Anda di halaman 1dari 37

Suspension System

Teknik Kendaraan Ringan (020)


Memperbaiki sistem suspensi
(020.KK.14)
Sistem Suspensi Gambaran
Gambaran
Suspensi menghubungkan badan kendaraan
dengan roda, dan memiliki fungsi-fungsi berikut:
•Selama melaju, suspensi bertindak, bersama Penyerap goncangan (shock absorber)
dengan ban, menyerap dan meredam berbagai Pegas
getaran, osilasi, dan goncangan yang diterima Tiang
oleh kendaraan karena ketidak-seragaman pda pemuntir
Pegas
permukaan jalan, untuk menjaga penumpang dan Stabilizer (torsion
barang bawaan (cargo), dan meningkatkan beam)
stabilitas mengendara.
•Suspensi mengirimkan tenaga laju dan rem, yang Penyerap goncangan (shock
dihasilkan karena gesekan antara permukaan absorber)
jalan dan roda, ke poros mesin dan badan.
•Suspensi menyangga badan pada poros As dan
mempertahankan hubungan geometris yang
sesuai antara badan dan roda.
Suspensi terdiri atas komponen-komponen utama
berikut ini:
(1) Pegas
Menetralkan goncangan dari permukaan jalan. Lengan suspensi
(2) Shock absorbers (peredam)
Bekerja untuk meningkatkan kenyamanan
berkendara dengan membatasi osilasi bebas dari
pegas. Lengan sebelah bawah
(3) Stabilizer (batang bergoyang atau batang anti-
menggelinding)
Mencegah kendaraan bergoyang lateral.
(4) Sebuah pengait
Bekerja untuk memegang komponen-komponen
di atas pada suatu tempat and untuk
mengendalikan gerakkan logitudinal dan lateral
roda.
(1/1)
Sistem Suspensi Osilasi dan Kenyamanan Berkendara

1.Berat dilepaskan dan


berat tidak dilepaskan
Osilasi dan kenyamanan berkendara
1. Beban dilepaskan dan Beban tidak Berat dilepaskan
dilepaskan
Badan disangga oleh pegas. Berat badan, dll,
yang disangga oleh pegas disebut beban
dilepaskan (sprung weight). Sebaliknya, roda
dan poros As, dan bagian –bagian lain ddari Berat tidak dilepaskan
kendaraan yang tidak disangga oleh pegas,
membuat Beban tidak dibebaskan (unsprung
weight). Umumnya dikatakan bahwa semakin
besar beban yang dilepas pada suatu
kendaraan, semakin baik kenyamanan
berkendara, karena ketika berat yang dilepas
Berat dilepaskan
dibuat lebih luas, kecenderungan badan untuk
tersentak berkurang. Sebaliknya, jika beban
yang tidak dilepaskan besar, sangatlah mudah
bagi badan untuk tersentak. Osilasi dan
sentakan pada bagian-bagian yang dilepaskan Berat dilepaskan
dari kendaraan –khususnya badan-memiliki Berat tidak dilepaskan
suatu pengaruh yang besar pada kenyamanan
berkendara.

Berat tidak dilepaskan

(1/3)
Sistem Suspensi Osilasi dan Kenyamanan Berkendara
2.Osilasi dari berat
dilepaskan
Osilasi dan kenyamanan berkendara
(1) menghempas (pitching)
2. Osilasi dari berat yang diangkat
Osilasi dari berat yang diangkat dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
(1) Menghempas (pitching)
Hempasan adalah osilasi depan dan belakang kendaraan ke
atas dan ke bawah, sehubungan dengan pusat gravitasi
kendaraan.
(2) Menggelinding (rolling)
Hal ini terjadi khususnya ketika kendaraan melaju melalui lubang
yang besar dan jendulan di jalan atau ketika berkendara melalui
jalanan tidak beraspal yang sukar dan penuh dengan lubang-
lubang/berlubang-lubang.
Hempasan juga timbul lebih cepat pada kendaraan denga pegas
yang lebih lembut (mudah ditekan) daripada kendaraan dengan
(3) Melambung (bouncing)
pegas yang lebihkeras.
(2) Menggelinding (rolling)
Ketika berbelok atau ketika mengemudi di atas jalan yang
berjendul-jendul, pegas pada salah satu sisi kendaraan meluas,
sedangkan pegas pada sisi yang lain berkontraksi.
Hal ini menyebabkan badan menggelinding dengan arah lateral
(sisi ke sisi) (4) Oleng (yawing)
(3) Melambung (bouncing)
Melambung adalah gerakan keseluruhan badan mobil ke atas
dan ke bawah.
Ketika kendaraan melaju pada kecepatan tinggi pada permukaan
jalan yang bergelombang, lambungan sangat mungkin terjadi.
Lambungan juga mudah terjadi ketika pegas lembut.
(4) Oleng (yawing)
Gerakkan oleng adalah gerakan ke kanan dan ke kiri dari garis
tengah yang membujur dari kendaraan, sehubungan dengan
pusat gravitasi kendaraan. (2/3)
Pada jalanan dimana hempasan terjadi, gerakkan oleng juga
sangat mungkin terjadi.
Sistem Suspensi Osilasi dan Kenyamanan Berkendara
3.Osilasi dari berat tidak
dilepas
Osilasi dan kenyamanan berkendara (1) Meloncat (hopping)
3. Osilasi dari berat yang tidak dilepas
Osilasi dari berat yang tidak dilepas dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
(1) Meloncat (hopping)
Meloncat adalah lambungan roda ke atas dan ke bawah yang biasa
terjadi ketika berkendara dengan kecepatan sedang dan tinggi pada
jalanan berombak/bergelombang.
(2) Berderap (tramping)
Berderap adakah osilasi roda kiri dan kanan ke atas dan ke bawah (2) Berderap (tramping)
pada arah yang berlawanan, menyebabkan roda melompati
permukaan jalan.
Hal ini mudah terjadi pada kendaraan dengan suspensi poros As yang
rigid.
(3) Memutar (wind-up)
Memutar adakah fenomena dimana penambahan gas atau kerja rem
katup penghambat pada lembaran pegas berusaha memutar lembaran
pegas ke sekeliling poros As.
Getaran memutar memiliki pengaruh yang tidak menyenangkan bagi (3) memutar (wind-up)
kenyamanan berkendara.

Petunjuk:
Ukuran-ukuran untuk mencegah pemutaran:
•Lembaran pegas asimetris
Pemutaran dikurangi dengan mengimbangi poros As belakang
sehingga ia terletak sedikit di depan dari pusat lembaran pegas. Hal ini
juga berfungsi untuk mengurangi gerakan badan ke atas dan ke
bawah selama penambahan gas dan pengurangan gas.
•Lokasi shock absorber
Pemutaran dapat dikurangi dengan memasangkan shock absorbers
(3/3)
jauh dari pusat pemutaran dan dengan pemasangan mereka secara
miring. Yaitu dengan memasangkan satu di depan dan satu di
belakang poros As.
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi

Tipe dan karakteristik suspensi


1. Kerangka
Suspensi dapat dibagi ke dalam 2 tipe berikut ini
berdasarkan strukturnya. (1) Suspensi poros As rigid (2) Suspensi independen

(1/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(1) Suspensi poros As rigid
Kedua roda disangga oleh tempat poros As atau
tiang poros As. Oleh karena itu, roda kiri dan
kanan bergerak bersamaan. Karakteristik dari
suspensi poros As rigid adalah:
•Jumlah bagian-bagiannya kecil dan (1) Suspensi poros As rigid (2) Suspensi independen
konstruksinya sederhana. Dengan demikian
perawatan mudah dilakukan.
•Cukup tahan untuk penggunaan pembawaan
beban yang berat (heavy-duty).
•Ketika berbelok/menikung, terjadi sedikit
kemiringan pada badan.
•Ada sedikit perubahan pada garis roda karena
gerakan roda yang naik dan turun. Oleh karena
itu, sedikit sekali terjadi roda yang aus.
•Karena berat yang tidak dilepaskan besar,
kenyamanan berkendara tidak bagus.
•Karena gerakan roda kiri dan kanan saling
mempengaruhi satu dengan yang lain, gesekan
dan osilasi mudah terjadi.

(1/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(2) Suspensi independen
Setiap roda disangga oleh sebuah lengan
independen, yang dipasangkan ke badan
kendaraan. Oleh karena itu, roda kanan dan kiri
bergerak secara independen. Karakteristik dari
suspensi independen adalah: (1) Suspensi poros As rigid (2) Suspensi independen
•Berat yang tidak dilepaskan rendah dan
kenyamanan berkendara bagus.
•Pegas tidak ada hubungannya dengan posisi
roda, sehingga pegas yang lebih lembut dapat
digunakan.
•Karena tidak ada poros As yang menghubungkan
roda kiri dan kanan, posisi lantai dan mesin yang
dipasang dapat direndahkan. Hal ini berarti pusat
gravitasi kendaraan akan lebih rendah.
•Konstruksi agak rumit.
•Tapak dan garis arah roda berubah sesuai
dengan gerakan roda ke atas dan ke bawah.
•Banyak model yang diperlengkapi dengan batang
stabilizer untuk mengurangi penggelindingan
selama menikung dan meningkatkan kenyamanan
berkendara.

(1/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi

(1) Tipe lengan penarik dengan tiang pemuntir (Trailing


Tipe dan karakteristik suspensi
arm type with torsion beam)
Ada berbagai tipe suspensi poros As rigid.
Bagian ini menjelaskan tipe-tipe suspensi poros As rigid yang
sekarang digunakan pada kendaraan Toyota dan karakteristik
mereka.

(2) Tipe lembaran pegas paralel (Parallel leaf spring type)

(3) Tipe lengan utama dengan batang lateral


tipe lengan penarik dengan batang lateral

(4) Tipe 4-hubungan

(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(1) Tipe lengan penarik dengan tiang pemuntir
Tipe ini umumnya digunakan pada suspensi belakang dari (1) Tipe lengan penarik dengan tiang pemuntir
kendaraan FF (front-engine front-wheel drive), dan memakai
struktur yang terdiri dari lengan suspensi dan batang
stabilizer dilas ke tiang poros As yang bisa diputar (ada
beberapa model yang tidak memakai batang stabilizer). Lenganpenarik
Tiang pemuntir
Karena kesederhanaan strukturnya dan ukurannya yang padat,
berat yang tidak dilepaskan dapat dikurangi untuk Batang stabilizer
pengemudian yang lebih baik. Sebagai tambahan, tipe ini
juga dapat menjamin tempat bagasi/barang yang luas/besar.
Ketika kendaraan menggelinding selama penikungan dan ketika
melaju pada jalan yang sukar, batang stabilizer terpilin
dengan batang poros As. Sebagai hasilnya, penggelindingan
dikurangi karena adanya tindakan batang stabilizer. Dengan
demikian mempertahankan kestabilan kendaraan.
Ketika mendongkrak kendaraan, jangan mengangkat bagian
tiang pemuntir dengan dongkrak atau yang sejenisnya.

Tidak terangkat

(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe dan karakteristik suspensi
(2) Tipe lembaran pegas paralel
Tipe suspensi ini digunakan untuk suspensi depan pada truck
dan bus, dll., dan untuk suspensi belakang pada kendaraan (2) Tipe lembaran pegas sejajar
komersial.
Karakteristik:
•Konstruksi dari suspensi sederhana namun cukup kuat.
•Sulit menggunakan pegas yang sangat lembut, oleh karena itu
kenyamanan berkendara tidak begitu bagus. Poros belakang

Pegas daun

(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi

(3) Tipe lengan utama dengan batang lateral,


Tipe lengan penarik dengan batang lateral
Tipe dan karakteristik suspensi
(3) Tipe lengan utama/penarik dengan roda lateral
Tipe suspensi ini digunakan untuk suspensi depan dan belakang
dari Land Cruiser, atau truck, dll.
Karakteristik:
•Kenyamanan berkendara bagus.
•Rigiditas tinggi.

Lengan utama
Batang kontrol lateral

Suspensi depan

Batang kontrol
lateral

Lengan penarik
Suspensi belakang

(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi

Tipe dan karakteristik suspensi


(4) Tipe 4-hubungan (4) Tipe 4-hubungan
Tipe ini digunakan untuk suspensi belakang. Tipe ini memberikan
kenyamanan berkendara yang paling baik dari semua suspensi
poros As rigid.
Lengan kontrol sebelah atas

Batang kontrol lateral

Stabilizer

Lengan kontrol sebelah


Lengan kontrol sebelah atas
bawah

(2/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi

Tipe-tipe dan karakteristik suspensi


Ada bermacam-macam tipe suspensi independen. (1) Tipe penopang Macpherson (Strut macpherson)

(2) Tipe tulang garpu ganda (Double wishbone)

•Tipe lengan Semi-menarik (semi-trailing arm)

Lengan suspensi

(3/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi

Tipe-tipe dan karakteristik suspensi


(1) Tipe penopang MacPherson (Macpherson strut)
Ini sistem suspensi independen yang paling banyak digunakan
untuk suspensi depan dari mobil berukuran kecil dan sedang.
Tipe ini juga digunakan sebagai suspensi belakang dari mobil FF.
Karakteristik:
• Konstruksi suspensi relatif sederhana. Rantai stabilizer
• Karena hanya ada sejumlah kecil bagian, tipe ini ringan,
Batang stabilizer
sehingga berat yang tidak dilepas dapat dikurangi.
• Karena tempat yang dipakai oleh suspensi kecil, tempat yang
dapat digunakan di ruangan mesin dapat ditambah.
• Karena jarak antara titik penyangga suspensi besar, ada
sedikit gangguan pada garis roda depan karena kesalahan
pemasangan atau kesalahan pembuatan bagian. Oleh karena
itu, kecuali untuk toe-in, penyesuaian garis roda biasanya
tidak diperlukan.

Lengan sebelah bawah

Anggota suspension

REFERENCE:
Spring offset (3/3)
Sistem Suspensi Tipe dan Karakteristik Suspensi
Tipe-tipe dan karakteristik suspensi
(2) Tipe tulang garpu ganda (double wishbone)
Tipe ini banyak digunakan untuk suspensi depan dari truck kecil
dan untuk suspensi depan dan belakang kendaraan penumpang. Lengan sebelah atas
Karakteristik :
•Di tipe suspensi ini, roda dipasang ke badan melalui lengan Pegas lilitan
sebelah atas dan sebelah bawah. Geometri suspensi dapat
didisain seperti keinginan sesuai dengan panjang dari lengan Lengan bagian bawah
bagian atas dan lengan bagian bawah dan sudut
pemasangannya.
Misalnya, jika lengan sebelah atas dan bawah paralel dan
mempunyai panjang yang sama, tapak dan ban yang
mengelilingi camber ban akan berubah. Sebagai akibatnya, tidak
mungkin mencapai performan menikung yang tepat. Sebagai
tambahan, perubahan di tapak akan menyebabkan pemakaian
ban yang berlebihan.
Untuk mengatasinya, suatu disain biasanya dipasang dimana
lengan sebelah atas diperpendek dari pada lengasebelah bawah
sehingga tapak dan ban yang mengelilingi camber ban lebih Camber ban
sedikit berubah-ubah. ke tanah
REFERENSI:
•Tipe lengan semi-menarik (semi-trailing arm)
Tipe lengan semi-menarik digunakan untuk suspensi belakang di
beberapa model. Tapak
Dengan suspensi ini, jumlah dimana sudut kaki (toe angle) dan
perubahan camber (karena gerakan roda ke atas dan ke bawah)
dapat dikendalikan pada tahap disain, untuk menentukan
karakteristik penanganan kendaraan.

Tapak

(3/3)
Pegas-pegas Karakteristik

1.Elastisitas/
1. Elastisitas
2.Rata-rata pegas (konstanta)
Karakteristik Bebas
1. Elastisitas
Jika tenaga (beban) diberikan kepada materi seperti karet, ia
akan menciptakan tekanan (deformasi) pada objek tersebut.
Ketika tenaga tersebut dilepaskan, objek tersebut akan kembali
ke bentuk semula. Kita sebut karakter ini “elastisitas”
Pegas-pegas pada kendaraan menggunakan prinsip elastisistas 2. Konstanta pegas
untuk melindungi dengan bantalan badan dan penghuni
W
kendaraan dari goncangan jalan. K= Where W = tenaga eksternal (beban), di N
a
Pegas baja menggunakan elestisitas pelekukan dan pemutaran. a = jumlah kontraksi
REFERENSI:
(deformasi), dalam mm
Bahkan bila suatu objek mempunyai elastisitas, jika tenaga yang
diberikan kepadanya sangat besar, batas elastisitas akan k = konstanta pegas, dalam N/mm
terlampaui, dengan demikian mencegah objek dari kembali ke
bentuk semula secara sempurna. Hal ini disebut “plastisitas” W1 a1
a2
2. Rata-rata pegas (konstan) W2 a3
W3
Pembelokkan pegas bervariasi dalam proporsinya terhadap
tenaga (beban) yang diberikan kepadanya. Yakni, nilai yang
dicapai dengan membagi tenaga (w) dengan jumlah
pembelokkan (a) adalah konstan. Nilai konstan ini (k) disebut
“rata-rata pegas” atau “konstanta pegas”
Suatu pegas dengan konstanta pegas yang rendah dikatakan W1 W2 W3
= k (konstan)
“lembut” sedangkan suatu pegas dengan konstanta pegas yang a1 a2 a3
tinggi disebut “kokoh/kuat”

(1/2)
Pegas-pegas Karakteristik

3.Osilasi pegas
Karakteristik 3. Osilasi pegas
3. Osilasi pegas
Jika roda-roda dari kendaraan membentur jendulan, pegas- Pola osilasi
pegas kendaraan akan secara cepat tertekan. Karena setiap
pegas berusaha untuk segera kembali ke panjang semula, untuk

Luas ayunan
melepas energi tekanan ia akan memperpanjang melebihi
panjang semula. Kemudian pegas akan berespon terhadap
pantulan dengan berusaha kembali ke panjang semula dan akan
berkontraksi ke panjang yang kurang dari pada panjang semula.
Proses ini, yang disebut osilasi pegas, diulang berkali-kali
sampai pegas akhirnya kembali ke panjang semula. Waktu
Jika osilasi pegas dibiarkan tidak terkendali, hal ini akan
menyebabkan tidak hanya ketidak-nyamanan berkendara,
namun juga akan mengarah ke penanganan stabilitas. Untuk
mencegah hal ini, maka dipasang shock absorbers.

(2/2)
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas

1.Kerangka
Pegas lembaran
Pegas logam Pegas kumparan/lilitan
Tipe-tipe pegas Pegas batang puntiran
Pegas suspensi
1. Kerangka
Pegas karet
Dalam sistem suspensi otomotif, pegas-pegas Pegas non-logam
Pegas udara
yang digunakan adalah pegas-pegas logam dan
pegas-pegas non-logam.
•Pegas-pegas logam
•pegas-pegas lembaran Pegas lembaran Pegas batang puntiran
•Pegas-pegas kumparan/lilitan Pegas kumparan/lilitan Ujung tetap
•Pegas batang puntiran dari batang
•Pegas-pegas non-loga puntiran
•Pegas karet
•Pegas udara

Pegas karet Pegas udara


Puntiran yang diberikan
ke batang oleh tuas
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas

2.Lembaran pegas
Tipe-tipe pegas
2. Pegas lembaran Alat peyangga
Pegas-pegas lembaran dibuat dari sejumlah pita melengkung dari pegas baja,
disebut “lembaran”, saling bertumpuk dengan urutan dri yang paling pendek mata Baut pusat
jepitan
sampai yang paling panjang. Tumpukkan lembaran-lembaran ini diikat
bersamaan di tengah dengan sebuah baut pusat atau sebuah paku pancang dan
untuk mencegah lembaran ke luar dari tumpukannya, lembaran-lembaran ini
ditahan oleh klip di beberapa tempat. Kedua ujung dari lembarang yang
terpanjang (lembaran utama) dibengkokkan untuk membentuk mata pegas, Rentang
digunakan untuk mengaitkan pegas ke kerangka atau ke anggota struktural
seperti anggota samping.
Umumnya, semakin panjang pegas lembaran, semakin lembut jadinya. Juga,
semakin banyak lembaran pada pegas lembaran, semakin besar beban yang
dap[at ditanggung, namun bila sebaliknya, pegas akan menjadi lebih kaku dan Nip
kenyamanan berkendara akan terganggu.
Karakteristik :
•Karena pegas sendiri memilki kekauan tertentu untuk mempertahankan poros
As pada posisi yang tepat, maka tidak diperlukan menggunakan penghubung
untuk ini.
•Mereka berfungsi mengendalikan osilasi mereka sendiri melalui gesekan antar
lembaran.
•Mereka mempunyai daya tahan yang cukup untuk penggunaan kerja berat
(heavy-duty).
•Karena adanya gesekan antar lembaran, sangat sulit bagi mereka untuk
menyerap getaran sesaat dari permukaan jalan. Oleh karena itu, pegas lembaran
umumnya digunakan untuk kendaraan komersial besar yang membawa beban
yang berat dan untuk itu daya tahan sangat diutamakan.
Lekukkan dari setiap lembaran disebut "nip". Karena nip dari tiap lembaran
semakin besar lembaran semakin pendek, setiap lembaran melengkung lebih
Camber
tajam daripada lembaran di atasnya di dalam tumpukkan.
Ketika baut pusat dikencangkan, lembaran merata, seperti yang ditunjukkan
pada ilustrasi di sebelah kiri, menyebabkan ujung-ujung lembaran tertekan
sangat ketat terhadap satu sama yang lainnya. (2/6)
Keseluruhan lekukkan dari pegas lembaran disebut “camber”. Akan tetapi,
gesekan ini juga menyebabkan pengurangan kenyamanan berkendara, karena
gesekan ini mencegah pegas melentur dengan mudah.
Pegas-pegas
Tipe-tipe Pegas

Tipe-tipe pegas Ukuran untuk mengurangi gesekan antar lembaran


Tujuan dari nip
•Ketika pegas melentur, nip menyebabkan lembaran-lembaran di Bantalan peredam (silencer pads)
pegas saling menggosok, dan gesekan yang diciptakan dari
gosokkan ini secara cepat meredam osilasi dari pegas. Gesekan
ini disebut gesekkan antar lembaran, dan satu dari feature yang
paling besar di pegas lembaran. Namun, gesekkan ini juga
menyebabkan penurunan kenyamanan berkendara, karena ia
mencegah pegas melentur dengan mudah. Oleh karena itu,
pegas lembaran banyak digunakan pada kendaraan komersial.
•Ketika pegas memantul, nip mencegah terjadinya celah antara
tiap lembaran, sehingga mencegah adanya kotoran dan pasir, dll
masuk diantara lembaran dan menyebabkan lembaran menjadi
usang.
•Ukuran untuk mengurangi gesekkan antar lembaran.
Bantalan peredam dimasukkan diantara tiap lembaran pada Ujung yang meruncing
ujung-ujung mereka untuk meningkatkan penyelipan lembaran
terhadap lembaran yang lain. Pegas pembantu
Pegas pembantu
Setiap lembaran juga diruncingkan pada ujung-ujungnya
sehingga mereka mengerahkan jumlah tekanan yang sesuai
ketika saling bersentuhan.
Pegas pembantu
Pada truck atau banyak kendaraan lainnya yang mengalami
fluktuasi yang besar pada bebannya, digunakan pegas
pembantu. Pegas pembantu dipasang di atas pegas utama.
Ketika beban ringan, hanya pegas utama yang bekerja, tapi
Pegas utama
ketika beban melampaui nilai tertentu, baik pegas utama
maupun pegas pembantu bekerja.

(3/6)
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas

3.Pegas lilitan
Tipe-tipe pegas
3. Pegas lilitan/kumparan Batang pegas
Pegas kumparan/lilitan dibuat dari batang-batang dari pegas baja
khusus yang dibentuk seperti kumparan. Ketika beban
ditempatkan pada pegas kumparan/lilitan, seluruh batang berpilin
ketika pegas berkontraksi. Dengan cara ini, energi dari tenaga
eksternal disimpan, dan goncangan dilindungi dengan bantalan.
Karakteristik : Pegas progresif
beban beban
•Angka penyerapan energi per unit dari berat lebih besar
dibandingkan dengna pegas lembaran.
•Pegas yang lembut dapat dibuat.
•Karena tidak ada gesekkan antar lembaran seperti pada pegas
lembaran, tidak ada pengendalian osilasi oleh pegas itu sendiri,
maka perlu digunakan shock absorber bersama pegas ini. Pegas lilitan yang meruncing
•Karena tidak ada hambatan terhadap tenaga lateral, mekanisme
penghubung untuk menyangga poros As (lengan suspensi,
batang kendali lateral, dll) diperlukan.
Pegas progresif
Jika suatu pegas kumparan terbuat dari sebuah batang pegas Puncak pegas yang tidak Pegas berbentuk kerucut
baja yang memiliki diameter yang sama, seluruh pegas akan setara
melentur secara seragam dalam proporsi terhdapa perubahan
pada beban. Hal ini berarti bahwa jika suatu pegas lembut Pegas progresif
digunakan, ia tidak akan cukup kaku untuk menangani beban
yang berat, sedangkan bila suatu pegas yang keras digunakan,

Beban
ia akan memberikan berkendara yang keras walaupun beban
ringan.
Akan tetapi, jika sebuah batang memiliki diameter yang berubah
secara konstan digunakan, seperti yang ditunjukkan di kiri,
ujung-ujung pegas akan memiliki angka pegas yang lebih rendah
dri pada pusat. Sebagai akibatnya, pada beban yang ringan,
ujung-ujung dari pegas akan berkontraksi dan menyerap kelenturan
goncangan jalan, Di lain sisi, bagian pusat dari pegas akan
menjadi cukup kaku untuk menangani beban yang berat.
Pegas dengan puncak yang tidak sama, pegas berbentuk (4/6)
kerucut, dll mempunyai efek yang sama.
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas

4.Pegas batang puntiran/


4. Pegas batang puntiran
5.Pegas karet
Puntiran yang berlawanan Ujung yang tetap
Tipe-tipe pegas dari batang
4. Pegas batang puntiran Puntiran/pilinan puntiran
Suatu pegas batang puntiran (biasanya cukup disebut batang puntiran)
adalah batang pegas baja yang menggunakan elastisitas puntiran untuk
menolak penjalinan (twisting). Satu ujung dari batang puntiran dilabuhkan
ke kerangka atau anggota struktural lainnya dari badan, dan ujung yang
satunya lagi ke komponen yang menjadi subjek beban puntiran.
Pegas batang puntiran juga digunakan untuk membuat batang stabilizer.
Karakteristik :
Puntiran yang diberikan ke ujung batang oleh
•Karena angka penyerapan energi per uinit dari berat adalah besar tuas
dibandingkan dengan pegas-pegas lainnya, suspensi dapat diringankan. 5. Pegas karet
Bantal karet
•Layout dari sistem suspensi sederhana.
•Seperti dengan pegas kumparan, pegas batang puntiran tidak
Bemper
mengendalikan osilasi, jadi perlu untuk menggunakan shock absorber
pegas
bersama mereka.
5. Pegas karet
Pegas karet menyerap osilasi melalui pembangkitan gesekan internal
ketika mereka berubah bentuk (deform) oleh tenaga eksternal.
Karakteristik :
•Mereka dapat dibuat berbagai bentuk.
•Mereka tidak berbunyi selam penggunaan.
•Mereka tidak sesuai digunakan untuk menyangga beban berat.
Oleh karena itu, pegas karet digunakan terutama sebagai alat bantu
pegas atau sebagai bushing, spacer, bantalan (cushion), pemberhenti
(stopper), dan pendukung-pendukung lainnya bagi komponen suspensi.
(5/6)
Pegas-pegas Tipe-tipe Pegas

6.Pegas udara
Tipe-tipe pegas
6. Pegas udara
Pegas udara memanfaatkan fakta bahwa udara memiliki
elastisitas “kepegasan” ketika ditekan.
Karakteristik :
Kamar udara
•Mereka sangat lembut ketika kendaraan tidak berbeban, tapi
konstanta pegas dapat ditingkatkan seiring dengan penambahan
beban dengan menambah tekanan udara di dalam ruangan. Hal
ini memberikan kenyamanan berkendara yang optimum baik
ketika kendaraan berbeban ringan dan ketika berbeban berat. Rongga yang
•Ketinggian kendaraan dapat dibuat konstan, bahkan jika beban menggulung
berbah, dengan menyesuaikan tekanan udara.
Akan tetapi, di suspensi udara yang menggunakan pegas udara,
alat-alat untuk mengendalikan tekanan udara dan kompresor
untuk menekan udara, dll., sangat penting, jadi suspensi menjadi
rumit.
Sekarang ini, suspensi udara yang diatur secara elektronik,
yangbekerja-sama dengan tipe pegas udara ini, ditawarkan
sebagai pilihan di beberapa model.

(6/6)
Shock Absorbers Gambaran

Gambaran
Ketika kendaraan berhadapan dengan goncangan dari
permukaan jalan, pegas suspensi menyerap goncangan-
goncangan tersebut. Akan tetapi, karena pegas memiliki
karakteristik meneruskan osilasi, dan karena perlu waktu yang
panjang untuk osilasi berhenti, kenyamanan berkendara menjadi
buruk.
Kerja dari shock absorber adalah untuk menyerap osilasi ini. Pegas Shock absorber
Shock absorber tidak hanya meningkatkan kenyamanan Ban
berkendara, tapi juga memberikan ban karakteristik penanganan Penghubung suspensi
jalan yang lebih baik dan meningkatkan kestabilan setir. & poros As

tanpa Shock absorber

Luas ayunan
dengan Shock absorber
Waktu

(1/1)
Shock Absorbers Gambaran

1.Prinsip kerja
1. Prinsip kerja Lubang/mulut
Description
1. Prinsip kerja
Di otomobil, telescopic shock absorbers digunakan yang
mempekerjakan cairan/gas khusus, disebut shock absorber
fluid, sebagai media kerja. Tipe shock absorber ini, tenaga Piston
pengurangan dibangkitkan oleh aliran hambatan yang
disebabkan oleh cairan/gas yang dipaksa melalui
lubang/mulut (lubang kecil) oleh gerakkan sebuah piston.
(1) Tenaga pengurangan (damping force) Pentil
Semakin kuat tenaga pengurangan (damping force), semakin <1> Ekspansi <2> Ekspansi
cepat osilasi dari badan dikurangi, namun goncangan dari

Tenaga damping
Tenaga damping
efek pengurangan juga menjadi lebih besar.
Tenaga pengurangan juga berubah dengan kecepatan piston.
Ada beberapa tipe shock absorber, yang berbeda tergantung Kecepatan piston Kecepatan
dari bagaimana tenaga pengurang berubah, sebagai berikut: piston
<1> Tipe yang memiliki tenaga pengurangan proporsional
terhadap kecepatan piston Kompresi Kompresi
<2> Tipe dengan dua tingkatan tenaga pengurangan <3> Expansion Tinggi (kaku)
Sedang (sports)

Tenaga damping
berdasarkan kecepatan piston
Rendah (lembut)
<3> Tipe dimana tenaga pengurangan bervariasi sesuai dengan
pola berkendara Kecepatan piston
Sistem suspensi dengan tipe <1> dan <2> tenaga pengurangan Rendah (lembut)
digunakan hampir di semua kendaraan. Sistem tipe <3> Sedang (sports)
digunakan pada kendaraan dengan EMS (Electronic Tinggi (kaku)
Kompresi
Modulated Suspension)

(1/1)
Shock Absorbers Gambaran

2.Tipe-tipe

Gambaran Penggolongan shock absorber


2. Tipe-tipe
Shock absorber digolongkan sebagai berikut:
•Penggolongan berdasarkan kerja Satu aksi
•Tipe satu aksi (Single-action)
•Tipe banyak aksi (Multiple-action) Berdasarkan kerja
•Penggolongan berdasarkan konstruksi Banyak aksi
•Tipe tabung tunggal (Mono-tube)
•Tipe tabung ganda (Twin-tube)
•Penggolongan berdasarkan media kerja Tabung tunggal
•Tipe hidrolik (Hydraulic)
Berdasarkan konstruksi
•Tipe diisi gas (Gas-filled)
Shock absorbers yang digunakan pada model sekarang ini Tabung kembar
memiliki konstruksi tabung ganda atau tabung tunggal dan
mempunyai tipe kerja banyak aksi. Yang paling terbaru, banyak
shock absorbers diisi gas dari tipe-tipe di atas telah banyak Hidrolik
digunakan.
Berdasarkan media kerja

Diidi gas

(1/1)
Shock Absorbers Kostruksi dan Cara Kerja

1.Tipe tabung tunggal

Konstruksi dan kerja


1. Tipe tabung tunggal
Tipe perwakilan dari shock absorber tabung ganda adalah shock
absorber tipe DuCarbon, yang diisi dengan gas Nitrogen
Batang piston
tekanan tinggi (2.0-2.9 MPa; 20-30 kgf/ cm2 ; 284-427 psi)
(1) Konstruksi Batang pemandu
Di dalam silinder, ruang penyimpanan gas dan ruang cairan Penutup oli
dipisahkan oleh sebuah “piston bebas”, disebut begitu karena
piston ini dpat bergerak ke atas dan ke bawah dengan bebas. Sumbat pemantul
(2) Karakteristik dari shock absorber tipe DuCarbon
• Radiasi panas yang bagus karena tabung tunggal tersingkap
secara langsung ke atmosphere.
Ruangan sebelah atas
• Satu ujung dari tabung diisi dengan gas tekanan tinggi, yang
Pentil piston
tertutup rapat dari cairan/gas oleh piston bebas. Hal ini
menjamin bahwa cavitation danpengisian gas/angin tidak
terjadi selama pengoperasian, sehingga memberikan Ruangan sebelah bawah/
pengurangan yang lebih stabil. Piston bebas
• Bunyi operasi banyak dikurangi. Pelindung
Gas Nitrogen
(tekanan yinggi)

(1/4)
Shock Absorbers Kostruksi dan Cara Kerja
Konstruksi dan kerja
(3) Operasi
<1> Selama melambung (kompresi) <1> Selama melambung (kompresi)
Selama gerakkan kompresi, batang psiton bergerak ke bawah,
meyebabkan tekanan dari cairan/gas menjadi lebih tinggi pada
ruangan sebelah bawah daripada di ruangan sebelah atas. Oleh
karena itu, cairan/gas di ruangan sebelah bawah dipaksa ke
dalam ruangan sebelah atas melalui pentil piston. Pada saat
yang bersamaantenaga pengurangan dibangkitkan oleh
hambatan aliran di pentil.
Gas dengan tekanan tinggi mendesakan tekanan yang besar
pada gas/cairan di ruangan sebelah bawah, memaksanya untuk
mengalir secara cepat dan halus ke dalam ruangan sebelah atas
selama gerakkan kompresi. Hal ini menjamin tenaga
pengurangan yang stabil.
<2> Selama memantulkan (ekspansi)
Selama gerakkan ekspansi, batang piston bergerak ke atas, <2> Selama memantulkan (ekspansi)
menyebabkan tekanan cairan/gas pada ruangan sebelah atas
menjadi lebih tinggi daripada tekanan di ruangan sebelah bawah.
Oleh karena itu, cairan/gas di ruangan sebelah atas dipaksa ke
dalam ruangan sebelah bawah melalui pentil piston, dan
hambatan yang didesakkan oleh pentil bekerja sebagai tenaga
pengurang.
Karena batang bergerak ke atas, sebuah bagian darinya
bergerak keluar silinder, sehingga volume cairan/gas yang
digantikan olehnya berkurang. Sebagai gantinya, piston bebas
didorong ke atas (oleh gas tekanan tinggi di bawahnya) ke jarak
yang sama dengan volume ini.
Karena shock absorber tipe DuCarbon adalah tipe tabung
tunggal, tabung tidk boleh menjadi berubah bentuk (deformed)
karena gerakkan bebas dari piston dan piston bebas akan
terganggu bila hal ini terjadi. Sebagai tambahan, karena suatu
pelindung disediakan untuk mencegah perubahan bentuk (2/4)
(deformasi) oleh batu yang melayang (flying stones), tempelkan
pelindung tersebut sehingga ia menghadap bagian depan
kendaraan ketika pemasangan shock absorbers.
Shock Absorbers
2.Tipe tabung ganda
Konstruksi dan kerja
Kostruksi dan Cara Kerja
2. Tipe tabung ganda (twin-tube)
(1) Konstruksi
Di dalam cangkang absorber (tabung sebelah luar), ada sebuah silinder
(tabung tekanan), dan di dalamnya ada sebuah piston yang bergerak ke
atas dan ke bawah. Di dasar batang piston dipasangkan pentil piston
yang menghasilkan tenaga pengurangan (damping force ) ketika shock Sumbat bemper
Mur cincin
absorber diperluas (selama pemantulan). Di bagian bawah dari silinder Penutup oli
ada sebuah pentil dasar (base valve) yang menghasilkan tenaga Gasket Batang pemandu
pengurangan (damping force ) ketika shock absorber ditekan (selama Udara
melambung).
Dalam silinder diisi penyerap cairan/gas (absorber fluid), tapi hanya 2/3 Cangkang Batang piston
dari ruang penyimpanan didisi dengna cairan/gas, sisanya diisi dengan Absorber Silinder
udara pada tekanan atmosfir atau gas bertekanan rendah. Tempat
penyimpanan berfungsi sebagai tangki penyimpanan untuk cairan/gas
yang masuk dan meninggalkan silinder. Sumbat pemantul
Tipe diisi dengan gas bertekanan rendah diisi dengan gas dibawah Pentil piston
tekanan rendah (0.3-0.6 MPa; 3-6 kgf/cm2 ; 43-85 psi).
Hal ini mencegah pembangkitan bunyi yang tidak biasa karena cavitation Tempat
dan pengisapan gas (aeration) yang dapat muncul di shock absorber penyimpanan Batang piston
yang hanya menggunakan cairan/gas. Meminimalkan cavitation dan Piston
pengisapan udara juga memungkinkan tercapainya tenaga pengurangan Pentil dasar
(damping force) yang lebih stabil, dengan demikian meningkatkan
kenyamanan berkendara dan stabilitas penanganannya.
Di beberapa shock absorber yang diisi dengan gas bertekanan rendah, Gas
pentil dasar dihilangkan sehingga tenaga pengurang (damping force) (tekanan rendah)
dihasilkan selama baik ketika pelambungan maupun ketika pemantulan Penti piston valve
oleh pentil piston.

Petunjuk: Tipe diisi gas


Cairan
•Cavitation: tekanan rendah
dan gas
Ketika cairan/gas mengalir dengan kecepatan tinggi di dalam shock
absorber, tekanan akan turun di beberapa daerah, membentuk kantung
udara atau rongga di cairan/gas. Fenomena ini disebut cavitation. Pentil dasar
Rongga-rongga ini kempis ketika dibawa ke dalam daerah bertekanan
tinggi, menghasilkan tekanan yang berdampak besar. Hal ini akan
menimbulkan suara, karena tekanan berfluktuasi, dan bisa merusak
shock absorber itu sendiri.
•Pengisapan udara (aeration): (3/4)
Pengisapan udara (aeration) adalah percampuran udara dengan
cairan/gas shock absorber. Hal ini dapat menyebabkan bunyi, fluktuasi
tekanan, dan kehilangan tekanan (pressure loss).
Shock Absorbers Kostruksi dan Cara Kerja
Konstruksi dan kerja
(2) Cara kerja
<1> Selama melambung (kompresi) <1> Selama melambung (kompresi)
•Kecepatan batang piston dengan gerakkan tinggi Batang piston
Ruangan B
Ketika piston bergerak ke bawah, tekanan di ruangan A dibawah Pentil non-return
piston menjadi tinggi. Lubang/mulut
Cairan/gas mendorong terbuka pentil non-return dari pentil Ruang penyimpanan Pentil lembaran
piston, dan hampir tidak ada hambatan yang mengalir ke (Reservoir)
ruangan B (tenaga pengurangan tidak dihasilkan) Piston & pentil piston Mulut/lubang
Pada saat yang bersamaan, sejumlah cairan/gas dengan volume Ruang A
yang sama dengan cairan/gas yang digantikan oleh batang Pentil non-return
piston ketika ia didorong ke dalam silinder, didesak melalui pentil Pentil lembaran
lembaran di pentil dasar dan mengalir ke ruang penyimpanan
(reservoir chamber) Pentil dasar
Pada saat inilah tenaga pengurang (damping force) dihasilkan Kecepatan batang piston dengani gerakkan yang tinggi
oleh hambatan yang rendah.
Pentil lembaran Pentil non-return
•Kecepatan batang piston dengan gerakkan rendah
Jika kecepatan batang piston sangat rendah, pentil non-return di
pentil piston dan pentil lembaran di pentil dasar (keduanya) akan
tetap tertutup karena tekanan di ruang A rendah.
Akan tetapi karena daerah mulut (orifice) di pentil piston dan Pentil lembaran
pentil dasar, cairan/gas di ruangan A mengalir melalui mereka ke
Pentil piston Pentil dasar
dalam ruangan B dan ruang penyimpanan (reservoir chamber),
sehingga hanya sedikit tenaga pengurangan (damping force) Kecepatan batang piston dengan gerakkan rendah
yang dihasilkan. Lubang/mulut Lubang/mulut

Pentil piston Pentil dasar

(4/4)
Shock Absorbers Kostruksi dan Cara Kerja

Konstruksi dan kerja


<2> Selama memantul (ekspansi)
<2> Selama pemantulan (ekspansi)
Ruang B
•Kecepatan batang piston dengan gerakkan tinggi Pentil non-return Batang piston
Ketika batang piston bergerak ke atas, tekanan di ruangan B di Lubang/mulut
atas piston menjadi tinggi dan cairan/gas di dalam ruangan B Piston & pentil piston
membuka pentil lembaran di pentil piston dan mengalir ke Pentil lembaran
ruangan A. Tempat penyimpanan Lubang/mulut Ruangan A
Pada saat ini, hambatan aliran dari cairan/gas bertindak sebagai (Reservoir)
Pentil non-return
tenaga pengurang (damping force). Pentil lembaran
Karena batang bergerak ke atas, sebagian darinya bergerak ke
Pentil dasar
luar dari silinder, sehingga volume dari cairan/gas yang
digantikan olehnya berkurang.
Kecepatan batang piston dengan gerakkan Pentil non-
Untuk mengkompensasikan hal ini, cairan/gas melewati pentil tinggi return
non-return di pentil dasar dari ruang penyimpanan (reservoir
chamber) dan mengalir dengan hampir tanpa hambatan ke
ruangan A. Pentil lembaran
•Kecepatan batang piston dengan gerakkan rendah
Ketika batang piston bergerak dengan kecepatan rendah, pentil
lembaran di pentil piston dan pentil non-return di pentil dasar Pentil piston Pentil dasar
tetap tertutup karena tekanan di ruangan B di atas piston rendah. Kecepatan batang piston dengan gerakkan rendah
Oleh karena itu, cairan/gas di ruangan B melewati mulut (orifice) Lubang/mulut Lubang/mulut
di pentil piston dan mengalir ke dalam ruangan A.
Cairan/gas di ruang penyimpanan (reservoir chamber) juga
melewati mulut (orifice) di pentil dasar dan mengalir ke dalam
ruangan A, sehingga hanya sedikit tenaga pengurangan
(damping force) yang dihasilkan. Pentil piston Pentil dasar

(4/4)
Shock Absorbers Tindakan Pencegahan servis

1.Menangani shock absorber/


2.Menangani shock absorber yang diisi
dengan gas
Tindakan pencegahan penservisan
1. Penanganan shock absorber
Karena penutup oli, batang piston, dan komponen-komponen
lainnya dari shock absorbers dibuat dengan sangat teliti,
tindakan pencegahan berikut harus diambil ketika menangani
shock absorber ini:
•Bagian dari batang piston yang terbuka tidak boleh tergores
untuk mencegah kebocoran cairan/gas shock absorber. Sebagai
tambahan, batang piston harus dijaga bebas dari cat dan oil.
•Untuk mencegah kerusakan pada penutup oli yang disebabkan
gangguan dengan pentil piston, batang dan silinder harus tidak
berotasi dengan shock absorber yang diperluas penuh.
Pencegahan khusus diperlukan pada kasus shock absorber yang
diisi gas karena piston secara konstan terdorong ke atas oleh
tekanan gas.
2. Penanganan shock absorber diisi dengan gas
Karena tekanan secara konstan diberikan ke dalam shock
absorber yang diisi dengan gas, tindakan pencegahan berikut ini
harus diambil sebagai tambahan untuk tindakan yang disebutkan
di atas:
•Jangan mencoba untuk membongkar shock absorber yang non-
disassemblable (termasuk semua shock absorber tipe DuCarbon
maupun shock absorber yang diisi gas tekanan rendah dimana
mur cincin dipatri).
•Ketika membuang shock absorber yang diisi gas, pertama-tama (1/3)
kosongkan gas.
Shock Absorbers Tindakan Pencegahan servis

3.Pengosongan gas
(1) Tipe Ducarbon
Tindakan pencegahan penservisan Lubang
3. Pengosongan gas Kantung Vinyl
(1) Tipe DuCarbon 10mm Bor (23mm)
Bor sebuah lobang sedalam 2 sampai 3 mm kira-kira 10 mm dari
bagian bawah dari silinder shock absorber yang bisa dikeluarkan
sebelum dibuang untuk membebaskan gas yeng ditekan di
dalamnya. (Gas ini tidak berbahaya, tidak berwarna, dan tidak
berbau, namun sepihan logam mungkin berterbangan ketika Gas Piston bebas
Pita karet
proses pengeboran, jadi bekerja dengan hati-hati. Suatu
tindakan pengamanan yan baik adalah dengan meletakkan (2) Tipe MacPherson Strut Non-disassemblable
kantung vinyl di sekeliling ujung yang akan dibor, ikat kantung
tersebut ke tempat itu dengan karet gelang). Daerah pengeboran
(2) Tipe Macpherson strut Non-disassemblable
Pada tipe ini, dimana mur cincin tidak bisa dilepaskan, letakkan
rangakaian shock absorber dibawah secara horisontal dan bor
lubang sedalam 2 sampai 3 mm di atas cangkang.
(3) Tipe MacPherson Strut dapat dibongkar
<1> Kepit shock absorber dengan tang (vise). (3) Tipe MacPherson strut dapat dibongkar
<2> Secara perlahan-lahan longgarkan mur cincin 3 atu 4
SST
putaran sampai gas mulai ke luar. Jika gas dibiarkan keluar
dengan sangat cepat, cairan absorber akan keluar juga.
<3> Pastikan bahwa tidak ada gas yang tersisa di dalam
absorber sebelum dibuang. Hal ini dapat ditentukan dengan
mengangkat batang piston ke atas silinder dan melepaskannya.
Jika piston jatuh kembali ke dalam silinder karena beratnya
sendiri, itu artinya semua gas telah keluar.

(2/3)
Shock Absorbers Tindakan Pencegahan servis

4.Pemasangan shock
Tipe strut
absorber diisi gas tekanan
rendah tipe cartridge
Mur cincin

Cartridge

Batang piston dengan


silinder

(3/3)
Sistem Suspensi Pengimbang Pegas

Pegas penyeimbang (Spring offset)


Garis tengah pegas
Di suspensi tipe MacPherson strut, shock absorber sebagai
bagian dari rantai suspensi, membawa beban vertikal. Namun, Batang piston
karena shock absorber menjadi sasaran beban dari ban, ia dapat
melekuk sedikit.
Hal ini menimbulkan tekanan lateral (A dan B, seperti yang
terlihat pada ilustrasi) yang dibangkitkan, menciptakan gesekan Batang pemandu
antara batang piston dan batang pemandu, dan antara piston a
A
dan cangkan dalam, menyebabkan bunyi yang tidak biasa dan
secara merugikan berpengaruh pada kenyamanan berkendara.
Masalah ini dapat diminimalkan dengan menyeimbangkan pegas
dari garis pusat strut atau shock absorber sehingga tenaga B
reaktif a dan b dihasilkan untuk melawan tenaga A dan B. b
Tenaga
membelokan
Piston

Cangkang
sebelah dalam Kumparan

Tenaga reaktif oleh pegas Beban


penyeimbang

(1/1)

Anda mungkin juga menyukai