Seperti yang sudah diketahui, ajal bisa tekan perutnya perlahan-lahan agar apa yang menimpa kapan dan kepada siapa saja setiap ada di dalamnya keluar. Kemudian siram saat. Oleh karena itu, sudah menjadi atau basuh seluruh anggota tubuh jenazah kewajiban setiap muslim untuk mengurus dengan air sabun. jenazah, jika ada orang yang meninggal 4. Setelah itu, siram dengan air yang bersih dunia. Seperti dikutip dari Liputan6.com, sambil berniat sesuai jenis kelamin jenazah. berikut ini tata cara mengurus jenazah dalam Niat memandikan jenazah laki-laki: Isalam: Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti Memandikan Jenazah lillahi ta'aalaa Tata cara mengurus jenazah yang pertama Artinya: "Aku berniat memandikan untuk adalah memandikan jenazah. Hal ini sebagai memenuhi kewajiban dari jenazah (pria) ini tindakan untuk memuliakan dan karena Allah Ta'ala." membersihkan tubuh orang yang sudah Niat memandikan jenazah perempuan: meninggal dunia. Adapun tata cara Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati memandikan jenzah dalam Islam yang benar lillahi ta'aalaa adalah sebagai berikut: Artinya: 1. Meletakkan jenazah dengan kepala agak "Aku berniat memandikan untuk memenuhi tinggi di tempat yang disediakan. Pastikan kewajiban dari jenazah (wanita) ini karena orang yang memandikan jenazah memakai Allah Ta'ala." sarung tangan. 5. Setelah membaca niat, miringkan jenazah 2. Setelah itu, ambil kain penutup dari ke kanan, basuh bagian lambung kirinya jenazah dan ganti dengan kain basahan agar sebelah belakang. Setalah itu, siram dengan auratnya tidak terlihat. Bersihkan giginya, air bersih dari kepala hingga ujung kaki dan lubang hidung, lubang telinga, celah siram lagi dengan air kapur barus. ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta 6. Jenazah kemudian diwudhukan seperti rambutnya. orang yang berwudhu sebelum sholat. 3. Langkah berikutnya, bersihkan kotoran Perlakukan jenazah dengan lembut saat jenazah baik yang keluar dari depan maupun membalik dan menggosok anggota Sediakan juga kapas yang sudah diberikan tubuhnya. wangi-wangian, yang nantinya diletakkan 7. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah pada anggota badan tertentu. Jika kain kafan dimandikan dan mengenai badannya, wajib sudah siap, angkat dan baringkan jenazah di dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar atas kain kafan. najis setelah di atas kafan, tidak perlu 3. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi- diulangi mandinya, cukup hanya dengan wangian tadi ke tempat anggota tubuh membuang najis tersebut. seperti halnya pada jenazah laki-laki. 8. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya Kemudian, selimutkan kain sarung pada harus dilepas dan dibiarkan terurai ke badan jenazah, antara pusar dan kedua lutut. belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, Pasangkan baju gamis berikut kain lalu dikeringkan dengan handuk dan kerudung. Untuk yang rambutnya panjang dikepang. Keringkan tubuh jenazah setelah bisa dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di dimandikan dengan handuk sehingga tidak atas baju gamis di bagian dada. membasahi kain kafannya. 4. Terakhir, selimutkan kedua kain kafan 9. Selesai memandikan jenazah, berilah selembar demi selembar mulai dari yang wangi-wangian yang tidak mengandung lapisan atas sampai paling bawah. Setelah alkohol sebelum dikafani. Biasanya itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi menggunakan air kapur barus. telah disediakan. Cara Mengafani Jenazah Laki-laki Mengafani Jenazah 1. Pertama, siapkan tali-tali pengikat kafan Cara Mengafani Jenazah Perempuan secukupnya. Kemudian, letakkan secara 1. Langkah pertama, bentangkan dua lembar vertikal tepat di bawah kain kafan yang akan kain kafan yang sudah dipotong sesuai menjadi lapis pertama. Bentangkan kain ukuran jenazah. Letakkan kain sarung tepat kafan lapis pertama yang sudah dipotong pada badan antara pusar dan kedua lututnya. sesuai ukuran jenazah. Setelah itu, persiapkan baju gamis dan 2. Langkah berikutnya, beri wewangian pada kerudung di tempatnya. kain kafan lapis pertama. Setelah itu, 2. Selanjutnya, sediakan 3–5 utas tali dan bentangkan kain kafan lapis kedua yang letakkan di paling bawah kain kafan. sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.Beri 5. Setelah takbir kedua, membaca shalawat wewangian pada kain kafan lapis kedua. "allahumma sholli ‘ala Muhammad" 3. Setelah itu, bentangkan kain kafan lapis 6. Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk ketiga yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah sebagai berikut: jenazah. Beri wewangian pada kain kafan Allahummaghfirla-hu warham-hu wa ‘aafi- lapis ketiga dan letakkan jenazah di tengah- hi wa’fu ‘an-hu wa akrim nuzula-hu, wa tengah kain kafan lapis ketiga. wassi’ madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-i 4. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi wats tsalji wal barod wa naqqi-hi minal kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal ke kiri. Kemudian tutup dengan kain lapis abyadho minad danaas, wa abdil-hu daaron kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain khoirom min daari-hi, wa ahlan khoirom dari sisi kanan ke kiri. min ahli-hi, wa zawjan khoirom min zawji- 5. Selanjutnya,tutup dengan kain lapis hi, wa ad-khilkul jannata, wa a’idz-hu min pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian ‘adzabil qobri wa ‘adzabin naar. kain dari sisi kanan ke kiri dan Ikat dengan Artinya: tali pengikat yang telah disediakan. "Ya Allah, ampunilah dia (mayat) berilah Menyolatkan Jenazah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari etelah selesai memandikan dan mengafani beberapa hal yang tidak disukai), jenazah, tata cara mengurus jenazah maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat berikutnya menyolatkan jenazah. Adapun yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, tata cara menyolatkan jenazah adalah seperti mandikan dia dengan air salju dan air es. berikut: Bersihkan dia dari segala kesalahan, 1. Berniat (di dalam hati). sebagaimana Engkau membersihkan baju 2. Berdiri bagi yang mampu. yang putih dari kotoran, berilah rumah yang 3. Melakukan empat kali takbir (tidak ada lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah ruku’ dan sujud). keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik 4. Setelah takbir pertama, membaca Al daripada keluarganya (di dunia), istri (atau Fatihah. suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka." (HR. Muslim no. 963) 7. Takbir keempat membaca doa sebagai berikut: Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu wa laa taftinnaa ba’da-hu waghfir lanaa wa la-hu Artinya: "Ya Allah, jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya, ampunilah kami dan ampunilah dia". Untuk jenazah perempuan, kata –hu diganti –haa. 8. Salam