston
yang menghasilkan tenaga pengurangan (damping force ) ketika shock Sumbat bemper
Mur cincin
absorber diperluas (selama pemantulan). Di bagian bawah dari silinder Penutup oli
ada sebuah pentil dasar (base valve) yang menghasilkan tenaga Gasket Batang pemandu
pengurangan (damping force ) ketika shock absorber ditekan (selama Udara
melambung).
Dalam silinder diisi penyerap cairan/gas (absorber fluid), tapi hanya 2/3 Cangkang Batang piston
dari ruang penyimpanan didisi dengna cairan/gas, sisanya diisi dengan Absorber Silinder
udara pada tekanan atmosfir atau gas bertekanan rendah. Tempat
penyimpanan berfungsi sebagai tangki penyimpanan untuk cairan/gas
yang masuk dan meninggalkan silinder. Sumbat pemantul
Tipe diisi dengan gas bertekanan rendah diisi dengan gas dibawah Pentil piston
tekanan rendah (0.3-0.6 MPa; 3-6 kgf/cm2 ; 43-85 psi).
Hal ini mencegah pembangkitan bunyi yang tidak biasa karena cavitation Tempat
dan pengisapan gas (aeration) yang dapat muncul di shock absorber penyimpanan Batang piston
yang hanya menggunakan cairan/gas. Meminimalkan cavitation dan Piston
pengisapan udara juga memungkinkan tercapainya tenaga pengurangan Pentil dasar
(damping force) yang lebih stabil, dengan demikian meningkatkan
kenyamanan berkendara dan stabilitas penanganannya.
Di beberapa shock absorber yang diisi dengan gas bertekanan rendah, Gas
pentil dasar dihilangkan sehingga tenaga pengurang (damping force) (tekanan rendah)
dihasilkan selama baik ketika pelambungan maupun ketika pemantulan Penti piston valve
oleh pentil piston.
(4/4)
Shock Absorbers Kostruksi dan Cara Kerja
(4/4)
Shock Absorbers Tindakan Pencegahan servis
3.Pengosongan gas
(1) Tipe Ducarbon
Tindakan pencegahan penservisan Lubang
3. Pengosongan gas Kantung Vinyl
(1) Tipe DuCarbon 10mm Bor (23mm)
Bor sebuah lobang sedalam 2 sampai 3 mm kira-kira 10 mm dari
bagian bawah dari silinder shock absorber yang bisa dikeluarkan
sebelum dibuang untuk membebaskan gas yeng ditekan di
dalamnya. (Gas ini tidak berbahaya, tidak berwarna, dan tidak
berbau, namun sepihan logam mungkin berterbangan ketika Gas Piston bebas
Pita karet
proses pengeboran, jadi bekerja dengan hati-hati. Suatu
tindakan pengamanan yan baik adalah dengan meletakkan (2) Tipe MacPherson Strut Non-disassemblable
kantung vinyl di sekeliling ujung yang akan dibor, ikat kantung
tersebut ke tempat itu dengan karet gelang). Daerah pengeboran
(2) Tipe Macpherson strut Non-disassemblable
Pada tipe ini, dimana mur cincin tidak bisa dilepaskan, letakkan
rangakaian shock absorber dibawah secara horisontal dan bor
lubang sedalam 2 sampai 3 mm di atas cangkang.
(3) Tipe MacPherson Strut dapat dibongkar
<1> Kepit shock absorber dengan tang (vise). (3) Tipe MacPherson strut dapat dibongkar
<2> Secara perlahan-lahan longgarkan mur cincin 3 atu 4
SST
putaran sampai gas mulai ke luar. Jika gas dibiarkan keluar
dengan sangat cepat, cairan absorber akan keluar juga.
<3> Pastikan bahwa tidak ada gas yang tersisa di dalam
absorber sebelum dibuang. Hal ini dapat ditentukan dengan
mengangkat batang piston ke atas silinder dan melepaskannya.
Jika piston jatuh kembali ke dalam silinder karena beratnya
sendiri, itu artinya semua gas telah keluar.
(2/3)
Shock Absorbers Tindakan Pencegahan servis
4.Pemasangan shock
Tipe strut
absorber diisi gas tekanan
rendah tipe cartridge
Mur cincin
Cartridge
(3/3)
Sistem Suspensi Pengimbang Pegas
Cangkang
sebelah dalam Kumparan
(1/1)